Anda di halaman 1dari 6

KD 10

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

PEMBUATAN KUE PUKIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Ari Widayani ( 05 )
2. Essa Bima Ardiansyah ( 10 )
3. Muhammad Fajar S. ( 22 )
4. Styo Aji W. ( 31 )

XII MIPA 4

SMA NEGERI 2 PATI


Tahun Pelajaran 2019/2020
I. Judul : Bioteknologi Konvensional Pembuatan Kue Pukis
II. Tujuan :
1.      Membuktikan konsep bioteknologi;
2.      Mengetahui contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
3.      Membuktikan bioteknologi melalui pembuatan kue pukis.
4. Memenuhi tugas biologi.
III. Landasan Teori

Bioteknologi konvensional merupakan pemanfaatan mikroorganisme, jamur,


atau bakteri untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia
dan pengolahannya dilakukan secara tradisional.

Pengolahan pangan yang banyak dilakukan di lingkungan rumah tangga yaitu


dengan proses fermentasi. Fermentasi adalah perubahan struktur kimia dari bahan-
bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis terutama enzim sebagai
biokatalis. Sehingga fermentasi dapat didefinisikan sebagai proses metabolisme
dimana akan terjadi perubahan-perubahan kimia dalam substrat organik, kegiatan atau
aktivitas mikroba yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Perubahan
kimia tersebut tergantung pada macam bahan, macam mikroba, pH, suhu, adanya
aerasi atau perlakuan lain yang berbeda dengan faktor-faktor diatas, misalnya
penambahan-penambahan bahan tertentu untuk menggiatkan fermentasi. Terdapat
beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, adapun yang
kami buat adalah kue pukis.

Kualitas kue pukis secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan
bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang di-gunakan mempunyai
kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka kue pukis yang dihasilkan
akan mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan mutu produk sangat bervariasi
tergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam pembuatannya.
Variasi produk ini diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli
konsumen (Desrosier, 1987).
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan kue pukis ini
memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast),
memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fer-mentation kinetics,
freeze dan thaw tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat.
Pemakaian ragi dalam adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena
terjadi proses peragian terhadap gula, memberi aroma (alkohol) (Dwijoseputro, 1990).

Pembuatan kue pukis, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang.


Ragi/yeast biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk
merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri
sebetulnya mikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis
Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan kue ini. Pada kondisi air
yang cukup dan adanya makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan
tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma.
Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan
menjadi mengembang (Rukmana, 2001).

IV. Alat dan Bahan

Kue Pukis
Bahan
500 gram Tepung Terigu
100 gram gula pasir
600 ml santan
1 sdt ragi instan
2 butir telur
60 ml air
Margarin
Kue Pukis
Alat
Baskom
Sendok
Kompor
Cetakan Pukis
Kuas (untuk margarin)
Gelas
Piring
Panci

V. Cara Kerja
1. Langkah pertama siapkan panci kecil dan masukkan santan yang sudah
dipersiapkan. Nyalakan kompor dengan api kecil dan aduk aduk santannya
sampai mendidih. Jangan sampai berhenti mengaduk supaya santan tidak
pecah.
2. Siapkan baskom. Masukkan ragi dan air yang sudah dipersiapkan. Aduk dan
campur kedua bahan tersebut sampai tercampur rata dan airnya berbuih.
3. Ambil satu baskom lagi agak besar. Masukkan 2 butir telur ayam dan campur
dengan gula pasir yang sudah dipersiapkan. Aduk dan kocok kedua bahan
tersebut sampai rata dan mengembang.
4. Masukkan tepung terigu yang mempunyai kandungan protein tingginya sedikit
demi sedikit sambil tetap diaduk aduk sampai benar benar tercampur rata.
Proses pengadukan bisa menggunakan spatula atau tangan. Ulangi sampai
semua bahan tepung terigunya habis dan pastikan tidak ada gumpalan
gumpalan di adonan.
5. Ambil air yang sudah dicampur dengan ragi diatas dan masukkan ke dalam
adonan tepung sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk supaya adonan
tercampur rata.
6. Masukkan santan ke adonan di atas sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk.
Ulangi sampai bahan santan habis dan adonan tercampur rata.
7. Diamkan adonan diatas kurang lebih selama 15-30 menit supaya
mengembang.
8. Siapkan cetakan kue pukis atau bisa juga menggunakan cetakan kue yang lain.
Hidupkan dengan api kecil sedang dan olesi cetakan menggunakan margarin
atau minyak sedikit saja supaya tidak lengket.
9. Tuang adonan resep kue pukis ke dalam cetakan, tetapi jangan sampai penuh.
10. Tunggu sampai adonan agak matang dan taburi hiasan atau topingnya (adonan
tidak perlu dibalik).
11. Angkat setelah matang .

VI. Pembahasan
1. Rincian biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan kue pukis

Kue Pukis
Bahan Harga
500 gram Tepung Terigu Rp 5.000,00
Gula pasir Rp 7.000,00
600 ml santan Rp 2.000,00
Ragi instan Rp 5.000,00
2 butir telur Rp 4.000,00
Total Harga Rp 23.000,00

2. Dari banyaknya bahan-bahan yang digunakan, kami dapat membuat kue pukis
sebanyak 25 - 30 buah (tergantung ukuran).
3. Harga satu kue pukis bila kami jual sebesar Rp 1.000,00 ( ukuran besar) dan Rp
500,00 ( ukuran kecil ), akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp 10.000.
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tentang pembuatan kue pukis, maka didapatkan kesimpulan
bahwa :
a.      Praktikum pembuatan roti merupakan contoh penerapan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari.
b.     Jamur yang berperan dalam proses fermentasi adalah Saccharomyces cereviciae.
c. CO2 merupakan hasil fermentasi dari jamur yang membuat adonan kue pukis
menjadi mengembang.
VIII. Lampiran

Santan Telur Margarin

Ragi Gula Membuat adonan


Diamkan adonan

Cetakan Sudah matang

Anda mungkin juga menyukai