Anda di halaman 1dari 39

PHYLUM ARTHROPODA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata yang
diampu oleh Dra. Ammi Syulasmi, M.S. , dan Rini Solihat, S.Pd., M.Si.

oleh:

Kelompok 1

Pendidikan Biologi A 2017

Amalia Karim (1702574)

Dimas Caesaria Novianto (1701869)

Mauli Novilda Afifa (1702363)

Vanni Destianti Kurnia (1705682)

Vira Berliani (1701410)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul Laporan
Phylum Arthropoda

B. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Mei 2018
Waktu : 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan
Departemen Pendidikan Biologi UPI.

C. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman hewan Phylum Arthropoda.
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Phylum Arthropoda.
3. Mengelompokan hewan-hewan Phylum Arthropoda ke dalam classis yang
berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

D. Landasan Teori
1. Pengertian Phylum Arthropoda
Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki.
Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris.
Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala (cephal), dada (thorax) , dan
abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar
(eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak
memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
Di waktu tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit
(eksdisis).
2. Karakteristik Arthropoda
a. Tubuh bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik
schizocoelomata), tubuh atau kaki beruas-ruas. Kepala (cephal), dada
(thorax) dan abdomen jelas atau kepala dan dada bersatu
(cephalothorax).
b. Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas),
rangka luar (eksoskeleton) keras, dan ekor.
c. Appendages satu pasang setiap ruas (somite) atau tidak ada, masing-
masing dihubungkan dengan sendi.
d. Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari
zat protein dan zat kitin.
e. Memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin , sebagai hasil sekresi
epidermis, melakukan ekdisis pada interval tertentu.
f. Memiliki ukuran tubuh yang beragam.
g. Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara.
h. Sifat hidup arthropoda adalah parasit, heterotropik, dan hidup dengan
bebas.
i. Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru
atau paru-paru (berbuku).
j. Umumnya berumah dua, fertilisasi umumnya internal. Pada beberapa
Crustacea parthenogenesis.
k. Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
l. Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai dari mulut,
kerongkongan, usus, dan anus. Mulut diadaptasikan untuk
mengunyah, menjilat atau menusuk, dan anus berada di bagian ujung
posterior.
m. Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang
tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin. Darah akan
kembali ke dalam jantung melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem
arteri semakin berkembang.
n. Sistem ekskresi dengan kelenjar hijau atau coxal, atau saluran
Malpighi yang bersatu dengan usus.
o. Sistem saraf dengan ganglia supra esophageal yang dihubungkan ke
tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang tubuhnya dengan
ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap ruas. Organ sensoris
berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan statocyst.
3. Sistem Organ Arthropoda
a. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka dan darahnya berwarna
biru, karena mengandung hemosianin. Darah akan kembali ke dalam
jantung melalui rongga tubuh (haemocoel), sistem arteri semakin
berkembang.
b. Sistem Pencernaan
Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan yang
sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari
mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Mulut dilengkapi dengan alat-
alat mulut dan anus terdapat di segmen posterior. Mulut diadaptasikan
untuk mengunyah, menjilat atau menusuk.
c. Sistem Saraf
Sistem saraf Arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba yang
berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan
pengendalian seluruh kegiatan. Ganglia supra esophageal yang
dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang meluas di sepanjang
tubuhnya dengan ganglion dan sepasang tali saraf lateral di setiap
ruas. Organ sensoris berupa antenna, rambut, mata majemuk, dan
statocyst.
d. Sistem Ekskresi
Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa kelenjar hijau
atau dengan pembuluh malpigi yang berupada pada usus belakang.
e. Sistem Respirasi
Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa trakea, insang,
paru-paru, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.
f. Sistem Reproduksi
Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual
(partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda
adalah terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina.
4. Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan bentuk struktur tubuhnya Arthropoda terbagi menjadi 5
Kelompok :
a. Classis Crustacea
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut
dan air tawar. Crustacea memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan
terdiri dari cephalothorax (kepala dan dada menjadi satu) serta
abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan
lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit.
Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat mulut yang berupa
sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya),
pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki
(kaki satu pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk
berenang, merangkak dan menempel di dasar perairan. Mempunyai
dua pasang antenna dan memiliki kepala yang menyatu dengan dada
(cephalothorax). Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari
cephalothorax dan abdomen, mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk
atau kitin, tetapi tidak mempunyai pembuluh darah kapiler. Dapat
mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya, pertukaran udara terjadi
secara difusi, dan sebagian dari pernapasan menggunakan insang.
b. Classis Insecta
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti
serangga. Insecta adalah satu-satunya kelompok invertebrata yang
dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan
hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah
spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar 750.000
spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi. Tubuh
yang tersusun dari kepala, dada, dan perut. Memiliki mulut yang
bertipe pengigit, penghisap, dan penelan. Mempunyai 3 pasang kaki,
dan sebagian dari besar hidup di darat. Tubuh insecta beruas-ruas
yang terdiri dari segmen kepala (cephalo) yang ada di sepasang mata
faset (majemuk), dada (thorax) terdapat di sepasang kaki yang beruas-
ruas, dan perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.
c. Classis Arachnida
Kata Arachnida berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno
yang berarti laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba.
Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak.
Umumnya Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia,
hewan dan tumbuhan. Tubuh bersegmen yang terdiri dari
chepalothorax dan abdomen (tidak beruas). Mempunyai enam pasang
anggota gerak. Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.
Memiliki jumlah mata yang beragam. Di bagian kepala-dada tidak
terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata tunggal,
mulut kelisera dan pedipalpus.
d. Classis Chilopoda
Hewan pada classis ini memiliki tubuh agak gepeng, terdiri dari
kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas, dari setiap ruas
memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang
kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang berfungsi untuk
membutuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena yang
terdiri dari 12 segmen, dengan dua kelompok mata tunggal dan
mulut. Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta,
mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya. Bersifat karnivora
dengan habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah
membusuk. Contoh dari classis Chilopoda adalah Scolopendra
morsitans, dan Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai
macam jenis lipan (kelabang).
e. Classis Diplopoda
Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih, memiliki
bentuk tubuh yang silinder (bulat memanjang), dan terdapat sebagian
segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang
kaki. Hidup sebagai karnivora, serta banyak dijumpai dibawah
serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar dari
cahaya. Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran,
tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral atau bola.
Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal,
dan alat mulut tanpa taring bias. Contohnya pada kaki seribu (Julus
nomerensi).

Gambar 1. Contoh Hewan Filum Arthropoda (Sutarno, tt).

E. Alat Dan Bahan


Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum mengobservasi Phylum
Arthropoda.
No. Alat Jumlah
1 Set alat bedah 1 set
2 Kamera Handphone 1 unit
3 Loupe 1 unit

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum mengobservasi Phylum


Arthropoda.
No. Bahan Jumlah
1 Awetan Basah Pagurus sp. 1 unit
2 Awetan Basah Macrobrachium sp. 1 unit
No. Bahan Jumlah
3 Awetan Basah Cambarus sp. 1 unit
4 Awetan Basah Uca pugnax 1 unit
5 Awetan Basah Sesarmoides sp. 1 unit
6 Awetan Basah Gammarus sp. 1 unit
7 Awetan Basah Squilla mantis 1 unit
8 Awetan Basah Balanus balanoides 1 unit
9 Awetan Basah Calappa hepatica 1 unit
10 Awetan Basah Crocothemis sp. 1 unit
11 Awetan Basah Dynastes neptunus 1 unit
12 Awetan Basah Oryctes rhinocerus 1 unit
13 Awetan Basah Valanga sp. 1 unit
14 Awetan Basah Gryllus sp. 1 unit
15 Awetan Basah Xylocopa latipes 1 unit
16 Awetan Basah Vespa sp. 1 unit
17 Awetan Basah Musca domestica 1 unit
18 Awetan Basah Mantis religiosa 1 unit
19 Awetan Basah Argiope aurantia 1 unit
20 Awetan Basah Heterometrus sp. 1 unit
21 Awetan Basah Limulus polyphemus 1 unit
22 Awetan Basah Nephila sp. 1 unit
23 Awetan Basah Scolopendra sp. 1 unit
24 Awetan Basah Spirobolus sp. 1 unit
25 Spesimen Udang Jantan dan Udang Betina 2 unit
26 Spesimen Belalang (Valanga sp.) 2 unit
F. Langkah Kerja
Diagram 1. Langkah Kerja Pengamatan Phylum Arthropoda.

Diamati morfologi tubuh


Dilakukan pengamatan dari hewan-hewan Phylum
terhadap hewan-hewan Arthropoda seperti yang
pada Phylum Arhropoda. dijelaskan pada materi
perkuliahan

Dikelompokan hewan ke
Dilakukan pembelahan
dalam classis yang berbeda
tubuh terhadap Valanga sp.
apabila sudah diidentifikasi
(belalang), yang
memiliki organ gerak
sebelumnya telah dibius
dengan jumlah tertentu,
menggunakan
kesamaan ciri,
eter/kloroform.
karakteristik dan struktur.
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Pengamatan Anatomi Phylum Arthropoda.
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
1. Pagurus sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
2. Macrobrachium sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
3. Cambarus sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
4. Uca pugnax Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
5 Sesarmoides sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang -  - - Crustacea
Simetris
Bilateral
6. Gammarus sp. Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
7. Squilla mantis Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
8. Balanus balanoides Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
9. Calappa hepatica Cephalothorax, Abdomen 5 pasang  - - - Crustacea
Simetris
Bilateral
10. Crocothemis sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
11. Dynastes neptunus Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
12. Oryctes rhinocerus Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
13. Valanga sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
14. Gryllus sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
15. Xylocopa latipes Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
16. Vespa sp. Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
17. Musca domestica Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
18. Mantis religiosa Cephal, Thorax, Abdomen 3 pasang -  - - Insecta
Simetris
Bilateral
19. Argiope aurantia Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - -  - Arachnida
Simetris
Bilateral
20. Heterometrus sp. Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - -  - Arachnida
Simetris
Alat Respirasi
Simetri
No. Nama Spesies Bagian Tubuh Jumlah kaki Paru-paru Paru- Classis
Tubuh Insang Trachea
buku paru
Bilateral
21. Limulus polyphemus Cephalothorax, Abdomen 4 pasang  -  - Arachnida
Simetris
Bilateral
22. Nephila sp. Cephalothorax, Abdomen 4 pasang - -  - Arachnida
Simetris
Bilateral 1 pasang
23. Scolopendra sp. Cephal, Thorax, Abdomen - - -  Chilopoda
Simetris persegmen
Bilateral 2 pasang
24. Spirobolus sp. Cephal, Thorax, Abdomen - - -  Diplopoda
Simetris persegmen
Tabel 4. Klasifikasi Phylum Arthropoda.

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

1. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Paguruidae
Genus : Pagurus Gambar 2.1 Gambar 2.2
Species : Pagurus sp. Pagurus sp. Pagurus sp.
(Dokumentasi (Emmanuel Lates,
Kelompok 1A, 2018) 2018)

2. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Palaemonidae
Genus : Macrobrachium Gambar 3.1 Gambar 3.2
Species : Macrobrachium Macrobrachium sp. Macrobrachium sp.
sp. (Dokumentasi (Frans Goddijn,
Kelompok 1A, 2018) 2002)

3. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Cambaridae
Genus : Cambarus Gambar 4.1 Gambar 4.2
Species : Cambarus sp. Cambarus sp. Cambarus sp.
(Dokumentasi (Gregory Scott, 2017)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

4. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Ocypodidae
Genus : Uca Gambar 5.1 Gambar 5.2
Species : Uca pugnax Uca pugnax Uca pugnax
(Dokumentasi (Cal Vomberger,
Kelompok 1A, 2018) 2007)

5. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Sesarmidae
Genus : Sesarmoides Gambar 6.1 Gambar 6.2
Species : Sesarmoides sp. Sesarmoides sp. Sesarmoides sp.
(Dokumentasi (CMBS Photography
Kelompok 1A, 2018) Team, 2006)

6. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Amphipoda
Familia : Gammaridae
Genus : Gammarus Gambar 7.1 Gambar 7.2
Species : Gammarus sp. Gammarus sp. Gammarus sp.
(Dokumentasi (Moskal Wosciech,
Kelompok 1A, 2018) 2007)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

7. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Stomatopoda
Familia : Squillidae
Genus : Squilla Gambar 8.1 Gambar 8.2
Species : Squilla mantis Squilla mantis Squilla mantis
(Dokumentasi (Chan alan, 2010)
Kelompok 1A, 2018)

8. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Sessilia
Familia : Balanidae
Genus : Balanus Gambar 9.1 Gambar 9.2
Species : Balanus Balanus balanoides Balanus balanoides
balanoides (Dokumentasi (Sheryl Pollock,
Kelompok 1A, 2018) 2011)

9. Regnum : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Callapidae
Genus : Calappa Gambar 10.1 Gambar 10.2
Species : Calappa Calappa hepatica Calappa hepatica
hepatica (Dokumentasi (Moorea Biocode,
Kelompok 1A, 2018) 2009)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

10. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Odonata
Familia : Libelluridae
Genus : Crocothemis Gambar 11.1 Gambar 11.2
Species : Crocothemis sp. Crocothemis sp. Crocothemis sp.
(Dokumentasi (M. Wattson, 2018)
Kelompok 1A, 2018)

11. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Coleoptera
Familia : Scarabidae
Genus : Dynastes Gambar 12.1 Gambar 12.2
Species : Dynastes Dynastes neptunus Dynastes neptunus
neptunus (Dokumentasi (Linneaus, 2014)
Kelompok 1A, 2018)

12. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Coleoptera
Familia : Scarabaeidae
Genus : Oryctes Gambar 13.1 Gambar 13.2
Species : Oryctes Oryches rhinocerus Oryctes rhinocerus
rhinocerus (Dokumentasi (Fredi Kurniawan,
Kelompok 1A, 2018) 2017)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

13. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Orthopera
Familia : Locustidae
Genus : Valanga Gambar 14.1.1 Gambar 14.2
Species : Valanga sp. Valanga sp. Valanga sp.
(Dokumentasi (Fredi Kurniawan,
Kelompok 1A, 2018) 2017)

Gambar 14.1.2
Valanga sp.
(Dokumentasi
Kelompok 6A, 2018)

Gambar 14.1.3
Valanga sp.
(Dokumentasi
Kelompok 6A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

14. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Gryllidae
Genus : Gryllus Gambar 15.1 Gambar 15.2
Species : Gryllus sp. Gryllus sp. Gryllus sp.
(Dokumentasi (Ted Kropiewnicki,
Kelompok 1A, 2018) 2013)

15. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Xylocopidae
Genus : Xylocopa Gambar 16.1 Gambar 16.2
Species : Xylocopa latipes Xylocopa latipes Xylocopa latipes
(Dokumentasi (John Ascher, 2014)
Kelompok 5A, 2018)

16. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Vespidae
Genus : Vespa Gambar 17.1 Gambar 17.2
Species : Vespa sp. Vespa sp. Vespa sp.
(Dokumentasi (Merle Shepard,
Kelompok 1A, 2018) 2015)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

17. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Muscidae
Genus : Musca Gambar 18.1 Gambar 18.2
Species : Musca domestica Musca domestica Musca domestica
(Dokumentasi (Salvador Vitanza,
Kelompok 1A, 2018) 2016)

18. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Mantodea
Familia : Mantidae
Genus : Mantis Gambar 19.1 Gambar 19.2
Species : Mantis religiosa Mantis religiosa Mantis religiosa
(Dokumentasi (Paul, 2016)
Kelompok 1A, 2018)

19. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Arachnida
Ordo : Araneae
Familia : Araneidae
Genus : Argiope Gambar 20.1 Gambar 20.2
Species : Argiope aurantia Argiope aurantia Argiope aurantia
(Dokumentasi (Chris Barrigar,
Kelompok 1A, 2018) 2012)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

20. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Arachnida
Ordo : Scorpiones
Familia : Scorpionidae
Genus : Heterometrus Gambar 21.1 Gambar 21.2
Species : Heterometrus sp. Heterometrus sp. Heterometrus sp.
(Dokumentasi (Barbara Strnadova,
Kelompok 1A, 2018) 2003)

21. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Arachnida
Ordo : Xyphosura
Familia : Limulidae
Genus : Limulus Gambar 22.1.1 Gambar 22.2
Species : Limulus Limulus polyphemus Limulus polyphemus
polyphemus (Dokumentasi (Tracy Barbaro,
Kelompok 1A, 2018) 2018)

22. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Arachnida
Ordo : Araneae
Familia : Nephilidae
Genus : Nephila Gambar 23.1 Gambar 23.2
Species : Nephila sp. Nephila sp. Nephila sp.
(Dokumentasi (Mike Deep, 2008)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

23. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Chilopoda
Ordo : Scoloropendro
morphia
Familia : Scolopendridae Gambar 24.1 Gambar 24.2
Genus : Scolopendra Scolopendra sp. Scolopendra sp.
Species : Scolopendra sp. (Dokumentasi (David Hosking,
Kelompok 1A, 2018) 2018)

24. Regnum : Animalia


Phylum : Arthropoda
Classis : Diplopoda
Ordo : Spirobolida
Familia : Spirobolidae
Genus : Spirobolus Gambar 25.1 Gambar 25.2
Species : Spirobolus sp. Spirobolus sp. Spirobolus sp.
(Dokumentasi (HansBreuer, 2011)
Kelompok 1A, 2018)

H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap awetan basah, dan spesimen.
Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali hewan Arthropoda. Hewan-
hewan yang kami amati digolongkan kepada lima classis berdasarkan pada
jumlah kaki dan stuktur tubuhnya yaitu :
1. Classis Crustacea
a. Pagurus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Pagurus sp. memilki capit sebagai proteksi
diri. Ia juga memilki sepasang antenna dan antennula dan memilki
mata majemuk. Berbeda dari species crustacea yang lain cangkang
pada Pagurus sp. terpisah dari tubuhnya karena ia menggunakan
cangkang bekas hewan lain seperti cangkang Gastropoda. Selebihnya
karakteristik dari Pagurus sp.
b. Macrobrachium sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Chephalothorax tertutup oleh cangkang
yang disebut carapace. Ujung depan carapace yang berupa tonjolan
runcing dan bergerigi disebut rostrum. Bagian kepala terdiri dari 6
ruas dan ruas pertama terdapat mata. Seluruh tubuh udang galah
terdiri dari ruas - ruas (segmen) yang terbungkus oleh eksoskleton
yang terbuat dari bahan kitin yang diperkeras oleh bahan kapur.
Macrobrachium sp atau dalam bahasa indonesia disebut udang galah
adalah salah satu species dari classis Crustacea yang cukup familiar
karena biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
c. Cambarus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas. Kepala
merupakan gabungan dari 5 somit (segmen tubuh) yaitu dua pasang
antenna, sepasang mandibula dan dua pasang maxilla. Tubuhnya
beruas terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang disebut tergum. Plat
ventral disebut sternum, plat yang menggantung menyebelah
disebut pleuron, plat antara pleuron dan kaki disebut epineura.
Chephalothorax ditutupi cangkang keras yang disebut carapace,
bagian carapace yang menonjol disebut rostrum. Abdomen umumnya
terdiri atas 6 ruas. Di ujung abdomen terdapat telson. Pada bagian
kepalanya terdapat sepasang mata, sepasang antenna yang
panjang, dan sepasang antennule yang lebih pendek dari antenna.
Cambarus sp. memiliki lima pasang kaki jalan pada bagian thorax
dan lima pasang kaki renang yang memilki selaput yang terdapat
pada abdomen. Kaki renang ini juga digunakan untuk mengangkut
telur. Cambarus sp. sangat umum dimanfaatkan sebagai bahan
makanan dan memilki nilai protein yang cukup tinggi.
d. Uca pugnax
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang. Tubuh Uca Pugnax dilapisi cangkang keras
atau eksoskeleton, hewan ini memiliki sepasang capit, salah satu
capitnya berukuran lebih besar. Tubuh hewan ini dilindungi oleh
karapaks yang sangat kuat sehingga hewan ini dapat bertahan dari
predator, panas dan ancaman lain. Hewan ini hanya memiliki satu
cheliped pada bagian kiri tubuhnya. Cheliped berguna sebagai alat
pertahanan tubuh dan sebagai alat untuk menarik perhatian betinanya.
Hewan ini hidup di laut.
e. Sesarmoides sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan trachea.
f. Gammarus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
g. Squilla mantis
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
h. Balanus balanoides
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
i. Calappa hepatica
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 5 pasang kaki, dan
bernafas dengan insang.
2. Classis Insecta
a. Crocothemis sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Memiliki alat pencernaan lengkap, serta
sistem peredaran darahnya terbuka. Alat reproduksi berumah dua.
b. Dynastes neptunus
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Memiliki sepasang antena. Tubuhnya dilapisi
eksokeleten dan terdiri dari kepala, dada dan perut. Semakin ke arah
posterior segmen tubuhnya semakin membesar. Pada bagian tubuhnya
berwarna hitam terlihat bintik-bintik berwarna putih dengan susunan
tertentu.
c. Oryctes rhinocerus
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea.
d. Valanga sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Species ini mempunyai sepasang antena, dua
buah mata majemuk dan dua pasang sayap dimana sayap depan lebih
sempit dibandingkan dengan sayap belakang. Memiliki tiga pasang
kaki dimana kaki belakang mempunyai ukurang yang lebih besar
dibandingkan dengan kaki lainnnya.v bagian kepalanya dilengkapi
dengan antena serta terdapat alat-alat tambahan lainnya berupa tiga
buah mata sederhana (ocelli). Pada ruas pertama abdomen terdapat
suatu membran alat pendengaran yang disebut tympanum.
e. Gryllus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Spesies ini termasuk dalam ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas
dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakangnya berupa membran
dan dilipat seperti kipas dan terletak dibawah sayap depan. Alat mulut
pada species ini tipe menggigit.
f. Xylocopa latipes
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea. Hewan ini memiliki dua pasang sayap yang
seperti selaput dengan sayap depan lebih besar daripada sayap
belakang.
g. Vespa sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea.
h. Musca domestica
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai 3 pasang kaki, dan
bernafas dengan trakea.
i. Mantis religiosa
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, , dan bernafas dengan trakea.
Species ini mempunyai delapan segmen. Bentuknya unik dengan
bagian kepala yang kecil dan seperti segitiga. Bagian tubuhnya
semakin ke arah posterior semakin membesar. Kakinya berjumlah tiga
pasang. Tipe mulutnya pengunyah. Species ini juga memiliki dua
pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit
yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran yang dapat
dilipat seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. Tubuhnya
tersusun oleh eksokleton yang melindungi sistem organ yang lunak
sebelah dalam. Eksokeleton merupakan kutikula yang terbagi atas
segmen-segmen.
3. Classis Arachnida
a. Argiope aurantia
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan
bernafas dengan paru-paru buku.
b. Heterometrus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan
bernafas dengan paru-paru buku. Rata-rata hewan ini memiliki ukuran
10 – 12 cm dari chelicerae (mulut) hingga ujung telson (ekor) dan
aktif di malam hari.
c. Limulus polyphemus
Limulus polyphemus memiliki tiga bagian utama tubuh yaitu
kepala daerah, yang dikenal sebagai (prosoma), bagian perut
(opisthosoma), dan ekor tulang belakang (telson). Karapak berbentuk
seperti tapal kuda, dan warna abu-abu kehijauan sampai coklat gelap.
Betina biasanya 25 sampai 30 persen lebih besar dari laki-laki dan
dapat tumbuh hingga 60 cm panjang (termasuk ekor). Limulus
polyphemus memiliki kemampuan langka yaitu dapat menumbuhkan
kembali anggota badan hilang , dengan cara yang mirip dengan
bintang laut. Otak dan jantung pada Limulus polyphemus berada di
prosoma.
d. Nephila sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari dua bagian
yaitu cephalothorax dan abdomen, mempunyai 4 pasang kaki, dan
bernafas dengan paru-paru buku. Nephila sp. memiliki struktur tubuh
beruas-ruas. Memiliki alat pencernaan lengkap, sistem peredaran
darah terbuka. Alat reproduksi berumah dua.
4. Classis Chilopoda
a. Scolopendra sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai satu pasang kaki
bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Spesies Arthropoda
integumennya terdiri dari epidermis berlapis tunggal dan kutikula atau
dapat disebut sebagai eksoskeleton. Eksoskeleton berfungsi sebagai
pelindung dari predator, mengurangi penguapan dan intrusi air.
Hewan ini bernapas menggunakan paru-paru buku, sudah memiliki
sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Modifikasi kaki-kaki pada
segmen pertama Scolopendra adalah terdapatnya cakar racun yang
khas, berisi kelenjar racun yang besar, mengelilingi bagian proksimal
dan median, dan terbuka pada bagian dalam tarsungulum. Panjang
dan ukuran cakar racun bervariasi antar species.
5. Classis Diplopoda
a. Spirobolus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, tubuhnya terdiri dari tiga bagian
yaitu cephal, thorax dan abdomen, mempunyai dua pasang kaki
bersegmen, dan bernafas dengan paru- paru. Tubuhnya memiliki
bentuk bulat dan memanjang dengan banyak kaki kecil. Biasanya
hewan ini berwarna coklat tua. Mereka memiliki rahang yang
digunakan untuk mengunyah dan menggiling bahan organik, seperti
daun atau kayu hingga terurai. Karena mereka tidak memiliki kutikula
lilin untuk mencegah kehilangan air, kaki seribu menghabiskan
sebagian besar waktunya di daerah lembab. Ketika terganggu, kaki
seribu akan meringkuk ke dalam kumparan ketat untuk perlindungan.
Habitatnya di tempat yang lembab seperti di bawah kayu, batu, atau
rumput ilalang. Serta persebarannya cukup luas selama kelembapan
air di udara cukup. Tidak menimbulkan bahaya serius seperti pada
Scolopendra yang mengandung racun tetapi pada beberapa species
dapat mengeluarkan bau.
I. Hasil Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap Species yang
Anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tersebut !
Jawaban :
Persamaan-persamaan tersebut adalah pada struktur tubuh beruas-
ruas dan simetri tubuhnya yang bilateral simetris. Memiliki tiga lapisan
sel dan sudah memiliki coelom yang sebenarnya (triploblastik
schizocoelom).
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies
tersebut sehingga dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan
perbedaan-perbedaannya !
Jawaban :
Ya. Perbedaan tersebut terdapat pada keberadaan bagian tubuhnya
ada yang menyatu (chephalothorax) pada clasis Crustacea dan Arachnida,
ada yang dapat dibedakan menjadi cephal dan thorax pada classis Insecta,
Diplopoda dan Chilopoda. Lalu ada pada jumlah kaki pada setiap ruas
tubuhnya, alat respirasi yang dimiliki seperti insang, trachea, paru-paru
buku, dan paru-paru. Serta, perbedaan pada habitat hidupnya.
3. Tuliskan ciri khas dari tiap classis pada kolom berikut
Classis Ciri Khas
Hidup di perairan, bernapas dengan insang,
memiliki bagian tubuh kepala dan dada yang
Crustacea menyatu (chephalothorax), dan abdomen,
memiliki dua pasang antenna, sepasang mata
facet, lima pasang kaki.
Hidup di darat, bernapas dengan trachea,
memiliki mata majemuk dan ocelli (mata
Insecta tunggal), bagian tubuhnya terdiri dari chepalo,
thorax dengan tiga pasang kaki, satu atau dua
pasang sayap, dan abdomen.
Classis Ciri Khas
Hidup di darat, bernapas dengan trachea atau
paru-paru buku, tidak memiliki antenna ataupun
sayap, tidak memiliki ruas sempurna, memiliki
Arachnida
empat pasang kaki dibagian chephalothorax, dan
bagian tubuh terdiri dari chephalothorax dan
abdomen.
Hidup di darat, bernapas dengan trachea,
tubuhnya pipih dan beruas-ruas yang pada setiap
Chilopoda
ruasnya terdapat sepasang kaki, bagian tubuh
thorax dan abdomennya sulit ditentukan.
Hidup di darat, bernapas dengan trachea,
memiliki sepasang antenna di bagian kepala,
tubuhnya bulat dan beruas-ruas dan setiap
Diplopoda
ruasnya terdapat dua pasang kaki, kecuali pada
tiga ruas bagian anterior yang memiliki sepasang
kaki pada setiap ruas.

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Arthropoda yang


anda temukan!
Jawaban :
Beberapa manfaat pada hewan yang ada di filum Arthropoda yaitu :
a. Peranan Crustacea
1) Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti
udang, lobster, dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton
menjadi sumber bagi makanan ikan, seperti anggota
Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
b. Peranan Insecta
1) Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat
membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga.
2) Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti
lebah madu (Apis mellifera).
3) Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang menghasilkan sutra (contoh Bombix mori).
4) Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis
indica, apis melifera).
5) Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami.
6) Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh kepik
memakan kutu daun.
7) Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang
kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa
kotoran ternak.
8) Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang
memanfaatkannya sebagai makanan.
c. Peranan Arachnida
Dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga
hama. Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan
terutama hewan-hewan Acarina.
d. Peranan Chilopoda dan Diplopoda
Memiliki andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah
untuk membentuk humus. Membantu proses penguraian sampah
organik, karena kemampuannya memakan partikel-partikel sampah
(detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contohnya luwing atau
lipan.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai
Phylum Arthropoda, lengkapilah tabel berikut ini !
Phylum Arthropoda
Terdiri dari alat pencernaan yang sempurna dan
lengkap yang terdiri dari mulut, kerongkongan,
usus, dan anus. Mulut dilengkapi dengan alat-alat
mulut dan anus terdapat di segmen posterior.
Mulut diadaptasikan untuk mengunyah, menjilat
Pencernaan Makanan atau menusuk, dan anus berada dibagian ujung
tubuh.
a) Crustacea dan Insecta secara saprozoik dan
holozoic.
b) Arachnida secara holozoic.
c) Chilopoda dan Diplopoda secara saprozoic.
Menggunakan kelenjar hijau atau coxal, atau
Ekskresi
saluran malphigi yang bersatu dengan usus.
Alat respirasi bergantung pada habitat hidupnya
berupa insang, sistem trakea, paru-paru atau
paru-paru buku, dan permukaan tubuh.
a) Crustacea dengan insang
Pernapasan
b) Insecta dengan trachea
c) Arachnida dengan trachea atau paru-paru
buku.
d) Chilopoda dan Diplopoda dengan paru-paru.
Dengan ganglia supra esophageal yang
dihubungkan ke tali saraf (nerve cord) yang
Sistem Saraf
meluas sepanjang tubuhnya dengan ganglion dan
sepasang tali saraf lateral di setiap ruas.
Secara generative dengan fertilisasi secara
Reproduksi
internal dan berumah dua.
J. Kesimpulan
1. Arthropoda merupakan hewan bertubuh bilateral simetris, tripoblastik, dan
beruas-ruas. Keanekaragaman hewan-hewan yang telah diamati dalam
filum Arthropoda diantaranya, Pagurus sp., Macrobrachium sp.,
Cambarus sp., Uca pugnax, Sesarmoides sp., Gammarus sp., Squilla
mantis, Balanus balanoides, Calappa hepatica, Crocothemis sp., Dynastes
neptunus, Oryctes rhinocerus, Valanga sp., Gryllus sp., Xylocopa latipes,
Vespa sp., Musca domestica, Mantis religiosa, Argiope aurantia,
Heterometrus sp., Limulus polyphemus, Nephila sp., Scolopendra sp., dan
Spirobolus sp.
2. Hewan-hewan Arthropoda termasuk hewan multiseluler, tripoblastik,
memiliki simetri tubuh bilateral, dan tubuhnya ditutupi kutikula yang
disebut eksoskeleton (kerangka luar) yang terdiri dari lapisan protein dan
kitin, memiliki bagian tubuh kepala (chepalo), dada (thorax), dan abdomen
atau bersatu (chephalothorax).
3. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa hewan-hewan dalam
filum Arthropoda terbagi kedalam lima classis yaitu Classis Crustacea
dengan hewannya Pagurus sp., Macrobrachium sp., Cambarus sp., Uca
pugnax, Sesarmoides sp., Gammarus sp., Squilla mantis, Balanus
balanoides, dan Calappa hepatica. Classis Insecta dengan hewannya
Crocothemis sp., Dynastes neptunus, Oryctes rhinocerus, Valanga sp.,
Gryllus sp., Xylocopa latipes, Vespa sp., Musca domestica, dan Mantis
religiosa. Pada classis Arachnida, Argiope aurantia, Heterometrus sp.,
Limulus polyphemus, dan Nephila sp. Pada classis Chilopoda ada
hewannya Scolopendra sp., dan pada Classis Diplopoda ada Spirobolus sp.
4. Kelas yang pertama ada classis Crustacea yang umumnya hidup di air dan
bernafas dengan insang, memiliki dua pasang antenna pada bagian kepala,
thorax beruas-ruas, dua pasang mata facet, lima pasang kaki, dan
persatuaan antara kepala (chepalo) dan dada (thorax) disebut
chephalothorax. pada classis Insecta yang umumnya hidup di darat,
bernapas dengan trachea, memiliki mata majemuk dan ocelli (mata
tunggal), bagian tubuhnya terdiri dari chepalo, thorax dengan tiga pasang
kaki dan satu atau dua pasang sayap, dan abdomen. Classis Chipalopoda
umumnya hidup di darat, bernapas dengan trachea, tubuhnya pipih dan
beruas-ruas yang pada setiap ruasnya terdapat sepasang kaki, bagain tubuh
thorax dan abdomennya sulit ditentukan. Classis Diplopoda yang hidup di
darat, bernapas dengan trachea, memiliki sepasang antenna di bagian
kepala, tubuhnya bulat dan beruas-ruas dan setiap ruasnya terdapat dua
pasang kaki, kecuali pada tiga ruas bagian anterior yang memiliki
sepasang kaki pada setiap ruas. Dan pada classis arachnida yang hidup di
darat, bernapas dengan trachea atau paru-paru buku, tidak memiliki
antenna ataupun sayap, tidak memiliki ruas sempurna, memiliki empat
pasang kaki dibagian chephalothorax, dan bagian tubuh terdiri dari
chephalothorax dan abdomen.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Abdul. (2015). Pengertian Arthropoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi,


& Peranan. [online]. Diakses dari:
http://www.artikelsiana.com/2015/07/arthropoda-pengertian-ciri-
klasifikasi-reproduksi-peranan.html
Kastawi Y, dkk. (2005). Zoologi Avertebrata. Malang: Penerbit Universitas
Negeri Malang (UM Press).
Sam, Hisam. (2016). 10 Pengertian Arthropoda Beserta Ciri Dan Peranannya.
[online]. Diakses dari: http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-
arthropoda-beserta-ciri-dan-peranannya/
Sutarno, Nono. (tt). Arthropoda. [online]. Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181
974121-
NONO_SUTARNO/POWER_POINT_ZOOIN/ARTHROPODA.pdf
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Hewan Filum Arthropoda


Sutarno, Nono. (tt). Arthropoda. [online]. Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181
974121-
NONO_SUTARNO/POWER_POINT_ZOOIN/ARTHROPODA.pdf [12
Mei 2018]
Gambar 2.2 Pagurus sp.
Arkive. (2018). Common hermit crab. [online]. Diakses dari :
http://www.arkive.org/common-hermit-crab/pagurus-bernhardus/image-
A21854.html [11 Mei 2018]
Gambar 3.2 Macrobrachium sp
Godijn, Frans. (2002). Macrobium sp. Choko. [online]. Diakses dari :
http://www.goddijn.com/tank2/macrobrachium/index.htm [11 Mei 2018]
Gambar 4.2 Cambarus sp.
Scott, Gregory. (2017). Crayfish (Cambarus sp). [online]. Diakses dari :
https://www.sciencesource.com/archive/Crayfish-(Cambarus-sp.)-
SS2261330.html [11 Mei 2018]
Gambar 5.2 Uca pugnax
Vomberger, Van. (2007). Fiddler Crab (Uca pugunax). [online]. Diakses dari :
http://www.calvorn.com/gallery/photo.php?photo=7449&u=9491686,27
[11 Mei 2018]
Gambar 6.2 Sesarmoides sp.
Singapore Biodiversity. (2006). The Biodiversity of Singapore. [online]. Diakses
dari : https://singapore.biodiversity.online/species/A-Arth-Crus-Decapoda-
000524 [11 Mei 2018]
Gambar 7.2 Gammarus sp
Wojciech, Moskal. (2004). World Registered of Marine Species. [online]. Diakses
dari : : http://www.marinespecies.org/photogallery.
php?album=716&pic=9061 [11 Mei 2018]
Gambar 8.2 Squilla mantis
Alan, Chan. (2010). Squilla mantis. [online]. Diakses dari :
http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2012/chan_alan/ [11 Mei 2018]
Gambar 9.2 Balanus balanoides
Pollock, Sheryl. (2011). Balanus balanoides. [online]. Diakses dari :
http://www.discoverlife.org/mp/20p?see=I_SOP7244 [11 Mei 2018]
Gambar 10.2 Calappa hepatica
Moorea Biocode. (2009). Calapa hepatica. [online]. Diakses dari :
https://calphotos.berkeley.edu/cgi/img_query?enlarge=4444+4444+1009+
2020 [11 Mei 2018]
Gambar 11.2 Crocothemis sp.
Arkive. (2018). Common scarlet-darter. [online]. Diakses dari :
https://www.arkive.org/common-scarlet-darter/crocothemis-erythraea/ [11
Mei 2018]
Gambar 12.2 Dynastes neptunus
Linneaus. (2014). Neptune Beetle. [online]. Diakses dari :
http://carnivoraforum.com/topic/9677023/1/ [11 Mei 2018]
Gambar 13.2 Oryctes rhinocerus
Kurniawan, Fredi. (2017). Klasifikasi dan morfologi kumbang tanduk. [online].
Diakses dari : http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-
kumbang-tanduk-oryctes-rhinoceros/ [11 Mei 2018]
Gambar 14.2 Valanga sp.
Kurniawan, Fredi. (2107). Klasifikasi dan morfologi bwlalang kayu. [online].
Diakses dari : http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-
belalang-kayu/ [11 Mei 2018]
Gambar 15.2 Gryllus sp
Bug Guide. (2013). Filed Cricket (Gryllus sp). [online]. Diakses dari :
https://bugguide.net/node/view/846888. [11 Mei 2018]
Gambar 16.2 Xylocopa latipes
Ascher, John. (2014). Xylocopa latipes. [online]. Diakses dari :
http://www.discoverlife.org/mp/20q?search=Xylocopa+latipes&flags=sub
genus: [11 Mei 2018]
Gambar 17.2 Vespa sp.
Forestry Images. (2015). Hornets/Yellow Jacket. [online]. Diakses dari :
https://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=5368156 [11
Mei 2018]
Gambar 18.2 Musca domestica
Bug Guide. (2016). House Fly. [online]. Diakses dari :
https://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=5368156 [11
Mei 2018]
Gambar 19.2 Mantis religiosa
Paul. (2016). Mantis Religiosa, the arcetype of the praying mantis. [online].
Diakses dari : http://mantisphere.fr/mantis-religiosa-the-archetype-of-the-
praying-mantis-2/?lang=en [11 Mei 2018]
Gambar 20.2 Argiope aurantia
Bug Guide. (2012). Garden Spider. [online]. Diakses dari :
https://bugguide.net/node/view/613453/bgimage [11 Mei 2018]
Gambar 21.2 Heterometrus sp.
God of Insect. (2018). Giant forest scorpion. [online]. Diakses dari :
http://www.godofinsects.com/index.php/museum/all-non-
insects/scorpiones-scorpions/giant-forest-scorpion-heterometrus-sp/ [11
Mei 2018]
Gambar 22.2 Limulus polyphemus
Barabaro, Tracy. (2018). NEMESIS Database Summary. [online]. Diakses dari :
https://invasions.si.edu/nemesis/calnemo/SpeciesSummary.jsp?TSN=8270
[11 Mei 2018]
Gambar 23.2 Nephila sp.
Bug Guide. (2008). Golden Silk Orbweaver. [online]. Diakses dari :
https://bugguide.net/node/view/226176 [11 Mei 2018]
Gambar 24.2 Scolopendra sp.
Arkive. (2018). Scolopendra. [online]. Diakses dari :
https://www.arkive.org/scolopendra/scolopendra-morsitans/image-
G139640.html [11 Mei 2018]
Gambar 25.2 Spirobolus sp.
Field Herp Forum. (2011). Ivert forum. [online]. Diakses dari :
http://fieldherpforum.com/forum/viewtopic.php?f=36&t=5497&start=75
[11 Mei 2018]

Anda mungkin juga menyukai