Stock opname adalah kegiatan penghitungan persediaan barang dagang yang ada di gudang
dimana dalam kegiatan tersebut akan mencocokkan nilai persedian yang tersedia secara fisik
yang ada di gudang dengan nilai buku persediaan yang ada di laporan.
Tujuan dilakukannya stock opname adalah untuk mengetahui secara pasti dan akurat mengenai
persediaan yang ada di dalam catatan pembukuan dan yang ada di gudang apakah benar-benar
sama nilainya atau malah ada selisih kelebihan/kekurangan persediaan barang dagang. Jika
ditemukan selisih setelah di lakukan stock opname maka tindakan selanjutnya akan di sesuaikan
dengan kebijakan perusahaan tersebut. Apabila ditemukan selisih lebih antara jumlah persediaan
atau nilai kas persediaan, maka perusahaan harus melakukan pengecekan ulang untuk
mengetahui apakah terdapat kemungkinan transaksi yang belum dicatat atau terjadi kesalahan
saat melakukan pencatatan. Namun jika yang ditemukan adalah selisih kurang biasanya ada dua
kemungkinan yaitu, membuat jurnal penyesuaian atas kekurangan tersebut dan kemudian akan
dibebankan pada perusahaan. Tetapi, jika peraturan perusahaan mewajibkan petugas di bagian
persediaan untuk mengganti kekurangan dari persedian tersebut, maka jurnal penyesuaian tidak
perlu dibuat kecuali harga pokok persediaan berbeda dari harga penggantian.Tapi hal itu berbeda
jika yang dilakukan stock opname adalah perusahaan manufaktur, hal tersebut biasanya
dilakukan untuk mengetahui persediaan bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi, dan
barang jadi.
Stock opname biasanya dilakukan setiap akhir periode yaitu setiap akhir tahun , triwulan
(tiga bulan), kuartal (4 bulan), bahkan setiap akhir bulan, tergantung dari kebijakan
perusahaan. Tetapi bagi perusahaan yang memiliki sistem pengendalian intern lebih
tertata biasanya kegiatan ini dilkukan setiap tiga atau empat bulan. Kegiatan ini cukup
menyita waktu karena petugas yang melakukan kegiatan stock opname akan benar-benar
memeriksa secara langsung keadaan serta kondisi persediaan barang dagang perusahaan.
Maka dari itu perusahaan harus mengatur waktu secara efisien ketika ingin melakukan
stock opname. Namun dalam hal ini perhitungan perusahaan sudah semakin dimudahkan
dengan tekhnologi yaitu menggunakan bar code, sebagian besar perusahaan
menggunakan bar cod karena diyakini dapat dengan mudah dan akurat membantu
perusahaan untuk mengurangi kesalahan pencatatan dan perhitungan barang.
1. Pertama yang harus kita lakukan adalah persiapan stock opname yaitu dengan
menghentikan seluruh pergerakan barang seperti : pemberitahuan kepada suplyer
supaya tidak mengirimkan barang, pemberitahuan kepada costumer sehingga
tidak ada transaksi atau pergerakan barang. (Saran dari saya sih lebih baik stock
opname dilakukan saat libur panjang karena gk ada kegiatan apapun saat itu, Tapi
tidak recomended untuk perusahaan skala besar loh ya hehe ).
2. Pembagian lokasi stock opname,jika memiliki lebih dari satu penyimpanan barang
atau jumlah barang sangat banyak maka stock opname harus dilakukan oleh
beberapa orang.
3. Sebelum pelaksanaan stock opname pastikan semua dokumen yang dibutuhkan
telah terkumpul.
4. Lakukan perhitungan fisik dengan cermat dan teliti sehingga tidak terjadi
kesalahan.
5. Setelah melakukan pehitungan fisik yaitu membandingkan data stock opname
antara sistem pencatatan dalam pembukuan dengan persediaan yang tersedia.
6. Membuat laporan stock opname.
7. Dan yang terakhir adalah melaporkan hasil stock opname.
Setelah dilakukan kegiatan stock opname dan semua data sudah terkumpul maka langkah
selanjutnya adalah menginput hasil data kedalam komputer menggunakan software
Microsoft Excel.
8. Nyalakan komputer dan langsung saja klik 2 kali atau tekan enter pada icon
microsoft excel.
9. Setelah Excel terbuka maka langkah pertama adalah membuat format laporan
seperti gambar di bawah, isikan NAMA PERUSAHAAN, NAMA LAPORAN
dan PERIODE LAPORAN. Kemudian buatlah kolom dan isikan format data
seperti di gambar mulai dari NO, KODE BARANG hingga terakhir
KETERANGAN.