ANDHIKA CAHYANINGGHAR
171902002
6
PENATALAKSANAAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF PADA ANAK DENGAN ASMA BRONKIAL
ANDHIKA CAHYANINGGHAR
171902002
7
PERNYATAAN PENULIS
8
LEMBAR PERSETUJUAN
9
KATA PENGANTAR
10
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL........................................................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN JUDUL............................................................Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN PENULIS...............................................................................................8
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................9
KATA PENGANTAR.....................................................................................................10
DAFTAR ISI....................................................................................................................11
DAFTAR TABEL............................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................12
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................................12
BAB I...............................................................................................................................12
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................3
1.4.1 Tujuan Umum............................................................................................3
1.4.2 Tujuan Khusus............................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................................................4
1.5.1 Manfaat Teoritis.........................................................................................4
1.5.2 Manfaat Praktis...........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................64
BAB V PENUTUP...........................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................64
LAMPIRAN- LAMPIRAN..............................................................................................64
11
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
12
BAB I
PENDAHULUAN
factor allergen. Alergi merupakan salah satu penyebab paling umum dari
kambuhnya gejala asma. Tidak banyak yang menyadari bahwa alergi dan asma
sebetulnya saling berkaitan satu sama lain. Reaksi alergi membuat sistem imun
seluruh organ tubuh, untuk memunculkan beragam gejala. Salah satunya adalah
sesak napas khas asma. Dua jenis alergi yang dapat menjadi penyebab asma
adalah alergi terhirup dan alergi makanan. Alergi dapat menjadi penyebab asma
ketika seseorang makan sesuatu atau menghirup udara yang mengandung alergen.
Sekitar 80 persen orang dengan asma memiliki alergi yang disebabkan oleh bulu
binatang, tungau debu, kecoa, hingga serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga.
yang rumahnya bersih. penyakit asma tidak dapat disembuhkan namun bisa
sangat dibutuhkan untuk menghadapi situasi sulit yang dihadapi oleh individu
1
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur angka
bulan terakhir. Proporsi kekambuhan asma bronkial pada anak yaitu 64,4%.
Prevalensi total asma di dunia diperkirakan 6% pada dewasa dan 10% pada anak
Penderita asma yang terpapar debu, asap rokok, bulu binatang, hawa
dingin akan menganggap itu sebagai benda asing (antigen). Anggapan itu yang
pada tubuh yang memicu reaksi antigen akan menimbulkan reaksi atigen-antibodi
yang membentuk ikatan seperti key and lock (gembok dan kunci).
Penderita jadi sering batuk dengan produksi mukus yang cukup banyak. Keadaan
tersebut dapat menimbulkan bersihan jalan nafas tidak efektif yang ditandai
dengan dispnea, perubahan frekuensi nafas, perubahan pola nafas, suara nafas
2
Asuhan Keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan asma
dengan dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Memberikan posisi
semi fowler, fisioterapi dada pada anak, kolaborasi pemberian oksigen dan
nebulizer. Pengobatan, renang dan senam asma dilakuakan secara rutin oleh
mengontrol emosional serta menjaga lingkungan yang bersih dan aman (Muttaqin,
2015).
pernapasan khususnya penyakit asma bronkial dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah
(KTI) yang berjudul “Penatalaksanaan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada
Kabupaten Jombang ?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Kabupaten Jombang.
1) Bagi Peneliti
2) Bagi Responden
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
serta berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai aset bangsa, anak harus
5
Tabel 2.1 Tahapan tumbuh kembang anak (Soetjiningsih & Ranuh,
2015)
Tahapan Umur
1. Masa pranatal (prenatal periode) :
1) Masa zigot/mudigah konsepsi-2 minggu
2) Masa embrio 2 minggu-8/12 minggu
3) Masa janin/fetus : 9/12 minggu-lahir
1) Masa fetus dini 9 minggu-trimester ke 2
2) Masa fetus lanjut Trimester akhir kehamilan
2. Masa bayi (infancy) Usia 0-1 tahun
1) Masa neonatal : Usia 0-28 hari
1) Masa neonatal dini 0-7 hari
2) Masa neonatal lanjut 8-28 hari
2) Masa pascaneonatal 29 hari-12/15 bulan
3. Masa anak dini (toddlerhood) Usia 1-3 tahun
4. Masa prasekolah (preschool/early Usia 3-6 tahun
childhood)
5. Masa sekolah : Usia 6-18/20 tahun
1) Masa praremaja (middle and Usia 6-11 tahun
late childhood)
2) Masa remaja (adolescence) :
1) Masa remaja dini Usia 11-13 tahun
(early adolescence)
2) Masa remaja Usia 14-17 tahun
pertengahan
(middle Usia 17-20 tahun
adolescence)
3) Masa remaja lanjut
(late adolescence)
Tabel 2.2 Tumbuh kembang utama pada masa anak dan remaja
6
Masa bayi dan masa anak dini 1. Bayi baru lahir masih tergantung
(lahir sampai umur 3 tahun) pada orang lain, tetapi mempunyai
kompetensi.
2. Semua pancaindera berfungsi pada
waktu lahir.
3. Pertumbuhan fisik dan
perkembangan motoric
berlangsung cepat.
4. Mempunyai kemampuan belajar
dan mengingat, bahkan pada
minggu-minggu pertama
kehidupan.
5. Kelekatan terhadap orangtua atau
benda lainnya sampai akhir tahun
pertama.
6. Kesadaran diri berkembang dalam
tahun kedua.
7. Komprehensi dan bahasa
berkembang pesat.
8. Rasa tertarik terhadap anak lain
meningkat.
Masa prasekolah 1. Keluarga masih merupakan focus
(3 sampai 6 tahun) dalam hidupnya, walaupun anak
lain menjadi lebih penting.
2. Keterampilan motorik kasar dan
halus serta kekuatan meningkat.
3. Kemandirian, kemampuan
mengontrol diri dan merawat diri
meningkat.
4. Bermain, kreativitas, dan imajinasi
menjadi lebih berkembang.
5. Perilaku umumnya masih
egosentris, tetapi pengertian
terhadap pandangan orang lain
mulai tumbuh.
Masa praremaja 1. Teman sebaya sangat penting.
(6 sampai 12 tahun) 2. Anak mulai berpikir logis,
3. Egosentris berkurang.
4. Memori dan kemampuan bahasa
meningkat.
5. Konsep diri tumbuh, yang
mempengaruhi harga dirinya.
6. Pertumbuhan fisik lambat.
Masa remaja 1. Perubahan fisik cepat dan jelas.
(12 sampai sekitar 20 tahun) 2. Maturitas reproduktif dimulai
sampai mencapai dewasa.
3. Teman sebaya dapat
mempengaruhi perkembangan dan
konsep dirinya.
4. Hubungan dengan orangtua pada
umumnya baik.
7
2.1.2 Kebutuhan Dasar Anak
secepat mungkin segera setelah lahir (inisiasi dini). Peran ayah dalam
dampak negatif pada tumbuh kembang anak secara fisik, mental, sosial,
8
kepercayaan dasar (basic trust).
Anak
a. Faktor internal
2) Keluarga
3) Umur
9
4) Jenis kelamin
5) Genetik
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik
6) Kelainan kromosom
b. Faktor eksternal
1) Faktor prenatal
a) Gizi
b) Mekanis
c) Toksin/zat kimia
10
d) Endokrin
e) Radiasi
jantung.
f) Infeksi
g) Kelainan imunologi
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel
h) Anoksia embrio
11
i) Psikologi ibu
2) Faktor persalinan
a) Gizi
d) Psikologis
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa
12
perkembangan.
e) Endokrin
f) Sosioekonomi
pertumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuhan
h) Stimulasi
i) Obat-obatan
(Adriana, 2013)
13
2.1.4 Perkembangan DDST anak usia 6-12 tahun
a. Personal Sosial
untuk kerja sama dengan bersaing dengan anak lainnya melalui kegiatan
berkembang pada anak di fase ini, terutama awal usia 6 tahun dengan
umpan balik berupa kritik dan evaluasi dari teman atau lingkungannya
sosial anak usia 6-12 tahun anak akan mengembangkan keteampilan dan
usia ini anak perempuan lebih menyukai teman dengan jenis kelamin
b. Bahasa
Anak usia 6-12 tahun adalah anak dengan usia sekolah merupakan masa
menguasai sekitar 25.000 kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun)
14
keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, anak
dsb). Pada masa ini tingkat berpikir anak sudah lebih maju, dia banyak
menanyakan soal waktu dan sebab akibat. Oleh sebab itu, kata tanya
dan“bagaimana”.
c. Motorik
masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang
lincah, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan
15
dalam (Fitrianda, 2013)
2.2.2 Klasifikasi
a. Asma terbagi menjadi dua yaitu asma bronchial dan asma kardial.
1) Asma Bronkial
rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap, dan bahan
16
bronkial bisa muncul lantarasn adanya radang yang mengakibatkan
2015)
2.2.3 Etiologi
a. Faktor genetik
b. Faktor ekonomi
17
terjadinya asma yang dikaitkan dengan kondisi rumah yang
c. Faktor lingkungan
perubahan cuaca.
18
kekebalan tubuh atau imun menurun, berbagai penyakit
2.2.4 Patofisiologi
19
permeabilitas kapiler, pembengkakan pada mukosa saluran
dan lemah.
Gejala klinis yang muncul pada penderita asma bronkial antara lain
a. Sesak nafas
beberapa saat.
b. Batuk
20
keluar. Batuk yang terjadi pada penderita asma sering
bersifat produktif.
d. Pucat
oksigen jaringan.
b. Lemah
21
oksigen dapat turun drastis atau normal selama masa
bertambah.
paru.
berikut :
22
bercak dihilus akan bertambah.
paru.
spirometri.
23
2.2.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Manajemen Asma
seperti masker.
3) Pemantauan pernafasan
upaya pernafasan.
4) Pengaturan posisi
kontraindikasi)
b. Penatalaksanaan Kolaboratif
1) Pemberian Oksigen
24
mg/Kg BB setiap kali pemberian. Antibiotik ini berfungsi
2009)
liter/menit.
25
kejaringan paru yang diperlukan, mengurangi paparan
tersebut mengenai :
50
5) Kapan anak harus dibawa untuk konsultasi. Persediaan
2.2.8 Komplikasi
sangat dangkal.
51
a. Biodata
pengkajian).
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
52
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
keluarga)
53
makanan perlu di tambahkan, karena alergi terhadap
hipersensitifitas.
9) Pola eliminasi
ketidaknyamanan tersebut.
baru disampaikan.
54
13) Pola persepsi diri- konsep diri
1) Sianosis
2) Clubbing finger
e. Hidung
f. Vena Leher
55
1) Adanya distensi/bendungan
g. Dada
1) Inspeksi
56
berat, gerakan udara dapat sangan buruk sehingga whezing
2014).
3) Palpasi
h. Integuman
2) Suhu
Karakteristik :
4) Sianosis
57
6) Penurunan suara nafas
7) Ortopnea
8) Gelisah
9) Sputum berlebihan
darah
a. Tujuan
b. Kriteria Hasil
58
3) Menunjukkan jalan napas yang paten
efektif.
c. Intervensi Mandiri
2) Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.
59
4) Suction sesuai indikasi
dikeluarkan.
d. Kolaborasi
cepat.
60
kehilangan cairan (termasuk yang tidak tampak) dan
memobilisasikan sekret.
diperlukan.
61
Sebagai profesi, perawat mempunyai kewenangan dan
(Hidayat, 2008).
dingin.
62
Adapun evaluasi untuk diagnosa ketidakefektifan
sebagai berikut :
(Nursalam, 2011).
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
64