Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK 5

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN APRAS

ADAPTASI INTRA UTERIN KE EXTRA UTERINE PADA SISTEM


PERKEMIHAN

FASILITATOR

Niken Grah P, SST.,M.Kes

OLEH KELOMPOK 5

Sholikha (191403001)

Amartha Dewi Tara Pati (191403002)

Asfiyah (191403005)

Aulia Kumala (191403006)

Faradita Putri Eva Prasetyo (191403016)

Siti Muniroh (191403029)

PRODI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

TAHUN AKADEMIK

2020/202
ADAPTASI INTRA UTERIN KE EXTRA UTERINE PADA SISTEM
PERKEMIHAN

Pengertian adaptasi fisiologi neonatus

Adaptasi fisiologi neonatus merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dan


proses vital neonatus dan juga mempelajari tentang penyesuaian yang terjadi
pada bayi baru lahir. Neonatus adalah inividu yang baru saja mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke
ekstrauterin, selain itu, neonatus adalah individu yang sedang tumbuh.

Saat lahir, bayi baru lahir harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadi mandiri. Banayak perubahan yang akan dialami oleh bayi
yang semula berada dalam lingkungan interna ke lingkungan eksterna . saat ini
bayi tersebut harus dapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya
sendiri, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankankadar gula yang
cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.

Periode adaptasi terdahadap kehidupan diluar rahim disebut periode transisi .


periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk
beberapa sistem tubuh.Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah
pada sistem pernafasan dan sirkulasi,sistem termoregulasi dan dalam
kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.

Pengertian bayi baru lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan
dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 37 – 42 minggu. Bayi baru lahir normal
harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke
kehidupan di luar rahim (ekstrauterin). Pemahaman terhadap adaptasi dan
fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan
asuhan.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan harus mampu memahami tentang
beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini
sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir,
BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta)
menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan oksigen
melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral
untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh
dan melawan setiap penyakit /infeksi.

Perbedaan lingkungan fisik sebelum dan sesudah lahir (Timiras dalam


Johnson, 1986), adalah sbb :

Sebelum Lahir Sesudah Lahir


1. Lingkungan fisik Cairan Udara
2. Suhu Luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah
3. Simulasi sensoris Terutama kinestetik atau Bermacam-macam
vibrasi stimulli
4. Gizi Tergantung zat gizi yang Tergantung tersedianya
terdapat dalam darah bahan makanan dan
ibu kemampuan saluran
cerna
5. Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke janin Berasal dari paru-paru ke
melalui plasenta pembuluh darah paru-
paru
6. Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke sistem Dikeluarkan melalui paru-
metabolisme peredaran darah ibu paru, kulit, ginjal, dan
saluran pencernaan

Perubahan sistem perkemihan pada BBL


Urin atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Eksreksi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

A. Sebelum lahir

Janin menghasilkan sejumlah besar urine encer yang merupakan sumber


penting cairan amnion. Namun sebelum lahir fungsi regulatorik dan ekskretorik
ginjal masih minimal. Fungsi ginjal matang belum berkembang sampai usia
sekitar satu bulan, selama itu urine mirip feses. Ginjal neonatus yang masing-
masing beratnya 12,5 gr memiliki laju filtrasi glomerulus yang rendah dan luas
permukaan yang relative kecil.

B. Setelah lahir

Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan
penurunan kecepatan filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah menyebabkan
retensi cairan bayi baru lahir tidak bisa mengonsentrasikan atau
mengoptimalkan urine dengan baik yang tercermin dalam berat jenis urine yaitu
1,004 dan osmolalitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih
buruk pada bayi yang kurang bulan.

Bayi baru lahir mengekresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan,
seringkali hanya 30 hingga 60 ml. seharusnya tidak terdapat protein atau darah
dalam urine bayi baru lahir. Bidan harus ingat bahwa masa abdomen yang
ditemukan pada pemeriksaan fisik seringkali adalah ginjal dan dapat
mencerminkan adanya tumor, pembesaran, atau penyimpangan didalam ginjal.

Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur
kebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlibat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai
pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam dara, pengatur keseimbangan
asam basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Janin
menhasilkan sejumlah besar urine encer yang merupakan sumber penting
cairan amnion. Bayi baru lahir mengekresikan sedikit urine pada 48 jam
pertama kehidupan, seringkali hanya 30 hingga 60 ml.

Anda mungkin juga menyukai