Oleh:
71 2019 073
Pembimbing:
Oleh:
Pembimbing:
Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik
Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa di RS dr. Ernaldi Bahar
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Periode 15 Februari
2021 – 21 Februari 2021.
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul
“Kesehatan Jiwa Pasien Hemodialisa Pada Masa COVID-19” sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Shalawat dan salam
selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada :
Semoga Allah SWT memberian balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga referat ini dapat bermanfaat bagi semua dan perkembangan
ilmu pengetahuan kedokteran. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Penulis
3
DAFTAR ISI
2.3. Patofisiologi........................................................................................ 7
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
penyebarannya semakin hari semakin mengkhawatirkan. Sistem imun tubuh
yang lemah meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi (Martin dalam
Khalifa, 2010). Orang-orang dengan system imun lemah seperti orang tua,
wanita hamil dan kondisi sakit lainnya dapat memperburuk dan progresifitas
penyakit dari corona virus ini lebih cepat. Tentunya hal ini akan menimbulkan
kecemasan bagi seorang pasien yang menjalani hemodialisa di masa pandemic
COVI-19.
Kecemasan merupakan sebuah perasaan yang waspada seolah-olah ada
ancaman dan kejadian yang akan menimpanya sehungga menimbulkan
perasaan takut dan disertai keringat dingin, tangan gemetar, dan jantung yang
berdebar-debar (Keliat, et, al. 2011).
Dari sekelumit kejadian di atas dapat kita lihat pentingnya mengetahui
Kesehatan jiwa bagi perseorangan maupun masyarakat demi tetap terpeliharanya
keadaan Jiwa kita yang sehat untuk melakukan tugas-tugas kita sehari-hari.
1.2. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari referat ini adalah sebagai berikut:
1) Diharapkan bagi semua dokter muda agar dapat memahami tentang
Kesehatan jiwa pasien hemodialisa pada masa COVID-19.
2) Diharapkan munculnya pola berpikir kritis bagi semua dokter muda
setelah dilakukan diskusi denngan dosen pembimbing klinik tentang
Kesehatan jiwa pasien hemodialisa pada masa COVID-19.
3) Diharapkan bagi semua dokter muda agar dapat mengaplikasikan
pemahaman yang didapatkan dalam kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
(KKS) terutama mengenai kesehatan jiwa pasien hemodialisa pada masa
COVID-19.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
7
Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat ODMK
adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan
dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko
mengalami gangguan jiwa. Orang Dengan Gangguan Jiwa yang
selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta
dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi
orang sebagai manusia (UU No 18 tahun 2014 Pasal 1). 2
1) Struktur Bisologi
8
b. Faktor Psikologik
9
ancaman, atau tuntutan untuk koping. Masalah khusus tentang konsep
diri disebabkan oleh setiap situasi dimana individu tidak mampu
menyesuaikan. Lingkungan dapat mempengaruhi konsep diri dan
komponennya. Lingkungan dan stresor yang dapat mempengaruhi
gambaran diri dan hilangnya bagian badan, tindakan operasi, proses
patologi penyakit, perubahan struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh
kembang, dan prosedur tindakan dan pengobatan.
2. Tanda dan gejala gangguan jiwa
10
merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada menurut orang
lain.
c. Gangguan kemauan: klien memiliki kemauan yang lemah
(abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku,
susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga
terlihat kotor, bau dan acak-acakan.
d. Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira yang berlebihan
(Waham kebesaran). Klien merasa sebagai orang penting,
sebagai raja, pengusaha, orang kaya, titisan Bung karno tetapi di
lain waktu ia bisa merasa sangat sedih, menangis, tidak berdaya
(depresi) sampai ada ide ingin mengakhiri hidupnya.
11
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi, Kartika Sari. 2012. Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang : UPT
UNDIP Press Semarang.
2. Kemenkes Ri. Kesehatan Mental dalam UU No 18 tahun 2014 Pasal 1.
Jakarta.
12