46 Produksi Olahan Rumput Laut Danhasil Samping Perikanan Xi
46 Produksi Olahan Rumput Laut Danhasil Samping Perikanan Xi
siti munawaroh
ARI CAHYANI
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Siti Munawaroh
Ari Cahyani
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Ardian Yuliani Saputri
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Ira
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Jumlah konsumsi ikan per kapita terus Acanthopeltia, Gracillaria, Gelidella, Gelidium,
meningkat selama empat tahun terakhir. Data Pterocladia sebagai penghasil agar-agar;
statistik Kementerian Perikanan dan Kelautan Chondrus, Eucheuma, Gigartina, Hypnea,
pada tahun 2018 menunjukkan, bahwa Iriclaea, Phyllophora sebagai penghasil
konsumsi ikan tahun 2014 – 2017 mengalami karaginan; Fulcellaria sebagai penghasil
peningkatan dari 38.14 kg/kapita menjadi fulcelaran; dan Ascophyllum, durvillea,
46.49 kg/kapita. Volume total produksi Ecklonia, Turbinaria sebagai penghasil alginate
perikanan tangkap dari tahun 2011 berjumlah (Indriani, 1991).
5,71 juta ton dan terus meningkat pesat sampai Olahan rumput laut dan hasil samping
tahun 2017 dengan jumlah 6,04 juta ton. perikanan, memegang peranan penting dalam
Sementara itu, volume total produksi industri pengolahan ikan di negara kita. Hal
perikanan budidaya dari tahun 2011 tersebut dikarenakan, olahan rumput laut dan
berjumlah 7.93 juta ton dan terus meningkat hasil samping perikanan sudah dikenal dan
pesat sampai tahun 2017 dengan jumlah 17,22 dipraktikkan oleh penduduk pesisir pantai
juta ton. sejak zaman dahulu secara turun temurun.
Luas perairan laut Indonesia dan Untuk memberikan pemahaman, pengetahuan,
keragaman jenis rumput laut merupakan dan keterampilan siswa SMK maka perlu
cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. kiranya disusun bahan ajar berupa buku teks
Dari 782 jenis rumput laut di perairan tentang Pengolahan Produk Rumput Laut dan
Indonesia, hanya 18 jenis dari 5 genus (marga) Hasil Samping Perikanan.
yang sudah diperdagangkan. Dari kelima Buku ini berisi tentang Pengolahan Produk
marga tersebut, hanya genus-genus Eucheuma Rumput Laut dan Hasil Samping Perikanan
dan Gracilaria yang sudah dibudidayakan mulai dari jenis olahan rumput laut dan hasil
(Anggadiredja, 2006). samping perikanan, pengemasan, analisis
Rumput laut atau seaweeds sangat popular usaha produksi hasil perikanan tradisional,
dalam dunia perdagangan. Dalam dunia ilmu serta teknik pemasaran produk rumput laut
pengetahuan, rumput laut dikenal sebagai dan hasil samping perikanan.
algae. Rumput laut tumbuh dan tersebar
hampir di seluruh perairan Indonesia.
Yogyakarta, 2019
Tumbuhan ini bernilai ekonomis penting
karena penggunaannya sangat luas dalam
bidang industri kembang gula, kosmetik, es
krim, media cita rasa, roti, saus, sutera,
pengalengan ikan/daging, obat-obatan, dan
Siti Munawaroh
batang besi untuk solder/las. Jenis-jenis yang
bernilai ekonomis penting antara lain: Ari Cahyani
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PRINSIP DASAR DAN ALUR PROSES PENGOLAHAN PRODUK
RUMPUT LAUT DAN HASIL SAMPING PERIKANAN
A. Rumput Laut
B. Teknologi Pengolahan Rumput Laut
C. Produksi Olahan Rumput Laut
D. Karakteristik Hasil Samping Perikanan
E. Peralatan Produksi Hasil Samping Perikanan
F. Produk Olahan Hasil Samping Perikanan
BAB II PENGEMASAN PRODUK RUMPUT LAUT DAN HASIL SAMPING
PERIKANAN
A. Prinsip Pengemasan
B. Prinsip Pelabelan
C. Jenis-Jenis Kemasan
BAB III PEMASARAN PRODUK RUMPUT LAUT DAN HASIL SAMPING
PERIKANAN
A. Prinsip Pemasaran
B. Pasar, Pemasar, dan Pemasaran
C. Ciri-Ciri Pemasaran
D. Pentingnya Pemasaran Hasil Perikanan
E. Permasalahan Pemasaran Hasil Perikanan
F. Strategi Pemasaran Produk Perikanan
BAB IV ANALISIS PRODUK OLAHAN RUMPUT LAUT DAN HASIL
SAMPING PERIKANAN
A. Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Usaha
B. Pengertian dan Tujuan Analisis Finansial Usaha
C. Analisis Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan Usaha
E. Analisis Kelayakan Usaha
BAB V PEMBUKUAN ADMINISTRASI PRODUKSI OLAHAN RUMPUT
LAUT DAN HASIL SAMPING PERIKANAN
A. Prinsip Pembukuan Administrasi Produksi
B. Pembukuan Administrasi Sederhana
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
v
BAB i
PRINSIP DASAR DAN ALUR PROSES
PENGOLAHAN PRODUK RUMPUT LAUT
DAN HASIL SAMPING PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta
didik mampu menjelaskan prinsip dasar proses pengolahan produk rumput
laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta
didik mampu menjelaskan alur proses pengolahan produk rumput laut dan
hasil samping perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menyiapkan peralatan dan
bahan proses pengolahan produk rumput laut dan hasil samping perikanan
dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu melakukan proses
pengolahan produk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
1
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Jumlah konsumsi ikan per kapita terus ikan berbentuk panah, misalnya ikan perang;
meningkat selama empat tahun terakhir. Data ikan berbentuk pipih, misalnya ikan tambak;
statistik Kementerian Perikanan dan Kelautan ikan berbentuk ular, misalnya ikan belut.
pada tahun 2018 menunjukkan, bahwa Berdasarkan warna dagingnya, ikan dapat
konsumsi ikan tahun 2014 – 2017 mengalami dibedakan menjadi ikan berdaging merah dan
peningkatan dari 38.14 kg/kapita menjadi berdaging putih. Setiap ikan mengandung
46.49 kg/kapita. Volume total produksi daging putih dan daging merah dalam proporsi
perikanan tangkap dari tahun 2011 berjumlah yang berbeda-beda bergantung pada jenis
5,71 juta ton dan terus meningkat pesat sampai ikannya. Daging merah terletak di sepanjang
tahun 2017 dengan jumlah 6,04 juta ton. tubuh bagian samping di bawah permukaan
Sementara itu, volume total produksi kulit. Daging merah pada ikan tidak begitu
perikanan budidaya dari tahun 2011 disukai karena menimbulkan rasa pahit dan
berjumlah 7.93 juta ton dan terus meningkat memiliki kadar lemak lebih tinggi tetapi kadar
pesat sampai tahun 2017 dengan jumlah 17,22 protein lebih rendah dibandingkan daging
juta ton. putih. Kadar lemak yang tinggi menyebabkan
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan daging merah cepat mengalami proses
sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral penurunan mutu dan menimbulkan bau tengik
yang sangat baik serta prospektif. Keunggulan sehingga biasanya dibuang dalam proses
utama protein ikan dibandingkan produk pengalengan ikan (Astawan, 2004).
lainnya terletak pada kelengkapan komposisi Luas perairan laut Indonesia serta
asam aminonya dan kemudahan untuk dicerna. keragaman jenis rumput laut merupakan
Ikan juga mengandung asam lemak, terutama cerminan dari potensi rumput laut Indonesia.
asam lemak omega-3 yang sangat penting bagi Dari 782 jenis rumput laut di perairan
kesehatan dan perkembangan otak bayi untuk Indonesia, hanya 18 jenis dari 5 genus (marga)
potensi kecerdasannya. Oleh karena itu, ikan yang sudah diperdagangkan. Dari kelima
merupakan pilihan yang tepat untuk diet pada marga tersebut, hanya genus-genus Eucheuma
masa yang akan datang (Astawan, 2004). dan Gracilaria yang sudah dibudidayakan
Berdasarkan tempat hidupnya, ikan (Anggadiredja, 2006).
dibedakan menjadi tiga, yaitu ikan laut, ikan air Rumput laut atau seaweeds sangat popular
tawar, dan ikan migrasi. Ikan laut adalah ikan dalam dunia perdagangan. Dalam dunia ilmu
yang hidup di air asin (laut, samudra, atau pengetahuan, rumput laut dikenal sebagai
selat). Ikan laut dibedakan atas ikan pelagik algae. Rumput laut tumbuh dan tersebar
dan ikan demersal. Ikan pelagik adalah ikan hampir di seluruh perairan Indonesia.
yang hidup di permukaan air, seperti tongkol, Tumbuhan ini bernilai ekonomis penting
mackerel, lemuru, terbang, dan hering. Ikan karena penggunaannya sangat luas dalam
demersal adalah ikan yang hidup di dasar laut, bidang industri kembang gula, kosmetik, es
seperti ikan cod, kakap, dan hiu. Ikan darat krim, media cita rasa, roti, saus, sutera,
adalah ikan yang hidup di air tawar (sungai, pengalengan ikan/daging, obat-obatan, dan
danau, kolam, sawah, atau rawa), contohnya batang besi untuk solder/las. Jenis-jenis yang
ikan emas, mujair, tawes, gurame, lele, sepat, bernilai ekonomis penting antara lain:
dan gabus. Ikan migrasi adalah ikan yang hidup Acanthopeltia, Gracillaria, Gelidella, Gelidium,
di laut dan bertelur di sungai, contohnya ikan Pterocladia sebagai pengahasil agar-agar;
salem. Chondrus, Eucheuma, Gigartina, Hypnea,
Berdasarkan bentuknya, ikan dapat Iriclaea, Phyllophora sebagai penghasil
dibedakan menjadi: ikan yang berbentuk karaginan; Fulcellaria sebagai penghasil
torpedo, misalnya tuna, salem, cod, dan hering; fulcelaran; dan Ascophyllum, durvillea,
2
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Ecklonia, Turbinaria sebagai penghasil alginate padat hasil perikanan dapat dimanfaatkan dan
(Indriani, 1991). bernilai tambah, antara lain dengan
Rumput laut atau macro algae sudah sejak pengolahan tepung dari kepala/ kulit udang/
lama di Indonesia dikenal sebagai bahan ikan, pengolahan silase ikan, pengolahan chitin
makanan tambahan, sayuran, dan obat dan chitosan dari kulit/ kepala udang serta
tradisional. Rumput laut menghasilkan pengolahan kecap, dan terasi ikan/udang dari
senyawa koloid yang disebut fikokoloid yakni ikan yang tidak bernilai ekonomis atau limbah
agar, algin, dan karaginan. Pemanfaatannya ikan/udang (Harianti, 2012).
kemudian berkembang untuk kebutuhan
bahan baku industri makanan, kosmetik, A. Rumput Laut
farmasi, dan kedokteran (Kadi, 2004).
Perairan laut Indonesia menyimpan
Volume produksi perikanan budidaya beraneka ragam jenis rumput laut. Berabad-
mengalami peningkaatan dari tahun 2011 abad lamanya, penduduk yang berada di
sebanyak 7.928.963 ton menjadi 9.675.553 pesisir pantai Indonesia telah
ton pada tahun 2012. Nilai tersebut disumbang memanfaatkan rumput laut sebagai sumber
dari beberapa jenis budidaya. Budidaya bahan makanan, misalnya sebagai sayur,
perikanan laut pada tahun 2012 mencapai nilai lalapan, kue, manisan maupun sebagai
produksi sebesar 5.769.737 ton. Budidaya ramuan obat-obatan. Rumput laut telah
perikanan tambak pada tahun 2012 mencapai lama digunakan sebagai makanan dan obat-
nilai produksi sebesar 1.756.799 ton. Budidaya obatan di Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika.
perikanan kolam pada tahun 2012 mencapai Hal ini dikarenakan rumput laut sebagai
nilai produksi sebesar 1.433.820 ton (Pusat makanan mengandung gizi yang cukup
Data, Statistik dan Informasi, 2013). tinggi di mana sebagian besar adalah
Pada umumnya, usaha kelautan dan karbohidrat disamping lemak dan protein.
perikanan menghasilkan limbah padat, seperti Rumput laut termasuk ke dalam golongan
tulang, carapas, kulit, dan kepala ikan serta alga/ganggang, yaitu tumbuhan tingkat
limbah pakan dalam perairan. Pada sisi lain, rendah karena tidak memiliki akar, batang,
usaha kelautan dan perikanan juga daun, dan bunga yang sejati. Rumput laut
menghasilkan limbah cair, misalnya air tua menyerupai batang yang disebut thallus.
yang tidak dimanfaatkan pada tambak garam. Rumput laut hidup menempel pada substrat
Pada kasus usaha perikanan tertentu, seperti terumbu karang, batu, atau melekat pada
produksi pakan ikan, dapat juga menghasilkan tumbuhan lain secara epifitik. Bagian tubuh
limbah berupa gas. Limbah-limbah tersebut rumput laut yang menempel pada substrat
dengan teknologi yang dimiliki oleh berbagai disebut holdfast. Ada juga rumput laut yang
pihak dapat ditransformasi menjadi output mengambang di permukaan karena
yang bermanfaat untuk perkembangan mempunyai gelembung udara yang
ekonomi masyarakat (Luhur, 2016). berfungsi sebagai pelampung.
Alangkah baiknya apabila ikan-ikan sisa 1. Jenis-Jenis Rumput Laut
hasil tangkapan ini, oleh para nelayan
Secara taksonomi, rumput laut
dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai
dikelompokkan ke dalam divisi
tambah. Berbagai metode telah dilakukan oleh
Thallophyta. Berdasarkan kandungan
manusia untuk mengolah hasil perikanan
pigmennya, rumput laut dikelompokkan
menjadi produk olahan yang berguna dan
menjadi 4 kelas (Othmer dalam
bernilai tambah, termasuk produk yang berasal
Anggadiredja, 2006) yaitu sebagai
dari limbah padat hasil perikanan. Dengan
berikut:
teknologi pengolahan, beberpa jenis limbah
3
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
4
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Iota Membentuk gel yang elastik dengan garam- Penyegar Gelling agent
garam kalsium; gel berwarna bening dan tidak ruangan
mengeluarkan cairan (tidak ada sineresis);
gel stabil dalam keadaan beku atau dilelehkan.
Daging dan Penstabil emulsi air/minyak selama proses
unggas preparasi, pemasakan, dan penyimpanan
Kappa Kuat, gel padat, membentuk gel dengan serta mencegah denaturasi protein
potassium;
bentuk gel brittle dengan garam kalsium;
Mie Meningkatkan daya tahan akibat over cooking
gel menjadi jernih dengan penambahan gula;
dan dapat mengurangi jumlah pemakaian
beberapa mengeluarkan cairan (sineresis).
telur tanpa penurunan kualitas
5
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
6
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
7
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
10
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
mesin disc mill dengan ukuran 80 alat saring barukuran loyang, dan para-
mesh. para penjemuran.
j. Pengemasan dan penyimpanan Langkah kerja:
Tepung karaginan dimasukkan ke 1) Pencucian, cuci rumput laut sampai
dalam kemasan dengan menggunakan bersih dari kotoran, pasir, dan
kantong plastik. Plastik kemudian garam yang melekat.
disealer dengan rapat untuk 2) Perlakuan basa, rendam rumput
menghindari penurunan kadar air pada laut bersih dalam larutan kapur CaO
tepung karaginan selama pe- 0,5 – 5% selama 5 – 10 menit, lalu
nyimpanan. Tepung karaginan yang keringkan dengan cara dijemur di
telah dikemas kemudian ditempatkan bawah panas sinar matahari.
di ruang penyimpanan.
3) Pencucian larutan basa, rendam
2. Produksi Agar rumput laut yang sudah kering
Proses produksi agar pada prinsipnya dalam air selama semalam, lalu cuci
dapat dibedakan menjadi dua metode, hingga bersih.
yaitu metode pembekuan-pencairan 4) Pemasakan dalam kondisi asam,
(freezing-thawing method) dan metode masukkan rumput laut bersih ke
tekan (pressing method). Dilihat dari sisi dalam drum berisi air 150 liter yang
pengelolaan dan peralatan produksi, telah dicampur dengan asam cuka
proses produksi agar dibagi ke dalam sebanyak 2 – 3 sendok makan,
tiga cara produksi, yaitu tradisional, kemudian aduk rata. Masak di atas
sederhana, dan modern (Anggadiredja, api sedang selama 3 – 4 jam hingga
2006). berbentuk bubur.
a. Produksi Agar Secara Tradisional 5) Penyaringan, saring bubur rumput
Manurut Anggadiredja (2006), proses laut sehingga filtrat terpisah dari
produksi agar secara tradisional pada residu.
umumnya dilakukan secara turun- 6) Penjendalan, tuangkan filtrat
temurun dari nenek moyang berupa cairan kental ke dalam
menggunakan teknik dan peralatan loyang, lalu simpan semalam
yang sangat sederhana serta tenaga sampai terbentuk gel.
kerja dari lingkungan keluarga sendiri,
7) Proses tekan, iris agar beku dengan
berjumlah 6-8 orang. Produknya
ketebalan 1 cm, kemudian letakkan
berupa agar kertas, batang, dan dodol
irisan agar beku tersebut di antara
agar.
kain berukuran sama dengan
Bahan baku yang diperlukan untuk loyang. Selanjutnya , susun agar
membuat agar yaitu rumput laut beku tadi di dalam bak tekan dan
Gracilaria sp. dan Gelidium sp. tekan menggunakan pemberat di
terkadang juga dicampur dengan atas tumpukan lembaran agar
Hypnea. Peralatan yang digunakan tersebut selama semalam. Hasil
biasanya berupa drum besar sebagai tekan berupa lembaran tipis agar.
tangki pemasak bervolume 200 liter,
8) Penjemuran, jemur lembaran agar
tungku pemasak, loyang dari seng atau
tipis di atas para-para. Setelah
aluminium, rak tempat menyimpan,
dijemur selama 1 – 2 hari, agar
loyang berukuran (30x20x10) cm, bak
tersebut sudah kering.
untuk press, lembaran kain sebagai
11
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
12
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
13
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
14
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
15
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
16
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
17
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
terhadap aroma dan flavour yang keadaan bersih dan sudah siap
enak. digunakan atau belum. Setelah
12) Air digunakan, timbangan dibersihkan
dan disimpan lagi pada tempatnya.
Dalam pembuatan aneka olahan
Untuk hasil penimbangan yang baik,
rumput laut, air berfungsi sebagai
timbangan perlu ditera ulang secara
pengontrol kepadatan dan suhu.
berkala pada dinas/lembaga yang
Selain itu, air berperan sebagai
terkait.
pelarut garam, gula, dan santan.
Dengan adanya air, bahan-bahan b. Gelas ukur
bisa tercampur secara merata. Air Seperti halnya dengan timbangan,
yang baik untuk membuat aneka gelas ukur digunakan untuk mengukur
olahan rumput laut yaitu, tidak cairan yang akan digunakan dalam
berwarna, tidak berbau, tidak pembuatan produk rumput laut. Gelas
mengandung bahan kimia tertentu, ukur yang dipilih juga harus sesuai
dan sebagainya. dengan kebutuhan, besar kecilnya
2. Peralatan Produksi Olahan Rumput Laut bahan yang akan diukur.
Peralatan yang digunakan dalam c. Kompor
pengolahan rumput laut adalah Kompor yang baik adalah kompor yang
peralatan yang diperlukan bagi industri memiliki nyala api yang seragam dan
pengolahan rumput laut adalah sebagai berwarna biru. Kompor ini baik
berikut: digunakan untuk memasak berbagai
a. Timbangan produk olahan.
Timbangan yang digunakan ber- d. Baskom Plastik Besar
macam-macam tergantung seberapa Baskom plastik besar digunakan untuk
banyak bahan yang akan ditimbang. merendam rumput laut kering.
Pemilihan timbangan harus benar- Kapasitas/ volume baskom tergantung
benar diperhatikan, karena timbangan berapa banyak rumput laut yang akan
yang tidak tepat tidak hanya direndam.
menyebabkan kehilangan bahan, e. Baskom
tetapi juga akan menghasilkan produk
Baskom digunakan sebagai wadah
yang tidak seragam. Ada beberapa
timbang untuk rumput laut kering dan
bahan yang ditimbang dalam
basah, juga untuk gula pasir.
kapasitas besar, seperti rumput laut
dan gula, memerlukan timbangan f. Alat Pemotong dan Talenan
dengan kapasitas penimbangan yang Alat pemotong/pisau dan talenan
besar pula. Tetapi untuk bahan-bahan, digunakan untuk mengecilkan ukuran/
seperti penambah flavour/esens, memotong rumput laut yang telah
garam, dan pewarna, memerlukan direndam sampai lunak.
kapasitas timbangan kecil agar hasil g. Alat Penghalus/Blender
yang ditimbang benar-benar tepat.
Rumput laut yang telah direndam
Ketepatan penimbangan sangat
selanjutnya dihancurkan. Dalam
diperlukan untuk menghasilkan
menghancurkan rumput laut dapat
produk dengan kualitas baik.
digunakan blender. Blender yang
Sebelum digunakan, timbangan digunakan ada berbagai macam, ada
diperiksa dahulu apakah dalam yang jar/mangkoknya terbuat dari
18
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
gelas, ada yang dari mika. Keduanya Manisan rumput laut adalah makanan
dapat digunakan untuk meng- ringan berbahan dasar rumput laut
hancurkan rumput laut yang telah dengan penambahan gula pasir sebagai
direndam. pemanisnya. Hambali dkk. (2004)
h. Alat Pemasak menjelaskan bahwa pemberian gula
dalam konsentrasi tinggi selain
Untuk memasak rumput laut menjadi
berfungsi memberikan rasa manis juga
produk digunakan wajan yang
dapat mencegah tumbuhnya mikroba.
kapasitasnya disesuaikan dengan
Manisan rumput laut dapat dibedakan
banyaknya rumput laut yang akan
menjadi dua, yaitu manisan basah dan
diolah. Wajan yang digunakan dapat
manisan kering. Baik manisan basah
wajan anti lengket maupun wajan
maupun manisan kering dari rumput laut
aluminium.Wajan dilengkapi dengan
mempunyai bentuk yang menarik dan
alat pengaduk yang biasanya terbuat
rasa yang disukai konsumen. Pembuatan
dari kayu.
manisan rumput laut dimaksudkan untuk
i. Alat Pencetak produk rumput laut meningkatkan nilai tambah rumput laut,
Setelah olahan rumput laut dimasak mendapatkan produk makanan rumput
sampai matang, selanjutnya dicetak laut yang tahan lama, serta untuk
ke dalam wadah pencetak yang penyegaran menu dari olahan rumput
terbuat dari plastik. Loyang plastik laut. Kandungan rumput laut jenis
yang digunakan dapat dengan Eucheuma cottonii dapat dilihat pada
berbagai ukuran sesuai dengan dodol. Tabel 1.4.
3. Manisan Rumput Laut
Tabel 1. Komposisi Kimia Rumput Laut Jenis Eucheuma Cottonii
No Komposisi Nilai
19
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
6 Vanili 1%
Dicuci
20
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
mendidih. Santan diambil dari satu sederhana. Selain bahannya yang tidak
buah kelapa yang diparut dan diperas terlalu banyak, proses pembuatannya
dengan penambahan air sebanyak tidak memakan banyak waktu. Namun,
25% dari jumlah air yang digunakan, cendol ini tidak dapat disimpan lama
perbandingan rumput laut dengan meskipun dilemari pendingin (Hambali,
gula 1:1. 2004).
d. Setelah santan keluar minyaknya,
masukkan bubur rumput laut dan
tambahkan air dengan volume 4
bagian dari rumput laut. Selama
pemasakan, pengadukan terus
dilakukan agar adonan dapat
tercampur merata.
e. Hentikan setelah adonan kalis
(matang), kemudian angkat dan
masukkan ke dalam Loyang sampai
padat atau mengeras.
Gambar 1. Cendol Rumput laut
f. Potong-potong dodol rumput laut (Sumber: Dokumen Penulis)
yang sudah mengeras dengan ukuran Bahan yang digunakan untuk pembuatan
1 x 4 cm dan keebalan 1 cm. dodol cendol rumput laut:
kemudian dikeringkan selama 3 – 4 Tabel 1. Bahan Cendol Rumput Laut
hari, lalu dikemas dalam plastik dan No Nama bahan Jumlah
siap dipasarkan.
Diagram proses pembuatan dodol 1 Rumput Laut 100%
rumput laut:
2 Air 50%
Rumput laut
21
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hendaki rumput laut warna hijau atau Bahan yang digunakan dalam pembutan
merah dapat dicampur dengan pasta permen jelly rumput laut:
pandan. Tabel 1. Bahan Permen Jelly Rumput Laut
secukupnya.
1 Rumput Laut 100%
Diagram Alir proses pembuatan cendol
rumput laut: 2 Air 65%
Rumput laut
3 Glukosa cair/ sirup glukosa 50%
Direndam 2-3 hari dan dicuci
4 Gelatin 5-10%
Dipotong-potong kurang lebih 2 cm
5 Esens 0,3%
Direndam dalam air tawas
1% selama 1 jam
6 Pewarna 0,3%
Ditiriskan
7 Sukrosa /gula pasir 100%
Dicampur dengan pasta pandan
8 Asam sitrat 0,2%
Cendol
9 Kapur 0,3%
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Cendol Rumput Laut
Sumber: Dokumen pribadi
Langkah kerja:
6. Permen Jelly Rumput Laut
a. Haluskan rumput laut sebanyak 200
Dalam pembuatan permen jelly, bahan
gram yang telah direndam dengan
gel sangat mempengaruhi kealotan dan
menggunakan blender.
tekstur permen jelly. Pembutan permen
jelly biasanya menggunakan bahan b. Masak bubur rumput laut bersama
pembentuk gel yang sifatnya reversible, dengan air sampai merata.
yaitu jika gel dipanaskan akan c. Masukkan 400 gram glukosa cair (sirup
membentuk sol dan jika didinginkan glukosa) dan 100 gram sukrosa (gula
membentuk gel kembali. Bahan yang sukrosa) ke dalam larutan, aduk
digunakan untuk pembuatan permen sampai larutan mengental, tambahkan
jelly harus tepat komposisinya. pewarna, essence, atau aroma, dan
Komposisi yang sesuai akan meng- sodium benzoate (bahan pengawet).
hasilkan permen jelly dengan tekstur d. Masukkan larutan ke dalam cetakan.
yang baik.
e. Biarkan selama 1 jam pada suhu kamar.
Setelah itu, larutan dikeringkan di
bawah sinar matahari atau dengan
pengering mekanis pada suhu 60ºC.
f. Permen jelly yang sudah jadi dapat
dibentuk sesuai selera.
Diagram alir proses pembuatan permen
jelly rumput laut:
Rumput laut kering
22
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Langkah kerja:
Permen Jelly
a. Potong rumput laut kering.
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Permen Jelly Rumput Laut
Sumber: Dokumen pribadi
b. Rebuslah dengan air dan susu cair.
7. Puding Rumput Laut Banyaknya susu sekitar satu kaleng
(250 ml) untuk 1 kg rumput laut basah
sesuai dengan selera. Agar rasa puding
lebih nikmat, dapat juga ditambahkan
sedikit gula, vanili, dan garam. Pasta
pandan atau yang lainnya diberikan
bila ingin warna selain putih.
c. Setelah mendidih, segera angkat dan
tuang dalam cetakan.
Diagram alir proses pembutan puding
rumput laut:
23
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
24
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
25
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
26
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
praktik
D. Prosedur Pembuatan Jelly Drink E. Diskusikan dengan kelompok hasil
1. Siapkan dandang/kukusan, gelas cup, pengamatan yang telah dilakukan!
dan label. F. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
2. Isi air sebatas angsang dandang dan berdasarkan hasil pengamatan!
didihkan. G. Petunjuk Penulisan Laporan
3. Masukkan gelas cup di atas angsang Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap
dandang dengan cara dibalik kira-kira kelompok dengan memuat hal-hal sebagai
5 detik. berikut:
4. Ambil gelas cup di atas angsang 1. Nama kelompok
dandang dengan cara disusun terbalik. 2. Judul kegiatan praktikum
5. Dinginkan dan siap digunakan. Gelas 3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
cup yang sudah disterilkan tidak boleh waktu dan tempat)
dipegang bagian dalam untuk menjaga
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
kesterilannya.
peralatan, metode pelaksanaan)
6. Untuk label gelas cup juga dilakukan
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
sama seperti gelas cup, yaitu dengan
ditaruh diatas angsang dandang yang 6. Kesimpulan dan saran
berisi air mendidih, ditunggu sekitar 5 7. Daftar pustaka
detik dan diambil lagi menggunakan H. Presentasikan hasil praktikum di depan
penjepit. Usahakan seminimal kelas!
mungkin bersentuhan dengan tangan
Biasakanlah bersikap sopan dengan mem-
untuk menjaga kesterilannya.
beri salam, tertib, tanggung jawab, disiplin
7. Siapkan bahan dan alat. dan kerjasama!
8. Ambil air 11 liter, 10 liter untuk
direbus dan 1 liter disisakan untuk
dicampur dengan tepung jelly.
9. Setelah air mendidih, masukkan gula,
garam, benzoat dan aduk bahan D. Karakteristik Hasil Samping Perikanan
sampai larut. Masak sampai mendidih. Limbah perikanan merupakan buangan
10. Setelah mendidih masukkan larutan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
jelly (tepung jelly yang dilarutkan baik industri maupun rumah tangga, yang
dalam 1 liter air tadi) tersebut dan kurang bermanfaat dan tidak memiliki nilai
masak sampai mendidih. ekonomis. Bhaskar et al,. (2008) dalam
11. Bila sudah mendidih, matikan kompr Prayudha menyatakan bahwa limbah
dan dinginkan. industri perikanan yaitu jeroan memiliki
kandungan protein dan lemak tak jenuh
12. Ukur suhu larutan, bila suhu sudah yang tinggi. Menurut Abun (2006) dalam
mencapai 40 – 60oC, kemudian Prayudha bahwa limbah perikanan memiliki
disaring dan masukkan asam sitrat dan potensi baik berupa protein dan sebagainya
essens. yang dapat diolah secara kimiawi maupun
13. Siapkan cup selaer, gelas cup dan label biologi untuk menghasilkan produk yang
yang sudah disterilkan. lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis.
14. Kemas jellydrink dengan hati-hati. Potensi tersebut berbanding lurus terhadap
27
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
potensi hasil samping produk. Ikan Nila belum. Setelah digunakan, timbangan
merupakan salah satu komoditi ekspor dibersihkan dan disimpan lagi pada
dalam bentuk fillet beku, sementara ikan tempatnya. Untuk hasil penimbangan
Bandeng dan ikan Manyung merupakan yang baik, timbangan perlu ditera ulang
komoditi lokal yang digemari masyarakat, secara berkala pada dinas/lembaga yang
diantaranya dalam bentuk bandeng cabut terkait.
duri dan ikan asap. Produk-produk tersebut 2. Gelas ukur
sebagian besar hanya memanfaatkan
Seperti halnya dengan timbangan, gelas
dagingnya saja, sedangkan bagian tubuh
ukur digunakan untuk mengukur cairan
lain seperti kulit, kepala, dan tulang ikan
yang akan digunakan dalam pembuatan
tidak dimanfaatkan secara optimal dan
produk rumput laut. Gelas ukur yang
cenderung terbuang. Oleh karena itu, perlu
dipilih juga harus sesuai dengan
adanya upaya pemanfaatan hasil samping
kebutuhan, besar kecilnya bahan yang
agar memiliki nilai tambah dan mengurangi
akan diukur.
dampak negatif yang ditimbulkan apabila
limbah hasil samping tidak termanfaatkan 3. Kompor
(Rohmah, 2015). Kompor yang baik adalah kompor yang
E. Peralatan Produksi Hasil Samping memiliki nyala api yang seragam dan
Perikanan berwarna biru. Kompor ini baik
digunakan untuk memasak berbagai
Peralatan produks hasil samping perikanan
produk olahan.
cukup banyak, diantaranya adalah sebagai
berikut. 4. Baskom plastik besar
1. Timbangan Baskom plastik besar digunakan untuk
wadah ikan . Kapasitas/ volume baskom
Timbangan yang digunakan bermacam-
tergantung berapa banyak ikan yang
macam tergantung seberapa banyak
akan direndam.
bahan yang akan ditimbang. Pemilihan
timbangan harus benar-benar di- 5. Baskom
perhatikan, karena timbangan yang tidak Baskom digunakan sebagai wadah
tepat tidak hanya menyebabkan timbang untuk ikan kering dan basah,
kehilangan bahan, tetapi juga akan juga untuk gula pasir.
menghasilkan produk yang tidak 6. Alat pemotong dan talenan
seragam. Ada beberapa bahan yang
Alat pemotong/pisau dan talenan
ditimbang dalam kapasitas besar, seperti
digunakan untuk mengecilkan ukuran/
rumput laut dan gula, memerlukan
memotong ikan yang telah direndam
timbangan dengan kapasitas pe-
sampai lunak.
nimbangan yang besar pula. Akan tetapi,
untuk bahan-bahan seperti penambah 7. Alat penjemur/para-para
flavour/esens, garam, dan pewarna, Proses pengeringan agar dapat lebih
memerlukan kapasitas timbangan kecil cepat dan higienis serta menghasilkan
agar hasil yang ditimbang benar-benar bahan dengan tingkat kekeringan
tepat. Ketepatan penimbangan sangat maksimal, maka dilakukan dengan
diperlukan untuk menghasilkan produk menggunakan perangkat penjemuran
dengan kualitas baik. yang terbuat dari logam aluminium. Alat
Sebelum digunakan, timbangan di- penjemuran tersebut dilengkapi dengan
periksa dahulu apakah dalam keadaan rak penyangga yang dilengkapi dengan
bersih dan sudah siap digunakan atau pengatur suhu pengeringan.
28
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
saring, kertas whatman 42, kertas Bahan yang digunakan untuk pembuatan
lakmus, pendingin tegak, penangas air, rambak kulit ikan:
29
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
30
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
yang bernilai ekonomis rendah agar dahulu selama 5 menit agar pada saat
memiliki nilai ekonomi lebih tinggi digunakan suhu cooker sudah
dengan menjadikannya bentuk olahan mencapai 95ºC ikan dimasak selama
tepung ikan yang memiliki kandungan kurang lebih 10-15 menit tergantung
protein tinggi. kualitas ikan.
Tepung ikan dapat dihasilkan dari ikan- c. Peras ikan untuk mengurangi kadar air
ikan yang tidak terpakai dalam proses dalam tubuh ikan serta mengeluarkan
pengolahan dan bisa juga dihasilkan dari minyak dari jaringan tubuh ikan.
pengolahan hasil samping industri Proses pemerasan pada skala pabrik
pengolahan perikanan seperti industri menggunakan mesin screw presser.
pengalengan ikan dan industri Ikan yang telah mengalami proses
pengolahan lainnya. Contohnya, pada pemasakan akan masuk kedalam screw
proses pengalengan ikan lemuru presser. Selanjutnya, akan dilakukan
(Sardinella longiceps), bagian tubuh ikan proses pemerasan cairan dengan
yang dapat dimanfaatkan dalam proses bantuan screw yang terus menekan
pengalengan hanya sekitar 60% dan ikan sehingga membuat cairan dalam
40% sisanya terdiri dari bagian kepala tubuh kan keluar. Cairan akan keluar
dan ekor yang tidak terpakai. Dengan melalui lubang-lubang yang terdapat
dilakukan proses pembuatan tepung pada bagian luar selongsong. Selama
ikan dari hasil samping pengalengan ikan proses pemerasan ikan mendapat
lemuru tersebut maka tidak ada bagian penekanan sehingga setelah keluar
dari tubuh ikan yang terbuang percuma. dari selongsong screw presser ikan
Sehingga menambah nilai tambah sudah dalam bentuk tepung padat.
ekonomis dari ikan tersebut (Pusat d. Keringkan ikan untuk menurunkan
Pendidikan Kelautan dan Perikanan, kadar air hingga 8%. Pada
2015). pengeringan sederhana, ikan yang
sudah dilakukan pengepresan/
pemerasan bisa dikeringkan meng-
gunakan panas cahaya matahari. Akan
tetapi pada pengolahan skala pabrik
ikan yang telah dilakukan pe-
ngepresan akan segera dimasukkan
mesin drier. Pada mesin ini, padatan
daging ikan hancur menjadi lebih kecil
karena proses pengeringan yang
disertai dengan pengadukan
gumpalan daging ikan tersebut. Mesin
Gambar 1. Tepung ikan
(Sumber: https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/pet-food-stuff/
pengering pada pengolahan skala
makanan-hewan-peliharaan/67up2e-jual-tepung-ikan) pabrik tidak hanya menggunakan
sebuah mesin, tetapi juga beberapa
Bahan: Ikan rucah mesin sekaligus yang bekerja secara
Langkah kerja: berkesinambungan. Oleh karena itu,
a. Siangi ikan dan cuci dengan air bahan yang keluar memiliki kadar air
mengalir. yang rendah.
b. Masak ikan menggunakan cooker. e. Giling ikan untuk mengecilkan
Cooker harus dipanaskan terlebih gumpalan bahan hingga menjadi
31
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
32
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Staphylococcus epidermis, B.
7-9 Ada endapan, berwarna agak
lincheniformis, dan Micrococcus kecokelatan keruh
calpogenes.
Lebih dari 9 bulan Setelah penyaringan diperoleh cairan
c. Pada akhir fermentasi berwarna kecokelat-cokelatan
M. varians, dan M. saprophyticus. (Sumber: Idiyanti dan Arbianto, 1986)
Beberapa jenis bakteri tersebut baik Kecap ikan secara tradisional diolah
secara tunggal maupun bersama akan melalui proses fermentasi yang
menghasilkan enzim yang mampu memakan waktu 3 – 12 bulan. Proses
mendegradasi komponen dalam tubuh fermentasi dapat dipercepat dengan
ikan dan menghasilkan senyawa khas penggunaan enzim dan asam organik
pada produk kecap ikan. Jumlah untuk pembuatan hidrolisat ikan serta
mikroba yang ada pada kecap ikan penggunaan bakteri proteolitik tertentu
berkurang semakin lamanya proses yang telah diketahui aktivitasnya
fermentasi. Hal itu terjadi karena (Irianto, 2012). Kecap ikan yang kental
terbentuknya asam. Selama proses dapat diperoleh dengan menjemur
fermentasi kecap ikan akan terjadi kecap ikan setelah proses fermentasi.
aktivitas enzim protease, lipase, dan Semakin lama penjemuran, semakin
amilase. Enzim-enzim tersebut kental kecap ikan yang dihasilkan. Kecap
diproduksi oleh mikroba yang ikan kental dapat disimpan selama
berperan dalam proses fermentasi. bertahun-tahun tanpa menyebabkan
Enzim yang membantu dalam proses perubahan-perubahan terhadap
pengolahan kecap adalah enzim yang mutunya (Afrianto dan Liviawaty, 1989).
memang sudah terdapat pada jaringan Cara pembuatan kecap ikan, antara lain:
ikan yaitu tripsin, katepsin, dan
a. P e m b u a t a n k e c a p i k a n s e c a r a
sebagainya.
tradisional
Proses fermentasi kecap ikan se-
1) Wadah disiapkan sebagai tempat
benarnya merupakan proses de-
proses pembuatan kecap ikan.
gradasi dan pelarutan daging ikan
Wadah yang digunakan, berupa bak
dengan rantai protein yang kompleks
yang pada bagian dasarnya
terdekomposisi menjadi rantai protein
dilengkapi dengan kran sebagai
yang lebih sederhana. Flavour kecap
tempat untuk mengeluarkan kecap
akan timbul sebagai hasil dari interaksi
ikan yang terbentuk.
antara lemak, protein, dan karbohidrat
pembentuk ester dan flavour. Adapun 2) Ikan dibersihkan menggunakan air
perubahan penampakan kecap ikan bersih yang mengalir.
selama proses fermentasi dapat 3) Ikan disusun di dalam wadah secara
dilihat pada Tabel 1.4. berlapis-lapis dan di antara lapisan
Tabel 1. Penampakan Kecap Ikan Selama Fermentasi ikan ditaburi garam. Jumlah garam
Lama Fermentasi Penampakan Kecap Ikan yang ditaburkan pada bagian dasar
(bulan) wadah adalah 20% dan pada
bagian lapisan paling atas sekitar
1-3 Cairan dengan serpihan kecil daging
ikan, berwarna abu-abu 30% dari berat total ikan. Di atas
33
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
enzim bromelin
Prosedur Pembuatan Kecap Ikan Meng-
1) Ikan disiang dan dicuci bersih
gunakan Enzim Bromelin
memakai air mengalir.
Ikan disiangi dan dicuci bersih
2) Ikan dipotong kecil-kecil dan dengan air mengalir
digiling halus menggunakan alat
Ikan digiling sampai halus
penggiling daging (meat grinder). menggunakan meat grinder
3) Daging lumat ikan dimasukkan
34
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
35
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
pemisahan asam lemak bebas dari kitin adalah sumber kedua material
minyak atau lemak. Netralisasi tersebut diambil. Selulosa didapatkan
dilakukan dengan cara menambahkan dari tumbuh-tumbuhan sedangkan kitin
larutan NaOH 1N ke dalam minyak diambil dari invertebrata laut dan jamur
yang sudah mengalami proses (Rout dalam Sismaraini, 2015). Kitin
degumming pada suhu 60ºC selama bersifat tidak larut dalam air, asam
15 menit. organik encer, asam organik, alkali pekat,
e. Pemucatan dan pelarut organik tapi larut dalam
asam pekat seperti asam sulfat, asam
Pemucatan merupakan proses untuk
nitrit, dan asam fosfat (Junianto dalam
menghilangkan atau memucatkan
Sismaraini 2015).
warna yang tidak disukai dan
menghilangkan getah (gum) yang ada
di dalam minyak. Pemucatan dilakukan
dengan cara minyak ikan dipanaskan
pada suhu 105ºC selama 1 jam.
Setelah minyak mencapai suhu 70 –
80ºC ditambahkan adsorban sebanyak
1 – 1,5% dari berat minyak.
f. Deodorisasi
Deodorisasi merupakan proses untuk
menghilangkan bau dan rasa yang
tidak enak dalam minyak. Proses
Gambar 1. Kitosan
deodorisasi dilakukan dengan cara (Sumber. https://indonesian.alibaba.com/product-detail/
bulk-water-soluble-chitin-chitosan-60206748290.html)
memompa minyak ke dalam ketelen
deodorisasi. Kemudian minyak Langkah kerja proses pembuatan kitin:
tersebut dipanaskan pada suhu 200 – a. Cuci limbah udang (kepala dan kulit
250 ºC pada tekanan 1 atmosfer dan udang) sampai bersih
selanjutnya pada tekanan rendah
b. Potong kecil-kecil limbah udang,
(kurang lebih 10 mmHg), sambil dialiri
ukuran kurang lebih 1 cm
uap panas selama 4 – 6 jam untuk
mengangkut senyawa yang dapat c. Rebus limbah udang dan tiriskan
menguap. Setelah proses deodorisasi d. Jemur limbah udang sampai kering.
selesai, minyak ikan didinginkan Selanjutnya, dilakukan penggilingan,
sampai suhu mencapai kurang lebih ukuran 40 – 60 mesh
84ºC dan selanjutnya minyak ikan e. Hasil penggilingan limbah udang
dikeluarkan. masukkan ke dalam larutan HCL 1,25 N
5. Kitin dan Kitosan dengan perbandingan 1:8, kemudian
Kitin adalah biopolimer alami yang dapat panaskan selama 1 jam pada suhu
diperoleh di laut dan daratan. Kitin 90ºC
(C8H13NO5) merupakan polisakarida f. Cuci sampai bersih padatan yang
yang paling melimpah kedua setelah tersisa sampai pH nya netral
selulosa, berbentuk padatan amorf atau g. Setelah padatan netral, campur
kristal berwarna putih, dapat terurai dengan NaOH 35% perbandingan 1:5
secara hayati (biodegradable). kemudian panaskan selama 1 jam pada
Perbedaan utama antara selulosa dan suhu 90ºC
36
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
h. Setelah padatan dingin, dicuci hingga (w/v), lalu diaduk selama 3 – 4 jam
pH nya netral pada suhu 65ºC.
I. Keringkan padatan dengan oven d. Kemudian dilakukan penyaringan dan
dengan suhu 80ºC selama 24 jam atau pencucian sampai pH netral dan
dijemur dibawah sinar matahari dikeringkan dalam oven pada suhu
sampai kering 65ºC.
j. Padatan yang sudah kering kemudian e. Tahap deproteinasi, dilakukan dengan
dikemas ke dalam plastik kemasan. penambahan 3,5% NaOH; 1:10 (w/v)
Padatan tersebut dinamakan kitin selama 4 – 5 jam pada suhu 65ºC
Kitin dapat ditransformasi menjadi sambil diaduk. Kemudian disaring dan
kitosan yaitu produk biopolimer yang dicuci sampai pH netral.
memiliki aplikasi lebih luas di dunia f. Tahap depigmentasi, residu (kitin)
industri karena sifatnya yang alami, yang diperoleh selanjutnya diekstraksi
dapat terdegradasi secara biologis, dengan menggunakan aseton untuk
biocompatible, dan tidak beracun. menghilangkan zat warna (pigmen).
Kitosan adalah jenis polisakarida yang Kemudian dicuci kembali sampai pH
diperoleh dari deasetilasi kitin yang netral. Kitin dikeringkan dalam oven
memilliki rumus molekul C 6 H 11 NO 4 . pada suhu 65 – 70ºC.
Kitosan produk turunan kitin yang g. Tahap deasetilasi, kitin yang diperoleh
diperoleh melalui deasetilasi secara dari hasil isolasi tersebut direfluks
kimiawi menggunakan basa atau (deasetilasi) dengan 50% NaOH; 1:10
deasetilasi secara enzimatik meng- (w/v) pada suhu 100ºC selama 4 jam,
gunakan enzim lipase dan fosfolipase sambil diaduk.
(Vargaz dan Martinez dalam Sumairini
h. Kitin didinginkan dan dicuci sampai pH
2015). Dengan demikian, kitin dan
netral, kemudian keringkan dalam
kitosan merupakan jenis polimer yang
oven pada suhu 65 – 70ºC.
sama namun dengan derajat deasetilasi
(DD) yang berbeda. Istilah kitosan 6. Pupuk Organik
digunakan apabila derajat deasetilasi Pemanfaatan ikan sebagai bahan pupuk
yang terukur lebih besar dari 40%. Telah organik sudah lama di lakukan. Hingga
diteliti sebelumnya bahwa biodegradasi saat ini telah banyak beredar berbagai
menurun tajam saar derajat deasetilasi jenis pupuk organik berbahan baku ikan,
lebih dari 70% (Abbas dalam Sumairini baik sebagai pupuk padat atau pupuk
2015). cair. Pupuk padat berbahan baku ikan,
Langkah kerja proses pembutan kitosan: umumnya dibuat dalam bentuk tepung,
granular atau pelet, sedangkan dalam
a. Limbah kulit udang dicuci sampai
bentuk cair berupa emulsi konsentrasi
bersih, kemudian dikeringkan di dalam
tinggi (Davis et al., 2004 dalam Lestari).
oven dengan suhu 65ºC selama 4 jam.
Pupuk berbahan baku ikan kaya akan
b. S e t e l a h k u l i t u d a n g k e r i n g , unsur makro dan mikro. Berdasarkan
dihancurkan dengan alat grinder dan penelitian pupuk tersebut nyata
disaring untuk mendapatkan bubuk meningkatkan pertumbuhan beberapa
dengan ukuran 50 mesh. jenis sayuran dengan tingkat
c. Tahap demineralisasi, bubuk kulit penambahan hasil mencapai 60% dari
udang yang sudah halus kemudian perlakuan kontrol (Glogoza, 2007 dalam
diperlakukan dengan HCL 1 N; 1:5 Lestari).
37
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
38
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
39
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
40
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
pada ikan peda, terasi, kecap ikan, petis, Asia Tenggara yang umumnya digunakan
dan sebagainya. sebagai penyedap rasa bagi masakan
Bahan baku dalam pembuatan terasi yang menggunakan nasi. Produk-produk
selain menggunakan udang rebon dalam semacam terasi tersebut yaitu bagoong
beberapa tahun belakangan ini para (Filipina), balachan (Malaysia), mam-ton
pengolah bisa pula menggunakan ikan- (Vietnam), prahoc atau mom tom
ikan kecil seperti ikan teri ataupun ikan (Kamboja), padec (Laos), ngapi
hasil tangkapan sampingan (ikan rucah) (Myanmar), dan gyoniso (Jepang).
sebagai bahan baku pembuatan terasi. Terasi dibuat dari udang atau ikan atau
Hal tersebut dilkaukan untuk mensiasati campuran keduanya, dengan atau tanpa
kelangkaan tersedianya udang rebon bahan tambahan lain yang diijinkan.
sebagai bahan baku utama dalam Dengan demikian, terdapat tiga macam
pembuatan terasi. Terasi umumnya terasi, yaitu terasi udang, terasi ikan, dan
berbentuk padat, teksturnya agak kasar, terasi campuran antara ikan dan udang.
dan mempunyai kekhasan berupa aroma Di Indonesia, terasi udang lebih disukai
yang tajam namun rasanya sangat gurih daripada terasi ikan karena aromanya
(Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan lebih sedap dan rasanya lebih lezat.
dalam Karim, 2014). Terasi yang enak biasanya dibuat dari
Terasi adalah salah satu produk hasil udang-udang kecil (Atya sp.) yang
fermentasi ikan atau udang yang berwarna putih kelabu dan sirip
mengalami perlakuan penggaraman kemerah-merahan yang biasa disebut
(tanpa diikuti dengan penambahan rebon (Astawan, 2004). Terasi bermutu
warna), kemudian didiamkan beberapa baik biasanya diolah dari rebon atau ikan
saat agar terjadi proses fermentasi. teri tanpa adanya penggunaan bahan
Dalam pembuatan terasi, proses tambahan sebagai filler (pengisi). Terasi
fermentasi berlangsung karena adanya bermutu rendah biasanya diolah dari
aktifitas enzim yang berasal dari limbah ikan, ikan umpan, ikan
ikan/udang. Fermentasi adalah salah rusak/busuk dan menggunakan filler
satu proses penguraian senyawa- seperti tepung tapioka dan tepung beras
senyawa yang lebih sederhana oleh (Irianto, 2012). Biasanya terasi bersama-
enzim atau fermentasi yang berasal dari sama cabai dan garam dipakai untuk
tubuh ikan itu sendiri atau mikro- pembuatan sambal yang dikonsumsi
organisme seta berlangsung dalam bersama-sama nasi dan lauk.
kondisi lingkungan terkontrol. Proses Mikroba yang ditemukan pada produk
penguraian ini berlangsung dengan atau akhir fermentasi dengan penambahan
tanpa aktivitas mikroorganisme, garam pada ikan, terutama dari jenis
terutama golongan jamur dan ragi Micrococci dan penurunan pada jumlah
(Afrianto dan Liviawati, 1989). mikroba Flavobacterium, Achro-
Terasi adalah produk berupa pasta mobacter, Pseudomonas, Bacillus, dan
udang atau ikan fermentasi yang secara Sarcina yang semula banyak terdapat
tradisional diproduksi oleh pengolah di pada ikan. Jenis mikroba yang dapat
daerah sekitar pantai. Daerah penghasil diisolasi dari terasi antara lain bakteri;
terasi yang terkenal di Indonesia, yaitu Micrococcus, Aerococcus, Cory-
Bagan Siapi-Api, Cirebon, Jember, nebacterium, Flavobacterium, Cyto-
Rembang, dan Sidoarjo. Produk mirip phaga, Bacillus, halobacterium, dan
terasi diproduksi di beberapa negara Acinetobacter serta beberapa jenis
kapang (Adawyah, 2007)
41
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
42
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
dalam ukuran tertentu untuk dijual. - Salmonella (2 kelas sampling) Per 25 g 5 0 negatif Td
Catatan:
Diagram Alir Pembuatan Terasi
* untuk setiap parameter sensori
Rebon/Ikan ** terasi pasta
*** terasi kering padat blok
Pencucian **** terasi kering serbuk dan granula
n jumlah sampel uji
43
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
44
praktik
beberapa mesin sekaligus yang bekerja Untuk menambah wawasan lebih jauh
secara berkesinambungan. Sehingga mengenai olahan rumput laut dan hasil
bahan yang keluar memiliki kadar air samping perikanan kalian juga dapat
yang rendah. mempelajari secara mandiri melalui
5. Giling ikan untuk mengecilkan gumpalan internet. Di internet kalian bisa mencari
bahan hingga menjadi ukuran 40 – 60 lebih jauh materi tentang olahan rumput
mesh. Penggilingan bisa menggunakan laut dan hasil perikanan tersebut disertai
mesin disk meal seperti alat penepungan penjelasan menggunakan video. Salah satu
padi biasa atau menggunakan grinder website yang dapat kalian kunjungi untuk
uang memiliki kapasitas lebih besar. menambah wawasan dan pemahaman
kalian tentang olahan rumput laut dan hasil
6. Kemas ikan menggunkan sak/karung
perikanan adalah sebagai berikut:
plastik. Kemudian dijahit ratap agar
terhindar dari kontaminasi. Tepung ikan
sebagai bahan baku pakan dikemas
wadah yang tidak bisa mempengaruhi
isinya dan tertutup rapat. Pada label
dituliskan antara lain nama produk, berat
bersih, dan nama produsen/perusahaan.
7. S i m p a n p r o d u k d a l a m g u d a n g
penyimpanan. Kondisi gudang
penyimpanan sejuk dan tidak lembab
serta bebas dari serangga dan rodentia.
E. Diskusikan dengan kelompok hasil
pengamatan yang telah dilakukan!
F. Buatlah laporan dan kesimpulan ber- https://pelajaricaranya.blogspot.com/2017/01/cara
dasarkan hasil pengamatan! -mengolah-rumput-laut-menjadi.html
45
4. Produk hasil samping perikanan, meliputi; Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda
rambak kulit ikan, tepung ikan, kecap ikan, tentu menjadi paham tentang prinsip dasar
minyak ikan, kitin dan kitosan, pupuk dan alur proses produksi olahan rumput laut
organik, silase, dan terasi. dan hasil samping perikanan.
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab I ini?
2. Berdasrakan semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab pertama ini, mana yang
Rumput laut merupakan tumbuhan yang menurut Anda paling sulit dipahami?
digunakan sebagai bahan baku industri, baik 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
industri makanan, industri minuman maupun menyelesaikan pembelajaran Bab I ini?
industri kimia. Tugas Anda mencari apa saja
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
jenis-jenis rumput laut, morfologi rumput laut
menyelesaikan pembelajaran Bab I?
serta gambar dari masing-masing jenis rumput
laut, dan kegunaan dari rumput laut. Anda
dapat mengumpulkan informasi melalui buku,
internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Apa saja jenis rumput laut yang dapat diolah
menjadi produk yang memiliki nilai
ekonomis?
2. Sebutkan kegunaan karaginan dan produk
makanan apa saja yang menggunakan
karaginan!
3. Jelaskan tentang degumming dalam proses
pemurnian minyak ikan!
4. Sebutkan bakteri yang berperan dalam
pembutan kecap ikan!
5. Buatlah diagram alir proses pembuatan
tepung ikan!
46
BAB 2
PENGEMASAN PRODUK RUMPUT LAUT DAN
HASIL SAMPING PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta
didik mampu menjelaskan pengemasanproduk rumput laut dan hasil
samping perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta
didik mampu menjelaskan pengemasan produk rumput laut dan hasil
samping perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menyiapkan peralatan dan
bahan pengemasanproduk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan
benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu melakukan pe-
ngemasanproduk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
48
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
49
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
negei boleh dalam bahasa Inggris dan untuk makanan padat dan makanan semi
bahasa Indonesia. Nama produk sangat padat atau kental. Khusus pangan yang
penting karena menunjukkan identitas menggunakan medium cair maka berat
mengenai produk tersebut. Nama produk bersih harus diukur dengan media cair
harus memberi penjelasan mengenai setelah ditiriskan (drained weight), yang
produk tersebut dan menunjukkan sifat disebut berat tiris.
dan atau keadaan yang sebenarnya 4. Nama dan Alamat Pihak yang Mem-
produk. Begitupun gambar yang terdapat produksi atau Mengimpor
pada label produk tersebut juga harus
Nama dan alamat pihak yang
menunjukkan keadaan sebenarnya.
memproduksi atau memasukkan pangan
Nama produk berbeda dengan nama
ke dalam wilayah Indonesia juga
dagang. Nama dagang merupakan merek.
merupakan bagian utama dari label.
Contoh; nama produk: Kerupuk Udang,
Pihak yang memasukkan pangan ke
nama dagang/merek: Juwita.
dalam wilayah Indonesia berbeda
2. D a f t a r B a h a n y a n g D i g u n a k a n dengan pihak yang mengedarkan produk
(Ingredient List) pangan. Nama dan alamat pihak yang
Merupakan daftar yang memuat setiap mengedarkan (distributor) berisi
jenis bahan yang diformulasi dalam informasi: nama jalan, nama kota, kode
produk pangan, kecuali vitamin, mineral, pos, dan nama negara. Hal ini sangatlah
dan zat penambah gizi lainnya. Daftar penting untuk mempermudah konsumen
penyusun produk termasuk bahan saat mendapatkan kerugian dari suatu
tambahan makanan yang digunakan produk.
harus dicantumkan secara lengkap. 5. Halal Bagi yang Dipersyaratkan
Pencantuman bahan-bahan yang
Pencantuman tulisan halal diatur oleh
digunakan harus secara berututan
keputusan bersama Menteri Kesehatan
dimulai dari bahan yang dominan
dan Menteri Agama No.
digunakan berdasarkan berat bahan.
427/MENKES/SKB/VIII/1985. Makanan
Dalam hal menyebutkan nama bahan
halal adalah makanan yang tidak
baku harus dalam nama umum atau yang
mengandung unsur atau bahan yang
lazim digunakan atau nama yang
terlarang/haram dan atau yang diolah
ditetapkan dalam Standar Nasional
menurut hukum-hukum agama Islam.
Indonesia (SNI). Dengan pencantuman
Produsen yang mencantumkan tulisan
bahan-bahan yang yang digunakan pada
halal pda label/penandaan makanan
label, konsumen dapat mengetahui
produknya bertanggung jawab terhadap
apakah produk tersebut aman untuk
halalnya makanan tersebut bagi pemeluk
dikonsumsi dan sesuai dengan
agama Islam. Saat ini kehalalan suatu
kebutuhannya.
produk harus melalui suatu prosedur
3. Berat Bersih atau Isi Bersih pengujian yang dilakukan oleh tim
Berat bersih atau isi bersih merupakan akreditasi oleh LP POM MUI, badan POM,
pernyataan yang memberikan dan Departemen Agama.
keterangan mengenai kuantitas atau 6. Tanggal dan Kode Produksi
jumlah produk pangan yang terdapat di
Kode produksi merupakan alat yang
dalam kemasan atau wadah. Penggunaan
dapat menjelaskan tentang proses
ukuran isi (liter, mililiter, dan sejenisnya)
produksi makanan yang diproduksi pada
untuk makanan dan minuman cair,
kondisi dan waktu yang sama. Kode
ukuran berat (kg, gram, dan sejenisnya)
50
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
51
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
52
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
kemasan fleksibel yang dibuat dari lebih ringan daripada baja, mudah
bahan plastik ini perkembangannya dibentuk, tidak berasa, tidak berbau,
sangat pesat. Hal ni disebabkan karena tidak beracun, dapat menahan
bisa dipadukan dengan bahan kertas masuknya gas, mempunyai kon-
atau jenis plastik lain, mudah, dan duktivitas panas yang baik, dan dapat
murah. didaur ulang. Tetapi penggunaan
alumunium sebagai bahan kemasan,
mempunyai kelemahan antara lain;
kekuatan (rigiditasnya) kurang baik,
sukar disolder sehingga sambungannya
tidak rapat yang dapat menimbulkan
lubang pada kemasan, harganya lebih
mahal, dan mudah mengalami per-
karatan sehingga harus diberi lapisan
tambahan.
3. Logam/Kaleng
Kemasan dari bahan ini dapat digunakan
sebagai kemasan primer dan sekunder,
perkembangan pemakaian kemasan
menggunakan bahan ini menurun pesat.
Hal ini disebabkan karena kurang praktis
dan ekonomis. Kemasan kaleng terdapat
2 jenis, yaitu Prime Plate (untuk kemasan
produk makanan) dan Waste Plate yang
digunakan untuk hampir seluruh produk
selain makanan karena mudah berkarat. Gambar 2. Kemasan Alumunium
(Sumber: Dokumen Penulis)
5. Gelas/Kaca
4. Alumunium
Alumunium merupakan logam yang
memiliki beberapa keunggulan, yaitu;
Gambar 2. Kemasan Kaca/Gelas
(Sumber: Dokumen Penulis)
53
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Kemasan dari bahan ini biasanya padat, seperti barang antik, emas,
digunakan sebagai kemasan primer. keramik, dan kain. Tetapi saat ini,
Gelas memiliki sifat tidak bereaksi, kuat, penyediaan kayu untuk pembuatan
tahan terhadap kerusakan, sangat baik kemasan kesulitan karena makin
sebagai barrier terhadap benda padat, langkanya hutan penghasil kayu.
cair, dan gas. Namun kelemahan 8. Styrofoam
kemasan gelas mudah pecah dan kurang
Styrofoam dibuat dari kopolimer styrene
baik untuk mengemas produk-produk
sangat populer di kalangan bisnis
yang sangat peka terhadap paparan
makanan karena dapat mencegah
sinar ultraviolet.
terjadinya kebocoran, mampu mem-
6. Karung pertahankan bentuknya saat dipegang
Kemasan dari bahan ini dapat digunakan pelanggan, mampu mempertahankan
sebagai kemasan primer dan sekunder. suhu panas dan dingin, dan harganya
Biasanya digunakan untuk mengemas relatif murah.
produk curah dan masal. Ada 2 jenis
karung yang umum digunakan, yaitu:
karung plastik dan goni.
praktik
Gambar 2. Kemasan Karung
(Sumber: https://cmlampung.wordpress.com/produk/)
Pengemasan Jelly Drink dengan Cup gelas
7. Kayu
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi produk olahan
rumput laut, peserta didik mampu
melakukan praktik pengemasan jelly drink
dengan cup gelas dengan benar.
B. Alat dan Bahan
1. Jelly drink
2. Air
3. Cup gelas plastik
Gambar 2. Kemasan kayu
(Sumber: http://kemasanproduk.yolasite.com/)
4. Label
Kayu merupakan bahan pengemas 5. Gunting
tertua yang diketahui oleh manusia dan 6. Gelas ukur
secara tradisional digunakan untuk 7. Nampan
mengemas berbagai macam produk
8. Baskom
54
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
praktik
9. Cup sealer ke dalam baskom yang berisi air. Hal ini
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilakukan untuk mengetahui apakah cup
rusak bocor atau tidak.
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
masker, sarung tangan, dan penutup 8. Setelah itu pinggiran label dirapihkan
kepala). atau digunting rapi.
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan 9. Jelly drink siap dipasarkan.
yang tajam. E. Diskusikan dengan kelompok hasil
3. Hati-hati ketika menggunakan peralatan pengamatan yang telah dilakukan!
yang memakai tenaga listrik. F. Buatlah laporan dan kesimpulan
4. Lakukan tugas sesuai standar opera- berdasarkan hasil pengamatan!
sional prosedur (SOP). G. Petunjuk Penulisan Laporan
5. Bersihkan alat yang telah digunakan dan Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap
simpan kembali dengan rapi pada kelompok dengan memuat hal-hal sebagai
tempat yang telah disediakan. berikut:
6. Bersihkan ruangan laboratorium apabila 1. Nama kelompok
kegiatan praktikum telah selesai. 2. Judul kegiatan praktikum
D. Prosedur Pengemasan Jelly Drink 3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
1. Siapkan cup selaer, gelas cup dan label waktu dan tempat)
yang sudah disterilkan. 4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
2. Pasang plastik lid cup pada bagian atas peralatan, metode pelaksanaan)
mesin cup sealer manual. 5. Hasil kegiatan dan pembahasan
3. Pastikan stop kontak terhubung dengan 6. Kesimpulan dan saran
sumber listrik.
7. Daftar pustaka
4. Tekan tombol ON kemudiaan putar/
H. Presentasikan hasil praktikum di depan
setting temperatur ke 250 derajat.
kelas!
Setelah pemanasan heater (estimasi 5
menit atau setelah lampu indikator Biasakanlah bersikap sopan dengan
berpindah kembali ke lampu hijau) maka memberi salam, tertib, tanggung jawab,
putar kembali pengatur suhu ke angka disiplin dan kerjasama!
150 derajat.
5. Tarik tempat cup gelas yang sudah berisi
jelly drink (posisinya ada dibawah),
siapkan dan taruh cup yang telah berisi
jelly drink yang akan dipres. Kemudian,
tarik gagang mesin press (posisinya di
samping kanan) kearah bawah sampai
mentok dan tahan selama 3 – 5 detik.
Kemudian gagang dikembalikan ke
posisi semula.
6. Tarik tempat cup jelly drink dan Anda
akan mendapatkan jelly drink sudah
terkemas. Setelah proses pengepresan
selesai, bersihkan alat cup sealer.
7. Masukkan jelly drink yang sudah dipres
55
Untuk menambah wawasan lebih jauh Cup sealer merupakan alat atau mesin yang
mengenai pengemasan olahan rumput laut dan digunakan untuk mengepres cup berbagai
hasil samping perikanan kalian juga dapat macam minuman. Tugas Anda mencari apa saja
mempelajari secara mandiri melalui internet. kegunaan cup sealer, bagian-bagian cup sealer,
Di internet kalian bisa mencari lebih jauh jenis-jenis cup sealer, gambar cup sealer dan
materi tentang pengemasan olahan rumput cara kerja dari cup sealer. Anda dapat
laut dan hasil perikanan tersebut disertai mengumpulkan informasi melalui buku,
penjelasan menggunakan video. Salah satu internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
website yang dapat kalian kunjungi untuk Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
menambah wawasan dan pemahaman kalian dengan format yang sudah disepakati dengan
tentang olahan rumput laut dan hasil guru pengampu.
perikanan adalah sebagai berikut:
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelasakan tentang prinsip pengemasan!
2. Sebutkan kegunaan dari kemasan!
3. Sebutkan jenis-jenis kemasan dan ke-
gunaannya!
4. Jelaskan jenis kemasan yang digunakan
untuk mengemas produk olahan rumput
https://www.youtube.com/watch?v=s48YN5Py3z0
laut!
5. Buatlah diagram alir proses pengemasan
terasi!
1. P e n g e m a s a n a d a l a h s u a t u p r o s e s
pembungkusan, pewadahan atau pe-
ngepakan suatu produk dengan meng- Setelah mempelajari bab kedua ini, Anda
gunakan bahan tertentu sehingga produk tentu menjadi paham tentang prinsip
yang ada di dalamnya bisa tertampung dan pengemasan dan jenis-jenis kemasan olahan
terlindungi rumput laut dan hasil samping perikanan.
2. Jenis-jenis kemasan berdasarkan struktur 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
isi, dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kemasan pembelajaran Bab II ini?
primer, kemasan sekunder, dan kemasan 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
tersier. pada Ban II ini, mana yang menurut Anda
3. Jenis-jenis kemasan, meliputi; kertas, paling sulit dipahami?
karton, dan karton bergelombang; kemasan 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
plastik; logam/kaleng; alumunium; menyelesaikan pembelajaran Bab II ini?
gelas/kaca; karung; kayu; dan styrofoam. 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab II?
56
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
57
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
59
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
58
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
60
BAB 3
PEMASARAN PRODUK RUMPUT LAUT
DAN HASIL SAMPING PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta
didik mampu menjelaskan pemasaranproduk rumput laut dan hasil samping
perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta
didik mampu menjelaskanmenjelaskan pemasaranproduk rumput laut dan
hasil samping perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menyiapkan peralatan dan
bahan pemasaranproduk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan
benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu melakukan pe-
masaranproduk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
61
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Pemasaran menjadi faktor penting dari dengan melibatkan pelaku pasar tertentu.
kelangsungan suatu industri. Sebelum Mereka adalah pedagang dan pe-
dipasarkan, produk harus dipastikan dalam ngumpul,pedagang perantara, dan eks-
keadaan baik, memiliki kualitas yang baik, portir.
berpenampilan menarik, aman untuk Pedagang pengumpul melakukan aktivitas
konsumen, dan memiliki harga jual yang baik. di sentra produksi yang biasanya adalah
Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan penduduk desa penghasil rumput laut.
mutu yang ketat. Pemilihan bahan kemasan Secara umum, kegiatan kelompok ini adalah
dan label pada kemasan juga dapat mengumpul, menyimpan, membiayai
menentukan penerimaaan produk. Prospek (memberi pinjaman pada petani dan sewa
pemasaran hasil produk perikanan yang cukup gudang), dan membungkus. Pedagang
baik didukung oleh adanya peningkatan pengumpul yang membeli rumput laut
konsumsi ikan per kapita dunia setiap tahun segar dari petani harus menyiapkan rumput
seiring dengan meningkatnya jumlah laut sampai menjadi produk siap
penduduk dunia (Setiyorini, 2018). dipasarkan, yaitu rumput laut kering.
A. Prinsip Pemasaran Mereka melakukan pembersihan dan
Kegiatan pemasaran sangat penting dalam pengeringan rumput laut.
semua kegiatan yang menghasilkan barang Pedagang perantara memiliki kegiatan
tau jasa. Pemasaran berasal dari kata pasar berupa membeli rumput laut dan
dimana pengertian mengenai pasar memindahkan barang dari sentra produksi
merupakan tempat terjadinya transaksi jual ke pelabuhan ekspor atau ke daerah
beli dengan pembeli dan penjual. Di dalam konsumen di berbagai kota. Pedagang
pasar terdapat pasar kongkrit dan pasar perantara ini biasanya adalah pegawai dari
abstrak. Pasar kongkrit adalah tempat perusahaan ekspor yang bertugas di sentra
dimana para permintaan dan penawaran produksi. Selain itu, pedagang perantara
barang berkumpul dan bertemu (misalkan bisa jadi adalah orang yang diberi modal
pada pasar ikan), sedangkan pasar abstrak oleh perusahaan ekspor untuk melakukan
keseluruhan permintaan dan penawaran pembelian di sentra produksi.
yang berhubungan satu sama lain. Eksportir melakukan pembelian dari
Menurut Kotler dalam Tim Asisten PHP pedagang perantara, sortasi pembersihan
(2015), Pemasaran adalah sebagai suatu kembali, pengeringan, dan pembungkusan.
proses sosial yang didalamnya individu dan Kegiatan-kegiatan tersebut biasanya
kelompok mendapatkan apa yang mereka dilakukan untuk mengolah komoditas agar
butuhkan dan inginkan dengan siap diekspor. Biasanya produk yang
menciptakan, menawarkan, secara bebas diperoleh dari petani belum siap untuk
mempertukarkan produk yang bernilai diekspor karena belum memenuhi
dengan pihak lain. Berdasarkan definisi persyaratan mutu ekspor karena keter-
tersebut, proses pemasaran dimulai dari batasan biaya.
menemukan apa yang diinginkan Pemasaran produk olahan rumput laut,
konsumen. Semua ini tidak lepas dari yaitu manisan dan dodol rumput laut dapat
konsep marketing yang paling besar, yaitu dilakukan langsung oleh produsen. Hal
berusaha memproduksi produk/jasa untuk tersebut umumnya dilakukan oleh
memenuhi selera konsumen (value based), produsen dengan kapasitas produksi yang
baik yang bersifat tangible maupun kecil dan terbatas pada masalah dana.
intangible. Meskipun demikian, produsen harus tetap
Rumput laut segar biasanya dipasarkan memperhatikan salah satu faktor penting
62
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
dari proses pemasaran, yaitu pembentukan pada banyaknya orang yang memiliki
brand atau kesan terhadap produk. kebutuhan, memiliki sumber daya yang
Kesan produk akan mempengaruhi cara menarik bagi orang lain, dan ingin
mempromosikan produk serta penentuan menawarkan sumber daya ini sebagai ganti
harga produk. Misalnya, bila produsen apa yang mereka inginkan. Pasar semula
berdomisili di daerah sumber rumput laut berarti tempat dimana pembeli dan penjual
yang banyak dikunjungi oleh tamu dari luar berkumpul untuk saling menukar barang
daerah maka sebaiknya produk diposisikan mereka. Para pakar ekonomi menggunakan
sebgai produk oleh-oleh. Kekhasan produk, istilah pasar untuk suatu kumpulan pembeli
berupa bahan baku dari rumput laut, dan penjual yang mentransaksikan produk
ditonjolkan untuk meyakinkan konsumen dan kelas produk tertentu.
bahwa produk layak menjadi oleh-oleh dan Konsep pasar sepenuhnya menuntun
dapat mewakili daerah yang mereka konsep pemasaran. Pemasar adalah pihak
kunjungi. Pemilihan penampilan label akan yang aktif berusaha melaksanakan kegiatan
dapat membantu menciptakan kesan pertukaran. Pihak yang lain merupakan
produk, misalnya dengan mencantumkan prospek. Pemasar adalah seseorang yang
nama daerah sentra produksi. mencari sumber daya dari orang lain dan
Dalam memperluas pasar, produsen dapat mau untuk menawarkan sesuatu yang
memanfaatkan pedagang yang dapat berharga dalam pertukaran. Pemasar ini
membeli produk dalam partai besar dan mencari respon dari pihak lain, baik untuk
menjual produk di tempat lain. Pedagang menjual sesuatu atau membeli sesuatu.
biasanya akan mendistribusikan produk ke Pemasar dapat melakukan pekerjaan
daerah yang jauh dari sentra produksi menjual maupun membeli sehingga apabila
bahkan kota besar. Dengan sistem dalam suatu situasi tertentu antara penjual
pemasaran ini, salah satu kesan produk dan pembeli itu sama-sama aktif melakukan
yang dapat dipilih adalah meyakinkan pertukaran maka keduanya dapat disebut
konsumen bahwa produk mengandung pemasar. Situasi tersebut menunjukkan
dietary fiber dan kandungan iodium yang adanya pemasaran timbal balik. Pemasaran
tinggi. Masyarakat di perkotaan umumnya adalah dari kata pasar yang tidak hanya
memperhatikan kandungan gizi dari produk memiliki penegrtian konkrit, tetapi lebih
makanan dan tawaran berupa kandungan ditujukan pada pengertian abstrak. Banyak
dietary fiber dan iodium yang tinggi definisi telah dikemukakan para pakar,
sehingga diperkirakan mampu menarik tetapi umumnya mereka berpendapat
minat konsumen. Pada label produk bahwa kegiatan pemasaran bukanlah hanya
sebaiknya dicantumkan kandungan gizi sekadar kegiatan menjual barang/jasa,
dengan komposisi warna dan gambar yang melainkan lebih luas lagi. Pemasaran dapat
menarik (Hambali, 2004). didefinisikan secara sederhana berikut ini.
B. Pasar, Pemasar, dan Pemasaran “Semua kegiatan/aktivitas untuk
memperlancar arus barang/jasa dari
Pasar, pemasar, dan pemasaran merupakan
produsen ke konsumen secara paling
konsep pertukaran yang menimbulkan
efisien dengan maksud untuk menciptakan
konsep pasar. Pasar terdiri dari semua
permintaan efektif”.
pelanggan potensial yang lama-lama
mempunyai kebutuhan atau keinginan yang Definisi di atas jelas menunjukkan bahwa
mungkin dan mampu terlibat dalam kegiatan/aktivitas pemasaran itu tidaklah
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan semata-mata kegiatan untuk menjual
atau keinginan. Ukuran pasar tergantung barang/jasa, sebab kegiatan sebelum dan
63
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan (form utility) melalui kegiatan selling and
pemasaran. Contohnya, suatu perusahaan buying, dan lain-lain. Semua kegiatan
industri yang mempunyai program untuk pemasaran (fungsi pemasaran) dapat
meningkatkan produk (product deve- meningkatkan nilai tambah (added value)
lopment) sehingga kegiatan tersebut suatu komoditi yang mengarah pada
merupakan salah satu bagian dari kegiatan peningkatan share (bagian yang di-
pemasaran. Kegiatan itu langsung atau terimakan kepada para pelaku pemasaran)
tidak langsung memperlancar arus dapat berupa keuntungan bagi para
barang/jasa dari produsen ke konsumen produsen (pembudidaya ikan, nelayan, dan
sehingga mampu menciptakan permintaan petambak garam), pedagang perantara
efektif (Tjiptadi). hingga konsumen (institutional market:
C. Ciri-ciri Pemasaran usaha pengeolahan baik skala UMKM
maupun industri, horeka: hotel restauran
Menurut Hanafiah dan Saefudin dalam Tim
kafe dan konsumen akhir).
Asisten PHP (2015), pemasaran hasil
perikanan mempunyai ciri-ciri, diantaranya Mengingat komoditi perikanan memiliki
sebagai berikut: karakteristik yang khas, yaitu mudah rusak,
tidak seragam, musiman, daerah produsen
1. Sebagian besar dari hasil perikanan
pada umumnya di pedesaan/pelosok/
berupa bahan makanan yang dipasarkan
pesisir, dan memerlukan ruang yang lebih
diserap oleh konsumen akhir secara
luas serta berpendingin (ikan segar) untuk
relatif stabil sepanjang tahun.
penyimpanan, maka pemasaran hasil
2. Pada umumnya pedagang pengumpul perikanan umumnya berpotensi tidak
memberi kredit kepada produsen. efisien. Hal ini karena untuk memasarkan
3. Saluran pemasaran pada umumnya dibutuhkan saluran pemasaran yang
terdiri dari produsen (nelayan), umumnya panjang sehingga cukup banyak
pedagang perantara sebagai pengum- pedagang perantara yang terlibat (Abidin,
pul, pedagang eceran dan konsumen. 2017).
4. Pergerakan hasil perikanan berupa E. Permasalahan Pemasaran Hasil Perikanan
bahan makanan dari produsen sampai Menurut Abidin (2017) pemasaran hasil
konsumen pada umumnya meliputi perikanan dihadapkan pada berbagai
proses proses pengumpulan, pengim- permasalahan spesifik yang diakibatkan
bangan, dan penyebaran, dimana proses oleh karakteristik komoditi perikanan itu
pengumpulan merupakan proses yang sendiri, sistem pemasaran, maupun sifat
terpenting. konsumen yang dinamis.
5. Kedudukan terpenting dalam pemasaran 1. Karakteristik hasil-hasil perikanan
hasil perikanan terletak pada pedagang
Kekhasan hasil-hasil atau komoditi
pengumpul karena berhubungan dengan
perikanan memunculkan permasalahan
fungsinya sebagai pengumpul dari
pemasaran yang khas pula, meliputi:
daerah produksi yang terpencar-pencar,
mudah rusak, musiman, butuh ruang
skala produksi kecil-kecil, dan produk-
yang banyak, dan tidak seragam.
sinya musiman.
2. Banyaknya produsen perikanan skala
D. Pentingnya Pemasaran Hasil Perikanan
kecil dan tersebar secara geografis
Kegiatan pemasaran dapat menciptakan
Jumlah produsen yang terlalu banyak,
berbagai kegunaan (utility), yaitu kegunaan
namun skala usahanya kecil dan tersebar
tempat (place utility) melalui distribution,
secara geografis di pedesaan atau
kegunaan waktu (time utility) dan bentuk
pesisir.
64
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
65
3. Prosedur Pemasaran Jelly Drink Untuk menambah wawasan lebih jauh
Setelah melakukan pengolahan dan mengenai pemasaran olahan rumput laut dan
pengemasan produk jelly drink, siswa diberi hasil samping perikanan kalian juga dapat
tugas untuk melakukan pemasaran produk mempelajari secara mandiri melalui internet.
jelly drink. Di internet kalian bisa mencari lebih jauh
materi tentang pemasaran olahan rumput laut
4. Diskusikan dengan kelompok hasil penga-
dan hasil perikanan tersebut disertai
matan yang telah dilakukan!
penjelasan menggunakan video. Salah satu
5. Buatlah laporan dan kesimpulan ber- website yang dapat kalian kunjungi untuk
dasarkan hasil pengamatan! menambah wawasan dan pemahaman kalian
6. Petunjuk Penulisan Laporan tentang olahan rumput laut dan hasil
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap perikanan adalah sebagai berikut:
kelompok dengan memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Nama kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan dan saran
7. Daftar pustaka
7. Presentasikan hasil praktikum di depan
kelas!
Biasakanlah bersikap sopan dengan mem-
beri salam, tertib, tanggung jawab, disiplin
dan kerjasama!
http://dkp.lebakkab.go.id/
strategi-pemasaran-produk-perikanan-dan-kelautan.html
http://www.materiakuntansi.com/
66
penilaian harian
1. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
manajerial di mana individu-individu dan dan benar!
kelompok-kelompok mendapatkan apa 1. Jelaskan tentang pemasaran!
yang mereka butuhkan dan inginkan
2. Sebutkan ciri-ciri pemasaran!
melalui penciptaan, penawaran, dan
pertukaran produk-produk yang bernilai. 3. Jelaskan mengenai strategi pemasaran!
2. Pasar terdiri dari semua pelanggan 4. Sebutkan permasalahan dalam pemasaran
potensial yang lama-lama mempunyai hasil perikanan!
kebutuhan atau keinginan yang mungkin 5. Sebutkan dan jelaskan mengenai bauran
dan mampu terlibat dalam pertukaran pemasaran (marketing mix)!
untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan.
3. Pemasar adalah seseorang yang mencari
sumber daya dari orang lain dan mau untuk
menawarkan sesuatu yang berharga dalam Setelah mempelajari bab ketiga ini, Anda tentu
pertukaran. menjadi paham tentang pemasaran olahan
rumput laut dan hasil samping perikanan.
4. Strategi pemasaran atau bauran pemasaran
(marketing mix) adalah alat perusahaan 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
untuk memperoleh respon yang diinginkan. pembelajaran Bab III ini?
Strategi pemasaran adalah salah satu upaya 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
untuk mengoptimalkan proses pemasaran. pada bab ketiga ini, mana yang menurut
5. Alat yang bisa dikontrol oleh perusahaan Anda paling sulit dipahami?
dan diarahkan untuk memperoleh respon 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
yang diinginkan dari pasar sasaran, menyelesaikan pembelajaran Bab III ini?
meliputi; produk (product), harga (price), 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
tempat (place), dan promosi (promotion) menyelesaikan pembelajaran Bab III?
yang disebut 4P yang dikenal dengan
bauran pemasaran (marketing mix).
67
BAB 4
ANALISIS USAHA PRODUK OLAHAN
RUMPUT LAUT & HASIL SAMPING PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menjelaskan analisis usaha produk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menjelaskan biaya produk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menjelaskan penentuan harga jual produk
rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menjelaskan analisis kelayakan usaha
produk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
5. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menghitung biaya produksi dan harga jual
produk rumput laut dan hasil samping perikanan dengan benar.
6. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menghitung R/C
Biaya investasi
Pendahuluan Biaya tetap
Biaya tidak tetap
Aspek teknis
Aspek ekonomi
Aspek Analisis & keuangan
Kelayakan Usaha Aspek budaya
& mentalitas
Analisis Usaha Pengertian dan Aspek yuridis
Produk Rumput Laut Tujuan Analisis
dan Hasil Samping Perikanan Finansial Usaha Rencana produksi
Biaya usaha
Analisis Biaya, Penerimaan
Penerimaan usaha
dan Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha
Menghitung kelayakan usaha
analisis kelayakan usaha, HPP, HJP, biaya, produksi, pendapatan, laba rugi, BEP, R/C Ratio, B/C Ratio,
Payback period
68
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Suatu jenis usaha dalam hal ini akan dinilai keuntungan dengan memperhitungkan risiko
apakah pantas atau layak dilaksanakan atau hambatan yang dihadapi dalam proses
didasarkan kepada beberapa kriteria tertentu produksi, sehingga dapat dilakukan antisipasi
yang ada. Layak bagi suatu usaha artinya untuk menghindari kerugian. Sedangkan bagi
menguntungkan dari berbagai aspek. Analisis pengelola LKM, analisis kelayakan usaha
kelayakan usaha agribinis pengolahan hasil bertujuan lebih kepada proses persetujuan
perikanan adalah upaya untuk mengetahui dan realisasi pinjaman pembiayaan anggota
tingkat kelayakan atau kepantasan untuk sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang
dikerjakan dari jenis usaha agribisnis berlaku.
pengolahan hasil perikanan, dengan melihat A. Aspek-aspek Analisis Kelayakan Usaha
beberapa parameter atau kriteria kelayakan
Dalam melakukan analisis kelayakan suatu
tertentu. Dengan demikian, suatu usaha
usaha agribisnis pengolahan hasil
dikatakan layak kalau keuntungan yang
perikanan, ada banyak aspek yang perlu
diperoleh dapat menutup seluruh biaya yang
dianalisis. Jenis aspek apa saja dan
dikeluarkan, baik biaya yang langsung maupun
seberapa dalam atau detail tingkat analisis,
yang tidak langsung.
bergantung pada kebutuhan yang berkaitan
Kelayakan merupakan kata kunci yang harus dengan bidaang usaha. Semakin besar dan
dipegang oleh para pengelola lembaga komplek suatu usaha maka aspek analisis
keuangan dan merupakan kriteria yang paling kelayakan usaha juga semakin luas dan
pokok dalam membiayai suatu jenis usaha. komplek. Secara garis besar aspek analisis
Jadi, jangan sampai terjadi suatu pembiayaan kelayakan usaha dikelompokan kedalam 3
diluncurkan tanpa ada analisis kelayakan. (tiga) aspek, antara lain:
Maka dari itu, jika suatu usaha tidak layak,
1. Aspek teknis, menganalisis unsur
khususnya ditinjau dan segi ekonomi tetapi
teknologi dan cara (prosedur) suatu
tetap dibiayai, maka risiko yang akan timbul
usaha dilaksanakan. Misalnya, secara
adalah kemacetan usaha akibat dari kerugian.
taknis suatu usaha dapat dilakukan oleh
Apabila modal usaha merupakan pinjaman dari
pelaku karena telah tersedianya dan
suatu lembaga keuangan maka akan terjadi
dikuasainya teknologi yang diperlukan.
kemacetan atau tunggakan pengembalian.
Atas dasar itulah, maka kemampuan menilai 2. Aspek ekonomi, menganalisis unsur
kelayakan suatu usaha bagi pengelola usaha keuangan dan perekonomian serta
dan atau pengelola Lembaga Keuangan Mikro perdagangan. Orientasi analisis ekonomi
(LKM) merupakan kemampuan yang sangat yaitu keuntungan finansial yang akan
pokok dan sangat menentukan bagi diperoleh suatu usaha.
kelangsungan serta perkembangan usaha 3. Aspek sosial budaya, membahas unsur
agribisnis pengolahan hasil perikanan dan bagi adat istiadat, sosial dan budaya
suatu LKM itu sendiri. masyarakat yang langsung maupun tidak
Berdasarkan uraian singkat di atas dapat langsung terkait dengan suatu usaha.
dimengerti bahwa analisis kelayakan usaha Misalnya suatu usaha tidak bertentangan
sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha dengan adat istiadat dan sosia-budaya
(produsen) dengan tujuan untuk: (1) masyarakat.
Menetapkan rencana usaha dari segi lokasi Namun demikian, sesuai dengan keperluan
usaha, skala atau volume usaha, jumlah baik pada pihak pelaku usaha (produsen)
kebutuhan modal dan sarana usaha, teknologi, maupun pihak pengelola LKM, maka aspek
dan segi pemasaran. (2) Menetapkan strategi dan kriteria kelayakan usaha dapat
pengelolaan usaha yang berorientasi kepada dikembangkan dengan tujuan untuk
69
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
70
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
71
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
72
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
73
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
74
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
didasarkan pada harga riil (nyata) dari rumput laut dan ikan-ikan kecil. Dalam
apa yang sebenarnya terjadi. sehari dapat mengolah 100 kg rumput
Dalam hal ini, yang akan dianalisis laut dan 100 kg ikan-ikan kecil.
adalah biaya dari berbagai kegiatan e. Tenaga kerja diperlukan terutama
produksi produk olahan rumput laut dan untuk mengolah olahan rumput laut
hasil samping perikanan mulai dari biaya dan hasil samping perikanan,
investasi, pengolahan, peralatan, biaya diperlukan sekitar 4 orang harian
tenaga kerja/karyawan, dan biaya tetap lepas dengan upah Rp.1.000.000/
lainnya sampai pada penjualan. bulan dan 1 orang tenaga pemasaran
Perhitungan biaya yang sering dilakukan dengan gaji Rp.1.500.000/bulan.
adalah BEP (Break Even Point) dan R/C Analisis Kelayakan Usaha Produksi Olahan
ratio. Dalam perhitungan ekonomi ini Rumput Laut dan Hasil Samping Perikanan
diasumsikan hal-hal berikut ini:
1. Biaya
a. Produksi dilakukan setiap hari, pada
a. Biaya Investasi
perhitungan ini penulis mengambil
contoh produk yang akan digunakan Biaya investasi dalam usaha produksi
dalam usaha adalah dodol rumput laut, olahan rumput laut dan hasil samping
permen rumput laut dan rambak kulit perikanan merupa-kan biaya yang harus
ikan. Satu bulan diasumsikan 25 hari dialokasikan meliputi biaya perijinan,
produksi. bangunan, serta pembelian peralatan.
Rincian biaya investasi produksi olahan
b. Lahan yang digunakan sebagai tempat
rumput laut dan hasil samping perikanan
usaha adalah milik sendiri, sedangkan
dapat dilihat pada Tabel 4.2.
bangunan tempat produksi dibangun
dengan mengacu pada prinsip-prinsip b. Biaya Operasional
GMP (Good Manufacturing Practices). Biaya operasional yang dihitung per
Adapun tata letak dan alur proses bulan adalah biaya tetap dan biaya tidak
dapat dilihat pada Gambar. Bangungan tetap. Biaya operasional usaha produksi
diasumsikan mempunyai umur olahan rumput laut dan hasil samping
bangunan hingga 25 tahun. perikanan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
c. Biaya investasi yang dikeluarkan untuk c. Biaya Tetap
produksi produk olahan rumput laut Biaya tetap menurut Wikipedia adalah
dan hasil samping perikanan pengeluaran bisnis yang tidak ber-
diasumsikan mendapat bantuan gantung pada tingkat barang atau jasa
berupa pinjaman lunak dari Kredit yang dihasilkan oleh bisnis tersebut.
Usaha Kecil (KUK) sebanyak Biaya tetap berkaitan dengan waktu,
Rp.100.000.000,- dengan bunga 12% seperti gaji atau beban sewa yang
per tahun. dibayar setiap bulan, biaya listrik dan
d. Bahan baku yang digunakan untuk biaya air.Biaya tetap dapat dilihat pada
memproduksi olahan rumput laut dan Tabel 4.7
hasil samping perikanan adalah
75
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Tabel 4. 2 Rincian Biaya Investasi Pengolahan Produk Olahan Rumput Laut
No Uraian Sat Jum Harga/unit (Rp.) Nilai Investasi Umur Ekonomi Penyusutan/
lah (Rp) (tahun) Bulan (Rp)
D Peralatan Kantor
76
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Jumlah 17.050.000
Jumlah 22.987.500
77
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Jumlah 54.662.500
Tabel 4. Rincian Biaya Tetap Pengolahan Produk Olahan Rumput Laut
Jumlah 4.750.000
78
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Total
produksi/hari
79
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
=
menurut Wikipedia merupakan suatu titik Investasi investasi
x
= x
=
biaya. Perhitungan BEP dapat dilakukan æ 309,72 ö
309 , 72
ç ÷
dengan beberapa cara berikut: è 100 ø 100
= 0,32 tahun
Biaya tetap Jadi, waktu balik modal adalah 1 hari .
BEP =
Biaya tidak tetap 5. R/C Ratio (Return Cost Ratio)
1
= x 100%
BEP Rp 123.655.000 - Rp .
88.350.000
80
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
praktik
Analisis Usaha Produksi Jelly Drink Rumput Untuk menambah wawasan lebih jauh
Laut mengenai analisa usaha produksi olahan
A. Tujuan rumput laut dan hasil samping perikanan
Setelah mempelajari materi produk olahan kalian juga dapat mempelajari secara mandiri
rumput laut, peserta didik mampu mela- melalui internet.
kukan praktik analisa usaha produksi jelly Di internet kalian bisa mencari lebih jauh
drink rumput laut dengan benar. materi tentang analisa usaha produksi olahan
B. Alat dan Bahan rumput laut dan hasil perikanan tersebut
disertai penjelasan menggunakan video. Salah
Buku dan alat tulis satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
C. Prosedur analisa usaha produksi jelly drink menambah wawasan dan pemahaman kalian
rumput laut tentang produksi olahan rumput laut dan hasil
Setelah siswa melakukan pengolahan, perikanan adalah sebagai berikut:
pengemasan, dan pemasaran produk jelly 1.http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-
drink rumput laut, siswa diberi tugas untuk budidaya-rumput-laut-dan-analisa-
melakukan penghitungan analisa usaha usahanya.htm
produksi jelly drink rumput laut. 2.https://media.neliti.com/media/publications/
D. Diskusikan dengan kelompok hasil penga- 89939-ID-analisis-strategi-pengembangan-
matan yang telah dilakukan! sentra-pe.pdf
E. Buatlah laporan dan kesimpulan berda-
sarkan hasil pengamatan!
F. Petunjuk Penulisan Laporan
Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap
kelompok dengan memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Nama kelompok
2. Judul kegiatan praktikum
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan per-
alatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
6. Kesimpulan dan saran
7. Daftar pustaka
81
penilaian harian
1. Biaya investasi dalam usaha produksi Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
olahan rumput laut dan hasil samping dan benar!
perikanan merupakan biaya yang harus 1. Apa tujuan dibuat analisis kelayakan usaha?
dialokasikan meliputi biaya perijinan,
2. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap?
bangunan, serta pembelian peralatan.
3. Apa yang dimaksud dengan biaya tidak
2. Biaya operasional yang dihitung per bulan
tetap?
adalah biaya tetap dan biaya tidak tetap.
4. Jelaskan tentang Break Even Point (BEP)!
3. Biaya tetap menurut Wikipedia adalah
pengeluaran bisnis yang tidak bergantung 5. Jelaskan tentang R/C Ratio!
pada tingkat barang atau jasa yang
dihasilkan oleh bisnis tersebut.
4. Break Even Point (BEP) atau titik impas
merupakan suatu titik dimana biaya atau
pengeluaran dan pendapatan adalah Setelah mempelajari Bab IV ini, Anda tentu
seimbang sehingga tidak terdapat kerugian menjadi paham tentang analisa usaha produksi
atau keuntungan. Dengan kata lain, pada olahan rumput laut dan hasil samping per-
keadaan itu keuntungan atau kerugian ikanan.
sama dengan nol. 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
5. R/C ratio merupakan indikator kelayakan pembelajaran Bab IV ini?
usaha yang dilihat dari perbandingan 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
antara tingkat pendapatan dengan jumlah pada bab keempat ini, mana yang menurut
biaya yang dikeluarkan. Apabila R/C ratio Anda paling sulit dipahami?
lebih dari 1, maka usaha yang bersangkutan 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
layak untuk dijalankan menyelesaikan pembelajaran Bab IV ini?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah me-
nyelesaikan pembelajaran Bab IV?
82
BAB 5
PEMBUKUAN ADMINISTRASI
PRODUKSI OLAHAN RUMPUT LAUT
DAN HASIL SAMPING PERIKANAN
pembukuan administrasi
84
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
85
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
86
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
87
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Transaksi 3 : 5 Untuk menambah kas, perusahaan Transasksi 4 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset
Februari meminjam uang dari Bank BRI sebesar perusahaan berupa peralatan mesin bertambah
2018 Rp.25.000.000 dengan bunga 20% per sementara aset lainnya berupa kas berkurang
tahun dan jatuh tempo 1 Januari 2019. sejumlah yang sama sebesar Rp.16.000.000
Transasksi 4 7 Perusahaan membeli 1 unit mesin pemisah Transaksi 5 : Mempengaruhi persamaan akuntansi, aset
: Februari daging dari Toko. Sido Rukun sebesar perusahaan berupa persediaan bertambah
2018 Rp.16.000.000 dan dibayar kas. sebesar Rp.1.500.000 sementara hutang bertam-
bah sejumlah yang sama
Transaksi 6 : 26 Perusahaan membayar hutang pembelian Transaksi 7 : Tidak mempengaruhi persamaan akuntansi, aset
Februari bahan persediaan produksi kepada dan ekuitas perusahaan tidak berpengaruh
2018 TokoUtama sebesar Rp.1.500.000 dengan dengan transaksi ini sehingga tidak perlu dicatat.
kas.
88
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
89
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
90
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
91
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
92
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
93
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
94
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Dikurangi:
95
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
contoh soal
Perusahaan Dagang PT. Bahari Mina Jaya yang PT. Bahari Mina Jaya
Laporan Laba Rugi
bergerak di bidang penjualan produk olahan Tahun 2018
hasil perikanan dalam kegiatan usahanya telah
mencatat transaksi-transaksi sebagai berikut: Penjualan Rp 5.000.000
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal Rp. 100.000
Pembelian Rp. 1.100.000
Saldo perkiraan persediaan awal tahun sebagai Pembelian bersih (+)
berikut: Persediaan akhir Rp. 1.200.000
Rp. 160.000 (-)
Persediaan awal Rp. 100.000 Harga Pokok Penjualan Rp.140.000 (-)
Penjualan kotor Rp. 3.960.000
Selama tahun berjalan transaksi yang terjadi Biaya Usaha:
adalah sebagai berikut: Biaya gaji dan upah Rp. 1.000.000
karyawan
1. Bahan baku yang dibeli Biaya iklan Rp. 560.000
Biaya listrik Rp. 300.000
= Rp. 1.100.000 Biaya bunga Rp. 200.000
Biaya penyusutan Rp. 400.000 (+)
2. Biaya gaji dan upah karyawan peralatan
= Rp. 1.000.000 Total Biaya Rp.2.460.000 (-)
Labab Usaha Rp. 1.500.000
3. Beban iklan
PT. Bahari Mina Jaya
= Rp. 480.000 NERACA
4. Beban listrik Tahun 2018
96
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
pembukuan catatan stok yang tertib, kita beragam, karena petugas harus
bisa mengetahui jumlah arus barang menentukan jumlah per item
yang masuk dan keluar setiap harinya. barang/produk yang dijual.
Hal ini sangat bermanfaat bagi c. Melakukan pengecekan barang
pengusaha untuk menghindari terjadi- sebelum disimpan
nya kecurangan yang dapat dilakukan
Sebelum disimpan di ruang pe-
oleh supplier maupun pegawai perusa-
nyimpanan/gudang, petugas juga
haan.
harus melakukan pengecekan barang.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk Pengecekan bisa dilakukan sebelum
mengelola stok barang antara lain: pemberian kode supaya bisa diketahui
a. Persiapkan data seakurat mungkin ada atau tidaknya barang yang dicatat
Petugas pencatat stok barang harus dalam tumpukan stok barang. Selain
melakukan pencatatan seakurat itu, dengan pengecekan barang kita
mungkin seperti input stok barang bisa mengetahui ada tidaknya barang
masuk dan stok barang keluar. Dapat yang cacat atau rusak. Apabila
dibantu dengan program atau aplikasi ditemukan ada barang yang cacat,
pendukung untuk mempermudah maka barang yang cacat atau rusak
proses pencatatan sehingga hasilnya perlu dikumpulkan ke dalam satu
lebih akurat. Tujuan pencatatan stok tempat lain.
barang masuk dan keluar adalah untuk d. Melakukan pengkodean setiap barang
mengetahui terlebih dahulu data dari Pengkodean atau pemberian kode
periode sebelumnya, sehingga dapat pada barang akan sangat membantu
menentukan target pemasaran serta dalam melakukan penataan dan
ramalan (forecast) penjualan pada penjualan barang. Barang yang
periode saat ini. Beberapa perusahaan mempunyai kode sama maka disimpan
distributor maupun produsen saat ini pada tempat yang sama. Penyimpanan
sering menggunakan sistem PO (pre dilakukan dengan rapi sesuai kode
order) sehingga data pesanan yang yang telah diberikan. Transaksi
masuk akan dijadikan sebagai penjualan akan terasa lebih mudah
landasan untuk menentukan angka apabila barang telah diberi kode,
persediaan. karena petugas penjualan akan cepat
b. M e m b u a t p e r k i r a a n ( f o r e c a s t ) paham dengan apa yang ditanyakan
persediaan dan dipesan oleh pelanggan.
Setelah dilakukan pengumpulan data e. Memisahkan stok baru dan stok lama
masuk dan keluar barang. Langkah Memisahkan stok barang yang baru
selanjutnya adalah membuat dan stok barang yang lama akan
perkiraan (forecast) persediaan stok memudahkan perhitungan stok lama
barang berupa jumlah persediaan yang terjual dan belum terjual. Perlu
yang dibutuhkan pada periode ini. disediakan tempat khusus untuk
Langkah ini bukan merupakan langkah menyimpan stok barang yang baru. Hal
yang mudah apabila industri atau ini dilakukan untuk menghindari
perusahaan memproduksi atau tercampurnya stok barang yang baru
mendistribusikan produk yang dan stok barang lama.
97
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Barang
1 2 3 4 5 6pengemasan, dan pemasaran, dan
7 8 9 10 11 12 13
98
praktik
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, 1. Pembukuan adalah suatu proses penca-
waktu dan tempat) tatan yang dilakukan secara teratur untuk
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan mengumpulkan data dan informasi
peralatan, metode pelaksanaan) keuangan, meliputi harta, kewajiban,
modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah
5. Hasil kegiatan dan pembahasan
harga perolehan dan penyerahan barang
6. Kesimpulan dan saran atau jasa. Ditutup dengan menyusun
7. Daftar pustaka laporan keuangan berupa neraca, dan
G. Presentasikan hasil praktikum di depan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak
kelas! tersebut.
Biasakanlah bersikap sopan dengan 2. Administrasi adalah kegiatan yang
memberi salam, tertib, tanggung jawab, dilakukan untuk mengendalikan suatu
disiplin dan kerjasama! usaha.
3. Pembukuan administrasi produksi meru-
pakan suatu kegiatan pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk mengum-
pulkan data dan informasi keuangan
Untuk menambah wawasan lebih jauh menyangkut proses produksi baik jasa
mengenai pembukuan administrasi produksi maupun barang yang dihasilkan oleh
olahan rumput laut dan hasil samping perusahaan atau industri.
perikanan kalian juga dapat mempelajari 4. Laporan arus kas (cash flow) merupakan
secara mandiri melalui internet. Di internet elemen penting yang berfungsi untuk
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang memberikan informasi mengenai kondisi
pembukuan administrasi produksi olahan keuangan suatu perusahaan pada suatu
rumput laut dan hasil perikanan tersebut periode waktu tertentu.
disertai penjelasan menggunakan video. Salah 5. Laporan keuangan merupakan hal yang
satu website yang dapat kalian kunjungi untuk harus dilakukan oleh industri manufaktur,
menambah wawasan dan pemahaman kalian karena dengan adanya laporan keuangan,
tentang produksi olahan rumput laut dan hasil manajemen dapat mengambil keputusan
perikanan adalah sebagai berikut: yang memang benar-benar dibutuhkan
1.http://firrthebiip.blogspot.com/2013/09/sist oleh industri dengan mudah berdasarkan
em-administrasi-pembukuan-fungsi.html analisis dari laporan keuangan.
2.https://www.jurnal.id/id/blog/kelola- 6. Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang
pembukuan-dan-akuntansi-bisnis-di-mana- sistematis tentang penghasilan, diperoleh
pun-dan-kapan-pun/ oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu
7. Selain catatan transaksi keuangan, pembu-
kuan tentang catatan stok barang masuk
dan barang keluar juga harus dimiliki oleh
perusahaan. Catatan stok ini sangat
diperlukan untuk melakukan kontrol atau
pengawasan operasional usaha sehari-hari.
8. Pembukuan inventaris barang juga perlu
dilakukan dengan membuat catatan
inventaris barang. Hal ini dilakukan untuk
99
mengendalikan aset yang dimiliki Setelah mempelajari bab kelima ini, Anda tentu
perusahaan. menjadi paham tentang pembukuan
administrasi produksi olahan rumput laut dan
hasil samping perikanan.
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab V ini?
Laporan keuangan merupakan hal yang 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
harus dilakukan oleh industri manufaktur. pada Bab V ini, mana yang menurut Anda
Adanya laporan keuangan, manajemen dapat paling sulit dipahami?
mengambil keputusan yang memang benar- 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
benar dibutuhkan oleh industri dengan mudah. menyelesaikan pembelajaran Bab V ini?
Tugas Anda menjelaskan pengertian laporan 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
keuangan, manfaat laporan keuangan, jenis- menyelesaikan pembelajaran Bab V?
jenis laporan keuangan, menghitung laporan
keuangan dari produksi olahan rumput laut dan
hasil samping perikanan. Anda dapat
mengumpulkan informasi melalui buku,
internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan pembukuan
administrasi?
2. Apa tujuan dari pembukuan administrasi?
3. Apa yang dimaksud dengan laporan arus
kas?
4. Jelaskan beberapa macam pengelompokan
aset!
5. Jelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk mengelola stok barang!
100
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
101
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
9. Berikut ini adalah manfaat dari minyak ikan, 13. Kitosan merupakan produk diasetilasi
kecuali …. kitin melalui porses kimia menggunakna
a. meningkatkan kecerdasan enzim ….
b. fungsi indra penglihatan a. kitin diasetilase
c. kekebalan tubuh balita b. bromelin
d. menghambat penyakit degeneratif c. papain
e. menghambat penyakit pencernaan d. proteolitik
10. Tahap-tahap pemurnian minyak ikan e. lipase
meliputi …. 14. Limbah udang yang telah dimineralisasi
a. penyaringan, degumming, netralisasi, dicampur dengan larutan sodium
pemisahan sabun, pemucatan dan hodroksida 3,5% (NaOH 3,5%) dengan
deodorisasi perbandingan antara pelarut dan
cangkang udang 6:1 merupakan tahapan
b. penyaringan, netralisasi, degumming,
ekstraksi kitin pada tahap ….
pemisahan sabuin, pemucatan dan
deodorisasi a. demineralisasi
c. pemucatan, penyaringan, degumming, b. deproteinasi
netralisasi, pemisahan sabun, c. deasetilasi
deodorisasi d. fiksasi
d. n e t r a l i s a s i , p e m i s a h a n s a b u n , e. netralisasi
penyaringan, deodorisasi dan
15. Bahan baku dari chitin chitosan adalah …
pemucatan
a. kulit ikan
e. penyaringan, pemisahan sabun,
pemucatan, degumming, deodorisasi b. tulang ikan
dan netralisasi c. limbah udang
11. Berapa cara ekstraksi minyak ikan yang d. ikan kecil
biasa dilakukan, kecuali …. e. rumput laut
a. rendering basah 16. Hasil akhir chitin chitosan berwarna …
b. rendering kering a. putih atau kekuning-kuningan
c. hidrolis b. hitam pekat
d. silase asam c. abu-abu
e. sohxlet d. coklat muda
12. Protein yang diperoleh dari jaringan e. hijau
kolagen hewan yang terdapat pada kulit,
17. Kemasan mempunyai fungsi secara
tulang dan jaringan ikan adalah
komersial apabila dapat berpengaruh
pengertian dari ….
terhadap produk sebagai berikut....
a. tepung ikan
a. Menimbulkan daya tarik bagi konsumen
b. gelatin
b. Melindungi kualitas bahan yang dikemas
c. chitin
c. Melindungi kuantitas bahan yang
d. chitosan dikemas
e. minyak ikan
102
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
103
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
104
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
105
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
106
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
Abidin, z., dkk. 2017. Pemasaran Hasil Handayaningrat, Soewarno. 1988. Pengantar
Perikanan. Malang: UB Press. Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Assauri, Sofyan. 1980. Manejemen Produksi Jakarta: Hajimas Agung.
dan Operasi. Jakarta: LBFE UI. Harahap, S. S. 2008. Analisis Kritis atas Laporan
Anggadiredja, J.T., Achmad Zatnika, Heri Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Purwoto, Sri Istini. 2006. Rumput Laut, Hentihu, Ika. 2012. Puding Rumput Laut.
Pembudayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Diperoleh pada 7 Januari 2019 Pukul 11.58,
Komoditas Perikanan Potensial. Jakarta: d a r i h t t p : / / a p e l -
Penebar Swadaya. batu.blogspot.com/2012/05/puding-
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan rumput-laut.html
Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan
Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2
Basmal,J., B. S. Bandol Utomo, Tazwir, Laporan Arus Kas (Revisi 2009). Jakarta:
Murdinah, Thamrin Wikanta, Endar Salemba Empat.
Marraskuranto, Rinta Kusumawati. Indriani, H., Emi Suminarsih. 1991. Budidaya,
Membuat Alginat dari Rumput Laut Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut.
Sargassum. Jakarta: Penebar Swadaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Bukalapak. Tepung Ikan. Diperoleh pada 7 Irianto, H.E. 2012. Produk Fermentasi Ikan.
Januari 2019 Pukul 12.49, dari Jakarta: Penebar Swadaya.
https://www.bukalapak.com/p/hobi- Farkan, M., 2018. Modul Pelatihan Pengelolaan
koleksi/pet-food-stuff/makanan-hewan- Keuangan Usaha. Badan Riset dan Sumber
peliharaan/67up2e-jual-tepung-ikan. Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.
Candra, Aditia. 2012. Sirup Rumput Laut. Jakarta: Pusat Pelatihan dan Penyuluhan
Diperoleh pada 7 Januari 2019 Pukul 12.00, Kelautan dan Perikanan.
d a r i Indotrading. Minyak Ikan. Diperoleh pada 7
https://rumahkemasandotcom.wordpress. Januari 2019 Pukul 12.51, dari.
com/2012/10/30/kemasan-sirup-rumput- https://www.indotrading.com/product/mi
laut/. nyak-ikan-p274200.aspx.
Damayanti, Ratih. 2016. Jenis Kemasan Produk Kadi, A. 2004. Potensi Rumput Laut di Beberapa
Perikanan. Diperoleh pada 3 Januari 2019 Perairan Pantai Indonesia. Oseanografi LIPI.
p u k u l 1 0 . 0 5 , d a r i Jakarta. 29 (4) : 25-36.
http://ratihdamayantifatih.blogspot.com/2
Karim, F.A., Fronthea Swastawati, Apri Dwi
016/10/jenis-kemasan-produk-perikanan-
Anggo. 2014. Pengaruh Perbedaan Bahan
1.html
Baku Terhadap Kandungan Asam Glutamat
Dwi Martani, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan pada Terasi. Semarang: Teknologi Hasil
Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Perikanan UNDIP.
Empat.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018.
Gie, T.L dan Soetarto. 1992. Pengertian, Produktivitas Perikanan Indonesia. Jakarta:
Kedudukan dan Perincian Ilmu Forum Merdeka Barat 9 Kementerian
Administrasi. Edisi sembilan. Yogyakarta: Komunikasi dan Informatika.
Karya Kencana.
Kristianingsih, S. 2004. Pembuatan Kerupuk
Hambali,E., Ani Suryani, Wadli. 2004. Membuat Rambak dari Limbah Kulit Ikan. Yogyakarta:
Aneka Olahan Rumput Laut. Jakarta: FMIPA UNY.
Penebar Swadaya.
Kusumanato, Dian. 2014. Aneka Olahan
107
produksi
produksi olahan diversifikasi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
hasil perikanan
Rumput Laut dari Sumbawa. Diperoleh pada Tawar, Laut). Semarang: Teknologi Hasil
7 Januari 2019 pukul. 11.55, dari Perikanan UNDIP.
http://rumputlautindonesia.blogspot.com/ Setiyorini, E.S, dkk. 2018. Strategi Pemasaran
2014/07/aneka-olahan-rumput-laut-dari- Produk Olahan Hasil Perikanan pada UMKM
sumbawa.html. Cindy Group. Bogor: Institut Pertanian
Lestari, I.P, Yudi Satro, Ana F. C. Irawati. Kajian Bogor.
Teknologi Fermentasi Limbah Ikan Sebagai Sismaraini, D. 2015. Strategi Pengembangan
Pupuk Organik. Jakarta: Balai Pengkajian Industri Kitin dan Kitosan di Indonesia.
Teknologi Pertanian. Bogor: Sekolah Pascasarjana ITB.
Ma'ruf, Sandi. 2014. Pengertian dan Cara Sulistyoningsih, M. 2015. Pengaruh Pemberian
Menyusun Jurnal Pengeluaran Kas. Silase Limbah Ikan Terhadap Kadar Protein
Diperoleh pada 15 Desember 2018 pukul Daging dan Lemak Daging Broiler Sebagai
2 1 . 2 8 , d a r i Upaya Peningkatan Kualitas Pangan.
http://www.akuntansilengkap.com/akunta Semarang: Pendidikan Biologi Universitas
nsi/pengertian-dan-cara-menyusun-jurnal- PGRI.
pengeluaran-kas/.
Suwarnawangi. 2016. Rambak Kulit Ikan Laut.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan Diperoleh 7 Januari 2019 Pukul 12.10, dari
Edisi keempat. Cetakan Kelima Belas. https://krafie.com/suwarnawangi/rambak-
Liberty. Yogyakarta. kulit-ikan-laut.
Murdinah, Siti Nurbaiti K.P., Nurhayati, Tim Asisten PHP. 2015. Panduan Praktikum
Subaryono. 2012. Membuat Agar dari Pemasaran Hasil Perikanan. Malang:
Rumput Laut Gracillaria sp. Jakarta: Penebar Universitas Brawijaya.
Swadaya.
Utami, Novia Widya. 2017. 5 Cara Sederhana
Peranginangin, R., Ellya Sinurat, Muhamad Mengelola Stok Barang pada Gudang.
Darmawan. 2013. Memproduksi Karaginan Diperoleh pada 20 Desember 2018 pukul
dari Rumput Laut. Jakarta: Penebar 23.11, dari
Swadaya.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-cara-
Prasetyo, Aji. Belajar Mengetahu Perbedaan sederhana-mengelola-stok-barang-pada-
Akuntansi dan Pembukuan. Diperoleh 17 gudang/.
Desember 2018 pukul 00.19, dari
Wibowo, S., Rosmawaty Peranginangin,
https://www.jasakonsultanakuntansi.com/
Muhamad Darmawan, Arif rahman Hakim.
perbedaan-akuntansi-dan-pembukuan/.
2014. Teknik Pengolahan ATC dari Rumput
Prayudha, A., R. Marwita Sari Putri, Made Laut Eucheuma cottonii. Jakarta: Penebar
Suhandana. Pemanfaatan Limbah Industri Swadaya.
Pengolahan Ikan dan Limbah Lamun Kering
Zahir, Teguh. TT. Persiapan Pembukuan untuk
Menjadi Bahan Pupuk Organik Padat
Usaha Start Up. Diperoleh pada 20
Berbasis Silase. Teknologi Hasil Perikanan.
Desember 2018 pukul 00.24, dari
Kepulauan Riau: Universitas Maritim Raja
https://pengusahamuslim.com/5325-
Ali Haji.
persiapan-pembukuan-untuk-usaha-start-
Riniwati, H. 2015. Strategi Pemasaran Produk up.html.
Perikanan dan Kelautan. Lebak. Dinas
Perikanan Lebak.
Rohmah, D.Y.N., Y.S. Darmanto, Ulfah Amalia.
2015. Karakteristik Lem dari Tulang Ikan
dengan Habitat yang Berbeda (Payau,
108
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
109
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
110
produksi olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
111
produksi
produksi olahan diversifikasi hasil olahan rumput laut dan hasil samping perikanan
perikanan
112