1. Batas waktu bagi pemotong PPh Pasal 21 untuk memberikan bukti pemotongan Pasal 21 atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap adalah ...
a. Paling lama 1 (satu) minggu setelah tahun kalender berakhir atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja
b. Paling lama 2 (dua) minggu setelah tahun kalender berakhir atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja
c. Paling lama 3 (tiga) minggu setelah tahun kalender berakhir atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja
d. Paling lama 1 (satu) bulan setelah tahun kalender berakhir atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja
e. Semua jawaban di atas benar
f. Semua jawaban di atas salah
2. Bagi pemberi kerja yang melakukan pembayaran kepada selain pegawai tetap harus
memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21 untuk setiap masa pajak pada saat …
a. Setiap kali melakukan pemotongan PPh Pasal 21
b. Setiap masa melakukan pemotongan PPh Pasal 21
c. Setiap bulan melakukan pemotongan PPh pasal 21
d. Setiap akhir bulan melakukan pemotongan PPh Pasal 21
e. Semua jawaban di atas benar
f. Semua jawaban di atas salah
3. Alex adalah bujangan yang bekerja sebagai tukang ojek di wilayah Kebon Jeruk. Pada bulan
Februari 2013 mengalami kecelakaan dan terpaksa harus menjalani operasi patah tulang di
rumah sakit. Meskipun demikian, Alex masih beruntung karena seluruh biaya operasi yang
besarnya Rp25.000.000,00 dibayar oleh perusahaan asuransi “Jasa Cidera” yang pendiriannya
telah disahkan oleh menteri keuangan. Besarnya PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh
asuransi “Jasa Cidera” atas santunan asuransi yang diberikan kepada Alex adalah ...
a. Rp0 karena dikecualikan dan objek pemotongan PPh Pasal 21
b. Rp0 karena santunan asuransi bagi Alex bukan merupakan penghasilan
c. Rp1.250.000,00 karena bagi Alex santunan asuransi merupakan penghasilan
d. Rp2.500.000,00 karena merupakan penghasilan yang bersifat final
e. Semua jawaban di atas benar
f. Semua jawaban di atas salah
5. Usaha dagang Maju Tak Gentar (Hary) terdaftar di KPP Pratama Jakarta Pulogadung
mempunyai usaha dagang perdagangan aceran bahan bangunan. UD Maju Tak Gentar
(09.888.777.0-073.000) menggunakan pembukuan dalam melaksanakan kewajiban pajaknya.
Transaksi yang dilakukan adalah : Tanggal 8 Januari 2013 membayar biaya sewa gudang
sebesar Rp9.000.000,00 Penerima pembayaran adalah Widodo (non NPWP). Tanggal 15
Januari 2013 membayar biaya sewa peralatan pesta sebesar Rp6.000.000,00. Penerima
pembayaran adalah Wajinah (non NPWP). Tanggal 27 Januari 2013 membayar biaya notaris
sebesar Rp15.000.000,00. Penerima pembayaran adalah Firma Waginah, SH (02.444.555.6-
001.000). Atas pembayaran sewa gudang sebesar Rp 9.000.000 tersebut ....
a. UD Maju Tak Gentar harus memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp900.000,00
b. UD Maju Tak Gentar harus memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar
Rp900.000,00 jika sudah mendapatkan penetapan sebagai pemotong pajak dan
Kepala KPP Pratama Jakarta Pulogadung
c. UD Maju Tak Gentar bukan pemotong pajak karena merupakan wajib pajak orang
pribadi
d. UD Maju Tak Gentar tidak harus memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar
Rp900.000,00
e. Semua jawaban di atas benar
f. Semua jawaban di atas salah
Soal Essai
2. Seorang karyawan menerima gaji dari tempatnya bekerja sebesar Rp. 6.000.000,-
setiap bulannya. Perusahaan tersebut mengikuti program pensiun dan BPJS
Kesehatan. Perusahaan ini menanggung iuran pensiun dari BPJS sebesar 1% dari
jumlah gaji, yakni Rp. 30.000,- setiap bulannya.
Sedangkan untuk Jaminan Hari Tua (JHT) karyawannya setiap bulan sebesar
3,70% dari gaji karyawan. Karyawan ini membayar iuran JHT setiap bulan
sebesar 2,00% dari jumlah gaji. Untuk Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh perusahaan, besarnya masing-masing
1,00% dan 0,30% dari gaji. Jika pada bulan tersebut karyawan ini mendapatkan
tambahan uang lembur sebesar Rp. 2.000.000,-, maka berapakah besar PPh 21
nya?
Jawaban:
Total penghasilan kotor ( Bruto ) = Gaji pokok + Uang Lembur + JKK
0,24% + JK 0,3%
Maka penghasilan kotor ( Bruto ) = 6000.000 + 2.000.000 + 14.400+ 18.000
Hasil akhir Bruto = Rp. 8.032.400,-
Sedangkan penghasilan bersih ( Netto ) = Bruto – Biaya Jabatan – Iuran
JHT – Jaminan Pensiun
Maka penghasilan bersih (Netto ) = 8.032.400 – 401.620 – 120.000 – 60.000 =
7.450.780,00
Jika dikalikan 12 bulan dan dibulatkan persentasenya maka PPh Pasal 21
Bulan Juli = 1.770.450,00 : 12 = 147.538,00
Jadi, besar pajak yang harus dibayar sebesar 147.53
3. Aland Addison yang adalah seorang warga negara Inggris yang memiliki 25%
saham atas PT Jayaraya Indonesia. Tahun ini Aland menjual seluruh sahamnya
senilai Rp8 miliar kepada Charles seorang warga negara Argentina. Asumsikan
tidak ada P3B antara Indonesia dan Argentina serta Inggris sehubungan dengan
transaksi tersebut. Hitunglah PPh Pasal 26 dari transaksi tersebut?
Jawaban:
PPh Pasal 26 = 20% x 25% x Rp8.000.000.000 = Rp400.000.000 (bersifat
final).