NIM: 20170101112
UAS KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU
1. Apa saja hal penting dalam Personal Selling, Jelaskan dengan contoh?
Jawab:
a. PROFFESINALISM
Professionalisme seorang salesperson dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di
era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para salesperson
untuk bekerja se-efektif mungkin dalam seni menjual. Salesperson yang baik bukan
hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga
diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif.
Salesperson dilatih untuk mendengarkan konsumen dan mengajukan berbagai
pertanyaan guna mengindentifikasi kebutuhan yang dimiliki konsumen. Pada akhirnya
sales person harus bisa memberikan solusi terbaik berupa produk apa yang cocok
untuk menyelesaikan masalah konsumen. Dalam pendekatan ini sales person harus
bisa menghargai segala masukan yang membangun dari konsumen. Tidak ada
pendekatan yang terbaik dalam segala situasi, tetapi pada umumnya program training
salesperson diarahkan pada langkah-langkah utama dalam proses penjualan yang
efektif.
b. NEGOSIASI
Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan personal. Dalam
negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli membuat kesepakatan tentang harga,
kuantitas, dan syarat-syarat lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat saling tawar-
menawar untuk membuat suatu kesepakatan. Oleh sebab itu salesperson perlu untuk
memiliki keahlian dalam bernegosiasi.
Seorang negosiator juga menggunakan taktik yang biasa disebut sebagai taktik
perundingan. Taktik ini seperti sebuah manuver yang dibuat sesuai dengan kondisi
tertentu. Taktik harus selaras dengan strategi yang digunakan dalam bernegosiasi. Misal,
jika ada pihak lain yang lebih kuat maka kita dapat menggunakan taktik BATNA (Best
Alternative to a Negotiated Agreement).
Taktik ini menjelaskan tentang bagaimana kita harus dapat mengidentifikasi alternatif
lain jika tidak terjadi penyelesaian dengan menentukan standar-standar untuk mengukur
setiap tawaran. Sehingga kita bisa terbebas dari tekanan-tekanan untuk menerima
syarat-syarat yang tidak menguntungkan dari lawan yang lebih kuat.
Taktik lainnya adalah tanggapan yang dimaksudkan untuk menipu dan membuat
melenceng, atau memengaruhi perundingan tersebut. Seorang negosiator harus pandai-
pandai mengenali taktik yang digunakan lawannya dan berusaha untuk menyusun taktik
balasan agar tidak terjadi kerugian dipihaknya.
c. RELATIONSHIP MARKETING
Dalam personal selling, salesperson tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan
penjualan secara efektif dan melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih
dari itu. Seorang salesperson harus dapat membangun hubungan jangka panjang yang
saling menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya konsumen, melainkan dengan
para stakeholder yang terlibat di kegiatan usaha tersebut.
Kegiatan relationship marketing adalah upaya kita untuk menarik, memelihara, dan
meningkatkan hubungan dengan konsumen. Menarik disini bisa dikatakan sebagai
langkah “perantara” dalam proses pemasaran. Sedangkan memelihara dan
meningkatkan adalah upaya kita untuk menjadikan konsumen loyal kepada produk kita
dan melayani konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka. Intinya, dengan relationship
marketing ini, dipihak pengusaha dapat menghasilkan laba yang besar dan tujuan dari
masing-masing pihak pun akan tercapai dan merasa terpuaskan.
Menurut Burnett (1993), membagi tipe personal selling menjadi lima, yaitu:
a. Responsive selling.
Salesperson bertugas untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam tipe ini biasanya
salesperson mengadakan perjalanan dan menjumpai banyak pengecer.
b. Trade selling.
Salesperson bertindak sebagai order taker (menerima pesanan), tetapi lebih fokus pada
pelayanan.
c. Missionary selling.
Tugas utamanya adalah mempromosikan produk baru, kadang-kadang melakukan order
taker.
d. Technical selling.
Sales person menyelesaikan masalah konsumen dengan keahlian dan pengalamannya.
e. Creative selling.
Biasanya berhubungan dengan produk, menangani masalah-masalah serius dan
memberikan solusi terbaik.
Perbedaan antara keduanya yakni bila penantang pasar memiliki langkah awal dengan
menetapkan sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah
peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan
menghasilkan kemampulabaan yang lebih tinggi. Pada dasarnya, penyerang dapat memilih
untuk menyerang salah satu dari jenis perusahaan yaitu :
Perusahaan menyerang pemimpin pasar. Pilihan ini membawa risiko tinggi tetapi dapat
merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan dan menang bila di pemimpin pasar
bukanlah merupakan pemimpin sejati dan ternyata tidak memenuhi kebuthan pasar dengan
sempurna.
Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan yang besarnya sama, yang kurang berhasil,
dan kekurangan dana. Baik kepuasan konsumen maupun potensi perusahaan perlu diteliti
dengan mendalam. Bahkan serangan frontal bisa berhasil bila memang sumber daya
perusahaan lain terbatas.
Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil, kurang berhasil,
dan yang kekurangan dana. Beberapa perusahaan tumbuh menjadi kuat tidak hanya dengan
merebut konsumen dari pesaing namun lebih-lebih dengan melahap perusahaan-
perusahaan kecil.
Sedangkan Strategi Pengikut pasar tidak semua perusahaan nomer dua berniat menantang
perusahaan pemimpin pasar. Mereka lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa biasanya
dengan meniru produk. Perusahaan pengikut menjalankan usaha tanpa strategi. Memang hatus
ada strategi pertumbuhan perusahaan dan berusaha agar upayanya tidak mengundang
pembalasan dari perusahaan lain. Berikut ini ada tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan
yakni:
a) Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan pemimpin pada
sebanyak mungkin segmen pasar dalam wilayah dan bauran pemasarannya.
b) Mengikuti dari jauh. Perusahaan pengikut membuat beberapa diferensiasi namun tetap
mengikuti pemimpin pasar dalam hal pembaharuan pasr yang pokok dan juga bauran
pemasarannya.
c) Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti secara dekat beberapa hal yang dilakukan
pemimpin pasar namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan sendiri.
3. Bagaimana strategi produk yang tepat
Jawab:
Kasus ini bermula ketika Grab Indonesia mengucapkan selamat ulang tahun ke Presiden
Jokowi.
Grab menantang anak ketiga Sang Presiden, Kaesang Pangarep, untuk mentraktir bapaknya
sebungkus martabak yang Kaesang jual lewat layanan Grabfood. Tantangan ini ditanggapi
setengah serius sesuai dengan persona Kaesang yang bulliable.
Tweet ini kembali dibalas dengan candaan receh oleh Grab. Hingga pada akhirnya Kaesang
membalas dengan nada protes. Ini tak lain karena usaha kedai kopi milik Kaesang tak lekas
diterima oleh Grabfood.
Di titik inilah Gofood Indonesia masuk dan mempromosikan layanannya. Strategi marketing
ini sempat dipuji oleh Kaesang. Sebelum pada akhirnya, ia melayangkan protes ke Gofood
karena sistem Gopay (uang elektronik versi Go-Jek) yang sering error.
4. Word of Mouth adalah getok tular, bagaimana WOM yang efektif?
Jawab:
Word of Mouth terbukti sebagai strategi marketing gratis namun efektif karena mampu
meningkatkan penjualan dari sebelumnya. Word of Mouth sendiri adalah strategi pemasaran
dari mulut ke mulut yang biasanya terjadi karena kepuasan pelanggan atas kualitas dari produk
atau jasa yang diberikan.
Berikut ini beberapa strategi yang paling efektif untuk menerapkan word of mouth marketing,
antara lain:
1. Buat kampanye yang dapat menyentuh sisi emosional
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan strategi word of mouth adalah
dengan membuat kampanye yang emosional.
Menurut Entrepreneur, brand akan lebih mudah dikenali jika berhasil membuat
kampanye yang bisa terhubung dengan sisi emosional seseorang.
Saat brand mampu membuat hubungan yang emosional dengan pelanggan, tentunya
produk mereka akan selalu diperbincangkan.
Seperti yang dijelaskan di atas, word of mouth akan berhasil jika pelanggan bisa memiliki
kepercayaan yang tinggi kepada produk.
2. Gunakan jasa influencer
Berkembangnya media sosial membuat influencer marketing juga ikut semakin populer.
Kamu bisa memanfaatkan hal yang satu ini untuk mengembangkan strategi word of
mouth marketing untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Menggunakan jasa seorang influencer tentunya juga bisa membantu
proses branding karena ia telah memiliki banyak followers.
Namun, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu sebelum mulai menggunakan jasa
seorang influencer.
Pastikan influencer tersebut punya riwayat yang baik dan pastinya followers yang
dimilikinya sesuai dengan target pelanggan dari brand.
Dengan semua manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa Sosial Media memiliki pengaruh besar
dan berperan penting untuk kehidupan sehari-hari terutama disaat COVID-19