Ivh Score
Ivh Score
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.STROKE HEMORAGIK
II.1.1. Definisi
Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh
iskemia atau perdarahan, berlangsung selama 24 jam atau meninggal, tetapi tidak
disebabkan oleh kumpulan darah setempat pada parenkim otak atau sistem
parenkim otak atau sistem ventrikel yang tidak disebabkan oleh trauma (Sacco dkk,
perdarahan sekunder (bukan hipertensif) terjadi antara lain akibat anomali vaskuler
vaskulitis, moya - moya, post stroke iskemik, obat anti koagulan (fibrinolitik atau
subarakhnoid (ruangan antara membran arakhnoid dan piameter pada otak atau
Universitas Sumatera
Utara
Perdarahan intraventrikular hanya ditujukan adanya darah didalam sistem
intraventrikular dapat dibagi menjadi primer atau sekunder, perdarahan primer lebih
dominan ditemukannya darah pada ventrikel, dengan sedikit darah pada beberapa
Sanders dan diartikan sebagai perdarahan pada sistem ventrikular tanpa melibatkan
II.1.2. Epidemiologi
infark otak, yaitu 20 - 30% dari semua stroke di Jepang dan Cina. Sedangkan di Asia
Tenggara (ASEAN), pada penelitian stroke oleh Misbach (1997) menunjukkan stroke
perdarahan 26%, terdiri dari lobus 10%, ganglionik 9%, serebellar 1%, batang otak
Universitas Sumatera
Utara
Tiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 795.000 orang yang baru mengalami
stroke atau stroke rekuren. Dari jumlah tersebut, sekitar 610.000 yang mengalami
serangan pertama kali, dan 185.000 yang mengalami stroke rekuren. Pada studi
iskemik, 10% adalah akibat perdarahan intraserebral, dan 3% lainnya adalah akibat
stroke di seluruh dunia tiap tahun. Dari jumlah tersebut, 5 juta meninggal dan yang 5
juta lainnya menderita cacat permanen. Insiden global stroke sedikitnya mempunyai
variasi dari bangsa ke bangsa, memberi kesan bahwa pentingnya faktor genetik dan
negara berkembang. Insiden stroke berdasarkan usia berjumlah per 1000 orang
pertahun untuk orang yang berusia 55 tahun atau lebih telah dilaporkan berada
dikisaran 4,2 sampai 6,5. Insiden tertinggi dilaporkan pada Rusia, Ukraina dan
12,7 juta stroke setiap tahun di seluruh dunia. Insidennya terbesar diantara orang
tua dan orang Afrika dan lumayan pada orang Asia. Seluruh insiden pada stroke
hemoragik yang baru atau rekuren pada Amerika Serikat adalah 795.000 orang
pertahun. Paling banyak terjadi adalah stroke yang baru (sekitar 610.000). Pada
tahun 2000, stroke berjumlah 7% dari seluruh kematian di Kanada. Umumnya, ICH
berjumlah sekitar 10% dari seluruh stroke dan berkaitan dengan 50% dari sejumlah
kasus fatal. Sejak 1980, insiden hipertensi pada ICH telah turun, menunjukkan
Universitas Sumatera
Utara
Setiap tahun, perdarahan intraserebral di Amerika Serikat mengenai sekitar
12 - 15 per 100.000 individu, perdarahan akibat hipertensi per 100.000 individu usia
dibandingkan wilayah lain didunia. Setiap tahun, lebih dari 20.000 individu di
intraserebral pada pons atau daerah brainstem lainnya memiliki mortalitas berjumlah
75% pada 24 jam. Insiden perdarahan intraserebral meningkat pada individu usia
lebih tua dari 55 tahun dan berlipat setiap dekade sampai usia 80 tahun (Liebeskind,
2013).
ICH. Juga dapat timbul independen dengan ICH tanpa signifikan keterlibatan
komponen parenkim. Mortalitas untuk IVH berkisar antara 45% sampai 80%.
Penyebab tersering dari IVH adalah ICH spontan. Sekitar 40% pasien dengan ICH
primer mengalami IVH. Total insiden pertahun dari IVH pada Amerika Serikat
sekitar 15% dari 700.000 stroke yang timbul di Amerika Serikat setiap tahun
(Nyquist, 2010).
primer pada pasien dengan ICH tercatat sekitar 3 - 7%. Pada penelitian yang
Universitas Sumatera
Utara
intraserebral spontan menghasilkan kematian 32% pada 43% kasus dan outcome
fungsionalnya buruk pada kebanyakan yang bertahan hidup (Morgan dkk, 2014).
Perdarahan subaraknoid (PSA) relatif kecil jumlahnya (< 0,01% dari populasi
based). Meskipun demikian angka mortalitas dan disabilitas sangat tinggi, yaitu
lumayan timbul pada usia muda. Insiden perdarahan subaraknoid dinilai terlalu tinggi
orang pertahun (setelah jumlahnya disesuaikan dengan standar usia), tetapi sekitar
20 per 100.000 ditemukan pada Finlandia dan Jepang. Namun, pada praktek dokter
umum yang full - time dengan 2000 pasien yang dijumpai, rata - rata, satu pasien
yang berusia lebih muda dari 55 tahun akan mengalami perdarahan subaraknoid.
Pecahnya aneurisma adalah penyebab pada 85% pasien (Gijn dkk, 2007).
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Keturunan / genetik
Universitas Sumatera
Utara
Merokok
Unhealthy diet: lemak, garam berlebihan, asam urat, kolesterol, low
fruit diet.
Alkoholik
Obat-obatan: narkoba (kokain), antikoagulansia, anti platelet, dan
obat kontrasepsi.
Penyakit hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes mellitus
Infeksi / lues
Gangguan ginjal
Kegemukan (obesitas)
Polisitemia
Dan lain-lain
II.1.4. Klasifikasi
Universitas Sumatera
Utara
II.1.5. Etiologi
hipertensif) terjadi antara lain akibat anomali vaskuler kongenital, koagulopati, tumor
otak, vaskulopati non hipertensif (amiloid serebral), vaskulitis, moya - moya, post
didalam otak atau pada massa otak, sedangkan pada perdarahan subaraknoid,
pembuluh darah yang pecah terdapat pada subaraknoid, disekitar sirkulus arteriosus
80% kasus non traumatik. Aneurisma sakuler ini merupakan proses degenerasi
pembuluh darah arteri otak. Terutama di daerah sirkulus Willisi, yang sering di arteri
komunikans anterior, arteri serebri media (dekat pangkalnya), arteri serebri anterior,
AVM. Perdarahan ini dapat juga disebabkan oleh trauma (tanpa aneurisma),
Universitas Sumatera
Utara
Perdarahan intraventrikular primer jarang terjadi dan berjumlah sekitar 3%
dengan faktor resiko, tetapi dapat juga timbul akibat arteriovenous malformation
kavernosa dan aneurisma serebri yang merupakan penyebab tersering pada usia
Perdarahan intraventrikular juga dapat terjadi pada trauma dan tumor yang biasanya
Universitas Sumatera
Utara
Penyebab perdarahan intraventrikular sekunder adalah perdarahan
pada basal ganglia hemorrhage [tersering] dan lobar hemorrhage) dan perdarahan
II.1.6. Patofisiologi
(Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi didaerah
subkortikal, serebellum, pons, dan batang otak. Perdarahan di daerah korteks lebih
sering disebabkan oleh sebab lain misalnya tumor otak yang berdarah, malformasi
pembuluh darah otak yang pecah, atau penyakit pada dinding pembuluh darah otak
primer, tetapi dapat juga akibat hipertensi maligna dengan frekuensi yang lebih kecil
Jika pembuluh darah tersebut pecah, maka perdarahan dapat berlanjut sampai
dengan 6 jam dan jika volumenya besar akan merusak struktur anatomi otak dan
menimbulkan gejala klinik. Sedangkan pada perdarahan yang luas terjadi dekstruksi
massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan lebih berat dapat menyebabkan
herniasi otak pada falks serebri atau lewat foramen magnum (Misbach, 2011).
dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.
Perembesan darah ke ventrikel otak terjadi pada 1/3 kasus perdarahan otak di
nukleus kaudatus, talamus, dan pons. Selain kerusakan parenkim otak, akibat
Universitas Sumatera
Utara
intrakranial yang menyebabkan menurunnya perfusi otak serta terganggunya
darah lebih dari 60 cc maka risiko kematian sebesar 93% pada perdarahan dalam
dan 71% pada perdarahan lobar. Sedangkan bila terjadi perdarahan serebellar
tetapi volume darah 5 cc dan terdapat di pons sudah berakibat fatal (Misbach,
2011).
khususnya timbul berdekatan dengan area tulang yang menonjol, misalnya pada
ujung temporal dan frontal. Perdarahan subaraknoid dapat juga diakibatkan ruptur
mudah pecah pada sirkulus Willisi yang disebabkan karena dinding pembuluh darah
berlokasi pada arteri communicating anterior dan posterior. Hipertensi kronis yang
faktor risiko untuk pembentukan dan rupturnya aneurisma. Pada 10% sampai 20%
kasus perdarahan subaraknoid timbul spontan, non traumatik, yang tidak ada
timbul dari sumbernya di intraventrikuler atau suatu lesi yang dekat dengan ventrikel.
menuju sistem ventrikel. Faktor resiko untuk perdarahan intraventrikel termasuk usia
tua, volume dasar ICH yang tinggi, nilai mean arterial pressure lebih besar dari 120
sering terjadi termasuk putamen (35% - 50%), lobus (30%), thalamus (10%-15%),
berfungsi untuk pergerakan cairan serebrospinal. Sistem ini sering rusak akibat
darah masuk pada saat mendekati tekanan sistolik melalui dinding arteri yang rusak,
Perdarahan otak dapat timbul akibat defek pada pembuluh darah, misalnya
timbulnya perdarahan. Jadi, banyak penyakit yang berbeda, misalnya trauma, tumor,
normal tekanan didalam ruangan kranial, ketika lokasi perdarahan lebih jauh dari
kesadaran yang dapat diketahui secara klinis dan sering berkaitan dengan timbulnya
Universitas Sumatera
Utara
II.1.7. Gambaran Klinis
Onset ICH dan IVH dapat bersamaan terjadinya. Gejala awalnya termasuk
sakit kepala, hemiparese, gangguan status kesadaran, dan koma. Gejala lain yang
jarang termasuk mual dan muntah, gangguan penglihatan, dan diplopia. Awalnya,
pasien mungkin secara klinis stabil dengan hanya dijumpai gejala ringan sampai
sedang. Namun, setelah fase awal tersebut, pasien sering mengalami kondisi yang
kritis yang berakhir dengan koma dan kematian. Ditemukan peningkatan tekanan
intrakranial yang cepat yang berkaitan dengan edema serebral yang dapat
hipertensi essensial yang tidak terkontrol. Pasien dengan lesi supratentorial akan
lesi infratentorial lebih berbahaya kondisinya yang berlanjut menuju kematian otak
sangat hebat dan mendadak pada saat awitan (onset) penyakit, dan muntah -
dapat menimbulkan vasospasme serebral hebat disertai infark otak (Misbach, 2011).
mirip dengan perdarahan subaraknoid. Pasien mengalami nyeri kepala hebat yang
kejang, dan kompresi batang otak dengan kegagalan fungsi kardiorespirasi (Gaillard
dkk, 2005).
Universitas Sumatera
Utara
II.1.8. Pemeriksaan Diagnostik Pencitraan
Class I, Level of evidence A). Pemeriksaan CT scan merupakan strategi utama yang
efektif pada pencitraan pasien stroke akut tetapi tidak sensitif untuk perdarahan
lama. Secara umum, CT kurang sensitif dibandingkan MRI, tetapi keduanya sama -
sama spesifik untuk mendeteksi adanya perdarahan atau tidak. Kriteria diagnostik
dijumpai adanya gambaran hiperdens pada substansia alba atau grisea, dengan
Universitas Sumatera
Utara
Gambar 2. Perdarahan intraventrikular pada Head CT scan
Dikutip dari : Arboix, A., Eroles, L.G., Vicens, A., Oliveres, M., Masson, J. 2012.
Dikutip dari : Perron, A.D. 2008. How to Read a Head CT Scan.Chapter 69.
Sistem ventrikel terdiri dari dua buah ventrikel lateral, sebuah ventrikel III dan
sebuah ventrikel IV. Masing - masing ventrikel lateral terdiri dari 5 bagian yaitu
frontal horn (anterior horn), temporal horn (inferior horn), oksipital horn (posterior
horn), badan (body) dan atrium. Kedua ventrikel lateralis ini dihubungkan dengan
Universitas Sumatera
Utara
berhubungan dengan ventrikel IV melalui aquaductus sylvii. Ventrikel IV
Dikutip dari : Waxman, S.G. 2010. Clinical Neuroanatomy Twenty – Sixth Edition.
II.1.10. Prognosis
dari seluruh kasus stroke. Mortalitas 30 hari pada kasus perdarahan intraserebral
pasien pada waktu datang (diukur dengan skala GCS), umur pasien dan berkaitan
yang buruk (Dey dkk, 2013). Perdarahan intraventrikel spontan atau sekunder
Universitas Sumatera
Utara
menyebabkan hidrosefalus yang memerlukan penempatan ventricular shunt, dan
indikator outcome buruk pada pasien dengan IVH (Idris dkk, 2014).
II.1.11. Komplikasi
intraventrikular mungkin juga hanya menyebabkan defisit fokal (Ahn dkk, 2010).
menjadi gejala. Sekitar 50-70% kejang yang timbul dalam 24 jam pertama, dan 90%
INTRAVENTRIKULAR
dekat dengan parenkim yang mengandung sel ependimal. Darahnya berasal dari
sumber pada intraventrikular atau dari lesi yang mendekati proksimal pada sistem
Universitas Sumatera
Utara
perdarahan intraparenkim atau subaraknoid yang menuju sistem ventrikel (Idris dkk,
2014).
prediktor independen untuk outcome buruk. Volume IVH kemungkinan penting untuk
prediksi outcome dan penanganan, bagaimanapun, volume IVH sangat sulit diukur
menggunakan alat analisa volumetrik yang canggih dan banyak memakan waktu
yang tidak praktis untuk penggunaan klinis sehari – hari dan para klinisi masih
kekurangan metode untuk menghitung volume IVH yang mudah (Hallevi dkk, 2009).
Beberapa sistem skoring dikembangkan untuk menghitung banyaknya IVH dan juga
menghitung volume IVH. Sistem ini sebagian berdasarkan skor sebelumnya yang
dikembangkan untuk grading sistem IVH. Hallevi dkk (tahun 2009) memilih untuk
mengembangkan skor baru karena tidak ada skor sebelumnya yang ditujukan untuk
menghitung volume IVH. Penelitian Hallevi dkk tahun 2009 juga bertujuan untuk
membuat suatu alat yang berguna untuk menghitung volume IVH secara cepat dan
mereka adalah sebagai berikut : 1) ventrikel ketiga dan keempat sedikit banyak
Universitas Sumatera
Utara
berkontribusi untuk volume ventrikular daripada ventrikel lateralis dan 2) dijumpainya
Dikutip dari : Hwang, B.Y., Bruce, S.S., Appelboom, G., Piazza, M., Carpenter, A.M.,
116(1):185-192
1. Komponen :
Universitas Sumatera
Utara
Skor 2 = satu pertiga sampai dua pertiga dipenuhi darah
c. Ventrikel ketiga :
d. Ventrikel keempat :
e. Hidrosefalus :
2. Perhitungan :
Keterangan :
RV = Right lateral ventricle : diberikan skor 0 – 3
LV = Left lateral ventricle : diberikan skor 0 – 3
Universitas Sumatera
Utara
IVHS/5
volume (mL) = e (Ghelmez dkk, 2013) (Hallevi dkk, 2009) (Hwang dkk,
2011).
sebagai volume mematikan, lebih dari volume tersebut pasien mempunyai outcome
yang buruk. Sama dengan, perluasan dini IVH memperburuk outcome klinis dan
nilai tersebut pasien memiliki 41 kali lebih beresiko mempunyai prognosis yang
buruk, dan 50 ml sebagai ambang batas outcome yang buruk, diatas nilai tersebut
dimana 100% pasien akan mempunyai outcome yang tidak baik (Balami dkk, 2012).
Dikutip dari : Hallevi, H., Dar, N.S., Barreto, A.D.,Morales, M.M., Schild, S.M.,
Abraham, A.T., et al. 2009. The IVH Score : A novel tool for estimating
Universitas Sumatera
Utara
II.2.2. Modified Graeb Score (mGS)
memvalidasi suatu modifikasi dari Graeb Score yang lama (original Graeb Score
atau oGS), yang dikenal dengan Modified Graeb Score (mGS) untuk mendapatkan
penilaian IVH yang cepat. Original Graeb Score (oGS) dinilai hanya berdasarkan
ventrikel ketiga, ventrikel keempat, ventrikel lateralis kiri dan kanan. Skor maksimum
4 diberikan pada tiap ventrikel lateralis, jika ventrikelnya dijumpai melebar dan terisi
penuh dengan darah dan skor maksimum 2 diberikan untuk ventrikel ketiga dan
keempat jika ventrikel ketiga dan keempat tersebut sama – sama terisi penuh darah.
Penilaian untuk original Graeb Score, yaitu : (Hwang dkk, 2011) (Idris dkk,
2014)
Skor 0 = tidak ada darah
Skor 1 = sedikit darah atau perdarahan ringan
Skor 2 = kurang dari setengah ventrikel (< 50%) dipenuhi darah
Skor 3 = lebih dari setengah ventrikel (>50%) dipenuhi darah
Skor 4 = ventrikel dipenuhi darah dan melebar
Universitas Sumatera
Utara
Skor 4 = ventrikel dipenuhi darah dan melebar
c. Ventrikel ketiga :
d. Ventrikel keempat :
Berat : nilai original Graeb Score (oGS) = 9 - 12 (Avila dkk, 2011)
Universitas Sumatera
Utara
Untuk Modified Graeb Score (mGS), skornya ditujukan untuk kompartemen
ventrikular yang terpisah untuk menggambarkan volume total IVH yang lebih baik
dan akumulasi regional yang selektif atau pengeluaran darah. Pada Modified Graeb
Score (mGS), dinilai berdasarkan ventrikel keempat (skor maksimum 4), ventrikel
ketiga (skor maksimum 4), ventrikel lateralis kanan dan kiri (skor maksimum 4 untuk
setiap ventrikel lateralis), right and left occipital horns (skor maksimum 2 untuk
masing - masing occipital horn), right and left temporal horns (skor maksimum untuk
Dikutip dari : Morgan, T.C., Dawson, J., Spengler, D., Lees, K.R., Aldrich, C., Mishra,
N.K., et al. 2013. The Modified Graeb Score An Enhanced Tool for Intraventricular
641
melebar melebihi batas normal anatomi yang diakibatkan karena bekuan darah.
Universitas Sumatera
Utara
Batas antara ventrikel lateralis, occipital horn, dan temporal horn terdiri dari 3 bidang
yang memotong didalam (dan memproyeksikan keluar dari) trigonum, atau daerah
sentral dimana 3 kompartemen bertemu. Maksimal skor yang mungkin adalah 32,
dimana setiap kompartemen terisi penuh oleh darah dan melebar. Skor 0 diberikan
jika tidak ada ditemukan darah pada intraventrikular (Morgan dkk, 2013).
Dikutip dari : Morgan, T.C., Dawson, J., Spengler, D., Lees, K.R., Aldrich, C., Mishra,
N.K., et al . 2013. The Modified Graeb Score An Enhanced Tool for Intraventricular
641
Universitas Sumatera
Utara
Gambar 9. Penilaian skor untuk Modified Graeb Score pada tiap – tiap ventrikel
Dikutip dari : Morgan, T.C., Dawson, J., Spengler, D., Lees, K.R., Aldrich, C., Mishra,
N.K., et al. 2013. The Modified Graeb Score An Enhanced Tool for Intraventricular
641
Penilaian untuk LeRoux Score, yaitu : setiap ventrikel diberikan nilai skor
yang terpisah, dan kemudian ditambahkan jumlah setiap nilai skor tersebut : (Hwang
Universitas Sumatera
Utara
Gambar 10 . LeRoux Score
Dikutip dari : Hwang, B.Y., Bruce, S.S., Appelboom, G., Piazza, M., Carpenter, A.M.,
116(1):185-192
sesuatu yang seharusnya mampu dilakukan orang yang sehat seperti: tidak
Universitas Sumatera
Utara
3. Handicaps adalah halangan atau gangguan pada seseorang penderita
tersebut .
Pada studi ini menggunakan Modified Rankin Scale (mRS) atau skala
pasca stroke. Alat ukur ini lebih global dibandingkan dengan indeks Barthel dan
mempunyai reliabilitas dan validitas yang cukup baik. Hasil penilaiannya adalah
secara umum terdiri dari 5 angka, yaitu: keterbatasan berat, keterbatasan berat
Penilaian meliputi aspek kehidupan pribadi sehari - hari yaitu : eating, toilet, daily
hygiene, walking, prepare meal, household expenses, local travel, local shopping
dan kehidupan sosial yaitu bekerja, tanggung jawab keluarga, aktivitas sosial,
dengan nilai dari 0 (tidak ada gangguan) hingga 5 (hanya terbaring ditempat tidur,
fatal) (Weimar dkk, 2002). Bila mRS 1-3, dikelompokkan sebagai outcome baik
sedangkan mRS 4-6 dikelompokkan sebagai outcome buruk (Painthakar & Dabhi,
2003).
SKOR Dekskripsi
tanpa pendamping.
teratur.
6 Meninggal.
Universitas Sumatera
Utara
II.4. KERANGKA TEORI
OUTCOME
STROKE HEMORAGIK
LeRoux Score
MODIFIED GRAEB
IVH SCORE
SCORE
VOLUME PERDARAHAN
OUTCOME