Laporan Praktikum Fillum Arthropoda 2018
Laporan Praktikum Fillum Arthropoda 2018
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata yang
diampu oleh Dra. Ammi Syulasmi, M.S. , dan Rini Solihat, S.Pd., M.Si.
oleh:
Kelompok 1
B. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Mei 2018
Waktu : 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan
Departemen Pendidikan Biologi UPI.
C. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman hewan Phylum Arthropoda.
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Phylum Arthropoda.
3. Mengelompokan hewan-hewan Phylum Arthropoda ke dalam classis yang
berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.
D. Landasan Teori
1. Pengertian Phylum Arthropoda
Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki.
Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris.
Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala (cephal), dada (thorax) , dan
abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar
(eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak
memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit
(eksdisis).
2. Karakteristik Arthropoda
a. Tubuh bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik
schizocoelomata), tubuh atau kaki beruas-ruas. Kepala (cephal), dada
(thorax) dan abdomen jelas atau kepala dan dada bersatu
(cephalothorax).
b. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas),
rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor.
c. Appendages satu pasang setiap ruas (somite) atau tidak ada, masing-
masing dihubungkan dengan sendi.
d. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari
zat protein dan zat kitin.
e. Memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin , sebagai hasil sekresi
epidermis, melakukan ekdisis pada interval tertentu.
f. Memiliki ukuran tubuh yang beragam.
g. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara.
h. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, heterotropik, dan hidup dengan
bebas.
i. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru
atau paru-paru (berbuku).
j. Umumnya berumah dua, fertilisasi umumnya internal. Pada beberapa
Crustacea parthenogenesis.
k. Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
l. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai dari mulut,
kerongkongan, usus, dan anus. Mulut diadaptasikan untuk
mengunyah, menjilat atau menusuk, dan anus berada di bagian ujung
posterior.
m. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang
tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin. Darah akan
kembali ke dalam jantung melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem
arteri semakin berkembang.
n. Sistem ekskresi dengan kelenjar hijau atau coxal, atau saluran
Malpighi yang bersatu dengan usus.
o. Sistem saraf dengan ganglia supra esophageal yang dihubungkan ke
tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang tubuhnya dengan
ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap ruas. Organ sensoris
berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan statocyst.
3. Sistem Organ Arthropoda
a. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna
biru, karena mengandung hemosianin. Darah akan kembali ke dalam
jantung melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem arteri semakin
berkembang.
b. Sistem Pencernaan
Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang
sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari
mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi dengan alat-
alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior. Mulut diadaptasikan
untuk mengunyah, menjilat atau menusuk.
c. Sistem Saraf
Sistem saraf Arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang
berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan
pengendalian seluruh kegiatan. Ganglia supra esophageal yang
dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang
tubuhnya dengan ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap
ruas. Organ sensoris berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan
statocyst.
d. Sistem Ekskresi
Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau
atau dengan pembuluh malpigi yang berupada pada usus belakang.
e. Sistem Respirasi
Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang,
paru-paru, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.
f. Sistem Reproduksi
Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual
(partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda
adalah terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina.
4. Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan bentuk struktur tubuhnya Arthropoda terbagi menjadi 5
Kelompok :
a. Classis Crustacea
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut
dan air tawar. Crustacea memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan
terdiri dari cephalothorax (kepala dan dada menjadi satu) serta
abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan
lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit.
Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat mulut yang berupa
sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya),
pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki
(kaki satu pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk
berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan. Mempunyai
dua pasang antenna dan memiliki kepala yang menyatu dengan dada
(cephalothorax). Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari
cephalothorax dan abdomen, mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk
atau kitin, tetapi tidak mempunyai pembuluh darah kapiler. Dapat
mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya, pertukaran udara terjadi
secara difusi, dan sebagian dari pernapasan menggunakan insang.
b. Classis Insecta
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti
serangga. Insecta adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang
dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan
hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah
spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar 750.000
spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi. Tubuh
yang tersusun dari kepala, dada, dan perut. Memiliki mulut yang
bertipe pengigit, penghisap, dan penelan. Mempunyai 3 pasang kaki,
dan sebagian dari besar hidup di darat. Tubuh insecta beruas-ruas
yang terdiri dari segmen kepala (cephalo) yang ada di sepasang mata
faset (majemuk), dada (thorax) terdapat di sepasang kaki yang beruas-
ruas, dan perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.
c. Classis Arachnida
Kata Arachnida berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno
yang berarti laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba.
Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak.
Umumnya Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia,
hewan dan tumbuhan. Tubuh bersegmen yang terdiri dari
chepalothorax dan abdomen (tidak beruas). Mempunyai enam pasang
anggota gerak. Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.
Memiliki jumlah mata yang beragam. Di bagian kepala-dada tidak
terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata tunggal,
mulut kelisera dan pedipalpus.
d. Classis Chilopoda
Hewan pada classis ini memiliki tubuh agak gepeng, terdiri dari
kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas, dari setiap ruas
memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang
kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang berfungsi untuk
membutuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena yang
terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok mata tunggal dan
mulut. Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta,
mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya. Bersifat karnivora
dengan habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah
membusuk. Contoh dari classis Chilopoda adalah Scolopendra
morsitans, dan Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai
macam jenis lipan (kelabang).
e. Classis Diplopoda
Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih, memiliki
bentuk tubuh yang silinder (bulat memanjang), dan terdapat sebagian
segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang
kaki. Hidup sebagai karnivora, serta banyak dijumpai dibawah
serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar dari
cahaya. Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran,
tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola.
Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal,
dan alat mulut tanpa taring bias. Contohnya pada kaki seribu (Julus
nomerensi).
Dikelompokan hewan ke
Dilakukan pembelahan
dalam classis yang berbeda
tubuh terhadap Valanga sp.
apabila sudah diidentifikasi
(belalang), yang
memiliki organ gerak
sebelumnya telah dibius
dengan jumlah tertentu,
menggunakan
kesamaan ciri,
eter/kloroform.
karakteristik dan struktur.
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Pengamatan Anatomi Phylum Arthropoda.
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
1. Pagurus sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
2. Macrobrachium sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
3. Cambarus sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
4. Uca pugnax Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
5 Sesarmoides sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
6. Gammarus sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
7. Squilla mantis Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
8. Balanus balanoides Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
9. Calappa hepatica Cephalothorax, Abdomen 5 pasang - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
10. Crocothemis sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
11. Dynastes neptunus Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
12. Oryctes rhinocerus Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
13. Valanga sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
14. Gryllus sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
15. Xylocopa latipes Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
16. Vespa sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
17. Musca domestica Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
18. Mantis religiosa Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang - - - Insecta
Simetris
Bilateral
19. Argiope aurantia Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - - - Arachnida
Simetris
Bilateral
20. Heterometrus sp. Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - - - Arachnida
Simetris
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
21. Limulus polyphemus Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - - Arachnida
Simetris
Bilateral
22. Nephila sp. Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - - - Arachnida
Simetris
Bilateral 1 pasang
23. Scolopendra sp. Cephal, Thorax, Abdomen - - - Chilopoda
Simetris persegmen
Bilateral 2 pasang
24. Spirobolus sp. Cephal, Thorax, Abdomen - - - Diplopoda
Simetris persegmen
Tabel 4. Klasifikasi Phylum Arthropoda.
1. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Paguruidae
Genus : Pagurus Gambar 2.1 Gambar 2.2
Species : Pagurus sp. Pagurus sp. Pagurus sp.
(Dokumentasi (Emmanuel Lates,
Kelompok 1A, 2018) 2018)
2. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Palaemonidae
Genus : Macrobrachium Gambar 3.1 Gambar 3.2
Species : Macrobrachium Macrobrachium sp. Macrobrachium sp.
sp. (Dokumentasi (Frans Goddijn,
Kelompok 1A, 2018) 2002)
3. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Cambaridae
Genus : Cambarus Gambar 4.1 Gambar 4.2
Species : Cambarus sp. Cambarus sp. Cambarus sp.
(Dokumentasi (Gregory Scott, 2017)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi
4. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Ocypodidae
Genus : Uca Gambar 5.1 Gambar 5.2
Species : Uca pugnax Uca pugnax Uca pugnax
(Dokumentasi (Cal Vomberger,
Kelompok 1A, 2018) 2007)
5. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Sesarmidae
Genus : Sesarmoides Gambar 6.1 Gambar 6.2
Species : Sesarmoides sp. Sesarmoides sp. Sesarmoides sp.
(Dokumentasi (CMBS Photography
Kelompok 1A, 2018) Team, 2006)
6. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Amphipoda
Familia : Gammaridae
Genus : Gammarus Gambar 7.1 Gambar 7.2
Species : Gammarus sp. Gammarus sp. Gammarus sp.
(Dokumentasi (Moskal Wosciech,
Kelompok 1A, 2018) 2007)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi
7. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Stomatopoda
Familia : Squillidae
Genus : Squilla Gambar 8.1 Gambar 8.2
Species : Squilla mantis Squilla mantis Squilla mantis
(Dokumentasi (Chan alan, 2010)
Kelompok 1A, 2018)
8. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Sessilia
Familia : Balanidae
Genus : Balanus Gambar 9.1 Gambar 9.2
Species : Balanus Balanus balanoides Balanus balanoides
balanoides (Dokumentasi (Sheryl Pollock,
Kelompok 1A, 2018) 2011)
9. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Callapidae
Genus : Calappa Gambar 10.1 Gambar 10.2
Species : Calappa Calappa hepatica Calappa hepatica
hepatica (Dokumentasi (Moorea Biocode,
Kelompok 1A, 2018) 2009)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi
Gambar 14.1.2
Valanga sp.
(Dokumentasi
Kelompok 6A, 2018)
Gambar 14.1.3
Valanga sp.
(Dokumentasi
Kelompok 6A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap awetan basah, dan spesimen.
Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali hewan Arthropoda. Hewan-
hewan yang kami amati digolongkan kepada lima classis berdasarkan pada
jumlah kaki dan stuktur tubuhnya yaitu :
1. Classis Crustacea
a. Pagurus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Pagurus sp. memilki capit sebagai proteksi
diri. Ia juga memilki sepasang antenna dan antennula dan memilki
mata majemuk. Berbeda dari species crustacea yang lain cangkang
pada Pagurus sp. terpisah dari tubuhnya karena ia menggunakan
cangkang bekas hewan lain seperti cangkang Gastropoda. Selebihnya
karakteristik dari Pagurus sp.
b. Macrobrachium sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Chephalothorax tertutup oleh cangkang
yang disebut carapace. Ujung depan carapace yang berupa tonjolan
runcing dan bergerigi disebut rostrum. Bagian kepala terdiri dari 6
ruas dan ruas pertama terdapat mata. Seluruh tubuh udang galah
terdiri dari ruas - ruas (segmen) yang terbungkus oleh eksoskleton
yang terbuat dari bahan kitin yang diperkeras oleh bahan kapur.
Macrobrachium sp atau dalam bahasa indonesia disebut udang galah
adalah salah satu species dari classis Crustacea yang cukup familiar
karena biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
c. Cambarus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas. Kepala
merupakan gabungan dari 5 somit (segmen tubuh) yaitu dua pasang
antenna, sepasang mandibula dan dua pasang maxilla. Tubuhnya
beruas terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang disebut tergum. Plat
ventral disebut sternum, plat yang menggantung menyebelah
disebut pleuron, plat antara pleuron dan kaki disebut epineura.
Chephalothorax ditutupi cangkang keras yang disebut carapace,
bagian carapace yang menonjol disebut rostrum. Abdomen umumnya
terdiri atas 6 ruas. Di ujung abdomen terdapat telson. Pada bagian
kepalanya terdapat sepasang mata, sepasang antenna yang
panjang, dan sepasang antennule yang lebih pendek dari antenna.
Cambarus sp. memiliki lima pasang kaki jalan pada bagian thorax
dan lima pasang kaki renang yang memilki selaput yang terdapat
pada abdomen. Kaki renang ini juga digunakan untuk mengangkut
telur. Cambarus sp. sangat umum dimanfaatkan sebagai bahan
makanan dan memilki nilai protein yang cukup tinggi.
d. Uca pugnax
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Tubuh Uca Pugnax dilapisi cangkang keras
atau eksoskeleton, hewan ini memiliki sepasang capit, salah satu
capitnya berukuran lebih besar. Tubuh hewan ini dilindungi oleh
karapaks yang sangat kuat sehingga hewan ini dapat bertahan dari
predator, panas dan ancaman lain. Hewan ini hanya memiliki satu
cheliped pada bagian kiri tubuhnya. Cheliped berguna sebagai alat
pertahanan tubuh dan sebagai alat untuk menarik perhatian betinanya.
Hewan ini hidup di laut.
e. Sesarmoides sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan trachea.
f. Gammarus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
g. Squilla mantis
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
h. Balanus balanoides
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
i. Calappa hepatica
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
2. Classis Insecta
a. Crocothemis sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Memiliki alat pencernaan lengkap, serta
sistem peredaran darahnya terbuka. Alat reproduksi berumah dua.
b. Dynastes neptunus
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Memiliki sepasang antena. Tubuhnya dilapisi
eksokeleten dan terdiri dari kepala, dada dan perut. Semakin ke arah
posterior segmen tubuhnya semakin membesar. Pada bagian tubuhnya
berwarna hitam terlihat bintik-bintik berwarna putih dengan susunan
tertentu.
c. Oryctes rhinocerus
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea.
d. Valanga sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Species ini mempunyai sepasang antena, dua
buah mata majemuk dan dua pasang sayap dimana sayap depan lebih
sempit dibandingkan dengan sayap belakang. Memiliki tiga pasang
kaki dimana kaki belakang mempunyai ukurang yang lebih besar
dibandingkan dengan kaki lainnnya.v bagian kepalanya dilengkapi
dengan antena serta terdapat alat-alat tambahan lainnya berupa tiga
buah mata sederhana (ocelli). Pada ruas pertama abdomen terdapat
suatu membran alat pendengaran yang disebut tympanum.
e. Gryllus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Spesies ini termasuk dalam ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas
dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakangnya berupa membran
dan dilipat seperti kipas dan terletak dibawah sayap depan. Alat mulut
pada species ini tipe menggigit.
f. Xylocopa latipes
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Hewan ini memiliki dua pasang sayap yang
seperti selaput dengan sayap depan lebih besar daripada sayap
belakang.
g. Vespa sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea.
h. Musca domestica
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea.
i. Mantis religiosa
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, , dan bernafas dengan trakea.
Species ini mempunyai delapan segmen. Bentuknya unik dengan
bagian kepala yang kecil dan seperti segitiga. Bagian tubuhnya
semakin ke arah posterior semakin membesar. Kakinya berjumlah tiga
pasang. Tipe mulutnya pengunyah. Species ini juga memiliki dua
pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit
yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran yang dapat
dilipat seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. Tubuhnya
tersusun oleh eksokleton yang melindungi sistem organ yang lunak
sebelah dalam. Eksokeleton merupakan kutikula yang terbagi atas
segmen-segmen.
3. Classis Arachnida
a. Argiope aurantia
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan
bernafas dengan paru-paru buku.
b. Heterometrus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan
bernafas dengan paru-paru buku. Rata-rata hewan ini memiliki ukuran
10 – 12 cm dari chelicerae (mulut) hingga ujung telson (ekor) dan
aktif di malam hari.
c. Limulus polyphemus
Limulus polyphemus memiliki tiga bagian utama tubuh yaitu
kepala daerah, yang dikenal sebagai (prosoma), bagian perut
(opisthosoma), dan ekor tulang belakang (telson). Karapak berbentuk
seperti tapal kuda, dan warna abu-abu kehijauan sampai coklat gelap.
Betina biasanya 25 sampai 30 persen lebih besar dari laki-laki dan
dapat tumbuh hingga 60 cm panjang (termasuk ekor). Limulus
polyphemus memiliki kemampuan langka yaitu dapat menumbuhkan
kembali anggota badan hilang , dengan cara yang mirip dengan
bintang laut. Otak dan jantung pada Limulus polyphemus berada di
prosoma.
d. Nephila sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan
bernafas dengan paru-paru buku. Nephila sp. memiliki struktur tubuh
beruas-ruas. Memiliki alat pencernaan lengkap, sistem peredaran
darah terbuka. Alat reproduksi berumah dua.
4. Classis Chilopoda
a. Scolopendra sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai satu pasang kaki
bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Spesies Arthropoda
integumennya terdiri dari epidermis berlapis tunggal dan kutikula atau
dapat disebut sebagai eksoskeleton. Eksoskeleton berfungsi sebagai
pelindung dari predator, mengurangi penguapan dan intrusi air.
Hewan ini bernapas menggunakan paru-paru buku, sudah memiliki
sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Modifikasi kaki-kaki pada
segmen pertama Scolopendra adalah terdapatnya cakar racun yang
khas, berisi kelenjar racun yang besar, mengelilingi bagian proksimal
dan median, dan terbuka pada bagian dalam tarsungulum. Panjang
dan ukuran cakar racun bervariasi antar species.
5. Classis Diplopoda
a. Spirobolus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai dua pasang kaki
bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Tubuhnya memiliki
bentuk bulat dan memanjang dengan banyak kaki kecil. Biasanya
hewan ini berwarna coklat tua. Mereka memiliki rahang yang
digunakan untuk mengunyah dan menggiling bahan organik, seperti
daun atau kayu hingga terurai. Karena mereka tidak memiliki kutikula
lilin untuk mencegah kehilangan air, kaki seribu menghabiskan
sebagian besar waktunya di daerah lembab. Ketika terganggu, kaki
seribu akan meringkuk ke dalam kumparan ketat untuk perlindungan.
Habitatnya di tempat yang lembab seperti di bawah kayu, batu, atau
rumput ilalang. Serta persebarannya cukup luas selama kelembapan
air di udara cukup. Tidak menimbulkan bahaya serius seperti pada
Scolopendra yang mengandung racun tetapi pada beberapa species
dapat mengeluarkan bau.
I. Hasil Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap Species yang
Anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tersebut !
Jawaban :
Persamaan-persamaan tersebut adalah pada struktur tubuh beruas-
ruas dan simetri tubuhnya yang bilateral simetris. Memiliki tiga lapisan
sel dan sudah memiliki coelom yang sebenarnya (triploblastik
schizocoelom).
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies
tersebut sehingga dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan
perbedaan-perbedaannya !
Jawaban :
Ya. Perbedaan tersebut terdapat pada keberadaan bagian tubuhnya
ada yang menyatu (chephalothorax) pada clasis Crustacea dan Arachnida,
ada yang dapat dibedakan menjadi cephal dan thorax pada classis Insecta,
Diplopoda dan Chilopoda. Lalu ada pada jumlah kaki pada setiap ruas
tubuhnya, alat respirasi yang dimiliki seperti insang, trachea, paru-paru
buku, dan paru-paru. Serta, perbedaan pada habitat hidupnya.
3. Tuliskan ciri khas dari tiap classis pada kolom berikut
Classis Ciri Khas
Hidup di perairan, bernapas dengan insang,
memiliki bagian tubuh kepala dan dada yang
Crustacea menyatu (chephalothorax), dan abdomen,
memiliki dua pasang antenna, sepasang mata
facet, lima pasang kaki.
Hidup di darat, bernapas dengan trachea,
memiliki mata majemuk dan ocelli (mata
Insecta tunggal), bagian tubuhnya terdiri dari chepalo,
thorax dengan tiga pasang kaki, satu atau dua
pasang sayap, dan abdomen.
Classis Ciri Khas
Hidup di darat, bernapas dengan trachea atau
paru-paru buku, tidak memiliki antenna ataupun
sayap, tidak memiliki ruas sempurna, memiliki
Arachnida
empat pasang kaki dibagian chephalothorax, dan
bagian tubuh terdiri dari chephalothorax dan
abdomen.
Hidup di darat, bernapas dengan trachea,
tubuhnya pipih dan beruas-ruas yang pada setiap
Chilopoda
ruasnya terdapat sepasang kaki, bagian tubuh
thorax dan abdomennya sulit ditentukan.
Hidup di darat, bernapas dengan trachea,
memiliki sepasang antenna di bagian kepala,
tubuhnya bulat dan beruas-ruas dan setiap
Diplopoda
ruasnya terdapat dua pasang kaki, kecuali pada
tiga ruas bagian anterior yang memiliki sepasang
kaki pada setiap ruas.