RPP FaktorLajuReaksi
RPP FaktorLajuReaksi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi beberapa reaksi
yang terjadi disekitar dengan baik dan benar.
2. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian laju reaksi
dengan baik dan benar.
3. Setelah melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, siswa
dapat merancang percobaan faktor-faktor laju reaksi dan orde reaksi dengan baik
dan benar.
4. Setelah melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, siswa
dapat menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi dengan baik benar.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing
Metode : praktikum, diskusi kelompok, dan penugasan
E. Media Pembelajaran
Media :
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Alat/Bahan :
Papan tulis
Spidol
F. Sumber Belajar
Rahardjo, Sentot Budi. 2016. Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA dan
MA,
Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Orientasi 5 menit
Pendahuluan Guru membuka pertemuan dengan salam
pembuka.
Guru memeriksa kesiapan belajar peserta
didik.
Ketua kelas memimpin doa untuk memulai
pembelajaran.
Guru memeriksa kehadiran siswa.
Siswa dikondisikan untuk berkelompok sesuai
dengan pembagian kelompok yang telah diatur
guru.
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan guna mengukur
pengetahuan dasar siswa mengenai kalor
pembakaran. “Pada pembelajaran
sebelumnya kalian telah mengenal apa itu
kalor pembakaran?”
Motivasi
Guru bertanya kepada siswa. “Jika kalian
membuat teh manis dengan menggunakan air
panas atau air dingin, manakah yang lebih
cepat melarut?”.
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung.
Kegiatan Inti Mengamati 80 menit
Siswa mengamati gambar kembang api dan
proses perkaratan besi.
Siswa diberikan fakta bahwa suatu reaksi
kimia ada yang berlangsung cepat, seperti
penyulutan kembang api, dan ada yang
berlangsung lambat, seperti proses perkaratan
besi.
Menanya
Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan:
Mengapa ada reaksi yang berlangsung cepat
dan ada reaksi yang berlangsung lambat?
Dan apa yang menyebabkan suatu reaksi
berlangsung cepat atau lambat?
Mengumpulkan Data
Setiap kelompok siswa dibagi menjadi 8
besar, untuk menerima LKPD yang berbeda-
beda, dengan pembagian judul praktikum
sebagai berikut:
Kelompok 1: pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi.
Kelompok 2: pengaruh suhu terhadap laju
reaksi.
Kelompok 3: pengaruh luas permukaan
bidang sentuh terhadap laju reaksi.
Kelompok 4: pengaruh katalis terhadap laju
reaksi.
Kelompok 5: pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi.
Kelompok 6: pengaruh suhu terhadap laju
reaksi.
Kelompok 7: pengaruh luas permukaan
bidang sentuh terhadap laju reaksi.
Kelompok 8: pengaruh katalis terhadap laju
reaksi
Siswa membaca dan menelaah LKPD yang
telah diberikan oleh guru.
Siswa melakukan praktikum sesuai dengan
langkah kerja pada LKPD.
Siswa mengerjakan soal-soal pada LKPD
berdasarkan hasil praktikum.
Siswa menganalisis peristiwa yang terjadi
pada pemberian kondisi yang berbeda-beda
terhadap suatu reaksi kimia yang berlangsung
selama praktikum.
Mengasosiasi
Siswa menyimpulkan pengaruh konsentrasi,
luas permukaan, suhu dan katalis yang
berbeda-beda dengan kecepatan reaksi.
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok siswa menyampaikan hasil
diskusi kelompoknya secara lisan dan tertulis
di depan kelas.
Siswa yang belum memperoleh giliran
presentasi, secara individu menuliskan resume
atau ringkasan dari hasil percobaan kelompok
yang melakukan presentasi.
Kegiatan Setiap kelompok siswa menyerahkan salah 5 menit
Penutup satu LKPD yang telah dikerjakan pada guru.
Siswa secara individu menyerahkan hasil
resume selama memperhatikan kelompok lain
yang presentasi pada guru.
Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
menanyakan materi pembelajaran yang masih
belum jelas.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Siswa diberi tugas untuk melaporkan hasil
percobaan yang telah dilakukan untuk
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
serta membaca mengenai Teori Tumbukan
dan Laju Reaksi.
Siswa berdo’a.
Siswa menjawab salam penutup
H. Evaluasi
1. Penilaian
a. Penilaian Kognitif : Pemahaman siswa terhadap materi
b. Penilaian Afektif : Sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung
c. Penilaian Psikomotor: Keterampilan siswa selama proses praktikum berlangsung.
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kognitif : Soal Tes Tertulis
b. Penilaian Afektif : Lembar Penilaian Sikap.
c. Penilain Psikomotorik : Lembar Penilaian Praktikum
I. Lampiran
1. Penilaian Kognitif
2. Lembar Penilaian sikap
3. Lembar Penilaian Praktikum
4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5. Materi Pembelajaran
4. Jelaskan karakteristik dari katalis pada Katalis pada suatu reaksi kimia: 25
suatu reaksi kimia! -Menurunkan energi aktivasi
-Mempercepat pemutusan ikatan
antara partikel-partikel dalam suatu
zat pereaksi
-Pada akhir reaksi ditemukan
kembali dalam jumlah yang sama.
Jumlah nilai = 100
Jumlah Skor
Nilai = X 100
Jumlah Skor Maksimal
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Aspek Penilaian
Total
No Nama Siswa
Skor
Saling Percaya Bertanggung Kerja
Rasa Ingin tahu Komunikatif Jujur
Menghargai Diri Jawab sama
2 : Sedikit menunjukkan
3 : Menunjukkan
4 : Sangat menunjukkan
Jumlah Skor
Nilai = Jumlah Skor Maksimal X 100
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Skor Rubrik
Skor Rubrik
4 Bahan dan alat yang digunakan tepat dan dalam keadaan bersih
3 Bahan dan alat yang digunakan tepat dan tidak dalam keadaan bersih
2 Bahan dan alat yang digunakan kurang tidak tepat dan tidak dalam keadaan
bersih
1 Bahan dan alat yang digunakan tidak dan tidak dalam keadaan bersih
Skor Rubrik
1 Perlakuan terhadap bahan dan alat tidak benar dan tidak tepat
F. Pertanyaan
1. Komposisi manakah yang selesai bereaksi lebih cepat?
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi? Hubungkan jawaban
dengan teori tumbukan!
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
F. Pertanyaan
1. Bentuk manakah yang selesai bereaksi lebih cepat?
2. Bagaimana pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi?
Hubungkan jawaban dengan teori tumbukan!
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
F. Pertanyaan
1. Perubahan apakah yang terjadi dalam reaksi tersebut?
2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi? Hubungkan jawaban dengan teori
tumbukan!
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
1. Nyalakan lilin.
6. Ulangi percobaan di atas, namun sebelum gula batu dibakar, gula batu terlebih
E. Tabel Pengamatan
Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut:
F. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengamatan antara reaksi dengan abu gosok dan tanpa gosok.
Manakah reaksi yang berlangsung lebih cepat?
2. Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi?
3. Apakah terjadi perubahan setelah reaksi berlangsung?
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
_______________________________________________________________________
_______
MATERI PEMBELAJARAN
Pengadukan gula ketika membuat teh manis bertujuan agar gula cepat larut.
Penyimpanan makanan dalam lemari es atau frezeer bertujuan agar reaksi berjalan lambat
atau bahkan berhenti. Makanan yang ditaruh di dalam lemari es mengakibatkan reaksi
pembusukan menjadi berjalan lambat sehingga makanan dapat lebih awet. Reaksi kimia
dapat dipercepat atau diperlambat dengan cara memberi perlakuan tertentu. Beberapa
perlakuan yang dapat mempengaruhi kecepatan terjadinya reaksi dinamakan faktorfaktor
yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cepat
lambatnya reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain ukuran materi, suhu, pengadukan,
tekanan gas, molaritas, katalisator, inhibitor, dan sebagainya. Dalam bab ini akan dibahas
beberapa faktor saja seperti ukuran materi, suhu, molaritas, dan katalis.
Mengapa ketika ibu memasak daging sapi, daging tersebut harus dipotong-potong
terlebih dahulu? Mengapa adik kalian yang masih kecil ketika minum obat, obatnya
dalam bentuk serbuk (puyer) bukan berupa pil? Contoh lain adalah pada proses peragian
singkong untuk pembuatan tape. Ragi gelondong harus dihancurkan dahulu kemudian
ditaburkan pada singkong. Beberapa peristiwa tersebut, semua menggambarkan
perbedaan ukuran partikel dari zat yang bereaksi. Tujuan dari pengunyahan, pemotongan
daging, bentuk obat serbuk, dan penghalusan ragi untuk memperkecil ukuran partikel.
Jika ukuran partikel semakin kecil, maka reaksi akan berjalan semakin cepat. Mengapa
demikian?
Dengan semakin kecil ukuran suatu materi, maka mengandung arti memperluas
permukaan sentuh materi tersebut.
Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akan semakin banyak jumlah
total permukaan benda tersebut. Oleh karena itu, luas permukaan semakin banyak maka
kemungkinan terjadinya tumbukan antarpermukaan partikel akan semakin sering. Hal ini
dapat mempercepat terjadinya reaksi.
Konsentrasi
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat
berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut
dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar
dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak
kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Bila partikel makin
banyak, akibatnya lebih banyak kemungkinan partikel saling bertumbukan yang terjadi
dalam suatu larutan, sehingga reaksi bertambah cepat. Perhatikan gambar berikut ini apa
yang terjadi bila dalam suatu kolam makin banyak perahu yang berjalan? Pasti akan
terjadi banyak kemungkinan saling bertabrakan.
Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat
perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan
dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan
untuk berlangsungnya reaksi. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga
energi aktivasi (Ea).
Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi.
Tekanan dan volume
Banyak reaksi yang melibatkan reaktan dalam wujud gas. Kelajuan dengan
reaktan seperti itu juga dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan tekanan dengan
memperkecil volume, maka akan terjadi tumbukan yang lebih banyak antar partikel,
dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak, dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik)
suatu partikel ikut meningkat sehingga semakin banyak partikel yang memiliki energi
kinetik di atas energi aktivasi (Ea). Maka molekul-molekul tersebut bergerak lebih
cepat, sehingga lebih besar kemungkinan terjadi tumbukan antar molekul zat reaktan.
Dengan demikian, kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi.