Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL

Dosen Pembimbing :

Duwi Basuki, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. Yoan Corniusella Dewi 202001054


2. Afika Febiana 202001056
3. Popy Ayu Wijayanti 202001060
4. Anggi Putri Maharani 202001063
5. Nur Fadhila Abdina 202001065
6. Nur Hikmah 202001070
7. Achmad Fauzan Nizar 202001077
8. Wahyu Nevy Indrawati 202001079
9. Awallun Fadilah 202001086
10. Salsabila Wildatun N. 202001091

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Jl.Raya jabon Km.06 Mojoanyar Kabupaten Mojokerto
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat, hidayat serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Pendidikan kewarganegaraan karena atas bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, baim dari segi penyususnan maupun materinya. Kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca.

Mojokerto, 4 April 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN GAYA KEPEMIMPINAN


TRANSAKSIONAL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................................6
2.1 Pengertian.........................................................................................................................6
2.2 Unsur – Unsur Kepemimpinan Transaksional..................................................................6
2.3 Karakteristik Kepemimpinan Transaksional....................................................................7
2.4 Ciri – Ciri Kepemimpinan Transaksional.........................................................................7
2.5 Faktor – Faktor Kepemimpinan Transaksional................................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
CASE (PEMECAHAN MASALAH) DAN NASKAH ROLEPLAY...................................9
3.1 Case..................................................................................................................................9
3.2 Naskah Role Play Gaya Kepemimpinan Transaksional...................................................9
3.3 Peran.........................................................................................................................................9
3.4 Prolog......................................................................................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
4.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kinerja akan selalu menjadi isu actual dalam organisasi karena apa pun organisasinya
kinerja merupakan pertanyaan kunci terhadap efektivitas atau keberhasilan organisasi.
Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang di
dalamnya memiliki kinerja yang baik. Organisasi yang efektif atau berhasil akan ditopang
oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak organisasi yang berhasil atau efektif
karena ditopang oleh kinerja sumber daya manusia.(Gibson Ivancevic & Donelly 1997:2)
Sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dalam mengembangkan
sebuah organisasi. Pemberdayaan sumber daya manusia sangat memegang peranan
penting dalam mengembangkan sebuah organisasi. Pemberdayaan sumber daya manusia
yang dimiliki organisasi harus diarahkan oleh sebuah gaya kepemimpinan yang tepat
sehingga semangat kerja karyawan muncul untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Hal
ini dapat mengalihkan harmoni yang baik gara tujuan perusahaan dan tujuan sumber daya
manusia dapat tercapai secara menyeluruh. Kepemimpinan merupakan proses
mempengaruhi dan meningkatkan semangat kerja sumber daya manusi agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Dengan arti bahwa seorang pemimpin harus dapat
mengarahkan dan membimbing bawahannya serta mempengaruhi mereka meningkatkan
semangat kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Nawawi
(Haryadi, 2004:16) dalam interaksi antara pemimpin dan karyawan pada suatu organisasi
perusahaan harus terdapat rasa saling memahami, tujuan organisasi akan tercapai apabila
terdapat komunikasi serta Kerjasama yang baik pula di antara para pelaku organisasi.
Gaya kepemimpinan mempunyai peran yang penting dalam memepengaruhi cara
kerja karyawan. Perilaku kepemimpinan dapat memberikan dampak positif ataupun
negative terhadap kinerja karyawan yang dipimpinnya. Kepemimpinan ,merupakan
kekuatan aspirasional kekuatan semangat dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu
mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap sehingga mereka bisa satu pemikiran
dengan keinginan pemimpin. Seorang pemimpin sebaiknya mampu memahami karakter
karyawan sehingga dapat mengevaluasi dirinya dan memberikan semangat kerja untuk
para karyawannya. Semangat kerja karywan dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan
yang dipakai dalam perusahaan. Ribbins (2009 : 453).
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian kepemimpinan transaksional
2. Unsur-unsur kepemimpinan
3. Karakteristik kepemimpinan transaksional
4. Ciri-ciri kepemimpinan transasksional
5. Factor-faktor kepemimpinan transasksional

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan transaksional


2. Untuk mengetahui unsur – unsur kepemimpinan
3. Untuk mengetahui karakteristik kepemimpinan transaksional
4. Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan transaksional
5. Untuk mengetahui factor-faktor kepemimpinan transasksioanl
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Konsep mengenai kepemimpinan Transaksional pertama kali diformulasikan oleh
Burns (1978) dalamYukl (1994 : 350) berdasarkan penelitian deskriptifnya terhadap
peminpin-pemimpin politik dan selanjutnya disempurnakan serta diperkenalkan ke dalam
konteks organisasi oleh Bass. Kepemimpinan Transaksional menurut Burns dalam Yukl
(1998 : 296) memotivasi para pengikut dengan menunjukkan pada kepentingan diri
sendiri. Para pemimpin tukar menukar pekerjaan dan kontrak-kontrak pemerintah yang
menguntungkan untuk memperoleh suara dan kontribusi untuk kampanye. Para pemimpin
perusahaan sering menukarkan upah dan status untuk usaha kerja. Kepemimpinan
Transaksional menyangkut nilai-nilai, namun berupa nilai-nilai yang relevan bagi proses
pertukaran, seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan pertukaran.
Dalam kepemimpinan Transaksional, hubungan pemimpin dan pengikut berdasarkan
pada suatu rangkaian pertukaran atau persetujuan antar pemimpin dan pengikut (Howell
dan Avolio, 1993). Kepemimpinan Transaksional adalah pemimpin yang memandu atau
memotivasi para pengikut mereka menuju kesasaran yang ditetapkan dengan memperjelas
persyaratan yang dapat memuaskan bawahannya. (Robbins, 2008 : 472)
Karakteristik utamanya adalah imbalan kongtingen dan manajemen dengan
pengecualian. Upaya yang diharapkan dan kinerja yang diharapkan adalah sebuah hasil.
Pemimpin transaksioanal bekerja di dalam budaya dan organisasi yang ada dan
merupakan komponen penting dari kepemimpinan yang efektif. (Bass dan Avolio, 1990)

2.2 Unsur – Unsur Kepemimpinan Transaksional


1) Unsur kerja sama anatar pengikut dan pemimpin yang bersifat kontraktual
2) Unsur prestasi yang terukur
3) Unsur Reward atau upah yang dipertukarkan dengan loyalitas pola kepemimpinan ini
akan berjalan dengan baik apabila ketiga unsur di atas terpenuhi sekaligus
memuaskan kedua pihak
2.3 Karakteristik Kepemimpinan Transaksional
Karakteristik kepemimpinan Transaksional ditunjukkan dengan perilaku atasan
sebagai berikut (Bass dalam Robbins – Judge, 2008) :
1) Imbalan Kontingen “Contingensi Reward”
Pemimpin melakukan kesepakatan tentang hal-hal apa saja yang dilakukan oleh
bawahan dan menjanjikan imbalan yang akan diperoleh bila hal tersebut dicapai.
2) Manajemen dengan pengecualian aktif “Active Management By Exception”
Pada manajemen eksepsi aktif pemimpin memantau deviasi dari standart yang
ditetapkan dan melakukan tindakan perbaikan, serta melakukan tindakan
perbaikan.
3) Manajemen Pengecualian Pasif “Pasive Management By Exception”
Pada manajemen pasif pemimpin melakukan tindakan jika standart tidak tercapai
2.4 Ciri – Ciri Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan Transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Contingent Reward
Kontrak pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk
kinerja yang baik, dan mengakui pencapaian.
2) Active Management By Exception
Melihat dan mencari penyimpangan dari aturan atau standart, mengambil tindakan
perbaikan.
3) Pasive Management By Exception
Intervensi hanya jika standart tidak tercapai
4) Laissez Faize
Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan
2.5 Faktor – Faktor Kepemimpinan Transaksional
Faktor – faktor pembentuk gaya kepemimpinan gaya transaksional menunjuk pada hal-hal
yang dilakukan pemimpin dalam penerapannya. Upaya memotivasi bawahan agar
menjadi efektif dilakukan dengan mempengaruhi bawahan agar bertindak sesuai waktu
dan saling kooperatif untuk mencapai tujuan menurut Bass, 2003. Faktor – Faktor
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Imbalan Kontingen “Contingent Reward”
Faktor ini dimaksudkan bawahan memperoleh pengarahan dari pemimpin melalui
prosedur pelaksanaan tugas dari target-target yang harus dicapai. Bawahan akan
menerima imbalan dari pemimpin sesuai dengan kemampuan dalam mematuhi
prosedur tugas dan keberhasilan mencapai target-target yang telah ditentukan.
b) Manajemen Eksepsi Aktif “Management Active By Exception”
Faktor ini menjelaskan tingkah laku pemimpin yang selalu melakukan pengawasan
secara direktif terhadap bawahannya. Pengawasan direktif yang dimaksud adalah
mengawasi proses pelaksanaan tugas bawahan secara langsung. Hal ini bertujuan
untuk mengantisipasi dan meminimalkan tingkat kesalahan yang timbul selama kerja
berlangsung.
c) Laissez Faize atau Passive Avoidant
Seorang pemimpin Transaksional akan memberikan peringatan dan sanksi kapada
bawahannya apabila terjadi kesalahan dalam proses yang dilakukan oleh bawahan
yang bersangkutan. Namun proses kerja yang dilaksaksanakan masih berjalan sesuai
standart dan prosedur, maka pemimpin Transaksional tidak memberikan evaluasi
apapun kepada bawahnnya. Faktor ini digunakan pemimpin untuk memotivasi dan
mengarahkan bawahan agar mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.
Bawahan yang berhasil dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan
memperoleh imbalan yang sesuai dan sebaliknya bawahan yang gagal akan
memperoleh sanksi agar dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan mutu kerjanya.
BAB III
CASE (PEMECAHAN MASALAH) DAN NASKAH ROLEPLAY
3.1 Case
Kepala bidang sebuah rumah sakit, Pak Nizar, ingin meninjau mutu pelayanan para
perawat sesuai dengan hasil rapat direksi rumah sakit dengan cara memberikan kuisioner
kepada pasien dan keluarga tentang penilaian terhadap kepuasan pelayanan Kesehatan.
Dia membagikan kuisioner kepada setiap kepala ruangan dan meminta mereka untuk
memberikan kepada para perawat pelaksana agar disampaikan kepada pasien dan
keluarga.
Setelah mendapatkan tugas dari kabid para kepala ruangan dan membahas hasil
kuisioner yang diisi oleh pasien dan keluarga, beberapa hari mereka mengisi tentang
kurang baiknya pelayanan para perawat, oleh karena itu pada pertemuan tersebut pak
Nizar memberikan motivasi untuk perawat di rumah sakit ini.
Dan memberikan solusi kepada perawat yang melakukan pelayanan dengan baik dan
sesuai dengan harapan serta visi misi rumah sakit tersebut.
Dua bulan kemudian pak Nizar selaku kabid melakukan controlling menggunakan
kuisioner lagi untuk mengetahui bagaimana perkembangan pelayanan rumah sakit pada
pasien dan alhamdulillah setelah dua bulan terjadi kemajuan yang lebih baik pada
pelayanan perawat di rumah sakit ini dan untuk itu pak Nizar memberikan apresiasi serta
reward seperti menaikkan gaji perawat.

3.2 Naskah Role Play Gaya Kepemimpinan Transaksional


a. Peran :
1. Kepala bidang : Wahyu Nevy I.
2. Kepala ruangan 1 : Achmad Fauzan Nizar
3. Kepala ruangan 2 : Poppy Ayu Wijayanti
4. Kepala ruangan 3 : Nur Hikmah
5. Perawat 1 : Awalun Fadilah
6. Perawat 2 : Salsabila Wildatun N.
7. Pasien 1 : Afika Febiana
8. Pasien 2 : Nur Fadhila Abdina
9. Keluarga 1 : Anggi Putri Maharani
10. Keluarga 2 : Yoan Corniusella Dewi
b. Prolog
Dalam roleplay ini, menceritakan tentang bagaimana mutu pelayanan perawat
disebuah Rumah Sakit dengan menggunakan gaya kepemimpinan transaksional.
Bapak fahmi selaku bidang berjalan menuju ruangan melati untuk memberikan
kuisioner kepada kepala ruangan.
Nevy : “Assalamu’alaikum wr.wb”
Nizar : “Wa’alaikumsallam wr.wb. iya bu Nevy silahkan masuk”
Nevy : “ Pak Nizar ini dari hasil kebijakan rapat tadi ada kuisioner yang bertujuan untuk
mengetahui penilaian pasien terhadap pelayan Kesehatan pada tiap ruangan”
Nizar : ”Baik bu,dikumpulkan kapan ya?”
Nevy : “Kalau bisa secepatnya, paling lambat 2 hari ya pak, di kumpulkan di ruangan
saya, Oh ya perawat disini berjumlah berapa ya?”
Nizar : “Ada 2 orang perawat bu”
Nevy : “Ya sudah kalau begitu saya pamit ya pak, terimakasih”
Nizar : “Iya bu sama-sama.”
Setelah dari ruangan melati, bu Nevy berjalan menuju ruangan anggrek
Nevy : “Assalamu’alaikum wr.wb”
Popy : “Wa’alaikumsallam wr.wb silahkan masuk bu Nevy”
Nevy : “Bu Popy, ini ada kuisioner untuk mengetahui penilaian pasien terhadap pelayanan
kesehatan di masing-masing ruangan.”
Popy : “ Iya bu, dikumpulkan kapan ya ini?”
Nevy : “ Secepatnya bu, paling lambat 2 hari. Jumlah perawat disini ada berapa ya bu?”
Popy : “ Ada 3 perawat bu”
Nevy : “ Ya sudah kalau begitu, saya permisi dulu ya bu. Terimakasih”
Popy : “ Iya bu sama-sama”
Bapak Nizar melanjutkan keruangan VIP anggrek
Nevy : “ Assalamu’alaikum wr.wb”
Hikmah : “ Wa’alaikumsallam wr,.wb silahkan masuk bu nevy”

Nevy : “ Bu hikmah, ini ada kuisioner untuk mengetahui penilaian pasien terhadap
pelayanan Kesehatan masing-masing ruangan. Saya ambil hari rabu ya bu”

Hikmah : “ Baik bu nevy, terimakasih ya bu”


Nevy : “ Kalau begitu saya permisi dulu ya bu. Terimakasih”
Hikmah : “ Iya bu nevy sama-sama”
Kemudian bu Nevy menemui perawat yang ada diruangan dan memberitahu bahwa
ada kuisioner yang harus diberikan kepada pasien”
Nizar : “ Bu Alun, ini ada kuisioner silahkan dibagikan ke tiap pasien untuk mengetahui
pelayanan Kesehatan di ruang ini”
Alun : “ Lalu dikumpulkan kapan pak?”
Nizar : “ Kalau bisa secepatnya, paling lambat 2 hari”
Alun : “ Baik pak”
Nizar : “ Ya sudah kalau begitu saya Kembali ke ruangan ya mbak. Terimakasih mbak
alun”
Alun : “ Iya pak sama-sama”
Setelah pak Nizar pergi,perawat alun mengeluh
Alun : “ Aduuuuhhh!!!! Ini ditambah lagi, padahal gajinya juga gak seberapa. Ada-ada
saja!”
Diruangan lain ada bu popy memberikan kuisioner kepada perawat salsa
Popy : “Mbak Salsa ini ada kuisioner untuk pasien, silahkan dibagi ke tiap pasien dan
dikumpulkan paling lambat 2 hari.”
Salsa : “Baik bu Popy.”
Saat perawat melakukan pelayanan dan memberikan kuisioner kepada pasien
dengan tidak sopan.
Salsa : “ (langsung melakukan injeksi tanpa permisi Ketika pasien tidur sehingga
pasien kaget).”
Afika : “Aduh suster!!! Saya kaget tidak dibangunkan dulu!”
Salsa : “Oh iya, maaf ya mbak ini tadi saya suntikkan obat.”
Afika : “Obat apa mbak?”
Salsa : “Obat anti nyeri mbak. Inia da kuisioner diisi sekarang” (sambil memberikan
kertas kuisioner)
Afika : “Ini mbak sudah saya isi.”
Salsa : “Ya terimakasih” (kemudian perawat kembali ke ruangan)
Diruangan Melati ada pasien yang memberontak ingin segera pulang. Tetapi
perawat tidak langsung menemuinya.
Dhila : “Mbak ayo mbak aku ingin pulang, aku sudah sehat.”
Anggi : “Kamu masih sakit gitu lo.”
Yoan : “Iya dek kamu belum sembuh.”
Dhila : “Enggak mbak, aku sudah sembuh. Tolong panggilkan perawatnya.”
Anggi : “Iya sebentar mbak panggilkan. Ayo dek Yoan ikut mbak ke perawatnya.”
Yoan : “Iya mbak ayo.”
Setelah sampai di ruang perawat. Keluarga pasien langsung menemui perawatnya.
Anggi : “Mbak minta tolong ini adik saya rewel minta pulang, gimana ya?”
Salasa : “Iya sebentar ya”
(Anggi dan Yoan Kembali ke ruangan adiknya)
Sejam kemudian, perawat tak kunjung datang ke ruangan pasien. Akhirnya pasien
dan keluarga mengeluh
Dhila : “Perawatnya kok belum datang ya mbak, panggil lagi mbak”
Anggi : “Sabar ya dek mungkin perawatnya lagi sibuk. Jangan mengeluh terus ”
Dhila : “Tidak enak mbak disini terus.”
Yoan : “Sabar ya dek bentar lagi juga datang perawatnya, mbak anggi aku panggilkan lagi
perawatnya ya?”
Anggi : “Ya dek”
Keluarga pasien mendatangi perawatnya lagi karena adeknya masih rewel. Di
ruangan lain perawat ternyata asyik mengobrol dengan perawat lainnya.
Yoan : “Mbak permisi, ini mbaknya perawat ruangan Melati ya? Kok disini?”
Salsa : “Iya disini saya”
Yoan : “Oh jadi dari tadi disini mengobrol ya?”
Alun : “Mbak disini perawatnya sedikit jadi sabar ya”
Yoan : “ Tapi saya panggilnya daritadi ada satu jam lebih kok tidak datang ke ruangan
saya?”
Salsa : “Ya sudah ayo kita kesana sama-sama”
Yoan : “Gimana sih mbaknya”
Tiba di ruangan pasien
Salsa : “Mbak ini adiknya belum sembuh total, tensinya juga masih tinggi. Jadi belum bisa
pulang untuk hari ini”
Anggi : “Kan bener mbk dek, kamu belum sembuh”
Dhila : “Tapi aku udah gak betah disini mbak”
Salsa : “Lah gimana Namanya juga masih sakit. Sudah ini saya kasih kuisioner yang harus
diisi.”
Dhila : “Ini mbak sudah”
Salsa : “Ya udah terimakasih”
Anggi : “Lain kali pelayanannya yang cepat ya mbak, kalau waktunya kerja ya kerja
jangan asyik ngobrol terus”
Salsa : “Iya saya minta maaf saya permisi”
Setelah dari ruangan pasein, perawat mengumpulkan hasil kuisioner kepada kepala
ruangannya.
Alun : “Permisi pak, ini hasil kuisionernya sudah selesai”
Nizar : “Oh ya mbak, ini kok saya lihat hasil kuisionernya banyak yang mengeluh tentang
mutu pelayanan di rumah sakit ini ya? Banyak yang tidak puas juga dengan
pelayanannya”
Alun : “Saya merasa pasiennya banyak yang cerewet pak jadi kita kurang sabar. Apalagi
dengan gajinya yang tidak seberapa dengan kerjanya”
Nizar : “Ya sudah nanti saya sampaikan ke bu Nevy”
Beberapa hari kemudian bu Nevy melakukan pertemuan dengan kepala ruangan
dan membahas hasil kuisioner yang diisi oleh pasien, beberapa pasien mengisi
kurang baiknya pelayanan oleh karena itu, pada pertemuan tersebut bu Nevy
memberikan motivasi untuk perawat di ruamh sakit ini. Dan memberikan solusi
kenaikan gaji kepada perawat yang melakukan pelayanan dengan baik yang sesuai
harapan.
Nevy : “Baik dengan diadakannya rapat kali ini saya berharap untuk setiap kepala ruang
bisa memantau kinerja dari setiap anggota di ruangan. Selain itu kerja sama antara
Perawat, Karu, dan Kabag akan berjalan sinergis dan saling menguntungkan jika
bekerja sesuai target. Selain menguntungkan untuk diri sendiri kemajuan akan
diperoleh organisasi terhadap pandangan masyarakat luar. Dengan melihat fakta
dilapangan saya menarik solusi yaitu saya akan menaikkan gaji perawat dengan
syarat dan target yaitu meminimalkan bahkan bisa zero untuk complain pasien
dalam pelayanan yang diberikan perawat.
Hikmah : “ Baik bu, saya setuju “
Nizar : “ Saya juga setuju bu atas solusi dari ibu “
2 bulan kemudian bu Nevy memberikan kuisioner lagi untuk mengetahui
perkembangan pelayanan rumah sakit pada pasien dan Alhamdullilah setelah 2
bulan terjadi kemajuan yang lebih baik pada pelayanan perawat di rumah sakit ini
dan bu Nevy memberikan apresiasi seperti menaikkan gaji perawat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan Transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang
pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumber daya dan
penghargaan sebagai imbalan motivasi, pencapaina tugas yang efektif. Adapula
karakteristik kepemimpinan Transaksional ditunjukkan dengan perilaku atasan menurut
Bass dalam Robbins. 2008 sebagai berikut : Imbalan Kontingen “Contingent Reward”,
Manajemen dengan pengecualian aktif “Active Management By Exception” Manajemen
Pengecualian Pasif “Pasive Management By Exception”.
4.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
memahami dan menelaah apa yang telah tertulis di dalam makalah ini sehingga bisa
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, dan bisa membentuk individu yang
berkarakteristik menjadi pemimpin di masa depan disamping itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah
kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fanni Adhistya Italiani, 2013. “ PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN


TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI.” Jurnal
Bisnis dan Manajemen Volume 6 No. 1 Agustus 2013.
Nawawi, Hadai dan Martini. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta Gadjah Mada
University Press.
Sumarto, R.H (2019). “ KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL BAGI KEPEMIMPINAN
PUBLIK. “ Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi dan Sekretariat, 2(1), 23-24.

Anda mungkin juga menyukai