Anda di halaman 1dari 8

STOCK OPNAME

Apa Itu Stock Opname?

Stock opname adalah kegiatan penghitungan persediaan barang dagang yang ada di gudang
dimana dalam kegiatan tersebut akan mencocokkan nilai persedian yang tersedia secara fisik
yang ada di gudang dengan nilai buku persediaan yang ada di laporan.

Tujuan dan Manfaat dari Stock Opname

Tujuan Stock Opname

Tujuan dilakukannya stock opname adalah untuk mengetahui secara pasti dan akurat mengenai
persediaan yang ada di dalam catatan pembukuan dan yang ada di gudang apakah benar-benar
sama nilainya atau malah ada selisih kelebihan/kekurangan persediaan barang dagang. Jika
ditemukan selisih setelah di lakukan stock opname maka tindakan selanjutnya akan di sesuaikan
dengan kebijakan perusahaan tersebut. Apabila ditemukan selisih lebih antara jumlah persediaan
atau nilai kas persediaan, maka perusahaan harus melakukan pengecekan ulang untuk
mengetahui apakah terdapat kemungkinan transaksi yang belum dicatat atau terjadi kesalahan
saat melakukan pencatatan. Namun jika yang ditemukan adalah selisih kurang biasanya ada dua
kemungkinan yaitu, membuat jurnal penyesuaian atas kekurangan tersebut dan kemudian akan
dibebankan pada perusahaan. Tetapi, jika peraturan perusahaan mewajibkan petugas di bagian
persediaan untuk mengganti kekurangan dari persedian tersebut, maka jurnal penyesuaian tidak
perlu dibuat kecuali harga pokok persediaan berbeda dari harga penggantian.Tapi hal itu berbeda
jika yang dilakukan stock opname adalah perusahaan manufaktur, hal tersebut biasanya
dilakukan untuk mengetahui persediaan bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi, dan
barang jadi.

Manfaat Stock Opname

Manfaat dari kegiatan stock opname sendiri adalah:


a. Mengetahui apakah barang yang tersedia digudang sama dengan catatan pembukuan yang
ada dilaporan.
b. Dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan atas persedian.
c. Dapat segera melakukan tindak lanjut apabila ada barang yang hilang atau rusak (tidak
layak untuk dijual).
d. Mengetahui persediaan tahun lalu dan tahun sekarang sehingga dapat menganalisa
perkembangan perusahaan.
e. Mengetahui arus masuk dan keluar persediaan barang.
f. Mengetahui kondisi persediaan barang yang sesungguhnya.

Kapan Kegiatan Stock Opname Dilakukan?

Stock opname biasanya dilakukan setiap akhir periode yaitu setiap akhir tahun , triwulan
(tiga bulan), kuartal (4 bulan), bahkan setiap akhir bulan, tergantung dari kebijakan
perusahaan. Tetapi bagi perusahaan yang memiliki sistem pengendalian intern lebih
tertata biasanya kegiatan ini dilkukan setiap tiga atau empat bulan. Kegiatan ini cukup
menyita waktu karena petugas yang melakukan kegiatan stock opname akan benar-benar
memeriksa secara langsung keadaan serta kondisi persediaan barang dagang perusahaan.
Maka dari itu perusahaan harus mengatur waktu secara efisien ketika ingin melakukan
stock opname. Namun dalam hal ini perhitungan perusahaan sudah semakin dimudahkan
dengan tekhnologi yaitu menggunakan bar code, sebagian besar perusahaan
menggunakan bar cod karena diyakini dapat dengan mudah dan akurat membantu
perusahaan untuk mengurangi kesalahan pencatatan dan perhitungan barang.

Bagaimana Langkah-Langkah untuk Melakukan Stock Opname

Berikut adalah langkah-langkah stock opname.

1. Pertama yang harus kita lakukan adalah persiapan stock opname yaitu dengan
menghentikan seluruh pergerakan barang seperti : pemberitahuan kepada suplyer
supaya tidak mengirimkan barang, pemberitahuan kepada costumer sehingga
tidak ada transaksi atau pergerakan barang. (Saran dari saya sih lebih baik stock
opname dilakukan saat libur panjang karena gk ada kegiatan apapun saat itu, Tapi
tidak recomended untuk perusahaan skala besar loh ya hehe ).
2. Pembagian lokasi stock opname,jika memiliki lebih dari satu penyimpanan barang
atau jumlah barang sangat banyak maka stock opname harus dilakukan oleh
beberapa orang.
3. Sebelum pelaksanaan stock opname pastikan semua dokumen yang dibutuhkan
telah terkumpul.
4. Lakukan perhitungan fisik dengan cermat dan teliti sehingga tidak terjadi
kesalahan.
5. Setelah melakukan pehitungan fisik yaitu membandingkan data stock opname
antara sistem pencatatan dalam pembukuan dengan persediaan yang tersedia.
6. Membuat laporan stock opname.
7. Dan yang terakhir adalah melaporkan hasil stock opname.

Contoh Laporan Stock Opname Excel

Dari sekian banyaknya penjelasan di atas mungkin teman-teman sudah memiliki


bayangan seperti apa laporan stock opname itu, jangan khawatir di sini kami juga sudah
menyiapkan contoh laporan stock opname menggunakan Excel beserta penjelasannya.
Untuk membuat laporan seperti ini ada baiknya dilakukan secara komputerisasi untuk
mempermudah pekerjaan dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam pencatatan. Dalam
artikel ini digunakan software pengelolah angka yaitu Microsoft Excel. Pasti para
pembaca bertanya-tanya bagaimana cara membuatnya dan mana yang harus diinput
terlebih dahulu. Baiklah akan dijelaskan caranya di bawah ini:

Setelah dilakukan kegiatan stock opname dan semua data sudah terkumpul maka langkah
selanjutnya adalah menginput hasil data kedalam komputer menggunakan software
Microsoft Excel.

8. Nyalakan komputer dan langsung saja klik 2 kali atau tekan enter pada icon
microsoft excel.
9. Setelah Excel terbuka maka langkah pertama adalah membuat format laporan
seperti gambar di bawah, isikan NAMA PERUSAHAAN, NAMA LAPORAN
dan PERIODE LAPORAN. Kemudian buatlah kolom dan isikan format data
seperti di gambar mulai dari NO, KODE BARANG hingga terakhir
KETERANGAN.

10. Input data persedian mulai dari No sampai Harga Jual


secara manual seperti contoh di gambar.

11. Input data persediaan awal masukkan rumus


(=G10*E10) pada kolom NILAI dan rumus
[=SUM(H10:H14)] pada kolom, untuk angka jumlah di
tulis secara manual.
12. Input data penjualan untuk kolom JML ditulis manual
dan pada kolom NILAI Masukkan rumus (=I10*F10),
untuk kolom total caranya sama dengan yang di atas.
13. Input data barang masuk caranya sama dengan no 3.
14. Input data persediaan akhir yang nantinya akan di
jadikan data untuk mencocokkan nilai buku persediaan
dengan nilai fisik persediaan yang ada digudang (Nilai
sesungguhnya ), untuk semua rumus jumlah caranya sam

15. a dengan no 3 menggunakan formula (sum).

16. Input data persediaan yang tersedia digudang (Nilai


Fisik), angka JML ditulis manual sesuai dengan jumlah
barang yang ada digudang.

17. Setelah semua data telah terimput maka selanjutnya


adalah pencocokan data yaitu dengan mencocokkan Nilai
buku persediaan dengan Nilai fisik digudang. Apabila hasil
dari selisih menunjukkan minus (-) maka disebut selisih
kurang dan sebaliknya apabila menunjukkan hasil (+) maka
disebut selisih lebih, Ada beberapa faktor terjadinya selisih
kurang/lebih bisa jadi barang hilang atau rusak. Perhatikan
gambar dibawah.

18. Setelah melakukan pencocokan dan ditemukan selisih


lebih/kurang maka dikolom keterangan ditulis keterangan
berdasarkan keadaan barang tersebut, jika minus (-)/selisih
kurang dikarenakan barang tersebut rusak maka pada
kolom keterangan ditulis rusak begitupun dengan selisih
lebih yang kemungkinan di karenakan kesalahan pencatatan
maka di kolom keterangan di tulis salah catat. Perhatikan
gambar yang diblok merah.

Setelah semuanya selesai maka hasilnya akan seperti di bawah ini:


Bagikan artikel
 Share

Anda mungkin juga menyukai