Anotasi Bibliografi - Triyani - 1901135 - PKN 2019 B.
Anotasi Bibliografi - Triyani - 1901135 - PKN 2019 B.
Dosen Pengampu:
Triyani
NIM 1901135
PKn 2019 B
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
KEWA
RGAN
EGAR
AAN
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDON
ESIA
2020
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
Rifandi, M. S. (2018). Media Pembelajaran
Berbasis Audio Visual dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Terpadu di MTS Negeri 1 Pasuruan.
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial. 2, (4), 92-100. ISSN : 2355-
8245.
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
semangat belajar pada siswa, guru harus
mampu cakap dalam memilih dan
memanfaatkan media pembelajaran terutama
media pembelajaran yang tersedia di sekolah.
Menurut Latuheru (1988, hlm. 14) media
pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau
benda yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar, dengan maksud menyampaikan
pesan (informasi) pembelajaran dari sumber
(guru maupun sumber lain) kepada penerima
(dalam hal ini anak didik atau warga belajar).
Ketepatan dalam menggunakan media
pembelajaran akan membantu guru
menyampaikan informasi pembelajaran
menjadi lebih menarik sehingga mampu
meningkatkan keefektifan dan keefisienan
proses pembelajaran yang berlangsung dan
nantinya akan berpengaruh juga kepada
tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
Rifandi, M. S. (2018). Media Pembelajaran
Berbasis Audio Visual dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Terpadu di MTS Negeri 1 Pasuruan.
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial. 2, (4), 92-100. ISSN : 2355-
8245.
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
siswanya, karena metode pembelajaran
mampu mempengaruhi semangat dan
motivasi belajar pada siswa. Menurut Sutikno
(2014: 33-34) metode secara harfiah berarti
“cara”. Metode diartikan sebagai suatu cara
atau prosedur yang dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu. Kata “pembelajaran” berarti
segala upaya yang dilakukan oleh pendidik
agar terjadi proses belajar pada diri peserta
didik. Jadi, metode pembelajaran adalah cara-
cara menyajikan materi pelajaran yang
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
belajar pada diri peserta didik dalam upaya
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
membaca kemudian diartikan secara umum
dengan mengajar sebagai akibat dari guru
menyampaikan pelajaran dengan membaca
dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan
penggunaan buku. Banyak guru yang
berpendapat bahwa dengan mengaplikasikan
metode ceramah dalam proses pembelajaran
mampu membuat siswa memahami materi
pembelajaran dengan baik dan metode
tersebut juga merupakan cara yang efisien
dalam proses pembelajaran. Dalam metode
ceramah ini siswa hanya mendengarkan dan
mengkhayalkan sendiri apa yang telah guru
ucapkan sehingga tidak mendapatkan contoh
yang nyata misalnya seperti gambar, video
atau hal lainnya. Jadi, yang harus di
difokuskan dalam metode ceramah ini hanya
pendengaran saja. Hal tersebut mampu
menimbulkan rasa jenuh dan bosan pada
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
siswa karena merasa jika pembelajaran
terkesan monoton.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
“Masalah sosial tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
pemecahan masalah merupakan hal yang
penting untuk ditanamkan kepada siswa agar
mereka dapat mengimplementasikan
kemampuan pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari” (hlm. 2)
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
dipisahkan. Namun, dalam menghadapi
masalah sosial yang terjadi diperlukan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Tenaga pendidik memiliki tugas untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah. Siswa sebagai calon
anggota masyarakat dan bagian dari
masyarakat tentu saja perlu dibekali
kemampuan dalam penyelesaian masalah,
agar nantinya ketika dewasa dan ikut andil
dalam masyarakat mereka mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terjadi sehari-hari dalam masyarakat.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
Laila, N., Hariyono., & Sumarni. (2016).
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
pada Pembelajaran IPS Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Group Investigation. Jurnal Teori dan
Praktis Pembelajaran. 1, (2), 123-129.
ISSN : 2503-1201
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
dan bersifat modern. Namun, kebanyakan
guru masih menggunakan metode
pembelajaran yang tradisional yaitu
pembelajaran yang bersifat konvensional.
Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah
(2006) menyebut pembelajaran konvensional
sebagai model pembelajaran tradisional atau
disebut juga dengan metode ceramah karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan
sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar dan
pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran
konvensional ditandai dengan ceramah yang
diiringi dengan penjelasan, serta pembagian
tugas, dan latihan. Selain itu Sanjaya
(2006:259) menyatakan bahwa pada
pembelajaran konvensional siswa
ditempatkan sebagai obyek belajar yang
berperan sebagai penerima informasi secara
pasif. Pada pembelajaran konvensional
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
semuanya berpusat kepada guru dan
pembelajaran hanya terjadi pada satu arah
saja yaitu dari guru kepada siswa. Jadi, siswa
berperan hanya mendengar dan menulis saja.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
keterampilan khusus agar dapat bekerja
dengan baik di dalam kelompoknya” (hlm. 3)
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
bekerja sama dalam proses pembelajaran
guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode
kooperatif ini juga diharapkan mampu
menjadikan siswa untuk saling membantu
satu sama lain dalam memberikan
pemahaman terhadap materi pembelajaran
sehingga semuanya memahami materi
pembelajaran, berdiskusi aktif, dan
berargumentasi dengan tujuan mengasah
pengetahuan siswa.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
Berkeley, S. dkk. (2011). Improving Student
Comprehension of Social Studies Text:
A Self-Questioning Strategy for
Inclusive Middle School Classes.
Remedial and Special Education. 32,
(2). 105-113. DOI :
10.1177/0741932510361261.
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
sendiri saat membaca, seperti lertanyaan : (a)
Apakah saya memahami isi teks yang saya
baca?, (b) Apakah teks tersebut sudah jelas ?,
(c) Apakah saya memahami struktur teks
yang saya baca?, dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya yang muncul ketika kita membaca.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
pembaca atau pendengar. Runtun kejadian
atau peristiwa yang disajikan itu
dimaksudkan untuk menyampaikan informasi
untuk memperluas pengetahuan atau
pengertian pembaca yang disampaikan secara
tertulis atau secara lisan.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
bertanya dan menjawab pertanyaan saat
mereka membaca” (hlm. 2)
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
langsung membaca pemahaman. Strategi
pengajaran eksplisit merupakan strategi yang
bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan membaca pemahaman dan
strategi yang dapat diterapkan pada situasi
bacaan lain tanpa dukungan atau bantuan
guru. Penggunaan strategi pengajaran
eksplisit dalam pembelajaran membaca
diharap dapat membantu siswa
mengembangkan pengetahuan yang
dimilikinya secara lebih luas. Selain itu,
pemahaman membaca siswa diharap lebih
baik apabila guru menggunakan strategi
membaca secara efektif dalam pembelajaran
membaca.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
Clark, C. H., Schmeichel, M., & Garrett, H. J.
(2020). Social Studies Teacher
Perpections of New Source Credibility.
Educational Researcher. 20 (10). 1-11.
DOI : 10.3102/0013189X20909823
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
pada dasarnya itu tidak ada. Oleh karena itu,
meskipun yang dibicarakan mengenai
kredibilitas media, tetapi sebenarnya yang
dikaitkan adalah kepada komunikator bukan
kepada media terutama mengenai kredibilitas
informasi yang disampaikan. Seperti yang
diungkapkan oleh Wanta dan Hu (1994) tidak
menemukan hubungan yang signifikan antara
frekuensi penggunaan media dan kredibilitas
media. Tetapi mereka menemukan hubungan
antara ketergantungan responden pada media
tertentu untuk mendapatkan informasi dengan
kredibilitas media.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
“Pembelajaran untuk mengajar tentang
kredibilitas berita, tetapi penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk memahami
bagaimana topik literasi media berita dapat
diintegrasikan ke dalam pendidikan guru
studi sosial serta program disiplin khusus
lainnya” (hlm. 9)
Komentar :
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
didefinisikan sebagai kemampuan membaca
dan menulis, melainkan juga “kemampuan
menempatkan, mengevaluasi, menggunakan
dan mengkomunikasikan melalui berbagai
sumber daya termasuk sumber daya teks,
visual, suara, dan video. Pada
perkembangannya literasi berkembang
menjadi banyak bagian, literasi informasi,
literasi sains, literasi digital, literasi media,
dan banyak lainnya. Adapun pengertian
literasi media yang diungkapkan oleh Center
for Media Literacy dalam Irianti (2009)
mendefinisikan literasi media sebagai
kemampuan berkomunikasi secara kompeten
melalui semua media, baik elektronik
maupun cetak. Media berita sendiri termasuk
ke dalam media elektronik dan media cetak.
Berkat termasuk media elektronik seperti
berita yang disiarkan melalui alat elektronik
seperti televisi, radio, handphone, dan alat
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI
elektronik lainnya. Media berita cetak seperti
berita yang terdapat dalam media cetak
seperti koran, majalah, dan media cetak
lainnya.
Triyani (1901135)
PKn FPIPS UPI