FASILITATOR
OLEH KELOMPOK 5
Sholikha (191403001)
Asfiyah (191403005)
TAHUN AKADEMIK
2020/202
ADAPTASI INTRA UTERIN KE EXTRA UTERINE PADA SISTEM
PERKEMIHAN
Saat lahir, bayi baru lahir harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadi mandiri. Banayak perubahan yang akan dialami oleh bayi
yang semula berada dalam lingkungan interna ke lingkungan eksterna . saat ini
bayi tersebut harus dapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya
sendiri, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankankadar gula yang
cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan kehamilan
dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 37 – 42 minggu. Bayi baru lahir normal
harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan di dalam rahim (intrauterine) ke
kehidupan di luar rahim (ekstrauterin). Pemahaman terhadap adaptasi dan
fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan
asuhan.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan harus mampu memahami tentang
beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini
sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir,
BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta)
menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan oksigen
melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral
untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh
dan melawan setiap penyakit /infeksi.
A. Sebelum lahir
B. Setelah lahir
Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan
penurunan kecepatan filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah menyebabkan
retensi cairan bayi baru lahir tidak bisa mengonsentrasikan atau
mengoptimalkan urine dengan baik yang tercermin dalam berat jenis urine yaitu
1,004 dan osmolalitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih
buruk pada bayi yang kurang bulan.
Bayi baru lahir mengekresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan,
seringkali hanya 30 hingga 60 ml. seharusnya tidak terdapat protein atau darah
dalam urine bayi baru lahir. Bidan harus ingat bahwa masa abdomen yang
ditemukan pada pemeriksaan fisik seringkali adalah ginjal dan dapat
mencerminkan adanya tumor, pembesaran, atau penyimpangan didalam ginjal.
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur
kebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlibat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai
pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam dara, pengatur keseimbangan
asam basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Janin
menhasilkan sejumlah besar urine encer yang merupakan sumber penting
cairan amnion. Bayi baru lahir mengekresikan sedikit urine pada 48 jam
pertama kehidupan, seringkali hanya 30 hingga 60 ml.