Catatan Singkat Tentang "Mengenal Allah Azza Wa Jalla"
Catatan Singkat Tentang "Mengenal Allah Azza Wa Jalla"
1. Pembagian Tauhid
Ada sebagian orang yang mempertanyakan tentang pembagian
tauhid menjadi tiga; tauhid Rububiyyah, tauhid Uluhiyyah, dan tauhid
Asma wa Shifat. Menurut mereka hal ini adalah bentuk mengada-
ada, atau kesesatan, atau ….. karena pembagian semacam ini tidak
pernah ada pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada juga
yang mengatakan pembagian semacam ini rancu, tidak jelas. Bahkan
sebagian mereka mengatakan pembagian semacam ini berarti sama
saja dengan ideologi trinitas dalam Kristen.
Demikikan pula dengan tauhid. Dalil-dalil yang ada baik ayat-ayat Al-
Qur’an ataupun Hadits menunjukkan adanya tiga macam tauhid,
yaitu:
Allah Maha Esa atas ketiga perkara tersebut di atas. Dan, tidak ada
siapapun yang menolaknya.
Tuhan (Pencipta, Pemilik, Pengatur) langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya. Maka, sembahlah Dia dan berteguh hatilah
dalam beribah kepada-Nya. Apakah kamu tahu Dia memiliki Nama?
(Maryam:65)
Atas dasar apa mengubah makna istiwa yang maknanya ‘alaa wa-r-
fafa’: bersemayam diubah ke makna berkuasa?
Atas dasar apa Yad yang artinya tangan diubah maknanya menjadi
kekuasaan?
Atas dasar apa Allah turun (ينزل ربنا إلى السماء الدنيا...) diubah maknanya
bahwa yang turun bukan Allah tapi rahmat-Nya?
Atas dasar apa menyatakan Allah tidak di atas ‘arsy padahal Allah
menetapkan diri-Nya bersifat di atas ‘Arsy?
Kalaulah suatu hal tergambar oleh kita, terbersit dalam benak kita
tentu kita sah-sah saja melakukan takwil. Contoh ada pernyataan:
“Sang singa podium tadi malam sangat memikat audience”. Kita
bisa mentakwil yang dimaksud singa di sini adalah sang orator.
Karena hal ini tergambar dalam benak kita, siapa yang biasanya di
atas podium? Orator, bukan?
Contoh lain: “ Si Kuda dari Timur itu tidak pernah tekalahkan dalam
perlombaan lari sejak tahun 2015” Kita bisa mentakwil yang
dimaksud kuda di sini adalah pelari yang sangat cepat dan tak
mudah lelah”. Kita sah-sah saja mentakwil demikian karena
perlombaan lari itu terbersit dalam benak kita. Siapakah pesertanya?
Bukankah manusia? Jadi, kuda ditakwilkan demikian tentu
dibenarkan.
Lalu, adakah dzat Allah tergambar oleh benak kita? Tentu tidak.
Adakah yang pernah melihat Allah? Tentu tidak ada.
Jadi, atas dasar apa mentakwilkan sifat-sifat yang Allah tetapkan
untuk diri-Nya ke makna lain?
Allah punya dua tangan (QS. Shod: 75) tidak mungkin sama
hakikatnya dengan dua tangan manusia demikian juga sifat-sifat
Allah yang lain.
RENUNGKANLAH! Bukankah kita mengimani sifat-sifat Allah yang
berupa Mendengar, Mengetahui , Maha Penyayang, Maha Adil? Lalu
kenapa kita tidak bisa mengimani bahwa Allah bersifat memiliki dua
tangan, memiliki wajah, bersemayam di atas ‘arsy, qodam (kaki)?
Padahal semua sifat tersebut bersumber dari Allah sendirii. Dia lah
yang menyatakan bersifat dengan semuanya itu. Atas dasar apa
sebagiannya diterima langsung tetapi sebagian yang lainnya baru
bisa diterima setealah ditakwil?
ِش َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َواإْل ِ ْث َم َو ْال َب ْغ َي ِب َغي ِْر ْال َح ِّق َوأَنْ ُت ْش ِر ُكوا ِباهَّلل ِ َما لَ ْم
َ قُ ْل إِ َّن َما َحرَّ َم َرب َِّي ْال َف َواح
]33 :ُون [األعراف َ ُي َن ِّز ْل ِب ِه س ُْل َطا ًنا َوأَنْ َتقُولُوا َعلَى هَّللا ِ َما اَل َتعْ لَم
ِ (إِيا ُكم: رحمه هللا- إِمام دار الهجرة- اإلمام مالك بن أنس
وما البدع؟: والبدَع) قيل ِ وقال
ِ يتكلمون في أَسماء
وال، هللا وصفا ِت ِه وكالمِه وعلمه وقُدرتِه َ الذين
َ َع هُم ِ (أَه ُل: قال
ِ البد
والتابعون لهم بإِحسان
rَ تون ع َما َس َكت َعن ُه الصحاب ُة
َ َيسْ ُك
(51 : ص، في عقيدة السلف الصالح أهل السنة والجماعةr)الوجيز
D. Imam Asy-Syafi’i
هللا
ِ رسول
ِ ُ
وآمنت برسول هللا وبما جاء عن ، هللا
ِ هللا على مرا ِد
ِ وبما جا َء عن، هلل ُ
ِ آمنت با
)51 : ص- ُول هللا (الوجيز في عقيدة السلف الصالح أهل السنة والجماعة
rِ على مُراد َرس
Saya beriman kepada Allah dan terhadap apa yang datang dari
Allah sebagaimana yang dimaksudkan Allah. Saya beriman
kepada Rasulullah dan terhadap apa yang datang dari
Rasulullah sebagaimana yang dimaksudkan Rasulullah (Al-
Wajiz fi ‘aqidati-s- salafi-sh-sholih Ahli-s- Sunnah wa-l-
Jama’ah, hal.51)
سألت أحمد بن حنبل عن األحاديث التي تردها الجهمية في: قالrعن أبي بكر المروذي
r تلقتها األمة بالقبول وتمر: وقال،الصفات والرؤية واإلسراء وقصة العرش فصححها
األخبار كما جاءت.
[182 البن أبي حاتم صr]مناقب الشافعي
أن من وصف هللا بشي ٍء مما وصف به نفسه- جهم بن صفوان- وزعم:قال اإلمام أحمد
221 مناقب اإلمام أحمد ص. أو ح َّدث عنه رسوله كان كافراً وكان من المشبِّهة،في كتابه
3. Penutup
Tulisan singkat ini saya tutup dengan Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam:
. وكانت لي جارية ترعى غنما لي قبل أحد والجوانية...... :عن معاوية بن الحكم السلمي؛ قال
آسف كما. وأنا رجل من بني آدم.فاطلعت ذات يوم فإذا الذيب [الذئب؟؟] قد ذهب بشاة من غنمها
يا رسول: قلت. ذلك عليr فأتيت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فعظم. صكةr لكني صككتها.يأسفون
" قال "من أنا؟. في السماء: فقال لها "أين هللا؟" قالت.هللا! أفال أعتقها؟ قال "ائتني بها" فأتيته بها
فإنها مؤمنة. قال "أعتقها. أنت رسول هللا:قالت