Anda di halaman 1dari 15

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN

2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

ENDAPAN ZIRKON DI DAERAH PANGKALAN BATU


KECAMATAN KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh : Zulfikar, Herry R.E., Wastoni C.P., & Djadja T. 1


1
Kelompok Program Penelitian Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi

Abstrak

Secara administratif daerah desa Pangkalan Batu termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kendawangan,
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis daerah ini terletak di antara koordinat
1100 19’ 36” – 1100 23’ 39” Bujur Timur dan 20 04’ 44” - 20 09’ 18” Lintang Selatan.

Wilayah ini termasuk ke dalam liputan Peta Geologi Bersistem Indonesia dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Skala 1 : 250.000 Lembar Kendawangan (D. Sudana, dkk., 1994). Di daerah ini
terdapat beberapa formasi batuan sedimen, gunungapi dan terobosan yang berumur dari Mesozoik hingga
Kuarter.

Secara umum daerah sebaran endapan zirkon merupakan endapan sedimenter yang membentuk hamparan
pasir lepas berwarna putih bila kering dan kecoklatan atau kehitaman bila basah (jenuh air), berukuran
pasir halus hingga sedang, bentuk butir membundar, sortasi baik, tersusun secara dominan oleh mineral
kuarsa serta sedikit mineral zirkon, besi, titanium, felspar, dan lempung. Dari hasil kegiatan lapangan
telah dapat diidentifikasikan penyebaran endapan zirkon di daerah tersebut yang tersebar seluas sekitar 40
kilometer persegi, terdiri dari beberapa lapisan dengan ketebalan keseluruhan sekitar 6 meter.

Volume endapan pasir mengandung zirkon mencapai sekitar 240.000.000 m3. Dari hasil pendulangan
sekitar 20 kilogram pasir conto asal diperoleh konsentrat dulang rata-rata seberat 68 gram yang rata-rata
mengandung butiran mineral zirkon sekitar 20 % volume. Hal ini berarti kandungan zirkon adalah 20% x
68 gr / 20.000 gr atau sekitar 0,068 persen dari contoh asal (pasir). Dengan demikian potensi sumber daya
tertunjuk zirkon mencapai sebesar 0,068% x 240.000.000 m3 atau sekitar 163.000 m3 atau sekitar
750.000 ton.

Selain zirkon, jenis bahan galian non logam lain yang terdapat di daerah ini antara lain pasirkuarsa
(sumber daya 530.000.000 ton), kaolin (104.000.000 ton), dan lempung (104.000.000 ton).

PENDAHULUAN data untuk keperluan pengusahaan endapan zirkon


ini dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian Daerah (PAD) setempat.
Bahan Galian Non Logam, Pusat Sumber Daya
Geologi mengadakan kegiatan eksplorasi umum Endapan zirkon di Kabupaten Ketapang ini telah
endapan zirkon di daerah Kabupaten Ketapang, diketahui cukup lama dan di beberapa lokasi
Provinsi Kalimantan Barat. sudah mulai ditambang oleh beberapa perusahaan
baik untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
Melalui kegiatan eksplorasi umum ini diharapkan keramik baik di dalam negeri maupun untuk
potensi endapan zirkon yang terdapat di daerah tujuan ekspor.
tersebut dapat dievaluasi, baik kualitas maupun
kuantitasnya yang meliputi sumber daya dan Kegiatan eksplorasi umum endapan zirkon di
sebaran, sehingga dapat diperoleh lebih banyak daerah Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan

1
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Barat ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan luas wilayah 5.859 km2, terdiri dari 9
yang lebih akurat dan aktual guna mengetahui (sembilan) desa. Pada tahun 2004 jumlah
lebih jauh keterdapatan serta penyebaran endapan penduduk sebesar 28.377 jiwa dengan rasio
zirkon yang mempunyai prospek cukup baik penduduk 99,99 % dan pertumbuhan penduduk
untuk dapat dikembangkan. 2,33 % per tahun.

Tujuan kegiatan tersebut antara lain, untuk Kabupaten Ketapang terbentuk berdasarkan
mengumpulkan data baik primer maupun data Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan
sekunder mengenai endapan zirkon yang terdapat luas 35.809 kilometer persegi dan jumlah
di daerah Kabupaten Ketapang, Provinsi penduduk 423.816 jiwa. Pada tahun 2008
Kalimantan Barat, yang akan digunakan pula kabupaten ini dimekarkan menjadi dua kabupaten,
untuk pemutakhiran data dasar dalam bank data yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten
mineral dalam bentuk digital. Kayong Utara. Setelah dimekarkan Kabupaten
Ketapang tetap menjadi kabupaten terluas di
Secara administratif, daerah penyelidikan terletak Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah
di daerah Desa Pangkalan Batu, termasuk sekitar 30.000 km2, terdiri dari 20 (dua puluh)
sebagian wilayah Kecamatan Kendawangan, wilayah kecamatan.
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Wilayah kecamatan ini di sebelah barat berbatasan Kabupaten Ketapang beriklim tropis dengan suhu
dengan Selat Karimata, di sebelah timur rata-rata 23,7 – 26,7 oC dengan suhu pada siang
berbatasan dengan Kecamatan Marau dan hari mencapai 30,8 oC. Curah hujan rata-rata
Kecamatan Manis Mata, di sebelah selatan dengan tercatat sebesar 3.696 mm per tahun dan curah
Laut Jawa, dan di sebelah utara dengan hujan rata-rata per tahun sebanyak 214 kali.
Kecamatan Matan Hilir Selatan. Daerah ini Kecepatan angin rata-rata tercatat sebesar 3,1
dibatasi oleh koordinat 110o 19’ 36” - 110o 23’ knot.
39” Bujur Timur dan 2o 04’ 44” - 2o 09’ 18”
Lintang Selatan, dengan luas sekitar 70 kilometer Mata pencaharian penduduk umumnya berladang
persegi (Gambar 1). dan berkebun musiman, sebagian mempunyai
mata pencaharian menangkap ikan dan berdagang.
Kota Ketapang sebagai ibukota Kabupaten Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada
Ketapang dapat dicapai dari kota Pontianak tahun 2005 berdasarkan harga konstan tahun 2000
(ibukota Provinsi Kalimantan Barat) dengan adalah sebesar Rp. 2.0280347.030.000,-.
menggunakan transportasi laut ataupun udara Sedangkan PDRB berdasarkan harga berlaku
sejauh sekitar 225 kilometer. Belum terdapat sebesar Rp. 2.845.031.860.000 dengan sektor
jaringan jalan darat dari kota Pontianak ke kota pertanian memberikan kontribusi tertinggi yaitu
Ketapang. Dari kota Ketapang ke kota kecamatan sebesar 47,02 %, disusul sektor industri
Kendawangan dapat dicapai melalui jalan raya pengolahan sebesar 14,42 % dan sektor
beraspal sejauh lebih kurang 100 kilometer. perdagangan sebesar 12,74 %. Sedangkan enam
Selanjutnya dari kota Kendawangan ke lokasi sektor lainnya kontribusinya bervariasi dengan
penyelidikan dapat dicapai dengan menggunakan besaran di bawah 10 %.
kendaraan bermotor melalui jalan tanah
perkerasan sejauh sekitar 60 kilometer. Kegiatan lapangan memakan waktu selama 43
(empat puluh tiga) hari, terhitung mulai tanggal 18
Desa Pangkalan Batu merupakan salah satu dari 9 Maret sampai dengan tanggal 29 April 2008.
(sembilan) desa yang terdapat di Kecamatan Selain itu beberapa minggu untuk persiapan
Kendawangan. Desa ini mempunyai jumlah sebelum berangkat serta sekitar satu bulan setelah
keluarga sebanyak 470 KK dengan penduduk kembali dari lapangan untuk pekerjaan analisis
sebanyak 1.100 jiwa, terdiri dari 569 jiwa laki-laki laboratorium, pengolahan data dan penyusunan
dan 536 jiwa perempuan, tersebar di tujuh dusun. laporan.

Kecamatan Kendawangan merupakan salah satu Kegiatan eksplorasi umum endapan zirkon ini
wilayah kecamatan di Kabupaten Ketapang dilaksanakan oleh 7 (tujuh) orang personil dari
2
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Pusat Sumber Daya Geologi, terdiri dari 4 (empat) pemetaan geologi Lembar Kendawangan,
orang ahli geologi/tambang eksplorasi, dan 3 Kalimantan, Skala 1 : 250.000.
(tiga) orang surveyor. Selain itu pekerjaan
lapangan juga dibantu oleh beberapa orang tenaga – PT. REMAONG PERKASA MANDIRI,
harian dari penduduk setempat. Tim juga pada tahun 2007 melakukan penyelidikan
didampingi oleh satu orang personil dari Dinas potensi sumber daya bahan galian pasir
Energi dan Sumber Daya Mineral & Lingkungan zirkon di daerah Kecamatan Sei Melayu
Hidup Kabupaten Ketapang, yaitu Eko Rayak dan Kecamatan Matan Hilir Selatan.
Harfiyanto, ST.
GEOLOGI UMUM
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan 2
eksplorasi umum ini antara lain sebagai berikut : Geologi daerah penyelidikan berdasarkan Peta
Geologi Lembar Kendawangan Skala 1 : 250.000
- GPS (Global Positioning System), untuk yang dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan
mengetahui dan menentukan posisi tepat Pengembangan Geologi (D. Sudana,. dkk., 1994)
secara geografis (koordinat) dari setiap titik terdiri dari beberapa formasi batuan sedimen,
lokasi pengamatan. gunungapi dan terobosan yang berumur dari
- Kompas Geologi, untuk mengetahui antara Mesozoik hingga Kuarter. (Gambar 2)
lain arah mata angin, arah jurus dan perlapisan
batuan, dan sebagainya. Secara regional formasi-formasi batuan yang
- Palu geologi, untuk mengambil contoh dari terdapat di daerah penyelidikan berturut-turut dari
singkapan batuan. tua ke muda dapat diuraikan sebagai berikut :
- Loupe (kaca pembesar).
- Pita ukur (100m) dan Roll meter (50m) - Batuan Malihan Pinoh (PzTrp), berumur Trias,
- Bor tangan terdiri dari kuarsit dan sekis mika.
- Kamera digital. - Kompleks Ketapang (JKke), berumur Jura
- Peta Dasar (topografi dan geologi). hingga Kapur, terdiri dari batupasir kuarsa,
- Kantong plastik, untuk penyimpanan contoh batulanau, dan serpih.
batuan. - Batuan Gunungapi Kerabai (Kuk), berumur
- Alat-alat tulis. Kapur Akhir, terdiri dari tuf sela, tuf hablur
- Alat-alat gambar. dan lava, berselingan batupasir, batulanau dan
- Alat-alat gali. batulempung yang termalihkan.
- Alat dulang - Granit Sukadana (Kus), berumur Kapur Akhir,
- Tas Lapangan, ransel, sepatu lapangan, tempat terdiri dari granit, granodiorit dan diorit.
minum, jas hujan, dll. - Basal Bunga (Kubu), berumur Kapur Akhir
- Obat-obatan. hingga Paleosen, terdiri dari basal, tuf sela dan
- Komputer breksi tufan, lava andesit, batupasir kuarsa,
- Scanner batupasir kuarsa tufan dan batulempung tufan.
- Printer - Endapan Rawa (Qs), berumur Holosen, terdiri
dari lempung, lumpur, dan pasir halus
Ada berbagai pihak telah melakukan penyelidikan mengandung sisa tumbuhan.
di daerah Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten - Aluvium (Qa), berumur Holosen, terdiri dari
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat dengan lempung, pasir, kerikil dan kerakal.
berbagai tujuan, baik untuk penelitian umum
seperti pemetaan geologi maupun untuk tujuan Struktur geologi yang berkembang berdasarkan
khusus seperti eksplorasi sumber daya mineral, Peta Geologi Lembar Kendawangan (D. Sudana,.
seperti : dkk., 1994) adalah berupa sesar dan kelurusan
pada batuan gunungapi dan plutonik yang
– D. Sudana, dan kawan-kawan dari Pusat umumnya berarah timurlaut – baratdaya, serta
Penelitian dan Pengembangan Geologi, sekumpulan retakan yang berarah utara -
Bandung, pada tahun 1994 melakukan timurlaut.

3
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Endapan zirkon diperkirakan terdapat di beberapa berat lainnya dengan mineral lainnya yang lebih
lokasi di daerah Kecamatan Kendawangan ini, ringan, dalam hal ini kuarsa dan lempung.
terutama pada daerah penyebaran Endapan Rawa Pengumpulan data primer dari beberapa lokasi di
(Qs) yang tersebar cukup luas di bagian barat dan wilayah Kabupaten Ketapang ini telah
selatan wilayah Kecamatan Kendawangan. menghasilkan sebanyak 129 titik lokasi
Endapan zirkon tersebut diperkirakan berasal dari pengamatan, 51 titik di antaranya berupa titik
hasil rombakan batuan Granit Sukadana yang lokasi pengambilan conto batuan, terutama berupa
terdapat di bagian hulu sungai Kendawangan yang konsentrat dulang.
kemudian mengalami transportasi dan
pengendapan kembali bersama-sama dengan pasir Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis sifat-
kuarsa. sifat fisik dan kimiawi dari conto-conto bahan
galian yang diambil guna diketahui kualitasnya.
Selain zirkon, diperkirakan akan dijumpai juga Jenis analisis laboratorium yang dilakukan yakni
beberapa jenis bahan galian mineral non logam analisis kimia mineral dan fisika mineral, sesuai
yaitu antara lain pasir kuarsa, sirtu, lempung dan dengan jenis bahan galian yang ditemukan. Semua
kaolin. jenis analisis dilakukan di laboratorium kimia
mineral dan fisika mineral Pusat Sumber Daya
KEGIATAN PENYELIDIKAN Geologi.

Data sekunder diperoleh dari hasil studi literatur Jenis-jenis analisis laboratorium yang dilakukan
pada saat persiapan sebelum berangkat ke serta jumlah contoh yang dianalisis yaitu sebagai
lapangan berupa data hasil penyelidikan terdahulu berikut :
dari perpustakaan. Selain itu data sekunder juga
berupa hasil pekerjaan pihak ketiga yang - Analisis kimia unsur major, sebanyak 50 conto
diperoleh dari instansi dalam lingkungan Pemda konsentrat dulang, untuk mengetahui
(Dinas Pertambangan, Dinas Perindustrian/ kandungan unsur-unsur yang umum terdapat
Perdagangan, Dinas Perekonomian, dan dalam batuan.
Bappeda). Data ini dapat berupa keadaan geologi - Analisis Petrografi, sebanyak 1 conto batuan,
ataupun potensi bahan galian mineral. untuk memeriksa sifat optik sayatan batuan di
bawah mikroskop dan menentukan jenis-jenis
Selain data utama yang berhubungan dengan mineralnya.
bahan galian, data sekunder lainnya yang juga - Analisis Mineralogi Butir, sebanyak 50 conto
dikumpulkan selama berada di lapangan yaitu data konsentrat dulang dan pasir, untuk mengetahui
penunjang berupa data sarana dan prasarana, komposisi ukuran serta komposisi mineral dari
demografi, ekonomi, sosial serta budaya conto batuan berupa pasir lepas.
masyarakat setempat. - Analisis XRD, sebanyak 6 conto lempung,
untuk mengetahui jenis-jenis mineral yang
Data primer adalah berupa hasil pengamatan terdapat dalam conto batuan.
langsung di lapangan terhadap bahan galian yang
terdapat di permukaan dan bawah permukaan Dari rencana analisis petrografi terhadap 5 conto
serta dari sumur uji. Termasuk dalam kegiatan seperti tercantum dalam proposal rencana kerja,
pengumpulan data primer ini adalah pengambilan hanya dilakukan terhadap 1 conto, berhubung di
conto bahan galian zirkon dan jenis bahan galian daerah penyelidikan tidak ditemukan batuan
non logam lainnya untuk keperluan analisis granit sebagai batuan sumber endapan zirkon.
laboratorium, pengamatan geologi endapan bahan Analisis XRD hanya dilakukan terhadap 6 conto
galian, penentuan luas sebaran dan besarnya dari rencana 10 conto, karena jumlah 6 conto
sumber daya endapan bahan galian. Sumur uji lempung yang dianalisis tersebut sudah dianggap
yang telah dibuat sebanyak empat buah. cukup mewakili sebaran lempung yang ada di
Pengambilan conto sebagian besar dilakukan daerah ini.
dengan melakukan pendulangan yaitu dengan cara
memisahkan antara zirkon serta mineral-mineral Data yang diperoleh berasal dari data sekunder
dan primer serta hasil analisis laboratorium. Data
4
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

sekunder merupakan acuan awal untuk – Satuan Morfologi Rawa, menempati


perencanaan pelaksanaan pengambilan data sepanjang pantai dan sebagian besar wilayah
primer. Data sekunder ini mencakup data lokasi dengan ketinggian maksimal 25 meter di atas
keterdapatan, sumberdaya, serta data produksi muka laut. Satuan batuan yang mengalasinya
bahan galian yang dikumpulkan dari berbagai yaitu satuan endapan rawa.
sumber. Dari data sekunder ini dapat
dikompilasikan untuk mengetahui neraca bahan Secara litologi beberapa endapan batuan yang
galian untuk daerah yang bersangkutan. dapat diamati di lapangan yaitu sebagai berikut :

Data primer yang mencakup data lokasi baik – Satuan Endapan Aluvium, terdapat di
secara administratif maupun geografis sekitar bagian tengah wilayah penyelidikan,
(koordinat), jenis bahan galian, dimensi / sumber terutama di sekitar poros jalan provinsi antara
daya, dan kualitas berdasarkan hasil analisis Sungai Gantang - Marau. Umumnya terdiri
laboratorium. Kualitas ini menyangkut kegunaan dari endapan lempung, pasir, dan kerikil.
bahan galian tersebut berdasarkan spesifikasi Termasuk formasi Endapan Aluviam berumur
teknis yang dipersyaratkan oleh industri yang Holosen.
menggunakan bahan baku dari bahan galian yang
bersangkutan. Setiap jenis bahan galian digunakan – Satuan Endapan Rawa, tersebar luas
oleh berbagai industri hilir dengan spesifikasi terutama di bagian utara, timur dan selatan
teknis yang berbeda-beda. Data kualitas bersama- wilayah penyelidikan. Umumnya berupa
sama dengan sumber dayanya sangat menentukan lempung, lumpur, pasir halus dan sisa
prospek pemanfaatan dan pengembangan bahan tumbuhan. Termasuk formasi Endapan Rawa
galian tersebut. yang berumur Holosen.

Data akurat berupa koordinat lokasi yang – Satuan Tanah Laterit, terdapat di bagian
diperoleh dari hasil pembacaan alat GPS sangat barat daerah penyelidikan, umumnya terdiri
diperlukan guna melengkapi data spasial setiap dari hasil pelapukan batuan sedimen dari
bahan galian bersama-sama dengan data tekstual batuan Kompleks Ketapang.
lainnya sehingga memungkinkan untuk diolah dan
ditampilkan datanya secara digital. Data digital ini Secara lokal daerah penyelidikan ini umumnya
dapat dengan mudah diolah dan ditampilkan ditutup oleh endapan pasir lempungan dari satuan
setiap saat untuk berbagai keperluan, termasuk endapan rawa serta tanah pelapukan yang cukup
analisis Sistem Informasi Geografis. tebal sehingga menutup struktur yang terdapat di
bagian bawahnya.
HASIL PENYELIDIKAN
Sedangkan secara regional struktur geologi yang
Geologi Daerah Penyelidikan terdapat umumnya berupa perlipatan dan
Secara umum daerah penyelidikan merupakan pensesaran, baik sesar normal, sesar naik maupun
wilayah pedataran dan perbukitan rendah. Secara sesar mendatar. Struktur perlipatan mempunyai
rinci morfologi daerah penyelidikan terbagi dalam arah umum baratlaut – tenggara dan hampir utara
3 (tiga) satuan yaitu : – selatan. Sesar normal dan naik umumnya
berarah baratlaut – tenggara, sedangkan sesar
– Satuan Morfologi Bukit Rendah, mendatar berarah timurlaut – baratdaya dan barat–
menempati daerah sekitar kaki gunung timur.
dengan ketinggian sekitar 35 - 50 meter di
atas muka laut. Satuan morfologi ini Potensi Endapan Bahan Galian
ditempati oleh satuan tanah laterit.
– Satuan Morfologi Dataran Rendah, Berdasarkan pengumpulan data primer hasil
menempati daerah sekitar kaki gunung pengamatan langsung di lapangan, selain zirkon,
dengan ketinggian 5 – 35 meter di atas muka beberapa jenis bahan galian non logam lainnya
laut. Satuan morfologi ini ditempati oleh juga terdapat di daerah ini yaitu : pasir kuarsa,
satuan endapan aluvium. kaolin dan lempung. Semua jenis bahan galian
5
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

non logam ini terdapat bersama-sama dan tersebar 40.000.000 m2 x 1 m atau 40.000.000 m3.
cukup luas mengikuti penyebaran satuan endapan Sumber daya tertunjuk kaolin dihitung
aluvium dan endapan rawa. menggunakan perkalian antara volume dengan
berat jenisnya yaitu 40.000.000 m3 x 2,6 ton/m3
Zirkon atau 104.000.000 ton.
Endapan zirkon di daerah ini terdapat di daerah
sekitar Dusun Plaik dan Dusun Dungun, Desa Lempung
Pangkalan Batu, Kecamatan Kendawangan. Endapan lempung di daerah ini juga tersebar
Sebaran endapan zirkon mengikuti penyebaran dengan luas sebaran sekitar 40 kilometer persegi
satuan aluvium dan satuan rawa-rawa. Potensi dengan ketebalan rata-rata 1 meter. Volume
zirkon di daerah ini dengan sebaran seluas sekitar lempung dihitung menggunakan perkalian antara
40 kilometer persegi, mempunyai ketebalan rata- luas sebaran dengan ketebalan, yaitu 40.000.000
rata sekitar 6 meter. Volume endapan pasir m2 x 1 m atau 40.000.000 m3. Sumber daya
mengandung zirkon dapat dihitung menggunakan terunjuk endapan lempung dapat dihitung yaitu
rumus perkalian sederhana antara luas sebaran 40.000.000 m3 x 2,6 ton/m3 atau sebesar
dengan ketebalan, yaitu 40.000.000 m2 x 6 m 104.000.000 ton.
sehingga diperoleh angka 240.000.000 m3. Tonase
lapisan pasir pembawa zirkon merupakan Prospek Pemanfaatan dan Pengembangan
perkalian antara volume dengan berat jenis pasir Bahan Galian
kuarsa (2,65) dan diperoleh angka 636.000.000
ton. Dari proses pendulangan sekitar 20 kilogram Dari pengungkapan potensi bahan galian non
pasir conto asal diperoleh konsentrat dulang rata- logam yang telah dikemukakan sebelum ini, telah
rata seberat 68 gram yang diperkirakan dapat diidentifikasikan sebanyak 4 (empat) jenis
mengandung butir mineral zirkon sekitar 20 %. bahan galian non logam. Bahan galian tersebut
Hal ini berarti kandungan zirkon adalah 20% x 68 yaitu : zirkon, pasir kuarsa, kaolin, dan lempung.
gr/ 20.000 gr atau sekitar 0,068 persen dari contoh
asal (pasir). Potensi sumber daya tertunjuk zirkon Jenis-jenis bahan galian non logam ini dinilai
dapat dihitung, yaitu sebesar 0,068% x mempunyai prospek yang cukup besar untuk
240.000.000 m3 = 163.000 m3 atau sekitar dapat segera dimanfaatkan dan dikembangkan di
750.000 ton. daerah ini. Pemilihan jenis dan lokasi bahan
galian tersebut untuk sementara baru didasarkan
Pasir kuarsa. kepada beberapa kriteria, yaitu antara lain luas
Endapan pasir kuarsa di daerah ini tersebar sebaran/besaran jumlah sumber daya, kesampaian
mengikuti sebaran satuan aluvium dan satuan lokasi dan kebutuhan/permintaan akan bahan
endapan rawa-rawa dengan luas sebaran sekitar 40 galian tersebut baik lokal maupun regional.
kilometer persegi dan ketebalan rata-rata 5 meter. Setelah analisis laboratorium selesai dilakukan,
Sumber daya tertunjuk endapan pasir kuarsa dapat diharapkan mutu/kualitas bahan galian dapat
dihitung menggunakan perkalian sederhana antara diketahui dan menjadi tambahan kriteria
luas sebaran dan ketebalan, yaitu 40.000.000 m2 x pemilihan jenis atau lokasi endapan bahan galian
5 m = 200.000.000 m3. Sumber daya tertunjuk tersebut.
dalam ton adalah hasil perkalian antara volume
dengan berat jenis, yaitu 200.000.000 m3 x 2,65 Zirkon
ton/m3 atau 530.000.000 ton. Zirkon merupakan mineral asesoris pada batuan
granit yang setelah mengalami pelapukan dan
Kaolin. transportasi lalu terakumulasi membentuk
Endapan kaolin di daerah ini dijumpai terdapat di hamparan bersama-sama dengan pasir kuarsa.
sekitar Dusun Plaik dan Dusun Dungun,
Kecamatan Kendawangan. Sebaran endapan Endapan zirkon umumnya berupa endapan
kaolin seluas 40 kilometer persegi dengan sedimenter, terutama di lingkungan pengendapan
ketebalan rata-rata 1 meter. Volume kaolin aluvium dan rawa-rawa yang terlihat dari
dihitung dengan menggunakan rumus perkalian asosiasinya dengan material organik atau karbon.
antara luas sebaran dengan ketebalan, yaitu Endapan zirkon di daerah ini diperkirakan
6
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

terbentuk dari hasil pengendapan kembali hasil butiran mineral kuarsa. Paling bawah merupakan
pelapukan batuan yang berkomposisi asam, dalam lapisan endapan pasir kuarsa lempungan berwarna
hal ini granit. kekuningan hingga kecoklatan. Ketebalan lapisan
pasir lempungan ini belum dapat diketahui secara
Sifat-sifat fisik dan keadaan zirkon antara lain pasti, namun dari pengamatan terhadap beberapa
berwarna coklat, kuning, pink, atau tidak galian penambang emas PETI lapisan pasir ini
berwarna, memiliki ukuran partikel yang halus masih dijumpai sampai kedalaman sekitar 6 – 7
hingga sedang, serta memiliki berat jenis dan meter. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
indeks refraksi yang tinggi. Berat jenis yang tinggi ketebalannya paling tidak mencapai 4 meter. Di
(memungkinkan zirkon dapat dipisahkan dari bagian bawah lapisan pasir kuarsa lempungan ini
mineral lain menggunakan prinsip gravitasi yaitu dijumpai lapisan lempung dengan ketebalan
berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Salah satu belum diketahui.
metoda pemisahan berdasarkan perbedaan berat
jenis ini antara lain yakni pendulangan. Endapan zirkon terdapat baik pada lapisan tanah
Konsentrat yang diperoleh dari hasil pendulangan penutup (ketebalan sekitar 0,5 meter), lapisan
ini biasanya masih bercampur dengan mineral- pasir bagian atas (sekitar 1 meter), lapisan
mineral berat lainnya seperti magnetit, ilmenit, batupasir (sekitar 0,5 meter), dan lapisan pasir
emas dan rutil. bagian bawah (sekitar 4 meter). Dengan demikian
jumlah ketebalan keseluruhan lapisan pasir
Sebaran endapan zirkon terdapat di daerah Dusun mengandung zirkon ini mencapai 6 meter.
Plaik dan Dusun Dungun yang merupakan
wilayah Desa Pangkalan Batu, Kecamatan Di daerah desa Pangkalan Batu, Kecamatan
Kendawangan. Satuan endapan alluvium dan Kendawangan, endapan zirkon tersebar seluas
endapan rawa yang merupakan tempat kedudukan sekitar 40 kilometer persegi dengan sumber daya
endapan zirkon tersebar seluas sekitar 40 tertunjuk sebesar 216.240 ton. Endapan zirkon
kilometer persegi, menempati satuan morfologi terdapat bersama-sama dengan endapan pasir
dataran rendah dan rawa. kuarsa, kaolin dan lempung. Potensi zirkon di
daerah ini belum dimanfaatkan sama sekali, pada
Secara umum daerah sebaran endapan zirkon hal di daerah sekitarnya, seperti daerah di desa Air
merupakan hamparan pasir lepas yang berwarna Hitam Besar, Kecamatan Kendawangan, serta di
putih bila kering dan kecoklatan atau kehitaman beberapa kecamatan lain seperti Kecamatan
bila basah (jenuh air), ukuran pasir halus hingga Melayu Raya dan Kecamatan Matan Hilir Selatan
sedang, bentuk butir membundar, sortasi baik, endapan zirkon telah mulai diusahakan.
tersusun secara dominan oleh mineral kuarsa serta
sedikit mineral zirkon, besi, titanium, felspar, dan Zirkon banyak diminati dalam industri keramik,
lempung. Di bagian paling atas biasanya ditutupi yakni sebagai bahan glasir opak untuk
oleh lapisan tanah penutup (top soil) berwarna menghasilkan keramik bermutu tinggi baik putih
abu-abu kehitaman hingga kecoklatan dengan maupun berwarna untuk peralatan rumah tangga
ketebalan bervariasi dari beberapa cm hingga 50 dan ubin lantai. Zirkon yang digunakan yakni
cm, terdiri dari pasir kuarsa, lempung, dan sisa berupa tepung zirkon. Prosentase pemakaian
tumbuhan. zirkon sebagai glasir opak adalah 13% dari total
bahan glasir yang digunakan. Bahan-bahan glasir
Di bagian bawah tanah penutup merupakan lainnya adalah pasir silika (28%), felspar (27%),
lapisan pasir kuarsa setebal antara 0,5 hingga 1 kaolin (9%), witherit (5%), dan Zn-oksida (4%).
meter. Selanjutnya ke arah bawah dijumpai
lapisan batupasir yang berwarna kehitaman atau Kebutuhan zirkon pada industri keramik ini
kecoklatan, ketebalan antara 25 hingga 50 cm, mencapai 94% dari total konsumsi rata-rata.
terdiri dari pasir kuarsa kompak, sisa tumbuhan, Sisanya 6%, digunakan pada industri logam dasar
dan lempung. Di bagian bawahnya terdapat (3,5%) dan industri barang-barang logam (2,5%).
lapisan lempung kaolinan setebal antara beberapa Zirkon yang digunakan pada industri logam dasar
cm hingga 1,5 meter, berwarna putih hingga dan industri barang-barang logam berfungsi
kekuningan yang tercampur dengan sedikit
7
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

sebagai bahan penahan panas (refraktori) dan tergantung pada perkembangan industri keramik
pasir cetak (foundri). dan industri logam dasar.

Jumlah konsumsi zirkon pada industri hilir di Dalam industri keramik, zirkon digunakan sebagai
dalam negeri cukup besar. Berdasarkan fungsi dan glasir opak. Industri keramik pemakai zirkon
kegunaan zirkon, sebenarnya pemakaian zirkon adalah dari jenis yang memproduksi wall tile dan
oleh industri di dalam negeri jauh lebih besar lagi, table ware. Kapasitas terpasang kedua jenis
terutama pemakaian secara tidak langsung. industri keramik ini cukup besar. Berdasarkan
Beberapa bahan baku yang diperkirakan data Departemen Perindustrian, pada tahun 1989,
mengandung unsur zirkonium dan digunakan oleh kapasitas terpasang industri keramik wall tile
industri di dalam negeri adalah : sebesar 15 juta m2 per tahun dengan jumlah
perusahaan 25 buah. Sedangkan kapasitas
– Industri penyamakan kulit (tanning material), terpasang industri keramik table ware adalah 265
– Industri keramik dan gelas (glasir dan frit- juta buah per tahun dengan jumlah perusahaan 24
enamel), buah. Tingkat produksi kedua industri keramik ini
– Foundri, refraktori, dan abrasit (industri logam baru mencapai sekitar 80 – 85% dari kapasitas
dasar dan industri barang-barang logam). terpasang.

Penggunaan produk-produk tersebut, terutama Kebutuhan glasir untuk industri keramik dalam
refraktori yang menyebabkan konsumsi zirkon lima tahun terakhir meningkat. Dalam kurun
pada industri logam dasar sangat kecil. waktu 1987 – 1989, kebutuhan glasir yang
diimpor meningkat tajam, yaitu dari 2.011 ton
Penggunaan zirkon lainnya adalah dalam industri pada tahun 1985 menjadi 6.026 ton pada tahun
gelas, refraktori, foundri, abrasif, dan kimia. 1989.
Ukuran butir zirkon yang pada umumnya Perkembangan impor glasir, memungkinkan
digunakan terdiri atas milled zircon (+200 mesh untuk pengembangan industri yang menghasilkan
atau +300 mesh) dan micronized zircon (1.5 produk antara tersebut. Mengingat zirkon
mikron atau 10 mikron), tetapi dalam pemasaran merupakan salah satu bahan baku utama glasir
ukuran ini tidak begitu penting. (13% dari total bahan yang diperlukan) serta
bahan baku lainnya juga cukup tersedia, maka
Kualitas zirkon yang terdapat di pasaran dibagi keadaan ini dapat membuka peluang bagi
dalam tiga kelompok yang didasarkan pada pengembangan industri glasir di dalam negeri.
penggunaannya, yaitu premium grade (ceramic
grade), standard grade (foundry grade), dan Di Indonesia, penggunaan zirkon pada industri
intermediate grade. Komposisi kimia utama dan logam dasar berfungsi sebagai material anti korosi
tujuan penggunaan masing-masing kualitas zirkon dan penahan panas (refraktori). Pengembangan
dapat dilihat pada Tabel 1. industri logam dasar sebagai akibat semakin
meningkatnya kebutuhan besi-baja oleh PT
Di masa mendatang, potensi zirkon di dalam Krakatau Steel dan perusahaan swasta di dalam
negeri dapat dikembangkan menjadi komoditi negeri, yang diperkirakan akan mencapai 5,2 juta
bahan tambang yang dapat diandalkan. Ada ton pada tahun 1993 (Departemen Perindustrian).
beberapa faktor yang mendukung perkembangan
tersebut, antara lain : Pengembangan industri logam dasar tersebut,
selain mengakibatkan peningkatan kebutuhan
– Ketersediaan potensi sumberdaya zirkon dan zirkon secara langsung, juga secara tidak langsung
kemampuan, akan meningkatkan kebutuhan zirkon dalam
– Teknologi, bentuk produk antara, seperti refraktori.
– Perkembangan industri hilir di dalam negeri,
– Peluang ekspor. Kebutuhan refraktori oleh industri logam dasar
cukup besar, terutama yang berasal dari impor.
Perkembangan zirkon dalam kaitannya dengan Keadaan ini menyebabkan pemakaian zirkon
industri hilir di dalam negeri secara langsung
8
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

sangat kecil, karena telah dipenuhi oleh pemakai Di daerah Desa Pangkalan Batu dan sekitarnya,
refraktori impor yang sangat besar. Kecamatan Kendawangan, lapisan yang
mengandung pasir kuarsa terdapat pada lapisan
Pengembangan industri refraktori di masa pasir bagian atas (ketebalan 1 meter) dan lapisan
mendatang sangat mempunyai prospek. Keadaan pasir bagian bawah (ketebalan sekitar 4 meter).
ini selain dapat mendukung pengembangan Tebal keseluruhan endapan pasir kuarsa ini dapat
industri logam dasar, tetapi juga dapat memacu dihitung sebesar 5 meter.
pertumbuhan kebutuhan zirkon di dalam negeri.
Endapan pasir kuarsa tersebar seluas sekitar 40
Industri lain yang juga di perkirakan kilometer persigi dengan sumber daya tertunjuk
mengakibatkan peningkatan kebutuhan zirkon sekitar 530 juta ton. Endapan pasir kuarsa terdapat
adalah industri mesin, barang-barang logam bersamaan dengan endapan zirkon, kaolin dan
(peralatan rumah tangga dan kantor), dan industri lempung.
otomotif (asembling kendaraan bermotor).
Industri tersebut secara tidak langsung Pasir kuarsa merupakan bahan galian hasil
membutuhkan zirkon dalam bentuk produk- rombakan dari batuan yang lebih tua dengan
produk antara, seperti : kandungan kuarsa yang tinggi (secara kimia
kandungan SiO2 tinggi), seperti granit. Umumnya
– Frit-enamel (industri barang-barang logam). terdapat sebagai endapan letakan atau aluvial.
– Abrasif (industri barang-barang logam dan
otomotif). Bahan galian pasir kuarsa umumnya digunakan
– Foundri (industri mesin dan industri secara luas di berbagai bidang industri, seperti
pengecoran). semen, gelas, bata tahan api, pengecoran logam,
keramik, abrasive, silicon karbit, industri kimia
Kebutuhan produk tersebut sangat besar, dan saat dan lain-lain. Pasir kuarsa merupakan bahan baku
ini masih diimpor dalam jumlah besar. Walaupun utama dalam industri gelas. Untuk keperluan
pemakaian zirkon pada produk tersebut relatif tersebut, umumnya diperlukan pasir kuarsa
kecil, tetapi pengembangan industri mesin, dengan kadar SiO2 minimal 98%. Untuk
barang-barang logam, dan industri otomotif di pembuatan gelas berwarna, diperlukan pasir
masa depan akan mengakibatkan peningkatan kuarsa dengan kadar SiO2 minimal 95%,
kebutuhan zirkon di dalam negeri, apalagi jika sedangkan untuk gelas optik SiO2 minimal
industri yang menghasilkan produk antara tersebut 99,8%. Ukuran butir pasir kuarsa untuk gelas
dapat dikembangkan di dalam negeri. umumnya antara 20 – 80 mesh (0,89 – 0,147 mm).
Di Indonesia, industri semen merupakan pemakai
Pasir Kuarsa. utama pasir kuarsa, disusul oleh industri gelas,
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terutama barang dari gelas, kaca lembaran, pengecoran
terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2). Selain itu logam, keramik, dan terakhir industri kimia.
juga mengandung senyawa pengotor yang terbawa Peningkatan yang sangat signifikan dari industri
selama proses pengendapan. Pasir kuarsa pengguna pasir kuarsa juga meningkatkan
terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang permintaan akan pasir kuarsa baik secara nasional
banyak mengandung mineral kuarsa yang maupun regional. Hal ini terlihat dari
kemudian tercuci dan terbawa oleh air dan perkembangan konsumsi dan ekspor pasir kuarsa
diendapkan di pinggir sungai atau pantai. yang juga selalu meningkat dengan laju
pertumbuhan yang cukup pesat.
Sebagaimana endapan zirkon, endapan pasir
kuarsa yang terdapat di daerah ini juga tersebar Menurut data statistik, pada tahun 2003 produksi
cukup luas mengikuti sebaran endapan aluvium pasir kuarsa Indonesia adalah sebesar 6,45 juta ton
dan endapan rawa. Pasir kuarsa ini diperkirakan dengan konsumsi sebesar 6,38 juta ton. Ekspor
terbentuk dari pengendapan kembali hasil pasir kuarsa Indonesia pada tahun 2003 adalah
pelapukan dari batuan granit. sebesar 3.873 ton sedangkan impor sebesar 74.766
ton.

9
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Kaolin
Kaolin adalah endapan lempung yang terdiri Seiring dengan meningkatnya perkembangan
sebagian besar dari mineral kaolinit. Kaolinit industri-industri pemakai kaolin tersebut di
terbentuk pada temperatur rendah dan merupakan Indonesia, maka kebutuhan dan permintaan kaolin
hasil ubahan dari batuan yang mempunyai tentu akan semakin meningkat.
kandungan mineral felspar tinggi seperti granit.
Kaolin di daerah ini merupakan endapan letakan Sebagai gambaran, produksi kaolin Indonesia
hasil pengendapan kembali dari rombakan batuan pada tahun 2003 adalah sebesar 569.000 ton
yang berkomposisi asam. dengan konsumsi sebesar 456.000 ton. Pada tahun
2003 tersebut Indonesia mengimpor sebesar
Kaolin umumnya berwarna putih atau agak 99.000 ton, sedangkan ekspor sebesar 782.000
keputihan, lunak dengan kekerasan 2 – 2,5 pada ton.
skala Moh’s, berat jenis 2,60 – 2,63, agak plastis,
mempunyai daya hantar panas dan listrik yang Lempung
rendah serta pH bervariasi. Endapan lempung di wilayah desa Pangkalan Batu
dan sekitarnya, Kecamatan Kendawangan,
Endapan kaolin yang dijumpai di daerah Desa Kabupaten Ketapang ini merupakan jenis
Pangkalan Batu tersebar mengikuti penyebaran lempung letakan yang terbentuk dari proses
satuan endapan aluvium dan endapan rawa dengan pengendapan kembali hasil pelapukan dari batuan
luas sekitar 40 kilometer persegi. Lapisan yang beku. Komposisi lempung ini didominasi oleh
mengandung endapan kaolin terdapat di bagian mineral illit, sangat plastis dan tercampur dengan
bawah lapisan batupasir pada kedalaman sekitar 2 sedikit pasir kuarsa.
meter. Ketebalan rata-rata adalah sekitar 1 meter.
Endapan lempung di daerah ini tersebar cukup
Endapan kaolin tersebar seluas sekitar 40 luas mengikuti sebaran satuan aluvium dan
kilometer persegi di daerah desa Pangkalan Batu endapan rawa. Endapan membentuk perlapisan
dengan sumber daya sekitar 100 juta ton. Kaolin mendatar dengan ketebalan rata-rata sekitar 1
terdapat bersama-sama dengan endapan zirkon, meter. Endapan lempung ini pada umumnya
pasir kuarsa dan lempung. berwarna abu-abu kekuningan hingga kecoklatan,
terdapat pada kedalaman sekitar 7 meter yaitu di
Kaolin sampai saat ini masih banyak digunakan bagian bawah lapisan pasir kuarsa lempungan.
dalam industri keramik, mulai dari barang-barang
saniter, porselen untuk ubin lantai, ubin dinding, Jenis lempung menurut keterjadiannya, terdiri dari
dan alat-alat listrik. Untuk keperluan tersebut, lempung residu dan lempung letakan
kaolin dikombinasikan dengan zirkon dengan (sedimenter). Lempung residu adalah sejenis
perbandingan tertentu. lempung yang terbentuk karena proses pelapukan
batuan volkanik atau batuan beku lainnya dan
Sedangkan pengguna terbesar kaolin di dunia dijumpai di sekitar batuan induknya. Sedangkan
adalah industri kertas, baik sebagai filler maupun lempung letakan adalah lempung yang telah
sebagai coating. Spesifikasi kaolin yang penting mengalami proses transportasi dan diendapkan
untuk keperluan industri kertas ini adalah kembali di tempat lain. Mutu lempung residu
kecerahan, ukuran partikel, distribusi ukuran, umumnya lebih baik dari lempung letakan.
bentuk partikel, kekentalan, persen grit, dan
jumlah abrasi. Sebagai filler (pengisi) kertas, Endapan lempung tersebar seluas sekitar 40
kaolin berperan meningkatkan sifat optik dari kilometer persegi di wilayah Desa Pangkalan
kertas seperti kecerahan dan opasitas, sekaligus Batu, Kecamatan Kendawangan dengan sumber
menghemat penggunaan pulp yang harganya lebih daya yang cukup besar yaitu sekitar seratus juta
mahal. Kertas tulis dapat mengandung hingga ton. Endapan lempung ini terdapat bersama-sama
30% kaolin. Selain dalam industri kertas, kaolin dengan endapan zirkon, pasir kuarsa, dan
juga digunakan sebagai filler dalam karet, plastik, lempung.
kosmetik, katalis, tinta, insektisida, imbuhan
makanan, dan filter.
10
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Produksi dan penggunaaan lempung yang sangat zirkon, pasir kuarsa, kaolin dan lempung terutama
dominan selama ini dapat dikatakan dilakukan di daerah yang berada di sebelah barat dari jalan
oleh sektor industri (pabrik) semen, yang menjadi provinsi sekitar Dusun Plaik dan Dusun Dungun,
salah satu komoditi bahan baku utama dalam Desa Pangkalan Batu dan sekitarnya, Kecamatan
produksi semen portland. Sedangkan pengguna Kendawangan.
lainnya yang tidak kalah penting dan menjadi
penyerap utama lempung dalam jumlah relatif Penyelidikan rinci ini mencakup pemboran dan
cukup besar adalah industri-industri genting, bata pemetaan topografi sekala 1 : 5.000 yang
merah dan keramik baik yang dikerjakan secara diperlukan untuk mengetahui kuantitas dan
modern/pabrikan industri kecil maupun tradisional kualitas endapan bahan galian tersebut secara
atau pengrajin. lebih pasti.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Dari hasil pekerjaan selama berada di lapangan, BAPPEDA KABUPATEN KETAPANG dan BPS
sementara dapat disimpulkan sebagai berikut : KABUPATEN KETAPANG, 2006,
Kabupaten Ketapang dalam Angka 2006.
– Jumlah titik lokasi pengamatan dan Bemmelen, RW. van, 1949, The Geology of
pengambilan conto selama pekerjaan Indonesia, volume I-A, I-B., Government
lapangan di daerah Kecamatan Kendawangan Printing Office, The Haque.
dan sekitarnya ini adalah sebanyak 129 titik, LIGAT AKSES, CV., 2007, Laporan Studi
51 titik di antaranya merupakan lokasi Kelayakan Rencana Pertambangan Zirkon
pengambilan conto. di Sungai Miang dan Sekitarnya, Kec.
Sungai Melayu Rayak, Kabupaten
– Jenis conto yang diambil umumnya adalah Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
berupa konsentrat dulang, sebagian kecil REMAONG PERKASA MANDIRI, CV., 2007,
berupa pasir kuarsa dan kaolin/lempung. Laporan Survey Penyelidikan Potensi
Sumber Daya Bahan Galian Pasir Zirkon
– Endapan zirkon tersebar pada wilayah seluas Daerah Sei Miang – Kemuning dan
sekitar 40 kilometer persegi dengan sumber Sekitarnya, Kec. Sei Melayu Rayak dan
daya tertunjuk sebesar 750.000 ton. Kec. Matan Hilir Selatan, Kabupaten
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
– Selain zirkon, jenis bahan galian non logam Rustandi, E., dkk., 1993, Peta Geologi Lembar
yang juga terdapat di daerah ini antara lain Ketapang, Kalimantan, Skala 1 : 250.000,
pasir kuarsa (sumber daya 530 juta ton), Pusat Penelitian dan Pengembangan
kaolin (sumber daya 104 juta ton dan Geologi, Bandung.
lempung (sumber daya 104 juta ton), Sudana, D., dkk., 1994, Peta Geologi Lembar
Kendawangan, Kalimantan, Skala 1 :
– Jenis-jenis bahan galian non logam tersebut, 250.000, Pusat Penelitian dan
yaitu zirkon, pasir kuarsa, kaolin dan Pengembangan Geologi, Bandung.
lempung diperkirakan mempunyai prospek Supriatna Suhala dan M. Arifin (Penyunting),
yang cukup besar dan dapat segera 1997, Bahan Galian Industri, Puslitbang
dikembangkan lebih lanjut. Teknologi Mineral, Bandung.

Perlu dilakukan penyelidikan lanjutan yang lebih


sistematik dan terinci untuk endapan bahan galian

11
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Tabel 1. Spesifikasi Zirkon dan Tujuan Penggunaannnya

12
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1. Peta lokasi kegiatan eksplorasi umum Zirkon di daerah Kecamatan Kendawangan,
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

13
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 2. Peta Geologi daerah Kecamatan Kendawangan dan Sekitarnya,


Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. (Sumber : N. Suwarna dkk., 1993).

14
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 3. Peta Sebaran Endapan Zirkon daerah Pangkalan Batu,


Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

15

Anda mungkin juga menyukai