Anda di halaman 1dari 11

RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Desain dan Realisasi Rangkaian Analog

Muhamad Irfan Alhady

1903421011

BM-3A

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan kita nikmat
sehat, iman, dan islam sehingga kita dapat melakukan aktivitas setiap harinya.

Solawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga terang benderang hingga saat ini.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah mendukung saya
hingga terselesaikannya laporan untuk mata kuliah Desain dan Realisasi Rangkaian Analog ini.

Semoga hasil laporan ini bermanfaat.

Jakarta, 25 Januari 2021

Penulis
I. Tujuan
• Menganalisa bentuk gelombang dari output rangkaian Integrator dan
Differensiator.
• Mengukur dan menganalisa nilai penguatan dari rangkaian Integrator dan
Differensiator.
II. Pendahuluan
• Rangkaian Integrator

Op-Amp sebagai penguat dapat difungsikan untuk melakukan operasi


matematik seperti integrasi dan differensiasi terhadap sinyal masukan yang
diberikan. Integrator merupakan konfigurasi Op-Amp yang berfungsi untuk
menguatkan hasil integrasi dari sinyal masukan yang diberikan. Misalnya jika sinyal
masukan dari integrator berbentuk gelombang sinus maka akan menghasilkan sinyal
keluaran berupa gelombang negatif cosinus. Dengan fungsi tersebut, integrator
sering digunakan untuk mengubah bentuk sinyal. Beberapa bentuk sinyal yang dapat
diubah oleh integrator yaitu gelombang persegi menjadi segitiga, gelombang sinus
menjadi negatif cosinus, dan gelombang segitiga menjadi sinus. Integrator sering
disebut dengan penguat integrasi. Rangkaian dari integrator pada dasarnya berupa
penguat inverting yang resistor umpan bailknya diganti dengan komponen kapasitor.
Gambar 1. menunjukan rangkaian integrator.

Gambar 1. Op-Amp Sebagai Integrator

• Rangkaian Differensiator

Differensiator merupakan konfigurasi Op-Amp yang berfungsi untuk


menguatkan hasil differensiasi dari sinyal masukan yang diberikan. Misalnya jika
sinyal masukan dari berbentuk gelombang sinus maka akan menghasilkan sinyal
keluaran berupa gelombang cosinus. Dengan fungsi tersebut, differensiator sering
digunakan untuk mengubah bentuk sinyal. Beberapa bentuk sinyal yang dapat
diubah oleh differensiator yaitu gelombang persegi menjadi gelombang spike,
gelombang sinus menjadi cosinus, dan gelombang segitiga menjadi gelombang
persegi. Rangkaian dari differensiator pada dasarnya berupa penguat inverting yang
resistor inputnya diganti dengan komponen kapasitor. Gambar 2. menunjukan
rangkaian differensiator.

Gambar 2. Rangkaian Differensiator

III. Alat-Alat dan Langkah-Langkah


1. Alat - Alat
• Seperangkat PC / Laptop
• Software Multisim
2. Langkah - Langkah
• Jalankan software multisim dan buat lembar kerja baru.
• Buat Rangkaian Integrator seperti gambar dibawah,

Komponen yang digunakan pada Rangkaian Integrator adalah:


a. VCC 15 V
b. VEE -15 V
c. Function Generator
d. 1 x IC Op-Amp LM741
e. 1 x Resistor 200 Ω
f. 1 x Capacitor 10 µF
g. Osiloskop
h. Ground
• Kemudian, Buat Rangkaian Differensiator seperti gambar dibawah,

Komponen yang digunakan pada Rangkaian Differensiator adalah:


i. VCC 15 V
j. VEE -15 V
k. Function Generator
l. 1 x IC Op-Amp LM741
m. 1 x Resistor 1200 Ω
n. 1 x Capacitor 100 µF
o. Osiloskop
p. Ground
• Lalu Hitung nilai penguatan pada masing-masing rangkaian.
• Terakhir, amati bentuk gelombang output, serta berikan analisa terkait
data hasil pengukuran yang sudah didapatkan.
IV. DATA HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA
A. Tugas Mandiri
1. Rancang rangkaian integrator dengan op-amp, memiliki nilai R1 = 200 Ω, dan
Cf = 10 uF. Tentukan berapa nilai penguatan dari integrator tersebut jika diberi
sinyal masukan dengan frekuensi 300 Hz! Gambarkan rangkian skematik serta
gambarkan bentuk gelombang outputnya.
2. Rancang rangkaian diferensiator dengan op-amp, memiliki nilai R = 1200 Ω,
dan Cf = 100 uF. Tentukan berapa nilai penguatan dari integrator tersebut jika
diberi sinyal masukan dengan frekuensi 4000 Hz! Gambarkan rangkian
skematik serta gambarkan bentuk gelombang outputnya.

B. Data Hasil Pengukuran pada Rangkaian Integrator dengan sinyal masukan dengan
frekuensi 300 Hz.
• Hasil Perhitungan Penguatan :

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 𝑅1

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑋𝑐
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 𝑅1

1 1
𝑋𝑐 = =
𝜔𝐶𝑓 2𝜋𝑓𝐶𝑓

1
𝑉𝑜𝑢𝑡 2𝜋𝑓𝐶𝑓
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 𝑅1

𝑉𝑜𝑢𝑡 1
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 2𝜋𝑓𝐶𝑓𝑅1

𝑉𝑜𝑢𝑡 1
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 2𝜋∗300∗10∗10−6 ∗200

𝐴𝑣 = - 0.26 (Pelemahan)

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai penguatan sebesar -


0.26, sehingga jika diberikan nilai input sebesar 1 Vpp, maka nilai Output yang
dihasilkan sebesar - 260 mVpp
• Hasil Pengukuran Output Gelombang

𝑉𝑜𝑢𝑡 240
𝐴𝑣 = =− = - 0.24
𝑉𝑖𝑛 1000

Analisa Data :

Sebelumnya, telah diketahui bahwa, Integrator merupakan suatu


rangkaian yang menghasilkan output bentuk gelombang tegangan yang
merupakan jumlahan (integral) dari bentuk gelombang pada tegangan input.

Kemudian, berdasarkan hasil percobaan diatas, dengan input voltase


sebesar 1 Vpp dan frekuensi input sebesar 300 Hz, didapatkan hasil pengukuran
voltase output sebesar - 240 mVpp. Kemudian, dilakukan perhitungan nilai
penguatan pada output berdasarkan hasil pengukuran, dan didapatkan nilai
penguatan berdasarkan pengukuran sebesar - 0.24. Selanjutnya, jika dianalisa
lebih lanjut, pada nilai penguatan dan nilai output tegangan, baik dalam
perhitungan manual ataupun dengan Osiloskop, keduanya memiliki nilai
penguatan dan nilai output tegangan yang relative tidak jauh berbeda, yaitu pada
hasil perhitungan, nilai Av = - 0.26 dan Output tegangan sebesar - 260 mVpp,
kemudian dengan hasil pengukuran, nilai Av = - 0.24 dan Output tegangan
sebesar - 240 mVpp.

Selanjutnya, kembali dilakukan pengamatan lebih lanjut, yaitu antara


nilai input dan output pada rangkaian, keduanya memiliki nilai fasa yang
berbeda, yang mana hal tersebut dipengaruhi dari jenis sinyal yang dihasilkan,
sebagai contoh, apabila inputnya adalah gelombang sinus, maka outputnya
adalah gelombang cosinus, yang mana hal tersebut juga ditandai dengan nilai
output yang bertanda (-). Kemudian, jika diamati lebih lanjut, nilai Av pada
rangkaian diatas bernilai lebih kecil dari 1, yang mana dapat disimpulkan
bahwa, output pada rangkaian integrator diatas, mengalami pelemahan.

C. Data Hasil Pengukuran pada Rangkaian Differensiator dengan sinyal masukan


dengan frekuensi 4000 Hz.
• Hasil Perhitungan Penguatan :

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 𝑅1

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓
𝐴𝑣 = =−
𝑉𝑖𝑛 𝑋𝑐

1 1
𝑋𝑐 = =
𝜔𝐶1 2𝜋𝑓𝐶1

𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝐴𝑣 = =− 1 =− 1
𝑉𝑖𝑛
𝜔𝐶1 2𝜋𝑓𝐶1

𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐴𝑣 = = −2𝜋𝑓𝐶1𝑅𝑓
𝑉𝑖𝑛

𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐴𝑣 = = −2𝜋 ∗ 4000 ∗ 100 ∗ 10−6 ∗ 1200
𝑉𝑖𝑛

𝐴𝑣 = - 3000

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai penguatan sebesar -


3000, sehingga jika diberikan nilai input sebesar 1 mVpp, maka nilai Output
yang dihasilkan sebesar - 3000 mVpp

• Hasil Pengukuran Output Gelombang


𝑉𝑜𝑢𝑡 258
𝐴𝑣 = =− = - 258
𝑉𝑖𝑛 1

Analisa Data :

Sebelumnya, telah diketahui bahwa, implikasi dari rangkaian tersebut


adalah membentuk operasi matematik dari diferensiasi, yaitu bentuk gelombang
output merupakan derivative (turunan) dari bentuk gelombang input.

Kemudian, berdasarkan hasil percobaan diatas, dengan input voltase


sebesar 1 mVpp dan frekuensi input sebesar 4000 Hz, didapatkan hasil
pengukuran voltase output sebesar - 258 mVpp. Kemudian, dilakukan
perhitungan nilai penguatan pada output berdasarkan hasil pengukuran, dan
didapatkan nilai penguatan berdasarkan pengukuran sebesar - 258. Selanjutnya,
jika dianalisa lebih lanjut, pada nilai penguatan dan nilai output tegangan, baik
dalam perhitungan manual ataupun dengan Osiloskop, keduanya memiliki
perbedaan nilai penguatan dan nilai output tegangan yang relative jauh berbeda,
yaitu pada hasil perhitungan, nilai Av = - 3000 dan Output tegangan sebesar -
3000 mVpp, kemudian dengan hasil pengukuran, nilai Av = - 258 dan Output
tegangan sebesar - 258 mVpp. Kemudian, jika dianalisa lebih lanjut, tidak
dilakukannya pengaturan frekuensi cut off pada rangkaian, dan juga kurangnya
penyesuaian jenis IC Op Amp yang digunakan, dapat menyebabkan perbedaan
nilai yang relative jauh antara hasil perhitungan manual maupun dengan
Osiloskop, dalam menentukan penguatan ataupun nilai output tegangan.
Selanjutnya, kembali dilakukan pengamatan lebih lanjut, yaitu antara
nilai input dan output pada rangkaian. Pada output rangkaian, didapatkan nilai
voltase output dengan tanda (-), hal tersebut dikarenakan, antara input dan
output, keduanya memiliki nilai fasa yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hari. 2016. Rangkaian Integrator Op Amp,
https://www.uniksharianja.com/2016/02/rangkaian-integrator-op-amp.html. Diakses
pada 25 Januari 2021.
Rasyid, Abdurrahman. 2020. Op-Amp Sebagai Integrator,
https://www.samrasyid.com/2020/05/op-amp-sebagai-integrator.html. Diakses pada 25
Januari 2021.
Rasyid, Abdurrahman. 2020. Op-Amp Sebagai Differensiator,
https://www.samrasyid.com/2020/05/op-amp-sebagai-differensiator.html.html. Diakses
pada 25 Januari 2021.
Suyadhi, Taufiq D.S. 2014. Penguat Differensiator,
https://www.robotics-university.com/2014/11/penguat-differensiator.html. Diakses
pada 25 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai