Anda di halaman 1dari 2

Survey Kehutanan&Perkebunan

1. IHMB
IHMB (Inventarisasi Menyeluruh Hutan Berkala) secara umum iventarisasi hutan didefinisikan
sebagai pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumberdaya hutan untuk
perencanaan pengelolaan sumberdaya tersebut bagi kesejahteraan masyarakat secara lestari dan
serbaguna (Departemen Kehutanan dan Perkebunan ,1999). Ruang lingkup iventarisasi hutan
meliputi : survei mengenai status dan keadaan fisik hutan,flora dan fauna,sumber daya
manusia,serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Inventarisasi hutan wajib
dilaksanakan karena hasilnya digunakan sebagai bahan perencanaan pengelolaan hutan agar
diperoleh kelestarian hasil. Adapun tujuan IHMB dilaksanakan sebagai berikut :
Tujuan IHMB, antara lain :
1. Untuk mengetahui kondisi sediaan tegakan hutan (timber standing stock) secara berkala pada
tegakan hutan yang sama.
2. Sebagai bahan penyusunan RKUPHHK dalam hutan alam dan atau RKUPHHK dalam hutan
tanaman atau KPH sepuluh tahunan.
3. Sebagai bahan pemantauan kecendrungan (trend) kelestarian sediaan tegakan hutan di areal
KPH dan atau IUPHHK.

Adapun alat dan bahan dalam pelaksanaan IHMB, antara lain :

1.Alat : phi-band , clinometer , tali pengukur jarak , kompas , GPS , kamera digital , rambu
ukur.

2.Bahan : Peta-peta , ATK , P3K , baterai.

2. TPTI
TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) adalah suatu sistem silvikultur meliputi cara penebangan
dan permudaan hutan. Sistem ini merupakan suatu perpaduan antara sistem-sistem tebang dengan
batas minimum diameter dari indonesia, tebang pilih filipina (selective logging) , penyempurnaan
hutan dengan tanaman pengayaan (erinchment), dan pembinaan permudaan dengan pembebasan
tumbuhan penggangu. Dasar-dasar yang dipakai dalam TPTI adalah :
1.Batas diameter minimum tebangan
2.Rotasi tebang
3.Adanyan pohon inti ( pohon yang akan membentuk tegakan utama pada rotasi tebang
berikutnya).
4.Adanya penamaan pegayaan
5.Pencegahan erosi dan pengamanan hutan.

Adapun tahapan-tahapan kegiatan TPTI :


1.Penetapan areal kerja (PAK)
2.Inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP)
3.Pembukaan wilayah hutan
4.Pemanenan
5.Penanaman dan pemeliharaan tanaman
6.Pembebasan pohon binaan
7.Perlindungan dan pengamanan hutan

3. Silvikultur intensiv (sil-in)


Silvikutlur intensiv (sil-in) merupakan teknik yang memadukan ketiga pilar yakni ; pemuliaan
pohon , manipulasi lingkungan , pengendaliaan hama terpadu. Tujuan dari teknik silvikultur
intensiv yaitu : menghasilkan produk hasil hutan , melindungi lahan , landscape , makanan
ternak , menahan angin , serta meperkaya ekosistem. Manfaat pelaksanaan silvikultur intensive :
 hutan produktif , efisien , kompetitif dan lestari
1. keterampilan berkembang
2. penyerapan tenaga kerja
3. memajukan infrastruktur
4. model pembangunan
 tercipta
1. jangka panjang supply produk
2. hutan alam tidak terganggu
3. kualitas lingkungan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai