Cognitive Model
Cognitive Model
“Cognitive Model”
Dosen Pengampu :
Dr.Ulber Silalahi,Drs.,M.A.
Disusun Oleh :
Bandung
2019
A. Pengertian MODEL KOGNITIF
Model kognitif merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan
aspek pengguna, seperti pemahaman, pengetahuan,perasaan dan perilaku. Kategorisasi khusus model ini
adalah kompetensi kinerjadan selera komputasi. Banyak model yang menggunakan pemrosesan mental
dimana user mencapai tujuan dengan memecahkan sub-tujuan.
1. GOMS merupakan model Goals, Operators, Methods, Selections yang diperkenalkan oleh Card,
Moran dan Newell.
b. Operator, merupakan level terendah analisis, terdiri atas tindakan dasar yang harus dilakukan user
dalam menggunakan sistem
c. Method, dimana ada beberapa cara untuk membagi tujuan ke dalam beberapa sub-tujuan
d. Selection, merupakan pilihan terhadap metode yang ada. GOMS tidak membiarkan pilihan menjadi
random, namun lebih dapat diprediksi yang secara umum tergantung dari user, kondisi sistem dan detai
ltujuan.
Analisis GOMS umumnya terdiri dari satu tujuan tingkat tinggi yang kemudian didekomposisi
menjadi deretan unit tugas yang selanjutnya dapat didekomposisi lagi sampai pada level operator
dasar. Dekomposisi tujuan antara tugas keseluruhan dan yugas unit melibatkan pemahaman
terhadap strategi pemecahan masalah oleh user dan doman aplikasi secara detail. Bentuk
deskripsi high level goal ini nantinya diadopsi selama proses analisis tugas. Analisis struktur
tujuan GOMS dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Kedalaman tumpukan struktur tujuan
dapat digunakan untuk mengestimasi kebutuhan memori jangka pendek. Pemilihan dapat diuji
keakuratannya dengan jejak user dan perubahan respons. GOMS merupakan metode yang baik
untuk mendeskripsikan bagaimana seorang ahli melakukan pekerjaannya. Jika digabung dengan
model fisik dan model perlengkapan maka akan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja user
dari aspek waktu eksekusi.
Pendekatan yang pertama yan ada dalam pendekatan kognitif dalam organisasi adalah berpikir
lancar. Tentunya sobat semua pastinya menginginkan seseorang atau partner yang bisa diajak
kerja sama dengan baik dan tentunya dapat berpikir secara lancar. Dalam kognitif, berpikir
lancar ini merupalan salah satu fungsi utamanya.
Kata luwes tentunya bukan bahasa asing lagi di telinga anda ya sobat. Nah dalam pendekatan
kognitif, berpikir dengan cara luwes artinya berpikir yang mampu menghasilkan gagasan yang
berbeda dengan yang lainnya, dan biasanya gagasan yang dihasilkan adalah gagasan yang penuh
ide cemerlang yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.
Pendekatan selanjutnya yang ada dalam pendekatan kognitif dalam organisasi adalah pendekatan
orisinil. Pendekatan orisinil ini adalah jenis pendekatan yang memberikan jawaban yang tidak
lazim, atau jawan yang memang laon dari yang lain atau berbeda dari yang lain yang jarang
dipikirkan atau berikan oleh ornag lain.
Biasanya pendekatan dengan berpikir orisinil ini sangatlah dicari dan dikagumi dalam sebuah
perusahaan, karena dianggap memberikan sumbangsih pemikiran yang begitu dirasakan dalam
organisasi tersebut. Apakah anda adalah satu satu orang yang seperti ini sobat?
4. Pendekatan Dengan Berpikir Secara Terperinci ( elaborasi )
Adapun pendekatan dengan berpikir secara terperinci ( elaborasi ) ini yaitu suatu pendekatan
kognitif yang mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan, terperinci secara detail,
serta bisa memperluas suatu gagasan atau ide yang telah ditemukan atau diciptakan oleh orang
yang sebelumnya.Jenis pendekatan seperti ini adalah sebagai salah satu faktor pendamping dari
pendekatan yang berpikir secara orisinal yang sudah penulis jelaskan diatas, dimana apabila
keuda pendekatan ini digabungkan, maka sebuah masalah atau persoalan yang terjadi dalam
suatu organisasi sudahlah tidak terlalu berarti atau dengan kata lain pasti menemukan solusi yang
terbaik. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam manajemen sumber daya manusia)
Pendekatan yang satu ini tidaklah jauh berbeda dengan pendekatan berpikir secara lancar.
Namun dalam pendekatan secara relevan ini, seseorang dituntut untuk menghasilkan atau
memikirkan sebanyak mungkin ide atau gagasan yang bisa digunakan untuk kepentingan
perusahaan yang sifatnya relevan dan bisa dilaksanakan.
Selain berpikir, seseorang juga butuh penalaran tentunya. Dalam pendekatan kognitif dengan
menggunakan penalaran ini diharapkan seseorang memiliki penalaran yang tajam dan mudah
mendapatkan informasi terkait sebuah masalah yang sedang dihadapi oleh oranisasi tidak hanya
dari satu sisi saja, namun diperoleh dari berbagai sisi yang memang biasanya setiap masalah
menimbulkan berbagai indikasi. Dalam hal seperti ini penalaran yang tajam untuk menerima dan
mengelola informasi sangatla dibutuhkan oleh sebuah organisasi.
Pendekatan yang satu ini merupakan pendekatan yang tidak kalah penting dalam organisasi ya
sobat. Kemampuan seseorang dalam mengingat informasi atau suatu berita maupun data, akan
sangat membantu sebuah organisasi apabila sedang memerlukan data, informasi yang sedang
dibutuhkan pada saat itu juga. Individu yang seperti ini tentunya juga salah seorang yang
dipertimbangkan keberadaanya dalam sebuah organisasi.
Kecerdasan berpikir, kecerdasan penalaran tentunya akan sangat baik jika dibarengi dengan
kecerdasan dalam penggunaan bahasa juga. Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, cara
penyampaian suatu informasi apabila tidak dibarengi dengan penggunaan bahasa yang baik dan
tepat tidak serta merta orang yang diberikan informasi tersebut mengerti apa yang hendak
dibicarakan atau yang dimaksud oleh yang menyampaikan informasi tersebut.
Daftar Pustaka
https://www.crcpress.com/Organizational-Cognition-Computation-and-Interpretation/Lant-
Shapira/p/book/9781138003330