KONTAK LOGAM-SEMIKONDUKTOR
Sampai sejauh ini kita telah mempelajari semikonduktor tipe-p dan tipe-n
yang masing-masing mempunyai celah energi dan tingkat Fermi yang berbeda.
Kita asumsikan keduanya dapat disambungkan dengan bebas tanpa memikirkan
alamiah kontak.
Tetapi bagaimana jadinya jika sebuah logam yang tentunya tidak ada celah
energi, disambungkan dengan semikonduktor ? Tentunya ada potensial kontak
dan resistansi kontak pada permukaan kontak sambungan keduanya. Pada bab ini
akan dipelajari dua tipe kontak : kontak ohmik dan dioda barir Schottky. Kontak
ohmik adalah kontak hanya mempunyai resistansi kecil dan arus dapat mengalir
dalam arah manapun, sedangkan dioda barir Schottky adalah kontak yang hanya
dapat mengalirkan arus dalam satu arah saja.dalam bab ini diperkenalkan terlebih
dahulu kontak logam dan logam, kemudian logam dan semikonduktor.
157
158
Fungsi kerja beberapa zat umum diberikan dalam Tabel 6.1 Umumnya berada
dalam rentang 4 – 5 eV.
Tabel 6.1 Fungsi kerja () zat umum
Bahan Fungsi kerja , eV
Alumunium, Al 4,1
Caesium, Ce 1,9
Karbon, C 4,8
Tembaga, Co 4,3
Emas, Au 4,8
Besi, Fe 4,6
Platina, Pt 6,3
Perak, Ag 4,7
Thorium 3,5
Tungsten 4,5
Sumber: Cooke, M.J. (1994), “Semiconductor
Devices”, Prentice Hall.
Cara menggambar diagram pita sambungan dua logam dengan fungsi kerja
1 dan 2 (1 > 2):
1. Gambarlah diagram pita energi dua bahan itu secara bersebelahan dengan
tingkat vakum yang disejajarkan (Gambar 6.2a). Sebuah elektron yang
baru terlepas dari logam 1 mempunyai energi sama dengan elektron yang
terlepas dari logam 2, sehingga Evac1 = Evac2. Sekarang pikirkan keadaan
elektron dekat tingkat Fermi dalam logam 2 untuk menepatkan kontak.
Dalam logam 1 terdapat banyak tingkat energi rendah yang mengarah
hunian menurut distribusi Fermi-Dirac, elektron mengarah ke EF1.
159
(a)
(b)
(c)
160
(d)
Gambar 6.2. Susunan sambungan logam-logam.
Vb = m – (6.2)
semikonduktor. Dalam hal ini arus yang mengalir sangat kecil. Sambungan ini
memiliki sifat penyearah dan disebut dioda barir Schottky.
hole melintas logam. Keadaan-keadaan kosong dalam logam hanya ada di dekat
dan di atas EF, dan bahkan menghadapi barir lebih besar setinggi
Jika sambungan ini diberi bias maka sebagian besar tegangan turun
melintasi daerah deplesi yang bermuatan kurang rapat, sehingga mengubah barir
yang dihadapi oleh hole dalam pita valensi:
1. Logam negatif: barir turun, dan hole mengalir menuju logam.
2. Logam positif: barir naik dan tidak ada arus mengalir.
Dalam bias maju, dioda barir Schottky mempunyai tegangan hidup lebih
rendah daripada dioda sambungan pn, hanya membutuhkan 0,2 – 0,3 V sedangkan
sambungan pn membutuhkan 0,6 – 0,7 V. Dioda Schottky dapat digunakan
sebagai klem tegangan, khususnya paralel dengan sambungan pn (Gambar 6.7).
Dengan pemilihan logam yang tepat, misalnya alumunium dengan semikonduktor
silikon, memungkinkan untuk hanya salah satu dari sambungan logam-
semikonduktor menjadi dioda barir Schottky, sedangkan lainnya adalah kontak
ohmik. Kepingan logam tidak menghubung-singkatkan dioda pn tetapi membuat
rangkaian paralel. Ketika sisi dibias maju, maka dioda Schottky pertama jenuh
dan mencegah penimbulan banyak muatan pembawa minoritas injeksi dalam
sambungan pn. Ini berarti bahwa waktu saklar mati sambungan pn dapat
diturunkan dengan seksama.
Waktu mati yang dimiliki dioda barir Schottky sangat pendek hanya
beberapa nanosekon. Hal ini karena pembawa yang diinjeksikan pada barir
tereduksi dalam bias maju cepat jatuh menjadi tingkat energi Fermi dalam logam
(Gambar 6.8). Jika diberi bias balik, pembawa ini menghadapi barir besar yang
166
I I o e qV / kT 1 (6.11)
dimana Io adalah sebuah konstanta (arus jenuh dioda). Kurva arus I adalah
nonlinier, tetapi resistansi diferensial dioda untuk tegangan sebarang dapat
didefinisikan sebagai dV/dI. Suatu kontak ohmik harus mempunyai tegangan drop
rendah dan menjadi berguna untuk memutar arus dalam segala arah. Karenanya,
dV/dI dievaluasi pada tegangan nol adalah cukup. Jika arus diganti dengan J, yaitu
kerapatan arus per satuan luas kontak A, perbandingan dV/dJ disebut sebagai
resistansi kontak spesifik Rc (-cm2). Maka resistansi kontak menjadi
Rc
rc (6.12)
A
Gambar 6.11a menunjukkan grafik I – V, untuk pemutaran beberapa volt,
sedangkan Gambar 6.11b adalah skala diperbesar yang mencakup kurang dari
100 mV dan menunjukkan bahwa pada dekat titik asal, kontak adalah ohmik.
J(V) mempunyai bentuk sama seperti I(V) dalam persamaan 6.11 sehingga
dV kT
Rc pada V = 0 (6.13)
dJ qJ o
(a) (b)
Gambar 6.11 (a) Kurva I – V bias maju dan balik dioda ideal. (b) Bagian tengah
(sekitar titik asal) kurva (a) dengan kedua skala diperbesar 50 x. (Kurva masih
linier untuk – 3kT/q < V < 3kT/q )
q qV
J A**T 2 exp B exp 1 (6.14)
kT kT
dimana B adalah tinggi potensial barir ( Vn + Vbi) dan A** adalah konstanta
Richardson efektif, besarnya
f p f Q A*
A ** (6.15)
1 f p f Q vR / vD
4qm * k
A*
h3
(6.16)
untuk elektron bebas, konstanta Richardson A adalah 120 A/cm2/K2. Nilai A*/A
diberikan dalam Tabel 6.4.
Pada suhu kamar, untuk medan listrik 10 4 2 105 V/m, Nilai A** sekitar 110
A/cm2/K2 (Si tipe-n), 30 A/cm2/K2 (Si tipe-p).
Selanjutnya pada tingkat dopan rendah, resistansi kontak spesifik Rc untuk V0
diberikan oleh
dV k q
Rc ** exp B (6.17)
dJ qA T kT
172
Karenanya semakin tinggi barir, akan semakin besar Rc. tinggi potensial barir
untuk beberapa logam telah diberikan dalam Tabel 6.2 dan 6.3. Nilai Rc terhitung
untuk silikon diberikan dalam Tabel 6.5.
Ketika tingkat dopan ND 1019 atom/cm3, nilai Rc perbandingannya menjadi
dV k B B
Rc exp (6.18)
dJ qA**T N
D
Selanjutnya, jika logam diberi bias positif terhadap semikonduktor maka tidak ada
barir pada semua aliran elektron. Diagram pita terdiri dari pita-pita yang miring
dan tingkat Fermi yang miring (Gambar 6.13a) berkaitan dengan arus yang
mengalir, dengan semakin banyak potensial yang diturunkan semakin resistif
semikonduktor. Elektron dalam logam menghadapi potensial barir yang
membatasi jumlah elektron yang berdifusi masuk pita konduksi. Jika
semikonduktor diberi bias positif menjungkirkan keseimbangan dinamis dengan
menurunkan barir sedikit dan mengijinkan elektron meluap menyeberang. Arus
174
Dengan memberi bias negatif pada logam menarik hole secara langsung kedalam
logam, dan bias positif pada logam menurunkan barir bagi difusi hole dari logam
menuju semikonduktor. Kontak ini juga tidak memperkuat.
elektron melalui barir lebih mendominasi daripada melampaui energi barir. Pada
prakteknya kontak tidak rata karena ada sedikit logam yang menembus
semikonduktor. Karenanya emas yang mengandung sedikit timah dapat
membentuk kontak ohmik dengan silikon tipe-n, meskipun m > s. Timah adalah
dopan donor dalam silikon, dan dapat meningkatkan ND permukaan silikon yang
cukup untuk membuat barir daerah deplesi transparan bagi elektron.
Rapat arus terowongan dinyatakan
J t ~ exp( q BN / E 00 ) (6.19)
dimana
q N D
E 00 (6.20)
2 S m*
q 2 m* BN
Rc ~ exp BN exp S (6.21)
E 00 N
D
Sumber: Sze, S.M. (1981), “Physics of Semiconductor Devices”, John Wiley & Sons, Canada, 2nd ed., h. 307
179
Contoh 1:
Suatu sambungan ideal antara tungsten dan silikon yang diberi dopan akseptor10 23
m-3. Dengan menggunakan data semikonduktor yang diberikan dalam Tabel 3.1.
a) Tipe apakah kontak sambungan yang terbentuk ?
b) Berapakah lebar daerah deplesi semikonduktor pada bias nol untuk kontak
diatas ?
Penyelesaian:
a) Fungsi kerja tungsten 4,5 eV (dari Tabel 6.1). Tingkat Fermi dalam
semikonduktor dicari dengan pers (2.19) dan (2.20):
1
E Fi Ec EV kT ln N c Joule
2 2 NV
b) Potensial kontak turun drastis melintasi daerah deplesi, dalam diagram pita
energi. Logam dalam hal ini bertindak seperti daerah tipe-n berat, sehingga
rumus untuk sambungan pn satu sisi dapat digunakan (dari pers 4.49):
1
2 V 2
d
qN A
1
2 11,9 8,85 10 12 (5,003 4,5) 2
1,6 10 19 10 23
= 8,14 x 10–8 m
Contoh 2:
Carilah tinggi barir penghalang elektron untuk menyeberang antara emas dan
silikon dalam kontak takdibias, jika tingkat Fermi adalah 0,2 eV dibawah tepi pita
konduksi semikonduktor.
Penyelesaian :
Fungsi kerja emas m = 4,8 eV
Fungsi kerja silikon s = + ( E c E F ) q eV
= 4,05 + 0,2 = 4,25 eV.
Silikon adalah bertipe-n, sebab EF > ½ Eg, dan fungsi kerja m > s,
sehingga kontak adalah dioda barir Schottky.
Tinggi barir dapat dicari dari diagram pita Gambar 6.6b.
Untuk elektron dalam semikonduktor: Barir = m – s = 0,55 eV
Untuk elektron dalam logam: Barir = m – = 0,75 eV
181
Soal Latihan
1. Apakah diagram pita keseimbangan itu ?
2. Gambarlah diagram pita keseimbangan untuk sambungan emas, tembaga,
alumunium, dan emas. Berapa beda potensial kontak antara kedua ujung ?
Gunakan data fungsi kerja dalam Tabel 6.1.
3. Berikan definisi tinggi barir sambungan logam-semikonduktor. Dapatkah
tinggi barir negatif ? Jelaskan!
4. Berikah definisi potensial built-in. Berikan juga persamaan untuk potensial
built-in dan nyatakan asumsi implisitnya.
5. Sebutkan tiga alasan mengapa tinggi barir terukur eksperimen dapat berbeda
dari nilai yang dihitung menggunakan persamaan.
6. Mengapa diagram pita energi sambungan logam-semikonduktor berubah
untuk tegangan maju dan mundur ? Bagaimana lebar lapisan deplesi berubah
terhadap kondisi bias.
7. Apakah mekanisme yang menyebabkan arus dalam sambungan logam-
semikonduktor ?
8. Carilah fungsi kerja silikon pada 300 K yang diberi dopan (a) atom donor ND
= 1017 cm-3; (b) atom akseptor NA = 1016 cm-3. Afinitas elektron = 4,05 eV,
celah energi Eg = 1,12 eV, Nc = 2,8 x 1019 cm–3 , Nc = 1,0 x 1019 cm–3, ni = 2,8 x
1019 cm–3. Berapakah energi foton minimum untuk membebaskan beberapa
elektron dan banyak elektron dengan fotoemisi ?
9. Sambungan dibuat antara silikon seperti soal 8 (a) dan (b), dan logam (c)
emas, (d) alumunium (total empat sambungan). Gambarlah diagram pita
energi ideal untuk masing-masing kontak dalam keseimbangan, dan tentukan
tipe karakteristik arus-tegangan (I/V). Nyatakan dengan jelas yang manakah
polaritas bias adalah bias maju dalam sambungan penguat yang ada.
10. Pikirkan dioda barir Schottky emas-GaAs dengan dengan luasan 10-5 cm2,
kapasitansi 1 pF pada –1 V. Berapakah dopan GaAs ? Juga hitung lebar
lapisan deplesi pada bias nol dan medan listrik pada permukaan
semikonduktor pada tegangan bias – 10 V.
182
11. Dengan fungsi kerja semikonduktor Tabel 6.1, prakirakan sambungan logam-
semikonduktor mana sajakah yang diharapkan menjadi kontak ohmik.
Gunakan model antarmuka ideal.
12. Carilah lebar daerah deplesi dalam dioda barir Schottky yang diberi bias balik
7 V jika m = 5,1 eV, s = 4,7 eV, ND = 1014 cm-3, r = 12.
13. Kontak logam-semikonduktor dalam soal (12) dapat menjadi ohmik jika
ketebalan daerah deplesi turun dibawah 10 nm pada bias nol. Berapakah harga
kerapatan dopan yang diperlukan untuk mencapainya ?
14. Gambarlah diagram pita energi untuk kontak ideal antara logam dan
semikonduktor tipe-p dengan logam diberi bias (a) positif; (b) negatif terhadap
semikonduktor, dengan m >s . Tunjukkan bahwa kontak tidak memperkuat.
15. Gambarlah diagram pita energi untuk kontak ideal logam-semikonduktor jika
m =s, untuk semikonduktor tipe-p maupun tipe-n. Perkirakan diagram arus-
tegangan (I/V) untuk kedua kontak.
16. Nilai arus jenuh balik dan faktor idealitas dari dioda barir Schottky masing-
masing 1nA dan 1,02 nA, sedangkan nilai untuk dioda sambungan pn masing-
masing 1 pA dan 1,4 pA. Tunjukkan bahwa tegangan bias maju semi-ideal
dioda Schottky lebih kecil dari dioda pn.
18. Sebuah dioda platina-silikon (luasan = 10-4 cm-2, ND = 1017 cm-3) adalah bagian
dari rangkaian penala LC yang terdiri induktansi 100nH. Tegangan yang
dipakai harus kurang dari 5 V. Berapa rentang penala arus ? Frekuensi
1
resonansi sama dengan v , dimana L adalah induktansi dan C
2 LC
adalah kapasitansi dioda.
183
===============