Anda di halaman 1dari 32

E-Commerce: Pasar Digital, Barang Digital

Ditujukan sebagai tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

 
 

KELOMPOK 9 :

ALLAN M.Z.K (111040101)

FITRI FAWZIA FAJRY (111040104)

IIP SHOFIANAH (111040117)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam penulisan selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
 
                                                                                                Cirebon, Mei 2012
 
                                                                                                            Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

          Maraknya E-commerce pada saat sekarang merupakan akibat dari keinginan

untuk lebih efisien dan keinginan dalam bentuk kemudahan. E-commerce memberikan

kemudahan kepada para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. E-commerce

merupakan sarana mudah bagi pembeli dan penjual untuk bertransaksi dengan tidak

memerlukan ruang dan waktu, dimana pun dan kapanpun dapat dilakukan melalui

system jaringan internet. E-commerce pun dapat menjangkau pasar yang sangat luas,

hanya dengan bantuan jangkauan internet, E-commerce dapat menaklukan pasar lebih

luas. Adanya E-commerce ini tentu akan nada dampak positif dan dampak negatifnya.

 
BAB 2
E-Commerce: Pasar Digital, Barang Digital

10.1E-Commerce dan Internet

E-commerce dewasa ini merujuk pada penggunaan internet dan web untuk melakukan
transaksi bisnis. Lebih formal lagi, e-commerce adalah lingkungan digital yang
memungkinkan transaksi komerssial terjadi di antara banyak organisasi dan individu.
Pada umumnya, e-commerceberarti transaksi yang terjadi dalam internet dan web.
Transaksi komersial melibatkan pertukaran nilai (misalnya uang) melintasi batas-batas
organisasi atau individu sebagai imbalan atas barang dan jasa.

E-commerce dimulai pada tahun 1995 ketika salah satu portal internet yang
pertama, Netscape.com, menerima iklan pertama dari perusahaan-perusahaan besar
dan memopulerkan ide bahwa web dapat digunakan sebagai medium baru untuk
beriklan dan berjualan. Tidak ada yang pernah memimpikan bahwa penjualan eceran e-
commerce ini akan mengalami kurva pertumbuhan eksponensial, yang menjadi tiga kali
dan kemudian dua kali lipatnya pada tahun-tahun awalnya. Hanya pada tahun 2006
pelanggan e-commerce “melambat” dengan tingkat pertumbuhan tahunannya mencapai
25 persen.
Bercermin pada sejarah penemuan yang komersial, seperti telepon, radio dan televisi,
pertumbuhan e-commerce yang sangat cepat pada tahun-tahun awal kemunculannya
menghasilkan gelembung besar di banyak pasar saham, untuk saham-saham
perusahaan e-commerce. Seperti semua gelembung lainnya, pecahnya gelembung “dot-
com” mencapai puncaknya di bulan Maret 2001. Sejumlah perusahaan e-commrece yang
besar ternyata gagal selama proses ini. Tetapi, untuk beberapa yang lain, seperti
Amazon, eBay, Exspedia dan Google, hasilnya mlah semakin baik: pendapatan yang
meningkat, model bisnis yang stabil dan kenaikan harga sahamnya. Pada tahun 2007,
gambaran pendapatan e-commerce secara keseluruhan sangat baik.

PENGERTIAN PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE)


1. PENDAPAT ORANG
Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi
mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara
elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan
menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua
buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”.
Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai “salah
satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan
pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital”.

Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa


perspektif, yaitu: (1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman
informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi
lainnya;(2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
(3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk
mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
(4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan
membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.

Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology


(2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk
melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial.

2. PENDAPAT PERKUMPULAN/ORGANISASI
E-Commerce adalah transaksi komersial bidang jasa dalam format elektronik.
( Transatlantic Business Dialogue Electronic Commerce White Paper, 1997 )

E-Commerce berkaitan dengan melakukan bisnis secara elektronik, didasarkan pada


pemrosesan elektronik dan transmisi data, termasuk teks, bunyi dan video. Mencakup
segalamacam aktivitas termasuk perdagangan elektronik baik barang ataupun jasa,
pengirimansecara online dari isi digital, transfer dana secara elektronik, electronic share
trading, electronicbil of landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan rekayasa,
online sourcing, publicprocurement, direct consumer marketing, dan layanan purnajual.
Termasuk juga produk(consumer good, peralatan medis) atau jasa (layanan informasi,
keuangan dan hokum);aktivitas-aktivitas baru (virtual malls). (European Commission,
1997)

Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD): e-


commerce adalah transaksi berdasarkan proses dan transmisi data secara elektronik.
Asosiasi di bidang perdagangan global (Alliance for Global Business) memberikan
pengertian e-commerce sebagai keseluruhan transaksi yang melibatkan transfer
informasi, produk, jasa atau pembayaran melalui jaringan elektronik sebagai media
(Suherman, 2002 dalam Kamelo, 2005). Sebenarnya tidak ada definisi yang baku
tentang e-commerce (electronic commerce), akan tetapi secara
sederhana ecommerce merupakan transaksi komersial antara pihak-pihak yang
dilakukan secara elektronik (Ding, 1999).
Gedung Putih pada bulan Juli tahun 1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah
revolusi industri baru yang akan berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan
dengan fenomena maraknya bisnis secara elektronik/digital dengan menggunakan
internet sebagai medium bertransaksi. Metode bertransaksi ini kemudian lebih dikenal
sebagai istilah “E-Commerce”.
Association for Electronic Commerce secara sederhana mendifinisikan E-
Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. CommerceNet, sebuah
konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan jejaring
komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”.
Tidak puas dengan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam E-
Commerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah
pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam
satu perusahaan dengan menggunakan intranet”.
3. PENDAPAT BERSUMBER PADA INTERNET
Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa
Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaranbarang dan jasa melalui
sistem elektronikseperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-
dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran
(e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online
(online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data
interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-
business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain
teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan
data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non
komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran
untuk e-dagang ini.
Mengapa E-commerce berbeda

1. Ada dimana-mana
Dalam konsep perdagangan internasional, pasar adalah sebuah tempat fisik, seperti toko
eceran, yang anda kunjungi untuk melakukan transaksi bisnis. E-commerce ada dimana-
mana, seperti e-commerce memang terdapat dimana saja dan kapan saja. E-commerce
memungkinkan kita belanja dari komputer pribadi, di rumah, di tempat kerja, atau
bahkan dari kendaraan, dengan menggunakan mobile commerce. Hasilnya disebut ruang
pasar 9marketspace)-pasar yang diperluas melintasi batas-batas tradisional dan bukan
lagi dari sebuah alokasi geografis yang sifatnya seentara.

Dari sudut pandang pelanggan, kondisi ini mengurangi transaksi-biaya untuk


berpartisipasi di pasar. Untuk melakukan transaksi bisnis, Anda tidak lagi harus
menghabiskan waktu atau biaya perjalanan ke pasar, dan lebih sedikit usaha mental
yang Anda butuhkan untuk melakukan pembelian.

2. Jangkauan Global
Teknologi e-commerce memungkinkan transaksi komersial melintasi batas-batas budaya
dan negara dengan kenyamanan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif daripada
dalam suatu sistem perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuranpada potensial
untuk pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi online dunia.
Sebaiknya, kebanyakan perdagangan tradisional sifatnya lokal atau regional-
perdagangan ini melibatkan penjual lokal atau penjual nasional dengan gerai lokal.
Statsiun televisi, radio, dan koran, misalnya, adalah institusi lokal dan regional dengan
jaringan nasional yang terbatas, tetapi sangat kuat, untuk menarik perhatian penonton
nasional, tetapi tidak mudah melintasi batas nasional untuk menjangkau khalayak
global.
3. Standar Universal
Satu kelebihan yang mencolok dari teknologi e-commerce adalah standar teknik dari
internet dan, oleh karenanya, standar teknik untuk melakukan e-commerce merupakan
standar universal. Standar ini digunakan oleh semua negara di seluruh dunia dan
memungkinkan setiap komputer terhubung dengan komputer lainnya terlepas dari jenis
platfrom teknologi masing-masingnya. Sebaliknya, sebagian besar teknologi
perdagangan yang tradisional berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Sebagai
contoh, standar televisi dan radio berbeda di seluruh dunia, begitu juga dengan
teknologi komputer.

Standar teknik universal dari internet dan e-commerce berpengaruh besar terhadap
rendahnya biaya masuk pasar (market entry cost)-biaya yang harus dikeluarkan oleh
penjual untuk membawa barangnya ke pasar. Pada saat yang bersamaan, untuk
konsumen, standar universal menurangi biaya pencarian (search cost)-usaha yang
dibutuhkan untuk mendapatkan barang sesuai keinginan mereka.
4. Kaya Manfaat
Dalamhal informasi, istilah kaya manfaat (richness) merujuk pada kompleksitas dan isi
dari suatu pesan. Pasar internasional, tenaga penjualan nasional, dan toko eceran kecil
memiliki sifat kaya manfaat yang cukup baik: Mereka dapat memberikan pelayanan
pribadi, bertatap muka dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan
ketika melakukan penjualan. Sifat kaya manfaat dari pasar tradisional membuatnya
sangat kuat dalam lingkungan komersial. Sebelum Web berkembang, terdapat
pertukaran (trade-off) antara sifat kaya manfaat dan jangkauan: semakin besar audiens
yang dapat dijangkau, pesan yang dihasilkan semakin tidak kaya manfaat. Web
membuat kita dapat menghasilkan pesan yang kaya manfaat dengan teks, audio, dan
audio secara serempak ke sejumlah orang besar.
5. Interaktif
Tidak seperti teknologi komersial lainnya di abad ke-20, kecuali telepon, teknologi e-
commerce sangat interaktif, yang berarti sangat memungkinkan terjadinya komunikasi
dua arah antara penjual dan konsumen. Televisi, misalnya, tidak dapat melontarkan
pertanyaan apa pun kepada penonton atau bercakap-cakap dengan mereka, dan penjual
juga tidak dapat meminta informasi konsumen diidikan ke dalam suatu formulir.
Sebaliknya, semua aktivitas ini dimungkinkan oleh situs Web e-commerce. Interaktivitas
memungkinkan seorang penjual online terlibat dengan pelanggan dengan cara yang
sama seperti aktivitas tatap muka, tetapi dengan skala yang lebih besar dan global.
6. Kepadatan Informasi
Internet dan Web sangat meningkatkan kepadatan informasi(information density)-
jumlah keseluruhan dan kualitas informasi yang tersedia untuk semua peserta,
pelanggan, dan penjual di padar. Teknologi e-commerce mengurangi biaya
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan penyampaian informasi, sementara juga
sangat meningkatkan kekinian, keakuratan, dan ketepatan waktu dari informasi.
Kepadatan informasi dalampasar e-commerce membuat harga dan biaya menjadi lebih
transparan. Transparasi haraga (price transparency) merujuk pada mudahnya
pelanggan menjumpai berbagai variasi harga pasar: transparasi biaya (cost
transparency) merujuk pada kemampuan pelanggan menemukan biaya yang sebenarnya
dibayarkan oleh penjual untuk barang yang dijualnya.
7. Personalisasi/Penyesuaian
Teknologi e-commerce memungkinkan dilakukannya personalisasi(personalization):
Pedagang dapat mengarahkan pesan pemasarannya pada orang-orang tertentu dengan
menyesuaikan pesannya sesuai dengan nama, minat, dan pembelian seseorang dimasa
lalu. Teknologi ini juga memungkinkan dilakukannya penyesuain(customization)-
mengubah brang atau jasa yang dijual sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku
yang ia tunjukan sebelumnya. Berdasarkan sifat interaktif dari teknologi e-commerce,
lebih banyak informasi tentang konsumen yang dapat diperoleh  di pasar pada saat
terjadi pembelian. Dengan meningkatkan kepadatan informasi, kecocokan yang baik
tentang pembelian di masa lalu dan perilaku konsumen dapat disimpan dan
dimanfaatkan oleh para penjual online.
Pendapatan E-commerce (miliar dolar)

Pendapatan dari bisnis eceran lewat e-commerce telah meningkat secara eksponensial
sejak 1995  dan hanya sekarang baru “melambat” hingga tingkat pertumbuhan yang
masih sangat cepat. 25 persen dalam setahun, yang diperkirakan  akan tetap sama
sampai 2008.

APLIKASI BISNIS E-COMMERCE


Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

1. E-mail dan Messaging


2. Content Management Systems
3. Dokumen, spreadsheet, database
4. Akunting dan sistem keuangan
5. Informasi pengiriman dan pemesanan
6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
7. Sistem pembayaran domestik dan internasional
8. Newsgroup
9. On-line Shopping
10. Conferencing
11. Online Banking/internet Banking
12. Produk Digital/Non Digital
MODEL BISNIS
Suatu model bisinis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai, baik itu ekonomi, sosial, ataupun
bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup
luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis,
termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur,
struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses
operasional.

Menurut Ma’mun Johari (2009) secara  umum terdapat 16 model bisnis  e-commerce,
yaitu:
1. Penjualan online (langsung tanpa melalui perantara).
2. Sistem tender (reverse auction) elektronik: suatu model dimana seorang pembeli
meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga; pemenangnya yang
mengajukan harga terendah.
3. Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu model dimana pembeli
menentukan harga yang mampu dibayar dan mengundang para penjual yang dapat
menjual dengan harga tersebut.
4. Affiliate marketing: suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan,
organisasi, atau bahkan perorangan) mengacu konsumen ke situs Web penjual.
5. Viral marketing: yaitu pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen
menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman-temannya atau
orang lain.
6. Group purchasing: pembelian dalam skala besar yang memungkinkan
sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga.
7. Lelang online.
8. Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa
sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli.
9. Pasar elektronik (e-market) dan exchange.
10. Integrator rantai pertambahan nilai (value chain integrator).
11. Penyedia layanan Value Chain Integrator.
12. Broker informasi (brokerage).
13. Pertukaran barang (barter).
14. Keanggotaan (membership).
15. Fasilitator rantai pasokan (supply chain).
16. Model bisnis dapat berdiri sendiri atau kombinasi dari beberapa model atau
kombinasi dengan model bisnis tradisional
10.2     Jenis E-commerce

Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan transaksi e-commerce. Salah satunya dengan
melihat sifat peserta yang terlibat dalam transaksi e-commerce. Tiga kategori utama
dari e-commerce adalah bisnis ke konsumen  (B2C), bisnis ke bisnis (B2B), dan
konsumen ke konsumen (C2C).
1. E-commerce bisnis ke konsumen (B2C)
Melibatkanproduk dan layanan secara eceran kepada pembeli
perorangan. Barnesandnoble.com, yang menjual buku, peranti lunak, dan musikkepada
konsumen perorangan, adalah contoh e-commerce (B2C).
2. E-commerce bisnis ke bisnis (B2B)
Melibatkan penjual produk dan layanan antar perusahaan. Situs Web ChemConnect
merupakan situs untuk membeli dan menjual gas alam cair, bahan bakar, bahan kimia,
dan plastik. Situs ini merupakan contoh dari e-commerce (B2B).

3. E-commerce konsumen ke konsumen (C2C)


Melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen. Sebagai contoh,
eBay, situs lelang Web rakasa, memungkinkan orang-orang menjual barang mereka ke
konsumen lain dengan melelangnya pada penawaran tertinggi.

 Mencapai Kedekatan dengan Pelanggan : Pemasaran Interaktif, Personalisasi, dan


Swalayan
Dimensi unik dari e-commerce yang telah dijelaskan menawarkan banyak kemungkinan
untuk melakukan pemasaran dan penjualan. Internet memberikan saluran-saluran
komunikasi dan interaksi yang baru kepada perusahaan untuk lebih dekat dengan
pelanggannya di penjualan, pemasaran, dan dukungan pelanggan, dengan biaya yang
lebih efektif.

1. Pemasaran Interaktif dan Personalisasi


Internet dan e-commerce telah membantu beberapa penjual mendapatkan apa yang
diidamkan dalam dunia pemasaran: membuat produk untuk jutaan pelanggan yang
sifatnya pribadi, suatu tugas yang tidak mungkin dilakukan pada pasar tradisional. Situs
seperti ‘LandsEnd (yang menjual kaus dan celana panjang) dan VistaPrint (kartu bisnis,
kartu catatan, dan label), memiliki kelebihan online yang memungkinkan para pelanggan
untuk membeli produk yang disesuaikan dengan spesifikasi pribadi mereka.
2. Blog
Blog yang dikenalkan pada bab 7, telah muncul sebagai alat pemasaran berbasis Web
lainnya yang menjanjikan. Blog istilah populer untuk Weblog, adalah halaman pribadi
yang biasanya berisi catatan yang urut secara kronologis (dari yang paling baru sampai
yang paling lama) oleh penulisnya, dan dihubungkan ke halaman-halaman Web yang
berkaitan.

3. Layanan Pribadi Pelanggan


Banyak perusahaan menggunakan situs Web dan e-mail untuk menjawab pertanyaan
daripelanggan atau untuk memberikan informasi barang kepada pelnggan, mengurangi
kebutuhan tenaga yang ahli menangani pelayanan bagi pelanggan. Sebagai contoh,
maskapai penerbangan American, Northwest, dan yang lainnya telah menciptakan situs
Web di mana pelanggan dapat memeriksa jadwal penerbangan dan kedatangan, diagram
tempat duduk, dan logistik penerbangannya; memeriksa jumlah mil penerbanagn yang
mereka jalani; dan membeli tiket secara online.
 E-commerce Bisnis ke Bisnis: Efisiensi dan Hubungan Baru
Sekiatar 80 persen dari e-commerce B2B masih didasarkan pada sistem berbayar
untuk pertukaran barang elektronik (electronic data interchange-EDI), yang
memungkinkan pertukaran informasi komputer antara dua organisasi dari transaksi
standar, seperti penangihan, surat jalan, jadwal pengiriman atau pesanan pembelian.
Transaksi otomatis ditransmisikan dari sistem informasi yang satu ke sistem yang lain
melalui jaringan, menghilangkan pencetakan dan penanganan kertas di satu sisi dan
dalam proses memasukkan data di sisis lainnya. Setiap industri besar di Amerika Serikat
dan banyak perusahaan lainnya di dunia telah memiliki standar EDI yang mendefinisikan
struktur dan bidang informasi dari dokumen elektronik untuk industri tersebut.
1. Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Pertukaran Data Elektronik (EDI)
     Perusahaan menggunakan EDI untuk mengotomatisasi transaksi untuk e-commerce
B2B dan pengisian persediaan secara kontinu. Pemasok dapat otomatis mengirimkan
data tentang pengiriman kepada perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli dapat
menggunakan EDI untuk menyediakan kebutuhan produksi dan persediaan serta
pembayaran kepada pemasok.

      Pertukaran data elektronik (bahasa inggris: EDI atau Electronic Data


Interchange, juga Electronic Document Interchange) adalah proses transfer data yang
terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
      Istilah ini umumnya dipakai dalam konteks perdagangan dan bisnis,
khususnya perdagangan elektronik atau e-dagang. Biasanya digunakkan oleh
perusahaan-perusahaan dalam memudahkan proses pertukaran data transaksi yang
berulang-ulang antar perusahaan. EDI sangat bergantung kepada pengembangan
format standar untuk dokumen–dokumen bisnis seperti faktur, pesanan pembelian, dan
surat tanda terima. Harus ada persetujuan dari pelaku-pelaku bisnis yang terkait dan
pengakuan di tingkat nasional maupun internasional untuk dapat menggunakan format-
format standar ini dan mentransmisikan data secara elektronik.
Sejarah perkembangan
    Pada tahun 1964, seorang manajer penjualan yang bekerja di American Hospital
Supply Company (AHSC) menciptakan sebuah sistem untuk menangani masalah
inventoris dalam sebuah rumah sakit lokal di Amerika Serikat. Manajer penjualan itu
memberikan sejumlah kumpulan kartu berlubang (punched card) kepada rumah
sakit lokal tersebut. Setiap buah punched card merepresentasikan tiap pembelian barang
dari AHSC, kemudian punched card ini dimasukkan ke dalam sebuah kotak persediaan
untuk mengindikasikan kapan barang tertentu harus dipesan lagi. Di waktu yang
bersamaan, punched card–punched card itu dikumpulkan dan dimasukkan ke
dalam card reader yang disediakan untuk para pelanggan. Data dikirim melalui
saluran telepon standar ke sebuah kunci mesin punch (keypunch) di AHSC, dimana
set punched card–punched card yang identik diduplikasi. Pemenuhan pesanan kemudian
dikerjakan secara biasa.
Pertukaran data elektronik ini ternyata meningkatkan keakuratan dan efisiensi dalam
pemesanan persediaan-persediaan pada banyak rumah sakit di Amerika Serikat.
Ketidakakuratan pemesanan berkurang, waktu pengiriman menjadi lebih cepat, dan
permasalahan kekurangan inventori pun dapat diatasi dalam rumah sakit–rumah
sakit tersebut. Dalam beberapa tahun ke depan, EDI yang sebelumnya hanya
berbasis sistem one-to-one seperti yang pertama kali digunakkan oleh AHSC, kemudian
berkembang menjadi pasar-pasar elektronik baru yang berisi komunitas-
komunitas industripelanggan, pemasok, penghasil, dan fasilitator jaringan. EDI
kemudian menjadi suatu nilai penting dalam kemitraan perdagangan.
Standar EDI
    Kunci dari aplikasi EDI terletak pada kodifikasi dan strukturisasi datamenjadi
sebuah format yang umum dan disetujui. Proses kodifikasi dan strukturisasi dokumen–
dokumen untuk transaksi bisnis tidaklah sederhana. Standar EDI dikembangkan di
berbagai sektor industri, dalam berbagai negara, dan prosesnya dipengaruhi oleh
struktur-struktur komite dan prosedur yang rumit. Berikut adalah beberapa contoh
standar EDI: EDIFACT (dirancang oleh PBB), BACS (digunakkan dalam Britania Raya),
ODETTE (digunakkan dalam industri otomotif Eropa), ANSI X12 (digunakkan dalam
berbagai sektor bisnis di Amerika Utara).
Keuntungan dalam penggunaan EDI
 Penghematan waktu. Pada dasarnya EDI menggantikan transaksi yang
menggunakan kertas menjadi transaksi berbasis elektronik. Hal ini telah menghemat
waktu yang tadinya dialokasikan untuk menulis, mencetak, dan pengiriman melalui
jasa pos.
 Penghematan biaya. Biaya untuk membayar peralatan, prangko, jasa pos,
pegawai dan petugas dapat dikurangi karena sistem EDI telah menyederhanakan
semua ini ke dalam sebuah urutan yang sistematis dan otomatis.
 Minimalisasi kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi dalam pekerjaan manual
biasa terjadi karena bekerja menggunakan kertas dilakukan oleh manusia,
sedangkan sistem EDI adalah sistem yang berbasis komputersehingga kesalahan
dalam proses pertukaran informasi dapat dikurangi oleh kalkulasi komputer.
 Respon yang cepat. Cara pemesanan tradisional yang menggunakan kertas
membutuhkan waktu berhari-hari untuk dokumen–dokumen transaksi mencapai
tujuan pengirimannya. Waktu dalam penungguan ini sebenarnya mempunyai nilai
yang cukup berarti bagi para pelaku bisnis. Sistem EDI yang menggunakan
bentuk elektronik dalam proses pengiriman dapat dalam sekejap
mengirimkan dokumen–dokumen transaksi kepada para pelaku bisnis sehingga
mereka mempunyai waktu yang lebih banyak untuk menentukan manuver-
manuver bisnis.
 Aliran kas. Siklus dalam perdagangan menjadi lebih cepat seiring
mempercepatnya proses pesanan dan pengiriman yang juga memengaruhi
kecepatan pembayaran. Bertambah cepatnya pembayaran akan berdampak pada
meningkatnya arus kas.
 Peluang dalam bisnis. Jumlah pelanggan meningkat dan mereka biasanya hanya
akan berbisnis dengan pemasok yang menggunakan EDI. Persaingan pun meningkat
dalam memulai bisnis baru karena adanya penggunaan EDI. Industrisupermarket dan
perakit kendaraan merupakan contoh bisnis yang banyak menggunakan EDI dalam
kemitraannya.
Penggunaan EDI di Indonesia
Salah satu contoh pengaplikasian EDI di Indonesia dapat dilihat pada PT EDI Indonesia
yang merupakan perusahaan penyelenggara pelayanan jasa EDI di Indonesia yang
memberikan layanan teknis dan konsultasi.
2. Jaringan Industri Swasta
Jaringan industri swasta, juga dikenal sebagai pertukaran swasta, menghubungkan
perusahaan ke pemasok, distributor, dan mitra bisnis penting lainnya untuk manajemen
rantai pasokan dan aktivitas perdagangan kolaboratif lainnya secara lebih efisien.

3. Ruang Pasar Internet


Ruang pasar Internet adalah ruang pasar online di mana banyak pembeli dapat
bertransaksi dengan banyak penjual.Persahaan-perusahaan ini dengan pemasok mereka
dan memfasilitasi kolaborasi untuk proyek-proyek besar.

 Konsep Utama dalam E-commerce: Pasar Digital, Barang Digital


Model bisnis untuk menentukan lokasi, waktu, dan pendapatan didasarkan sebagian
pada biaya dan distribusi informasi. Ketika komunikasi dibatasi pada orang-orang yang
berpindah sepanjang jalur yang menghubungkan desa-desa, biaya untuk mengumpulkan
informasi akan sangat tinggi, dan pasar desa menyediakan tempat bisnis dan model
bisnisnya. Internet sangat mengurangi biaya untuk mendapatkan dan mendistribusikan
informasi, dan menciptakan sebuah pasar digital dimana jutaan orang dapat bertukar
sejumlah besar informasi secara langsung, cepat, dan gratis. Sebagai hasilnya, Internet
telah mengubah cara perusahaan menjalankan kegiatan bisnisnya.

Internet mengurangi asimetri (ketimpangan) informasi. Ketimpangan Informasi 


(infornation asymmetry) terjadi ketika salah satu pihak dalam sebuah transaksi memiliki
lebih banyak informasi yang penting tentang transaksi tersebut daripada pihak lainnya.
Informasi tersebut membantu menentukan daya tawar relatifnya. Di pasar digital,
konsumen dan emasok dapat “melihat” harga yang ditentukan untuk sebuah barang,
dan dalam kondisi itu, bentuk pasar digital dikatakan lebih “transparan” daripada pasar
tradisional.

Pasar digital sangat fleksibel dan efisien karena beroperasi dengan biaya pencarian dan
transaksi yang sangat kecil, biaya menu (menu cost, biaya penjual akibat perubahan
harga) yang lebih rendah, diskriminasi harga, dan kemampuan untuk mengubah harga
dengan dinamis yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Dalam penentuan harga
dinamis (dynamicpricing), harga dari sebuah barang bergantung pada karakteristik
permintaan dari konsumen atau situasi pasokan dari penjual.
Pasar digital dapat mengurangi atau menambah biaya penggantian, bergantung pada
sifat produk atau layanan yang dijual, dan dapat menyebabkan penundaan kepuasan.
Tidak seperti pasar fisik, Anda tidak dapat dengan segera mengonsumsi barang, seperti
membeli baju melalui Web.

Pasar digitalmemberikan banyak kesempatan untuk menjual barang langsung kepada


pembeli, dengan melewati banyak perantara, seperti distributor atau gerai eceran.
Menghilangkan perantara dalam saluran distribusi dapat sangat menurunkan biaya
transaksi pembeliaan. Untuk membayar semua tahap dalam saluran distribusi yang
tradisional, suatu barang mungkin akan dikenakan harga lebih tinggi sebesar 135 persen
dari biaya produksi yang sebenarnya.

 Barang Digital
Pasar digital Internet sangat memperluas barang-barang digital. Barang digital (digital
goods) adalah barang yang dapat dikirimkan melalui jaringan digital. Musik, video,
peranti lunak, koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan, disimpan, dikirim,
dan dijual sebagai barang yang benar-benar digital. Saat ini, sebagian besar barang ini
dijual dalam bentuk fisik, misalnya dalam bentuk CD, DVD, atau buku. Tetapi Intgernet
menawarkan kemungkinan pengiriman semua barang ini sesuai dengan pesanan sebagai
barang digital.

Pada umumnya, uintuk barang digital, biaya marginal untuk menghasilkan satu unit
tambahan nyaris tidak ada. Tetapi biaya untuk menghasilkan unit asli yang pertama
ternyata cukup tinggi pada kenyataannya ini hampir mencangkup seluruh biaya dari
barang karena biaya lain untuk persediaan dan distribusi sangat sedikit. Biaya
pengiriman melalui Internet sangat rendah: biaya pemasaran tetap sanma: dan
penentuan harganya sangat bervariasi.
 Model Bisnis Internet
Hasil yang mendasar dari perubahan-perubahan dalamekonomi informasi hampir
merupakan revolusi dalam dunia perdagangan, dengan banyaknya model bisnis baru
yang bermunculan dan banyaknya model bisnis lama tidak lagi dapat dipertahankan.

1. Komunikasi dan Komunitas


Beberapa model bisnis baru ini memanfaatkan kemampuan komunikasi yang kaya dari
Internet. eBay adalah sebuah forum lelang online yang menngunakan e-maildan
kelebihan interaktif lainnya dari Web. Sistemini menerima tawaran yang dimasukkan ke
Internet, mengevaluasi tawaran tersebut, dan memberitahukan kepada penawar
tertinggi. eBay mendapat komisi kecil untuk setiap barang dan penjualan yang terjadi.
eBay terkenal karena situs ini menawarkan platfrom perdagangan yang besar untuk
perusahaan lainnya, menjadi rumah bagi ratusan ribu dari “toko virtual”. Studi kasus
dalam bab ini membahas eBay dan model bisnisnya dengan lebih terperinci.
Lelang bisnis ke bisnisjuga banyak bermunculan. Go Industry, misalnya, menawarkan
layanan lelang berbasis Web untuk penjualan peralatan dan mesin industri secara bisnis
ke bisnis.

2. Konten Digital, Hiburan, dan Layanan


Kemampuan untuk mengirimkan barang digital dan konten (muatan) digital melalui Web
telah menghasilkan alternatif dari media televisi dan media cetak tradisional. Terdapat
situs Web di mana kita dapat membaca versi digital dari publikasi cetak, seperti New
York Times atau Well Strec Journal, dan jurnal online yang barus seperti Salon.com .
Beberapa situs Web yang paling populer menyediakan hiburan dalam bentuk
digital. Game online menarik banyak pemain. Sebagai contoh, role-playing game online 
World of Warcraft buatan Blizzard Entertaiment memperoleh 1 miliar pada tahun 2006,
dari 7 juta pemain di seluruh dunia 9 (Wireless Week, 2006).
Personalisasi Situs Web
      Perusahaan dapat membuat halaman Web personal yang unik yang menunjukan isi
atau iklan produk atau layanan yang mungkin diminati oleh pengguna tertentu,
meningkatkan pengalaman pelanggan dan memberikan nilai tambah.

10.2M-commerce
M-Commerce adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan
menggunakan peralatan portabel/mobile seperti telepon genggam, Smart Phone, PDA,
Notebook, dan lain lain. Pada saat pengguna komputer berpindah dari satu tempat ke
tempat lain (misalnya : sewaktu berada dalam mobil), pengguna komputer tersebut
dapat melakukan transaksi jual beli produk di Internet dengan menggunakan sistem m-
Commerce ini. Selain m-Commerce, istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis
(Mobile Business atau m-business).

Pada dasarnya, m-Commerce adalah gabungan dari perdagangan elektronik (e-


Commerce) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-Commerce ini adalah e-
Commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-Commerce pada
umumnya, penggunaan m-Commerce bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan
komunikasi pribadi, Smart Card, dan infrastruktur lainnya. M-Commerce membuka
peluang untuk memberikan layanan baru bagi customer yang telah ada, dan untuk
menarik customer baru. ( Source : http://www.wikipedia.org )
Contoh bisnis yang dapat diimplementasikan dalam m-Commerce :

Tidak asing lagi ketika kita berbicara Computer Webstore yang ada di dunia maya
sekarang ini, seperti bhinneka.com, enterkomputer.com, dll. Tetapi bagaimana dengan
menggunakan mobile? apakah sudah ada yang menerapkan Computer Store di telepon
genggam?
Di sini saya akan memberikan ide dan gambaran mengenai Computer Store yang bisa di
implementasikan di mobile. Kisah sukses amazone.com dalam memasarkan produk
lewat internet bisa menjadi contoh nyata keberhasilan bisnis e-Commerce telah
berevolusi menjadi m-Commerce, banyak disukai karena sangat praktis, sangat
mendukung mobilitas, flexibilitas, efisien, tanpa batas ruang/waktu, sebagian besar
dilakukan lewat Hand Phone, PDA, BB,  Smart Phone Anda.
Berbelanja laptop, komputer build up, komponen-komponen komputer seperti VGA Card,
RAM, HDD, dll langsung melalui mobile dan bisa bisa di lakukan di manapun ( lagi dalam
mobil, rumah makan misalnya ) dan pembayaran langsung melalui mBanking ( mBCA )
bagi yang mempunyai, dan bisa juga dilakukan dengan transfer tunai ataupun eBanking.
Pembelian barang akan di proses jika sudah melakukan pembayaran dan kemudian
dikomfirmasi kepihak penjual.

Di sini juga tersedia fitur untuk simulasi spec komputer beserta total harga yang akan di
bayar untuk para customer yang ingin merakit komputer tersendiri. Misalnya pada
contoh gambar di bawah ini :
Dari fitur di atas kita dapat secara otomatis mengetahui total harga tanpa harus
menghitung secara manual dan juga dapat memilih jumlah unit yang di inginkan pada
box ke2. Dan pada bagian bawah tidak hanya total harga yang ditampilkan, tetapi juga
total berat barang dan pilihan ekspedisi pengiriman ( seperti JNE, TIKI, dll ) dan total
harga semua setelah ditembahkan dengan total ongkir.

Dengan adanya mCommerce ini, mungkin akan mempermudah para customer untuk
membeli barang-barang IT seperti komputer dll, bagi para bisnisman yang mungkin
tidak punya banyak waktu untuk ke toko membeli dan memilih barang yang diinginkan
dan bahkan untuk berada di depan komputer yang memilik koneksi internet saja tidak
sempat, maka inilah guna nya mCommerce. Para pengguna Blackberry, iPhone, dan
sejenisnya dapat melakukan nya di kantor, di dalam mobil, bahkan pada saat di mall,
mempermudah dan mempercepat di lakukannya transaksi. Pada bagian tampilan depan
home akan di tampilkan informasi mengenai produk terbaru ataupun dengan adanya
promosi event-event tertentu, seperti pada gambar di bawah :
 

Source : enterkomputer.com

Sehingga untuk orang yang mengunjungi website melalui mobile akan mengetahui
produk-produk terbaru dan menjadikan salah satu strategi marketing bagi yang tertarik
dengan produk yang ditampilkan di Home tersebut.

Sistem Pembayaran Digital dengan Menggunakan M – Commerce


Saat ini sebuah aplikasi m-commerce telah digunakan untuk layanan yang lebih
mengutamakan ketepatan waktu sebagai tuntutan orang-orang yang selalu
berpindah atau untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efisien daripada menggunakan
metode yang lain.

Oleh karena itu pembayaran m-commerce dengan menggunakan digital atau elektronik
sangat penting karena dapat membantu orang agar lebih efisien dan efektif dalam
pembayaran,contohnya menggunakan alat telekomunikasi.Cara ini bahkan diperkirakan
akan menjadi mode atau gaya hidup modern, di mana telepon yang sudah menjadi
kelengkapan pribadi yang umum mempunyai fungsi yang lebih hebat,bukan sekadar
sebagai alat komunikasi jarak jauh saja.
M-commerce mewakili sebagian kecil dari semua pembelian online karena perangkat
mobile nirkabel tidak dapat menampilkan gambar barang dagangan dengan baik. M-
commerce dapat memanfaatkan sistem pembayaran yang memiliki interoperabilitas
untuk perangkat-perangkat nirkabel dan mempercepat jaringan nirkabel untuk
mendukung komunikasi data yang lebih lengkap.

Sistem-sistem pembayaran elektronik yang mendasar untuk m-commece adalah sistem


pembayaran kartu kredit digital, dompet digital, sistem pembayaran digital dengan saldo
terakumulasi, sistem pembayaran nilai tersimpan, uang tunai digital,dan sistem
pembayaran dan penyampaian tagihan elektronik.

 Aplikasi dan Layanan M-commerce


Aplokasi m-commerce telah digunakan untuk layanan yang lebih mengutamakan
ketepatan waktu, sebagai tuntutan orang-orang yang selalu berpindah, atau untuk
menyelesaikan tugas dengan lebih efisien daripada menggunakan metode yang lain.
Aplikasi m-commerce ini terkenal di Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan negara lainnya di
mana biaya penggunaan Internet konvensional sangat mahal. Berikut beberapa
contohnya.

1. Layanan Berbasis Muatan dan Lokasi


Para pelanggan layanan nirkabel NTT DoCoMo di Jepang dapat mengakses situs-situs
Web nirkabel untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal kereta, jadwal film,
panduan restoran, membeli tiket Japan Airlines, berdagang saham, melihat film kartun
baru, dan membaca surat kabar terbesar di Jepang. Pengguna Go2 Mobile Directory
dapat mencari informasi tentang perusahaan lokal, film yang sedang ditayangkan, dan
restoran.

2. Layanan Perbankan dan Keuangan


Citibank menawarkan pemberitahuan nirkabel jika terjadi perubahan dalam informasi
rekening melalui telepon seluler digital yang mendukung pesan teks atau akses Web
pelanggan Bank Asia di Bangladesh dapat menggunakan telepon genggam mereka untuk
memeriksa saldo rekening, mengirimkan transfer dana ke rekening lain, dan membayar
tagihan melalui rekening mereka.

3. Periklanan Nirkabel
Para penyedia nirkabel di Amerika Serikat telah melalui memasang iklan di situs mereka.
Yahoo! Dan Go2 Directory systems bersepakat untuk memasukkan daftar perusahaan
sponsor di Yahoo pada situs pencarian Go2 Mobile Directory yang dialami oleh Verizon
Wireless, Sprint, dan Cingular Wireless. Ketika pelanggan menggunakan G02 Mobile 
Directory untuk mencari restoran atau bioskop lokal, iklan sponsor Yahoo akan muncul
pada daftar hasil pencarian.

4. Permainan dan Hiburan


Telepon seluler dengan cepat berubah menjadi platfromhiburan portabel. Layanan
telepon genggam menawarkan berbagai permainan digital yang dapat diunduh dan nada
dering (ringtone), yaitu cuplikan lagu digital yang berbunyi di telepon  genggam ketika
seorang pengguna menerima panggilan. Beberapa model perangkat telepon ini
mengombinasikan kelebihan telepon seluler dan pemutar musik portabel. Pengguna
layanan broadbanddari vendor nirkabel besar dapat mengunduh klip film, klip berita,
dan laporan cuaca sesuai keinginannya. Mobile TV secara langsung, termasuk MSNBC
dan fox Sports. Perusahaan-perusahaan film mulai memproduksi film pendek yang
dirancang untuk diputar pada telepon genggam.
Tantangan yang Dihadapi M – Commerce
Keamanan mobile payment seharusnya menjadi pertimbangan penting, terutama dalam
hal penanganan atau pentransmisian informasi pembayaran yang sensitif. Dibandingkan
dengan e-commerce, mobile payment memiliki tantangan tersendiri dalam hal security
dan privasi disebabkan oleh perbedaan-perbedaan teknologi yang digunakan. Perbedaan
utamanya terletak pada kenyataan bahwa mobile payment memerlukan wireless service
provider untuk melakukan pembayaran. Kemampuan untuk menangani masalah
tersebut adalah factor yang sangat penting yang akan mempengaruhi kepercayaan
konsumen, penetrasi pasar, dan kesukesan jangka panjang dari aplikasi m-commerce.
Oleh karena itu, jaminan keamanan terhadap M-Commerce akan menjadi kunci
penambahan tingkat fungsionalitas telepon selular. Setidaknya ada empat hal yang
harus selalu diperhatikan untuk menjamin transaksi yang aman, yakni autentication,
confidentiality, integrity, dan non-repudiation. Authentication berkaitan dengan masalah
verifikasi identitas dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi untuk memastikan
bahwa mereka adalah orang yang sesuai dengan apa yang diklaim. Confidentiality
adalah bagaimana menjamin bahwa hanya pengirim dan penerima pesan yang
seharusnya yang bisa membaca isi pesan. Integrity berkaitan dengan penjaminan isi
pesan dan transaksi tidak berubah, baik secara tidak sengaja maupun sebaliknya. Non-
repudiation adalah bagaimana menyediakan mekanisme yang dapat digunakan untuk
menjamin salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi tidak bias menyanggah bahwa
mereka tidak pernah terlibat dalam transaksi tersebut. Saat ini, terdapat dua buah solusi
nirkabel bagi keamanan M-Commerce, yang pertama adalah i-mode dan yang lainnya
adalah WAP.

10.4     Mekanisme Transaksi Pembayaran di Internet


Salah satu isu terbesar dalam implementasi sistem E-Commerce adalah
mengenai mekanisme transaksi pembayaran via internet. Dalam bisnis
konvensional sehari-hari, seseorang biasa melakukan pembayaran
terhadap produk atau jasa yang dibelinya melalui berbagai cara. Cara
yang paling umum adalah dengan membayar langsung dengan alat
pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash). Cara lain adalah
dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debet
card), cek pribadi (personal check), atau transfer antar rekening
(Kosiur, 1997). Proses pembayaran biasanya dilakukan di tempat
dimana produk atau jasa tersebut diperjualbelikan. Sumber: David
Kosiur, 1997
Lokasi tersebut biasa disebut sebagai POS (Point-Of-Sale). Prinsip pembayaran di dalam
sistem E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja
internet (dunia maya) berfungsi sebagai POS yang dapat dengan mudah diakses melalui
sebuah komputer pesonal (PC).

Langkah pertama yang biasa dilakukan konsumen adalah mencari produk atau jasa yang
diinginkan di internet dengan cara melakukan browsing terhadap situs-situs perusahaan
yang ada. Melalui online catalog-nya, konsumen kemudian menentukan barang-barang
yang ingin dibelinya. Setelah selesai “memasukkan” semua barang (pesanan dalam
bentuk informasi) ke dalam digital cart (kereta dorong digital), maka tibalah saatnya
untuk melakukan pembayaran (seperti halnya membawa kereta dorong ke kasir di
sebuah supermarket).

Langkah selanjutnya adalah konsumen berhadapan dengan sebuah halaman situs yang
menanyakan berbagai informasi sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin
dilakukan. Informasi yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah
sebagai berikut:
1. Cara pembayaran yang ingin dilakukan, seperti: transfer, kartu kredit, kartu debit,
cek personal, dan lain sebagainya. Jika menggunakan kartu kredit misalnya, informasi
lain kerap ditanyakan, seperti nama yang tercantum dalam kartu, nomor kartu, expire
date, dan lain sebagainya. Contoh lain adalah jika menggunakan cek personal, biasanya
selain nomor cek, ditanyakan pula nama dan alamat bank yang mengeluarkan cek
tersebut.
2. Data atau informasi pribadi dari yang melakukan transaksi, seperti: nama, alamat,
nomor telepon, alamat penagihan, dan lain sebagainya. Jika konsumen ingin melakukan
pembayaran dengan metoda lain, seperti digital cash atau electronic check misalnya,
konsumen diminta untuk mengisi user name dan password terkait sebagai bukti otentik
transaksi melalui internet.
3. Bagi perusahaan yang memperbolehkan konsumennya untuk melakukan pembayaran
beberapa kali (cicilan), biasanya akan ditanyakan pula termin pembayaran yang
dikehendaki.
Setelah konsumen mengisi formulir elektronik tersebut, maka perusahaan yang memiliki
situs akan melakukan pengecekan berdasarkan informasi pembayaran yang telah
dimasukkan ke dalam sistem. Melalui sebuah sistem gateway (fasilitas yang
menghubungkan dua atau lebih sistem jaringan komputer yang berbeda), perusahaan
akan melakukan pengecekan (otorisasi) terhadap bank atau lembaga keuangan yang
berasosiasi terhadap medium pembayaran yang dipilih oleh konsumen (misalnya
menghubungi Visa atau Mastercard untuk jenis pembayaran kartu kredit). Lembaga
keuangan yang terkait kemudian akan melakukan proses otorisasi dan verifikasi
terhadap berbagai hal, seperti: ketersediaan dana, validitas medium pembayaran,
kebenaran informasi, dan lain sebagainya. Jika metode pembayaran yang dipilih
melibatkan lebih dari satu bank atau lembaga keuangan, proses otorisasi dan verifikasi
akan dilakukan secara elektronik melalui jaringan komputer antar bank atau lembaga
keuangan yang ada.

Hasil dari proses otorisasi dan verifikasi di atas secara otomatis akan “diinformasikan”
kepada pelanggan melalui situs perusahaan. Jika otorisasi dan verifikasi berhasil, maka
konsumen dapat melakukan proses berikutnya (menunggu barang dikirimkan secara
fisik ke lokasi konsumen atau konsumen dapat melakukan download terhadap produk-
produk digital). Jika otorisasi dan verifikasi gagal, maka pesan kegagalan tersebut akan
diberitahukan melalui situs yang sama. Berbagai cara biasa dilakukan oleh perusahaan
maupun bank untuk membuktikan kepada konsumen bahwa proses pembayaran telah
dilakukan dengan baik, seperti:

1. Pemberitahuan melalui email mengenai status transaksi jual beli produk atau jasa
yang telah dilakukan;

2. Pengiriman dokumen elektronik melalui email atau situs terkait yang berisi “berita
acara” jual-beli dan kwitansi pembelian yang merinci jenis produk atau jasa yang dibeli
berikut detail mengenai metode pembayaran yang telah dilakukan;

3. Pengiriman kwitansi pembayaran melalui kurir ke alamat atau lokasi konsumen;

4. Pencatatan transaksi pembayaran oleh bank atau lembaga keuangan yang laporannya
akan diberikan secara periodik pada akhir bulan; dan lain sebagainya.

Menyangkut transaksi pembayaran melalui internet, terdapat prinsip-prinsip yang harus


diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh mereka yang mengembangkan sistem E-
Commerce, yaitu:
1. Security – data atau informasi yang berhubungan dengan hal-hal sensitif semacam 
nomor kartu kredit dan password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak berhak,
karena dapat disalahgunakan di kemudian hari;

2. Confidentiality – perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang
mengetahui terjadinya transaksi jual beli dan pembayaran, kecuali pihak-pihak yang
memang secara hukum harus mengetahuinya (misalnya bank);

3. Integrity – sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli,
yaitu harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa
yang telah dibeli dan disetujuai bersama;

4. Authentication – proses pengecekan kebenaran dimana pembeli maupun penjual


merupakan mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang
dinyatakan oleh masing-masing pihak;

5. Authorization – mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan


kemampuan seorang konsumen untuk melakukan pembelian (adanya dana yang
diperlukan untuk melakukan transaksi jual beli); dan

6. Assurance – kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan E-Commerce yang


ada benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet
(tidak melanggar hukum, memiliki sistem yang aman, dsb.).

Dalam perkembangannya, sistem pembayaran melalui internet dapat dilakukan dengan


berbagai cara. Mengingat bahwa seluruh mekanisme tersebut dilakukan di sebuah dunia
maya yang penuh dengan potensi kejahatan, maka adalah merupakan suatu keharusan
bagi perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan audit terhadap kinerja sistem
pembayaran perusahaan E-Commerce-nya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan bersama. Di pihak konsumen, adalah baik untuk tidak langsung percaya
begitu saja terhadap perusahaan maupun “dunia maya” yang ada. Belajar berbelanja
melalui internet dapat dilakukan dengan melibatkan uang dalam jumlah yang kecil
dahulu. Jika benar-benar tidak diketemukan masalah, barulah secara perlahan dapat
dilakukan frekuensi dan volume jual beli dengan nilai yang lebih besar. Menggunakan
kartu kredit atau kartu debit dengan limit terbatas merupakan salah satu cara terbaik
untuk mulai belajar berbelanja di internet

Tipe system pembayaran elektronik


“E-PAYMENT” SISTEM
Pembayaran secara umum dapat diartikan sebagai pemindahan sejumlah uang dari si
pembayar ke penerima. Net savvy, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis kecil
dan konsumen berpindah profesi menjadi penyedia program pembayaran jasa online
yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan mereka yang sibuk. Pembayaran
elektronik/e-payment yang sebelumnya merupakan proses yang beresiko, tindakan yang
tidak aman, sekarang sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup online web.
Pembayaran elektronik adalah pembayaran yang dilaksanakan secara elektronik.

Di dalam pembayaran elektronik uang di simpan, di proses, dan di terima dalam bentuk
informasi digital dan proses pemindahannya di inisialisasi melalui alat pembayaran
elektronik. Pembayaran secara tradisional dilakukan melalui uang tunai, cek, atau kartu
kredit sedangkan pembayaran elektronik dilakukan menggunakan software tertentu,
kartu pembayaran, dan uang elektronnik. Komponen – komponen utama dari sistem
pembayaran elektronik antara lain: aplikasi pemindahan uang, infrastruktur jaringan,
peraturan dan prosedur yang memerintah kegunaan dari sistem tersebut. Pelanggan dan
penjual merupakan pemain utama dari sistem pembayaran elektronik.

Pembayaran elektronik bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Penggunaan jaringan
elekronik untuk berdagang sudah dimluai sejak awal 1970an dalam sektor finansial.
Beberapa aplikasi pertamanya terlibat dalam sistem EFT (Electronics Fund Transfer). EFT
merupakan perpindahan uang antara institusi finansial melalui jaringantelekomunikasi.
Bahkan mesin ATM, pada mulanya tahun 1980an, juga merupakan bentuk dari
pembayaran elektronik; setiap kali para pelanggan menggunakan mesin ATM,
melibatkan transaksi yang diproses melalui jaringan komputer [Barnes, Sand Hunt, B. E-
commerce & E-Business, Butter Worth, Heinemann, Great Britain.2001].
Pembayaran elektronik meningkatkan efisiensi pembayaran secara drastis dengan
mengurangi biaya transaksi dan memperbolehkan perdagangan barang dan jasa dengan
nilai yang sangat rendah. Mereka juga dapat meningkatkan kenyamanan dari
pembayaran dengan memperbolehkan transaksi-transaksi tersebut dilakukan secara
cepat dan lebih efisien / praktis dari berbagai macam alat yang terhubung kepada
jaringan global. Terdapat beberapa macam tipe pembayaran elektronik, seperti : e-
wallet, e-cash, smart card, dan pembayaran credit card yang selama ini kita kenal
dengan (MOTO). Masing – masing tipe pembayaran mempunyai proses transaksi yang
berbeda – beda. Proses pembayaran online adalah pembelian barang atau jasa melalui
internet yang biasanya menggunakan kartu kredit. Transaksi finansial diproses secara
elektronik dan waktu real time. Proses standar untuk mengimplementasikan proses
pembayaranonline secara real time adalah :
1. Mendapatkan rekening si penjual secara online untuk sebuah kartu kredit tertentu
dari sebuah bank.

2. Memilih jalur pembayaran yang akan memproses informasi kartu kredit.

3. Mengintegrasikan website kita dengan jalur pembayaran.

Melalui dokumen ini, istilah “payment processor”, dan “payment gateway” akan
digunakan bergantian, meskipun payment processors sering mengakibatkan hubungan
secara langsung dengan sebuah bank atau institusi finansial. Sistem pembayaran
elektronik tradisional yang menggunakan kartu kredit sedikit demi sedikit mulai
ditinggalkan para penggunanya karena faktor keamanannya yang rendah dan transaksi
pembelian secara online menggunakan kartu kredit banyak menimbulkan tindak
kejahatan cyber seperti : “online fraud”, “phising”, dll. Hal ini menyebabkan perusahaan
kartu kredit (visa, master card) mengeluarkan dua macam transaksi pembayaran yaitu :
uang elektronik (ecash) dan e-wallet. Perkembangan alat transaksi pembayaran
elektronik terus berkembang hingga sekarang.

Smart Card merupakan alat transaksi pembayaran elektronik yang paling sering
digunakan oleh masyarakat Eropa. membandingkan tiap transaksi e-payment dari
berbagai sumber dan penelitian yang telah ada sebelumnya. Kemudian kami mengambil
kesimpulan sehingga mendapatkan hasil mengenai sistem pembayaran yang paling baik
digunakan dalam proses transaksi pembayaran secara elektronik atau e-payment.

 
BAB 3
PENUTUP
 
Pada zaman sekarang ini E-commerce sedang menjadi tren dalam melakukan kegiatan
bisnis. E-commerce adalah proses yang berhubungan denagn penjualan barang dan jasa
melalui media internet. Hal ini juga meliputi aktivitas yang menunjang trasaksi di
pasar,seperti periklanan, pemasaran, costumer service, keamanan, pembayaran dan
pengiriman.

Hampir semua perusahaan di dunia sudah menggunaklan sistem e-commerce, hal ini
dilakukan perusahaan karena ingin selalu dapat memanjakan konsumennya. Pada e-
commerce ini konsumen menjadi lebih mudah dalam hal berbelanja barang yang
dinginkan. E commerce terbukti menjadi pilihan tren pemasaran di zaman ini. Hal ini
terbukti dari peningktan penjualan dengan menggunakan sistem e-commerce naik
drastis setiap tahunnya.
Dengan sistem penjualan e-commerce, konsumen merasa lebih dekat kepada pihak
produsen (penjual) hal ini dikarenakan, pihak penjual bisa membujuk setiap
konsumennya dengan cara melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan pejual lain
yang tidak menggunakan sistem e commerce. Hal ini dilakukan dengan cara
menanyakan kepuasan dari pelayanan dan perhatian kepada pelanggan seperti
mengucapkan selamat ualng tahun kepada pelanggannya. Ini membuat pelanngan
merasa lebih nyaman kepada penjual tersebut.

Perdagangan e-commerce dapat dilakukan secara 24 jam selama 7 hari dan dapat
dilakukan dimana saja. Seperti perusahaan garuda indonesia yang menyediakan layanan
pemesanan tiket secara on-line selama 24 jam. hal ini merupakan daya tarik tersendiri
bagi konsumen karena, dengan adanya sistem e commerce konsumen tidak perlu repot-
repot datang ke kantor penjulan tiket, hanya cukup melakukan beberapa kali click saja,
maka tiket yang dipesan sudah ada. e-comemrce dinilai sangatlah praktis,hemat biaya
dan waktu.
Dengan menggunakan sistem e-commerce tentunya persuahaan merasa bahwa profit
yang diterimanya selama ini meningkat karena konsumen menyukai sistem e-commerce
ini.
Dengan menggunakan sistem e commerce, konsumen mendapatkan pelayanan khusus.
Seperti halnya berbelanja dengan mendesain sendiri sebuah produk yang ditawarkan.
Seperti penambahan aksesoris, pergantian warna dan lain-lain. Selain mendapatkan
pelayanan khusus.
e-commerce bersfitat universal yang hanya tidak terpaku pada daerah-daerah tertentu.
Tetapi hanya melakukan segmentasi pasar untuk mengetahui produk yang dijual oleh
suatu perusahaan mengarah ke segmen pasar apa. E commerce merupakan sistem
dagang yang paling sempurna pada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
perusahaan yang menerapkan sistem perdagangan e commerce.

e-comemrce tidak hanya dilakukan untuk menjual produk dengan cara menggunakan
media internet, tetapi juga untuk melakukan pengkolaborasian mitra bisni, lowongan
pekerjaan dll.

Perusahaan dapat melakukan hal – hal berikut ini untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif di dalam sistem perdagangan e commerce:

1.Menyediakan harga yang kompertitif

2.Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat dan ramah

3.Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas

4.Menyediakan banyak bonus, seperti pemberian poin yang bisa ditukar dengan hadiah

5.Memberikan perhatian khusus, seperti usulan pembelian

6.Menyediakan media komunitas untuk berdiskusi dengan pelanggan lain, seperti blog
resmi dari perusahaan tersebut.

Hal-hal yang sering meragukan konsumen untuk melakukan kegiatan jual beli dengan
menggunakan system e commerce adalah penipuan dengan cara pencurian identitas dan
membohongi pelanggan. Hal ini juga diperngaruhi oleh hukum yang bekembang dalam
hal e commerce ini.
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen 

Anda mungkin juga menyukai