Anda di halaman 1dari 35

6. Pecah. Sukses dapat menimbulkan perpecahan.

7. Merosot. Kendatipun tidak pecah, organisasi dapat mengalami


kemerosotan (deterioration).
8. Perubahan. Jalan keluar dari kemerosotan ialah perubahan,
reformasi, atau pembangunan organisasi. Survive.
A. Pengertian Organisasi 9. Kematian. Jika organisasi tidak mampu bangkit, ia mati.
Organisasi berasal dari bahasa Inggris, organization, yang berakar dari 10. Bubar. Jika organisasi telah melakukan tugasnya, ia dapat
bahasa Latin organiz (are), kemudian dalam bahasa Inggris, organize, dibubarkan (misalnya Panitia HUT).
yang berarti membangun (membentuk) suatu kebulatan (kesatuan) dari James G. March dan Herbert A. Simon dalam Organizations (cet. ke-18,
bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang lain. Dilihat dari segi 1958: 2) berpendapat bahwa besarnya perhatian orang terhadap
ini, organisasi bisa berarti organisme, yang melakukan organizing, dan organisasi bukan hanya karena organisasi sebagai gejala sosial bersifat
bisa juga berarti keluaran (produk, output) organizing. Organisasi dalam ubikitos, melainkan juga karena organisasi berperilaku sendiri
bagian ini adalah organisasi sebagai organisme, yaitu merupakan pusat (organizational behavior). Hal itu tidak mengherankan sebab berbagai
perhatian teori organisasi. Sasaran studi teori organisasi adalah gejala- sumber, misalnya Janet M. Kraegel dalam Organization- Environment
gejala keorganisasian yang terdapat dalam masyarakat. Gejala Relationship (1980: 59), melukiskan organisasi sebagai organisme hidup.
keorganisasian antara lain sebagai berikut. Bahkan, Coralie Bryant dan Louise G. White dalam Managing
1. Kelahiran. Kelahiran di sini ialah saat terbentuknya organisasi Development in the Third World (1982: 60) mengambil kesimpulan bahwa
secara administratif atau formal. Adakalanya saat kelahiran organisasi merupakan pelaku otonom (autonomous actor) pembangunan.
suatu organisasi sukar ditelusuri, namun konsep kelahiran itu Sebagai organisme, organisasi berkembang. Organisasi formal, yaitu
tetap penting. organisasi yang secara sadar dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu,
2. Berkembang. Fase perkembangan organisasi ialah periode sejak dapat menjadi besar, dari formal organization (misalnya terdapat dalam
kelahiran sampai pada tahap dewasa, “take off”, atau “break Peter M. Blau dan W. Richard Scott dalam Formal Organizations, 1970)
even”, atau seperti itu. menjadi complex organizations (istilah Amitai Etzioni, ed., dalam Complex
3. Beranak. Beranak artinya bercabang, membuka perwakilan, Organizations, 1961). Pembesaran organisasi didorong oleh, antara lain
membentuk anak perusahaan, dan sebagainya. paham holisme, yaitu paham yang mengajarkan bahwa keseluruhan (the
whole) lebih besar dari jumlah bagiannya (Janet M. Kraegel, 58). Orang
4. Bergabung. Bergabung artinya berfusi, membentuk grup, dan
cenderung memperbesar organisasi, antara lain melalui penggabungan
sebagainya.
(merger) karena diduga ada hubungan korelatif antara besarnya
5. Berhasil. Berhasil berarti melaksanakan tugas dengan baik, atau kekuasaan dengan besarnya (size) organisasi. Hal inilah yang
berhasil mencapai tujuan organisasional. mendorong terbentuknya grup bisnis atau perusahaan raksasa (multi-
organization), seperti General Motors, Sears, DuPont di Amerika Serikat
(Jerald Hap dalam Theories of Organizations, 1980:
10) atau Grup Poleko, Grup Sarinah, Grup Astra Internasional, dan Grup
Wirantono, di Indonesia (Kompas, 6 Januari 1986), wteedif menyebut
beberapa contoh.
Betapa pun berkuasa dan besarnya semua organisasi, setelah tumbuh Teori organisasi adalah alat (tool) bagi berbagai disiplin, seperti
dan berkembang, ada saatnya ia merosot lalu mati, demikian disebutkan sosiologi, administrasi negara, ekonomi, manajemen; ilmu politik, dan
Daniel Katz dan Robert L. Kahn dalam The Social Psychology of sebagainya, untuk memahami fakta, membentuk pengertian,
Organizations (1978: 81) dan David Nachmias dalam Organizational menerangkan gejala, meramalkan masa depan, dan menguji
Conflicts In Public Bureaus (1982). William G. Scott dalam Organizational hipotesis organisasi (tentang fungsi teori, lihat Fred N. Kerlinger
dalam Foundations of Behavioral Research, 1973: 7-9). Sebagai teori,
Revolution (1985) berpendapat bahwa besarnya (size) organisasi
organisasi membentuk dan melatih cara berpikir logis dan cara
berkorelasi positif dengan merosotnya kebaikan dan meningkatnya
mengatur atau merancang gejala sesuatu dengan tertib dan rapi. Baik
penderitaan manusia di dalamnya. John W. Durham dan Howard L.
Frederick C. Thayer maupun Alberto Guerreiro-Ramos dalam Carl J.
Smith dalam Toward a General Theory of Organization Deterioration (1982)
Bellone (ed.), Organization Theory and The New Public
berkesimpulan bahwa gejala deteriorasi (kemerosotan) organisasi telah
Administration (1980: 113-141) berpendapat bahwa ada kaitan
dialami oleh berbagai kebudayaan sepanjang sejarah. Kebudayaan
antara teori organisasi dan epistemologi. Thayer memandang teori
timbul tenggelam. Usahawan yang berhasil mencapai puncak kejayaan
organisasi sebagai epistemologi, yaitu teori tentang organisasi
dalam dunia bisnis memulai kariernya dengan cucuran keringat dan
konsep-konsep sebagai unsur dasar pengetahuan, sedangkan
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Di Indonesia, gejala- gejala
Guerreiro-Ramos memandang organisasi sebagai sistem epistemologis.
deteriorasi organisasi menampakkan diri, antara lain dalam bentuk
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kasus Nyonya Meneer (Kompas, 8 Teori organisasi tidak hanya menyangkut perihal pengorganisasian,
Desember 1985) dan kemerosotan sekitar 7% RAPBN atau secara terpeinci, studi tentang struktur, fungsi, penampilan
1986–1987 (Kompas, 8 Januari 1986), di samping gejala biropatologis yang organisasi, perilaku individu dan kelompok di dalamnya seperti
terdapat di berbagai lembaga pemerintahan dan swasta. Banyak anggapan D. S. Pugh (ed.) dalam Organization Theory (1980: 9),
organisasi didirikan, diiringi dengan harapan besar, namun kemudian melainkan juga pemeliharaan, peningkatan efektivitas, perubahan,
beritanya tiada lagi terbetik, hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu hubungan dengan lingkungan, konflik, penyakit, analisis, perbaikan,
kuburnya. dan pembangunan organisasi berikut perilaku manusia di dalamnya.

Pertanyaan yang cukup menantang dalam hubungan ini, antara lain Ke arah perspektif di ataslah, teori organisasi dibangun sejak tahun tiga
puluhan, antara lain melalui James D. Mooney dan Alan C. Reiley dalam
ialah, benarkah organisasi sama dengan organisme hidup lainnya dalam
Principles jof Organization (1939), Max Weber, salah seorang peletak dasar
arti selalu berakhir pada kematian? Adakah kemungkinan bagi sebuah
birokrasi, dalam The Theory of Social and Economic Organisation (1947),
organisasi untuk tetap hidup, survive, setidak-tidaknya untuk waktu
dan Frederick W. Taylor dalam Scientific Management (1947) sebagai
yang lama atau sampai tujuannya tercapai? Bagaimanakah cara
tokoh-tokoh akhir periode teori organisasi klasik, di samping teori
mengorganisasikan kerja sama sebaik-baiknya? Upaya apa yang perlu
organisasi behavioral, melalui Elton Mayo dalam The Human Problems of
dilakukan agar organisasi efektif? Bagaimana cara mendeteksi penyakit
an Industrial Civilization (1933) dan Chester I. Barnard dalam The
organisasi?
Functions of the Executive (1938), tokoh- tokoh perintis, menuju teori
Pertanyaan-pertanyaan di atas benar-benar menggelitik. Masalah yang organisasi modern yang memandang organisasi sebagai sistem terbuka,
terkandung di dalamnya tetap aktual, lebih-lebih bagi negara yang dalam karya tokoh-tokoh seperti James G. March dan Herbert A. Simon
sedang berkembang seperti Indonesia yang kesinambungan (continuity) dalam Organizations (1958), Amitai Etzioni dalam Modern Organizations
pembangunan bergantung, antara lain pada stabilitas atau viabilitas (1964), dan Ludwig von Bertalanffy dalam General Systems Theory (1968).
organisasi yang bersangkutan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang Bagaimanakah teori organisasi memandang organisasi?
telah ditetapkan.
Bersama-sama dengan unsur fisiologis dan behavioral, organi- sasi menunjukkan bahwa kemungkinan meningkatnya kepuasan kerja
menjadi organisme hidup. Sebagai organisme, organisasi karyawan lebih besar di kalangan perusahaan berukuran kecil
memperlihatkan gejala-gejala keorganisasian, yaitu kelahiran (building, daripada perusahaan berukuran raksasa. Scott juga berpendapat
organizing), bergabung atau bersatunya beberapa organisasi (merging), demikian. Ia mengutip Kenneth Boulding yang berpendapat, segala
beranaknya organisasi (bearing), terpecahnya organisasi (splitting), sesuatu yang berlebihan, terlalu besar atau terlalu kecil tidaklah baik.
berhasil (achieving), bertahan (status quo), merosot atau mundur Menurut Leopold Kohr, demikian menurut Scott, kemungkinan
(ceteriorating, entropy), dan kematian (loosing) organisasi. Gejala-gejala timbulnya kesengsaraan lebih besar di kalangan organisasi besar
tersebut dapat diukur menurut beberapa dimensi, yaitu struktur, besaran daripada organisasi kecil. Orang jahat di lingkungan masyarakat
(size), target, waktu, dan sistem. kecil lebih cenderung dapat mengendalikan diri atau lebih mudah
dikontrol daripada di lingkungan masyarakat massal.
Dimensi struktur diuraikan oleh Donnelly, Gibson, dan
Ivancevich (1981: 128) dengan mengemukakan tiga macam Dimensi target misalnya dipelajari oleh John W. Durham dan Howard
penelitian, yaitu kasus The Sears dan Roebuck, studi Porter dan Lawler, L. Smith, Toward a General Theory of Organization Deterioration,
dan studi Woodward. Kasus Sears dan Roebuck menemukan kesimpulan dalam Administration and Society (1982: 373), melalui sebuah teori yang
antara lain, semakin kompleks struktur organisasi, semakin besar disebut teori momentum yang hilang. Sebelum teori ini dibahas, teori
kemungkinan terjadinya ketidakserasian antara pimpinan dan korupsi yang erat berkaitan dengannya, diuraikan lebih dahulu.
bawahan, atau antara pemilik perusahaan dan para pekerja (poor Menurut teori korupsi (corruption theory), bibit kemerosotan
management employee relationships). Dari studi Porter dan Lawler organisasi terdapat dalam perkembangan dan keberhasilannya.
ditarik kesimpulan bahwa sikap manajerial dalam perusahaan Keberhasilan menghasilkan kepuasan, kepuasan mengurangi
berpekerja di bawah 5.000 orang dan berstruktur gepeng (flat dorongan untuk maju, timbul kecenderungan mempertahankan
structure), lebih positif daripada yang berbentuk jangkung (tall status quo, para pemuka berebut sebutan paling berjasa, yang
structure). Sebaliknya, terjadi dalam perusahaan berpekerja di atas menganggap diri berjasa merasa berhak menikmati buah organisasi
5.000 orang. Akan tetapi, penemuan Porter dan Lawler dibantah oleh (spoiling), dan akhirnya orang kehilangan motivasi. Organisasi pun mati.
penemuan lain yang berpendapat bahwa jenjang yang banyak (pada Teori ini dipelopori oleh E. Gibbon dalam The Decline and Fall of the
tall structure) merupakan motivasi kuat bagi manajer untuk maju (hal Roman Empire (1776). Semacam teori korupsi dikembangkan kemudian
yang jarang terdapat pada flat structure). Studi Woodward yang oleh seorang filsuf bernama Oswald Spengler dalam Der Untergang des
menggunakan pendekatan lingkungan (contingency approach) Abendlandes (1923). Sebelum teori ini diuraikan, perlu diketahui bahwa
berpendapat, struktur jangkung lebih tepat untuk perusahaan
di Inggris dan Prancis civilisation berarti peradaban pada
berproduksi massal daripada struktur gepeng.
umumnya, meliputi culture (kebudayaan). Di Jerman, zivilisation
Dimensi besaran (size) diuraikan oleh Richard N. Osborn, James berarti peradaban lahir, sedangkan kultur berarti peradaban batin
G. Hunt, dan Lawrence R. Jauch dalam Organization Theory (1980, 230) (kehalusan budi, keluhuran ilmu, keindahan seni, dan sebagainya).
dan William G. Scott, Organizational Revolution, dalam
Dalam bukunya yang berjudul Tenggelamnya Negeri Senja, Spengler
Administration and Society (1985: 149). Dari berbagai sumber,
menulis bahwa sivilisasi adalah hasil perkembangan suatu kultur yang
Osborn, Hunt dan Jauch berkesimpulan, besaran organisasi
telah membeku dan telah melampaui puncak kegemilangannya.
menunjukkan efektivitasnya: semakin efektif organisasi, semakin
Jelasnya, suatu mekanisme yang hanya
besar ukurannya, semakin besar jumlah tenaga kerjanya.
Osborn, Hunt, dan Jauch dalam analisisnya lebih lanjut berpendapat,
kesimpulan itu tidak seluruhnya tepat. Penelitian lain
mementingkan bentuk luar (lahir). la berteori lebih lanjut bahwa akselerasi atau pencepatan pembangunan dijadikan isu yang
sivilisasi merupakan akhir perkembangan kultur organik yang timbul seolah-olah mampu menjawab masalah pengurangan kemiskinan, Saul
dari jiwa suatu bangsa. Hal ini kemudian berbentuk teknologi, M. Katz dalam Fred W. Riggs (ed.), Frontiers of Development
bangunan kota raksasa, dan bangunan kekuasaan-kekuasaan. Jadi, Administration (1971: 110), F. El-Rashidi dalam Human Aspects of
menurut filsuf ini, segala sivilisasi ditakdirkan untuk musnah, sebab Development (1971: 6), Gunnar Myrdal dalam PT Bauer, Dissent on
kendatipun ia berkembang pesat, pada suatu saat pasti hancur Development (1976: 207), D. Lerner dalam Eduard Depari dan Colin
karena bangsa-bangsa berperang mempertahankannya. McAndrews (eds.) (1978: 83), membahas tema tersebut. Akan
Demikianlah ia meramalkan Perang Dunia Kedua. tetapi, pembangunan terlalu cepat, sebagaimana disebutkan Harry W.
Blair dalam The Political Economy of Participation in Local
Dari Teori Spengler dapat dikutip pelajaran penting, yaitu untuk bisa Development Programs: Short-term Impasse and Long-term Change in
tetap survive, suatu organisasi tidak boleh kehilangan viabilitas atau elan South-east Asia and The United States from the 1950s to the 1970s (1981:
vital. Kritik dan kontrol sosial merupakan tanda adanya viabilitas 64), dan Colin McAndrews dan Chia Lin Sien (eds.), dalam Too Rapid
tersebut. Rural Development (1982: 2–7), dalam arti faktor learning terabaikan
Teori momentum yang hilang (the lost-momentum theory) atau kurang efektif. Faktor learning dalam proses perubahan sosial
mengajarkan bahwa kemerosotan organisasi disebabkan oleh menjadi tema pokok Martin J. Gannon dalam Organizational Behavior.
kegagalan organisasi dalam merebut sukses berikut. Eksponen a Managerial and Organizational perspective (1979: 134–151), Fred
terkenal aliran ini adalah sejarawan Arnold Joseph Toynbee dalam I Luthans dalam Organizational Behavior (1981: 235-262) dan Bryant dan
Study of History (1935). Berbeda dengan teori korupsi yang White (68–71). Lemahnya faktor learning menyebabkan lemahnya
mengatakan bahwa deteriorasi tidak terhindarkan, teori daya dukung dan sustainabilitas organisasi.
momentum yang hilang memperkirakan bahwa organisasi dapat
Dimensi sistem diterangkan melalui teori substratum yang erat
hidup terus jika ia mampu menemukan horizon baru untuk
berkaitan dengan teori sistem. Teori substratum adalah semacam teori
ditaklukkan (ibarat misi Star Trek). Berdasarkan teori ini, salah satu
korupsi. Teori ini dipelopori, James C. Scott dalam Comparative
pertanyaan mendasar yang dikemukakan di atas telah terjawab.
Corruption (1972). Korupsi menciptakan jalur baru yang disebut
Mengapa sukses berikut gagal direbut? Hal itu dapat ditafsirkan substratum. Organisasi formal merosot dan fungsinya diambil alih oleh
sebagai akibat target yang terlalu tinggi atau pembangunan yang substratum tersebut. Teori Scott dapat juga diterangkan melalui teori
terlalu cepat. Ambillah contoh seorang lifter. Jika dari angkatan 60 kg, sistem, salah satu teori dasar bagi teori organisasi.
ia langsung ke 65 kg dan gagal (100%), timbul dugaan bahwa jika ia
Seperti diketahui, kehidupan organisasi sebagai sistem (dalam hal ini
lepas dari teknik pertandingan yang sesungguhnya, ia tidak langsung
sistem terbuka), bergantung pada lingkungan. Terhadap sistem,
ke 65 kg, melainkan bertahap, kalah ialah dari 60 kg ke 64 kg sehingga
lingkungan mempunyai berbagai fungsi seperti sebagai sumber,
kemungkinannya untuk menang 20%, gagal 80%, dan seterusnya.
konsumen, pesaing, dan pengatur (regulator). Masukan dari
lingkungan berfungsi sebagai bahan baku dan energi. Masukan
Dimensi Target Erat Berkaitan dengan Dimensi Waktu
yang diproses di dalam sistem sebagian besar kalau tidak seluruhnya,
Analisis di atas menunjukkan, perencanaan yang efektif berasal dari lingkungan. Keluaran (K) sistem bukan hanya barang
memberikan alternatif sasaran yang menjanjikan kemungkinan dan jasa, melainkan juga hak, kesempatan, atau yang disebut
sukses optimal berdasarkan perhitungun rasional dalam empowerment. Bisa terjadi, didorong oleh kepentingan politik tertentu,
mengantisipasi masa depan sejauh dan seluas mungkin. Demikian juga, keluaran, terutama unsur yang disebut terakhir, tidak diterima oleh
halnya pembangunan. Sampai tahun tujuh puluhan, seluruh, tetapi hanya oleh sebagian lingkungan.
Lingkungan inilah kemudian, yang oleh posisinya yang istimewa Organisasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe berdasarkan
berkembang dan dominan sehingga melumpuhkan lingkungan lama, ukuran tertentu, yaitu sebagai berikut.
dan sistem lama mengalami deteriorasi. 1. Tipologi berdasarkan ukuran siapa yang mengenyam
keuntungan, the owners, the members, atau the society.
Teori J. G. Miller dalam Living Systems (1978) mengenai feedback negatif 2. Tipologi berdasarkan jenis produk, barang, atau jasa.
berkaitan erat dengan teori Scott. Menurut Miller, feedback negatif, yaitu
3. Tipologi berdasarkan rasionalitas, tinggi (formal) atau rendah
feedback yang berfungsi sebagai alat kontrol terhadap tindakan atau hal (informal); tinggi jika sengaja dibentuk dan rendah jika tidak
yang cenderung merusak sistem, merupakan faktor esensial (spontan).
pemeliharaan organisasi. Dalam kasus di atas, feedback negatif yang 4. Tipologi berdasarkan desain, lini atau lini dan staf.
datang dari lingkungan yang tidak ada kesempatan atau empowerment
5. Tipologi berdasarkan misi, mencari keuntungan finansial atau
tidak dijadikan masukan baru, sehingga keputusan yang diambil melayani masyarakat.
tidak mendukung sistem yang ada.
Uraian di atas menunjukkan bahwa melalui pendekatan teori organisasi,
Di samping dimensi-dimensi tersebut, masih ada beberapa dimensi organisasi dipandang sebagai realitas sosietal, artinya di mana ada
organisasi lain yang dibahas oleh sejumlah ahli organisasi, misalnya masyarakat, di sana terdapat organisasi. Sebagai realitas sosietal,
dimensi kompleksitas. Dimensi ini menggambarkan diferensiasi organisasi merupakan bidang studi (field of study), demikian disebutkan
horizontal dan vertikal dan kesebaran spasial organisasi, seperti Edwin A. Gerloff dalam Organizational Theory and Design (1985: 3).
diuraikan oleh Richard H. Hall dalam Organizations (1972: 140). Arlyn J. Pendekatan ini digunakan oleh D. S. Pugh (ed.) dalam merangkai
Melcher dalam Structure and Process or Organizations (1976: 31) Organization Theory (1980). Ada tiga aspek organisasi menurut Pugh,
menyebut dimensi itu sebagai primary structural variables. Selain yaitu aspek anatomik, aspek fisiologis, dan aspek perilaku, sehingga
kompleksitas, L. R. Pondy dalam W. H. Starbuck, Organizational buku tersebut meliputi The Structure of Organizations, The Management of
Growth and Development (1971: 301) menambahkan pemilikan Organizations, dan The Behavior in Organizations. Teori organisasi pun
(ownership) dalam daftar dimensi organisasi Pradip N. Khandwalla berkisar pada ketiga subjek itu.
dalam Design of Organizations (1977: 291) berpendapat demikian. Hanya, Dengan demikian, bidang studi administrasi dan bidang studi teori
penulis menambahkan dimensi usia (age) dan jenis (type) dalam daftar. organisasi, bersilangan sebagai berikut.
Usia dijadikan salah satu dimensi organisasi karena organisasi yang TEORI ORGANISASI
mampu menempuh pasang surutnya keadaan dianggap memiliki
viabilitas cukup sehingga bisa survive. Hal ini perlu dibedakan dari O = A M P
kondisi lain, yang ibarat kerakap di atas batu, mati segan hidup tak
mau. Organisasi begini kendatipun tampaknya survive, tidak memiliki ADMINISTRASI M
viabilitas. Organisasi yang viabel memiliki elan vital,
berkebudayaan, bertradisi, dan memiliki kepribadian. Jika ia P
mengalami masa surut, hal itu hanyalah risiko (price) yang harus dibayar, Gambar:
sebagai konsekuensi keteguhan pendirian menghadapi berbagai Hubungan antara Teori Organisasi dan Administrasi
gelombang. Akan tetapi, sikap konservatif yang kaku dapat O = Organisasi A anatomi M
mengundang konflik dengan lingkungan, jika organisasi tidak peka = Manajemen (fisiologi) P =
dan tidak tanggap terhadap sikap konsumen (pasar). Perilaku
O = A = Organisasi menurut administrasi identik dengan anatomi menurut Teori
Organisasi
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi menurut Unsur inilah yang oleh The International Encyclopedia of the Social
teori organisasi adalah organisme hidup yang dapat diibaratkan seperti Sciences (1972) disebut sebagai pemegang fungsi koordinasi atas
manusia, yang memiliki kepribadian dan perilaku sendiri. semua kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dalam hal
perguruan tinggi, unsur kepemimpinan rektor. Selain bergantung pada
Setiap organisme mempunyai bagian yang mengendalikan seluruh keahlian dan keterampilan teknik, rektor melaksanakan tugasnya
tubuh organisme. Bagian ini disebut kepala. Child (dalam Lundberg, bergantung pada kemampuan dan kemauannya untuk memengaruhi
1956: 169, 197, dan 198) mendefinisikan organisme sebagai: orang lain, jika perlu dengan paksaan. Kemampuan tersebut dinamakan
a more or less definite and discrete order and unity, in other words a pattern, kekuasaan. Kekuasaan tidak langsung bekerja mencapai tujuan, hal itu
which not only determines its structure and the relations of its parts to each dilakukan oleh unsur pelaksana (-cracy) mengefektifkan dan
other, but enables it to act as a whole with respect to the world about it. mengefisiensikannya. Kekuasaan (-cracy) dilancarkan dari
The organism is a dynamic order, pattern, or integration among living systems belakang meja (bureau), sehingga disebut bureaucracy atau
or units. A social organization is exactly the same thing. birokrasi. Pemegang birokrasi tertinggi dalam organisasi adalah
kepala organisasi. Bersama-sama dengan pemegang birokrasi di
Kekepalaan merupakan gejala sosial. Kekepalaan perlu bawahnya, terbentuk jaringan birokrasi, sekaligus sebagai jaringan
dibedakan dari kepemimpinan. Kekepalaan merupakan lembaga kekepalaan. Tugas dan tanggung jawab seorang kepala, luas, dalam,
yang pasti ada pada setiap organisme, sedangkan kepemimpinan dan kompleks. Luas berarti berekstensitas, dalam berarti
merupakan suatu kualitas. Kepemimpinan bisa berubah atau berintensitas, dan kompleks berarti setiap tugas berkaitan satu
hilang, tetapi unsur kepala organisasi tetap. dengan yang lain, seirama dengan perkembangan keadaan tugas
Untuk memahami gejala tersebut, diperlukan sebuah ilustrasi. Ilustrasi dan tanggung jawab kepala yang semakin besar dan berat. Selaku
yang digunakan ialah perguruan tinggi yang secara sadar didirikan manusia, kepala memiliki keterbatasan, kekurangan, dan
untuk mempersiapkan calon sarjana di bidang tertentu. Upaya pokok kelemahan, sekalipun ia berkelebihan dibanding dengan orang lain.
untuk mencapai hal itu ialah pendidikan. Diperlukan para pendidik Oleh karena itu, setiap kepala memerlukan orang lain. Di samping
yang disebut dosen sebagai pelaksana upaya pendidikan. Pelaksanaan melalui dirinya sendiri, kepala dapat memperluas, mempertinggi,
merupakan unsur pertama organisasi. Keberhasilan pelaksanaan memperdalam, dan mempertajam kemampuannya melalui orang
bergantung pada keahlian dan keterampilan teknis pelaksana yang lain. Kepala dapat memultiplikasi dan mengamplifikasikan dirinya
bersangkutan. Setiap pelaksana berusaha agar pelaksanaan tugasnya dengan jalan mendelegasikan sebagian intensitas tugasnya kepada
efektif (mencapai sasaran). Akan tetapi, ini belum tentu sama dengan orang lain. Seluruh ekstensitas tugas kepala dapat didelegasikan,
efektivitas organisasi. Seorang tukang sapu, menyapu sebuah ruangan tetapi intensitasnya tidak. Sebagian intensitas tugas kepala
sehingga bersih pada pukul 07.00 pagi, lalu keluar. Ia berhasil, jadi bersifat delegabel, tetapi sebagian lain tetap sebagai tugas kepala
pelaksanan- tugasnya efektif. Akan tetapi, keberhasilannya itu bisa secara pribadi (personally, bukan privatelly; yaitu tugas kepala yang
dihapuskan oleh keberhasilan petugas lain, yaitu tukang lampu yang tidak dapat dan tidak boleh didelegasikan kepada siapa pun). Usaha
bekerja pada pukul 08.00, yang juga berhasil memperbaiki lampu yang kepala memenuhi tanggungjawabnya melalui orang lain bukan
terletak di langit-langit kamar. Akan tetapi, kamar kembali kotor. Untuk unsur pelaksana disebut delegasi. Jika orang lain itu bawahannya,
mencegah terjadinya hal itu dan untuk memperbaiki kekeliruan yang delegasi yang bersangkutan disebut delegasi organisasional, dan jika
terjadi, diperlukan unsur lain, yaitu unsur kepala. orang lain itu masyarakat, disebut delegasi sosial. Orang lain dalam
delegasi organisasional disebut staf, sedangkan orang lain dalam
delegasi sosial disebut partisipan. Beberapa tugas kepala pribadi
(TKP) sebagai berikut:
1. pertanggungjawaban tertinggi/terakhir; Chester I. Barnard mendefinisikan organisasi sebagai sebuah sistem
yang memaksakan koordinasi kerja antara dua orang atau lebih;
2. pengambilan keputusan dan pemberian perintah;
sedangkan E. Wight Bakke mengatakan suatu organisasi adalah sistem
3. pemberian teladan (bukan patronase, simulasi, atau peragaan); 4.
yang berkelanjutan atas kegiatan manusia yang bermacam- macam dan
pembinaan terhadap bawahan atau partisipan sehingga yang terkoordinasi berupa pemanfaatan, perubahan, dan penyatuan segenap
bersangkutan mampu berkembang sedapat-dapatnya melebihi sumber manusia, materi, modal, gagasan dan sumber alam untuk
kualitas kepala itu; memenuhi kebutuhan manusia tertentu dalam interaksinya dengan
5. pelopor pembaharuan/perubahan sosial; sistem-sistem kegiatan manusia dan sumber- sumbernya yang lain,
6. pengendalian organisasi pada saat kritis; dalam lingkungan tertentu.
7. pemberian petuah, fatwa, atau nasihat; 1. Model-model organisasi ini tampak berbeda satu dan lainnya,
8. kehadiran seremonial/protokoler; yang masing-masing akan membawa pada kesimpulan yang
berbeda pula atas eksponen-eksponennya. Bakke, seorang
9. lambang persatuan/kesatuan;
psikolog sosial, telah membangun sebuah model organisasi. Ia
10. sumber kearifan (wisdom). lebih banyak memerhatikan aspek akibat manusiawi dari
organisasi. Dengan modelnya itu, Bakke tidak banyak
B. Model-model Organisasi membahas bagaimana sebuah organisasi bisa memenuhi semua
tugasnya dengan sempurna. Model Barnard merupakan
Gagasan “model” yang secara epistemologis merupakan sesuatu kebalikan dari model Bakke. Dengan modelnya, Barnard
yang baru dalam kepustakaan ilmu-ilmu sosial, sangat berguna leluasa menguraikan hal-hal yang membuatnya tertarik untuk
dalam diskusi mengenai organisasi. Sebuah model adalah definisi membahas organisasi setelah ia pensiun dari jabatan Presiden
sementara sesuai dengan data yang ada mengenai objek tertentu. Perusahaan Telepon Bell, New Jersey. Ia banyak membahas
Berbeda dengan definisi, sebuah model tidak mencerminkan cara mencapai kerja sama dan koordinasi dalam organisasi.
upaya untuk menyatakan kondisi alami dasar dan baku dari objek, dan Thompson membeberkan modelnya yang ditekankan pada
merupakan sebuah pendekatan longgar yang bisa diterapkan dalam aspek rasionalitas, impersonalitas, dan spesialisasi, yang
setiap situasi. Dengan demikian, para fisikawan bisa akhirnya mengacu pada pendapatnya yang radikal. Ia
memperlakukan elektron sebagai partikel tak terbatas atau
berpendapat, suatu organisasi tidak perlu memiliki
gelombang tak tampak dalam kerangka teori masing- masing. Model
administrator apa pun, kecuali para spesialis efisiensi yang
icon elektron memungkinkan kedua perlakuan itu, terutama karena
tegas. Semua model ini tidak ada yang salah sama sekali karena
tidak seorang pun tahu pasti seperti apa elektron (dengan demikian, tak
para ahli itu masing-masing memakai hal-hal yang biasa
seorang pun tahu definisinya).
mereka perhatikan sebagai dasar pembuatan modelnya.
Demikian pula, halnya organisasi. Organisasi di masyarakat yang satu Meskipun organisasi mencerminkan hal-hal yang berbeda untuk tiap-
berbeda dengan organisasi di masyarakat lainnya, dan fenomena seperti tiap orang/masyarakat, hal ini belum cukup untuk membuat definisi
ini tak bisa dimungkiri. Organisasi sesuai dengan konteks dan dari organisasi seperti yang pernah dilakukan oleh James G. March dan
perspektif orang yang “mendefinisikannya”. Misalnya, Victor A. Herbert A. Simon, dengan mengatakan bahwa “Organisasi lebih mirip
Thompson menyatakan bahwa sebuah organisasi adalah integrasi cacing daripada monyet”.
impersonal dan sangat rasional atas sejumlah spesialis yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah tercapai.
2. Sebagai bukti terlalu sempitnya pendapat ini (meskipun model ini setidaknya telah mengalami tiga kali pergeseran teori
pendapat ini juga tidak sepenuhnya salah), adalah masih dasarnya, yakni teori birokratik, manajemen ilmiah, dan manajemen
terdapatnya karakteristik lain yang masih bisa ditambahkan. administratif (beberapa ahli menyebutnya manajemen generik).
Beberapa karakteristik yang pasti dari organisasi adalah bahwa Karakteristik Tom Bums dan O.M. Stalker telah menyajikan sebuah
organisasi: daftar ciri-ciri pokok dan model organisasi tertutup yang sesuai, yakni:
a. mempunyai maksud tertentu, dan merupakan kumpulan 1. tugas-tugas rutin akan berlangsung dalam kondisi yang stabil,
berbagai manusia;
2. adanya spesialisasi tugas (misalnya, pembagian tugas/kerja),
b. mempunyai hubungan sekunder (impersonal);
3. sarana (atau cara pelaksanaan tugas yang baik) ditekankan,
c. mempunyai tujuan yang khusus dan terbatas;
4. konflik dalam organisasi ditengahi oleh pucuk pimpinan,
d. mempunyai kegiatan kerja sama pendukung;
e. terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas; 5. pertanggungjawaban (atau apa saja yang diharapkan terlaksana),
f. menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya; 6. pembagian tugas resmi bagi tiap-tiap anggota) ditekankan,
g. sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan. pertanggungjawaban dan loyalitas seorang anggota lebih
dituntut untuk bagian organisasi tempat ia bekerja (misal
Ketujuh hal inilah yang membentuk model organisasi. Khusus untuk bagian pembukuan),
organisasi negara, bisa menambah satu karakteristik lagi, yakni
7. organisasi dipandang sebagai struktur hierarki (dengan bentuk
organisasi negara memperoleh sumber-sumbernya (pajak dan
piramida),
legitimasi) dari negara, dan dijembatani oleh lembaga-lembaga
kenegaraan. 8. pengetahuan menyeluruh hanya dipegang oleh para pucuk
pimpinan (hanya pucuk pimpinan yang mengetahui segala
Para teoretisi organisasi menggunakan seluruh karakteristik di atas, sesuatunya),
namun penekanannya berbeda-beda, sehingga tercipta
9. interaksi antaranggota organisasi cenderung bersifat vertikal
kepustakaan yang sangat luas mengenai kondisi alamiah
(seorang anggota senantiasa mendapat perintah dari
organisasi. Semua kepustakaan tersebut bisa dibagi ke dalam tiga
atasannya, kemudian ia teruskan ke bawahannya),
aliran utama, yaitu model tertutup, model terbuka, dan yang
terakhir adalah apa yang disebut James D. Thompson sebagai 10. gaya interaksi diarahkan pada hubungan-hubungan
“tradisi yang lebih baru” yang mencoba membuat sintesis dari pemisahan yang jelas antara atasan/bawahan dengan aspek
kedua model sebelumnya. Ketiga aliran ini, yang masing-masing kepatuhan dan ketaatan pada perintah,
memiliki subaliran dan pendukung di kalangan akademik, 11. loyalitas dan kepatuhan kepada organisasi dan atasan sangat
mencerminkan menggejalanya teori organisasi. Pada uraian ditekankan,
selanjutnya dalam bab ini, kita akan mengulas satu demi satu 12. segi citra internal sangat penting, bahwa status seseorang
pemikiran yang mendasarinya dan hubungan serta perbedaan di umumnya ditentukan oleh ranking dan jabatan resminya.
antara ketiga aliran tersebut.
Semakin banyak karakteristik yang dicakup oleh organisasi, semakin
1. Model Organisasi Tertutup dekat organisasi itu ke “bentuk yang ideal”. Hal ini mengingatkan kita
pada konsep yang ideal dari Max Weber. Tiga jenis bentuk yang ideal
Secara tradisional, model jenis inilah yang memiliki pengaruh paling adalah sesuatu yang ingin digapai oleh sebuah organisasi (atau
luas terhadap pemikiran para ahli administrasi negara. Model ini fenomena apa pun). Bila kita tahu sesuatu
memiliki beberapa istilah lain, di antaranya model birokratik, hierarkis,
formal, rasional, dan mekanistis. Kerangka
ingin menjadi apa (misal seorang anak laki-laki ingin menjadi akademik yang semula mendukung model tertutup dan nilai-
seorang petugas pemadam kebakaran), dengan akurasi tertentu, kita nilainya. Teoretisi model terbuka tidak menyukai kekakuan,
bisa meramalkan bagaimana perilakunya (misalnya, anak tersebut ketidakluwesan, penekanan yang lebih besar atas sarana dari hasil akhir
mungkin akan meminta mainan mobil pemadam kebakaran serta aspek manipulasi dan tidak manusiawi dari teori birokratik
sebagai hadiah ulang tahunnya). Dengan logika ini, model Weber. Sebagai pembelaan, para pendukung Weber menyatakan
organisasi tertutup akan berperilaku sesuai dengan 12 karakteristik bahwa konteks sosial Weber yang menyebabkan munculnya teori
Mums dan Stalker, meskipun setiap organisasi akan menjalani secara demikian, dan hal inilah yang dianggap telah luput dari kajian para
persis semua karakteristik tersebut. Misalnya organisasi yang penyangkal (pendukung model terbuka). Meskipun asal muasal
dikenal luas, yakni Pentagon dan organisasi- organisasi militer birokrasi bisa ditelusuri, setidaknya sejak penyatuan kerajaan Prancis
oleh Cardinal Richclidu dan proyek Frederick Yang Agung untuk
Amerika Serikat, tampaknya paling mirip dengan model organisasi
memberantas kemiskinan dan keterkucilan Prussia agar menjadi
tertutup ini, namun ada pula karakteristik yang tak dipunyai
bangsa militer yang tangguh, Weber menggunakan acuan masa
Pentagon; yakni tugas-tugas dalam organisasinya bersifat tak rutin,
kediktatoran berdarah Bismarek ketika ia mencapai tahap akhir
kondisinya tak stabil, dan sering mementingkan citra eksternal (ini
konsolidasi negara-negara bagian Jerman dan tatkala kepercayaan
merupakan ciri khas organisasi militer). Akan tetapi, pola-pola
umum masih lebih ditentukan kelas sosial daripada kemampuan.
organisasi militer, secara umum berjalan sesuai dengan model
Menurut Weber, dengan aspek impersonal, tangan besi, efisien, dan
organisasi tertutup.
kesan agung, para pimpinan bisa menarik dukungan masa Jerman yang
Teori Birokratik terpecah secara politik, namun secara budaya dan kelas
masyarakatnya yang berkuasa, sombong, dan naif (kelas Junker).
Pemikiran akademik pertama yang mendasari model tertutup adalah Keadilan tidak didasarkan pada hukum yang resmi, tetapi
teori birokratik/birokrasi. Tokohnya adalah Max Weber, seorang didasarkan atas kehendak sang pemimpin yang karismatik
sosiolog Jerman ternama yang juga telah mengemukakan teori dan (Kadijustice, menurut istilah Weber); rasionalisme adalah
konsep sosiologi penting lainnya, seperti sosiologi agama, teori romantisme negara, dan ini pun ternyata disukai oleh rakyat.
kepemimpinan yang kemudian berkembang menjadi konsep yang Ringkasnya, dari uraiannya ini, bukan berarti Weber antihumanis,
sangat akrab dengan administrasi negara seperti “etika kerja Protestan” tetapi keadaan pada waktu itu memang demikian, dan keadaan
dan “karisma”. Model birokrasi Weber bisa dirangkum karakteristiknya inilah yang digunakan Weber sebagai bahan pembangunan
sebagai berikut (meskipun rangkuman ini terlalu singkat). teorinya, manajemen ilmiah. Pemikiran lain yang pernah
1. hierarki, mendominasi model tertutup adalah teori-teori manajemen ilmiah.
2. promosi atas dasar ukuran profesional dan keahlian, 3. Manajemen ilmiah atau studi pendayagunaan waktu, sangat dominan
adanya jenjang karier, pada awal abad ke-20 dan pengaruhnya di dunia industri masa kini pun
4. ketergantungan dan penggunaan peraturan dan regulasi, masih terasa.
5. hubungan impersonalitas di antara para profesional karier Manajemen ilmiah lahir dari dunia akademik Amerika Serikat. Aspek
dalam birokrasi dan hubungan mereka terhadap nasabah motivasinya adalah peningkatan efisiensi dan penghematan organisasi
(pihak yang dilayaninya). untuk meningkatkan produksi. Karakteristik yang paling melekat dari
Para teoretisi model terbuka ternyata lebih bersikap kritis terhadap teori teori ini adalah pandangannya yang khas atas humanisme. Manusia
birokratik Weber dibanding model tertutup. Di samping itu, model dipandang sebagai perlengkapan tambahan mesin, dan tujuan
terbuka dengan cepat memperoleh simpati di kalangan pokoknya adalah membuat manusia bekerja seefektif mesin. Pandangan
ini khususnya ditujukan kepada para
pegawai berjalan perakitan dan eselon-eselon rendah lainnya dalam Selain itu, jika tidak hati-hati, seseorang dengan mudah akan tergelincir
organisasi, dan tidak untuk para manajer eselon atas, pihak yang dalam penilaian yang salah atas asumsi taylorisme, karena sekilas
manajemen ilmiah ini diperuntukkan. tampak menganggap kalangan akademisi praktisi tidak lebih dari kaki
tangan penguasa tiran yang memeras kelas pekerja. Dalam tingkat
Tokoh utama teori ini adalah Frederick Taylor (yang memberi nama tertentu, hal itu memang benar, tetapi Taylor dan Gilbreth akan
manajemen ilmiah pada karyanya tahun 1911 (Principles of Scientific terperanjat jika menerima tuduhan yang terlalu jauh tersebut. Perlu
Management) serta Frank dan Lillian Gilbreth. Konsepsi manusia diingat bahwa tokoh Schmidt bekerja sesuai dengan standar sistem
sebagai mesin mengabaikan banyak pertimbangan moral, dan ini industri pada waktu itu, bahwa seseorang hanya mengerjakan satu
tampak dari tulisan-tulisan Taylor dan Gilbreth. Contoh yang bagian tertentu. Makin banyak angka ton, makin banyak uang ke
mengejutkan dari konsepsi ini terjadi dalam cerita Taylor mengenai kantong Schmidt. Jadi, makin banyak produksi, makin banyak pula
Schmidt, si pengecor besi, yang dalam cerita itu dikisahkan secara pendapatan yang diterima. Lagi pula, Taylor pun bekerja magang di
kejam sebagai orang yang tolol, bagaikan seekor sapi. Setelah industri baja dan memahami sisi kehidupannya. Dalam mengemukakan
menganalisis gerak fisik Schmidt, Taylor memerintahkan untuk gagasan therblig-nya, Gilbreth mendasarinya dengan pengamatan atas
mengubah gerak fisiknya. Setelah perubahan “ilmiah” gerak fisik lingkungan kerja di ruang bedah, yang kerap terdengar perintah dingin,
dilakukan, produksi Schmidt meningkat dari 12 1 2 ton sehari “Pisau!” “Sponge!” (busa penyeka), dan para perawat begitu patuh
menjadi 47 ton. Taylor sangat bangga atas keberhasilannya dalam meletakkan barang yang diinginkan ke tangan Dr. Wellby. Semua yang
membuat Schmidt lebih efektif, lebih mirip mesin daripada manusia. dikehendaki oleh dokter bedah cukup ditunjuk dengan sebuah tangan.
Atas keberhasilannya itu, ia pun dianggap seorang ahli pendayaguna
Dengan atau tanpa analisis Gilbreth, keadaannya memang demikian.
waktu. Frank dan Lillian Gilbreth juga menyusun konsep “therblig”,
Yang jelas, disiensi tidak perlu dianggap kontra dengan humanisme.
yang masing-masing melambangkan satu kategori dari 18 gerak dasar
Aspek inilah yang terkadang dinilai terlalu tinggi oleh para penganut
manusia, semua kegiatan fisik dibagi-bagi menjadi beberapa kelas
model organisasi terbuka sehingga mereka mengkritik model tertutup,
therblig. (Sebaiknya Anda baca terlebih dahulu mengenai “therblig”
tidak memerhatikan humanisme.
pada uraian di belakang).
Terlalu mengada-adanya kritik itu pun terbukti karena taylorisme telah
Model manajemen ilmiah yang memandang manusia bagaikan mesin,
dan masih digunakan oleh pemerintah federal, khususnya untuk
tentu banyak ditentang. Manusia bukan mesin. Di punggung
bidang-bidang tertentu yang menuntut leburnya mesin dengan
mereka tidak ada serangkaian sekrup yang senantiasa harus
manusia. Contohnya penggunaan “psikoteknologi” oleh NASA dalam
dikencangkan seperti pada mesin. Rasa muak terhadap anggapan
melatih para astronautnya. Maksud digunakannya psikoteknologi ini
seperti ini terkadang merembet pada yang disebut efisiensi, atau
adalah “mengintegrasikan” astronaut dengan lingkungan teknologi
“membuat gertakan terbesar untuk mendapatkan dolar sebanyak
dalam kapsul ruang angkasanya, secara mental dan fisik, sehingga para
mungkin” (meminjam istilah mantan Menteri Pertahanan AS,
astronaut mengenal lingkungannya bagaikan mengenal dirinya sendiri.
Robert McNamara, “getting the biggest bang for the buck”). Sebelum
Psikoteknologi jelas merupakan manajemen ilmiah yang telah
adanya teori ini, apa-apa yang disebut efisiensi banyak mendapat
diperbaharui dengan menambahkan psikoemosional atas aspek kondisi
dukungan, baik dari kalangan pemerintah maupun rakyat.
fisik yang sudah ada.
Dengan demikian, sebenarnya dengan adanya taylorisme (istilah lain
manajemen ilmiah), popularitas nilai efisiensi perlu dikhawatirkan Kepustakaan terakhir dari model tertutup adalah manajemen
kelanjutannya. Terbukti dengan adanya beberapa kritik kalangan administratif atau manajemen generik. Papers on the Science of
humanis akademik yang mulai mempertanyakannya.
Administration karya Luther Gullick dan Lyndall Urwick adalah contoh produksi yang mereka hasilkan (dalam kasus Taylor), dua hal yang
yang baik dari manajemen administratif dalam administrasi negara, sangat penting bagi pihak manajer. Dengan munculnya teori
meskipun Principles of Organization karya James D. Mooney dan Alen C. manajemen administratif, muncul tanda bahwa para pegawai
Reiley lebih sering disebut-sebut. rendahan dan bawahan pun mungkin akan mempunyai karsa
sendiri. Tanda itu tidak terlalu kuat, tetapi hal yang lebih penting, tanda
Manajemen administratif berasumsi bahwa administrasi adalah benar-benar ada seperti yang tampak dari penelitian Mooney dan
administrasi, di mana pun ia berada (itu sebabnya ia mendapat
Reiley atas adanya “indoktrinasi” kepada para bawahan, sebagai
istilah “generik”), sehingga memusatkan perhatian untuk
salah-satu unsur vital dalam organisasi-organisasi yang teratur baik.
mendapatkan “prinsip-prinsip” manajemen yang bisa diterapkan di
Sebenarnya, Mooney dan Reiley mempertalikan ketahanan Gereja
mana saja. Bila prinsip semacam ini telah ditemukan, logikanya bisa
Katolik Roma atas doktrin dan indoktrinasinya, suatu fungsi yang
diterapkan di lembaga-lembaga administratif apa pun, seperti birokrasi
senantiasa dipelihara dalam menjaga berlanjutnya organisasi
pemerintah, manajemen niaga, rumah sakit, sekolah, universitas,
tersebut selama hampir dua ribu tahun. Dalam pandangan mereka,
penjara, perpustakaan, kesehatan umum, lembaga- lembaga
doktrin tersebut adalah metode yang patut dipuji yang menopang
internasional, atau apa saja. Untuk itu, Guffick dan Urwick
pengawasan dan daya tahan organisasi.
mengajukan OSDCORB, sedangkan Mooney dan Reiley
menyumbangkan empat prinsip organisasi, yaitu prinsip Kelonggaran yang diberikan setengah hati bagi para bawahan untuk
koordinasi, prinsip scalar (atau struktur hierarki), prinsip fungsional membentuk pemikirannya, memang tidak sebanding dengan jasa-jasa
(pembagian tugas), dan prinsip staf/lini. Tentu, ada ahli-ahli mereka. Akan tetapi, itu sudah merupakan pengakuan bahwa bawahan
dengan masing-masing pendapat, misalnya Mary Parker Follet dan juga manusia (seperti halnya para manajer) yang dapat berpikir (seperti
Henri Fayol. halnya para manajer, meskipun pada tingkat yang lebih rendah). Hal ini
masih dipandang kurang memadai bagi para pengaju model organisasi
Perbedaan antara teori birokratik yang tradisional dan
manajemen administratif menyangkut soal penerapan teori. terbuka. Mereka bersikeras bahwa para bawahan sebenarnya mampu
Apabila Weber dan rekan-rekannya tertarik mempelajari berpikir, merasa dan berperilaku sesuai dengan kehendak mereka yang
bagaimana birokrasi berfungsi, mengapa mereka berfungsi terkadang berbeda dengan apa yang diharapkan pihak lain. Akan tetapi,
demikian, dan apa dampaknya terhadap lingkungan masyarakat yang bukan berarti para bawahan akan mampu mengalahkan, memperdaya,
lebih luas, Mooney dan Reiley, Gullick dan Urwick, Follet, Fayol, dan atau menipu atasannya dengan mudah.
kolega-koleganya merasa tidak perlu mengetahui mengapa dan
2. Model Organisasi Terbuka
bagaimana birokrasi berfungsi. Mereka tertarik untuk menerapkan
prinsip-prinsip administrasi yang telah ditemukan terhadap Model ini secara tradisional memiliki pengaruh yang lebih besar
organisasi-organisasi administrasi yang nyata agar terhadap administrasi niaga dibanding pengaruhnya terhadap
memungkinkan para administrator bekerja secara lebih efektif dan administrasi negara, meskipun hal ini sudah berubah dalam beberapa
efisien. tahun terakhir. Seperti halnya model tertutup, model ini juga memiliki
beberapa istilah lain, seperti model kolegial, kompetitif, pasar bebas,
Masih ada perbedaan kedua yang lebih halus antara teori birokrasi
informal, alamiah, atau organik. Sama halnya dengan model tertutup,
dan manajemen administrasi yang menumbuhkan pertalian
antara model organisasi yang tertutup dan terbuka. Weber, seperti model terbuka juga memiliki tiga aliran pembentuk kerangka modelnya,
halnya Taylor, tidak banyak memikirkan pekerja bawahan dan yaitu:
rendahan dalam organisasi selain hanya memerhatikan
kepatuhan mereka (dalam kasus Weber) dan
1. aliran hubungan antarmanusia; 3. penyelesaian kerja sangat ditekankan;
2. perkembangan bidang organisasi yang lebih baru; 4. konflik intern organisasi diselesaikan oleh interaksi antaranggota,
3. aliran dengan kepustakaan yang memandang organisasi terbuka, karena tiap-tiap anggota bisa saling mengisi dan
sebagai unit fungsi dari lingkungannya. membantu tugas masing-masing);
Secara historis, model ini lahir dari tokoh yang juga melahirkan model 5. penyelesaian kerja sangat ditekankan;
tertutup, yakni Max Weber, yang pertama kali mengembangkannya 1 1 2 6. konflik intern organisasi diselesaikan oleh interaksi antaranggota;
abad yang lalu. Dalam karangan perseptif, sosiolog Alvin W. Gouldner 7. “tanggung jawab bersama” sangat ditekankan (misalnya
menyatakan bahwa cikal bakal konseptor model organisasi terbuka dengan menghapus pembagian tugas yang kaku agar segenap
adalah Count Louis de Rouvroy Saint Simon, seorang pemikir sosial anggota merasa berkepentingan dengan setiap masalah
Prancis yang brilian dan anak didiknya, Auguste Comte, “bapak organisasi;
sosiologi”. Saint Simon dan Comte berkarya dalam rentang waktu yang
8. tanggung jawab dan loyalitas perseorangan hanya
cukup lama. Sejak pemerintahan “rezim kuno” Louis XIV, hingga
diperuntukkan organisasi secara keseluruhan;
pecahnya Revolusi Prancis yang berdarah dan naiknya tokoh militer
dan pahlawan nasional, Napoleon Bonaparte, dan berakhir pada masa 9. organisasi dipandang sebagai struktur jaringan kerja yang lentur;
pemerintahan Louis Napoleon. Dengan melihat kebobrokan 10. pengetahuan ada di setiap bagian organisasi (setiap orang
administrasi, hari-hari terakhir Kerajaan Prancis dan pada saat mengetahui sesuatu yang mempunyai kaitan dengan
meletusnya revolusi, Saint Simon dan Comic, berspekulasi atas bentuk organisasinya, namun tak satu pun termasuk para pucuk
administrasi pada masa datang. Menurut mereka, keahlian lebih pimpinan mengetahui segala-galanya);
dihargai daripada darah keturunan, sehingga akan terjadi
11. interaksi antaranggota yang horizontal, sama baiknya dengan
“kosmopolitanisme” (yang diartikan Saint Simon sebagai
yang vertikal (artinya, setiap anggota berinteraksi dengan
perkembangan profesi-profesi baru yang didasari teknologi) dan
semua anggota organisasi lainnya);
organisasi akan menjadi alat pembuka kemerdekaan manusia. Dalam
hal ini, Saint Simon dan Comte menekankan arti penting nilai 12. gaya interaksi ditujukan pada penyelesaian tugas, dengan
penciptaan organisasi secara spontanitas yang kemudian akan aspek “petunjuk/nasihat” (bukan perintah) dan mempunyai
berkembang secara alami menurut kebutuhan/kehendak para ciri “mitos kesetiakawanan” yang nyaris menyaput semua
penciptanya. Mungkin, kita bisa menyamakan pandangan jauh ke hubungan antara atasan dan bawahan yang paling kaku
depan Saint Simon dan Comte mengenai organisasi dan masyarakat sekalipun (misalnya pemanggilan nama akrab tetap ada
dengan konsep “Ad Hocracy” versi abad ke-17 yang dikemukakan oleh sekalipun antara presiden dan pesuruh kantor perusahaan,
Alvin Toffler dalam bukunya Future Shock. dengan logika bahwa untuk memelihara keakraban perlu
Sekali lagi, kita mengendalikan penelitian Burns dan Stalker dengan sikap-sikap yang ramah);
membuat daftar ciri-ciri prinsipil dari model penelitian: 13. penyelesaian tugas dengan mutu tinggi mendapat penekanan;
1. tugas-tugas tidak rutin terjadi dalam kondisi yang tak stabil; 14. citranya bersifat eksternal (status seseorang ditentukan oleh
2. pengetahuan khusus diperlukan untuk menjalankan tugas- kemampuan dan reputasi profesionalnya).
tugas umum (inilah yang membedakannya dari pengkhususan Semakin banyak karakteristik yang dicakup suatu organisasi, makin
tugas dari model tertutup, sekaligus merupakan kelebihan dari dekat ke “bentuk ideal”. Dalam kenyataannya, tidak ada yang secara
model terbuka karena tiap-tiap anggota bisa saling mengisi dan penuh mencakup ke-14 karakteristik ini. Mungkin, contoh organisasi
membantu tugas masing-masing); yang paling banyak mencakup karakteristik
tersebut adalah lembaga universitas (ini yang menyebabkan model 2. Para pekerja industri pelistrikan daerah barat tanggap akan
terbuka terkadang disebut model kolegial atau “ala perguruan beberapa variabel motivasi selain cahaya, bahkan cahaya sama
tinggi”). Universitas yang masuk 10 besar, banyak mencakup ciri- ciri sekali tidak memengaruhi.
dari model organisasi terbuka, khususnya ciri pengetahuan khusus 3. Mereka tetap bekerja dengan sebaik-baiknya meskipun kondisi
yang biasa diperoleh dalam setiap bagian organisasi, hubungan kerja buruk karena mereka tahu apabila mereka sedang
horizontal yang luas, dan citra eksternal. Akan tetapi, lembaga ini juga diawasi.
memiliki kekurangan ciri penting. Misalnya tugas- tugas yang ada Mayo dan para koleganya begitu terkesan dengan penemuan ini
(proses belajar mengajar, penelitian) relatif rutin, dan ada loyalitas sehingga mereka melakukan total enam eksperimen serupa selama
yang tertuju pada suatu bagian khusus, setidaknya di tingkat delapan tahun. Meskipun ukuran kajiannya terbatas, penelitian
fakultas (misalnya loyalitas ke fakultas lebih besar daripada loyalitas Hawthorne merupakan salah satu penelitian empiris ilmuwan
terhadap universitas). sosial yang paling berpengaruh, terutama karena melahirkan apa
Hubungan antarmanusia yang merupakan landasan pemikiran pertama yang disebut “efek Hawthorne” atau kecenderungan seseorang
dan model organisasi terbuka, memusatkan perhatian pada variabel- untuk mengubah perilakunya jika ia tahu sedang diamati. Akan
variabel organisasi yang tidak pernah dibahas dalam model organisasi tetapi, masih ada hal yang lebih penting lagi, yakni penelitian ini
tertutup. Variabel-variabel itu di antaranya klik- klik, norma-norma diterima, baik oleh para penemunya maupun generasi berikutnya
informal, emosi, motivasi pribadi, dan sebagainya. Paradoksnya, ilmuwan manajemen sebagai bukti bahwa hubungan-hubungan
pemusatan perhatian ini berangkat dari hasil penelitian manajemen nonkuantitatif (tidak bisa diukur dengan sekadar angka) antara
ilmiah, kepustakaan yang memiliki nilai akhir yang berlawanan. pekerja biasa dan manajer dan antara sesama pekerja biasa
merupakan faktor penting bagi efisiensi para pekerja. Ini berbeda
Pada tahun 1972, Elton Mayo dan Friiz J. Rocthlisberger memulai dengan anggapan semula yang menyatukan bahwa kondisi kerja,
serangkaian penelitian untuk penentuan lokasi pusat pembangkit dan imbalan materilah yang menjadi sumber motivasi produktivitas.
energi. Eksperimen mereka menghasilkan sesuatu yang mirip dengan
hipotesis Taylor, bahwa para pekerja harus meniru cara kerja mesin Penelaahan ulang masa kini atas data Hawthorne yang juga
untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Untuk menguji menggunakan teknik-teknik statistik yang belum tersedia pada zaman
hipotesisnya, mereka hendak meningkatkan intensitas cahaya yang Mayo dan Roethlisberger, telah menurunkan arti penting hubungan
tersedia bagi sebuah kelompok pekerja yang terpilih secara random. antarmanusia. Dalam analisis baru yang penting atas data yang sama,
Gagasannya ketika cahaya menjadi lebih terang, produksi akan Richard Herbert Franke dan James D. Kaul menyimpulkan bahwa
meningkat dan sebaliknya memang berdasarkan akal sehat. Para antarmanusia bukan merupakan alasan utama bagi efisiensi para
pekerja tersebut diberi tahu bahwa mereka akan diamati sebagai pekerja. Alasan utama adalah sumber- sumber motivasi tradisional
kelompok eksperimen. Ketika nyala lampu ditingkatkan, seperti “disiplin manajerial”, ketakutan (dalam bentuk depresi),
produksi naik. Ketika nyala lampu dikurangi, produksi ternyata pengurangan keletihan (kelompok eksperimen diberi waktu untuk
tetap meningkat. Mayo dan Roethlisberger pun bingung dibuatnya. istirahat) dan uang (kelompok yang tidak dijadikan bahan eksperimen
Ketika mereka mengecilkan nyala lampu sampai hampir padam, juga mendapat upah tambahan seperti kelompok yang menjalani
produksi tetap meningkat. Akhirnya diperoleh beberapa eksperimen).
kesimpulan sebagai berikut. Meskipun gagasan bahwa peningkatan produksi pekerja dipengaruhi
1. Pekerja manusia tidak bisa sepenuhnya disamakan dengan hubungan di antara sesamanya dan dengan pihak manajemen, kini hal
mesin. tersebut semakin dipertanyakan, yang jelas
studi Hawthorne telah menandai berlanjutnya tradisi Saint Simon “motivator” yang menunjuk pada hal-hal yang secara langsung
setelah hilang selama satu abad, dan juga menandai arti penting menentukan kepuasan kerja (misalnya tanggung jawab) dan
hubungan antarmanusia. faktor-faktor “higienis” atau “intrinsik” yang erat kaitannya
dengan kepuasan-kepuasan psikologis yang muncul dari
Sebagian besar hubungan antarmanusia berkisar pada kelompok lingkungan kerjanya (misalnya gaji). Kerangka kerja (juga
kerja informal pada tingkat kerja perakitan. Apa yang membuat terbentuk dari hierarki kebutuhan Maslow) dan berbagai
mereka bekerja atau tidak bekerja? Hubungan antarmanusia modifikasinya telah menghasilkan sekian banyak volume
semakin mendapat perhatian eselon-eselon atas akhir-akhir ini kepustakaan yang mencoba menguji beberapa hipotesis tertentu
dan hal ini mempunyai arti tersendiri bagi administrasi negara. seperti “pembuatan keputusan partisipatif, pekerjaan-pekerjaan
Para ahli hubungan antarmanusia ini khususnya mempunyai yang menarik serta variabel-variabel organisasi yang menentukan
pengaruh terhadap administrasi negara karena penelitiannya atas kepuasan kerja” dan “kepuasan: kerja berhubungan positif dengan
motivasi dan kepuasan kerja. Banyak di antaranya yang prestasi kerja”. Akan tetapi, bila ditelaah secara mendalam, seperti yang
memusatkan perhatian pada “hierarki kebutuhan manusia” yang dilakukan oleh Frank K. Gibson dan Qyde E. Teasley, dalam
pertama kali dikembangkan oleh A.H. Maslow. Menurut Maslow, kepustakaan ini tidak ditemui pemilahan yang jelas atas hasil-hasil
hasrat-hasrat manusia didasari atas: empiris yang berkaitan dengan efektivitas organisasi sehingga
1. kebutuhan-kebutuhan psikologis, dan inilah yang mendasari Gibson dan Teasley menyebutnya sebagai “model humanistik atas
kebutuhan-kebutuhan terbesar manusia; motivasi organisasional”.
2. keamanan;
3. cinta atau keinginan untuk memiliki; C. Pengembangan Organisasi
4. penghargaan diri sendiri, dan yang terakhir;
5. perwujudan jati diri, dan sebagai catatan, Maslow kemudian Sebuah subbidang baru dan penting dari model organisasi tertutup
menambahkan satu dasar kebutuhan lagi. Inilah yang adalah pengembangan organisasi (PO). Konsep PO memang banyak
kemudian menjadi dasar terbesar, yaitu “metamotivasi”. tumpang tindih dengan konsep hubungan antarmanusia. Meskipun
demikian, PO bisa dianggap sebagai pemikiran akademik tersendiri
Di antara berbagai dasar kebutuhan ini, dasar perwujudan jati diri yang karena pembahasannya jauh dari sekadar pembahasan mencari
banyak diulas dalam administrasi negara. Perwujudan jati diri kelompok kecil dan mengemban tujuan khusus, yakni
menunjuk pada proses pertumbuhan seseorang, kematangannya serta “mendemokrasikan” birokrasi.
pencapaiannya pada rasa percaya diri yang lebih dalam, dalam
kaitannya dengan pekerjaan dan organisasinya. Dalam kaitan antara Pengembangan organisasi adalah suatu upaya organisasi ukuran besar
manusia dan organisasinya, menurut Maslow, proses pencapaian jati yang terencana dari kalangan atas untuk meningkatkan efektivitas dan
diri seseorang yang “sangat terencana”, tidak dapat dipisahkan dengan kelangsungan hidup organisasi dengan melakukan intervensi yang
“kerja mereka mencari identitas, mencari keakuan, misalnya dengan penuh perhitungan atas kerja- kerja organisasi yang aktif dengan
menganggap bahwa kerja adalah bagian dan keakuan atau bagian dari menggunakan pengetahuan ilmu perilaku. Intervensi ini sering
definisi dirinya sendiri.” dilakukan dengan meminjam tangan konsultan pihak ketiga. Penekanan
dari definisi PO adalah pada perubahan yang terencana, analisis
Frederick Herzberg banyak melakukan penelitian empiris yang banyak sistemik, manajemen puncak, tujuan untuk mengefektifkan dan
kaitannya dengan gagasan hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh “menyehatkan” organisasi. Richard Beckhard menyangkal bahwa
Maslow. Herzberg mengembangkan konsep penekanan ini membedakan PO dari upaya-upaya lain untuk
mengadakan
perubahan organisasi. Misalnya latihan sensitivitas atau penelitian terhadap sikap-sikap para pegawai dan pihak manajemen
“pengembangan manajemen” yang tidak berorientasi pada terhadap organisasinya. Umpan balik dari serangkaian penelitian itu
tindakan, serta OR (Operation Research) yang tidak memiliki nilai dimaksimalkan dengan menyelenggarakan konferensi-konferensi
orientasi manusiawi. antarkelompok yang saling mempunyai kaitan. Dengan
dikembangkannya teknik-teknik ini, partisan perseorangan dalam
Pengembangan organisasi, menurut psikolog sosial Kurt Lewin, organisasi terkesan sebagai peranan keseluruhannya bagi organisasi.
dalam pemakaiannya terpecah menjadi dua cabang. Wendell L.
French dan Cecil H. Bell, Jr. menyebut kedua cabang tersebut “tangkai Sejak kemunculannya pada akhir tahun 1940-an, PO telah banyak
training laboratoriat” dan “tangkai survei riset umpan-umpan digunakan dengan berbagai cara, yang paling banyak
balik”. Pendekatan laboratoriat memusatkan perhatian pada menerapkannya adalah organisasi-organisasi bisnis. Pengaruhnya
metode-metode kelompok kecil; cikal bakalnya bisa ditelusuri pada terhadap birokrasi pemerintah dan bidang pengembangan
masyarakat secara luas juga semakin meningkat sejak tahun 1960- an.
konferensi yang diadakan tahun 1946 dan 1947 yang dipimpin oleh
Chris Argyris menerapkan teknik-teknik PO terhadap
Lewin, Kenneth Benne, Leland Bradford dan Ronald Lippitt.
Departemen Urusan Negara-negara Bagian AS pada tahun 1967
Pertemuan-pertemuan ini disponsori oleh Kantor Penelitian
sebagai upaya mengatasi konflik-konflik intern antara para pejabat
Angkatan Laut, Asosiasi Pendidikan Nasional, dan Pusat Riset dari
urusan luar negeri dan para pejabat administratif. PO juga telah
Group Dynamics. Elemen-elemen organisasi ini kemudian
dipakai untuk berbagai keperluan, seperti memaksimalkan
membentuk Laboratorium Training Nasional untuk pengembangan
komunikasi antara Instansi Pengarah Masa dan kelompok pribumi
kelompok yang merupakan langkah penting bagi terbentuknya T-
Indian, dan memungkinkan organisasi itu untuk mendirikan
group (terapi grup) dan sensitivitas teknik-teknik latihan kerja. Pada
sekolah menengah tingkat pertama untuk kelompok tersebut.
awal tahun 1960, makin jelas bahwa pendekatan laboratoriat bisa
Sasaran proyek ini dan proyek-proyek PO lainnya sangat
digunakan untuk semua organisasi, tidak hanya terbatas pada
mementingkan aspek humanisme dan mencerminkan nilai-nilai
kelompok kecil. Douglas McGregor yang bekerja untuk Union
dasarnya. Misi PO adalah untuk:
Carbide dan J.S. Mouton dan Robert Blake yang bekerja untuk Esso
Standard Oil, menggunakan versi penama dari konsep “jaringan 1. meningkatkan kemampuan anggota perseorangan bisa selalu
manajerial”. Upaya ini mercerminkan percobaan yang penting seiring dengan derap langkah anggota lainnya (bidangnya
untuk turut melibatkan manajemen puncak dalam pengembangan disebut kompetensi interpersonal);
organisasi secara manusiawi, dalam pengukuran perilaku 2. memberi legitimasi aspek emosi manusiawi dalam organisasi; 3.
perseorangan, dalam memerhatikan efek-efek umpan-balik, dan meningkatkan rasa saling pengertian di antara para anggota; 4.
penggunaan konsultan pihak ketiga untuk membantu inovasi mengurangi ketegangan;
organisasi. Langkah- langkah pengembangan intern kelompok
5. menciptakan fungsi “manajemen lini” dan kerja sama
ini mencerminkan pergeseran yang nyala dari standar pendekatan T-
antarkelompok dalam organisasi;
group.
6. mengembangkan teknik yang lebih efektif bagi penyelesaian
Adapun pusat survei riset umpan balik yang pertama adalah Pusat konflik dengan metode nonotoriter dan interaktif;
Penelitian Lewin untuk Pengembangan Kelompok di Institut Teknologi 7. menyusun organisasi yang strukturnya sesederhana mungkin
Massachusetts yang terbentuk tahun 1945. Setelah Lewin meninggal di namun “seorganis” mungkin.
tahun 1947, para staf senior (termasuk Lippitt, McGregor, dan Leon
Festinger) pindah ke Pusat Survei Riset di Universitas Michigan dan Para pendukung PO percaya sepenuhnya bahwa pencapaian bidang-
membentuk Institut Riset Sosial. Mereka yang meninggal dalam institut bidang sasaran ini akan sangat meningkatkan efektivitas
ini segera melakukan serangkaian
organisasi dalam mengikuti perkembangan teknologi yang sangat aliran ini memusatkan pembahasannya pada “negara” (atau
pesat. Nilai-nilai pokok yang mendasari semua teori dan praktik PO “lingkungan” itu sendiri) dan hubungannya secara politis dengan
adalah nilai pilihan. Dengan pemusatan perhatian dan organisasi. Dengan begitu, aliran ini mengkhususkan pembahasannya
pengumpulan serta umpan balik atas data-data yang relevan dari pada masalah-masalah administrasi negara.
orang-orang yang relevan, makin banyak pilihan yang tersedia, Secara mendasar, perbedaan-perbedaan antara organisasi terbuka dan
sehingga baik pula keputusan yang tercipta. Teknik-teknik PO tertutup dalam upaya pengembangan organisasi adalah sebagai berikut.
untuk memaksimalkan pilihan-pilihan organisasional juga
menyangkut penggunaan kelompok konfrontatif, T-Group, latihan 1. Atas Lingkungan Organisasional
kerja sensitivitas, kuesioner-kuesioner sikap, agen peubah pihak Model tertutup menganggap lingkungannya stabil dan rutin, sedangkan
ketiga dalam bentuk konsultan luar, umpan balik data, dan model terbuka menganggapnya tidak stabil dan penuh dengan kejutan.
“pendidikan” para anggota organisasi untuk mengenal nilai-nilai Kedua model berasumsi bahwa organisasi senantiasa bertindak untuk
keterbukaan dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. mempertahankan diri, selanjutnya berkembang dengan pesat.
Organisasi sebagai salah satu unit dalam lingkungannya, dasar Kedua model sama-sama berusaha menyesuaikan diri dengan
pemikiran akademik ketiga dari model organisasi terbuka memang lingkungannya. Model terbuka mungkin akan “mati” dalam kondisi
belum cukup untuk disebut sebagai sebuah kepustakaan, namun tetap yang stabil, dan model tertutup akan mengalami nasib yang sama jika
memiliki ciri-ciri tersendiri yang bisa dibedakan dan dipisahkan dari lingkungannya tidak stabil. Sejumlah penelitian empiris telah
dasar pemikiran akademik lainnya. Para tokohnya antara lain Chester I. menunjukkan bahwa hal itulah yang menjadi masalahnya. Hal tersebut
Barnard, Philip Selznick, dan Burton Clark. Cirinya adalah penggunaan
ditegaskan khususnya oleh Bums dan Stalker dalam buku The
organisasi secara keseluruhan berikut segenap unit analisisnya (aspek
Management of Innovation dan Michel Crozier dalam buku (Bureaueratic
inilah yang berlawanan dengan dasar pemikiran akademik lainnya yang
Phenomenon Birokrasi vs Humanisire: Dua Pandangan mengenai Manusia
lebih suka menggunakan unit kelompok kecil), dengan tema pengganti
dari Model Organisasi Terbuka dan Tertutup).
hambatan dan terkait dengan lingkungan terhadap organisasi, dan
strategi organisasi yang dirancang untuk menghadapi berbagai Uraian berikut memberikan kontrasnya perbedaan antara model
masalah. terbuka dan tertutup dari teori organisasi. Walaupun teoresi model
tertutup Max Weber, teori model terbuka Herzberg mempunyai
Selznick, misalnya, menekankan konsep tekanan organisasi dari perspektif yang sangat berbeda mengenai kondisi kaum birokrat dalam
lingkungan dan mengembangkan konsep “kooplasi” dalam bukunya birokrasi. Ada satu hal mendasar yang mereka sepakati, yakni peranan
mengenai pembentukan Tenesse Valley Authority (TVA). Kooplasi individual masih mencolok dalam lingkungan birokrasi.
adalah suatu strategi Dewan Direktur TVA untuk memancing
penerimaan keberadaan mereka, dan akhirnya dukungan Seorang birokrat tidak akan mampu berbuat banyak selagi ia melakukan
sepenuhnya dari segenap kepentingan lokal, dengan memberi apa yang telah ditentukan padanya sesuai dengan posisinya dalam
keanggotaan dewan direktur untuk wakil-wakil dari berbagai birokrasi. Keadaan ini tidak akan dialami para birokrat profesional yang
kepentingan lokal tersebut. Akibatnya, pengaruh TVA terhadap bekerja dalam birokrasi, dan mereka mampu, sebagai seorang birokrat
kepentingan lokal jauh lebih kuat dibanding pengaruh kepentingan profesional, menentukan sendiri jalan yang hendak ditempuh. Adapun
lokal terhadap TVA. Singkatnya, TVA telah mengooptasi para pejabat resmi, kecuali bagi yang berada di posisi paling atas, tidak
kepentingan lokal dengan cara yang halus. dapat demikian.

Meskipun terbatas, pemikiran teoretis ini juga memiliki pengaruh


terhadap administrasi negara. Ini bisa dipahami karena
Seorang birokrat resmi melebur dengan segenap fungsi kekuasaan-kekuasaan baru. Lingkungan telah berubah, dan
kemasyarakatan dalam mekanisme yang sudah ditentukan. Mereka perubahannya amat pesat, dan birokrasi negara harus menyesuaikan
mempunyai kepentingan yang sama dalam melihat fungsi diri dengan segala perubahan ini. Jika tidak, akan mati. Model terbuka
mekanisme dalam menjalankan wewenang kemasyarakatan. tampaknya lebih cocok untuk diterapkan pada masa sekarang.

Ada beberapa bentuk KITA, antara lain Negative Physical KITA (KITA 2. Persepsi Kondisi Alamiah Manusia
fisik negatif). Ini adalah penerapan secara harafiah yang sering
Perbedaan mendasar kedua antara model terbuka dan tertutup masih
dilakukan pada masa lalu. la mengandung tiga aspek yang dianggap tak
terkait dengan perbedaan pertama, yakni mengenai sikap mereka
pantas, yakni: (l) kaku; (2) berlawanan dengan citra mulia kebajikan
terhadap manusia. Douglas McGregor memakai istilah teori X dan teori
yang harus dihormati oleh organisasi mana pun;
Y untuk tiap-tiap model. Teori X mengunjuk pada model tertutup,
(3) terpaan fisik yang secara langsung merangsang sistem saraf otot,
khususnya teori birokrasi. Struktur keyakinan dasarnya berasumsi
sehingga sering menimbulkan umpan balik yang negatif (misalnya
orang yang Anda tendang secara refleks akan berbalik memukul Anda). bahwa banyak manusia tidak suka kerja; banyak orang sebenarnya lebih
Inilah yang membuat KITA fisik negatif dianggap tabu. suka pada pengawasan yang tertutup dan terus-menerus; banyak orang
tidak kreatif dalam menangani masalah-masalah organisasi; motivasi
Sebaliknya, apabila suatu organisasi yang superluwes mengurus kerja adalah urusan perseorangan; dan banyak orang lebih cocok
setiap masalah yang timbul dari lingkungannya dan selalu berubah- dimotivasi melalui ancaman atau hukuman. Tampak bahwa organisasi
ubah, tanpa upaya menemukan aspek-aspek umum persamaannya yang menerapkan model tertutup akan mengundang perhatian para
dan mengategorisasikan serta merutinkannya (dalam kerangka pendukung teori X.
yang rasional, tentu), jika tiba-tiba dihadapkan pada lingkungan
yang sangat stabil dan terstruktur, organisasi tersebut harus segera Teori Y (ada istilah lain untuknya, misalnya Sistem 4, swa-
menyesuaikan diri. Jika tidak, akan mati. Misalnya, sangat aktualisasi, motivasi intrinsik, manajemen eupsikis) menganut
diragukan bahwa korporasi baja AS, yang berfungsi dalam struktur keyakinan dasar yang bertolak belakang. Teori Y
lingkungan pasar yang rutin akan mampu bertahan jika berasumsi bahwa dengan pemberian kondisi kerja yang cocok,
mempekerjakan orang-orang yang terlalu menyukai perubahan. kebanyakan orang akan bekerja dengan gembira bagaikan sedang
bermain-main; banyak orang bisa menjalankan pengawasan
Sebagai rangkuman, dalam upaya mempertemukan stabilitas- terhadap dirinya dan lebih suka mengerjakan pekerjaan dengan cara
stabilitas lingkungan, cara-cara model tertutup dan terbuka yang sendiri; banyak orang bisa mengatasi masalah organisasi secara
sesuai harus diterapkan. Dari perspektif ini, bisa dipahami bahwa kreatif; motivasi kerja adalah urusan bersama; dan kebanyakan
model tertutup lebih berpengaruh terhadap administrasi negara orang sering dimotivasi oleh imbalan sosial dan ego. Di sini pun
dibanding model terbuka. Bila bangsa Amerika masih muda dan tampak bahwa organisasi yang menerapkan model terbuka akan
sederhana, pemerintahannya masih relatif kecil, birokrasi
menarik pendukung teori Y.
kenegaraannya tidak begitu ambisius dan tidak begitu kompleks,
model tertutup lebih cocok. Akan tetapi, seiring dengan Masih ada aspek lain mengenai kondisi alamiah manusia dan model
berkembangnya bangsa dan pemerintah, yakni makin banyak tertutup dan terbuka, yakni aspek rasionalisme. Dalam model tertutup,
masalah domestik yang harus ditangani, pesatnya perkembangan rasional artinya setiap orang dalam organisasi memiliki tujuan yang
teknologi, dan risiko kejutan pada masa depan yang harus sama dan sepakat mengenai cara yang paling optimal untuk
dihadapi, birokrasi kenegaraan telah dihadapkan pada tugas-tugas menggapainya. Simak contoh fiktif berikut ini.
baru, asumsi kewajiban-kewajiban baru yang menuntut
Dalam perusahaan dodol internasional, suatu model organisasi 3. Persepsi atas Konsep Manipulasi
tertutup, kita bisa berasumsi bahwa (1) setiap orang ingin Manipulasi dalam konteks organisasi maksudnya adalah bagaimana
menggapai tujuan resmi organisasi, yakni membuat dodol dan membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak Anda?
keuntungan, dan (2) setiap anggota organisasi tersebut setuju Usaha ini tentu bisa dilakukan dengan berbagai metode, dari
mengenai cara pembuatan dodol dan keuntungan yang paling penggunaan paksaan yang brutal hingga usaha yang tidak
efisien dan ekonomis. Akan tetapi, dalam model terbuka, kata menggunakan paksaan. Teknik-teknik manipulasi berkaitan dengan
rasional mempunyai arti yang sangat berbeda. Ia diartikan bahwa persepsi organisasi atas kondisi alamiah manusia.
setiap orang dalam organisasi memiliki sasaran masing-masing Model organisasi terbuka, khususnya ketika memakai dasar
berikut cara pencapaiannya yang satu dengan yang lainnya juga pemikiran akademik PO, sering menolak praktik manipulasi
berbeda. Kita anggap perusahaan dodol tadi adalah sebuah model antarmanusia. Manipulasi dipandang mengurangi aspek
organisasi terbuka sehingga sasaran pembuatan dodol dan manusiawi, kematangan (atau dematurisasi, menurut istilah
keuntungan berikut cara pencapaiannya akan ditentukan dengan Argyris), lagi pula keji. Sebenarnya, manipulasi menghambat swa-
suara terbanyak. Tujuan mereka yang sebenarnya (atau aktualisasi para anggota organisasi dan mengurangi rasa percaya diri
“rasionalitas” mereka) berkisar pada nilai-nilai pemungutan suara, mereka. Adapun pendapat dari model tertutup ternyata
pengakuan status (melalui gaji, posisi, dan reputasi), dan berlawanan, khususnya ketika memakai dasar pemikiran teori
pengertian atas keanekaragaman kepuasan psikologis dan sosial. birokrasi, ketika tidak ragu-ragu menjalankan metode manipuiasi. Ia
Memang, bisa jadi akan timbul konflik dalam penentuan sasaran menganjurkan “pemanfaatan” manusia demi tercapainya tujuan akhir
(misalnya beberapa pejabat bersaing mendapatkan sebuah posisi.
kedudukan), tetapi bisa jadi pula perbedaan tujuan tidak menjurus ke Sebagai rangkuman, manipulasi diterima sebagai hal yang penting, baik
konflik (misalnya, seorang anggota sangat mendambakan naiknya dalam model terbuka maupun tertutup. Hanya, teknik manipulasinya
citra organisasi, sudah cukup puas bila tugasnya dalam organisasi, yang berbeda-beda. Pada teoritikus model tertutup, yang menganut
misalnya auditing berjalan dengan baik). Satu hal yang jelas, tujuan tradisi Weber, percaya pada perintah dan kepatuhan, peraturan dan
resmi organisasi jarang seiring dengan tujuan nyata dari para regulasi, ketepatan dan ketelitian waktu. Lemahnya aspek manusiawi
anggotannya. dari teknik ini juga tampak jelas, yaitu kekakuan, impersonalitas,
Lagi pula, meskipun sasaran yang dikehendaki sama, belum tentu sempitnya ruang gerak, dan makin banyak dan organisasional yang
cara pencapaiannya disepakati. Dua orang pejabat yang berakting lenyap akibat diterapkannya manipulasi otoriter. Akan tetapi, ada
beberapa keuntungan dari ketatnya teknik manipulasi model tertutup,
untuk menduduki posisi akan mempromosikan cara pencapaian
yakni mereka yang ada dalam model organisasi tertutup “tahu persis
sasaran/tujuan yang berbeda; yang satu mungkin mengajukan cara
akan posisinya”. Otoriterisme dalam model tertutup ternyata ada juga
yang mempunyai kaitan dengan posisi yang diincar, sedangkan
yang suka, yakni bagi mereka yang pada dasarnya menyukai keketatan
yang satunya akan memaparkan cara yang mencerminkan
dan pemilah-milahan yang jelas.
kehebatannya, misalnya kehebatannya dalam menjual produk
organisasi. Perlu diingat bahwa dalam model terbuka, apa yang Jika model tertutup memiliki keuntungan yang nyata, demikian pula
disebut “hebat/layak/baik” masih bisa diperdebatkan. halnya dengan model terbuka. Keuntungan model ini juga jelas, yakni
Singkatnya, rasionalitas dalam teori organisasi bergantung pada berupa humanisme, kepenelitianan, komunikasi, dan inovasi yang
organisasi, kelompok atau orang macam apa yang tengah Anda tingkatnya sangat tinggi dengan digunakannya konsep PO. Selain itu,
bicarakan. teknik manipulasi model ini juga memiliki
tanggung jawab sosial-psikologis. Dengan makin halusnya teknik Pandangan Weber terhadap birokrat perseorangan tidaklah buruk.
manipulasi, ditambah hubungan yang suportif, mitos kesetiakawanan Sebenarnya, ia pun menyesalkan efek mekanisasi dan rutinisasi
dan salam “selamat pagi” yang hangat, kekuasaan dalam organisasi birokrasi terhadap citra mental manusia, tetapi setelah hal itu terlanjur
akan terselimuti. Hal ini memberikan efek yang tidak diharapkan, yakni terjadi, Weber menerima kenyataan dehumanisasi abdi masyarakat,
para anggota organisasi tidak pernah tahu pasti akan posisinya. Apabila yang sebenarnya juga merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri.
mereka menganggap dirinya tahu akan posisinya, itulah akhir Hal ini karena birokrasi tak bisa dimungkiri memang penting bagi
pengetahuan yang diperoleh dari manipulasi psikisnya. Keadaan kemajuan masyarakat dan pemberantasan ketidakadilan. Singkatnya,
demikian bisa dianalogikan dengan pikiran yang telah terkondisi seperti dengan birokrasi, kondisi lebih baik jika dibandingkan tanpa
yang dituturkan oleh George Orwell, October 1984, bahwa mereka hanya birokrasi. Kalaupun terpaksa merugikan sebagian kecil masyarakat,
bisa bicara, “Panjang umur, Big Brother!” Eric Fromm menekankan apa boleh buat, terjadilah.
gagasan ini secara lebih ringkas dengan konsepnya, “kepatuhan yang
Bertolak belakang dengan pendapat Weber, para teoretikus model
diharapkan”, yakni meskipun para alasan sudah bertindak sebagai “tim
penelitian memiliki konsepsi yang berbeda mengenal peranan organisasi
penyemangat” (percaya alasan bahwa adanya hal ini sudah merupakan
dalam masyarakat. Menurut mereka, sebenarnya setiap anggota
keberhasilan manipulasi), teknik psikologis yang digunakan untuk
masyarakat pernah mendapat kesulitan dari bentuk organisasi.
memperoleh kepatuhan yang mereka harapkan, pada kenyataannya
Jadi, manipulasi dan dehumanisasi birokrasi negara terhadap para
justru menimbulkan kebencian terhadap mereka.
birokratnya merupakan tindakan yang merugikan diri sendiri karena
4. Persepsi atas Peranan Sosial Organisasi birokrat dan warga negara adalah satu dan sama. Model penelitian
memandang peranan organisasi dalam masyarakat sebagai hal yang
Perbedaan prinsip keempat antara model penelitian dan tertutup
kompleks, saling berkaitan dan berinteraksi; masyarakat itu juga
mempunyai kaitan yang erat dengan studi administrasi negara. Pokok
merupakan serangkaian organisasi, dan tidak ada masyarakat yang
permasalahannya adalah cara pandang masing- masing pendukung
tidak teratur dan tidak rasional “di luar sana”, yang berfungsi di luar
kedua model dalam melihat organisasi dan hubungannya dengan
batasan organisasi.
masyarakat yang lebih luas. Dalam membahas dimensi ini,
permasalahan moral dalam manipulasi organisasi dari perspektif lain Kekontrasan antara pendapat model terbuka dan tertutup adalah,
akan dikaji. model tertutup membedakan warga negara dan birokrat, model
Weber menyajikan sebuah contoh yang lengkap dari teori model terbuka berpendapat bahwa semua warga negara sebenarnya
tertutup yang mencuatkan nilai-nilainya secara eksplisit. Ia percaya merupakan birokrat karena mereka, dalam hal tertentu, dipengaruhi
bahwa birokrasi yang sangat rasional, sangat dibutuhkan untuk secara langsung oleh organisasi birokrasi. Kaburnya garis pemisah
meraih tujuan dari masyarakat yang gemar akan karisma dan antara warga negara dan birokrat, masyarakat dan organisasinya,
kegegapgempitaan. Tanpa birokrasi, masyarakat takkan meraih menyebabkan para ahli model terbuka menunjuk pilihan moral dan
apa pun; ia tak dapat “maju”, tak dapat menggeser kadijustice konsep kepentingan umum sebagai fenomena intraorganisasional
dengan peraturan hukum nasional. Meskipun kesannya terlalu yang sebenarnya. Jadi, melakukan kekasaran terhadap seorang
dibesar-besarkan, birokrasi dengan segala ketidakadilan internal, anggota organisasi, khususnya bawahan, sangat tidak bermoral karena
peraturan dehumanisasi, dan arbitrasi monokratiknya, betapa pun tidak ada lagi moralitas yang lebih tinggi yang dapat memaafkan
keketatan dan rasionalisasinya, tetap penting dalam menangani kekasaran tersebut, seperti yang ada dalam kerangka teori Weber.
kekacauan masyarakat yang tidak teratur yang harus dihadapinya. Dalam pandangan model terbuka, apa yang baik untuk perseorangan,
baik pula untuk masyarakat.
Dengan demikian, kedua model telah dipertemukan. Sintesis kedua 3. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab ini, tidak ada
model tersebut memiliki tiga variabel pokok, yakni: yang disebut “prinsip-prinsip organisasi” yang esensial. Untuk
setiap prinsip, ada prinsip kebalikannya, atau prinsip itu hanya
1. organisasi dan lingkungan bisa dan memang melakukan
merupakan pengulangan (tautologis).
perubahan;
2. organisasi dan orang-orang di dalamnya bertindak untuk
menjaga kelangsungan hidupnya; E. Hakikat Organisasi
3. organisasi dan orang-orang di dalamnya bisa dan memang
Istilah organisasi dan manajemen membutuhkan penjelasan lebih
belajar dari kesalahan.
lanjut. Untuk maksud ini, mari kita mengambil kias lain: organisasi
kita ibaratkan sebagai anatomi daripada administrasi, sedangkan
D. Konsep-konsep Teori Organisasi manajemen sebagai fisiologinya. Organisasi menunjukkan
struktur dari administrasi, sedangkan manajemen menunjukkan
Konsep-konsep yang akan dibahas di sini hanya konsep-konsep yang fungsinya. Keduanya saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan
erat hubungannya dengan birokrasi pemerintah. Konsep yang akan satu dan lainnya sebagaimana anatomi dan fisiologi dari setiap
diliput di antaranya perubahan dan inovasi (khususnya peranan organisme hidup yang saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan
teknologi, tugas lingkungan dan anggota-anggota organisasional); dalam ikatan yang jalin menjalin. Penggolongan antara
informasi dan inteligensi; pengawasan dan wewenang; pembuatan “organisasi” dan “manajemen” dilakukan hanya sebagai suatu
keputusan dan administrasi; semua perkiraan organisasional. Ini bukan kategori, yaitu kategori ideal belaka. Sebenarnya, kedua
kategori yang tajam; banyak terdapat ketumpangtindihan akibat pengertian itu hanya merupakan dua cara melihat atas satu gejala
tembusnya penekanan teori pembuatan keputusan dalam studi yang sama. Organisasi melihat administrasi dalam keadaan yang
organisasi. statis dan mencari pola, sedangkan manajemen melihat
Dengan bekal pemahaman bab terdahulu, penting untuk menambahkan administrasi dalam keadaan dinamis dan bergeraknya.
tiga keberatan terhadap teori organisasi secara umum, yakni sebagai Secara lebih tepat, organisasi dapat kita definisikan sebagai struktur
berikut. antarhubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan
1. Teori organisasi adalah bidang studi yang luas, namun dangkal. kebiasaan dalam sistem administrasi. Dalam setiap sistem
Teori organisasi mencakup banyak konsep dan berbagai bidang administrasi pasti ada orang yang memerintah dan ada yang
studi, tetapi sedikit yang dikupas secara mendalam. diperintah, dan dalam rangka pelaksanaan usaha tertentu atau
2. Teori organisasi tidak mencoba (setidaknya, ia jarang mencoba) berbagai usaha, perintah itu ditaati. Hal ini berarti bahwa ada orang
menjelaskan pada Anda, bagaimana menjalankan organisasi yang mempunyai wewenang yang lebih atas dari yang lainnya, dan
Anda secara lebih baik. Kemampuan normalnya merupakan ini terjadi dengan adanya hubungan antara “memberi perintah” dan
produk inteligensi bawaan, pengalaman, dan motivasi. Teori “menaati perintah”. Ada teori atau pernyataan formal yang
organisasi mencoba mengetahui apa yang menyebabkan dikemukakan orang tentang bagaimana sebaiknya hubungan
organisasi menjadi mekar, bagaimana perilaku organisasi, dan kewenangan itu diatur di dalam sistem administrasi tertentu.
apa yang merupakan penyebab adanya perbedaan-perbedaan Misalnya dalam kesatuan tentara, kewenangan biasanya dilakukan
antara organisasi satu dengan yang lain. Pengetahuan menurut susunan pangkat (letnan, mayor, dan sebagainya), dalam
semacam itu pada akhirnya diharapkan terbukti berguna bagi suatu mata rantai komando.
para mahasiswa yang suatu saat bekerja di birokrasi
pemerintah.
Akan tetapi, sebenarnya terdapat perbedaan antara teori yang Dalam usaha menemukan cara berubahnya kapasitas orga- nisasi
menyatakan bagaimana sebaiknya hubungan kewenangan itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, G.M. Stalker
diatur dan praktik bagaimana kewenangan itu ditindak dalam mengadakan penelitian empiris ekstensif terhadap dua organisasi
kenyataannya, sebagaimana terbukti dari pemberian dan penaatan yang sangat berbeda, yang berfungsi pada lingkungan yang
perintah yang terjadi secara nyata. Memang, dalam praktik, dalam berbeda pula, yakni pabrik benang dan firma teknologi elektrik,
sistem administrasi yang berjalan, biasanya terdapat perbedaan keduanya di Skotlandia. Perusahaan elektrik banyak menjalankan
antara teori tentang bagaimana kewenangan itu seharusnya pertemuan berkala, tetapi tidak mempunyai deskripsi kerja dan
dijalankan dan bagaimana kewenangan itu dapat ditindak peraturan resmi tertulis. Suasana kerja di sini sangat tidak formal
berdasarkan kebiasaan yang telah berkembang; dan dalam bagaikan suasana di Angkatan Darat Israel. Semuanya merupakan
beberapa hal, teori-teori tersebut hanya dianggap sebagai penyesuaian terhadap lingkungan yang tidak stabil dan senantiasa
“pedoman” agar tidak terlalu jauh menyimpang. Tambahan pula, berubah-ubah. Perusahaan ini cukup mampu menjajari derap
hampir setiap “bawahan” yang menerima perintah, mempunyai langkah perubahan.
alat-alat atau cara-cara untuk mengubah tindak-tanduk atas Adapun pabrik benang tersebut adalah sebuah perusahaan yang
mereka, misalnya dengan kelambanan kerja (slow down), telah mapan dengan tradisi industrinya yang sukses. la
senyuman, dan kerutan dahi. Pada hakikatnya, hampir tidak mempunyai seperangkat peraturan yang kaku, yang tertuang
pernah terdapat hubungan kewenangan yang bersifat sepihak dalam buku sehingga buku itu mendapat julukan “Injil Pabrik”.
dalam dunia kehidupan manusia. Jelasnya, istilah kewenangan Suasana kerja sangat formal, jarang mengadakan pertemuan dan
seperti didefinisikan di atas adalah kabur karena bukti terhadap hubungan antara bawahan-atasan tidak akrab. Dengan terjadinya
kewenangan itu dapat berupa teori yang formal atau responsi yang banyak perubahan atas tugas lingkungan perdagangan tekstil gaya lama
berdasarkan atas kebiasaan semata-mata. Memang, definsi tersebut (adanya teknik Hester, pencampuran bahan, perajutan, dan
dirumuskan dengan pengertian akan kekaburan tadi. Hanya hal itu pemasaran yang baru), perusahaan ini pun dilanda kesulitan.
tidak akan dibahas lebih lanjut di sini. Betapa pun kita Kehidupan struktural terhadap perubahan lingkungan
berpendirian bahwa ada sedikit banyak, struktur-struktur tegas dari menyebabkan perusahaan ini rugi.
antarhubungan pribadi dalam sistem administrasi dan inilah yang kita Dalam kaitan ini, William R. Dill telah mengemukakan bagaimana
namakan organisasi. tugas lingkungan bisa memengaruhi autensitas diri kapasitas para
manajer puncak untuk Dill mengadakan penelitiannya di dua
perusahaan Norwegia, yakni “Alpha” (perusahaan konveksi) dan
F. Lingkungan Organisasi
“Beta” (perusahaan eletronik). Tugas lingkungan Alpha yang stabil,
Perubahan-perubahan lingkungan sangat memengaruhi organisasi, tempat kemungkinan terjadinya hal- hal yang tidak diharapkan sangat
ketika organisasi itu senantiasa berubah menyesuaikan diri dengan kecil, menyebabkan otonomi manajemennya sangat terbatas
dibanding otonomi manajemen Beta (karena lingkungan Beta tidak
lingkungannya. Sheldon L. Messinger, misalnya, telah mencatat
stabil). Seorang manajer dari Alpha tidak mempunyai kebebasan
bagaimana Gerakan Townsend (tuntutan politik atas masalah
mutlak untuk menentukan sesuatu, karena ia harus berkonsultasi dulu
pengangguran yang terjadi pada pertengahan tahun 1930-an), setelah
dengan pihak pemilik perusahaan dan manajer lainnya.
keluarnya UU Tunjangan Sosial (berarti tuntutannya terkabul), berubah
bentuk menjadi klub rekreasi, suatu bentuk yang sangat jauh berbeda Administrasi negara semakin kacau-valid, para administrator akan
dari bentuknya semula, walaupun para anggotanya masih konsisten memiliki kebebasan dan kekuasaan yang semakin besar untuk
dengan cita-cita semula. mengatasi kekacauan itu (ini jika analisis Perrow dan Dill benar).
Perkembangan teknologi juga telah dan akan memengaruhi kasus ini. kestabilan, kalau perlu kestatisan organisasi. Pada eselon yang lebih
Pengakuan yang terlambat oleh para ahli administrasi negara bahwa rendah, Michel Crozier menemukan kecenderungan para pekerja
para administrator negara juga melakukan tindakan politik, sama Prancis untuk menolak berbagai perubahan, sekalipun perubahan itu
artinya dengan mengatakan bahwa para birokrat pemerintah semakin mungkin menguntungkan bagi organisasi, dan pada akhirnya, untuk
otonom dalam melakukan pekerjaannya yang mempunyai tugas keuntungan mereka juga. Penolakan ini merupakan cetusan perasaan
lingkungan serba tidak pasti. bon plaisir, yakni kebanggaan khas Prancis untuk bisa menduduki
posisi yang diakui, birokratik, dan pantas dalam struktur
Hubungan kausal antara teknologi, lingkungan, dan perubahan organisasi.
organisasi memang kabur. Akan tetapi, kita tahu bahwa
perubahan teknologi dan lingkungan merupakan faktor-faktor Anehnya, pemikiran Downs mengenai perubahan dalam orga- nisasi
utama yang menyebabkan inovasi organisasi dan yang selalu sejalan dengan pemikiran Crozier. Downs melihat proses tersebut
dirasakan para pelaku inovasi tersebut. Misalnya, James G. March dan dalam kaitannya dengah fenomena “lingkaran waktu”: Organisasi,
Herbert A. Simon menyatakan dalam organisasi yang senantiasa seperti juga manusia anggota, kian hari kian tua dan melemah. Para
disesuaikan dengan perubahan teknologi dan lingkungan, anggota lama yang konservatif tiba saatnya untuk mundur dan
padanya bisa terjadi pemindahan sasaran/tujuannya, sarana menjadi digantikan mereka yang lebih muda dengan orientasi yang lebih
tujuan, atau sasaran suboptimal menjadi sasaran yang optimal bagi progresif. Dengan demikian, organisasi bisa berubah seiring dengan
berbagai bagian organisasi. Misalnya, ada perusahaan dodol waktu.
berskala internasional. Bisa saja terjadi bagian periklanan lebih Crozici juga mengemukakan hal yang secara esensial sama, namun
merasa sebagai unit pasaran. Bagi pihak manajemen puncak, hal dinamikanya sedikit berbeda. Dengan makin liatnya organisasi akibat
itu tidak menjadi masalah. Entah ia merasa sebagai unit pemasaran bon plaisir, nasib selanjutnya jika tidak mati, terjadi perubahan yang
atau periklanan, pokoknya dodol perusahaan mereka laku. Untuk revolusioner dari atas. Status kelayakan dan birokratik yang dipandang
para pemegang saham, mereka juga tidak mau ambil pusing, tinggi, sangat membatasi organisasi sehingga tidak peka terhadap
pokoknya dapat uang. Tampak bahwa di setiap tingkatan, perubahan teknologi dan lingkungan. Dengan demikian, perubahan
kehendak/tujuan masing-masing senantiasa berubah/berpindah. terpaksa dipaksakan secara revolusioner atau otoriter. Tanpa paksaan,
Perubahan bisa terjadi dengan cara lain. Dalam organisasi yang luwes, perubahan tidak terjadi karena selalu dihambat oleh ketertutupan dan
perubahan dilakukan berdasarkan “arah” organisasi (istilah arah metalitas bon plaisir.
dipinjam dari Richard Cyert dan March). Arah di sini maksudnya Gagasan lingkaran waktu dalam siklus kehidupan organisasi yang
adalah arah kerja organisasi yang ditentukan oleh berbagai koalisi dikemukakan oleh Downs serta konsep Crozier yang menyatakan
anggota yang senantiasa dibentuk dan dibentuk ulang dalam batasan penundaan perubahan akan mengakibatkan timbulnya
yang berbeda-beda. pemaksaan perubahan. Keduanya memiliki penerapan yang menarik
Tentu, perubahan organisasi yang diakibatkan teknologi dan dalam administrasi negara. Administrasi negara kini tengah
lingkungan masih bisa dicegah para anggotanya yang berkuasa dan menghadapi lingkaran waktunya. Para “pemain musik zaman
konservatif. Anthony Down telah mencatat kecenderungan yang depresi” yang bergabung dalam pemerintahan pada tahun 1930-an
berbeda antara organisasi baru dan lama. Organisasi baru, biasanya karena tidak menemukan pekerjaan lain dengan gaji yang lebih baik,
beranggotakan para “pendaki” (orang yang ingin naik pangkat) yang kini dalam proses pensiun. Lagi pula, sebagai akibat lain dari depresi,
berambisi untuk mengadakan inovasi organisasi. Adapun pada terdapat sekelompok kecil orang Amerika yang berusia 25–44
organisasi lama, para anggotanya lebih menyukai tahun yang jemu dengan sifat para pegawai
administrasi pemerintah. Masih diperdebatkan apakah faktor- Unsur-unsur organisasi modern adalah: 1.
faktor tersebut akan mendorong perubahan revolusioner dari bentuk atau konfigurasi,
puncak birokrasi pemerintah atau tidak, tetapi yang jelas, kaum 2. struktur atau kerangka,
“pendaki” baru (wanita, etnik minoritas dan para pemuda ber- 3. jabatan-jabatan,
pendidikan tinggi) semakin menggeser para senior yang 4. prinsip-prinsip dan aturan-aturan permainan.
konservatif.
Karena kenyataan tersebut di atas, teori-teori yang timbul mengenai
organisasi itu banyak sekali, dan masing-masing menitikberatkan pada
G. Ilmu Organisasi beberapa aspek yang dianggap penting atau relevan oleh sarjana yang
bersangkutan.
Bagian yang penting dari ilmu administrasi yang pertama adalah ilmu
organisasi. Di samping itu, masih terdapat ilmu top manajemen, ilmu Penting atau relevan dengan sendirinya bergantung pada situasi dan
komunikasi, dan manajemen. Ilmu organisasi secara khas melakukan kondisi lingkungan tempat sarjana berkarya, dan maksud atau tujuan
yang hendak dicapainya melalui teori tersebut.
studi terhadap “organisasi” dalam segala aspeknya.
Oleh sebab itu, untuk menghadapi masalah organisasi tertentu harus
Organisasi adalah bentuk kerja sama antara sekelompok orang- orang
dipergunakan teori organisasi yang relevan dengan masalah tersebut.
berdasarkan perjanjian untuk bekerja sama guna mencapai tujuan
Selain masalah-masalah organisasi itu banyak ragamnya, terdapat pula
bersama yang tertentu.
kenyataan bahwa masalah-masalah tersebut disebabkan oleh pengaruh
Jadi, pertama, organisasi merupakan suatu bentuk kerja sama. Kerja lingkungan tempat organisasi itu berada.
sama tersebut berlangsung secara tertentu (yang menyebabkan
Dengan demikian, jelas bahwa aspek-aspek organisasi itu banyak sekali,
adanya bentuk), berdasarkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip
sehingga setiap cabang ilmu sosial membahasnya dari segi pandangan
yang tertentu pula.
masing-masing. Segi-segi yang terpenting di antaranya segi sosial
Setiap “bentuk” harus ada konfigurasi tertentu, yang disebabkan (hubungan antarorang), segi psikologis- psikis (hubungan antarjiwa),
oleh sesuatu yang disebut struktur, kerja sama dilakukan oleh segi politik (hubungan antar- kekuatan), segi yuridis (hubungan antar-
sekelompok orang berdasarkan tujuan untuk bekerja sama. kepentingan), segi ekonomis (hubungan antar-kebutuhan), segi
Perjanjian tersebut dapat dilakukan secara sadar formal dan dapat teknologis-teknis (hubungan antarcara-garap), segi kultural (budaya)
secara tertulis atau secara lisan atau berdasarkan bentuk kelakuan (hubungan antara nilai-moral-etnik), dan segi administrasi (hubungan
tertentu, baik berupa ucapan maupun perbuatan. Menurut “bahasa”, antarkerja-penyelenggaraan).
manusia itu bermacam-macam manifestasinya. Hal relevan bagi ilmu administrasi adalah aspek administrasi dari
Sikap spesialisasi dan interdependensi, sikap masing-masing warga organisasi. Akan tetapi, dalam praktik, masalah organisasi yang
organisasi berpegang teguh pada tugas, fungsi, dan kewajiban masing- dihadapi oleh seorang administrator, manajer, atau pemimpin,
masing, dan berhubungan satu sama lain dalam rangka belum tentu masalah yang bersifat administrasi. Mungkin
interdependensi, saling ketergantungan secara zakelijk organisasional; di masalahnya bersifat yuridis, ekonomis, politis, psikologis, dan teknis
masyarakat yang sedang berkembang kerja samanya didasarkan atas atau teknologis.
rasa solidaritas (kerukunan) dan tidak pada rasa interdependensi yang Bagi seorang administrator dalam praktik, dan juga bagi setiap orang
bersifat zakelijk; solidaritas bersifat pribadi-pribadi atau antarpribadi sarjana ilmu administrasi, pengetahuan tentang teori sosial-
(persoonlijk).
sosiologis organisasi, teori psikis-psikologis yang dikembangkan oleh terhadap manusia, dan manusia organisasi, adalah emosi. Emosi
para sarjana psikologi, teori ekonomis yang dikembangkan dalam manusia mempunyai segi-segi mental (pikiran) dan organismik
lingkungan fakultas ekonomi, teori politik yang dikembangkan (badaniah) dan keduanya mengakibatkan tingkah laku manusia
oleh para sarjana ilmu politik terutama mengenai organisasi negara tertentu.
dan organisasi-organisasi politik, teori yang dikembangkan oleh Teori organisasi terdapat pula dalam ilmu ekonomi, terutama dalam
ilmu hukum terutama tentang organisasi negara dan organisasi ilmu ekonomi perusahaan gaya Belanda-Jerman (bedrijseconomie,
perusahaan dalam rangka hukum dagang, dan teori tentang organisasi Betri-ebswirtschaft). Pandangan terhadap organisasi dalam ilmu
yang dikembangkan oleh para insinyur di lingkungan fakultas teknik, ekonomi adalah sebagai kesatuan tata-rakitan faktor- faktor produksi,
perlu pula dikuasai karena “life is a many splendcured thing”. yaitu tanah (sumber alam), modal, tenaga manusia (labour, arbeid), dan
Kehidupan manusia dan masyarakat mana pun yang sehari-hari manajemen.
begitu banyak segi dan liku-likunya, penguasaan teori-teori yang
Teori manajemen yang dikembangkan dalam ilmu ekonomi adalah
berat sebelah akan menimbulkan masalah serta kesulitan-kesulitan
teori mengenai salah satu faktor produksi yang disebut
baru.
“manajemen”. Berbeda sekali dengan teori manajemen yang
dikembangkan dalam rangka administrasi niaga (business
H. Teori-teori Organisasi administration, bedrijskunde) dan ilmu administrasi pada umumnya.
Akhir-akhir ini, banyak sarjana ekonomi yang mengoper teori- teori
Teori organisasi ada yang datang dari cabang-cabang ilmu
organisasi yang dikembangkan oleh ilmu administrasi niaga, sehingga
pengetahuan lain, sedangkan yang relevan adalah yang
terdapat pencampuradukan antara cara berpikir (reasoning) ekonomi
dikembangkan oleh ilmu administrasi. Dengan demikian, kita akan
dan cara berpikir bisnis. Cara berpikir ekonomi dan cara berpikir bisnis
menjumpai teori organisasi yang dikembangkan oleh sosiologi.
(niaga) sering berlawanan satu sama lain, yang satu (ekonomi) mengejar
Dalam sosiologi, organisasi dipandang sebagai salah satu bentuk
efisiensi dan yang satunya (bisnis) mengejar order (pesanan) yang
perkelompokan atau “perkawanan” antarorang, salah satu bentuk grup
banyak dan menguntungkan, yang masing-masing dengan cara-cara
orang-orang, satu kesatuan atau perangkat hubungan
yang jauh berbeda.
interpersonal tertentu.
Teori organisasi menurut ilmu hukum memandang organisasi sebagai
Teori organisasi yang dikembangkan oleh psikologi menekankan
kompleksitas atau seperangkat perjanjian hukum, suatu bentuk kerja
pada segi perilaku (behaviour, gedraging) orang-orang yang tampak
sama antara orang-orang dengan penekanan pada pengaturan hak,
bersifat tertentu, berbeda bilamana mereka sedang sendiri.
kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing beserta akibat
Bagaimanapun juga, psikologi menekankan pada kedudukan para
hukumnya. Teori organisasi dari segi hukum ini penting bagi ilmu
warga organisasi sebagai manusia (man, mens), tidak sebagai orang
administrasi negara dalam membahas kedudukan negara, badan
(person, persoon). Jika berbicara tentang manusia, kita berbicara
hukum, daerah, dan sebagainya, dan penting pula bagi ilmu
tentang makhluk yang sangat kompleks sifatnya. Kita berbicara
administrasi niaga dalam pembahasan tentang tanggung jawab
tentang orang jika hendak menekankan pada segi keanggotaan
perusahaan serta pimpinannya.
masyarakatnya, pada segi “pembawa hak, kewajiban dan tanggung
jawab”. Sosiologi menekankan pada orang, psikologi pada Dalam ilmu administrasi pun teori organisasi ditekankan pada arti dan
manusia, sedangkan ilmu hukum pada subjek (orang yang mampu kedudukan organisasi sehubungan dengan administrasi, yaitu
bertanggung jawab atas dirinya) dan ilmu ekonomi pada segi homo organisasi tersebut merupakan wahana (wadah) dan manajemen,
ekonomikus (manusia yang mengejar kebutuhan dan kemakmuran). yaitu organisasi itu merupakan salah satu caranya yang terpenting.
Pangkal tolak analisis psikologi
Teori-teori dalam ilmu administrasi mengenai organisasi terbagi atas sekelompok orang secara nyata. Oleh sebab itu, terdapat “dinamika
teori-teori yang menjelaskan organisasi-organisasi nonmodern organisasi” (organization dynamics), artinya suatu “gerak ubah” dari
(naturalistic organisations, natuulijke organisaties) dan organisasi- setiap organisasi. Tidak ada organisasi yang tetap, yang tidak berubah.
organisasi modern yang pada umumnya merupakan organisasi- Semua organisasi itu, tiap kali merupakan suatu hasil proses yang
organisasi yang direncanakan (planned organizations, geplande terjadi sebelumnya, dan pimpinan organisasi harus berdaya upaya
organisaties). mengendalikan proses-proses tersebut sehingga organisasi merupakan
proses kerja sama.
Teori-teori organisasi nonmodern dikembangkan dengan banyak
mempergunakan pandangan-pandangan antropologi, sosiologi, 4. Teori perilaku
dan ilmu kebudayaan (science of culture, cultuurkunde). Sikap para Teori perilaku, atau the behaviour theory of organisation, berpendapat
warga organisasi terhadap pimpinan dan sikap kelakuan mereka bahwa ada tidaknya, baik buruknya, suatu organisasi bergantung pada
yang bersifat serba “pribadi” atau “personal”, dapat dipahami sikap kelakuan (behaviour, gedraging) para anggotanya. Salah seorang
melalui ajaran-ajaran antropologi dan sosiologi. penganut teori ini yang terkenal adalah Herbert A. Simon dalam
Teori-teori organisasi modern dalam ilmu administrasi dapat dibagi bukunya “administrative Behavior”.
menjadi lima golongan. Masalah organisasi menurut penganut teori ini adalah bagaimana
1. Teori organisasi klasik membuat warga organisasi itu bersikap, berpikir, dan bertingkah laku
sebagai “manusia organisasi” (organization man) yang tepat.
Teori organisasi klasik disebut pula teori struktur, atau the structure theory
of organization. Pandangannya ditekankan pada struktur organisasi yang 5. Teori sistema
merupakan hasil dari pembagian kerja (division of work, werkverdeling; Teori organisasi ini, the systems theory of organisation, mengatakan bahwa
ilmu ekonomi berbicara tentang division of labour, arbeidsverdeling, ketika kita harus memandang organisasi tersebut sebagai jaringan (network)
manusia didudukkan sebagai salah satu faktor produksi). dari berbagai sistem yang berkaitan satu sama lain, serta bekerja dan
Teori ini bagi Indonesia penting sekali artinya karena bila sebagian besar bergerak berdasarkan tata- kaitan sistem-sistem tertentu.
dari bangsa kita dapat bekerja dan berdisiplin secara struktur, itu berarti
Teori ini adalah teori yang terakhir mengenai organisasi, dan masih
proses modernisasi bangsa kita sudah jauh sekali.
terus berkembang, terutama dalam rangka gerakan management systema
2. Teori hubungan antarmanusia (systems management) dan sybernetika (cybernetics). Mengingat
Teori organisasi ini, the human relations theory, muncul, terutama sesudah perkembangan teknologi modern dan kemajuan di bidang penggunaan
adanya research yang dilakukan dalam rangka yang disebut “the komputer, tidak mustahil untuk mengembangkan organisasi modern
Hawthorn Studies”. Dalam golongan teori-teori ini dikatakan, bahwa yang bergerak dan berfungsi begitu cepat, sehingga seolah-olah
dalam kenyataan sehari-hari, “organisasi dalam praktik” adalah hasil merupakan “organisma buatan” (artificial organism). Bahayanya adalah
atau produk dari hubungan antarmanusia (human relations) dan orang-orang yang bekerja dalam rangka organisasi tersebut tidak
motivasi (motivation) yang dijalankan oleh pimpinan organisasi. ubahnya sebagai robot-robot hidup belaka.
3. Teori proses
Teori organisasi ini, the process theory of organization, mengatakan, bahwa
organisasi merupakan proses kerja sama antara
Kelemahan bangsa kita, terutama pemimpin-pemimpin masyarakat dan 2. golongan yang cenderung memandang organisasi dari sudut
lembaga-lembaga kita, terletak dalam bidang organisasi, sehingga kelompok orang yang berpikir dan bertindak secara tertentu
penguasaan berbagai teori organisasi tersebut banyak menolong untuk (“organisasi man”),
mengatasi berbagai masalah pelaksanaan dan penyelenggaraan. 3. golongan yang memandang organisasi sebagai sistem (system)
atau sistema (systems).
Organisasi adalah suatu “hal”, suatu “pengertian” atau suatu “bentuk
kerja sama di antara sekelompok orang” yang datangnya dari dunia Ketiga golongan itu sama-sama benar dalam pandangannya. Hanya
Barat, khususnya Eropa, sehingga merupakan sesuatu yang asing bagi pandangan mereka tidak lengkap. Jika ketiga sudut pandangan itu
bangsa Asia umumnya, bangsa Indonesia khususnya. digabung akan menjadi lengkap. Jadi, “organisasi” merupakan (1)
struktur atau kerangka, (2) kelompok orang tertentu, dan (3) sistema
Banyak di antara kita yang mengira bahwa setiap “badan” atau setiap atau sistem.
“kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
atau tujuan yang sama”, adalah “organisasi”. Hal atau pandangan Kesulitannya adalah bagaimana hubungan di antara tiga unsur, aspek,
tersebut tidak selalu benar. Misalnya sekelompok orang yang secara atau sudut itu, terutama di dalam praktik, jika kita berkedudukan
gotong-royong selama satu bulan membersihkan sungai untuk sebagai administrator, atau top manager, atau top executive, atau executive
mencegah banjir di desa mereka. Kelompok kerja sama demikian bukan manager, staff manager, atau operative manager, atau supervisor, atau worker.
organisasi. Bahkan, banyak di antara partai- partai politik kita pada Kesulitan lain adalah, organisasi itu bukan merupakan konstruksi fisik
masa lampau yang mengaku diri sebagai “organisasi politik”, yang jika yang dapat dilihat dengan mata atau dapat didengar keadaannya melalui
dinilai atau diukur menurut pengertian “organisasi” yang sebenarnya, telinga. Organisasi merupakan konstruksi mental yang dibangun
sama sekali tidak memenuhi syarat sebagai “organisasi”. Bahkan, berdasarkan atau dari prinsip-prinsip organisasi. Jadi, jelas bahwa
mereka lebih menyerupai “gerombolan politik” daripada “organisasi”. “prinsip-prinsip organisasi” merupakan bahan-bahan atau unsur-
Organisasi itu sebagai “struktur tata pembagian kerja dan struktur tata unsur “bangunan” dari organisasi.
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja Kini, timbul pertanyaan yang kedengarannya mungkin janggal, namun
sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.” perlu diajukan dan dijawab, yaitu “di manakah sebenarnya “organisasi”
itu berada?” Karena organisasi itu bukan sesuatu yang bersifat
Dari definisi tersebut, jelas bahwa organisasi-organisasi itu merupakan
jasmaniah atau fisik, artinya bukan sesuatu yang dapat difoto sehingga
sesuatu yang sangat kompleks. Hingga kini, tidak ada satu teori
ketahuan atau tampak adanya dan keadaannya.
organisasi pun yang merupakan teori yang komprehensif, artinya yang
mencakup segala aspek, segi, dan unsur-unsurnya, konstruksi, Ada yang pernah mengatakan kepada saya bahwa “organisasi
arsitektur, bangun, gaya, dan sebagainya. departemen” itu ada di dalam surat keputusan presiden atau menteri.
Ada pula yang bercerita tentang organisasinya dengan menunjuk pada
Para studiwan dan manajer-manajer praktik pada umumnya
bagan organisasi yang bergantung secara indah pada dinding
memandang “organisasi” dari tiga segi, yakni:
kantornya.
1. golongan yang cenderung memandang organisasi dari segi
struktur formalnya atau struktur resminya; Sebenarnya, apa yang tercantum di dalam akta notaris atau surat
keputusan presiden atau menteri dan sebagainya hanya merupakan
rumusan dan pada “prinsip-prinsip organisasi” yang harus dijunjung
tinggi atau yang harus dijadikan “bahan bangunan”.
Sesungguhnya “organisasi” yang sebenarnya menjadi kenyataan harus Adapun ketaatan berdasar atas “rasa takut kepada wibawa” seseorang
berada di dalam “otak” atau “alam pikiran” kepala organisasi yang disebut keseganan. Ketaatan kepada hukum karena kita sadar akan
bersangkutan. Jika kepala organisasi tidak memahami prinsip- prinsip akibat-akibat atau sanksi-sanksinya terhadap negara atau pengadilan
organisasinya, secara otomatis dia tidak dapat mempertahankannya. disebut ketaatan yuridis. Ketaatan kepada seorang yang kita anggap
Begitu dia lepaskan prinsip-prinsip organisasi- nya tersebut, dengan “orangtua” atau “bapak” disebut ketaatan patriarkal (“patriarch” =
seketika pula “organisasi” yang dia pimpin menjadi lenyap, artinya bapak, kepala keluarga, kepala suku).
hanya ada di atas kertas. Demikianlah, banyak sekali jenis ketaatan yang dilakukan manusia.
Oleh sebab itu, seorang yang diserahi tugas dan tanggung jawab Disiplin adalah ketaatan yang berasal dari abad rasionalisme, dan
memimpin “organisasi”, harus mulai dengan mempelajari dan merupakan ketaatan yang sadar dan rasional, sama sekali tidak ada
menguasai semua prinsip yang menjadi bahan bangunan atau unsur- emosi atau sentimen atau rasa cinta, dan sebagainya. Oleh karena itu,
unsur dari “organisasi” tersebut. Selanjutnya, dia harus berpegang disiplin disebut ketaatan impersonal, dan disiplin adalah satu-satunya
teguh pada prinsip-prinsip organisasi dan harus membuat semua jalan atau sarana untuk menegakkan organisasi mana pun.
bawahannya tanpa kecuali menaati dan memegang teguh prinsip-
Disiplin dikembangkan di Eropa sejak abad ke-17, dan karena sudah
prinsip organisasinya. Berpegang teguh kepada dan menaati prinsip-
prinsip “organisasi” itulah yang disebut disiplin. ratusan tahun umurnya, tampak sekali bagi setiap orang yang pernah
berkunjung ke Eropa, terutama Inggris dan Jerman, adanya tata-tertib
Disiplin adalah ketaatan yang sifatnya impersonal, tidak memakai masyarakat di mana-mana, tanpa campur tangan polisi atau aparatur
perasaan dan tidak memakai perhitungan pamrih atau kepentingan penegak hukum seperti Polgab, Tecab, Team Penertib, dan sebagainya.
pribadi. Disiplin adalah satu-satunya jalan atau sarana untuk Hal ini karena kesadaran dan sikap disiplin merupakan bagian dari
mempertahankan keberadaan atau eksistensi organisasi.
kebudayaan bangsa Eropa, merupakan bagian dari “way of life”
Ketika disiplin longgar, artinya prinsip-prinsip organisasi dilepaskan, mereka.
dengan seketika pula organisasi itu menjadi bubar. Di sinilah terletak
Disiplin yang terdapat di Indonesia sebelum Perang Dunia II
hubungan antara disiplin dan organisasi. Di kalangan bangsa-bangsa
dikarenakan sikap bangsa Belanda sebagai bangsa Eropa yang
Asia yang biasa dididik berdasarkan “perasaan” ini dan itu, sikap
sudah “biasa” hidup dan berpikir serta bekerja secara disiplin,
disiplin sukar dipertahankan karena dicampuradukkan dengan jenis-
sedangkan bangsa kita yang bekerja di bawah mereka “terpaksa” ikut
jenis ketaatan lainnya.
berdisiplin. Jika tidak, bangsa kita akan kehilangan pekerjaan dan mata
Ketaatan (obedience, gehoorrzaamheid) atau sikap menuruti atau pencaharian.
mengikuti sesuatu yang menjadi ketentuan atau peraturan atau
kehendak memang bermacam-macam. Ketaatan kepada seseorang atau Perkembangan pengertian organisasi, jika kita mengikuti evolusi atau
pimpinan organisasi atau badan berdasarkan “rasa percaya” atau sejarah sebagaimana diuraikan dalam puluhan tulisan dan buku-buku
“karena menaruh kepercayaan” disebut kesetiaan. Di antara bangsa kita mengenai perkembangan pengertian organisasi, kita melihat adanya
banyak yang mencampuradukkan antara disiplin dan kesetiaan atau lima tahapan.
loyalitas. 1. Tahapan pengertian “regu” atau pengertian “rombongan”, the
Ketaatan bentuk lain adalah ketaatan berdasarkan “rasa hormat” herd concept of organisation.
kepada seseorang atau peraturan atau perintah yang diterbitkan oleh 2. Tahapan pengertian jaringan tata hubungan antarorang yang
orang “yang kita hormati atau junjung tinggi” tersebut. Ketaatan bekerja sama, the person to person concept of organisation.
semacam itu disebut kepatuhan. Kepatuhan jangan dicampuradukkan
dengan disiplin.
3. Tahapan pengertian organisasi sebagai “tim” atau “kelompok” leader. Dengan demikian, jiwa kerja samanya berubah menjadi
orang yang harus bekerja sama secara integral, the group sosiologis, sosial-psikologis, dan mulai timbul “group spirit”, jiwa
concept of organization, yang mencakup pula adanya pengertian korps, dan sebagainya.
tanggung jawab bersama. Pada tahapan pengertian organisasi sebagai struktur, yang bertahan
4. Tahapan pengertian organisasi sebagai struktur atau kerangka hingga sekarang, kepala organisasi atau manajer dipandang sebagai
formal, the structure concept of organization. seorang komunikator dan koordinator, sedangkan struktur organisasi
5. Tahapan pengertian organisasi sebagai sistem (system) atau dipandang sebagai “penerjemahan” tujuan, maksud, dan policy-policy
menjadi fungsi, tugas, praktik, wewenang, tanggung jawab, dan
sistema (systems).
kewajiban yang dialokasikan kepada orang per orang maupun
Pada tahapan pengertian herd (gembala), organisasi dipandang sebagai kelompok atau unit organisasi. Sampai sekarang, para manajer di dalam
sekelompok orang yang harus bekerja sama, sedangkan kedudukan praktik masih cenderung memandang “organisasi” dari segi struktur
kepala organisasi dipandang sebagai seorang “pengasuh”, formalnya. Mereka berbicara tentang eselon atau level organisasi, tugas
seorang “gembala”, yang menuntun, menggiring, membina, dan dan tanggung jawab bagian dan seksi-seksi, pejabat-pejabat senior, dan
melindungi kelompoknya, sehingga mereka bekerja sama dalam sebagainya. Pada tahap ini, orang-orang bekerja sama dengan disiplin
suasana rukun, tertib, tenang, dan aman. Dengan demikian, tata yang bersifat impersonal dan bekerja secara mekanis.
hubungan kerja samanya masih bersifat antropologis, manusia
Sesudah Hawthorne studies pada tahun 1920-an oleh Elton Mayo dan
dengan manusia. kawan-kawannya, dan timbulnya aliran (mazhab) human relations, para
Pada tahap pengertian organisasi sebagai jaringan tata- hubungan manajer mulai melihat, di samping struktur formal ada pula struktur
antarorang yang mempunyai tugas pekerjaan menurut “jatah” masing- informal yang dikembangkan oleh orang- orang di dalam organisasi.
masing, pemimpin organisasi dipandang sebagai seorang “penegak Hawthorne studies menunjukkan bahwa orang-orang bekerja tidak hanya
tata-tertib hubungan kerja antarorang”; setiap orang tidak boleh dipengaruhi oleh besarnya gaji atau perangsang-perangsang materiil.
memerhatikan apa pun selain pekerjaan masing- masing dan hanya Hawthorne studies memberikan pengertian yang lebih mendalam
memerhatikan serta menaati perintah-perintah atasan langsungnya, dan mengenai berbagai tingkah laku (behaviour) manusia menunjukkan
hanya memerhatikan orang-orang bawahan langsungnya pula. Dengan bahwa setiap “organisasi formal” selalu dibayangi oleh “organisasi
perkataan lain, orang-orang berpikir dan bekerja sama secara tata informal”, dan masalah yang dihadapi oleh para manajer adalah
hubungan linier. Menurut pandangan ini, orang-orang hanya bekerja bagaimana memelihara keseimbangan di antara keduanya itu karena
menurut tugas pekerjaan masing-masing, dan bertatahubungan kerja bagaimanapun juga, manusia tidak mungkin disuruh bersikap atau
menurut garis-garis hierarki berdasarkan peraturan-peraturan yang diperlakukan seperti mesin atau robot. Hawthorne studies
berlaku. mengembalikan sedikit sikap “kemanusiaan” dan perasaan dalam tata
Pada tahapan pengertian “group”, organisasi dipandang sebagai cara kerja organisasi.
suatu totalitas, dan kepala organisasi atau manajer organisasi Tahapan yang terakhir adalah the systems approach to organization.
bertindak serta berkedudukan sebagai “group leader”. Di sini timbul Pandangan ini bersifat revolusioner (baca system) karena organisasi
pengertian group responsibility dan integral authority dan responsibility, tidak dipandang lagi sebagai suatu jaringan (network of relationships),
artinya apa pun yang dikerjakan oleh anggota organisasi hanya tetapi sebagai suatu whole yang terdiri atas sistem-sistem.
merupakan bagian integral dari keseluruhannya. Jadi, menurut
pandangan ini, manajer atau kepala organisasi berkedudukan
sebagai koordinator, sebagai team leader atau group
Dalam “The Concise Oxford Dictionary”, “system” dirumuskan sebagai organisasi yang kita pimpin. Organisasi yang kompleksnya sudah tentu
“Complex whole, set of connected things or parts, organized body of material or memerlukan orang-orang yang berpendidikan cukup tinggi sehingga
immaterial things arranged to work together”. mereka mampu berpikir dan bekerja secara kompleks pula.

Jadi, dalam pandangan terhadap “organisasi” sebagai suatu sistem atau Jika kita hendak menyusun organisasi yang kompleks, misalnya karena
sistema, kita melihat tiga macam sistem yang bekerja serta berhubungan harus menunaikan tugas yang rumit dan kompleks, namun orang-orang
satu sama lain secara erat, yakni sebagai berikut. yang ada pendidikannya kurang, secara otomatis, kita akan gagal dalam
penunaian tugas itu. Organisasinya tidak bisa berjalan sebab tidak bisa
1. Sistem kerja sama, yang bersifat teknis, fungsional, yang bekerja
dijalankan oleh orang-orang yang pendidikannya kurang, dan hal ini
seperti suatu mekanisme, dan yang terdiri atas suatu tata
berarti bahwa organisasi tidak akan mampu mengurus dan
kaitan prosedur-prosedur kerja. Jadi, suatu sistem mekanistis.
menyelesaikan tugas tersebut.
2. Sistem tata hubungan antarmanusia yang masing-masing
bekerja dan satu sama lain bekerja sama, yang merupakan Jika bawahan terdiri atas orang-orang yang pendidikannya atau
suatu sistem sosial, suatu sistem terdiri atas orang-orang yang kemampuan berpikirnya rendah, kita jangan membuat pola organisasi
bekerja sama sebagai makhluk-makhluk psikologis. yang kompleks dan rumit. Di balik itu, dengan organisasi yang
sederhana, kita tidak boleh berharap akan dapat menanggulangi tugas
3. Sistem komunikasi, suatu sistem tukar-menukar, dan beri-
atau pekerjaan yang berat atau sulit atau berkaliber besar.
memberi informasi, dan orang-orang itu digerakkan secara
integral dan sinkron seolah-olah digerakkan oleh tata arus Prinsip-prinsip manakah yang harus dipegang dalam
informasi. Inilah yang menimbulkan operational research dan pengembangan suatu organisasi? Berikut ini akan diuraikan
management information systems, diikuti dengan komputerisasi. prinsip-prinsip pokok yang berlaku bagi segala organisasi, kecuali bagi
organisasi yang secara keseluruhan merupakan “system”. Makin
besar organisasi yang kita bangun, makin kuat pula harus berpegang
I. Prinsip-prinsip Organisasi pada prinsip-prinsip tersebut agar badan-usaha yang dipimpin dapat
Prinsip menurut pengertian Barat adalah suatu grondoorzaak, suatu bergerak sebagai satu kesatuan, as an unity, als een eenheid. Sudah tentu,
“penyebab utama” atau “penyebab dasar”, atau werkend beginsel, yakni dalam praktik, tidak akan ada satu organisasi pun yang sempurna,
suatu “pangkal tolak”(bisa juga suatu pangkal tolak pikiran) terjadinya tetapi kita sebagai manusia modern harus selalu berusaha menuju ke
atau terciptanya suatu tata hubungan. arah itu. Dalam berikhtiar, kita harus mempunyai pegangan yang
rasional, yang logis-sistematis. Di balik itu, jangan begitu gigih dan
Prinsip mempunyai dua segi atau alam pikiran, yaitu:
fanatik dalam menjunjung tinggi organisasi sehingga kita menjadi
1. prinsip merupakan suatu pangkal tolak pikiran untuk kejam, dan organisasi itu menjadi semacam tempat siksaan lahir batin
memahami suatu tata hubungan (verband, relationship) atau bagi pekerja dan petugas kita. “Alle Konsequenz fuhrt zum Teufel”, kata
suatu kasus, Goethe, artinya hal itu akan menjurus ke setan, jika dalam semua hal
2. prinsip merupakan suatu jalan atau sarana untuk mencipta bersedia konsekuen (berpegang teguh pada prinsip), menuju ke setan
tata hubungan atau kondisi yang dikehendaki. (ke neraka).
Sesudah mengetahui arti dan fungsi prinsip, termasuk prinsip Memang, sebagai orang modern, kita harus mempunyai prinsip
organisasi, di bawah ini akan dikemukakan dua belas prinsip organisasi mengenai berbagai persoalan. Prinsip adalah pangkal tolak
yang dipandang paling berguna. (uitgangspunt) untuk memahami tata hubungan.
Perlu dikemukakan di sini bahwa banyaknya prinsip organisasi yang
dipergunakan akan menentukan tingkatan kompleksitas
Jika hendak mempertahankan tata hubungan tertentu, kita harus atau penyadap karet secara besar-besaran. Pembagian kerja bisa
mempertahankan prinsip-prinsipnya. Demikian pula dengan dilakukan menurut fungsi dalam suatu proses kerja. Misalnya, bagian
organisasi yang juga merupakan tata hubungan tertentu. sortase, bagian pemasangan label atau merek, bagian verpakking atau
Mengendalikan sesuatu yang hidup, yang selalu bergerak, seperti pembungkusan, bagian pengiriman, dan sebagainya.
halnya dengan organisasi, ibarat mengendalikan seekor sapi. Jika kita Ada pula pembagian kerja berdasarkan mesin atau equipment atau
terus-menerus mau “setel kencang, setel tegang”, akan ada tiga alat yang dipakai, misalnya bagian pres, bagian pompa, bagian meriam,
alternatif, yaitu kita diseret mati oleh sapinya, atau sapinya kita tahan dan sebagainya. Pembagian kerjanya, di antara kaveling-kaveling kerja
sampai mati, atau talinya putus dan kita ditinggal lari dari sapi itu, alias itu, tidak boleh ada “gap” dan tidak boleh ada “overlapping”, agar tidak
organisasinya menjadi liar dan kacau berantakan. terjadi rebutan.
Dalam pandangan tersebut itulah, akan disebutkan prinsip- prinsip Sesudah itu, tiap-tiap kaveling dibebankan serta diper-
pokoknya secara sederhana, yakni sebagai berikut. tanggungjawabkan kepada seseorang atau suatu kelompok, dan bagian
1. Organisasi itu harus mempunyai tujuan, yakni tujuan yang hanya kerja itu lalu menjadi tugas.
dapat dicapai melalui daya upaya (efforts, inspanningen) kerja Pemberian tugas atau penugasan harus selalu disertai pemberian
sama yang teratur dan kontinu antarorang yang bersangkutan. wewenang, hak atas kekuasaan. Jika tidak, tugas pekerjaan mana pun
Prinsip ini membawa konsekuensi bahwa harus ada kesatuan tidak akan bisa ditunaikan.
pimpinan dan kesatuan arah gerak. 3. Antara tugas, tanggung jawab, dan kekuasaan (“wewenang”
2. Harus ada pembagian kerja dan penugasan kerja yang homogen. dalam kalangan pemerintah, “hak” dalam kalangan biasa)
Tujuan organisasi yang kita susun adalah semua orang ikut harus selalu terdapat kesesuaian perimbangan. Artinya, luas
berdaya upaya (bekerja), dan semua daya upaya (effort, dan berat tanggung jawab yang diberikan kepada seseorang
inspanning) yang dijalankan oleh mereka terarah ke tujuan harus sesuai dengan luas dan berat tugasnya. Demikian pula,
yang telah ditentukan. luas dan berat kekuasaan yang diberikannya untuk itu harus
Semua orang berdaya upaya dan bekerja (terlepas dari syarat-syarat sesuai dengan luas dan berat tanggung jawabnya. Bila prinsip
kerja lainnya) asalkan dia tahu apa yang harus dikerjakan, apa tanggung tersebut di atas dilanggar, pasti akan terjadi kepincangan
jawabnya, dan haknya atau wewenangnya. dalam berbagai macam bentuk.
Jadi, harus ada pembagian kerja dan pembagian kerja itu harus 4. Setiap pelimpahan kekuasaan (tanggung jawab) dan tugas
homogen, artinya seluruh pekerjaan terbagi habis menjadi kaveling- harus dilakukan setepat-tepatnya dan sejelas-jelasnya.
kaveling kerja dan kita jaga agar tidak ada batas-batas kaveling kerja Delegasi kekuasaan yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan
yang tidak jelas atau tegas. menunaikan tanggung jawab harus selalu diusahakan setepat-tepatnya
Pembagian kerja bisa bersifat “membagi-bagi daerah atau wilayah” agar jangan sampai keliru orangnya, jangan sampai keliru tugasnya atau
namanya pembagian kerja secara geografis. Pembagian kerja bisa jangan sampai keliru batas-batasnya.
bersifat membagi-bagi pekerjaan menurut produk atau barang yang Di samping itu, pelimpahan kekuasan atau kewenangan harus jelas bagi
dihasilkan. Pembagian kerja bisa juga dilakukan menurut jumlah yang bersangkutan dan jelas bagi kita, jangan sampai menimbulkan
bawahan; ini dipergunakan misalnya di kalangan militer. keragu-raguan jika pada kemudian hari timbul persoalan. Pelimpahan
Cara pembagian kerja ini bisa dipakai, misalnya dalam menghadapi kekuasaan itu harus tertulis dan dirumuskan dengan kata-kata yang
barisan pemetik-pemetik daun teh atau buah kopi jelas, mudah dipahami,
menunjukkan isi materinya, dan batas-batasannya yang tegas. Jika tidak Di samping itu, pimpinan sebaiknya memberikan izin kepada
tegas, harus disertai policy yang memberikan pedoman untuk menilai instansi-instansi bawahannya untuk saling berhubungan secara
kasus-kasus praktik. langsung, tanpa melalui garis-garis hierarki, dalam hal-hal yang
tidak prinsipiel sebab hal itu sangat penting untuk kelancaran
5. Apa yang disebut kesatuan komando atau hierarki, “the one man- jalannya kehidupan organisasi. Banyak pimpinan di Indonesia
one chief principle”. yang tidak menghendaki hal semacam itu karena berbagai hal, dan
Prinsip ini berarti bahwa penyusunan setiap organisasi harus mengikuti lebih suka pada bentuk “panitia” atau “tim” atau “panitia
garis-garis tata hubungan bawahan-atasan, mulai bawah ke atas sampai koordinasi” atau semacamnya. Hal itu pun baik asalkan
berakhir pada satu titik, yakni top atau puncak organisasi. Semua arus kehidupan organisasi tidak menjadi terhambat atau mahal.
komando, arus perintah laporan, arus informasi, arus kerja dan arus 6. Komunikasi
penfasilitasan kerja, dan sebagainya, harus melalui garis-garis hierarki
Kekompakan organisasi bergantung pada komunikasi, yakni dari
ini sebagai prinsip. Di dalam praktik, prinsip ini harus dipegang teguh,
pertukaran informasi antarinstansi di dalam. Di Indonesia, asas
tetapi tidak boleh kaku, agar tidak macet.
pertukaran berita dan informasi masih banyak diabaikan, bahkan
Hierarki yang dimaksud di sini adalah hierarki organisatoris. Di banyak bawahan yang tidak berani atau segan menyampaikan
dalam praktik akan terdapat gangguan dari adanya hierarki keahlian, berita-berita yang dirasakan kurang enak kepada atasan. Dengan
hierarki kepangkatan, dan hierarki status sosial. Hierarki-hierarki demikian, pimpinan tidak mengetahui keadaan organisasinya dengan
tersebut jangan sampai mengganggu atau memperlemah hierarki cukup lengkap untuk dapat mengambil keputusan-keputusan
organisasi. Misalnya, seorang sarjana atau eksper menjadi kepala yang tepat. Di balik itu, atasan yang selalu menyampaikan bahan
seksi, sehingga berada di bawah seorang kepala bagian yang bukan informasi dan berita- berita penting kepada bawahan akan lebih banyak
sarjana, jangan sampai tidak mau taat karena merasa dirinya “lebih memperoleh kepercayaan serta dukungan dari bawahan yang penting
ahli” daripada atasannya; seorang mayor menjadi kepala seksi research sekali untuk memperlancar jalannya pekerjaan dan usaha.
di bawah seorang kapten kepala bagian research and development, Kekurangan informasi, apalagi bahan informasi yang tidak lengkap atau
jangan sampai tidak mau taat karena pangkat militernya lebih tinggi; keliru akan menimbulkan desas-desus seolah-olah pimpinan
dan seorang anak orang kaya, menjadi kepala seksi di bawah seorang mempunyai hal-hal yang ingin disembunyikan dan kurang memercayai
kepala bagian anak orang yang pernah menjadi sopir dari ayahnya, bawahan.
jangan sampai tidak mau taat karena merasa dirinya secara “sosial”
Berita dan bahan informasi adalah komposisi data yang bersifat
lebih tinggi derajatnya atau martabatnya. Garis-garis hierarki
zakelijk, faktual, dan benar, serta perlu untuk memperlancar
organisatoris ini harus dipegang teguh sebagai garis jalan saluran
jalannya organisasi. Hal-hal yang bersifat pribadi dan tidak ada
perintah- perintah, instruksi-instruksi, fasilitas-fasilitas, dan
hubungannya sama sekali dengan organisasi bukan merupakan
petunjuk- petunjuk dari atasan kepada bawahan, jalan pertukaran
berita atau informasi dalam hubungan ini.
informasi, dan jalan-jalan saluran laporan-laporan dari bawahan
kepada atasan. Di dalam praktik, kadang-kadang kita harus 7. Kewajiban pimpinan untuk mengadakan pengecekan terhadap
melanggar prinsip ini. Dalam hal demikian, atasan harus segera pelaksanaan perintah-perintahnya.
memberitahukannya kepada pimpinan bawahan yang bersangkutan Pengamatan ini bersifat organisasional, artinya merupakan bagian
agar tidak timbul friksi-friksi yang tidak diinginkan. integral dari kehidupan setiap organisasi. Tidak ada
pimpinan yang bisa mengontrol segala-galanya, bahkan yang demikian 10. Koordinasi. Prinsip ini adalah pelengkap asas yang kedua di
itu tidak baik. Pengamatan, yang merupakan bagian dari pengawasan, atas. Pembagian kerja membuat pekerjaan terpecah-pecah
tidak memberikan kesempatan kepada bawahan dalam rasa tanggung menjadi berbagai kaveling atau onderdil atau unit kerja.
jawab. Terlalu banyak kontrol akan membunuh, paling sedikitnya akan Setiap pecahan dipercayakan (ditugaskan) kepada seseorang yang bisa
memperlemah rasa tanggung jawab sehingga disiplin organisasi disetel dengan orang-orang yang berdampingan pecahan. Di sinilah
menjadi rusak. terletak kelemahan asas pembagian kerja. Tanpa pembagian kerja, tidak
ada organisasi; tanpa organisasi tidak mungkin manusia yang dapat
8. Kontinuitas, artinya pekerjaan atau usaha tidak boleh terhenti menghasilkan karya besar.
karena seseorang berhalangan (sakit, tugas luar kota, cuti, dan
Pembagian kerja menimbulkan spesialisasi, spesialisasi mempercepat
sebagainya).
peningkatan keahlian, tetapi mengandung bahaya desintegrasi pula.
Setiap orang yang memegang pekerjaan harus bertanggung jawab. Koordinasi dapat mencegah desintegrasi. Koordinasi harus disetel
Pimpinan harus selalu menunjuk wakilnya yang dididik dan memberi sebelumnya sehingga segala sesuatunya berlangsung seolah-olah
informasi secukupnya tentang berbagai pekerjaan dan kewajiban, otomatis.
sehingga jika berhalangan, wakil itu dapat melanjutkan pekerjaannya. Koordinasi dapat dikembangkan, misalnya kewajiban bertukar
Dalam organisasi harus terdapat suasana yang sehat, artinya informasi dan kewajiban bertukar pikiran setiap kali timbul masalah-
pimpinan tidak mempermainkan bawahan dan tidak main devide et masalah pelaksanaan bersama, dan pembiasaan untuk selalu
impera. Dalam iklim yang tidak sehat, setiap orang akan mencari berkonsultasi satu sama lain jika menghadapi pekerjaan yang ada
keselamatan kedudukan dirinya, dan pekerjaan tidak akan lancar. hubungannya dengan pekerjaan instansi lain walaupun hubungan itu
Setiap pimpinan akan berusaha membuat “benteng” masing- terlihat sedikit.
masing dan tidak akan mengadakan kadervorming yang bersifat 11. Kehayatan
organisasional. Jika keadaan demikian berlangsung lama,
Asas ini berati bahwa organisasi harus sedemikian rupa sehingga
organisasi itu akan hancur dari dalam karena pecah belah.
seolah-olah “hidup”, “berhayat”. Artinya jika terjadi apa-apa terhadap
Perwakilan akan membuka inisiatif bagi para tenaga muda yang organisasi itu, segera timbul inisiatif (prakarsa) pada anggota yang
energik, selain itu dapat memperingan tugas-kewajiban kepala, juga bersangkutan untuk bertindak dan mengamankan keadaan atau kondisi
bisa menjamin kelangsungan hidup organisasi. organisasi.
9. Saling asuh antara instansi lini dan staf. Hal ini penting sekali, Kesepuluh prinsip organisasi itu harus dipegang teguh, tetapi jangan
terutama dalam organisasi yang mulai kompleks operasinya. serupa membunuh prakarsa dan keberanian untuk bertindak terhadap
Karena berbagai hal atau sebab, suatu instansi merasa lebih hal-hal yang membahayakan organisasi. Disiplin harus ditegakkan,
penting atau dipentingkan di atas instansi lain. Hal tersebut kepatuhan akan perintah dan instruksi harus dipegang teguh, tetapi
harus dicegah. pimpinan harus cukup memberikan peluang akan perkembangan daya
nilai (oordeelvermogen, ability for judgement) pada para bawahannya,
Jika hal itu terjadi, asas “pembagian tugas dan kerja” menjadi lenyap,
terhadap pengembangan prakarsa dan daya cipta pada personal yang
dan organisasi tidak merupakan organisasi lagi. Hal ini karena
dapat membawa kemajuan yang pesat bagi organisasi.
organisasi itu justru terjadi karena adanya pembagian kerja, (division of
work and tasks, werk entaakverdeling). 12. Asas tahu diri pada setiap warga organisasi. Hal ini
berhubungan dengan disiplin dan asas pembagian kerja tugas
tanggung jawab dan kekuasaan. Setiap orang harus cukup sadar 2. Wewenang dan tanggung jawab staf (staff authority and
dan tahu akan posisinya dalam tangga organisasi, dan berpegang responsibility). Tata hubungan staf berupa tata hubungan
seteguh-teguhnya pada posisi itu, walaupun kadang-kadang pemberian nasihat, bantuan keahlian (deskundige assistentic,
gatal dan gelisah melihat rekan sewarga organisasi melakukan hal- expert aid), bantuan memikirkan berbagai masalah yang
hal yang melanggar prinsip-prinsip organisasi, bahkan atasan juga memerlukan kecerdasan khusus. Tata hubungan staf ini
kadang-kadang yang melakukan pelanggaran. termasuk yang sukar dipahami dan dipraktikkan oleh bangsa
kita karena memerlukan jiwa demokratis dan rasional modern.
Manajer atau pimpinan terhadap staf unitnya tidak boleh
J. Tipe-tipe Organisasi bersikap memerintah seperti komandan, tetapi harus lebih
bersikap seperti discussion leader atau conference chairman (ketua
Jika menjadi manajer, kita harus belajar mencari dan menemukan
diskusi pertukaran pengetahuan dan opini). Dalam bagan
bentuk atau tipe organisasi yang optimal, artinya yang paling enak kita
organisasi tata hubungan staf, digambarkan dengan garis
kendalikan, yang paling enak untuk diikuti oleh para pegawai, yang
putus-putus.
paling dapat menjamin team work dan efisiensi, dan sebagainya. Jadi,
bukan keindahan bentuk yang penting, melainkan yang paling 3. Wewenang dan tanggung jawab bantuan (auxiliary [staff] aid
menguntungkan arus kerja (flow of work) dan penunaian fungsi-fungsi authority and responsibility). Tata hubungan bantuan ini berupa
badan (usaha) di tempat bekerja. tata hubungan pemberian bantuan fasilitas, biasanya dari unit
pembantu (misalnya bagian transpor, bagian maintenance,
Dalam praktik, bentuk organisasi yang akan terusun merupakan
bagian logistik) kepada unit lini. Pada tangga organisasi atau
campuran dari berbagai tipe organisasi, dan akan tercampur pula
yang lebih rendah levelnya terlihat sejajar. Jika tata
dengan kemampuan-kemampuan pribadi sebagai manajer (individual
hubungannya digambar pada bagan organisasi dapat memper-
specific abilities).
gunakan garis putus-putus (-------) atau, jika khawatir kisruh
Tipe-tipe organisasi yang terkenal adalah: 1. dengan tata hubungan staf, bagannya dibuat dengan garis titik-
Organisasi lini, jalur (line organization), titik. Akan tetapi, garis tata hubungan antara unit bantuan ini
2. Organisasi staf (staff organization), dan pemimpin atau manajer yang lebih tinggi adalah garis lini
3. Organisasi lini dan staf (line and staff organization), 4. biasa. Jadi, memakai garis.
Organisasi fungsional (functional organization), Kadang-kadang, antara tata hubungan staf dan tata hubungan bantuan
5. Organisasi dewan atau panitia (committee organization). tidak jelas perbedaannya karena sifat unitnya yang campuran.
Dengan adanya tipe-tipe organisasi, timbul berbagai wewenang atau Penegasannya harus setiap kali diberikan oleh pemimpin atau manajer
kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility), yakni sebagai badan itu agar tata hubungannya tidak menjadi kisruh.
berikut. Lebih lanjut, penjelasan tentang tipe-tipe organisasi modern yang
1. Wewenang dan tanggung jawab lini, jalur (line atau command terkenal adalah sebagai berikut.
authority and responsibility). Ini yang paling banyak terdapat 1. Organisasi Lini
dan dalam menyusun bagan organisasi tata hubungan Tipe organisasi ini adalah yang paling banyak terdapat dan paling
wewenang dan tanggung jawab lini atau komando antara dua banyak dipakai sejak dahulu, terutama di dalam badan- badan yang
orang (dua anggota organisasi) digambar dengan garis lurus relatif kecil. Tipe organisasi lini adalah yang paling praktis karena tata
penuh. hubungannya sederhana sekali. Dari top
manager sampai bawahan yang paling bawah, segala sesuatunya Bagi masyarakat yang masih belum maju, tipe organisasi lini dan
berlangsung menurut garis komando biasa sehingga tidak ada staf banyak mengandung bahaya dan tidak dimengerti oleh para
kompleksitas dalam sikap pimpinan. pegawainya, bahkan di antara pejabat-pejabat pimpinannya pun
banyak timbul kongurensi yang tidak sehat, lebih-lebih jika di
Pada tipe organisasi ini, semua tampak bagi personal bahwa kekuasaan
antara staff officers terdapat orang-orang yang berwibawa dan lebih
dan tanggung jawab yang terbesar dan tertinggi adalah pada top
mampu sebagai executive.
manager, dan makin berkurang ke bawah, sehingga kekuasaan serta
tanggung jawab pekerja yang paling bawah adalah yang paling kecil. Di samping itu, banyak yang kurang paham akan arti nasihat atau
advis atau advice. Jika memang hendak dijadikan terjemahan
Kelemahan tipe organisasi lini adalah koordinasinya sukar, dan over all
daripada advies (Belanda) atau advice (Inggris) nasihat itu harus
planning-nya juga sulit karena tiap-tiap kepala merasa dirinya tidak diartikan sebagai “opini mengenai apa yang akan atau harus
terikat apa-apa kepada rekan-rekannya yang setingkat, tetapi hanya diperbuat” diberikan oleh penasihat (adviseur, adviser) kepada yang
merasa terikat kepada atasan langsungnya. harus/akan berbuat, yakni orang yang minta atau harus atau wajib
2. Organisasi Staf dinasihati (gead-vieseerde, advisee). Jadi, suatu advis selalu
Dalam praktik, tidak ada organisasi murni yang merupakan organisasi merupakan hasil pemikiran secara rasional berdasarkan pengolahan
staf karena tidak ada pekerjaan yang 100% terdiri atas pekerjaan otak data informasi. Kadang- kadang, “advis” memang dipergunakan
saja. hanya dalam arti informasi belaka.
Advis yang diberikan oleh seorang kepala, (manajer) kepada
3. Organisasi Lini dan Staf
bawahannya disebut instructional advice sebab dengan adanya
Inilah tipe organisasi yang paling banyak dan paling baik untuk dipakai hierarki, bawahan itu sedikit-banyak akan menaatinya.
oleh badan-badan usaha yang cukup besar. Organisasi badan terdiri atas Advis yang diberikan oleh seorang kepada orang lain padahal
unit-unit organisasi lini, yang berhubungan satu sama lain menurut antara mereka tidak ada hubungan organisatoris (lini atau staf)
garis komando (pimpinan) lurus mulai top manajer sampai dengan unit disebut “irresponsible” advice karena orang yang diberi advis bebas
lini yang paling bawah. Kiri-kanan dari garis itu terdapat unit-unit dari segala macam ikatan, sehingga apa pun yang diperbuat oleh
organisasi staf, yang dihubungkan dengan garis tata hubungan staf orang yang menerima advis itu seratus persen adalah tanggungan
kepada unit-unit organisasi lini yang membutuhkan “bantuan pikiran” dia.
atau “bantuan keahlian” dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Advis yang diberikan oleh seorang staffer, dan advis yang diberikan
Dalam tipe organisasi lini dan staf terdapat dua golongan pimpinan, oleh seorang bawahan (subordinate) kepada pimpinan disebut
yakni pejabat-pejabat pimpinan lini yang disebut executives atau line responsible advice. Walaupun pimpinan tetap bebas untuk tidak
managers, dan pejabat-pejabat pimpinan penasihat atau staf yang disebut menuruti advis yang diberikan oleh staff officer-nya atau oleh
staff officer. Staff officers atau staffer sering juga mempunyai anak buah bawahannya (staff officer-nya), staff officer, bawahan, dan setiap
(subordiriates) yang cukup banyak untuk membantu mereka dalam orang yang berkewajiban untuk memberikan advis, bertanggung
menyelesaikan tugas-tugas staf mereka. Terhadap anak buah ini, staff jawab atas mutu (quality) advis. Jika advis yang diikuti ternyata
officer menjalankan pimpinan lini. salah atau data infomasi dasarnya keliru, adviser (staff officer,
subordiriate, adviser) bisa dimintai pertanggunganjawaban dan
dikenakan hukuman. Dari uraian- uraian di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang kompleksitas yang dapat timbul dari tipe
organisasi lini dan staf.
4. Organisasi Fungsional
Organisasi tipe ini disusun atas dasar jenis-jenis kerja atau
aktivitas tertentu dan para ahli ditempatkan untuk
bertanggung jawab atas aspek-aspek tertentu pada jenis kerja atau
aktivitas itu.
Para ahli yang diserahi tanggung jawab disebut asisten atau
pembantu, sehingga dalam banyak hal menyerupai staff officer.
Bedanya, staff officer tidak bertindak (pada prinsipnya, kecuali
dalam keadaan darurat), sedangkan para asisten dapat bertindak
secara fungsional, tidak secara komando umum. Misalnya,
asisten untuk pembelian, engineering (teknik), pengawasan
materiil, pengecekan surat-surat keterangan.
Dalam praktik sehari-hari, perbedaan antara staff officer dan specialist
assistant sering sangat sukar dilihat. Hal tersebut bergantung pada job
description dan perincian tugas.
5. Organisasi Dewan atau Panitia
Tipe organisasi ini terdapat di berbagai negara komunis, dan
merupakan organisasi dengan pimpinan-pimpinan kolektif (collective
authority and responsibility). Tidak akan ada tipe organisasi dewan
yang murni sebab suatu kolektivitas tidak akan bisa bertindak
maksimal hanya mengambil keputusan dan memberi perintah
bersama, sedangkan praktik tanggung jawab bersama banyak liku-
likunya. Tipe organisasi dewan sangat baik sebagai forum untuk
diskusi, pertukaran pengalaman, dan menjernihkan masalah-
masalah koordinasi. Tipe organisasi ini dapat dipakai sebagai
tambahan pada organisasi lini dan staff, dan baik pula sebagai
sumber-sumber ide baru atau pendapat mengenai berbagai hal.

Anda mungkin juga menyukai