Nadya.Ar.Bubakar (SENIOR)
Pengertian Ikterus :
Ikterus adalah pewarnaan kuning pada kulit, sclera atau membrane mukosa, sebagai
akibat penumpukkan bilirubin yang berlebihan pada jaringan.
Ikterus secara klinis mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin 5-7 mg/dl
Ikterus pada bayi harus dibedakan apakah itu ikterus fisiologis atau patologis. Ikterus
dikatakan fisiologis apabila kadar bilirubin serum < 12 mg/dl pada bayi cukup bulan serta
<15 mg/dl pada bayi prematuren pada minggu pertama kehidupan
Patofisiologi Bilirubin
Bilirubin merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses
reaksi oksidasi-reduksi. Langkah oksidasi pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme
dengan bantuan enzim hemeoksiginase yaitu suatu enzim yang sebagian besar terdapat dalam
sel hati, dan organ lain. Biliverdin kemudian akan direduksi menjadi bilirubin indirek oleh
enzim biliverdin reduktase.
Tahap selanjutnya pembentukan bilirubin direk dilepaskan ke sirkulasi akan
berikatan dengan albumin. Bilirubin yang terikat pada albumin serum ini merupakan zat non
polar dan tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasi ke sel hepar.
Di hati, bilirubin indirek di uptake oleh protein Y yang ada di hepatosit kemudian
dikonjugasikan dengan asam glukoronat oleh enzim glukoronil transferase sehingga
terbentuk bilirubin direk /terkonjugasi yang bersifat larut dalam air. Bilirubin direk kemudian
diekskresikan ke usus melalui system bilier. Oleh bakteri usus, bilirubin direk akan diubah
menjadi urobilinogen. Sebagian besar urobilinogen akan dioksidasi menjadi sterkobilin dan
dikeluarkan bersama feses. Sisanya akan direabsorbsi oleh sel-sel usus kemudian dibawa ke
hepar dan di re-ekskresi lagi ke usus, yang dikenal sebagai siklusenterohepatik serta dibawa
ke ginjal dan dioksidasi menjadi urobilin yang kemudian diekskresikan bersama urin.
Dengan demikian hal tidak normal tersebut berhubungan dengan pemecahan eritrosit,
uptake akan menyebabkan kenaikan bilirubin indirek. Bilirubin indirek kemudian
terkonjugasi menjadi direk dan dikeluarkan bersama dengan empedu melalui membran
hepatosit, saluran empedu intrahepatal dan ekstrahepatal dan dikeluarkan de duodenum.
Apabila ada gangguan transpor terjadilah suatu keadaan hiperbili rubinemia direk atau
kolestasis.
Ket : Yang paling berperan untuk menetukan prognosis yaitu rasio GDS.