Anda di halaman 1dari 9

KECOCOKAN HUKUM INDONESIA TERHADAP CIRI-CIRI

HUKUM

Amelia Nurul Izzah, Aulia Dwi Anggraini, Syandana Irhamilla


Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
syandanairhamilla132@gmail.com

ABSTRAK

Ciri-ciri hukum merupakan salah satu dasar pada hukum. Dimana ketika subjek hukum melihat
dan menerapkan suatu hukum, maka akan terlihat bahwa ciri-ciri hukum pada suatu aturan
hukum selalu mendominasi daripada dasar-dasar hukum lainnya. Dikatakan mendominasi
karena setiap poin pada ciri-ciri hukum benar-benar menyifati suatu aturan hukum. Tanpa
memerhatikan ciri-ciri hukum, sekiranya akan sulit untuk memahami apakah aturan tersebut
dapat terlaku baik atau justru suatu aturan itu hanya sebatas tulisan yang tidak dapat mengatur
subjek hukum dengan baik.
Kata kunci : Ciri-ciri Hukum, Dasar Hukum, Undang Undang

ABSTRACT

Legal characteristics are one of the bases of law. Where when legal subjects see and apply a
law, it will be seen that the characteristics of the law in a legal rule always dominate than
other legal foundations. It is said to dominate because every point on the characteristics of
the law actually implies a rule of law. Without paying attention to the characteristics of the
law, if it will be difficult to understand whether the rule can be implemented well or if a rule
is just a writing that cannot regulate the legal subject properly.
Keywords: Legal Characteristic, Legal Basis, Constitution

A. PENDAHULUAN sumber hukum. Pada alinea-alinea yang


akan tertulis ini, hanya akan fokus dalam
Indonesia dalam kontekstual merupakan
satu pembahasan yang merupakan salah
negara hukum. Hal ini sudah tertera dalam
satu dari dasar-dasar hukum, yaitu ciri-ciri
Undang Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 3
hukum.
yang berbunyi “ Negara Indonesia adalah
negara hukum” yang semakin menguatkan Sebagai negara hukum, Indonesia memiliki
pernyataaan ini. Hukum merupakan hal-hal banyak sekali aturan-aturan, baik yang
yang bersubstansi larangan dan/atau termuat dalam Undang Undang Dasar
perintah yang mengatur setiap tingkah laku 1945, Undang Undang, ataupun aturan
masyarakat. Segala sesuatu pasti memiliki yang tidak tertulis seperti hukum adat.
dasar, begitu jua yang terlaku pada hukum. Apalagi zaman semakin berkembang, untuk
Dalam implementasinya, hukum memiliki mengikuti perkembangan ini, pihak-pihak
dasar-dasar yang perlu dipelajari, seperti yang berwenang juga selalu membuat
definisi hukum, sifat hukum, ciri-ciri peraturan-peraturan baru ataupun merevisi
hukum, unsur hukum, asas hukum, dan peraturan-peraturan lama yang pada
1
akhirnya dan seharusnya peraturan- melihat suatu aturan hukum yang
peraturan tersebut bertujuan untuk baik. Konteksnya dapat dipastikan
mensejahterakan rakyat, menyetarakan hak mengatur seluruh perilaku
dan kewajiban setiap masyarakat, dan hal- masyarakat dalam kehidupan
hal yang bertujuan baik lainnya demi sehari-hari. Oleh karena Indonesia
kelangsungan hidup masyarakat. merupakan negara hukum, maka
pantas saja kalau aturan-aturan yang
Karena banyaknya macam hukum di
berlaku di Indonesia memiliki sikap
Indonesia, maka pada pembahasan dalam
mengatur. Sikap mengatur ini
susunan alinea ini akan dijabarkan
bertujuan agar masyarakat dapat
kecocokan poin-poin ciri-ciri hukum
melakukan aktivitas keseharian
terhadap aturan hukum di Indonesia, untuk
dengan moral maupun norma yang
membuktikan bahwa aturan-aturan hukum
baik. Ciri-ciri hukum ini tidak
di Indonesia memang merupakan aturan-
hanya menjadi ciri-ciri pada hukum
aturan hukum yang sesuai dengan standar
nasional, namun juga menjadi ciri-
hukum yang baik.
ciri pada hukum internasional.
B. PEMBAHASAN
2. Memiliki sifat memaksa
1. CIRI-CIRI HUKUM Ciri-ciri hukum yang berikutnya
Ciri-ciri hukum merupakan salah satu dasar yaitu memiliki sifat memaksa.
yang perlu diperhatikan sebagai acuan Memaksa dalam konteks ini tidak
untuk mengenal, mengerti, dan memahami memiliki pemaknaan yang bersifat
aturan-aturan hukum yang benar. Dimana buruk, namun sikap memaksa yang
dalam implementasinya, ciri-ciri hukum dimaksud dalam konteks ini
merupakan aspek dasar yang mendominasi merupakan sikap yang akan
suatu aturan hukum. Tanpa mengetahui membawa kebaikan untuk seluruh
ciri-cirinya, suatu aturan hukum akan masyarakat pada akhirnya.
menjadi sulit dipahami oleh subjek
hukumnya, sulit untuk membedakan 3. Adanya perlindungan untuk seluruh
apakah ini termasuk aturan hukum yang subjek hukum
benar atau hanya sekedar perbincangan lalu Hukum dibentuk agar dapat
lalang yang mengatasnamakan hukum yang menjadikan masyarakatnya
tentu dalam pelaksanaannya tidak melakukan hal-hal yang tidak
mencerminkan aturan-aturan hukum yang bertolak belakang dengan norma
berlaku sebagaimana mestinya. Berikut dan moral yang berlaku dalam
ciri-ciri hukum yang harus dikenal dan lingkungan sekitar dan kehidupan
dipahami oleh seluruh subjek hukum1: sehari hari. Oleh karena itu,
masyarakat juga memerlukan sikap
1. Mengontrol setiap hal yang hukum yang melindungi dirinya
dilakukan oleh masyarakat. agar dapat membela hak-hak dari
Ciri-ciri ini merupakan ciri-ciri dirinya yang patut diperjuangkan.
yang pertama kali dapat dirasakan
oleh seluruh subjek hukum ketika

1 ri-ciri-hukum-dan-penjelasannya-wajib-diketahui-
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3921405/ci sebagai-warga-negara 11 November 2020 pukul
08.32 WIB

2
4. Pemberian sanksi sebagai pelajaran sesuai dengan dasar negara kita yaitu
terhadap subjek hukum yang pancasila yang menjadi ideologi
melanggar hukum. masyarakat Indonesia. Unsur-unsur negara
Sanksi yang diberikan kepada hukum Indonesia merupakan nilai yang
pelanggar hukum bukan bermaksud dipetik dari seluruh proses lahirnya negara
untuk menyakiti pelanggarnya, Indonesia, dasar falsafah serta cita hukum
namun untuk memberikan efek jera negara Indonesia. Oleh sebab itu,
serta membuat pelanggarnya kedudukan Pembukaan UUD 1945 yang
menjadikan sanksi ini sebagai juga memuat rumusan Pancasila, menjadi
pelajaran agar pelanggar tersebut sumber hukum tertinggi bagi negara hukum
tidak mengulangi pelanggaran yang Indonesia. Pembukaan UUD 1945
telah dilakukan. merupakan nilai abstraksi tertinggi dan nilai
yang terkandung dalam pembukaan
5. Hukum diciptakan oleh pihak yang merupakan kaedah penuntun penyusunan
memiliki kewenangan pasal-pasal dalam UUD 1945 agar tidak
Hukum dibuat, ditentukan, disusun, menyimpang dari nilai-nilai yang menjadi
dan disahkan oleh pihak-pihak yang dasar falsafah dan cita negara. Pemegang
memiliki kekuasaan dan kekuasaan negara dalam menjalankan
kewenangan dalam suatu wilayah. kekuasaannya tentu harus berpedoman
Sehigga dalam pengaplikasiannya pada nilai-nilai yang menjadi dasar falsafah
pemberian sanksi terhadap dan cita negara Indonesia, yang sekaligus
pelanggar hukum juga dilakukan merupakan moral ketatanegaraan2, ada 5
oleh pihak-pihak yang memiliki (lima) unsur formal negara hukum
kewenangan dan kekuasaan. Indonesia, yaitu
1. Bersumber pada Pancasila;
6. Mengandung substansi larangan 2. Majelis Permusyawaratan
dan/atau perintah
Hukum dibuat agar seluruh Rakyat merupakan lembaga
masyarakat dapat menjadi pribadi tertinggi negara yang
yang baik, yang taat dengan norma
melaksanakan kedaulatan
dan moral yang ada. Untuk itu,
didalam hukum terkandung rakyat, Presiden mandataris
larangan dan/atau perintah yang MPR bersama-sama Dewan
bertujuan agar larangan dan/atau
perintah itu dapat ditaati oleh Perwakilan Rakyat yang
seluruh elemen masyarakat. merupakan bagian dari MPR
merupakan lembaga pem-
2. KECOCOKAN HUKUM
INDONESIA DENGAN CIRI-CIRI bentuk undang-undang
HUKUM 3. Pemerintahan berdasarkan

Jika kita memahami bagaimana ciri-ciri sistem konstitusi, tidak bersifat


hukum, dapat dipastikan bahwa ciri-ciri itu absolut;

2
Tengku Erwinsyahbana Tengku Rizq Frisky (Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Syahbana, PERSPEKTIF NEGARA HUKUM Sumatera Utara ) ,hlm .9
INDONESIA BERDASARKAN PANCASILA

3
4. segala warga negara bersamaan perubahan. Hukum dalam masyarakat yang
kedudukannya dalam hukum berlaku, pada dasarnya berasal dari
dan pemerintahan; dan masyarakat itu sendiri dan sengaja pula
5. kekuasaan kehakiman yang dibebankan kepada masyarakat, agar
merdeka. Pandangan lain masalah/konflik dapat diselesaikan dengan
Menurut Philipus M. Hadjon, sendirinya. Sehingga hukum yang
dijelaskan bahwa ciri negara diterapkan agar selalu memperhatikan
hukum Pancasila, yaitu: nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
• keserasian hubungan antara supaya tidak bertentangan dengan isu
pemerintah dan rakyat ataupun konflik itu sendiri. Hukum dibuat
berdasarkan asas kerukunan; dalam masyarakat bertujuan untuk
• hubungan fungsional yang menciptakan perdamaian, ketentraman, dan
proposional antara ketertiban dalam masyarakat serta dapat
kekuasaankekuasaan negara; memberikan kepastian hukum. Tujuan
• prinsip penyelesaian hukum sendiri dapat dirasakan dalam
sengketa secara musyawarah masyarakat, jika hukum itu dapat berfungsi
dan peradilan merupakan didalam masyarakat dengan baik. Dengan
sarana terakhir; demikian hukum dan masyarakat

• keseimbangan antara hak dan mempunyai korelasi sangat signifikan.

kewajiban.3 Masyarakat tanpa hukum, akan terjadi


kacau balau serta akan terjadi tindakan
3. Penarapan Hukum Indonesia
yang sewenang-wenang seperti tidak
berdasarkan ciri-cirinya.
mempunyai acuhan kehidupan, begitu pula
Mengatur setiap perilaku masyarakat. sebaliknya hukum tanpa ada masyarakat,
maka hukum itu tidak berarti sama sekali
Keberadaan hukum sangat mengatur
atau juga tidak dapat berjalan layaknya
perilaku masyarakat, karena hukum sangat
semestinya. Tidak sederhana dikatakan
urgen. Hukum tidak bisa lepas dari
bahwa hukum menciptakan keamanan dan
masyarakat, sebaliknya pun begitu. Hukum
ketertiban, namun dewasa ini terkadang
memiliki fungsi pasif, dan juga berfungsi
hukum juga bisa menimbulkan masalah
aktif mengontrol tindakan setiap individu
dalam masyarakat. Kurang berhati-hati
dan selalu membawa masyarakat kedalam
dalam membuat hukum akan menimbulkan

3
Ibid, hlm 13-14

4
resiko, bahwa hukum malah menyusahkan masyarakat agar terbawa kearah tujuan
atau menimbulkan kerusakan dalam yang dikehendaki.5
masyarakat4. Karena itu hukum yang
Hukum Bersifat Memaksa.
diberlakukan dalam masyarakat harus
sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam Hukum adalah peraturan-peraturan bersifat

masyarakat. Ketertiban dapat terlaksana memaksa, yang menentukan tingkah laku

dalam suatu masyarakat ditentukan oleh manusia dalam lingkungan masyarakat

beberapa faktor faktor yaitu pertama yang dibuat oleh badanbadan resmi yang

struktur, kedua substansi dan yang ketiga berwajib, pelanggaran mana terhadap

adalah budaya hukum. Dari factor itu peraturan-peraturan tadi berakibat

pengenalanya adalah bagaimana hukum diambilnya tindakan, yaitu dengan

diterapkan dalam masyarakat kesadaran hukuman tertentu.6

masyarakat akan suatu aturan perlu Terdapat aturan atau norma hukum di

ditingkatkan lagi. Serta kesadaran masyarakat diperlukan untuk mengatur

masyarakat terhadap hukum banyak kepentingan masyarakat, agar kepentingan

ditentukan dengan berfungsinya suatu tersebut dapat berjalan, maka harus

hukum, sehingga fungsi hukum tidak hanya diperlukannya sistem hukum. Sistem

dilihat secara satu sisi saja, tetapi dapat hukum Indonesia sebagai sebuah sistem

dilihat secara lebih luas. Hukum sebagai aturan yang berlaku di negara Indonesia

suatu aturan yang mengatur kehidupan adalah sistem aturan yang sedemikian rumit

masyarakat dan apabila dilanggar mendapat dan luas, yang terdiri atas unsur-unsur

sanksi. Menjatuhkan sanksi merupakan hukum, dimana diantara unsur hukum yang

salah satu faktor yang mendorong untuk satu dengan yang lain saling bertautan,

menaati suatu aturan, sehingga hukum saling pengaruh memengaruhi serta saling

dapat berjalan didalam masyarakat. Dalam mengisi.7

masyarakat ada suatu keinginan yang ingin Hukum itu terdiri dari beberapa bagian,

dicapai, kemudian hukum dijadikan sebagai salah satu bagian daripada hukum adalah

alat untuk merubah tingkah laku hukum pidana. Hukum pidana adalah
kumpulan aturan hukum yang menentukan
pelanggaran pidana; menetapkan syarat-

4 6
Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum Progresif C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
(Jakarta: Kompas, 2010), h. 217. Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986,
hlm38.
5
Rusli Effendi, dkk., Teori Hukum (Cet. I; 7
Ilhami Bisri, Sistem Hukum Indonesia, PT
Makassar: Hasanuddin University Press), h. 82. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm 39.

5
syarat pidana bagi pelanggaran pidana tersangkanya atau pelaku tindak pidananya.
untuk dapat dihukum menunjukan orang Hukum pidana tidak melarang adanya
yang dapat dihukum, dan menetapkan orang mati, tetapi melarang adanya orang
hukuman atas pelanggaran pidana.8 mati karena perbuatan orang lain. Jika
Untuk memastikan hukum pidana dapat matinya orang itu karena keadaan alam,
dilaksanakan dengan seharusnya, dan entah karena penyakit, entah karena sudah
dibutuhkannya hukum acara pidana. tua, entah karena tertimpa pohon yang
Hukum acra pidana berhubungan erat roboh ditiup angin puyung, maka peristiwa
dengan adanya hukum pidana, maka dari itu itu tidak penting sama sekali bagi hukum
merupakan suatu rangkaian peraturan yang pidana. Apabila matinya ada hubungannya
memuat cara bagaimana badan-badan dengan kelakuan orang lain, di situlah
pemerintah yang berkuasa, yaitu peristiwa tadi menjadi penting bagi hukum
kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan harus pidana.11
bertindak guna mencapai tujuan negara Hukum pidana berguna untuk
dengan mengadakan hukum pidana.9 menyelesaikan masalah dalam
Hukum acara pidana ruang lingkupnya penanggulangan kasus kecelakaan lalu
lebih sempit, yaitu hanya mulai pada lintas dan sebagai salah satu bentuk
mencari kebenaran, penyelidikan, penegakan hukum di masyarakat. Dikaitkan
penyidikan, dan berakhir pada pelaksanaan dengan hal ini, sudah jelas kecelakaan lalu
pidana (eksekusi) oleh jaksa.10 lintas di jalan raya telah ada pengaturannya
Ketentuan umum yang diatur dalam Pasal 1 dalam peraturan yang berlaku. Undang-
butir2 Kitab Undang-Undang Hukum Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (1)
Acara Pidana (KUHAP) menjelaskan setelah amandemen Ke-empat berbunyi,
tentang penyidikan adalah serangkaian setiap orang berhak atas pengakuan,
tindakan yang dilakukan pejabat jaminan, perlindungan, dan kepastian
penyidikan sesuai dengan cara yang diatur hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dalam undangundang untuk mencari serta dihadapan hukum.
mengumpulkan bukti, dan dengan bukti itu Sebelum adanya Undang-Undang Republik
membuat atau menjadi terang tindak pidana Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang
yang terjadi serta sekaligus menemukan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, peraturan

8 10
Leden Marpaung, Asas-Teori-Praktik Hukum Ibid, hlm. 3
11
Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hlm 2 Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka
9
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Cipta, Jakarta, 2008, hlm. 60
Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hlm. 7

6
dan penerapan sanksi pidana kecelakaan dalam menegakan keamanan dan ketertiban
lalu lintas yang menyebabkan mati atau terutama di jalan raya.
luka-luka didasarkan pada Pasal 359 dan
Pasal 360 Kitab Undang-undang Hukum Mengandung Sebuah Larangan dan
Pidana (KUHP). Dengan berlakunya Perintah.
Undang-Undang Republik Indonesia Dalam ciri-ciri hukum tersebut
Nomor 22 tahun 2009, maka ketentuan menjelaskan sebuah larangan dan perintah.
yang digunakan sebagai dasar hukum Larangan yang dimaksud yaitu sebuah
mengenai ketentuan pidana kecelakaan lalu peraturan yang tidak boleh dilakukan dan
lintas diatur dalam Pasal 360. Dengan jika tetap melakukannya akan mendapatkan
hadirnya Undang-Undang Republik sanksi yang berlaku. Sanksi atau hukuman
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang yang diperoleh tergantung apa yang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka dilakukan bagi oarang yang melanggar
sesuai dengan asas lex specialis derogat lex hukum yang ada di Indonesia tersebut. Dan
generalis sudah sepatutnya Pasal 359 dan larangan yakni suatu keharusan yang
Pasal 360 KUHP menjadi tidak dipatuhi seseorang bertuan untuk
berlaku.Dalam Undang-Undang No. 22 menghindari semua permasalahan yang
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan buruk yang tidak diinginkan. Adapun untuk
Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 1 angka 24 hukuman gantung akan dilakukan
mengatur kecelakaan lalu lintas adalah tergantung pada penolakan yang dibuatnya,
suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga sanksi dapat dimulai dari hukuman paling
dan tidak disengaja melibatkan kendaraan ringan hingga hukuman mati. Contohnya
atau tanpa pengguna jalan lain yang adalah larangan yang dibatalkan, setiap
mengakibatkan korban manusia dan/atau pencuri akan dikenakan sanksi sesuai
kerugian harta benda. Sejatinya Pasal 5 ayat dengan besar kecilnya kejahatan.
(1) UU LLAJ menyatakan bahwa negara Sedangkan Perintah yaitu Suatu keharusan
bertanggung jawab juga atas laluu lintas yang dilakukan seseorang warga negara
dan angkutan jalan dan pembinaannya bertujuan untuk mematuhi suatu aturan
dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini dapat yang sudah dibuat dan disetujui oleh semua
dipastikan hak setiap orang di jalan raya pihak. Contohnya yaitu yang saat ini terjadi
diakui dan dijamin adanya oleh hukum dan sebuah wabah di seluruh dunia bukan hanya
pemerintah bertanggung jawab atas semua di Indonesia saja yakni perintah untuk
hal itu. Tanggung jawab negara dalam hal selalu mematuhi protokol kesehatan dengan
tersebut berbentuk adanya peran kepolisian
7
menggunakan masker, mencuci tangan, No. 9 Tahun 2004 sebagai berikut12:
jaga jarak dan menghindari kerumunan agar “Untuk menangkap yang dimaksud dengan
kita bebas dari wabah covid19. badan atau jabatan tata usaha negara
sebagai organ dari suatu lembaga hukum
Hukum Dibuat Oleh Pihak Yang publik dapat kita dekati dengan dua cara:
Berwenang
Pertama sebagai organ-organ dari suatu
Disetiap daerah atau negara sudah pasti lembaga hukum publik yang menjadi
mempunyai suatu badan hukum yang resmi induknya; Kedua sebagai jabatan-jabatan
dan fungsi badan hukum tersebut ialah tata usaha negara yang memiliki
mempunyai tugas membuat pasal dan wewenang-wewenang pemerintahan.
undang-undang agar terciptanya Dalam banyak hal antara keduanya adalah
kelangsungan hukum di suatu negara. identik satu dengan yang lain, tetapi tidak
Untuk yang membuat landasan hukum selalu demikian. Untuk hukum tata usaha
tersebut ialah Lembaga hukum yang sudah negara cara pendekatan kedua yang
disetujui oleh semua pihak. Setiap negara mempunyai arti penting. Karena menurut
memiliki Lembaga yang memiliki pendekatan kedua tersebut, badan atau
kewenangan atas hukum di negara jabatan tata usaha negara berdasarkan
tersebut,dan disetiap negara mempunyai peraturan perundang-undangan yang
peraturan yang berbeda-beda mengenai berlaku memiliki wewenang pemerintah.
hukum yang berlaku. Dan landasan hukum
yang dimiliki oleh Lembaga hukum
tersebut memiliki dasar sesuai de facto dan
de jure. Suatu badan sebagai pejabat yang
mengikat tidak ditentukan hanya untuk
dilihat dari kedudukan dalam struktur
pemerintahan. Mengenai hal ini
Indroharto15 menjelaskan arti “badan” atau
“pejabat” (jabatan) tata usaha negara
menurut pasal 1 angka 2 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-undang

12
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 menyatakan bahwa: Badan atau Pejabat Tata melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat yang peraturan perundang-undangan yang berlaku.
melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8
C. KESIMPULAN Bisri, Ilhami. 2004. Sistem Hukum
Indonesia. (Jakarta: PT RajaGrafindo
Telah terbuktikan bahwa aturan-aturan Persada)
hukum yang ada di Indonesia memang
memiliki ciri-ciri hukum yang terdapat Marpaung, Leden. 2005. Asas-Teori-
pada aturan hukum pada umumnya. Maka Praktik Hukum Pidana.(Jakarta:Sinar
aturan-aturan hukum di Indonesia bisa Grafika)
disebut sebagai aturan-aturan hukum yang
baik jika dilihat dari perspektif ciri-cirinya. Hamzah, Andi. 2016. Hukum Acara
Namun, pada dewasa ini yang perlu Pidana Indonesia. (Jakarta:Sinar Grafika)
ditingkatkan dalam pembahasan seputar Moeljatno. 2008. Asas-Asas Hukum
hukum adalah penerapan hukum terhadap Pidana. (Jakarta:Rineka Cipta)
masyarakatnya. Pertanyaan-pertanyaan
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 5
seputar apakah hukum di Indonesia sudah
Tahun 1986
terlaku dengan baik, apakah pemimpinnya
merupakan orang-orang yang adil, apakah
sistem hukum sudah berjalan sebagaimana
mestinya, apakah sanksi yang ditetapkan
memberikan efek jera dan lain sebagainya
semoga memiliki jawaban-jawaban baik
yang memuaskan rentetan pertanyaan yang
hanya dapat dipendam oleh kalangan
masyarakat yang belum sempat
mengaspirasikan pendapat-pendapatnya.
D. DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/citizen6/read/39
21405/ciri-ciri-hukum-dan-penjelasannya-
wajib-diketahui-sebagai-warga-negara 11
November 2020 pukul 08.32 WIB

Erwinsyahbana, Tengku. Frisky Syahbana,


Tengku Rizq. Perspektif Negara Hukum
Indonesia Berdasarkan Pancasila.
Sumatera Utara
Ibid
Rahardjo, Satjipto . 2010. Penegakan
Hukum Progresif (Jakarta: Kompas)

Effendi, Rusli dkk., Tori Hukum (Cet. I;


Makassar: Hasanuddin University Press),

Kansil, C.S.T. 1986. Pengantar Ilmu


Hukum dan Tata Hukum
Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka)

Anda mungkin juga menyukai