Dosen Pembimbing :
Duwi Basuki, M.Kep
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKETO
JL.Raya jabon Km.06 Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Telp/Fax : (0321) 390203
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayat serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Tak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah pendidikan kewarganegaraan karena atas
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan maupun materinya.
Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalh ini. Akhir kata semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja akan selalu menjadi isu aktual dalam organisasi karena apa pun
organisasinya kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap efektivitas atau keberhasilan
organisasi. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang
di dalamnya memiliki kinerja yang baik. Organisasi yang efektif atau berhasil akan ditopang
oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak organisasi yang berhasil atau efektif
karena ditopang oleh kinerja sumber daya manusia. (Gibson Ivancevic & Donelly 1997 : 2)
Sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dalam mengembangkan
sebuah organisasi. Pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi harus
diarahkan oleh sebuah gaya kepemimpinan yang tepat sehingga semangat kerja karyawan
muncul untuk mencapai produktivitas yang tinggi. hal ini dapat mengalikan harmoni yang
baik agar tujuan perusahaan dan tujuan sumber daya manusia dapat tercapai secara
menyeluruh. Kepemimpinan meurupakan proses mempengaruhi dan meningkatkatkan
semangat kerja sumber daya manusia agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan arti
bahwa seorang pemimpin harus dapat mengarahkan dan membimbing bawahannya serta
mempengaruhi mereka meningkatkan semangat kerja untuk mencapai tujuan yang
dinginkan perusahaan. Menurut nawawi ( Haryadi, 2004:16) dalam interaksi antara
pemimpin dan karyawan pada suatu organisasi perusahaan harus terdapat rasa saling
memahami. tujuan organisasi akan tercapai apabila terdapat
komunikasi serta kerjasama yang baik pula di antara para pelaku organisasi.
Seseorang pemimpin tidak akan dapat mengendalikan suatu organisasi tanpa adanya kerja
sama yang baik dengan bawahannya dan semangat kerja pun tidak akan muncul.
Gaya kepemimpinan mempunyai peran yang penting dalam mempengaruhi cara
kerja karyawan. Prilaku kepemimpinan dapat memberikan dampak positif ataupun negatif
terhadap kinerja karyawan yang dipimpinnya. Kepemimpinan merupakan kekuatan
aspirasional kekuatan semangat dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu
mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap sehingga mereka bisa satu pemikiran
dengan keinginan pemimpin. Seorang pemimpin sebaiknya mampu memahami karakter
karyawan sehingga dapat mengevaluasi dirinya dan memberikan semangat kerja untuk para
karyawannya. Semangat kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang
dipakai dalam perusahaan. Robbins (2009 : 453)
Gaya kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada
standar tujuan dan imbalan sebagai bentuk motivasi kepemimpinan. Dalam bentuk yang
lebih kolektif kepemimpinan transaksional bertin!ak sebagai bentuk kontrak antara
1
karyawan dengan atasan dimana hubungan dibangun atas dasar imbalan dan hukuman
terhadap prestasi maupun dan prestasi yang dicapai karyawan. ( Bass & Riggio 2006 : 8 )
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Pengertian
3
bisa diharapkan dari para pengikut. Seorang pemimpin transaksional difokuskan pada
pemeliharaan dan pengelolaan pekerjaan rutin dan berkelanjutan.Pemimpin transaksional
lebih umum. Ini tipe pemimpin yang mendekati pengikut dalam sebuah pertukaran postur,
dengan tujuan bertukar satu hal untuk yang lain, seperti politisi yang menjanjikan pekerjaan
untuk suara.
1) Contigent reward
Kontrak pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk
kinerja yang baik, mengakui pencapaian.
2) Active management by exception
Melihat dan mencari penyimpangan dari aturan atau standar,mengambil tindakan
perbaikan
3) Passive management by exception
Intervensi hanya jika standar tidak tercapai.
4) Laissez faize
Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan.
5
Seorang pemimpin transaksional akan memberikan peringatan dan sanksi kepada
bawahannya apabila terjadi kesalahan dalam proses yang dilakukan oleh bawahan
yang bersangkutan. Namun, apabila proses kerja yang di laksanakan masih berjalan
sesuai standar dan prosedur, maka pemimpin transaksional tidak memberikan
evaluasi apapun kepada bawahannya
Faktor-faktor pembentuk gaya kepemimpinan transaksional tersebut digunakan
pemimpin untuk memotivasi dan mengarahkan bawahan agar dapat mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan. bawahan yang berhasil dalam meyelesaikan
pekerjaannya dengan baik akan memperoleh imbalan yang sesuai. Sebaliknya
bawahan yang gagal dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik akan memperoleh
sanksi agar dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan mutu kerjanya
6
BAB III
III.1 Case
Kepala bidang sebuah Rumah Sakit, Fahmi Dea Ramadani, ingin meninjau mutu
pelayanan para perawat sesuai dengan hasil rapat direksi Rumah Sakit dengan cara
memberikan kuisioner kepada pasien dan keluarga tentang penilaian terhadap kepuasan
pelayanan kesehatan.
Dia membagikan kuisioner kepada setiap kepala ruangan dan meminta mereka untuk
memberikan kepada para perawat pelaksana agar disampaikan kepada pasien dan keluarga.
Setelah mendapatkan tugas dari kabid para kepala ruangan segera memberikan
kuisioner tersebut kepada perawat Pelaksana agar cepat diberikan kepada pasien dan
keluarga dan meminta agar secepatnya kembali dikumpulkan menjadi satu dan segera
dikembalikan lagi kepada kabid untuk dianalisa.
Beberapa hari kemudian kabid melakukan pertemuan dengan kepala ruangan dan
membahas hasil kuisioner yg di isi oleh pasien dan keluarga, beberapa dari mereka mengisi
tentang kurang baiknya pelayanan para perawat, oleh karena itu pada pertemuan tersebut
pak fahmi memberikan motivasi untuk perawat di RS ini.
Dan memberikan solusi kepada perawat yang melakukan pelayanan dengan baik dan
sesuai dengan harapan serta visi misi RS tersebut.
2 bulan kemudian pak fahmi selaku kabid melakukan controlling memggunakan
kuisioner lagi untuk mengetahui bagaimana perkembangan pelayanan RS pada pasien dan
alhamdulillah setelah 2 bulan terjadi kemajuan yang lebih baik pada pelayanan perawat di
RS ini dan untuk itu pak fahmi memberikan apresiasi serta reward seperti menaikkan gaji
perawat.
A. Peran
1. Kepala bidang : Fahmi Dea Ramadani
2. Kepala ruangan 1 : Elok Chandra Alifvani
3. Kepala ruangan 2 : Novia Dwi Rachmawati
4. Kepala ruangan 3 : Junus Pokar
5. Perawat 1 : Ummi Chovivah
6. Perawat 2 : Lailatul Fitriah
7. Pasien 1 : Nikmatul Aliyah
8. Pasien 2 : Meliani Eka Febrianti
9. Keluarga 1 : Putri Widiyasari
7
10. Keluarga 2 : Anggi Nur Amalia
B. Prolog
Bapak fahmi selaku kepala bidang berjalan menuju ruangan melati untuk
memberikan kuisioner kepada kepala ruangan.
Setelah dari ruangan melati, pak fahmi berjalan menuju ruangan anggrek.
8
Kemudian bu elok menemui perawat yang ada diruangan dan memberitahu
bahwa ada kuisioner yang hars diberikan kepada pasien.
Elok : “ mbak ummi, ini ada kuisioner silahkan dibagikan ke tiap pasien untuk
mengetahui pelayanan kesehatan di ruang ini.”
Ummi : “ Lalu di kumpulkan kapan bu?”
Elok : kalau bisa secapatnya, paling lambat 2 hari”
Ummi : “ Baik bu”
Elok : “ Yasudah kalau begitu saya kembali ke ruangan ya mbak. Terimakasih mbak
ummi.”
Ummi : “ Iya bu sama-sama”
Ummi : “ Aduuuuh!!! Ini ditambah lagi, padahal gajinya juga gak seberapa. Ada-ada
saja!”
Novia : “ Mbak lailatul, ini ada kuisioner untuk pasien, silahkan dibagi ke tiap pasien
dan dikumpulkan paling lambat 2 hari.”
Lailatul : “Baik bu novia”
Lailatul : “ (Langsung melakukan injeksi tanpa permisi ketika pasien tidur sehingga
pasien kaget)”
Nikmatul : “(Aduh suster! Saya kaget tidak di bangunkan!)
Lailatul : “Oh iya, saya suntik dulu ya mbak”
Nikmatul : “Iya sus”
Lailatul : “Ini ada kuisioner di isi sekarang” (sambil memberikan kertas kuisioner)
Nikmatul : “ini sus sudah saya isi”
Lailatul : “ Ya terimakasih” (kemudia perawat kembali ke ruangan)
Di ruangan melati ada pasien yang memberontak ingin segera pulang. Tetapi
perawat tidak langsung menemuinya.
Meliani : “Mbak ayo mbak aku ingin pulang, aku sudah sehat”
Putri : “ Kamu masih sakit gitu”
Anggi : “Iya dek, kamu belum sembuh”
Meliani : “Enggak mbak, aku udah sembuh. Tolong panggilkan perawatnya.”
Putri : “ Iya sebentar mbak panggilkan. Ayo adek anggi ikut mbak ke perawatnya”
Anggi : “Iya mbak ayo”
9
Setelah sampai di ruang perawat. Keluarga pasien langsung menemui perawatnya.
Putri : “mbak minta tolong ini adek saya rewel minta pulang, gimana ya?”
Lailatul : “Iya sebentar ya”
(Putri dan anggi kembali ke ruang adeknya.)
Anggi : “Mbak permisi, ini mbaknya perawat ruangan melati ya kok di sini?
Lailatul : “Iya disini saya”
Anggi : “Oh jadi dari tadi di sini ngobrol ya?
Ummi : “Mbak disini itu perawatnya sedikit jadi sabar ya”
Anggi : “Tapi saya panggilnya daritadi ada satu jam lebih kok tidak datang
keruangan saya?”
Lailatul : “yasudah ayo kita kesana sama-sama”
Anggi : “Gimana sih mbaknya ini”
Lailatul : “Mbak ini adiknya belum sembuh total, tensinya juga masih tinggi. Jadi
belum bisa pulang untuk hari ini”
Putri : “Kan bener mbak dek, kamu belum sembuh”
Meliani : “Tapi aku udah gak betah di sini mbak”
Lailatul : “Lah gimana namanya juga masih sakit. Sudah ini saya kasih kuisioner
yang harus di isi.”
Meliani : “ Ini mbak sudah”
Lailatul : “yasudah terimakasih”
Putri : “Lain kali pelayanannya yang cepet ya mbak, kalau waktunya kerja ya kerja
jangan asik ngobrol”
Lailatul : “Iya saya minta maaf, saya permisi”
10
Setelah dari ruangan pasien, perawat mengumpulkan hasil kuisioner kepada
kepala ruangannya.
11
BAB IV
PENUTUP
IV.1Kesimpulan
IV.2Saran
Dengan dibuatnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
memahami dan menelaah apa yang telah tertulis didalam makalah ini sehingga bisa
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, dan bisa membentuk individu yang
berkarakteristik menjadi pemimpin di masa depannya. Disamping itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah
kami selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13