Anda di halaman 1dari 4

Analisis S.W.O.

T Nike
a. Kekuatan
Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang
dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya (Kotler &
Armstrong, 2008:64). Kekuatan Nike Indonesia yang pertama terletak pada kelengkapan
produk yang tersedia, dengan menyediakan produk yang beragam dan berkualitas maka
Nike Indonesia dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Sehingga diharapkan
kebutuhan konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika mereka berbelanja di Nike
Indonesia.
Selain itu Nike Indonesia juga berusaha menawarkan harga yang bersaing demi kepuasan
para konsumen, frekuensi pemberian diskon juga menjadi salah satu kekuatan Nike
Indonesia, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa diskon menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi
sekarang dengan hadirnya pembelian online internet mempermudah konsumen untuk
mendapatkan produk Nike.
Lokasi outlet Nike Indonesia yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia juga
merupakan kekuatan yang membuat produk Nike dikenal oleh seluruh  masyarakat
Indonesia. Dengan banyaknya jumlah outlet yang tersebar, maka diharapkan Nike Indonesia
mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dan tidak terbatas oleh
wilayah, hal tersebut terbukti dari lokasi sejumlah outlet yang tersebar di seluruh kota
Indonesia.
Kekuatan Nike Indonesia yang lainnya adalah strategi pemasaran yang baik. Hal ini terbukti
dengan bagaimana menciptakan kenyamanan bagi konsumen selama berada di dalam toko
buku, sehingga ketika konsumen datang toko tidak hanya membeli barang, tapi juga
mendapat experience tersendiri di dalam toko tersebut, itulah yang diciptakan olehNike
Indonesia. Experience yang diperoleh para konsumen antara lain karena kenyamanan toko,
pelayanan yang baik, juga dari segi desain, dan interior yang menarik.
Selanjutnya yang menjadi kekuatan utama bagi Nike Indonesia adalah terdapat pada merek
dan intelektual propertys right, menguasai jaringan penjualan wordwide, dan senantiasa
“leading” dalam teknologi baru berupa produk yang lebih bagus, lebih baik dan lebih
nyaman digunakan.
 
 

b. Kelemahan
Kotler & Armstrong (2008:64) mengatakan bahwa kelemahan meliputi keterbatasan internal
dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan. Salah satu
kelemahan dari Nike Indonesia adalah harga yang terlalu mahal untuk masyarakat golongan
bawah untuk produk sepatu bola. Nike Indonesia juga memiliki kelemahan dalam  harga
sepatu impor yang masih bergantung pada nilai kurs. Ketika nilai kurs Rupiah terhadap mata
uang asing lemah, maka hal tersebut akan berdampak pada harga sepatu  impor yang
ditawarkan. Semakin lemah nilai kurs Rupiah, maka semakin mahal harga sepatu  impor
tersebut. Alangkah baiknya jika Gramedia Bookstore memiliki kendali terhadap harga sepatu
impor yang dijual, sehingga harga yang dibandrol dapat disesuaikan dengan daya beli
konsumen.
Meskipun pada umumnya harga produk yang tersedia di Gramedia Bookstore dapat
dijangkau oleh konsumen kelas menengah, namun terdapat beberapa produk yang
harganya relatif lebih mahal, seperti sepatu bola, sepatu futsal dan jaket.
 
c. Peluang
Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), peluang adalah faktor atau tren yang
menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan. Nike baru telah kembali ke dasar, dengan pusat perhatian pada
inovasi, menilai peluang pasar baru secara metodis, mengembangkan produk lini baru dan
mengerjakan kembali sistem informasi dan distribusinya.
Nike lama yang bergerak berdasarkan intuisi menghadapi kesulitan untuk mendunia,
sedangkan Nike baru di sisi lain, lebih dari 50 persen penjualan saat ini berasal dari pasar
internasional dan pasar ini tumbuh dengan pesatnya. Nike lama tersandung dalam akuisisi
atas merek lain dan mencoba menekankan budaya pemasaran Nike pada merek lain
tersebut. Sedangkan Nike baru telah belajar untuk memberikan kebebasan pada merek
yang diakuisisinya. Hasilnya? Akuisisi seperti Cole Haan (sepatu casual bergaya retro
converse), sepatu skateboard Hurley International, sepatu hoki Bauer dan sepatu olahraga
murah Starter Official saat ini berkontribusi lebih dari 13 persen pendapatan Nike dan
seperempat pertumbuhan penjualannya.
Nike baru yang lebih matang sekali lagi mencapai hasil yang mencengangkan. Dalam 5 tahun
terakhir, penjualan Nike tumbuh 50 persen menjadi US$ 15 Milyar, laba mencapai dua kali
lipat dan perusahaan meraih 36 persen pasar sepatu atletik AS.
 
d. Ancaman
Ancaman adalah factor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan dan
menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan (Kotler & Armstrong, 2008:64).
Ancaman bagi Nike Indonesia yaitu took-toko  lainnya yang juga hadir di sekitar masyarakat,
seperti misalnya adidas, reebok, dll. Selain toko-toko yang disebutkan di atas, keberadaan
pasar kecil juga menjadi ancaman bagi Nike Indonesia, apalagi pasar sport umumnya
menjual sepatu baru yang kualitasnya bajakan atau palsu dengan harga yang jauh lebih
murah. Seperti yang ada di kota Jogja di daerah selokan mataram yang menyediakan
berbagai jenis sepatu,tas jersey dengan harga murah.
Penjualan sepatu melalui media internet kini juga telah marak di masyarakat. Meskipun
Nike Indonesia juga memiliki situs online, namun keberadaan situs penjualan sepatu online
lainnya juga dapat menjadi ancaman bagiNike Indonesia. Dalam hal ini Nike Indonesia harus
memiliki cara tertentu agar konsumen lebih memilih untuk berbelanja di situs online Nike
daripada situs lainnya, misalnya seperti prosedur pembelian dan pembayaran yang mudah.
Pihak manajemen perlu menerapkan strategi yang baik dalam menyiasati setiap ancaman
yang ada agar tidak timbul kerugian.

Anda mungkin juga menyukai