TANGGAL MULAI :
TANGGAL SELESAI :
1. Elvis Ardianto
3. Ivone Krisna
I. TINJAUAN TENTANG BAHAN OBAT.
1. LATAR BELAKANG BAHAN OBAT.
Nama bahan obat : Chlorpheniramine Maleat, Klorfeniramin Maleat, CTM
Nama kimia : [3-(4-chlorphenyl)-3(pyridin-2-yl)propyl]dimethylamin
Struktur kimia :
B. M. : 390,87
Kemurnian : Chlorfeniramin maleat mengandung tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari100,5% C16H19CIN2
Efek terapeutik : Antihistamin
Dosis pemakaian : 4 mg tiap 4-6 jam, max 24 mg sehari. Lansia max 12 mg
sehari. Anak 1-2 tahun 1 mg dua kali sehari. 6-12 tahun 2 mg tiap 4-6 jam, max 12 mg
sehari.
Kontra Indikasi : Pada orang dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, atau
komponennya. Peringatan untuk tidak mengemudikan kendaraan, atau
mengoperasikan mesin ketika mengonsumsi obat ini.
4. MIKROSKOPIS.
Bentuk kristal : berbentuk piringan, butiran, prisma dan belah ketupat
5. KARAKTERISTIK FISIK/FISIKOMEKANIK.
1. Titik lebur : antara 130° dan 135°
2. Bobot jenis : 1,107 g/cm
3. Ukuran/distribusi ukuran partikel :
4. Sifat alir : memiliki sifat alir yang buruk
5. Kompaktibilitas : CTM memiliki kompaktibilitas yang buruk
7. Polimorfisme :
6. KARATERISTIK FISIKOKIMIA.
1. Kelarutan : mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam
kloroform, sukar larut dalam eter dan dalam benzena
2. pKa : 9,2
3. Profil kelarutan terhadap pH : mempunyai kelarutan pada pH antara 4
4. Laju disolusi :
5. Koefisien partisi :
7. STABILITAS.
1. Stabilitas bahan padat.
- terhadap suhu : stabil pada suhu 40 - 60
- terhadap cahaya : tidak stabil terhadap cahaya matahari
- terhadap kelembaban : tidak stabil terhadap kelembaban
2. Stabilitas larutan.
- terhadap pelarut : larut dalam 4 bagian air, larut dalam 10 bagian etanol
95%
- terhadap pH : stabil dalam pH 4 dan 5
- terhadap cahaya : tidak stabil terhadap cahaya matahari
- terhadap oksigen : tidak stabil terhadap oksigen
-
8. INKOMPATIBILITAS DENGAN EKSIPIEN
Inkompaktibilitas dengan agen pengoksida, asam klorida, asam hidrat. Tidak bercampur
dengan kalsium klorid, noreadrenaline acid tartrate dan phenobarbital sodium
(martindallehal, 1299).
9. PERMASALAHAN
FORMULASI
1. CTM higroskopis
2. CTM tidak tahan cahaya
3. .Kandungan zat aktif sangat kecil
4. Pada proses kempa langsung terdapat Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk
antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang
selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam
tablet.
5. Pada proses kempa langsung Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang
digunakan harus bersifat; mudah mengalir
Dari data – data diatas dapat disimpulkan bahwa sediaan tablet CTM dibuat dengan metode
kempa langsung.
13. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
NO Nama Alat Jumlah
Sidoarjo-Krian,
Bagian Formulasi dan Pengembangan Produk,
No. NAMA T . T.
1. Elvis Ardianto 1.
3. Ivone Kristina 3.