Di SMA Yos Sudarso, Irvan Aidi Saputra Tohir adalah seorang siswa baru yang bergabung di
kelas sepuluh. Irvan sangat berharap ia bisa mendapatkan teman teman baru disana.
Namun harapannya seketika hancur ketika dia melakukan satu kesalahan kecil yang tidak
disengaja dengan beberapa kakak kelas yang kasar dan suka mengintimidasi. Irvan tidak sengaja
menyenggol salah satu siswa senior tersebut, sehingga membuat salah satu pembully tersebut
mengajak teman - temannya untuk membully Irvan.
Suatu hari, saat Irvan sedang merenung dan menangis di kelas, seorang siswa bernama Wawa
tidak sengaja melihatnya. Jadi wawa mendekatinya dan menanyakan apa yang terjadi. Irvan pun
menceritakan semua keluh kesahnya kepada Wawa. Wawa merasa sangat sedih dan tidak terima
dengan tindakan bullying yang dilakukan oleh para siswa siswi senior tersebut.
Wawa adalah siswa senior yang cukup dihormati disekolah. Dia sangat dihormati oleh orang-
orang di sekitarnya karena sifatnya yang sangat baik, perhatian, dan menjunjung tinggi keadilan
terhadap orang-orang di sekitarnya. Wawa merasa bertanggung jawab dan sangat yakin bahwa ia
harus membantu Irvan agar terlepas dari bullying-bullying yang ia alami di sekolah.
Setelah beberapa waktu, Wawa dan teman - temannya mulai melihat perubahan yang terjadi
secara perlahan di sekolah. Para siswa senior yang sebelumnya membully Irvan dan siswa - siswi
baru lainnya, mulai menghiraukan bahkan menghormati mereka dan mulai memperlakukan
mereka dengan baik. Irvan merasa sangat terbantu dengan tindakan - tindakan yang dilakukan
oleh Wawa dan kawan - kawannya. Ia merasa bahwa dia akhirnya memiliki teman - teman yang
bisa di ajak berbincang di sekolah. Dia tidak lagi merasa kesepian dan diasingkan.
Irvan akhirnya merasa bahwa ia sekarang sudah menjadi bagian dari komunitas di sekolah SMA
Yos Sudarso. Pada akhirnya, segala kerja keras serta upaya yang dilakukan Wawa dan teman -
temannya dianggap berhasil dan membantu sekolah.
Dalam perjalanan pulang, Irvan memikirkan segala perjuangan dan derita yang sudah ia lalui
selama di sekolah. Dia merasa sangat berterima kasih pada Wawa dan teman - temannya yang
sudah banyak membantunya dan membawa perubahan positif ke sekolah. Irvan yakin bahwa
sekarang dia akhirnya bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik tanpa
gangguan lagi. Di lain tempat, Wawa dan teman - temannya juga merasa puas dengan hasil yang
mereka capai dengan kerja keras mereka. Mereka merasa bahwa mereka telah membantu sekolah
menjadi lingkungan yang lebih baik dan aman bagi semua siswa untuk menimbah ilmu. Mereka
berjanji untuk terus memperjuangkan hak - hak siswa dan memastikan bahwa bullying tidak
akan pernah terjadi lagi di sekolah SMA Yos Sudarso.
Sekolah SMA Yos Sudarso terus mengadakan kampanye anti bullying secara rutin setiap
tahunnya. Semua siswa di sekolah diharapkan untuk menghormati satu sama lain dan tidak
melakukan tindakan bullying. Siswa - siswi baru yang bergabung dengan sekolah juga diberikan
pengenelan dan sosialisasi mengenai aturan - aturan beserta sanksi - sanksinya tentang kampanye
anti bullying sejak awal. Wawa dan teman - temannya terus berperan aktif dalam kampanye anti -
bullying yang mereka buat. Mereka juga membentuk kelompok pengawas yang bertanggung
jawab untuk menjaga dan memantau tindakan bullying di sekolah dan memberikan bantuan
kepada siswa - siswi yang membutuhkan. Kelompok ini juga berperan sebagai mediator ketika
terjadi konflik antara siswa - siswi di sekolah.
Irvan dan Wawa menjadi sahabat yang sangat dekat setelah semua jerih payah melawan bullying
yang terjadi di sekolah. Mereka terus membantu dan mendukung satu sama lain dalam
perjuangan mereka selama di sekolah. Irvan sangat berterima kasih terhadap Wawa dan teman -
temannya karena telah membantunya keluar dari situasi yang tidak menyenangkan dan selalu
memberi dukungan selama masa - masa sulit di sekolah.
Selain itu, para siswa - siswi senior pun mulai menebus kesalahan yang mereka perbuat dengan
cara mulai berperan aktif dalam membantu siswa - siswi baru dan menghindari bullying. Mereka
sadar bahwa menjadi siswa senior tidak hanya menguasai kekuasaan dan merasa dihormati
sehingga dapat merendahkan siswa - siswi baru. Mereka juga harus menjadi panutan dan teladan
bagi siswa - siswi lainnya di sekolah.
Dengan adanya kampanye anti - bullying dan dukungan dari siswa - siswi , sekolah SMA Yos
Sudarso menjadi tempat yang lebih baik bagi semua siswa.Tidak ada lagi tindakan bullying dan
para siswa - siswi dapat belajar dan berkembang dengan nyaman. Semua murid merasa dihargai
dan diterima oleh teman - teman mereka di sekolah
Dalam akhir cerita ini, kita bisa menyimpulkan bahwa bullying adalah sebuah masalah serius
yang perlu segera diatasi. Kita semua perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang
aman dan nyaman bagi semua siswa di sekolah. Dengan saling menghormati dan menghargai
satu sama lain, kita sudah berperan untuk membantu membuat lingkungan yang aman dan
tentram di sekolah.