Contoh Laporan Kasus Proses Keperawatan
Contoh Laporan Kasus Proses Keperawatan
Gula darah
- Glukosa ad random : 169 mg/dl (< 140 mg/dl)
Faal Hati
- SGOT : 55 U/L (L < 37 P < 31 U/L)
Faal Ginjal
- Serum Creatinin : 1,52 mg/dl (L : 0,9 – 1,5 P : 0,7 – 1,3)
Elektrolit
- Natrium : 154 mmol/l (135 – 145 mmol/l)
- Kalium : 4,08 mmol/l (3,5 – 5,5 mmol/l)
- Clorida : 114 ( 97 – 113 ).
TERAPI :
(…………………..)
KEMUNGKINAN
NO DATA MASALAH
ETIOLOGI
1. S: Sekresi tracheobronchial. Bersihan jalan nafas
O: tidak efektif
Terdapat retraksi dada,
napas dangkal, Suara
tambahan terdengar bunyi
ronchi, Kesimpulan hasil
foto Thorax PA tanggal 3
Juni 2002 :TB Milier.
2. S: Kesukaran mengunyah Gangguan pemenuhan
O: dan menelan. nutrisi kurang dari
Turgor kulit jelek kebutuhan tubuh
Membran Mukosa kering
Terpasang NGT sejak
MRS, Diet sonde TKTP,
klien sudah beberapa hari
belum buang air
besar.obstipasi (+),
3. S: Kurangnya pengetahuan Resiko tinggi terhadap
Keluarga Klien tentang resiko potogen. penyebaran infeksi
mengatakan kurang
mengetahui tentang proses
penularan penyakit serta
sifat penyakit.
O:
Kesimpulan hasil foto
Thorax PA tanggal 3 Juni
2002 :TB Milier. Hasil
pemeriksaan laboratorium
Leukosit : 24.000
4. S: kelumpuhan anggota Kerusakan mobilitas
O: gerak. fisik
Keadaan Umum : lemah.
Kesadaran yang menurun,
Tingkat kesadaran :
Delirium. Kemampuan
pergerakan sendi lengan
dan tungkai terbatas.
Parese (+), Paralise (+),
Hemiparese (+)
5. S: Ancaman terhadap status Cemas
O: kesehatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat 1. Observasi texture, turgor kulit. 1. mengetahui status nutrisi klien.
dari kebutuhan tubuh berhubungan terpenuhi dalam waktu 7×24 jam. 2. Observasi intake out put. 2. mengetahui keseimbangan nutrisi klien.
dengan intake makanan yang kurang. Kriteria hasil : 3. Observasi posisi dan kebersihan sonde. 3. untuk menghindari resiko infeksi / iritasi.
4. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan. 4. Untuk mengetahui tentang keadaan dan
1. Turgor baik, intake dapat kebutuhan nutrisi klien sehingga dapat
masuk sesuai kebutuhan, 1. Anjurkan kaluarga klien untuk mematuhi diberikan tindakan dan pengaturan diet
terdapat kemampuan diet yang telah diprogramkan. yang adekuat.
menelan, sonde dilepas, 5. Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah
BB meningkat 1kg. 1. Timbang berat badan setiap seminggu komplikasi terjadinya
2. Berat badan dan tinggi sekali. hipoglikemia/hiperglikemia.
badan ideal. 6. Mengetahui perkembangan berat badan
3. Keluarga Klien mematuhi 1. Identifikasi perubahan pola makan. pasien (berat badan merupakan salah satu
dietnya. indikasi untuk menentukan diet).
4. Kadar gula darah dalam 1. Kerja sama dengan tim kesehatan lain 7. Mengetahui apakah keluarga klien telah
batas normal. untuk pemberian diet sonde TKTP. melaksanakan program diet yang
5. Tidak ada tanda-tanda ditetapkan.
hiperglikemia/hipoglikemi 8. Pemberian diet sonde TKTP yang sesuai
a. dapat mempercepat pemulihan terhadap
kekurangan kalori dan protein dan
membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
klien karena klien terjadi penurunan reflek
menelan.
3. Resiko tinggi terhadap penyebaran Tujuan : klien mengalami 1. Identifikasi orang lain yang berisiko. 1. Dapat membantu menurunkan rasa
infeksi berhubungan dengan penurunan potensi untuk Contah anggota rumah, sahabat. terisolasi klien dengan membuang stigma
Kurangnya pengetahuan tentang resiko menularkan penyakit seperti yang sosial sehubungan dengan penyakit
potogen. ditunjukkan oleh kegagalan 1. Anjurkan klien untuk batuk / bersin dan menular.
kontak klien untuk mengubah tes mengeluarkan pada tisu dan hindari 2. Pengetahuan tentang faktor ini membantu
kulit positif. meludah serta tehnik mencuci tangan klien untuk mengubah pola hidup dan
Kriteria hasil : Klien mengalami yang tepat. menghindari insiden eksaserbasi.
penurunan resiko menularkan 2. Kaji tindakan. Kontrol infeksi sementara, 3. Periode singkat berakhir 2 sampai 3 hari
penyakit yang ditunjukkan oleh contoh masker atau isolasi pernafasan. setelah kemoterapi awal, tetapi pada
kegagalan kontak klien. adanya rongga atau penyakit luas, sedang
1. Identifikasi faktor resiko individu resiko penyebaran infeksi dapat berlanjut
terhadap pengatifan berulang sampai 3 bulan.
4. Membantu mengidentifikasi lembaga yang
tuberkulasis. dapat dihubungi untuk menurunkan
penyebaran infeksi.
1. Tekankan pentingnya tidak menghentikan
terapi obat.
5. Cemas berhubungan dengan kurangnya Tujuan : rasa cemas 1. Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh 2 Dapat meringankan beban pikiran pasien.
pengetahuan tentang penyakitnya. berkurang/hilang. pasien. 3 Agar terbina rasa saling percaya antar
Kriteria Hasil : perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam
1. Pasien dapat 1. Beri kesempatan pada pasien untuk tindakan keperawatan.
mengidentifikasikan sebab mengungkapkan rasa cemasnya. 4 Informasi yang akurat tentang
kecemasan. 2. Gunakan komunikasi terapeutik. penyakitnya dan keikutsertaan pasien dalam
2. Emosi stabil., pasien tenang. melakukan tindakan dapat mengurangi beban
3. Istirahat cukup. 1. Beri informasi yang akurat tentang proses pikiran pasien.
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut 5 Sikap positif dari timkesehatan akan
serta dalam tindakan keperawatan. membantu menurunkan kecemasan yang
dirasakan pasien.
1. Berikan keyakinan pada pasien bahwa 6 Pasien akan merasa lebih tenang bila ada
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain anggota keluarga yang menunggu.
selalu berusaha memberikan pertolongan 7 Lingkung yang tenang dan nyaman dapat
yang terbaik dan seoptimal mungkin. membantu mengurangi rasa cemas pasien.
2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk
mendampingi pasien secara bergantian.
3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan
nyaman.
1. Untuk menentukan tingkat
kecemasan yang dialami pasien
sehingga perawat bisa
memberikan intervensi yang cepat
dan tepat.
6. Kurangnya pengetahuan tentang proses Tujuan : 1. Kaji patologi masalah individu. 1. Mempertahankan kesehatan umum
penyakit, diet, perawatan, dan Keluarga Klien tahu mengenai meningkatkan penyembuhan dan dapat
pengobatan berhubungan dengan kondisi dan aturan pengobatan. 1. Identifikasi kemungkinan kambuh atau mencegah kekambuhan.
kurangnya informasi. Keluarga klien memperoleh komplikasi jangka panjang. 2. Belajar tergantung pada emosi dan
informasi yang jelas dan benar kesiapan fisik dan ditingkatkan pada
tentang penyakitnya. 1. Kaji ulang tanda atau gejala yang tahapan individu.
Kriteria Hasil : memerlukan evaluasi medik cepat 3. Dapat menunjukkan kemajuan atau
(contoh, nyeri dada tiba-tiba, dispena, pengaktifan ulang penyakit atau efek obat
1. Keluarga Klien distress pernafasan). yang memerlukan evaluasi lanjut.
menyatakan pemahaman 2. Kaji ulang praktik kesehatan yang baik 4. Meningkatkan kerjasama dalam program
penyebab masalah. (contoh, nutrisi baik, istirahat, latihan). pengobatan dan mencegah penghentian
2. Keluarga Klien mampu obat sesuai perbaikan kondisi klien.
mengidentifikasi tanda 1. Kaji kemampuan keluarga klien untuk
dan gejala yang belajar mengetahui masalah, kelemahan, 1. Mencegah dan menurunkan
memerlukan evaluasi lingkungan, media yang terbaik bagi ketidaknyamanan sehubungan dengan
medik. klien. terapi dan meningkatkan kerjasama dalam
3. Keluarga Klien mengikuti 2. Identifikasi gejala yang harus dilaporkan program.
program pengobatan dan keperawatan, contoh demam, sakit kepala 2. Memberikan kesempatan untuk
menunjukkan perubahan atau kesulitan bernafas. memperbaiki kesalahan konsepsi /
pola hidup yang perlu 3. Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, peningkatan ansietas.
untuk mencegah kerja yang diharapkan dan alasan 3. Informasi tertulis menurunkan hambatan
terulangnya masalah. pengobatan lama, kaji resiko interaksi klien untuk mengingat sejumlah besar
4. Keluarga Klien dengan obat lain. informasi. Pengulangan penguatkan
memperlihatkan 4. Kaji resiko efek samping pengobatan dan belajar.
peningkatan tingkah pemecahan masalah. 4. Untuk memberikan informasi pada
pengetahuan mengenai pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui
perawatan diri. sejauh mana informasi atau pengetahuan
5. Keluarga Klien yang diketahui pasien/keluarga.
mengetahui tentang proses 1. Dorong klien atau orang terdekat untuk 5. Agar perawat dapat memberikan
penyakit, diet, perawatan menyatakan takut akan masalah, jawab penjelasan dengan menggunakan kata-kata
dan pengobatannya dan pertanyaan secara nyata. dan kalimat yang dapat dimengerti
dapat menjelaskan 2. Berikan instruksi dan imformasi tertulis keluarga klien sesuai tingkat pendidikan
kembali bila ditanya. khusus pada keluarga klien untuk rujukan keluarga klien .
6. Keluarga Klien dapat contoh jadwal obat. 6. Agar informasi dapat diterima dengan
melakukan perawatan diri 3. Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien mudah dan tepat sehingga tidak
sendiri berdasarkan tentang penyakit Tuberkulosa. menimbulkan kesalahpahaman.
pengetahuan yang
diperoleh. 1. Kaji latar belakang pendidikan 1. Dengan penjelasan yang ada dan ikut secra
keluargaklien . langsung dalam tindakan yang dilakukan,
keluarga klien akan lebih kooperatif dan
1. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, cemasnya berkurang.
perawatan dan pengobatan pada keluarga
klien dengan bahasa dan kata-kata yang
mudah dimengerti.
2. Jelasakan prosedur yang akan dilakukan,
manfaatnya bagi klien dan libatkan
keluarga klien didalamnya.
3. Informasi menurunkan takut karena
ketidaktahuan. Memberikan pengetahuan
dasar untuk pemahaman kondisi dinamik
dan pentingnya intervensi terapeutik.
4. Penyakit paru yang ada seperti
Tuberkulosa, penyakit paru infeksi dan
keganasan dapat meningkatkan insiden
kambuh.
5. Berulangnya demam dan sakit kepala
memerlukan intervensi medik untuk
mencegah, menurunkan resiko
komplikasi.