Makalah Hakikat Paragraf
Makalah Hakikat Paragraf
HAKIKAT PARAGRAF
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Kelas A
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Tiada kata yang pantas kita ucapkan selain kata puja dan puji syukur kehadirat
ilahi rabbi yang senantiasa memberikan nikmat-Nya berupa kesehatan dan kesempatan
kepada kita sehingga dalam penyusunan makalah “Hakikat Paragraf” ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya.
Makalah ini kami susun sebagai pendukung dalam proses perkuliahan dan
sebagai bahan diskusi guna menyatakan pendapat dan saran dari teman-teman namun
dalam makalah ini pastilah terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran akan
kami terima demi kualitas penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya kami dan teman-
teman pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………………….
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang………………………………………………………………..1
1.2. Rumusan
Masalah…………………………………………………………….2
1.3. Tujuan Penyusunan
Makalah…………………………………………….......2
Bab 2 Pembahasan
2.1. Hakikat
Paragraf………………. ……………………………………………...3
2.2. Syarat-Syarat Paragraf
……………………………………………………...…4
2.3. Pembagian Paragraf Menurut
Jenisnya………………………………........….5
2.4. Tanda
Paragraf…………………………………………………………….......6
2.5. Rangka atau Stuktur Sebuah
Paragraf………………………………….……...6
2.6. Paragraf Deduktif dan
Paragraf Induktif…………………………………..…..6
2.7. Pengembangan
Paragraf………………………………………………….……7
2.8. Teknik Pengembangan
Paragraf……………………………………………....7
2.9. Pembagian Paragraf Menurut
Teknik Pemaparannya…………………...…….9
Bab 3 Penutup
3.1.
Kesimpulan………………………………………………………………..…10
3.2.
Saran………………………………………………………………………....10
Lampiran
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..….
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Konsep kesatuan, untuk kasus tertentu pada paragraf transisi bisa berupa satu
buah pikiran atau satu buah kalimat (Keraf, 1980:63). Namun selebihnya, kesatuan yang
dimaksud dinyatakan oleh beberapa kalimat atau beberapa pikiran.
Secara umum, pikiran yang ada di dalamnya terdiri atas satu pikiran utama dan
satu atau beberapa pikiran penjelas. Semua pikiran tersebut, secara kompak,
menjelaskan suatu pikiran. Pikiran yang dijelaskan tersebut tidak lain adalah pikiran
utama.Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa paragraf itu merupakan suatu
sistem, yakni sistem pikiran yang dituangkan secara tertulis. Sebagai suatu sistem,
paragraf ini tentunya memiliki seperangkat pikiran yang tertata sedemikian rupa dan
saling berhubungan membentuk suatu kesatuan (totalitas). Dalam KBBI Daring (2008)
dinyatakan bahwa sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas. Perangkat unsur yang ada dalam paragraf itu,
secara umum, terdiri atas pikiran utama dan pikiran penjelas. Secara lebih khusus,
komponen penjelas ini terdiri atas beberapa pikiran lagi. Jumlah dan materi pikiran
penjelas ini relatif. Hal itu tergantung pada pikiran utama yang dijelaskannya.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Kepaduan Paragraf :
Kepaduan paragraph dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis dan
melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan
terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu.
Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf yang berupa (1) ungkapan
penghubung transisi, (2) kata ganti, (3) kata kunci.
a. Kata Transisi
• Hubungan tambahan; lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu,
lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.
• Hubungan pertentangan; akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun
demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
• Hubungan perbandingan; sama dengan itu, dalam hal yang demikian,
sehubungan dengan itu.
• Hubungan akibat; oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab
itu.
4
b. Kata Ganti
Kata Ganti Orang; berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-
kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang
pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti orag kedua), dia, ia,
beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga).
Kata Ganti yang Lain; kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan
kepaduan paragraph ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas,
di sana, di sini, dan sebagainya.
c. Kata Kunci
Disamping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata
kunci. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu
sering).
B. Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan
paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau bab itu. Paragraf pengembang
mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Paragraf itu dapat
dikembangkan dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif,
atau dengan cara argumentative yang akan dibicarakan pada halaman-halaman
selanjutnya.
C. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada
akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup
berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian
sebelumnya.
5
2.4. Tanda Paragraf
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok
ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan
demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal
paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan garis
margin atau garis pias kiri. Selain itu, penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah
paragraf itu dengan memberikan jarak agar renggang dari paragraf sebelumnya.
C. Dengan Bercerita
Biasanya, pengarang mengungkapan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang
atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan
paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali. Contoh :
8
Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit
berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan
jurang menganga, tetapi pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus
menyelimuti punggung bukit dan bekas-bekas kawah yang memutih.
Pemandangan itu melalaikan guncangan bus yang tak henti-hentinya berkelak-
kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan.
B. Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan
suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat
menggunakan perkembangan analisis kronologis atau keruangan.
C. Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris.
Paragraf argumentatif disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau
meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini
menggunakan perkembangan analisis.
D. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu,
sebuah karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen,
atau hikayat.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah
yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga
dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris
pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok
sebuah karangan yang kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik.
Macam-macam paragraf yang kita ketahui ada 5 jenis yaitu :
Paragraf argumentasi
Paragraf deskripsi
Paragraf eksposisi
Paragraf persuasi
Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang
kemudian dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki
fungsi tersendiri dalam sebuah karangan. Jenis jenis paragraf pada perkembangannya
akan bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara
mengembangkan kalimat pada topik tersebut.
3.2. Saran
Diharapkan kita mampu memahami dan mengerti tentang paragraph.Seperti apa
saja syarat-syarat paragraph yang telah ditentukan berdasarkan jenis-jenis paragraph
masing-masing,agar paragraph yang kita buat menjadi paragraph yang sempurna dengan
aturan-aturan yang pada dasarnya sudah ditentukan.Kiranya kita mengetahui jenis-jenis
dari paragraph itu dan mengetahui bagaimana aturan masing –masing paragraph dari
contoh yang telah dipaparkan.Agar paragraph yang telah kita buat dapat dimengerti
dengan sempurna.
10
DAFTAR PUSTAKA