Anda di halaman 1dari 37

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

NYERI KEPALA PADA ANAK

Hadia Angriani M
Pokok Bahasan
Klasifikasi Nyeri kepala

Penegakan Diagnosis

Tatalaksana
Pendahuluan

Sering ditemukan dalam praktek sehari – hari

Memerlukan anamnesis dan pemeriksaan fisis-


neurologis yang cermat dan lengkap
Berdampak pada akitifitas di sekolah, perkembangan
emosional dan kesehatan
Kecemasan orangtua, pemeriksaan yang berlebihan,
“doctor shopping“
Langdon dan Disabella, Pediatric headache. 2017
Blume HK, Childhood headache, 2017
Pendahuluan
Usia sekolah prevalensi laki-laki sama dengan
perempuan → 5 %

Seiring pertambahan usia terjadi peningkatan →


Perempuan > laki-laki terutama masa pubertas

Remaja mengalami migren → 8% perempuan


dan 20% laki-laki

Severe headache → 27% perempuan dan 20%


laki-laki
;
Blume Hk. Childhood headache. 2017
Klasifikasi Nyeri Kepala menurut
The International Classification of Headache Disorder
( ICHD-3b)
Painful cranial
Primary headache Secondary headache neuropathies, other
facial pain & other
• Migrain • Infeksi SSP • Painful cranial
• Tension-type • Tumor neuropathies & other
Headache • Trauma facial pain
• Cluster headache • Perdarahan • Nyeri kepala oleh
• Nyeri kepala primer sebab lain
• Penyakit di mata,
lain THT, gigi
• Gangguan psikiatri
The International Classification of Headache Diosredrs. Cephalalgia 2013
Klasifikasi dari Rothner (pola serangan)

Blume HK. Pediatr in Rev. 2012


Nyeri kepala berdasarkan pola serangan

Akut – umum Akut – Kronik Kronik non


Akut berulang
terlokalisir progresif progresif
• Demam • Sinusitis • Migrain • Tumor • Tension-type
• Infeksi • Otitis • Cluster • Abses otak • Malingering
sistemik • Abnormalitas headache • Subdural • Depresi
• Infeksi SSP okular • Pasca kejang hematoma • Conversi
• Hipertensi • Penyakit gigi • Hidrocephalus • Anxietas
• Hipoglikemia • trauma • Hipertensi • Post
• Perdarahan • Perdarahan concussion
• Trauma • Vaskulitis
• Imbalance
electrolit
Lewis DW. Swaiman KF, 2012
Patofisiologi

Intrakranial Ekstrakranial

Pembuluh darah Arteri


Vasodilatasi
Inflamasi Saraf
Tension
Meningeal
Otot/periosteum/
sinus

Jen Leide, Approach to a child headache, 2010


Pendekatan Diagnosis
Anamnesis

Pemeriksaan fisis Umum

Pemeriksaan Neurologi
Anamnesis

• Deskripsi sakit kepala : berdenyut, pusing/berputar, seperti ditusuk


dll
• Lokasi : Frontal, temporal, oksipital, atau difus
• Durasi : hitungan detik/ menit/jam/hari
• Frekuensi : harian, beberpa hari dalam seminggu, dll
• Pola perlangsungan : akut, akut berulang, kronik progresif, kronik
non progresif

Langdon dan Disabella, Pediatric Headache, 2017


Anamnesis
• Yang memperberat/ meringankan gejala
Diperberat : aktivitas, cahaya, suara keras, dll
Berkurang : istirahat/ tidur, konsumsi obat ( jenis, dosis, frekuensi) dll
• Adakah pencetus : kelelahan, aktivitas fisik, stres, dehidrasi, lapar
• Aura : kilatan cahaya, tinitus, palpitasi, keringat dingin, mual/muntah, dll
• Adakah masalah kesehatan lain dan riwayat mengkonsumsi obat
tertentu
• Riwayat nyeri kepala dalam keluarga
Langdon dan Disabella, Pediatric Headache, 2017
Red flags nyeri kepala sekunder

➢Sakit kepala awitan baru yang berat ( durasi <6 bulan )


➢Tidak ada penyebab yang dapat ditemukan dari
anamnesis dan pemeriksaan fisis
➢Sakit kepala membangunkan anak dari tidur

Blume HK. Pediatr in Rev. 2012


Red flags nyeri kepala sekunder
➢Diperberat dengan posisi tidur, membungkuk, mengedan,
bersin, atau batuk
➢Perubahan perilaku, prestasi sekolah, letargi
➢Gejala penyakit sistemik
➢Pemeriksaan neurologis abnormal
➢Kejang atau epilepsi
Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Pemeriksaan Fisis Umum

➢ Tanda vital, tekanan darah


➢ Palpasi kepala, wajah, leher dan bahu → identifikasi
keterbatasan gerakan kuduk
➢ Identifikasi tanda penyakit sistemik, tanda infeksi/ inflamasi
➢ Pemeriksaan Mata, THT, sinus, gigi
➢ Tanda-tanda trauma
➢ Status pubertas Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Langdon dan DiSabella, Pediatric Headache, 2017
Pemeriksaan neurologis
• Kesadaran
• Tanda rangsang meningeal
• Lingkar kepala
Pemeriksaan fisis dan neurologis
• Mata: visus, pupil, gerak bola mata, ptosis
umumnya NORMAL pada
• Funduskopi
nyeri kepala primer
• Saraf kranial
• Motorik : kekuatan dan tonus otot
• Refleks fisiologis dan patologis
• Cara berjalan, Tes koordinasi Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Langdon dan DiSabella, Pediatric Headache, 2017
Pemeriksaan psikologi

➢ Perubahan emosi
➢ Depresi, sedih, cemas, menarik diri, putus asa
➢ Migren : tidak berkaitan dengan kondisi di rumah,
sekolah, teman sebaya sedangkan Tension type
headache : sebaliknya

Ozge A, Termine C. J Headache Pain. 2011


Pemeriksaan Penunjang

➢Pemeriksaan laboratorium dan lumbal pungsi →


tidak rutin dilakukan ( LP bila curiga infeksi SSP)
➢Elektroensefalografi (EEG) → tidak rutin dilakukan
( EEG bila curiga epilepsi)

Blume Hk , Pediatric in Rev, 2012


Pemeriksaan Penunjang

➢Neuroimaging : MRI > CT


• Dipertimbangkan bila pemeriksaan neurologis
abnormal dan / kejang
• Dipertimbangkan bila tipe nyeri kepala berubah,
riwayat nyeri kepala hebat atau adanya gejala
terkait disfungsi neurologi

Blume Hk , Pediatric in Rev, 2012


Migren tanpa Aura

Minimal 5 kriteria memenuhi :


➢Nyeri kepala berlangsung 1 – 72 jam
➢Nyeri kepala mempunyai 2 dari 4 karakteristik : unilateral,
berdenyut, diperberat aktivitas fisik, nyeri derajat sedang/
berat
➢Saat nyeri kepala terdapat minimal 1 gejala : mual, muntah,
fotofobia, fonofobia
➢Tidak disebabkan penyakit lain
The International Classification of Headache Diosredrs. Cephalalgia 2013
Migren dengan Aura

Minimal 2 kriteria memenuhi :


➢Satu atau lebih gejala aura yang reversible :
Visual / Motor / Sensori / Bicara / Bahasa
Kadang perlu
➢Setidaknya EEG
memiliki untuk
2 dari memastikan
4 karakteristik
- satu gejalaepilepsi atau> 5bukan
aura muncul menit, dan / gejala terjadi berturut-turut
- setiap gejala aura berlangsung 5 - 60 menit
- setidaknya satu gejala aura adalah unilateral
- aura disertai / diikuti nyeri kepala dlm wkt 60 mnt
The International Classification of Headache Diosredrs. Cephalalgia 2013
Tension-Type Headache

➢Tersering selain migren


➢Penyebab : stres, kurang tidur, melewatkan makan
➢Disertai nyeri otot, ketegangan di daerah leher dan bahu
➢Jarang ditemui di IGD oleh karena derajatnya ringan &
jarang mengganggu aktivitas
➢Sangat berkaitan dengan stres psikologis
Blume
; HK. Pediatr in Rev. 2012
Kriteria Diagnosis Tension-Type Headache
➢Berlangsung 30 menit hingga 7 hari
➢Kriteria mayor : memenuhi 2 dari 4 kriteria
• Bilateral
• Terasa menekan / kencang
• Intensitas ringan hingga sedang
• Tidak dicetuskan oleh aktivitas fisik
➢Kriteria minor
• Tidak didapatkan mual / muntah
• Tidak didapatkan fotofobia dan fonofobia
The International Classification of Headache Diosredrs. Cephalalgia 2013
Cluster Headache

▪ Nyeri unilateral pada orbital, supraorbital, temporal atau dalam


bentuk kombinasi, berlangsung 15 – 180 menit dan terjadi mulai
dari sekali setiap hari sampai delapan kali sehari
▪ Dapat disertai dengan injeksi konjungtiva yang ipsilateral, lakrimasi,
hidung tersumbat, rhinorrhoea, dahi dan wajah berkeringat, miosis,
ptosis dan / atau edema kelopak mata
▪ Jarang ditemukan pada anak, awitan paling sering pada usia lebih
dari 20 tahun
Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Primary headache
https://www.painfreenyc.com/common-headache-types/
Infeksi SSP
• Nyeri kepala berat diserta demam
• Akut: meningitis, ensefalitis
kronik : abses otak
• Fotofobia, fonofobia
• Gejala serebral : kejang, kelumpuhan
• Pemeriksaan Neurologi abnormal:
• Perubahan status kesadaran
• Gejala rangsang meningeal
• Tanda peningkatan TIK
Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology 2012
Tumor Otak

• Tumor supratentorial menunjukkan gejala : nyeri kepala,


kelumpuhan dan kejang.
• Tumor infratentorial disertai gejala saraf otak dan
gejala serebellum
• Gejala : sakit kepala (41%), muntah (12%), gangguan
keseimbangan(11%), gangguan visual (10 %),
gangguan perilaku (10%), dan kejang (9%)
Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology. 2012
Tumor Otak

• Pemeriksaan neurologi abnormal :


Funduskopi : papil edema
Gangguan gerakan bola mata
Hemiparese
Ataksia
Refleks tendon abnormal

Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology. 2012


Trauma Kepala

• Sakit kepala berat atau progresif atau adanya perubahan


status mental setelah trauma kepala harus dievaluasi.
• Trauma kepala berat dapat menyebabkan
perdarahan otak.
• Sindrom pasca trauma meliputi dizziness, kesulitan
konsentrasi, perubahan kepribadian, insomnia.
Blume HK, Pediatric Headache. 2012
Tatalaksana

Ditujukan untuk primary headache disorders


• Migren dan tension type headache
Secondary headache disorders
• Tatalaksana sesuai etiologi
Tatalaksana komprehensif
• Medikamentosa dan non-medikamentosa
Domain utama dalam tatalaksana nyeri kepala

Pola hidup sehat

Terapi abortif (tatalaksana sefalgia akut)

Terapi penunjang

Terapi pencegahan

Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology 2012


Pola Hidup Sehat ( SMART)

Trigger
Sleep Meals Activity Relaxation
avoidance

Blume HK. Pediatr in Rev. 2012


Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology, 2012
Terapi abortif (tatalaksana sefalgia akut)

Ibuprofen 10 mg/kg, tiap 4 – 6 jam prn (max 2400 mg/hr)

Naproxen sodium 5 – 7 mg/kg, tiap 8 – 12 jam prn (max 1250 mg/hr)

Acetaminofen 10 – 12,5 mg/kg, tiap 4 – 6 jam prn (max 4000


mg/hr)
5-HT1 agonis, triptan
Rizatriptan BB < 40 kg : 5 mg po, 1x/hari
BB > 40 kg : 10 mg po, 1x/hari (max 30 mg/hr)
Almotriptan Usia > 12 tahun : 6,25 – 12,5 mg po (max 25 mg/hr)

Sumatriptan 1 mg/kg (max 50 mg/hr)


Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology 2012
Terapi Penunjang
➢Untuk nyeri kepala kronis / episodik berulang
➢Bisa berupa :
▪ Teknik relaksasi
▪ Akupuntur
▪ Hipnosis
▪ Fisioterapi dan terapi pijat
Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology, 2012
Terapi pencegahan
Obat Dosis
Antihistamin
Siproheptadin 0,25-1,5 mg/kg BB/hari
Antidepresan
Amitriptilin 0,1-1 mg/kgBB/hari
Antiepileptik
Asam valproat 20-40 mg/kgBB/hari
Topiramat 1-2 mg/kgBB/hari
Gabapentin 10-40 mg/kgBB/hari
Antihipertensi
Propranolol 2-4 mg/kgBB/hari
Verapamil 4-10 mg/kgBB/hari
Suplemen
Blume HK. Pediatr in Rev. 2012
Lewis DW. Swaiman KF, Pediatric neurology 2012
Terapi pencegahan…

➢Dipertimbangkan bila pasien mengalami 4 hari / lebih


disabilitas per bulan

➢Efektif setelah 6 - 12 minggu → jarang perbaikan segera


Kesimpulan
➢Sediakan waktu yang cukup untuk anamnesis, pemeriksaan
fisik
➢Sebagian besar primary headache disorder yaitu migren dan
tension-type headache
➢Perlu juga mendiagnosis secondary headache disorder → terutama
etiologi penyakit sistemik berat atau yang memerlukan pencitraan
dan tindakan bedah segera
➢Intervensi dini penting untuk keberhasilan terapi
➢Terapkan pola hidup sehat ( Sleep, Meals, Activity, Relaxation
dan trigger avoidance)
➢Perhatikan aspek psikososial
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai