Jelaskan kepada siswa-siswi bahwa remaja perempuan memiliki kebutuhan kebersihan diri tambahan saat mengalami
menstruasi, atau lebih dikenal dengan sebutan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), yaitu pengelolaan kebersihan
dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Remaja perempuan perlu mempraktikkan kebersihan
menstruasi yang baik dan mendukung teman-teman mereka untuk melakukan hal yang sama, dan remaja laki-laki harus
bersikap pengertian kepada remaja perempuan ketika menstruasi dan tidak mengejek mereka.
Beritahu siswa-siswi bahwa kebersihan menstruasi yang baik ditandai oleh perilaku-perilaku berikut:
Setiap perempuan memiliki kebutuhan kebersihan diri tambahan saat mengalami menstruasi. Kebersihan menstruasi
yang baik ditandai dengan perilaku-perilaku berikut ini:
Beberapa sekolah tidak mempunyai fasilitas toilet yang bersih. Seperti tidak ada pintu, tidak ada air. Hal ini bisa
membuat siswa perempuan merasa tidak aman dan nyaman untuk mengganti pembalut. Akibatnya banyak siswa
perempuan terpaksa tidak masuk sekolah pada saat menstruasi. Ini tentu sangat disayangkan.
Bagi siswa-siswi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Beri tiap-tiap kelompok waktu untuk membaca
bagian Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada Buku Cerita ‘Rahasia Dua Dunia’, halaman 1-10.
https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-02/Rahasia-Dua-Dunia-2019.pdf
Lalu, bagikan salah satu kasus dari rangkaian Studi Kasus Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), dan beri mereka
waktu 15 menit untuk bekerja dengan kelompoknya guna membahas situasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
diskusi yang ada dalamnya.
Minta seorang perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk membacakan rangkuman hasil diskusi dan solusi mereka di
hadapan kelompok-kelompok lainnya.
Menurutmu, bagaimana perasaan Mia terhadap tingkah laku Toni? Menurutmu, mengapa Prita dan teman-temanya bersikap seperti itu?
Bagaimana seharusnya Toni bersikap pada situasi seperti itu? Bagaimana dampak dari tindakan-tindakan mereka tersebut terhadap
Aya?
Apa yang dapat kamu lakukan jika kamu adalah temannya Prita, dan
kamu mendengarnya berkata-kata seperti itu?
Dilema Nina
Fajar dan Adik Perempuannya
Nina sedang mengalami menstruasi tetapi tidak ingin bolos sekolah. Ia pergi ke
Fajar memiliki pekerjaan paruh waktu sepulang sekolah dan menabung penghasilan toilet/kamar mandi sekolah untuk mengganti pembalutnya, tetapi di dalamnya
yang ia peroleh untuk membeli sepeda motor. Suatu hari, Fajar mendengar adik tidak tersedia tempat sampah maupun tisu. Lebih parahnya lagi, pintunya
perempuannya, Mimi, menangis di kamarnya. Ia bertanya kepada ibunya, apa yang rusak dan para remaja laki-laki mengancam akan membuka pintunya jika Nina
terjadi pada adik perempuannya, dan ibunya menjawab, ‘Mimi ingin pergi ke tidak lekas keluar dari sana. Nina cepat-cepat memutuskan untuk menyiram
bioskop bersama teman-temannya malam ini, tapi ia tidak bisa pergi karena ia tidak
pembalutnya ke dalam toilet/jamban. ‘Tidak apa-apa,’ pikirnya. ‘Orang lain
memiliki persediaan pembalut yang cukup dan ia tidak memiliki uang untuk juga melakukannya.’
membelinya hingga minggu depan.’
Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
Pertanyaan-pertanyaan diskusi:
Bagaimana perasaan Mimi dalam situasi seperti itu? Apakah yang dapat menjadi akibat dari perbuatan Nina tersebut?
Bagaimana Fajar dapat membantu Mimi pada situasi seperti itu? Bagaimana sekolah Nina dapat membantunya untuk mempraktikkan
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang lebih baik?