Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah

lumbasakral dan sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai

penjalaran ketungkai sampai kaki (Harsono, 2000).

Kebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu

dari berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral

akut,ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, osteoartritis

tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis,

ketidaksamaan panjang tungkai).  Penyebab lainnya meliputi obesitas,

gangguan ginjal, masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma

abdominal dan masalah psikosomatik. Kebanyakan nyeri punggung akibat

gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri

akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas seperti maslah

ekonomi, dan gangguan psikologis.

Nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi

pada regio punggung bagian bawah dan merupakan work related

musculoskeletal disorders. Nyeri punggung bawah telah teridentifikasi

oleh Pan American Health Organization antara tiga masalah kesehatan

pekerjaan yang dikenal pasti oleh WHO (Choi, 2002). Menurut Punnett L,

prevalensi 37% daripada nyeri punggung bawah disebabkan oleh

pekerjaan individu-individu tersebut, dengan pembahagian lebih banyak

1
2

pada laki-laki berbanding wanita. Sedangkan penelitian Community

Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD ). Dan

Indonesia menunjukan prevalensi nyeri punggung 18,2 % pada laki –laki

dan 13,6 % pada wanita. National Safety Council pula melaporkan bahwa

sakit akibat kerja yang frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah

sakit/nyeri pada punggung, yaitu 22% dari 1.700.000 kasus (Tarwaka,

2004). Di Negara industri keluhan nyeri punggung bawah merupakan

keluhan kedua setelah nyeri kepala.

Penanganan nyeri punggung bawah umumnya bervariasi mengikut

studi, jenis-jenis pekerjaan, dan persekitaran lokal. Biasanya dalam

kondisi biasa nyeri tersebut akan hilang dengan sendirinya selepas

beberapa hari tanpa memerlukan pengobatan, tetapi tidak selalunya. Di

Indonesia, Departemen Kesehatan telah pun mengeluarkan upaya

pelayanan kesehatan primer pada masyarakat tersebut yang diatas

meliputi, peningkatan kesehatan (promotif), upaya pencegahan (preventif),

pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) (Depkes RI, 1999).

Menurut Prasetyo, H (2008), fisioterapi dalam hal ini memegang peranan

untuk mengembalikan dan mengatasi gangguan impairment dan activity

limitation sehingga pasien dapat beraktivitas kembali. Namun menurut

literatur 33% pasien masih mengalami nyeri hilang-timbul atau nyeri

persisten selepas satu tahun, dan satu daripada lima pasien masih

mempunyai kekurangan fungsi gerakan. Hanya 25% telah sembuh total


3

nyeri punggung mereka selepas satu tahun, dengan ini pencegahan lebih

diutamakan daripada pengobatan.

Pada studi kasus yang mengenai penyakit Low Back Pain berada di

RSUD DR. Moewardi pada tahun 2010 sejumlah 34 orang, tahun 2011

sebanyak 29 orang, dan pada tahun 2012 sebanyak 18 orang (catatan

tahunan RSUD DR. Moewardi).

Mengingat adanya peningkatan kasus nyeri pinggang bawah di

Indonesia menunjukan prevalensi nyeri punggung 18,2 % pada laki –laki

dan 13,6 % pada wanita, maka penting untuk dapat mengenali serta

mengetahui penatalaksanaan nyeri punggung bawah secara komprehensif

untuk mengatasi masalah akut maupun mencegahnya dan berkembangnya

penyakit menjadi nyeri punggung kronik.

B. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mendiskripsikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan

sistem muskuloskeletal Low Back Pain di Ruang Anggrek II RSUD

Moewardi di Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendiskripsikan pengkajian dalam asuhan keperawatan

pada pasien dengan Low Back Pain di Ruang Anggrek II RSUD

Moewardi di Surakarta.
4

b. Untuk mendiskripsikan diagnosa keperawatan dari hasil pengkajian

dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan Low Back Pain di

Ruang Anggrek II RSUD Moewardi di Surakarta.

c. Untuk mendiskripsikan intervensi dari rumusan masalah yang

didapat dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan Low Back

Pain di Ruang Anggrek II RSUD Moewardi di Surakarta.

d. Untuk mendiskripsikan implementasi yang tepat dari perencanaan

yang dibuat dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan Low

Back Pain di Ruang Anggrek II RSUD Moewardi di Surakarta.

e. Untuk mendiskripsikan evaluasi dari apa yang telah dilakukan

dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan Low Back Pain di

Ruang Anggrek II RSUD Moewardi di Surakarta.

C. Manfaat Studi Kasus

Adapun manfaat dari penulisan karya tulis adalah :

1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dalam ilmu keperawatan mengenai peran perawat

dalam upaya memeberikan asuhan keperawatan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

1) Menambah wawasan dan informasi penulis mengenai

penyebab penyakit Low Back Pain dan penatalaksanaan


5

Low Back Pain sebagai pertimbangan asuhan keperawatan

pada pasien Low Back Pain.

2) Meningkatkan ketrampilan penulis mengenai asuhan

keperawatan pada pasien Low Back Pain.

b. Bagi Penulis Selanjutnya

Sebagai bahan referensi dan masukan dalam penulisan karya tulis

ilmiah Low Back Pain selanjutnya.

c. Bagi Profesi

Meningkatkan profesionalisme perawat untuk berperan aktif dalam

memberikan asuhan keperawatan pada penderita Low Back Pain

secara tepat.

d. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan

dalam merawat penderita Low Back Pain di rumah.

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah pada asuhan keperawatan

pada pasien dengan Low Back Pain ini adalah sebagai berikut :

1. Bagian Pembuka

Merupakan bagian awal dari penulisan karya tulis ilmiah yang

mencakup halaman judul, pernyataan plagiartorisme, persetujuan,

pengesahan, kata pengantar dan daftar isi.


6

2. Bagian Inti

a. BAB I Pendahuluan

Memberi gambaran secara keseluruhan tentang isi karya tulis yang

mencakup latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat dan

sisitematika penulisan.

b. BAB II Tujuan Teori

Mencakup pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi

dengan pathway, komplikasi, pemeriksaan penunjang,

penatalaksanaan, pencegahan dan diagnosa banding serta asuhan

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.

c. BAB III Asuhan Keperawatan

Laporan kasus diawali dengan gambaran kondisi penyakit yang

dihadapi pasien, sistematika asuhan keperawatan meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan

evaluasi keperawatan.

d. BAB IV Pembahasan

Merupakan pembahasan perbedaan dan penyimpangan yang terjadi

antara teori dan kasus mulai dari pengkajian sampai dengan

evaluasi dengan memberikan pemecahan maslah secara ilmiah.


7

e. BAB V Kesimpulan Dan Saran

Terdiri dari sub bab kesimpulan dan sub bab saran.

1) Kesimpulan

Kesimpulan disini merupakan jawaban dari tujuan

penulisan dan merupakan inti dari pembahasan

2) Saran

Menanggapi butir – butir kesenjangan dan saran

penanganannya secara realistis dan operasional.

3. Bagian Penutup

Merupakan bagian akhir dari penulisan karya tulis ilmiah yang

mencakup daftar pustaka dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai