Anda di halaman 1dari 27

Sorong, 13 September 2021

MIGRAIN
K L A R A S I N TA D E F F I
WIWID DWI WULANDARI

Fakultas Kedokteran Universitas Papua


2021
PENGANTAR

• Klasifikasi The International Headache Society (IHS) 1988


• Nyeri kepala primer  tidak terdapat penyebab yang jelas
dan tidak memiliki kaitan dengan penyakit lain (tension
type headache, migraine, dan nyeri kepala cluster)
• Nyeri kepala sekunder  terjadi akibat adanya gangguan
organik seperti infeksi, tumor, trauma dan perdarahan
DEFINISI

• Migrain
• Merupakan gangguan periodik yang ditandai dengan nyeri
kepala unilateral (frontotemporal)
• Karakteristik
• Manifestasi serangan berlangsung 4-72 jam
• Nyeri berdenyut (intensitas sedang-berat)
• Diperberat aktivitas
• Sering diikuti mual dan/fotofobia dan fonofobia

International Headache Society (IHS) 2018. 18-28 p


FASE MIGRAIN

Fase
Fase Aura
Prodromal

Fase Fase
Postdromal Headache
KLASIFIKASI MIGRAIN (IHS, 2017)

Migrain tanpa aura /


Migrain dengan aura /
common migraine /
classic migraine
hemicrania simplex
MIGRAIN TANPA AURA

• Migrain Tanpa Aura


A. Setidaknya terdapat 5x serangan yang memenuhi kriteria B-D
B. Serangan nyeri berlangsung 4-72 jam (ditatalaksana ataupun
tidak ditatalaksana)
C. Terdapat 2 dari 4 karakeristik
 Lokasi unilateral
 Nyeri pulsatile
 Intensitas sedang-berat
 Diperburuk dengan aktivitas fisik
D. Selama berlangsungnya nyeri terdapat setidaknya satu dari
• Mual dan atau muntah
• Fotofobia dan Fonofobia
Tuda AEJ, Ritung N, Mawuntu AHP. Migraine: Patomekanisme, Diagnosis, dan Penatalaksanaan[Internet]. 2020 [cited 2021 Sept 12]; 3(3):1-13p. Available from:
http://jurnalsinaps.com/index.php/sinaps/article/download/123/75/206.
MIGRAIN DENGAN AURA

• Nyeri kepala berulang diawali dengan adanya defisit


neruologis fokal/aura
• Visual seperti melihat garis gelombang, cahaya kilat,
dark spot
• Sensorik bebauan
• Diikuti nyeri kepala unilateral, mual dan/atau muntah
• Manifestasi nyeri berlangsung < 60 menit
PATOGENESIS

Teori Vaskular

Teori Trigeminovaskular

Teori Cortical Spreading Depression


(CSD)
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
ANAMNESIS (1)

• Karakteristik nyeri kepala


• Pola nyeri kepala
• Gejala yang mendahului atau menyertai
• Riwayat keluarga
ANAMNESIS (2)

• Nyeri sedang – berat, sebagian besar pasien merasakan nyeri pada


satu sisi kepala, dan sedikit pasien yang merasakan pada kedua sisi
kepala
• Sakit kepala berdenyut / ditusuk-tusuk

• Nyeri memberat saat aktivitas fisik

• Pasien tidak dapat melakukan aktivitas saat serangan migrain


ANAMNESIS (3)

• Disertai mual / muntah


• Fotofobia dan atau fonofobia
• Terdapat aura, paling sedikit 2 karakterisitik yaitu:
• Satu dan atau dua atau lebih gejala menyebar secara bertahap ≥ 5
menit
• Fase aura berlangsung 5-60 menit
• Setidaknya satu gejala aura unilateral
• Aura disertai dengan nyeri kepala selama 60 menit
ANAMNESIS (3)
• Contoh Pertanyaan Anamnesis:

• Sejak kapan anda mulai mengalami nyeri kepala ?

• Di area mana sajakah nyeri kepala dirasakan ?

• Seberapa sering anda mengalami nyeri kepala ?

• Berapa lama durasi nyeri kepala dirasakan?

• Seberapa berat nyeri kepala yang anda rasakan ?

• Bagaimana tipe nyeri kepala yang anda rasakan?

• Apakah terdapat hal-hal yang memperburuk atau

meringankan nyeri kepala anda?


Tuda AEJ, Ritung N, Mawuntu AHP. Migraine: Patomekanisme, Diagnosis, dan Penatalaksanaan[Internet]. 2020 [cited 2021 Sept 12]; 3(3):1-13p.
Available from: http://jurnalsinaps.com/index.php/sinaps/article/download/123/75/206.
ANAMNESIS (4)

• Contoh Pertanyaan Anamnesis:


• Selain nyeri kepala, apakah terdapat gejala lain yang
menyertai nyeri kepala anda?
• Apakah terdapat gejala pendahulu (kilatan cahaya) ?
• Apakah anda memiliki penyakit atau pengobatan tertentu
lainnya selama ini ?
• Bagaimana riwayat nyeri kepala anggota keluarga ?

Tuda AEJ, Ritung N, Mawuntu AHP. Migraine: Patomekanisme, Diagnosis, dan Penatalaksanaan[Internet]. 2020 [cited 2021 Sept 12]; 3(3):1-13p.
Available from: http://jurnalsinaps.com/index.php/sinaps/article/download/123/75/206.
PEMERIKSAAN FISIS

• TTV (suhu, TD, frekuensi napas, denyut nadi)  dalam batas


normal
• Pemeriksaan neurologis meliputi pemeriksaan saraf kranial,
respon pupil, kekuatan motorik fungsi sensorik, tanda
rangsang meningeal  normal
• Temuan abnormal contohnya seperti papiledema, defisit
neurologis persisten, perubahan status mental, meningismus 
sebab sekunder
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang dilakukan hanya untuk menyingkirkan


kemungkinan penyebab sekunder.
• Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, LED,
CRP  menyingkirkan kemungkinan inflamasi.
• CT Scan Kepala / MRI Kepala, neuroimaging diindikasikan
untuk menyingkirkan adanya massa intrakranial/stroke dan
mendeteksi aneurisma.
• Lumbal pungsi (LP)  indikasi kecurigaan infeksi SSP.
DIAGNOSIS BANDING
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Manifestasi Nyeri Kepala Tension Klaster Migrain

Durasi 30 menit-7 hari 150-180 menit 4-72 jam


Lokasi Bilateral Unilateral (orbital, Unilateral
supraorbital, temporal,
atau campuran)

Kualitas Seperti tertekan atau Bervariasi Pulsatile


diremas atau tertarik

Intensitas Ringan-sedang Berat-sangat berat Sedang-berat


Dampak terhadap Tidak terpengaruh Nyeri memberat ketika Dipengaruhi oleh
aktivitas dengan aktivitas rutin pasien berdiam diri aktivitas fisik

Gejala Penyerta - Injeksi kongjutiva Mual, muntah, fotofobia,


ipsilateral, lakrimasi, fonofobia, dan terdapat
rinore, hidung tersumbat, aura
keringat area wajah,
miosis, ptosis, serta
edema kelopak mata
RED FLAGS
SNOOP4 Gejala Klinis Diagnosis Diferential
S (Systemic Symptoms/gejala Demam, myalgia, penurunan Infeksi, Metastasis
sistemik) berat badan
N (Neurogic Symptoms or Abnormalitas fungsi saraf Stroke, lesi massa, ensefalitis
defecits/gejala atau defisit kranial, lemah pada satu sisi,
neurologis) pelo, gangguan kesadaran,
gangguan fungsi
motorik,kejang
O (OnsetI/awitan) Nyeri kepala mendadak perdarahan intracranial
O (Older age at onset) Usia tua (>50 tahun) Arteritis temporalis,
glaukoma, lesi massa
P (Papilledema) Gangguan penglihatan, nyeri Peningkatan tekanan
di salah satu atau kedua mata intrakranial

P (Positional) Perubahan posisi Hipotensi intracranial


P (Precipitated by valsava Dipicu oleh perazat valsava Peningkatan tekanan
maneuver) intrakranial
P (Progressive headache) Terjadi secara progresif Penyebab sekunder
TATALAKSANA
FARMAKOLOGI

• Antiemetik (Metoclopramide/Prochlorperazine)
• IV: Migrain akut dengan mual muntah sebagai monoterapi

• Oral: Terapi tambahan pada OAINS atau triptan  mengurangi gejala


mual/muntah
• Analgetik / NSAIDs

• Agonis reseptor 5-HT1B/1D atau triptan  Sedang-Berat . Contoh triptan


efektivitas kuat :sumatriptan (50mg atau 100mg/oral), naratriptan (2,5mg/oral),
eletriptan (20mg atau 40mg/oral), rizatriptan (5mg atau 10mg/oral),
almotriptan (12,5mg/oral), zolmitriptan (2,5mg atau 5mg /oral), dan
frovatriptan (2,5mg/oral).
NON-FARMAKOLOGI

American Academy of Neurology menganjurkan:


• Terapi relaksasi
• Thermal biofeedback dikombinasi terapi relaksasi

• Edukasi pasien untuk menghindari faktor pemicu timbulnya


serangan migrain
• Membuat diari kekambuhan dan faktor-faktor pencetus
REFERENSI

• Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The


international classification of headache disorders. 3 rd Ed. Chepalgia. 2013;33(9):629-808
• Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan praktik klinis neurologi.
PERDDOSSI. 2016: 6-9
• Gilmore B, Michael M. Treatment of acute migraine headache. Am Fam Physician.
2011; 83(3); 271-280
• Hansen JM, Levy D. Pathophysiology of migraine: current status and future directions.
Ashina M, Geppetti P, editors. Denmark: Springer; 2015. 271-26p.
• International Headache Society. The international classification of headache disorders.
3rd Ed. 2017.
REFERENSI

• Headache Classification Commitee of the International Headache Society.

The International Classification of Headache Disorder: 3rd Edition.

Cephalgia 2018 [cited 2021 Sept 12]; 38(1):1-211.

• Hidayati HB. Pendekatan Klinisi Dalam Manajemen Nyeri Kepala. 2016

[cited 2021 Sept 12]; 02(02):90-4p.

• Tuda AEJ, Ritung N, Mawuntu AHP. Migraine: Patomekanisme, Diagnosis,

dan Penatalaksanaan. 2020 [cited 2021 Sept 12]; 3(3):1-13p..


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai