Disusun oleh :
Ainuun Pangastuti
2010206101
Pertemuan ke :1
Tanggal : Selasa, 24 November 2020
Waktu : 10.30 – 11.00 WIB
Materi : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
A. Latar Belakang
Keperawatan gerontik merupakan suatu pelayanan professional yang
berdasarkan ilmu keperwatan yang berbentuk bio psiko sosial spiritual dan kultur
yang holistic ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat mauun sakit pada tingkat
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Keperawatan gerontik juga merupakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya.
Oleh karena itu, keperawatan gerontik memiliki tujuan mempertahankan, memelihara,
dan meningkatkan derajat lansia usia.
Upaya untuk meningkatkan kesehatan lansia dapat dibantu oleh tenaga
kesehatan, khususnya perawat. Asuhan keperawatan agar dapat dilakukan dengan
baik, maka perawat perlu Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) dengan lansia mulai
dari awal pengkajian dengan tatap muka. Komunikasi yang baik dengan lansia dapat
meminimalkan terjadinya kesalahpahaman antara perawat dengan klien. Sehingga
pada kunjungan pertama dengan pihak lansia, mahasiswa akan melakukan BHSP agar
proses pemberian asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik dan lancer.
Menggunakan teknik komunikasi terapeutik dalam setiap pertemuan.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Terciptanya BHSP sehingga mahasiswa dan lansia bersama-sama dapat
mengidentifikasi masalah kesehatan.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan :
a. Mahasiswa dan lansia dapat saling bersilaturahmi dan terciptannya hubungan
saling percaya antara kedua belah pihak.
b. Mahasiswa dan lansia dapat menemukan masalah kesehatan yang terjadi dan
dapat menentukan kegiatan keperawatan yang akan dilaksanakan.
c. Mahasiswa dan lansia bersama-sama menyimpulkan permasalahan kesehatan
yang terjadi dan mampu mengatasi masalah kesehatan yang terjadi
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga
2. Media dan alat
Belum menggunakan media.
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Senin, 24 November 2020
Waktu : 10.30 WIB
Alamat : Rumah Ny. A Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo Sleman
Yogyakarta.
4. Rencana Kegiatan
Melakukan BHSP dengan lansia dan melakukan kontrak waktu untuk melakukan
pengkajian dalam rangka mencari data tentang masalah kesehatan yang terjadi
pada keluarga Ny. A.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Membuat laporan pendahuluan yang sudah disiapkan sejak satu hari sebelum
kunjungan.
b. Berkunjung ke rumah Ny. A untuk melakukan perkenalan, menjelaskan
maksud dan tujuan, bina hubungan saling percaya (BHSP) dan pengkajian
awal untuk mencari data tentang masalah kesehatan pada lansia.
2. Kriteria proses
a. Perkenalan mahasiswa dan lansia berjalan dengan baik.
b. Lansia mau menerima kedatangan mahasiswa dan menyambut dengan baik
c. Tercipta hubungan saling percaya
d. Lansia kooperatif dan berpartisifasi aktif dalam proses wawancara
e. Adanya kesepakatan waktu untuk kunjungan selanjutnya
3. Kriteria Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi baik dengan lansia
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan lansia
c. Lansia dan mahasiswa menyepakati kontrak waktu untuk kunjungan
selanjutnya dalam rangka pengkajian dan menemukan solusi untuk masalah
yang dialami pada lansia
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 24 November 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari Selasa, 24 November 2020 jam 10.30 WIB.
Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk membina hubungan saling
percaya antara lansia dan mahasiswa serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia.
Lansia menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Lansia
Respon lansia baik, lansia menerima kehadiran mahasiswa dengan baik, lansia
bersedia menjadi lansia binaan dari mahasiswa.
Pertemuan ke :2
Tanggal : Rabu, 25 November 2020
Waktu : 10.30- 11.00 WIB
Materi : Pengkajian
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Ny. A adalah lansia usia 75 tahun. Ny. A saat ini mengeluh sudah sering
pelupa, sakit kepala dan megeluh kakinya kadang pegal-pegal. Ny. A tidak
memiliki Riwayat penyakit terdahulu dan penyakit diabetes mellitus dan
hipertensisnya bukan keturunan dari kedua orangtuanya. Ny. A keadaan umum
coposmentis dengan beberapa hasil pemeriksaan seperti kulit tidak ada luka,
penglihatan baik, hidung simetris, dan lainlain. Ny. A bersosialisasi dengan
lingkungan dengan baik namun Ny. A sudah tidak pernah bersosialisasi karena
Ny. A susah berjalan. Ny. A mengeluh terkadang mengalami susah tidur di
malam hari.
2. Data yang perlu dikaji
a. Identitas lansia
b. Status Kesehatan saat ini
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat Kesehatan keluarga
e. Tinjauan umum
f. Pengkajian psikososial dan spiritual
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Mahasiswa dan lansia bersama melakukan pengkajian untuk lebih mengetahui
masalah yang dialaminya.
3. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dan lansia membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan lansia mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan
yang terjadi pada lansia Ny. A.
c. Mahasiswa dan lansia dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan lansia yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan lansia.
2. Media dan alat
Media yang digunakan alat tulis, format pengkajian, dan nursing kit.
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Rabu, 25 November 2020
Waktu : 10.30- 11.00 WIB
Alamat : Rumah Ny. A Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo Sleman
Yogyakarta.
4. Rencana Kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data lansia meliputi data umum, status kesehatan
saat ini, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan kesehatan keluarga, tinjauan
umum, dan pengkajian psikososial dan spiritual.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
Persiapan ke lansia yaitu membawa format pengkajian. Mahasiswa langsung
mendatangi lansia untuk melakukan pengkajian.
2. Kriteria Proses
a. Tercipta hubungan saling percaya
b. Pengkajian berjalan dengan baik
c. Lansia bersikap koooperatif dan aktif dalam proses pengkajian
d. Adanya kesepakatan waktu kunjungan selanjutnya dengan lansia.
3. Kriteria Hasil
a. Didapatkan identitas klien, status kesehatan saat ini, riwayat penyakit dahulu,
riwayat kesehatan keluarga, tinjauan umum, pengkajian psikososial dan
spiritual.
b. Mahasiswa dan lansia mampu menemukan permasalahan kesehatan yang
terjadi.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 25 November 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Pertemuan ke :2
Hari/Tanggal : Rabu, 25 November 2020
A. Identitas lansia
Nama : Ny. A
Umur : 75 tahun
Alamat : Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo Sleman
Pendidikan : SLTP
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
B. Status Kesehatan saat ini
Keluhan-keluahan utama yang dirasakan oleh lansia saat ini :
P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu banyak melakukan aktivitas
Q : Nyeri seperti mencekram
R : Pasien mengatakan nyeri di tengkuk kepala
S : Pasien mengatakan skala nyeri 7
T : Nyeri yang dirasakan pasien hilang timbul
Pertemuan ke :3
Tanggal : Kamis, 26 November 2020
Waktu : 09.00- 10.00 WIB
Materi : Pengkajian
A. Latar Belakang
Ny. A adalah lansia usia 75 tahun. Ny. A saat ini mengeluh sudah sering pelupa,
sakit kepala dan megeluh kakinya kadang pegal-pegal. Ny. S tidak memiliki Riwayat
penyakit terdahulu dan penyakit diabetes mellitus dan hipertensisnya bukan keturunan
dari kedua orangtuanya. Ny. A keadaan umum coposmentis dengan beberapa hasil
pemeriksaan seperti kulit tidak ada luka, penglihatan baik, hidung simetris, dan lain-lain.
Ny. A bersosialisasi dengan lingkungan dengan baik namun Ny. A sudah tidak pernah
bersosialisasi karena Ny. A susah berjalan. Ny. A mengeluh terkadang mengalami susah
tidur di malam hari.
B. Data Yang Perlu Dikaji
1. Pengkajian Fungsional Klien
2. Pengkajian status mental gerontic
3. Pengkajian depresi gereatrik (YESAVAGE)
4. Pengkajian skala resiko decubitus
5. Pengkajian resiko jatuh
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan Umum
Dilakukan pengkajian dengan waktu 30 menit akan terkumpul data yang dapat
menunjang timbulnya masalah kesehatan lansia.
3. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mendapatkan data tentang status kesehatan lansia dan hasil
pemeriksaan penunjang lansia
b. Mahasiswa dan lansia dapat menemukan masalah dan cara menyelesaikan
masalah yang dialami lansia
c. Lansia kooperatif dalam pemeriksaan fisik dan mengetahui hasil pemeriksaan
fisik.
D. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Media yang digunakan dengan format pengkajian keluarga.
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Kamis, 26 November 2020
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Alamat : Rumah Ny. A Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo
Sleman Yogyakarta.
4. Rencana Tindakan
Pemeriksaan fisik dan mengetahui hasil pemeriksaan fisik
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Membuat laporan pendahuluan yang sudah dibuat sejak sebelum dilakukan
pengkajian
b) Langsung datang ke rumah Ny. A untuk melanjutkan pengkajian
c) Menyelesaikan masalah yang dialami oleh Ny. A
2. Evaluasi Proses
Pengkajian keluarga berjalan dengan baik Lansia kooperatif dengan bersedia
mengutarakan semua permasalahan kesehatan yang terjadi
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan lansia
b. Mahasiswa dan lansia mampu menemukan permasalahan kesehatan yang terjadi
4. PENGESAHAN
Yogyakarta, 26 November 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Pertemuan ke :3
Hari/Tanggal : Kamis, 26 November 2020
Pertemuan ke :4
Tanggal : Jum‘at 27 November 2020
Waktu : 09.30-10.00 WIB
Materi : Kontrak waktu Implementasi
A. Latar Belakang
Praktik keperawatan gerontik adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada lansia dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman et.al, 2003).
Tujuannya adalah untuk membantu lansia untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi
atau kesejahteraan dalam keadaan sehat atau sakit, dalam konteks tujuan utama mereka,
aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya, keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan
professional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berbentuk bio-psiko-
sosio-spiritual dan cultural yang holistic ditunjukan pada klien lanjut usia baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada lansia perlu adanya pengkajian
terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang penegakan
suatu diagnosa keperawatan lansia. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang
perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan kontrak waktu
terhadap keluarga Ny. A yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian asuhan
keperawatan terhadap Ny. A.
B. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut dan Defisiensi Pengetahuan
b. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama menentukan waktu kapan dilakukan implementasi
penyuluhan tentang hipertensi dan senam hipertensi
c. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan
yang terjadi pada Ny. A
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan lansia yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakan dengan diskusi dan tanya jawab
2. Media
Tidak memakai
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 November 2020
Waktu : 09.30-10.00 WIB
Alamat : Rumah Keluarga Ny. A Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo
Sleman Yogyakarta.
4. Rencana Tindakan
Kontrak waktu implementasi
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Mahasiswa langsung mendatangi Ny. A untuk melakukan kontrak waktu.
2. Evaluasi Proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan
kesehatan yang terjadi pada lansia
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan lansia
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 27 November 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Suri Salmiyati, S.Kep., Ns., M.Kes.
Ainuun Pangastuti
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN GERONTIK
Kontrak Waktu Implementasi
Pertemuan ke :4
Hari/Tanggal : Jum’at, 27 November 2020
1. Memberikan keyakinan pada lansia bahwa segala informasi tentang lansia yang
diberikan kepada mahasiswa merupakan rahasia yang akan tetap dijaga oleh
mahasiswa.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan lansia yang keempat, adalah untuk
melakukan kontrak waktu implementasi
3. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini kurang lebih selama 30 menit.
4. Lebih membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dan pasien kelolaan,
diharapkan hubungan antara mahasiswa dan lansia dapat lebih erat.
5. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan implementasi selanjutnya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN MASALAH NYERI DI DUSUN
KALIRASE TRIMULYO SLEMAN YOGYAKARTA
Pertemuan ke :5
Tanggal : Jum‘at, 27 November 2020
Waktu : 15.00-15.30 WIB
Materi : Penyuluhan mengenai Hipertensi
A. Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada satu miliar orang yang
terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring jumlah penduduk yang membesar.
Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang
(Kompas 2013). Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran
menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di Indonesia yang di
peroleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% yang di diagnosis
tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang
minum obat sendiri. Klien yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum
obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%.
(Kemenkes RI, 2013). Jumlah kasus baru Penyakit Tidak Menular (PTM) di Jawa
Tengah tahun 2015 adalah 603.840 kasus. Penyakit Hipertensi masih menempati
proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan, yaitu sebesar 57,87 persen atau
349.442 kasus sedangkan untuk Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 8.131 kasus
baru hipertensi (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Jumlah penderita hipertensi
selama 1 tahun terakhir wilayah Kecamatan Gombong adalah 667 (Profil Kesehatan
Kabupaten Kebumen 2015). Faktor-faktor hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak dapat
diubah dan faktor risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah
terdiri dari genetika, umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas,
kurang olahraga, konsumsi garam berlebih, merokok dan mengkonsumsi alkohol dan
stres (Kemenkes RI, 2013).
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Gerontik
Nyeri akut dan Defisiensi pengetahuan.
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Ny. A mengetahui tentang Hipertensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang hipertensi selama 30 menit Ny.A
diharapkan dapat :
a. Ny. A dapat menjelaskan pengertian Hipertensi
b. Ny. A dapat menejlaskan penyebab Hipertensi
c. Ny. A dapat menjelaskan tanda Gejala Hipertensi
d. Ny. A dapat menjelaskan pengertian Senam Hipertensi
e. Ny. A dapat menjelaskan manfaat Senam Hipertensi
f. Ny. A dapat menjelaskan gerakan Senam Hipertensi
Pertemuan ke :5
Tanggal : Jum’at, 27 November 2020
1. Keluarga dapat memahami tentang hipertensi, mulai dari pengertian, tanda gejala,
penyebab, dan sebagainya.
2. Mahasiswa mampum menjelaskan tentang hipertensi.
3. Mahasiswa mampu menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan dari lansia
4. Mahasiswa mampu membina hubungan yang lebih dekat dengan lansia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN MASALAH NYERI DI DUSUN
KALIRASE TRIMULYO SLEMAN YOGYAKARTA
Pertemuan ke :6
Tanggal : Sabtu, 28 November 2020
Waktu : 14.30-15.00 WIB
Materi : Demonstrasi senam hipertensi
A. Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga
dunia setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada satu miliar
orang yang terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring jumlah penduduk
yang membesar. Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di
negara berkembang (Kompas 2013). Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan
hasil pengukuran menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di
Indonesia yang di peroleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah
9,4% yang di diagnosis tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar
9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri. Klien yang mempunyai tekanan
darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevelensi
hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. (Kemenkes RI, 2013). Jumlah kasus baru
Penyakit Tidak Menular (PTM) di Jawa Tengah tahun 2015 adalah 603.840 kasus.
Penyakit Hipertensi masih menempati proporsi terbesar dari seluruh PTM yang
dilaporkan, yaitu sebesar 57,87 persen atau 349.442 kasus sedangkan untuk
Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 8.131 kasus baru hipertensi (Profil
Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Jumlah penderita hipertensi selama 1 tahun terakhir
wilayah Kecamatan Gombong adalah 667 (Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen
2015). Faktor-faktor hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor
risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terdiri dari genetika,
umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas, kurang olahraga,
konsumsi garam berlebih, merokok dan mengkonsumsi alkohol dan stres (Kemenkes
RI, 2013).
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Nyeri akut dan Defisiensi Pengetahuan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan demonstrasi, Ny. A diharapkan dapat mempraktekkan
Demonstrasi senam hipertensi secara mandiri.
3. Tujuan Khusus
Dapat mengeluarkan meringkan nyeri dan menurunkan hipertensi
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Metode
Metode yang digunakan adalah demonstrasi
2. Media
Media yang digunakan adalah video.
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 November 2020
Waktu : 14.30-15.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. A Kalirase RT 04 RW 30 Trimulyo Sleman
Yogyakarta.
4. Rencana kegiatan
Mengajarkan senam hipertensi pada lansia.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum datang ke lansia berupa kontrak waktu untuk
dilakukan penyuluhan tentang senam hipertensi.
2. Evaluasi Proses
a. Demonstrasi dapat berjalan dengan lancar.
b. Lansia mampu bersikap kooperatif.
c. Lansia mengikuti demonstrasi dengan baik.
d. Lansia mampu menerapkan di kehidupan sehari-hari
3. Evaluasi Hasil
Lansia mampu mengikuti demonstrasi dengan baik dan dapat mempraktekkan
secara mandiri.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 28 November 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Suri Salmiyati, S.Kep., Ns., M.Kes.
Ainuun Pangastuti
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN GERONTIK
Laporan hasil kegiatan senam hipertensi pada lansia
Pertemuan ke :6
Tanggal : Sabtu, 28 November 2020
Pertemuan ke :7
Tanggal : Minggu, 29 November 2020
Waktu : 09.30-10.00 WIB
Materi : Evaluasi penkes hipertensi dan senam hipertensi pada lansia
A. Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada satu miliar orang yang
terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring jumlah penduduk yang membesar.
Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang
(Kompas 2013). Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran
menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di Indonesia yang di
peroleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% yang di diagnosis
tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang
minum obat sendiri. Klien yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum
obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%.
(Kemenkes RI, 2013). Jumlah kasus baru Penyakit Tidak Menular (PTM) di Jawa
Tengah tahun 2015 adalah 603.840 kasus. Penyakit Hipertensi masih menempati
proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan, yaitu sebesar 57,87 persen atau
349.442 kasus sedangkan untuk Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 8.131 kasus
baru hipertensi (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Jumlah penderita hipertensi
selama 1 tahun terakhir wilayah Kecamatan Gombong adalah 667 (Profil Kesehatan
Kabupaten Kebumen 2015). Faktor-faktor hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak dapat
diubah dan faktor risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah
terdiri dari genetika, umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas,
kurang olahraga, konsumsi garam berlebih, merokok dan mengkonsumsi alkohol dan
stres (Kemenkes RI, 2013)
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Nyeri akut dan Defisiensi Pengetahuan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan 7x kunjungan dapat diketahui evaluasi akhir pada Ny. A.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan evaluasi akhir selama 30 menit,
diharapkan :
a) Lansia dapat memahami dan menyebutkan kembali materi serta mempraktekkan
materi yang sudah diberikan oleh mahasiswa.
b) Mahasiswa mendapatkan hasil evaluasi akhir sesuai format SOAP.
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi
2. Media
Tidak ada media yang digunakan
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Minggu, 29 November 2020
Waktu : 09.30-10.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. A Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo Sleman
Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Diskusi kembali materi serta mempraktekkan materi yang sudah diberikan oleh
mahasiswa
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
Tersedianya format evaluasi akhir keperawatan gerontik.
2. Kriteria Proses
a. Evaluasi akhir asuhan keperawatan gerontik berjalan lancar.
b. Komunikasi yang sesuai dan tepat
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswa dan lansia mampu berinteraksi dengan baik dan ramah.
b. Mahasiswa berpamitan kepada lansia, mengucapkan terimakasih dan meminta
maaf kepada lansia selama proses keperawatan gerontik yang telah dilakukan
selama 7 kali pertemuan.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 29 November 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Suri Salmiyati, S.Kep., Ns., M.Kes.
Ainuun Pangastuti
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN GERONTIK
Laporan hasil kegiatan Evaluasi
Pertemuan ke :7
Hari/Tanggal : Minggu, 29 November 2020
Disusun oleh :
Ainuun Pangastuti
2010206101
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH KEPERWATAN
1. DO: Nyeri Akut
Pasien tampak menahan sakit
kepala
TD: 140/90
DS:
Ny. A saat ini mengeluh sudah
sering pelupa, sakit kepala dan
megeluh kakinya kadang pegal-
pegal
2. DO: Gangguan Pola Tidur
Pasien tampak lelah
DS:
Pasien mengatakan mengalami
susah tidur di malam hari
Pasien sulit memulai tertidur
Pasien mengatakan tidak cukup
beristirahat
3. DO: Defisiensi Pengetahuan
Pasien tampak bingung
DS:
Pasien mengatakan kurang
informasi terkait hipertensi
Pasien mengatakan tidak tahu
senam hipertensi bagi lansia
E
Mengajarkan non-
farmakologi
mengatasi nyeri
dengan senam
C
Kolaborasikan
dengan dokter atau
ahli kesehatan
Sabtu, 28 November Defisiensi O S
2020 Pengetahuan Monitor TTV Pasien mengatakan
lebih mengerti dan
N paham terkait
Berikan penyuluhan hipertensi
hipertensi dan senam
hipertensi O
TD: 130/100
E Pasien kooperatif
Ajarkan senam dan mengikuti
hipertensi penkes sampai
selesai
A
Masalah teratasi
P
Hentikan intervensi
Sabtu, 28 November Gangguan Pola tidur O S
2020 Monitor dan catat Pasien mengatakan
pola tidur lebih rileks dan akan
mencoba saat akan
N tertidur
- Tarik nafas dalam
sebelum tidur O
- Atur lingkungan TD 130/80
agar nyaman Pasien tampak lega
untuk beristirahat
A
E Masalah teratasi
Ajarkan pasien
relaksasi otot untuk P
meningkatkan tidur Hentikan intervensi
C
Kolaborasikan
dengan apoteker
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DAN SENAM HIPERTENSI
PADA LANSIA NY. A DI DUSUN KALIRASE TRIMULYO SLEMAN
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
AINUUN PANGASTUTI
2010206101
A. Identifikasi Masalah
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga
dunia setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada satu miliar
orang yang terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring jumlah penduduk
yang membesar. Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di
negara berkembang (Kompas 2013). Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan
hasil pengukuran menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di
Indonesia yang di peroleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah
9,4% yang di diagnosis tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar
9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri. Klien yang mempunyai tekanan
darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevelensi
hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. (Kemenkes RI, 2013). Jumlah kasus baru
Penyakit Tidak Menular (PTM) di Jawa Tengah tahun 2015 adalah 603.840 kasus.
Penyakit Hipertensi masih menempati proporsi terbesar dari seluruh PTM yang
dilaporkan, yaitu sebesar 57,87 persen atau 349.442 kasus sedangkan untuk
Kabupaten Kebumen tahun 2015 terdapat 8.131 kasus baru hipertensi (Profil
Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Jumlah penderita hipertensi selama 1 tahun terakhir
wilayah Kecamatan Gombong adalah 667 (Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen
2015). Faktor-faktor hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor
risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terdiri dari genetika,
umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas, kurang olahraga,
konsumsi garam berlebih, merokok dan mengkonsumsi alkohol dan stres (Kemenkes
RI, 2013). Asupan garam yang terus meningkat, maka volume darah akan meningkat
dan dapat meningkatkan beban kerja pada jantung. Arteriosclerosis, kerusakan pada
ginjal, masalah pembuluh darah, serangan jantung, dan stroke adalah beberapa
kondisi dari resiko hipertensi (Yuli, 2014). Hipertensi dapat terjadi dari berbagai
faktor, diantaranya yaitu gaya hidup dan pola makan. Hipertensi juga dapat terjadi
akibat obstruksi pada arteri dan kelemahan otot jantung untuk memompa darah. Hal
itu disebabkan karena pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot, kekuatan dari
laju denyut jantung maksimal, dan terjadinya peningkatan kapasitas lemak tubuh.
B. Pengantar
Bidang Studi : Kesehatan
Topik : Pendidikan Kesehatan
Sub topic : Hipertensi
Sasaran : Ny. A
Hari /tanggal : Jum’at, 27 November 2020
Jam : 15.00-15.30 WIB
Tempat : Rumah Ny. A Kalirase RT 03 RW 30 Trimulyo Sleman Yogyakarta
C. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan ini diharapkan dapat mengetahui
tentang tentang Hipertensi dan dapat melakukan senam Hipertensi.
D. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti ke kegiatan penyuluhan selama 30 menit, Ny. A diharapkan dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda Gejala Hipertensi
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat Senam Hipertensi
6. Gerakan Senam Hipertensi
E. Materi
Terlampir
F. Metode
Diskusi dan Tanya jawab
G. Media
Video dan leafleat
H. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan penyuluhan Waktu Kegiatan Sasaran Penanggung
Jawab
I. Rencana Evaluasi
Pretest dan Postest
1. Apa itu Hipertensi?
2. Apa penyebab Hipertensi?
3. Apa saja tanda gejala Hipertensi?
4. Apa itu Senam Hipertensi?
5. Apa saja Manfaat Senam Hipertensi?
6. Menyebutkan salah satu gerakan Senam Hipertensi?
J. Jenis Evaluasi
Tanya jawab
K. Lembar pengesahan
Yogyakarta, 27 November 2020
Sasaran Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Hayens,B,dkk. (2013). Buku pintar menaklukkan Hipertensi. Jakarta : Ladang
Pustaka.
Hakim (2008). Hidup dengan Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Katzung & Bertram. (2007). Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 8. Jakarta :
Salemba Medika
Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI.
Lampiran