Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.

S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


UTAMA POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RUANG AMANAH RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

Disusun Untuk Memenuhi Target Tugas Praktik Klinik Pada Stase Anak
Keperawatan Program Sarjana

Disusun Oleh :

NANDA KARUNIA HANIFAH


A11801795

PROGRAM STUDI KPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2020
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Pola napas tidak efektif merupakan keadaan dimana inspirasi dan/atau
ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat (SDKI, 2016).
Ketidakefektifan pola napas merupakan suatu keadaan dimana inspirasi
dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi tidak adekuat (NANDA-I, 2018-
2020).
Ketidakefektifan pola nafas adalah keadaan ketika seseorang individu
mengalami kehilangan ventilasi yang aktual atau potensial yang berhubungan
dengan perubahan pola pernafasan (Carpenito, Lynda Juall 2017).
Ketidakefektifan pola nafas adalah keadaan ketika seorang individu
mengalami kehilangan ventilasi yang aktual atau potensial yang berhubungan
dengan perubahan pola pernafasan (Wilkinson, 2015).
Respiratory Distress Syndrom (RDS) atau Sindrom Distres Pernapasan
merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea, frekuensi pernapasan yang
lebih dari 60 kali per menit, adanya sianosis, adanya rintihan pada saat ekspirasi
serta ada retraksi dinding dada saat inspirasi. Penyakit ini merupakan penyakit
membran hialin dimana terjadi perubahan atau kurangnya komponen surfaktan
pulmoner. Komponen ini merupakan suatu zat aktif pada alveoli yang dapat
mencegah kolapsnya paru. Fungsi surfaktan itu sendiri adalah merendahkan
tegangan permukaan alveolus sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu menahan
sisa udara pada akhir ekspirasi. Penyakit ini sering terjadi pada bayi prematur
mengingat produksi surfaktan yang kurang (Hidayat, 2003).
B. BATASAN KARAKTERISTIK
Gejala dan tanda yang muncul pada pasien dengan masalah keperawatan pola
napas tidak efektif dibagi menjadi:
1. Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif:
a. Dispnea
Objektif:
a. Penggunaan otot bantu pernapasan
b. Fase ekspirasi memanjang
c. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradipnea, hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-stokes)
2. Gejala Dan Tanda Minor
Subjektif:
a. Ortopnea
Objektif:
a. Pernapasan pursed-lip
b. Pernapasan cuping hidung
c. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
d. Ventilasi semenit menurun
e. Kapasitas vital menurun
f. Tekanan ekspirasi menurun
g. Tekanan inspirasi menurun
h. Ekskursi dada berubah
3. Kondisi Klinis Terkait
a. Depresi sistem saraf pusat
b. Cedera kepala
c. Trauma thoraks
d. Gullian barre syndrome
e. Multiple sclerosis
f. Myasthenia gravis
g. Stoke
h. Kuadriplegia
i. Intoksikasi alkohol

C. ETIOLOGI
Ketidakefektifan pola napas pada pasien dapat disebabkan oleh beberapa hal:
1. Depresi pusat pernapasan
2. Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot
pernapasan)
3. Deformitas dinding dada
4. Deformitas tulang dada
5. Gangguan neuromuskular
6. Gangguan neurologis (mis. elektroensefalogram [EEG] positif,
cedera kepala, gangguan kejang)
7. Imaturitas neurologis
8. Penurunan energi
9. Obesitas
10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
11. Sindrom hipoventilasi
12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13. Cedera pada medula spinalis
14. Efek agen farmakoloogis
15. Kecemasan

D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY


1. Patofisiologi
Prematuritas merupakan kelahiran yang terjadi saat usia kehamilan
<37 minggu. Berat badan bayi yang lahir prematur, biasanya kurang dari
normal atau bisa sangat rendah bila usia kehamilan masih sangat muda.
Prematuritas bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti dari faktor ibu
dimana usia, Paritas, ras, infertilitas, riwayat kehamilan tak baik serta rahim
yang abnormal mempengaruhi kelahiran prematur. Pada faktor placenta,
penyakit vaskuler, kehamilan ganda, malformasi, serta adanya tumor
menjadi pengaruh prematuritas. Faktor janin yang mempengaruhi kelahiran
prematur dipengaruhi karena adanya kelainan kromosom, malformasi,
TORCH, serta adanya kehamilan ganda.
Beberapa faktor tersebut, mengakibatkan dinding otot rahim bagian
bawah rahim melemah sehingga menyebabkan terjadinya kelahiran sebeum
waktunya atau kelahiran prematur. Pada bayi prematur, jaringan lemak
subkutan lebih tipis sehingga panas tubuh lebih cepat menghilang melaui
kulit dan menyebabkan masalah keperawatan Risiko Ketidakseimbangan
Suhu Tubuh. Bayi prematur memiliki organ-organ tubuh yang belum
berfungsi dengan baik. Organ tubuh yang belum berfungsi dengan baik akan
menyebabkan beberapa masalahkesehatan seperti Resiko/Ikterus Neonatus
dimana disebabkan oleh organ hati dengan konjugasi bilirubin belum baik
sehingga menyebabkan terjadinya hiperbilirubin. Organ paru-paru pada bayi
prematur menyebabkan pertumbuhan dinding dada yang belum sempurna
serta adanya vaskuler paru imatur, menyebabkan terjadinya insuf pernapasan
dan penyakit membrane hialin. Penyakit tersebut menyebabkan pernapasan
bayi terganggu dan Pola Napas Tida Efektif. Fungsi otak bayi prematur yang
belum baik menyebabkan terganggunya fungsi saraf pada bayi. Imaturitas
pada sentrum2 vital menyebabkan menurunnya reflek menelam. Tidak
adanya reflek menelan menyebabkan terjadinya masalah kesehatan Defisit
Nutrisi serta menyebabkan proses Menyusui Tidak Efektif.
2. Pathway
Prematuritas

Faktor ibu: Umur (20th), Faktor placenta: Faktor janin: Kelainan


Paritas, Ras, Infertilitas. Penyakit vaskuler, kromosom, Malformasi,
Riwayat kehamilan tak baik, Kehamilan ganda, TORCH, Kehamilan ganda
Rahim abnormal, dll. Malformasi, Tumor
(BBLR/BBLSR)

Bayi lahir
prematur

Dinding otot rahim bagian


bawah rahim lemah

Fungsi
Jaringan lemak subkutan organ-
lebih tipis organ belum
baik
Prematuritas
Resiko/Ikterus
Neonatus
Kehilangan panas melalui
kulit
Konjugasi bilirubin
hati belum baik
Hiperbilirubin
Risiko
Katidakseimbangan Pertumbuhan dinding dada
Paru-paru
Suhu Tubuh belum sempurna
Vaskuler paru imatur

Insuf pernapasan

Pola Napas Tidak


Penyakit membarane
Efektif
hialin

Otak Imaturitas Reflek menelan


sentrum2 vital belum sempurna

Defisit Menyusui
Nutrisi
Tidak
Efektif
E. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian pada asuhan keperawatan anak dan bayi berfokus pada:
1. Riwayat kesehatan pasien
Riwayat kesehatan pasien meliputi:
a. identitas pasien (meliputi: nama, alamat, tempat tanggal tahir,
suku, jenis kelamin, agama, tanggal pengkajian, diagnosa medis)
b. Identitas penanggung jawab (meliputi: nama, alamat, usia,
hubungan dengan klien)
c. Keluhan utama , keluhan yang paling dirasakan oleh klien
d. Riwayat penyakit sekarang (dimulai sejak keluhan muncul
hingga dilakukan pengkajian)
e. Riwayat masa lalu (meliputi: kehamilan ibu, persalinan,
kelahiran, penyakit, operasi atau cedera sebelumnya, alergi,
genogram, obat- obatan, imunvsasai, pertumbuhan dan
perkembangan)
2. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
Pemeriksaan fisik yang dilakukan
meliputi:
a. Keadaan umum
b. Antropometri (meliputi: tinggi badan/panjang badan, berat
badan, lingkar kepala, lingkardada, lingkar lengan)
c. Tanda-tanda vital (meliputi: suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah)
d. Kulit (meliputi: warna, tekstur, suhu, turgor)
e. Struktur aksesori (meliputi: rambut, kuku, observasi lipatan fleksi
pada telapak tangan)
f. Nodus limfe
g. Kepala, Leher, mata, telinga, hidung, mulut
h. Dada
i. Jantung dan paru-paru, menggunakan IPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
Auskultasi)
j. Abdomen, menggunakan IAPP (Inspeksi, Auskultasi, Palpasi, Perkusi)
k. Genetalia
l. Punggung dan ekstremitas
F. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005)
2. Defisit Nutrisi (D.0019)

G. INTERVENSI

No. DX Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional


D.0005 Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan
tindakan keperawatan (I.01012): Napas (I.01012):
selama 2x24 jam, Terapeutik: Terapeutik:
diharapkan masalah - Posisikan semi-fowler - Memposisikan
keperawatan pada pasien atau fowler pasien fowler
teratasi dengan kriteria - Berikan oksigen - Memakaikan alat
hasil: bantu pernapasan
Pola Napas (L.01004): pada pasien
Indikator A T Pemantauan Respirasi Pemantauan Respirasi
Dispnea 2 5 (I.01014): (I.01014):
Penggunaan 2 5 Observasi: Observasi:
otot bantu - Monitor frekuensi, - Memonitor status
napas irama, kedalaman, dan pernapasan pasien
Pemanjangan 2 5 upaya napas
fase ekspirasi - Monitor pola napas - Memonitor pola
Keterangan: napas pasien
1. Meningkat - Monitor saturasi oksigen - Mengukur saturasi
2. Cukup meningkat oksigen
3. Sedang Terapeutik: Terapeutik:
4. Cukup menurun - Dokumentasikan hasil - Mencatat status
5. Menurun pemantauan pernapasan

D.0029 Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi


tindakan keperawatan (I.03119): (I.03119):
selama 2x24 jam, Observasi: Observasi:
diharapkan masalah - Identifikasi status nutrisi - Mencari tahu
keperawatan pada pasien status nutrisi
teratasi dengan kriteria pasien
hasil: - Identifikasi kebutuhan - Mencari tahu jenis
Status Nutrisi Bayi kalori dan jenis nutrien nutrien
(L.03031): - Monitor asupan - Memantau asupan
Indikator A T makanan makan
Berat badan 2 5 - Monitor berat badan - Memantau berat
Panjang 2 5 badan
badan - Monitor hasil - Memantau hasil
Keterangan: pemeriksaan pemeriksaan
1. Menurun laboratorium laboratorium
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
Indikator A T
Prematuritas 1 5
Kesulitan 1 5
makan
Keterangan:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Sukup menurun
5. Menurun
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. S., Kamitsuru, S. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan


Klasifikasi 2018-202 Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. 2015. Buku saku DIAGNOSA


KEPERAWATAN Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kreteria hasil NOC
Edisi 9. Alih

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI

2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Tindakan


Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI

2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteria Hasil


Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI
BAB II
TINJAUAN KASUS
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
PENGKAJIAN NEONATUS

A. IDENTITAS NEONATUS
Nama Bayi : By. Ny. S
Tanggal Lahir : 22 Desember 2020 Jam : 09.50
Jenis : Laki-laki
Umur : 7 hari
Ruang : Amanah
Kelahiran : Tunggal

Tanggal MRS : 22 Desember 2020 Jam : 13:29


Tanggal Pengkajian : 05 Desember 2020 Jam: 09.00
Diagnosa medis : BBLR/SC
B. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. S
Umur Ibu : 30th Ayah : 32th
Pekerjaan Ibu : Swasta Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ibu : SMP Pendidikan Ayah : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Glempang Pasir, Adipala Cilacap
Dikirim Oleh : Bidan
C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN :
1. Riwayat Kehamilan
Ibu: G3P3A0
BB: 68 kg Umur Kehamilan: 36 minggu
TB: 157cm
Pemeriksaan antenatal: Tidak terkaji
Teratur/tidak teratur, sejak kehamilan: Tidak terkaji
Penyakit/komplikasi kehamilan: -
Kebiasaan makanan:-
Merokok : tidak
Jamu : tidak

Kebiasaan minum obat: tidak


Periksa terakhir : Tidak terkaji
Hb….....................gr%
Golongan Darah……………….
Gula Darah..........................mg%
Lain – Lain………………………………………….
Pernah mendapat terapi : tidak
Alergi obat : tidak
2. Riwayat Persalinan
Bayi G3P3A0 lahir SC dengan usia kehamilan 36 minggu. Bayi Ny.S adalah
pasien rujukan dari RSU Aghisna Medika. Pada persalinan sebelumnya
(kelahiran anak pertama dan kedua), keduanya lahir di puskesmas secara
spontan, dengan dibantu bidan. Anak pertama lahir laki-laki, pada 27 Oktober
2016, anak kedua lahir perempuan pada 22 Maret 2018.

D. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang :
a. Keluhan utama :
BBLR
b. Riwayat penyakit Sekarang : (awal sakit hingga saat ini)
Bayi lahir prematur (UK: 36 mgg) dengan BB: 2.100gr. Pasien terpasang
oxyhood, ivfd, serta OGT. Keadaan umum pasien lemah
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya :
a. Riwayat Kesehatan yang lalu
b. Imunisasi : Hb0
3. Riwayat Keluarga
Genogram :

a.

Tn. S Ny.S

Bayi Ny. S
Keterangan :
: Garis perkawinan
: Klien
------- : Tinggal serumah
: Garis keturunan

4. Riwayat Pertumbuhan dan


perkembangan Tahap Pertumbuhan
a. Berat badan lahir : 2.200 gr
Berat badan sekarang : 2.100 gr
b. Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Dada : 28 cm
Lingkar Abdomen : 36 cm
Lingkar Lengan Atas : 8 cm
c. Panjang Badan : 45 cm
Tahap Perkembangan
a. Psikososial :-
b. Psikoseksual :-
c. Kognitif :-

E. Pengkajian fisik
a. Tanda – Tanda Vital :
Nadi : 150 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 60 x/menit
CRT : <3 detik
Tekanan Darah : - mmHg
b. Pemeriksaan Fisik
1) Refleks : (Beri tanda √ pada hasil pemeriksaan)
Sucking (menghisap) : Ada ( ) Tidak (√)
Palmar Grasping (menggenggam) : Ada (√) Tidak ( )
Tonic Neck (leher) : Ada (√) Tidak ( )

Rooting (mencari) : Ada ( ) Tidak (√)


Moro (kejut): Ada (√) Tidak ( )
Babinsky : Ada (√) Tidak ( )
Gallant (punggung) : Ada (√ ) Tidak ( )
Swallowing (menelan) : Ada ( ) Tidak ( √ )
Plantar Grasping (telapak kaki): Ada (√) Tidak ( )
2) Tonus / aktivitas
a) Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi (√ ) Kejang ( )
b) Menangis Keras ( ) Lemah (√ ) Melengking ( )
3) Kepala / leher
a) Fontanel anterior: Lunak ( ) Tegas ( ) Datar (√)
Menonjol ( ) Cekung ( )
b) Sutura sagitalis: Tepat (√) Terpisah ( ) Menjauh ( )
Tumpang tindih ( )
c) Gambaran wajah: Simetris (√) Asimetris ( )
Molding ( ) Caput succedaneum ( )
Cephalhematoma ( )
4) Mata
Bersih (√) Sekresi ( )
Jarak interkanus _ Sklera : Tidak ikterik
5) THT
Telinga : Normal (√) Abnormal ( )
Hidung: Simetris (√) Asimetris ( )

6) Wajah
Bibir sumbing (+)
Sumbing langit-langit / palatum ( )
7) Abdomen
a) Lunak ( ) Tegas (√) Datar ( ) Kembung ( )
b) Lingkar perut: 36 cm
c) Liver : teraba ( ) kurang 2 cm ( ) lebih 2 cm (√)

8) Toraks
a) Simetris ( ) Asimetris (√ )
b) Retraksi derajat 0 ( ) derajat 1 (√) derajat 2 ( )
c) Klavikula normal (√)Abnormal ( )

9) Paru-paru
a) Suara nafas kanan kiri sama ( √ ) Tidak sama ( )
b) Suara nafas bersih ( ): ronchi ( ) sekresi ( ): wheezing ( )
vesikuler (√)
c) Respirasi : spontan ( √ ) Tidak spontan ( )
d) Alat bantu nafas : Oxihood: ( √ ) Nasal kanul: ( ) O2 /
incubator Konsentrasi O2 : 1 liter / menit

10) Jantung
a) Bunyi Normal Sinus Rhytm (NSR) (√)
Frekuensi :
b) Murmur ( ) Lokasi
c) Waktu pengisian kapiler :
d) Denyut nadi : 60x/menit

11) Nadi Perifer: Keras (√) Lemah: ( ) Tidak ada: ( )


Brakial kanan : (√)
Brakial kiri : (√)
Femoral kanan : (√)
Femoral kiri : (√ )

12) Ekstremitas
Gerakan bebas: (√) ROM terbatas ( ) Tidak terkaji ( )
Ekstremita atas: Normal (√) Abnormal ( )
Sebutkan : Tangan kanan dan kiri dapat bergerak dengan normal
Ekstremitas bawah: Normal (√) Abnormal ( )
Sebutkan : Kaki kanan dan kiri dapat bergerak
dengan normal
Panggul: Normal (√) Abnormal ( ) Tidak terkaji ( )

13) Umbilikus
Normal (√ ) Abnormal ( )
Inflamasi ( ) Drainase ( )

14) Genital
Perempuan normal ( ) Laki-laki normal ( √ )
Abnormal ( )
Sebutkan : Laki-laki normal

15) Anus: Paten (√) Imperforata ( )


16) Kulit
Warna: Pink ( ) Pucat (√ ) Jaundice ( )
Sianosis pada: Kuku ( ) Sirkumoral ( ) Periorbital ( )
Seluruh tubuh ( )
Kemerahan (rash) ( )
Tanda lahir : ( ); sebutkan
Turgor kulit : Elastis (√ ) Tidak elastis ( ) edema ( )
Lanugo ( )

17) Suhu
a) Lingkungan
Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu ( ) Inkubator ( √
) Suhu ruang ( ) Boks terbuka ( )

b) Suhu kulit : 36,5˚C

18) Nilai APGAR

1 Menit 5 Menit 2 Jam


Frekuensi Jantung 2 2 -
Usaha bernafas 1 1 -
Tonus Otot - - -
Iritabilitas Refleks - 1 -
Warna Kulit - 1 -
Jumlah 3 5

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal: 22 Desember 2020
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Darah Lengkap
Lekosit 15.90 3,6-11 rb/ul
Eritrosit 4.68 3,8-5,2 Juta/L
Hemoglobin 17.1 11,7-15,5 gr/dl
Hematokrit 53.10 35-47 %
MCV 113.50 80-100 fl
MCH 36.50 26-34 Pg
MCHC 32.20 32-36 g/dl
Trombosit 157.000 150-440 rb/ul
Hitung Jenis
Basofil % 0 0,0-1,0 %
Eosinofil % 2 2,0-4,0 %
Neutrofil % 50 50,00-70,00 %
Limfosit % 30 25,0-40,0 %
Monosit % 16 2,0-8,0 %
Kimia
Gula Darah Sewaktu 55 70-150 mg/dl
G. TERAPI:
1. Ampicilin 125mg/2x/iv
2. Furosemid 2mg/2x/iv
3. O2 1 lpm

ANALISA DATA

Data Klien Pathway Masalah Etiologi


Keperawatan
Ds:- Prematuritas Pola Napas Tidak Hiperventi
Do: Efektif (D.0005) lasi
- Pasien tampak lemah Fungsi organ paru
- Pasien terpasang belum baik
oxyhood
(headbox) Pertumbuhan
- Pasien terpasang dinding dada belum
infus sempurna
- Terdapat tarikan
dinding dada pada Penyakit
pasien membarane hialin
- Napas pasien tampak
cepat
RR meningkat
- Hasil TTV didapatkan:
Suhu: 36,5˚C
Nadi: 150x/menit
RR: 60x/menit Pola Napas Tidak
SpO2: 90% Efektif

Ds:- Prematuritas Defisit Nutrisi Ketidakmampu


Do: (D.0019) an menelan
- Pasien tampak lemah Ketidakmampuan makanan
- Pasien tampak menelan makanan
terpasang OGT
- Pasien tak tampak Intake cairan
respon sucking tidak adekuat
- Pasien tidak diberi ASI
- BB lahir: 2.200 gram
Defisit Nutrisi
- BB saat ini : 2.100
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola Napas Tidak Efektif b.d Imaturitas Neurologis
2. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makanan

INTERVENSI

No. DX Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional


D.0005 Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan
tindakan keperawatan (I.01012): Napas (I.01012):
selama 2x24 jam, Terapeutik: Terapeutik:
diharapkan masalah - Posisikan semi-fowler - Memposisikan
keperawatan pada pasien atau fowler pasien semi-
teratasi dengan kriteria - Berikan oksigen fowler
hasil: - Memakaikan alat
Pola Napas (L.01004): bantu pernapasan
Indikator A T Pemantauan Respirasi pada pasien
Dispnea 2 5 (I.01014): Pemantauan Respirasi
Penggunaan 2 5 Observasi: (I.01014):
otot bantu - Monitor frekuensi, Observasi:
napas irama, kedalaman, dan - Memonitor status
Pemanjangan 2 5 upaya napas pernapasan pasien
fase ekspirasi - Monitor pola napas - Memonitor pola
Keterangan: napas pasien
1. Meningkat - Monitor saturasi oksigen - Mengukur saturasi
2. Cukup meningkat oksigen
3. Sedang Terapeutik:
4. Cukup menurun - Dokumentasikan hasil Terapeutik:
5. Menurun pemantauan - Mencatat status
pernapasan
D.0029 Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
tindakan keperawatan (I.03119): (I.03119):
selama 2x24 jam, Observasi: Observasi:
diharapkan masalah - Identifikasi status nutrisi - Mencari tahu
keperawatan pada pasien status nutrisi
teratasi dengan kriteria pasien
hasil: - Identifikasi kebutuhan
Status Nutrisi Bayi kalori dan jenis nutrien
(L.03031): - Monitor asupan - Memantau asupan
Indikator A T makanan makan
Berat badan 2 5 - Monitor berat badan - Memantau berat
Panjang 2 5 badan
badan - Monitor hasil - Memantau hasil
Keterangan: pemeriksaan pemeriksaan
1. Menurun laboratorium laboratorium
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat Indikator
A T Prematuritas 1
5 Kesulitan 1 5
makan
Keterangan:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Sukup menurun
5. Menurun

IMPLEMENTASI

No. DX Implementasi TTD


D.0005 Manajemen Jalan Napas (I.01012):
Terapeutik:
- Memposisikan semi-fowler atau fowler
- Memberikan terapi oksigen

Pemantauan Respirasi (I.01014):


Observasi:
- Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
napas
- Memonitor pola napas
- Memonitor saturasi oksigen
Terapeutik:
- Mendokumentasikan hasil
pemantauan
D.0029 Manajemen Nutrisi (I.03119):
Observasi:
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Memonitor asupan makanan
- Memonitor berat badan
- Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium

EVALUASI

No. DX Hari/ Evaluasi


Tanggal/
Jam
D.0005 Kamis, 25 S:-
Des 2020 O:
09.00 WIB - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak terpasang oxyhood 1.lpm
- Tampak terdapat retraksi dinding dada
- RR: 60x/menit
A: Masalah keperawatan Pola Napas Tidak Efektif
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya napas
- Monitor pola napas
- Monitor saturasi oksigen
D.0019 Kamis, 25 S:-
Des 2020 O:
10.00 WIB - Pasien tampak tenang
- Pasien terpasang OGT
- Pasien diberi susu melalui OGT sebanyak 5cc
- Tidak tampak respon sucking
A: Masalah keperawatan Defisit
Nutrisi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

D.0005 Jum’at, 26 S:-


Des 2020 O:
10.00 WIB - Pasien tampak tenang
- Pasien tampak bernafas dengan nyaman
- Pasien tampak terpasang oxyhood 1.lpm
- RR: 48x/menit
A: Masalah keperawatan Pola Napas Tidak Efektif
sudah teratasi
P: Hentikan intervensi

S:-
O:
- Pasien tampak tenang
- Pasien terpasang OGT
- Pasien diberi susu melalui OGT sebanyak 7cc
- Tampak respon sucking
A: Masalah keperawatan Defisit
Nutrisi sudah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai