Anda di halaman 1dari 48

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Penelitian

IV.1.1 Data Umum Proyek

Data–data proyek sebagai berikut:

1. Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan


2. Pekerjaan : Pembangunan Gedung Bertingkat SD 003 Waru
3. Lokasi : Kecamatan Waru, Kab. Penajam Paser Utara
4. Tahun anggaran : 2016
5. Waktu pelaksanaan : 140 Hari Kalender (20 Juni S/D 14 Nopember2016)
6. Nilai Kontrak : Rp. 2.122.803.000,-
7. Owner : Dinas Pendidikan Kab.Penajam Paser Utara
8. Kontraktor Pelaksana : PT. Sarana Karya Kontraktor
9. Konsultan Pengawas : CV. Buana Lestari

IV.1.2 Schedule Proyek


Schedule diperlukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan
proyek dan mengetahui jadual masing-masing aktivitas pekerjaan di lapangan. Maka
schedule proyek membantu dalam menentukan durasi tiap-tiap aktivitas dan waktu
penyelesaiannya.

Schedule proyek yang didapatkan dari lapangan adalah schedule awal proyek.
Schedule proyek disini adalah berupa diagram balok. Di dalamnya terdapat nama
pekerjaan atau aktivitas, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, bobot tiap-tiap
pekerjaan, barchart yang menggambarkan kapan pekerjaan dilaksanakan. Diagram
balok tersebut diolah untuk kemudian akan menjadi network diagram. Schedule
proyek Pembangunan Gedung Bertingkat SD 003 Waru dapat dilihat pada lampiran.

42
IV.1.3 Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya proyek diperlukan untuk melakukan pemampatan setelah
menyusun network diagram. Rencana anggaran biaya proyek berisi tentang volume,
harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. Selain rencana anggaran proyek
diperlukan juga analisa harga satuan. Di dalam analisa harga satuan dapat dilihat
jumlah bahan, jumlah tenaga kerja untuk setiap pekerjaan. Rencana anggaran biaya
untuk proyek Pembangunan Gedung Bertingkat SD 003 Waru dapat dilihat pada
lampiran.

Tabel IV.1 Daftar Uraian Pekerjaan


Harga
No Uraian Pekerjaan
(Rp)
1 Pekerjaan Persiapan 12,701,096.64
2 Pekerjaan Tanah 28,908,724.85
3 Pekerjaan Pasang Pondasi 364,488,644.66
4 Pekerjaan Struktur -
4.1 Pekerjaan Kolom Lantai 1 88,536,325.87
4.2 Pekerjaan Kolom Lantai 2 52,774,701.31
4.3 Pekerjaan Sloop 116,145,347.70
4.4 Pekerjaan Balok 212,536,677.51
4.5 Pekerjaan Plat Lantai dan Tangga 281,975,840.48
5 Pekerjaan Dinding 178,026,256.90
6 Pekerjaan Penutup Lantai/Keramik 112,145,330.71
7 Pekerjaan Rangka dan Atap 155,032,477.80
8 Pekerjaan Plafond 52,243,183.31
9 Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Penggantung 143,257,771.07
10 Pekerjaan Cat-Catan 104,141,540.27
11 Pekerjaan Instalasi Listrik 26,906,700.00
Sumber: Data Perusahaan

IV.2 Penyusunan Network Diagram


Langkah awal dalam metode Time Cost Trade Off adalah penyusunan netwok
diagram (diagram jaringan). Untuk dapat menyusun diagram jaringan yang dilakukan
adalah menganalisa hubungan antar aktivitas dengan dasar time schedule yang telah

43
diperoleh. Untuk dapat mengetahui urutan pekerjaan dan keterkaitan antar ativitas
serta durasi tiap-tiap aktivas dapat dilakukan dengan menyusun network diagram.

Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap waktu pada tiap aktivitas yang
meliputi saat paling saat paling awal dan paling akhir terjadinya event, saat mulai
paling awal dan paling lambat suatu aktivitas, dan lain-lain. Dari perhitungan tersebut
dapat diketahui slack tiap-tiap aktivitas sehingga untuk aktifitas yang mempunyai
slack sama dengan nol merupakan lintasan kritis dari urutan aktivitas-aktvitas yang
terjadi. Penyusunan network diagram dapat dilihat pada lampiran network diagram.

Untuk menyusun network diagram dapat dilakukan dengan program Microsft Project.
Program ini dapat membantu mempercepat dalam proses pembuatan jaringan kerja
walaupun jumlah item pekerjaan yang relatif banyak. Dari hasil networok diagram
yang dilakukan dengan MS Project akan dapat diketahui daftar-daftar kegiatan kritis,
Free Float, dan Total Float.

Tabel IV.2 Daftar Kegiatan Kerja

No Uraian Pekerjaan
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Tanah
3 Pekerjaan Pasang Pondasi
4 Pekerjaan Struktur
4.1 Pekerjaan Kolom Lantai 1
4.2 Pekerjaan Kolom Lantai 2
4.3 Pekerjaan Sloop
4.4 Pekerjaan Balok
4.5 Pekerjaan Plat Lantai dan Tangga
5 Pekerjaan Dinding
6 Pekerjaan Penutup Lantai/Keramik
7 Pekerjaan Rangka dan Atap
8 Pekerjaan Plafond
9 Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Penggantung
10 Pekerjaan Cat-Catan
11 Pekerjaan Instalasi Listrik
IV.2.1 Daftar Kegiatan – Kegiatan Kritis

44
Berdasarkan hasil analisis Microsoft Project untuk penjadwalan proyek tersebut
diperoleh kegiatan kritis, dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar IV.1 Gantt Chat


Sumber: Microsoft Project

Berikut daftar kegiatan kritis dapat dilihat pada tabel IV.1.


Tabel IV.3 Daftar Kegiatan Kritis
Durasi
Kode Uraian Pekerjaan
(Hari)
RAB Rangka Atap Baja Ringan Setara Taso 4
PAM Penutup Atap Metal Colour MULTIROOF 2
PBA Pasang Bubungan Atap Metal 2
PSU Pasang Listplank Ulin 3x20 3
PRB Pek. Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard 4 mm 11
LPA List Plafond Almunium Siku 40x40 9

Tabel IV.3 di atas menjelaskan bahwa beberapa pekerjaan yang akan dipercepat
berdasarkan kegiatan kritis adalah kegiatan yang memiliki tenggang waktu.

Beberapa alasan pemilihan item kegiatan yang akan dipercepat adalah :


1. kegiatan kritis yang terpilih tersebut memilik resousce work atau yang
memiliki pekerja sehingga bisa dipercepat dengan mengolah resousce work.

45
2. pada kegiatan kritis tersebut dapat dilakukan percepatan dengan penambahan
jam lembur atau dengan penambahan jumlah tenaga kerja.
3. apabila mempercepat kegiatan kritis dapat mempercepat durasi proyek secara
keseluruhan.

IV.3 Biaya langsung dan Biaya Tidak Langsung


IV.3.1 Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung merupakan biaya yang secara fisik langsung berhubungan dengan
jalannya proses konstruksi di lapangan. Biaya langsung ini didapat dari RAB yang
diperhitungkan berdasarkan volume dikalikan harga satuan pekerjaan tersebut.

Dalam skripsi ini biaya langsung juga dijadikan acuan sebagai normal cost. Besar
total biaya langsung adalah Rp. 1.868.066.640,00.

IV.3.2 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Meskipun tidak ada kaitannya dengan proses konstruksi dilapangan, tetapi biaya tidak
langsung ini harus tetap ada karena memang dibutuhkan. sni Apabila durasi proyek
semakin lama, maka biaya langsung yang dibutuhkan juga bertambah. Sebaliknya,
jika durasi proyek lebih singkat maka biaya tidak langsung proyek yang diperlukan
juga lebih sedikit.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, biaya tidak langsung pada proyek


Pembangunan Gedung Bertingkat SD 003 Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara
sebesar 12% dari total biaya proyek. Biaya tidak langsung tersebut meliputi biaya
overhead (gaji staf proyek), biaya fasilitas, dan biaya tak terduga.

Biaya Tidak Langsung = 12% x Rp. 2.122.803.000.00


= Rp. 254.736.360,00
Biaya Tidak Langsung
Biaya Tidak Langsung / Hari =
Durasi Normal
Rp. 254.736.360,00
46
140
=

= Rp. 1.819.545,00 / hari

Biaya Langsung = Biaya Total Rencana – Biaya Tidak Langsung

= Rp. 2.122.803.000.00 - 254.736.360,00

= Rp. 1.868.066.640,00

IV.4 Penerapan Metode Time Cost Trade Off


IV.4.1 Penambahan Jam Kerja (Lembur)
Dalam perencanaan penambahan jam kerja (lembur), jam kerja normal 7 jam kerja
(08.00-12.00) 1 jam istirahat (13.00-16.00), sedangkan kerja lembur dilakukan
setelah waktu kerja normal (16.00-19.00). Menurut keputusan menteri Tenaga Kerja
Nomor KEP.102/MEN/IV/2004 Pasal 3, Pasal 7 dan Pasal 11 Standar upah untuk
lembur adalah:

1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam 1
hari dan 14 Jam dalam 1 minggu.
2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila
kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih.
3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah satu jam.
4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali
lipat upah satu jam.
Besar upah tenaga kerja dapat dilihat pada tabel IV.4

Tabel IV.4 harga dasar satuan upah

Harga Satuan Upah Kerja / Hari


Uraian Satuan
(Rp) (Rp)

47
Pekerja Jam 14.285,71 100.000,00
Tukang Jam 15.714,29 110.000,00
Mandor Jam 17.142,29 120.000,00
Kepala Tukang Jam 17.142,29 120.000,00
Sumber: Dinas pekerjaan Umum Bidang Bina Marga

Contoh perhitungan biaya lembur :


Untuk Resource name : Pekerja
Upah Pekerja Perhari (Standart Cost) dibulatkan sesuai Harga Satuan di Kab.
Penajam Paser Utara = Rp. 100.000,00
Jam Kerja Per hari = 7 Jam / Hari

Rp . 100,000.00
Biaya Per Jam =
7 jam/hari

= Rp .14.285,71
Biaya Lembur Per hari :

Lembur 1 Jam = ( Rp .14.285,71 ×1,5)


= Rp .21.428,57
Lembur 2 Jam = ( Rp .14.285,71 ×1,5)(2 × Rp .14.285,71)
= Rp . 49.999,99
Lembur 3 Jam = ( Rp .14.285,71 ×1,5)(2 ×2 × Rp .14.285,71)
= Rp .78.571,41

Biaya Lembur Per Jam :

Lembur 1 Jam = ( 21,428.57


1 Jam )

= Rp .21.428,57

Lembur 2 Jam = ( 49.999,99


2 Jam )

= Rp .24.999,99

48
Lembur 3 Jam = ( Rp. 78,571.41
3 Jam )
= Rp .26.190,47

Tabel IV.5 Tarif Lembur Tenaga Kerja


Upah Biaya Lembur
Uraian Normal Lembur Lembur Lembur
(Rp) 1 Jam 2 Jam 3 Jam
100.000,00 21,428.57 24,999.99 26,190.47
Pekerja
110.000,00 23,571.42 27,499.99 28,809.51
Tukang
120.000,00 25,713.44 29,999.01 31,427.52
Mandor
120.000,00 25,713.44 29,999.01 31,427.52
Kepala Tukang

Produktifitas kerja lembur untuk 1 jam per hari diperhitungkan sebesar 90%, 2 jam
per hari diperhitungkan sebesar 80% dan 3 jam per hari diperhitungkan sebesar 70%
dari produktifitas normal. Penurunan produktifitas ini disebabkan oleh kelelahan
pekerja, keterbatasan pandangan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin.
Untuk kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat dihitung berdasarkan
penambahan jam lembur dari durasi normal yang ada. Adapun salah satu contoh
perhitungannya adalah:

Contoh Perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard 4 mm

a. Durasi yang bisa di Crashing berdasarkann penambahan 1 jam lembur:

Durasi Normal : 11 Hari


Anggaran : 2,122,803,000.00
Volume : 381.23
Biaya Normal : 40,291,436.24
Jam Kerja : 7 Jam
Durasi Normal (Jam) : Durasi Normal × Jam Kerja
: 11 ×7=77 Jam

49
Volume 381.23
Produktivitas Jam Normal : = =4.95 m3 / jam
Durasi Normal 77

381.23
Maksimal Crashing : =9.75 hari
( 4.95 ×7 )+(1× 0.9 × 4.95)

Maka Maksimal Crashing : 11hari−9.75 hari=1.25 hari

Diambil asumsi crashing = 1.25 Hari

Durasi percepatan = Durasi Normal – Crashing


= 11 Hari – 1.25 Hari
= 9.75 Hari
Durasi percepatan (jam) = 9.75 x 7
= 68 Jam
Volume
Produktivitas dipercepat =
Durasi dipercepat
381.23 m ²
Produktivitas dipercepat =
68 Jam
Produktivitas dipercepat =5.61m2 / Jam
Waktu lembur perhari

¿
∏ . Dipercepat−∏ . Normal × Jam Kerja × % ∏ . Jam Lembur
∏ . Normal
5.61m 2 / jam−4.95 m 2 /Jam
¿ ×7 Jam× 90 %
4.95m 2 /Jam
¿ 0.83 Jam/ Hari
= 1 Jam/ Hari
Tambahan waktu lembur = 1 Jam/ Hari × 1 Hari
= 1 Jam
Biaya lembur 1 Jam :

Mandor = (Rp.17,142.29 × 1,5)


= Rp. 25.713,43
Pekerja = (Rp. 14.285,72 × 1,5)

50
= Rp. 21.428,56

Upah Lembur :
Mandor = (1 × 7 jam × Rp. 25.713,43)
= Rp. 25.713,43
Pekerja = (6 × 7 jam × Rp. 85.714,26)
= Rp. 85.714,26
Total Upah Lembur = (Rp. 25.713,43+ Rp. 85.714,26)
= Rp. 111.427,70

Biaya Normal = Rp.40.291.436,24


Biaya Percepatan = (Rp. 40.291.436,24 + Rp.111.427,70)
= Rp. 40.402.863,94

Biaya percepatan−Biaya normal


Slope Biaya Perhari=
Durasi normal−Durasi percepatan
Rp . 40.401.863,94−Rp .40 .292.436,24
Slope Biaya Perhari=
11hari−9.75 hari
= Rp. 89.142,16 /hari
Slope Biaya Setelah Crashing = (Rp. 89.142,16 × 1 Hari)
= Rp. 89.142,16

Hasil Perhitungan Pengontrolan durasi crashing di atas sesuai dengan hasil


perhitungan pada Microsoft project. Hasil dari pengolahan Microsoft project dapat
dilihat pada tabel IV.6, IV.7, IV.8 untuk penambahan jam lembur yang dilakukan 1, 2
dan 3 jam kerja pada tabel berikut ini.

Tabel IV.6 Hasil perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 1 jam kerja lembur
menggunakan mcrosoft project

51
Durasi Biaya
Lembur
No Uraian Pekerjaan Normal Normal Lembur
1 jam
(Rp) 1 jam (Rp)
(Hari) (Hari)
Rangka atap baja 57,505,114.3
1 4 3.5 57,637,970.59
ringan setara Taso 3
Penutup atap metal 80,822,394.0
2 2 1.8 80,933,821.75
colour MULTIROOF 5
Pasang bubungan atap
3 2 1.8 5,359,123.93 5,539,123.03
metal
Pasang listplank ulin 11,345,845.4
4 3 2.7 11,482,987.46
3x20 9
Pek. Rangka besi
40,291,436.2
5 hollow + plafond 11 9.8 40,445,721.07
4
kalsiboard 4 mm
List plafond aluminium 11,951,747.0
6 9 8.0 12,041,746.20
siku 40x40 mm 7

Durasi Biaya
Lembur
No Uraian Pekerjaan Normal Normal Lembur
2 jam
(Rp) 2 jam (Rp)
(Hari) (Hari)
Rangka atap baja
1 4 3.3 57,505,114.33 57,815,112.27
ringan setara Taso
Penutup atap metal
2 2 1.8 80,822,394.05 81,082,392.01
colour MULTIROOF
Pasang bubungan atap
3 2 1.8 5,359,123.93 5,779,121.83
metal
Pasang listplank ulin
4 3 2.7 11,345,845.49 11,665,843.42
3x20
Pek. Rangka besi
5 hollow + plafond 11 9.0 40,291,436.24 40,651,434.17
kalsiboard 4 mm
List plafond aluminium
6 9 7.3 11,951,747.07 12,161,745.04
siku 40x40 mm
Tabel IV.7 Hasil perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 2 jam kerja lembur
menggunakan mcrosoft project.

Tabel IV.8 Hasil perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 3 jam kerja lembur
menggunakan mcrosoft project.
N Uraian Pekerjaan Durasi Biaya
o Norma Lembur Normal Lembur 3 jam

52
l 3 jam
(Rp) (Rp)
(Hari) (Hari)
Rangka atap baja ringan 57,505,114.3
1 4 3.1 57,992,253.95
setara Taso 3
Penutup atap metal 80,822,394.0
2 2 1.5 81,230,962.27
colour MULTIROOF 5
Pasang bubungan atap
3 2 1.5 5,359,123.93 6,019,120.63
metal
Pasang listplank ulin 11,345,845.4
4 3 2.3 11,848,699.38
3x20 9
Pek. Rangka besi
40,291,436.2
5 hollow + plafond 11 8.5 40,857,147.27
4
kalsiboard 4 mm
List plafond aluminium 11,951,747.0
6 9 6.9 12,281,743.88
siku 40x40 mm 7

Setelah melakukan perhitungan dari tabel IV.6, IV.7 dan IV.8 dapat menghitung cost
slope untunk kegiatan-kegiatan kritis yang terjadi setelah penambahan jam lembur.
Daftar cost slope untuk semua daftar kegiatan kritis dapat dilihat pada tabel IV.9,
IV.10 dan IV.11 cost slope biaya pekerjaan akibat percpatan.

Berikut contoh perhitungan cost slope pada Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm:

biaya percepatan−biaya normal


Cost Slope ¿
durasi normal−durasi percepatan

40.402.863,94−40.291.436,24
Cost Slope ¿
11−9,75

= 123.427,86

Tabel IV.9 cost slope biaya pekerjaan akibat percepatan biaya lembur 1 jam
Normal Crashing Crashing
Kode Cost Slope
Durasi Biaya (Hari ) Duras Biaya

53
i
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
LPA 9 11,951,747.07 1.03 7.97 12,041,746.20 87,377.80
PRB 11 40,291,436.24 1.25 9.75 40,445,721.07 123,427.86
RABR 4 57,505,114.33 0.46 3.54 57,637,970.59 288,817.96
PLU 3 11,345,845.49 0.34 2.66 11,482,987.46 403,358.74
PAM 2 80,822,394.05 0.23 1.77 80,933,821.75 484,468.24
PBA 2 5,359,123.93 0.23 1.77 5,539,123.03 782,604.78

Tabel IV.10 cost slope biaya pekerjaan akibat percepatan biaya lembur 2 jam
Normal Crashing Cost Slope
Crashin
Duras
Kode Durasi Biaya g Biaya
i
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
11,951,747.0
LPA 12,161,745.04 125,415.45
9 7 1.67 7.33
40,291,436.2
PRB 40,651,434.17 175,908.08
11 4 2.05 8.95
57,505,114.3
RABR 57,815,112.27 416,559.73
4 3 0.74 3.26
11,345,845.4
PLU 11,665,843.42 936,290.24
3 9 0.34 2.66
80,822,394.0
PAM 81,082,392.01 1,141,102.14
2 5 0.23 1.77
PBA 2 5,359,123.93 0.23 1.77 5,779,121.83 1,843,324.12

Tabel IV.11 cost slope biaya pekerjaan akibat percepatan biaya lembur 3 jam
Normal Crashing
Crashin Cost Slope
Duras
Kode Durasi Biaya g Biaya
i
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
11,951,747.0
LPA 12,281,743.88 158,887.35
9 7 2.08 6.92
40,291,436.2
PRB 40,857,147.27 222,855.86
11 4 2.54 8.46
57,505,114.3
RABR 57,992,253.95 527,734.59
4 3 0.92 3.08
11,345,845.4
PLU 11,848,699.38 726,344.51
3 9 0.69 2.31
80,822,394.0
PAM 81,230,962.27 885,231.13
2 5 0.46 1.54

54
PBA 2 5,359,123.93 0.46 1.54 6,019,120.63 1,429,992.85

Dari data di atas merupakan data hasil crashing seluruh krgiatan kritis yang memiliki
resource pekerja untuk pelaksanaan durasi total proyek dengan menambahkan 1 jam
lembur yang didapatkan durasi crashing maksimal yang ada yaitu 1,25 hari, untuk
penambahan 2 jam lembur didpatkan durasi crashing maksimal yang ada yaitu 2,05
hari sedangkan dengan menambahkan 3 jam lembur didapatkan durasi crashing
maksimal yang ada yaitu 2,54 hari dari semua pekerjaan kritis tersebut, selanjutnya
untuk menguji kemungkinan efisiensi crashing, dengan melakukan crashing ulang
dari cost slope terkceil pada tabel IV.9, IV.10 dan IV.11 merupakan urutan kegiatan-
kegiatan kritis hasil crashing yang diurutkan dari cost slope terkecil sampai terbesar.

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada selisih biaya normal dari masing-
masing kegiatan yang telah dilakukan crashing dengan biaya penambahan jam
lembur 1, 2 dan 3 jam sebagai berikut ini:

Contoh perhitungan selisih biaya pada Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm

Selisih biaya = biaya percepatan – biaya normal


¿ 40.445 .721,07−40.291 .436,24
¿ 154,284.83
Tabel IV.12 Selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal pada kondisi penambahan 1
jam lembur.

Normal Crashing
Crashing Duras Selisih
Kode Durasi Biaya Biaya
(Hari ) i
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
LPA 9 11,951,747.07 1.03 7.97 12,041,746.20 89,999.13
PRB 11 40,291,436.24 1.25 9.75 40,445,721.07 154,284.83
RABR 4 57,505,114.33 0.46 3.54 57,637,970.59 132,856.26
PLU 3 11,345,845.49 0.34 2.66 11,482,987.46 137,141.97
PAM 2 80,822,394.05 0.23 1.77 80,933,821.75 111,427.69

55
PBA 2 5,359,123.93 0.23 1.77 5,539,123.03 179,999.10

Tabel IV.13 Selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal pada kondisi penambahan 2
Jam lembur.

Normal Crashing Selisih


Crashin
Duras
Kode Durasi Biaya g Biaya
i
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
11,951,747.0
LPA 12,161,745.04
9 7 1.67 7.33 209,997.97
Normal Crashing Selisih
Crashin
Duras
Kode Durasi Biaya g Biaya
i
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
Tabel IV.13.a Lanjutan

40,291,436.2
PRB 40,651,434.17
11 4 2.05 8.95 359,997.92
57,505,114.3
RABR 57,815,112.27
4 3 0.74 3.26 309,997.94
11,345,845.4
PLU 11,665,843.42
3 9 0.34 2.66 319,997.93
80,822,394.0
PAM 81,082,392.01
2 5 0.23 1.77 259,997.95
PBA 2 5,359,123.93 0.23 1.77 5,779,121.83 419,997.90

Tabel IV.14 Selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal pada kondisi penambahan 3
jam lembur.

Normal Crashing
Crashin Selisih
Duras
Kode Durasi Biaya g Biaya
i
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp) (Rp)
11,951,747.0
LPA 12,281,743.88
9 7 2.08 6.92 329,996.81
40,291,436.2
PRB 40,857,147.27
11 4 2.54 8.46 565,711.02
57,505,114.3
RABR 57,992,253.95
4 3 0.92 3.08 487,139.62
11,345,845.4
PLU 11,848,699.38
3 9 0.69 2.31 502,853.89

56
80,822,394.0
PAM 81,230,962.27
2 5 0.46 1.54 408,568.22
PBA 2 5,359,123.93 0.46 1.54 6,019,120.63 659,996.70

Selanjut nya untuk perhitungan pengaruh terhadap biaya langsung dan tidak langsung
dan biaya total yang diakibatkan pertambahan jam lembur pada kondisi jam normal
dan dengan penambahan lembur 1, 2 dan 3 jam dapat dilihat dalam tabel IV.15, IV.16
dan IV.17.

Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard 4 mm


dibawah ini:

1. Kondisi Normal
Biaya langsung = 1.868.066.640,00
Biaya tidak langsung = 254.736.360,00
Biaya total = 1.868.066.640,00 + 254.736.360,00
= 2.122.803.000,00
2. Kondisi lembur 1 jam
Biaya langsung = biaya langsung + selisih biaya
= 1.868.628.065,03 + 154.284,8
= 1.868.782.349,85
Biaya tidak langsung = (1.819.545,43 : 140 ) x 137.49
= 250.169.300,97
Biaya total = 1.868.782.349,85 + 250.169.300,97
= 2.118.951.650,82

Tabel IV.15 Perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya total pada penambahan 1 jam
lembur

Biaya Tidak
Durasi Biaya Langsung Biaya Total
Kode Langsung
(Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
140 1,868,066,640.00 254,736,360.00 2,122,803,000.00
LPA 138.97 1,868,156,639.13 252,862,228.21 2,121,018,867.34
PRB 137.72 1,868,310,923.96 250,587,796.42 2,118,898,720.38

57
RABR 137.26 1,868,443,780.22 249,750,805.53 2,118,194,585.74
PLU 136.92 1,868,580,922.19 249,132,160.08 2,117,713,082.27
PAM 136.69 1,868,692,349.88 248,713,664.63 2,117,406,014.51
PBA 136.46 1,868,872,348.98 248,295,169.18 2,117,167,518.16

Dari tabel IV.15 di atas didapat data hasil analisis pada pengaruh dari biaya langsung,
biaya tidak langsung dan biaya total (Total Cost). Untuk 1 jam kerja lembur diatas
dapat disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Biaya Langsung
1,869,000,000.00

1,868,800,000.00

1,868,600,000.00

1,868,400,000.00

1,868,200,000.00

1,868,000,000.00

1,867,800,000.00

1,867,600,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Gambar IV.2 Grafik biaya langsung akibat penambahan jam lembur 1 jam
Biaya Tidak Langsung

256,000,000.00

254,000,000.00

252,000,000.00

250,000,000.00

248,000,000.00

246,000,000.00

244,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Gambar IV.3 Grafik biaya tidak langsung akibat penambahan jam lembur 1 jam

58
Biaya Total
2,124,000,000.00

2,123,000,000.00

2,122,000,000.00

2,121,000,000.00

2,120,000,000.00

2,119,000,000.00

2,118,000,000.00

2,117,000,000.00

2,116,000,000.00

2,115,000,000.00

2,114,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Gambar IV.4 Grafik biaya total akibat penambahan jam lembur 1 jam

2,124,000,0...
2,122,000,0...
2,120,000,0...
2,118,000,0...
2,116,000,0...
1,869,000,0...
2,114,000,0... 256,000,0...
136 136 137 137 138 138 139 139 140 140
1,868,800,0...
254,000,0...
1,868,600,0...
252,000,0...
1,868,400,0...
1,868,200,0... 250,000,0...
1,868,000,0... 248,000,0...
1,867,800,0... 246,000,0...
1,867,600,0...
136 136
136 136 137
137 137
137 138
138 138
138 139
139 139
139 140 140244,000,0...
140 140
Keterangan: Biaya Langsung

Biaya Tidak Langsung

Biaya Total

59
Gambar IV.5 Grafik hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat
penambahan jam lembur 1 jam.

Tabel IV.16 Perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya total pada penambahan 2 jam
lembur

Biaya Tidak
Durasi Biaya Langsung Biaya Total
Kode Langsung
(Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
140 1,868,066,640.00 254,736,360.00 2,122,803,000.00
LPA 138.33 1,868,276,637.97 251,689,679.28 2,119,966,317.25
PRB 136.28 1,868,636,635.90 247,965,958.41 2,116,602,594.30
RABR 135.53 1,868,946,633.84 246,611,878.09 2,115,558,511.92
PLU 135.19 1,869,266,631.77 245,990,008.13 2,115,256,639.89
PAM 134.97 1,869,526,629.72 245,575,428.16 2,115,102,057.88
Tabel IV.16.a Lanjutan
Durasi Biaya Tidak
Kode Biaya Langsung Total Biaya
(Hari) Langsung (Rp)
PBA 134.74 1,869,946,627.62 245,160,848.19 2,115,107,475.81

Biaya Langsung
1,870,500,000.00

1,870,000,000.00

1,869,500,000.00

1,869,000,000.00

1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00
134 135 136 137 138 139 140 141

Dari tabel IV.16 di atas didapat data hasil analisis pada pengaruh dari biaya langsung,
biaya tidak langsung dan biaya total (Total Cost). Untuk 2 jam kerja lembur diatas
dapat disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar IV.6 Grafik biaya langsung akibat penambahan jam lembur 2 jam

60
Biaya Tidak Langsung
256,000,000.00

254,000,000.00

252,000,000.00

250,000,000.00

248,000,000.00

246,000,000.00

244,000,000.00

242,000,000.00

240,000,000.00
134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.7 Grafik biaya tidak langsung akibat penambahan jam lembur 2 jam

Biaya Total
2,124,000,000.00

2,122,000,000.00

2,120,000,000.00

2,118,000,000.00

2,116,000,000.00

2,114,000,000.00

2,112,000,000.00

2,110,000,000.00
134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.8 Grafik biaya total akibat penambahan jam lembur 2 jam

2,125,000,000.00

2,120,000,000.00

2,115,000,000.00

2,110,000,000.00
134 135 136 137 138 139 140 141
1,871,000,000.00 260,000,000.00
61

1,870,000,000.00 255,000,000.00
1,868,000,000.00 245,000,000.00
1,867,000,000.00 240,000,000.00
134 135134 136
135 137
136 138
137 139
138 140
139 141
140 141

Keterangan: Biaya Langsung

Biaya Tidak Langsung

Biaya Total

Gambar IV.9 Grafik hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat
penambahan jam lembur 2 jam.

Tabel IV.17 Perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya total pada penambahan 3 jam
lembur
Biaya Tidak
Durasi Biaya Langsung Biaya Total
Kode Langsung
(Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
140 1,868,066,640.00 254,736,360.00 2,122,803,000.00
LPA 137.92 1,868,396,636.81 250,957,304.11 2,119,353,940.92
PRB 135.38 1,868,962,347.84 246,338,458.02 2,115,300,805.86
RABR 134.46 1,869,449,487.46 244,658,877.63 2,114,108,365.08
PLU 133.77 1,869,952,341.35 243,399,192.33 2,113,351,533.67
PAM 133.31 1,870,360,909.56 242,559,402.13 2,112,920,311.69
PBA 132.85 1,871,020,906.26 241,719,611.93 2,112,740,518.19

62
Biaya Langsung
1,871,500,000.00

1,871,000,000.00

1,870,500,000.00

1,870,000,000.00

1,869,500,000.00

1,869,000,000.00

1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00

1,866,500,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Dari tabel IV.17 di atas didapat data hasil analisis pada pengaruh dari biaya langsung,
biaya tidak langsung dan biaya total (Total Cost). Untuk 3 jam kerja lembur diatas
dapat disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV.10 Grafik biaya langsung akibat penambahan jam lembur 3 jam
Biaya Tidak Langsung
260,000,000.00

255,000,000.00

250,000,000.00

245,000,000.00

240,000,000.00

235,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.11 Grafik biaya tidak langsung akibat penambahan jam lembur 3 jam

Biaya Total
2,124,000,000.00

2,122,000,000.00

2,120,000,000.00

2,118,000,000.00

2,116,000,000.00

2,114,000,000.00

2,112,000,000.00

2,110,000,000.00

2,108,000,000.00

2,106,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.12 Grafik biaya total akibat penambahan jam lembur 3 jam

2,125,000,000.00
2,120,000,000.00
2,115,000,000.00
2,110,000,000.00 63

2,105,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141260,000,0...
255,000,0...
1,870,000,000.00 250,000,0...
245,000,0...
1,868,000,000.00
240,000,0...
1,866,000,000.00 235,000,0...
132 133 132134 133
135134136
135 137
136 137
138 138
139139140
140 141
141

Keterangan: Biaya Langsung

Biaya Tidak Langsung

Biaya Total

Gambar IV.13 Grafik hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat
penambahan jam lembur 3 jam.

Kemudian dari hasil tabel IV.15, IV.16 dan IV.17 dapat membuat tabel efisiensi biaya
upah pekerja dan efisiensi waktu proyek dengan penambahan jam lembur dengan cara
sebagai berikut.

1. Untuk lembur 1 jam


a. Efisiensi waktu proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm.

Rumus : ( Durasi Normal−Durasi


Durasi Normal
Crashing
)× 100
140−137.72
Et ¿ ( )× 100=1,63 %
140
b. Efisiensi biaya proyek

64
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm.

Rumus : ( Total BiayaTotal


Proyek−Total Biaya Crashing
Biaya Proyek )× 100
Rp 2,122,803,000.00−Rp 2,118,898,720.38
Ec ¿ ( ) ×100 %=0,18 %
Rp2,122,803,000.00
2. Untuk lembur 2 jam
a. Efisiensi waktu proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm.

Et ¿ ( 140−136.28
140 ) ×100=2,66 %
b. Efisiensi biaya proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm.

Ec ¿ ( Rp 2,122,803,000.00−Rp 2,116,602,594.39
Rp2,122,803,000.00 ) ×100 %=0,29 %
3. Untuk lembur 3 jam
a. Efisiensi waktu proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm.

Et ¿ ( 140−135.38
140 ) ×100=3,30 %
b. Efisiensi biaya proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond
Kalsiboard 4 mm.

Ec ¿ ( Rp 2,122,803,000.00−Rp 2,115,300,805.86
Rp2,122,803,000.00 ) ×100 %=0,35 %
Hasil perhitungan efisiensi waktu dan biaya seluruhnya untuk penambahan lembur 1,
2 dan 3 jam dapat dilihat pada tabel IV.18, IV.19 dan IV.20

65
Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
138.97 0.74 0.08
137.72 1.63 0.18
137.26 1.96 0.22
136.92 2.2 0.24
136.69 2.36 0.25
136.46 2.53 0.27
Tabel IV.18 Efisiensi waktu dan biaya lembur pada penambahan 1 jam

Tabel IV.19 Efisiensi waktu dan biaya lembur pada penambahan 2 jam

Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
138.32 1.20 0.13
136.27 2.66 0.29
135.53 3.19 0.34
135.19 3.43 0.36
134.96 3.60 0.36
134.73 3.76 0.36

Tabel IV.20 Efisiensi waktu dan biaya lembur pada penambahan 3 jam

Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
137.92 1.48 0.16
135.38 3.30 0.35
134.46 3.96 0.41
133.76 4.45 0.45
133.30 4.78 0.47
132.84 5.11 0.47

66
Kemudian dari tabel efisiensi IV.18, IV.19 dan IV.20 diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya dan waktu pelaksanaan yang dipercepat akibat penambahan jam kerja lembur
dengan efisien waktu yang paling besar di dapat pada penambahan jam kerja lembur
3 yaitu sebesar 5.11% dengan durasi normal 140 Hari dan durasi crashing 132.84 hari
dengan efisiensi biaya sebesar 0,47%, jadi pada proyek ini semakin besar
penambahan jam kerja lembur semakin besar nilai efisiensi waktu dan biaya nya
sehingga lebih efisien menggunakan penambahan jam kerja lembur 3 dibandingkan
penambahan jam kerja lembur 1 ataupun penambahan jam kerja lembur 2.

Dari tabel di atas didapatakan hasil dari penambahan tiap jam lembur yang kemudian
dapat dibandingkan antara durasi percepatan dan biaya totalnya yang dapat dilihat
dari tabel berikut ini:

Tabel IV.21 perbandingan antara biaya total dengan variasi penambahan jam lembur
No Penambahan Jam Kerja Durasi Optimal Total Biaya
(Jam) (Hari) (Rp)
1 1 Jam 136,46 Rp. 2,117,167,518.16
2 2 Jam 134,97 Rp. 2,115,102,057.88
3 3 Jam 132,85 Rp. 2,112,740,518.19

IV.4.2 Penambahan Tenaga Kerja

Penambahan tenaga kerja dilakukan dengan cara menghitung ulang kebutuhan tenaga
kerja dari masing-masing kegiatan berdasarkan durasi percepatan atau durasi
crashing yang akan dilakukan dengan tanpa melakukan penambahan jam kerja per
hari, contoh perhitungan penambahan pekerja dan biaya penambahan pekerja pada
Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard 4 mm di bawah ini

a. Perhitungan penambahan tenaga kerja berdasarkan durasi normal


Volume = 381.23
Durasi normal = 11 hari

67
Kapasitas tenaga kerja per 1m3 adalah
Pekerja = 0,1000 OH @ Rp. 80.000
Tukang = 0,0500 OH @ Rp. 105.000
Kepalatukang = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Mandor = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Dengan OH = orang per hari
Perhitungan jumlah tenaga kerja
(koefisien tenaga kerja× volume)
Jumlah tenaga kerja =
durasi normal
( 0,100× 381,23 )
Jumlah pekerja = =3,46
11
Upah pekerja = 3,46 ×80,000=Rp 277,258.18
0,005× 381,23
Jumlah mandor = =1,73
11
Upah mandor = 1,73 ×110,000=Rp190,615.00
0,050× 381,23
Jumlah tukang = =17,32
11
Upah tukang = 17,32× 105,000=Rp1,732,863.64
0,005× 381,23
Jumlah kepala tukang = =1,73
11
Upah kepala tukang = 1,73 ×110,000=Rp190,615.00
Jadi upah tenaga kerja dengan durasi normal (11 hari)
( Rp 277,258.18 + Rp 190,615.18 + Rp 1,732,863.64 + Rp 190,615.00 )
Total = Rp 2,391,352.00
Total durasi normal = Total x Durasi normal
= 2,391,352× 11=26,304,870.00

b. Perhitungan penambahan tenaga kerja 1 jam


Volume = 381.23
Durasi normal = 9,8 hari
Kapasitas tenaga kerja per 1m3 adalah
Pekerja = 0,1000 OH @ Rp. 80.000

68
Tukang = 0,0500 OH @ Rp. 105.000
Kepalatukang = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Mandor = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Dengan OH = orang per hari
Perhitungan jumlah tenaga kerja
(koefisien tenaga kerja× volume)
Jumlah tenaga kerja =
durasi normal
( 0,100× 381,23 )
Jumlah pekerja = =3,89
9.8
Upah pekerja = 3,89 ×80,000=Rp320,000
0,005× 381,23
Jumlah mandor = =1,94
9,8
Upah mandor = 1,94 ×110,000=Rp 220,000.00
0,050× 381,23
Jumlah tukang = =19,45
9,8
Upah tukang = 19,45 ×105,000=Rp1,900,000.00
0,005× 381,23
Jumlah kepala tukang = =1,94
9,8
Upah kepala tukang = 1,94 ×110,000=Rp 220,000.00
Jadi upah tenaga kerja dengan durasi 1 jam ( 9,8 hari )
( Rp 320,000 + Rp 220,000 + Rp 1,900,000 + Rp 220,000 )
Total = Rp 2,660,000
Total durasi normal = Total x Durasi 1 jam
= 2,660,000 ×9,8=26,068,000

c. Perhitungan penambahan tenaga kerja 2 jam


Volume = 381.23
Durasi normal = 9 hari
Kapasitas tenaga kerja per 1m3 adalah
Pekerja = 0,1000 OH @ Rp. 80.000
Tukang = 0,0500 OH @ Rp. 105.000
Kepalatukang = 0.0050 OH @ Rp. 110.000

69
Mandor = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Dengan OH = orang per hari
Perhitungan jumlah tenaga kerja
(koefisien tenaga kerja× volume)
Jumlah tenaga kerja =
durasi normal
( 0,100× 381,23 )
Jumlah pekerja = =4,23
9
Upah pekerja = 4,23 × 80,000=Rp 320,000.00
0,005× 381,23
Jumlah mandor = =2,11
9
Upah mandor = 2,11 ×110,000=Rp 220,000.00
0,050× 381,23
Jumlah tukang = =21 , ,17
9
Upah tukang = 21,17 ×105,000=Rp2,100,000.00
0,005× 381,23
Jumlah kepala tukang = =2,11
9
Upah kepala tukang = 2,11 ×110,000=Rp 220,000.00
Jadi upah tenaga kerja dengan durasi 2 jam (9 hari)
(Rp 320,000.00 + Rp 220,000.00 + Rp 2,100,000.00 + Rp 220,000.00)
Total = Rp 2,860,000.00
Total durasi normal = Total x Durasi 2 jam
= 2,860,000.00 ×9=25,740,000.00

d. Perhitungan penambahan tenaga kerja 3 jam


Volume = 381.23
Durasi normal = 8,5 hari
Kapasitas tenaga kerja per 1m3 adalah
Pekerja = 0,1000 OH @ Rp. 80.000
Tukang = 0,0500 OH @ Rp. 105.000
Kepalatukang = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Mandor = 0.0050 OH @ Rp. 110.000
Dengan OH = orang per hari

70
Perhitungan jumlah tenaga kerja
(koefisien tenaga kerja× volume)
Jumlah tenaga kerja =
durasi normal
( 0,100× 381,23 )
Jumlah pekerja = =4,48
8,5
Upah pekerja = 4,48 × 80,000=Rp 320,000.00
0,005× 381,23
Jumlah mandor = =2,24
8,5
Upah mandor = 2,24 × 110,000=Rp 220,000.00
0,050× 381,23
Jumlah tukang = =22,42
8,5
Upah tukang = 22,42 ×105,000=Rp2,200,000.00
0,005× 381,23
Jumlah kepala tukang = =2,24
8,5
Upah kepala tukang = 2,24 × 110,000=Rp 220,000.00
Jadi upah tenaga kerja dengan durasi 3 jam (8,5 hari)
(Rp 320,000.00 + Rp 220,000.00 + Rp 2,200,000.00 + Rp 220,000.00)
Total = Rp 2,960,000.00
Total durasi normal = Total x Durasi 3 jam
= 2,960,000.00 ×8,5=25,160,000.00

e. Perhitungan selisih biaya percepatan dan biaya normal


Selisih biaya = biaya percepatan – biaya normal
= Rp 26,068,000.00 – Rp 26,304,000.00
= Rp 236,870.00
Perhitungan selisih biaya pekerjaan disajikan dalam tabel IV.20, IV.21 dan IV.22
selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal sebagai berikut:

Tabel IV.22 selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal pada kondisi penambahan
tenaga kerja 1

Normal Percepatan
Crashing
Kode Durasi Biaya Durasi Biaya Selisih
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp)

71
LPA 9 5,310,000.00 1.03 7.97 4,213,674.80 (1,096,325.20)
PRB 11 26,304,870.00 1.25 9.75 26,068,000.00 (236,870.00)
RABR 4 9,200,000.00 0.46 3.54 9,240,000.00 40,000.00
PLU 3 2,400,000.00 0.34 2.66 2,758,000.00 358,000.00
PAM 2 9,080,000.00 0.23 1.77 9,324,000.00 244,000.00
PBA 2 1,683,000.00 0.23 1.77 1,827,000.00 144,000.00

Tabel IV.23 selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal pada kondisi penambahan
tenaga kerja 2

Normal Percepatan Selisih


Crashing
Kode Durasi Biaya Durasi Biaya
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp)
(1,008,165.20
LPA
9 5,310,000.00 1.67 7.33 4,301,834.80 )
PRB 11 26,304,870.00 2.05 8.95 25,740,000.00 (564,870.00)
RABR 4 9,200,000.00 0.74 3.26 9,306,000.00 106,000.00
PLU 3 2,400,000.00 0.34 2.66 2,659,500.00 259,500.00
PAM 2 9,080,000.00 0.23 1.77 9,256,500.00 176,500.00
PBA 2 1,683,000.00 0.23 1.77 2,160,000.00 477,000.00

Tabel IV.24 selisih biaya antara biaya percepatan dengan biaya normal pada kondisi penambahan
tenaga kerja 3

Normal Percepatan Selisih


Crashing
Kode Durasi Biaya Durasi Biaya
(Hari )
(Hari) (Rp) (Hari) (Rp)
LPA 9 5,310,000.00 2.08 6.92 4,317,664.80 (992,335.20)
(1,144,870.00
PRB
11 26,304,870.00 2.54 8.46 25,160,000.00 )
RABR 4 9,200,000.00 0.92 3.08 9,300,000.00 100,000.00
PLU 3 2,400,000.00 0.69 2.31 2,507,000.00 107,000.00
PAM 2 9,080,000.00 0.46 1.54 9,240,000.00 160,000.00
PBA 2 1,683,000.00 0.46 1.54 1,920,000.00 237,000.00

Dari hasil data tabel IV.22, IV.23 dan IV.24 selisih biaya antara biaya percepatan
dengan biaya normal diperoleh selisih biaya dari masing-masing kegiatan yang telah
dianalisi dengan penambahan tenaga kerja sesuai kebutuhan percepatan yang

72
dilakukan. Perhitungan dari pengaruh biaya langsung dan tidak langsung dilakukakn
dengan cara berikut ini:

Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

1. Kondisi normal
Biaya langsung = Rp. 1,868,066,640.00
Biaya tidak langsung = Rp. 254,736,360.00
Biaya total = Rp. 1,868,066,640.00 + Rp. 2554,736.00
= Rp. 2,122,803,000.00
2. Kondisi tenaga kerja 1
Biaya langsung = biaya langsung + selisih biaya
= Rp. 1,866,970,314.80 + Rp. -236,870.00
= Rp. 1,866,733,444.80
Biaya tidak langsung = (Rp. 252,862.228.21 / 138,97 ) × 137,72
= Rp. 250,587,796.42
Biaya total = Rp. 1,866,773,444.80+ Rp. 250,587,796.42
= Rp. 2,117,321,241.22

Selanjut nya untuk pengaruh biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya total
dapat dilihat pada Tabel IV.25, IV.26 dan IV.27.

Tabel IV.25 perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat penambahan
tenaga kerja 1.
Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya
Kode Durasi
(Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
1,868,066,640.0
140 0 254,736,360.00 2,122,803,000.00
1,866,970,314.8
LPA
138.97 0 252,862,228.21 2,119,832,543.01
1,866,733,444.8
PRB
137.72 0 250,587,796.42 2,117,321,241.22
1,866,773,444.8
RABR
137.26 0 249,750,805.53 2,116,524,250.33
Tabel IV.25.a Lanjutan
Kode Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya

73
(Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
1,867,131,444.8
PLU
136.92 0 249,132,160.08 2,116,263,604.88
1,867,375,444.8
PAM
136.69 0 248,713,664.63 2,116,089,109.43
1,867,519,444.8
PBA
136.46 0 248,295,169.18 2,115,814,613.98

Dari tabel IV.25 di atas didapat data hasil analisis pada pengaruh dari biaya langsung,
biaya tidak langsung dan biaya total (Total Cost). Untuk tenaga kerja 1 diatas dapat
disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Biaya Langsung
1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00

1,866,500,000.00

1,866,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Gambar IV.14 Grafik biaya langsung akibat penambahan tenaga kerja 1


Biaya Tidak Langsung
256,000,000.00

254,000,000.00

252,000,000.00

250,000,000.00

248,000,000.00

246,000,000.00

244,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Gambar IV.15 Grafik biaya tidak langsung akibat penambahan tenaga kerja 1

74
Total Biaya
2,124,000,000.00

2,122,000,000.00

2,120,000,000.00

2,118,000,000.00

2,116,000,000.00

2,114,000,000.00

2,112,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Gambar IV.16 Grafik biaya total akibat penambahan tenaga kerja 1

2,124,000,000.00

2,122,000,000.00

2,120,000,000.00

2,118,000,000.00

2,116,000,000.00

2,114,000,000.00

2,112,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

75
1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00

1,866,500,000.00

1,866,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

256,000,000.00

254,000,000.00

252,000,000.00

250,000,000.00

248,000,000.00

246,000,000.00

244,000,000.00
136 136.5 137 137.5 138 138.5 139 139.5 140 140.5

Keterangan: Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Biaya Total

Gambar IV.17 Grafik hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat
penambahan tenaga kerja 1.

76
Tabel IV.26 perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat penambahan
tenaga kerja 2.
Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya
Kode (Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
140 1,868,066,640.00 254,736,360.00 2,122,803,000.00
LPA 138.33 1,867,058,474.80 251,689,679.28 2,118,748,154.08
PRB 136.28 1,866,493,604.80 247,965,958.41 2,114,459,563.21
RABR 135.53 1,866,599,604.80 246,611,878.09 2,113,211,482.89
PLU 135.19 1,866,859,104.80 245,990,008.13 2,112,849,112.93
PAM 133.42 1,867,035,604.80 242,765,497.24 2,109,801,102.04
PBA 133.19 1,867,512,604.80 242,350,917.27 2,109,863,522.07

Dari tabel IV.26 di atas didapat data hasil analisis pada pengaruh dari biaya langsung,
biaya tidak langsung dan biaya total (Total Cost). Untuk tenaga kerja 2 diatas dapat
disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Biaya Langsung
1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00

1,866,500,000.00

1,866,000,000.00

1,865,500,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.18 Grafik biaya langsung akibat penambahan tenaga kerja 2


Biaya Tidak Langsung
256,000,000.00

254,000,000.00

252,000,000.00

250,000,000.00

248,000,000.00

246,000,000.00

244,000,000.00

242,000,000.00

240,000,000.00

238,000,000.00

236,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.19 Grafik biaya tidak langsung akibat penambahan tenaga kerja 2

77
Total Biaya
2,125,000,000.00

2,120,000,000.00

2,115,000,000.00

2,110,000,000.00

2,105,000,000.00

2,100,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.20 Grafik biaya total akibat penambahan tenaga kerja 2


Total Biaya
2,125,000,000.00

2,120,000,000.00

2,115,000,000.00

2,110,000,000.00

2,105,000,000.00

2,100,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00

1,866,500,000.00

1,866,000,000.00

1,865,500,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

78
256,000,000.00

254,000,000.00

252,000,000.00

250,000,000.00

248,000,000.00

246,000,000.00

244,000,000.00

242,000,000.00

240,000,000.00

238,000,000.00

236,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Keterangan: Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Biaya Total

Gambar IV.21 Grafik hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat
penambahan tenaga kerja 2.

Tabel IV.27 perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat penambahan
tenaga kerja 3.
Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya
Kode
(Hari) (Rp) (Rp) (Rp)
140 1,868,066,640.00 254,736,360.00 2,122,803,000.00
LPA 137.92 1,867,074,304.80 250,957,304.11 2,118,031,608.91
PRB 135.38 1,865,929,434.80 246,338,458.02 2,112,267,892.82
RABR 134.46 1,866,029,434.80 244,658,877.63 2,110,688,312.43
PLU 133.77 1,866,136,434.80 243,399,192.33 2,109,535,627.13
PAM 133.31 1,866,296,434.80 242,559,402.13 2,108,855,836.93
PBA 132.85 1,866,533,434.80 241,719,611.93 2,108,253,046.73

79
Dari tabel IV.27 di atas didapat data hasil analisis pada pengaruh dari biaya langsung,
biaya tidak langsung dan biaya total (Total Cost). Untuk tenaga kerja 3 diatas dapat
disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Biaya Langsung
1,868,500,000.00

1,868,000,000.00

1,867,500,000.00

1,867,000,000.00

1,866,500,000.00

1,866,000,000.00

1,865,500,000.00

1,865,000,000.00

1,864,500,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.22 Grafik biaya langsung akibat penambahan tenaga kerja 3


Biaya Tidak Langsung
260,000,000.00

255,000,000.00

250,000,000.00

245,000,000.00

240,000,000.00

235,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.22 Grafik biaya tidak langsung akibat penambahan tenaga kerja 3

Total Biaya
2,125,000,000.00

2,120,000,000.00

2,115,000,000.00

2,110,000,000.00

2,105,000,000.00

2,100,000,000.00
132 133 134 135 136 137 138 139 140 141

Gambar IV.23 Grafik biaya total akibat penambahan tenaga kerja 3

80
2,125,000,000.00
2,120,000,000.00
2,115,000,000.00
2,110,000,000.00
2,105,000,000.00
2,100,000,000.00
1,870,000,000.00132 133 134 135 136 137 138 139 140 141260,000,0...
255,000,0...
1,868,000,000.00
250,000,0...
1,866,000,000.00 245,000,0...
240,000,0...
1,864,000,000.00 235,000,0...
132 133 134132 133
135 134
136135137
136 137
138 138
139 139 140 141
140 141

Keterangan: Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Biaya Total

Gambar IV.24 Grafik hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total akibat
penambahan tenaga kerja 3.

Kemudian dari hasil tabel IV.25, IV.26 dan IV.27 dapat membuat tabel efisiensi biaya
upah pekerja dan efisiensi waktu proyek dengan penambahan tenaga kerja dengan
cara sebagai berikut.

Perhitungan efisiensi biaya pekerja dan biaya efisiensi waktu proyek dengan
penambahan tenaga kerja dengan cara sebagai berikut:

1. Tenaga kerja 1
a. Efisiensi waktu proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

Rumus : ( Durasi Normal−Durasi


Durasi Normal
Crashing
)× 100

81
Et = ( 140−137,72
140 ) ×100 %=1,63 %
b. Efisiensi biaya proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

Rumus : ( Biaya Normal−Total Biaya Crashing


Biaya Normal )× 100
Rp2,122,803,000.00−Rp2,119,987,631.62
Ec = ( )=×100 %=0,13 %
Rp 2,122,803,000.00
2. Tenaga kerja 2
a. Efisiensi waktu proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

Et = ( 140−136,26
140 )× 100 %=2,66 %
b. Efisiensi biaya proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

Ec = ( Rp2,122,803,000.00−Rp2,117,605,633.61
Rp 2,122,803,000.00 )=×100 %=0,24 %
3. Tenaga kerja 3
a. Efisiensi waktu proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

Et = ( 140−135,38
140 )× 100 %=3,30 %
b. Efisiensi biaya proyek
Contoh perhitungan Pekerjaan Rangka Besi Hollow + Plafond Kalsiboard

Ec = ( Rp2,122,803,000.00−Rp2,116,542,303.22
Rp 2,122,803,000.00 )=×100 %=0,29 %
Hasil perhitungan biaya dan waktu pada setiap durasi crashing yang telah dilakukan
dapat dilihat pada tabel IV.28, IV.29 dan IV.230 sebagai berikut.

Tabel IV.28 Efisiensi biaya dan waktu akibat penambahan tenaga kerja 1

82
Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
138.97 0.74 0.14
137.72 1.63 0.26
137.26 1.96 0.30
136.92 2.20 0.31
136.69 2.36 0.32
136.46 2.53 0.33

Tabel IV.29 Efisiensi biaya dan waktu akibat penambahan tenaga kerja 2

Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
138.33 1.20 0.19
136.28 2.66 0.39
135.53 3.19 0.45
135.19 3.43 0.47
133.42 4.70 0.61
133.19 4.86 0.61

Tabel IV.30 Efisiensi biaya dan waktu akibat penambahan tenaga kerja 3

Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
Tabel IV.30.a Lanjutan

Durasi (Hari) Efisiensi Waktu (%) Efisiensi Biaya (%)

140 0 0
137.92 1.48 0.22
135.38 3.30 0.50
134.46 3.96 0.57
133.76 4.45 0.62
133.30 4.78 0.66
132.84 5.11 0.69

83
Kemudian dari tabel efisiensi IV.28, IV.29 dan IV.30 diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya dan waktu pelaksanaan yang dipercepat akibat penambahan jam kerja lembur
dengan efisien waktu yang paling besar di dapat pada penambahan jam kerja lembur
3 yaitu sebesar 5.11% dengan durasi normal 140 Hari dan durasi crashing 132.85 hari
dengan efisiensi biaya sebesar 0,54%, jadi pada proyek ini semakin besar
penambahan jam kerja lembur semakin besar nilai efisiensi waktu dan biaya nya
sehingga lebih efisien menggunakan penambahan jam kerja lembur 3 dibandingkan
penambahan jam kerja lembur 1 ataupun penambahan jam kerja lembur 2.

Tabel IV.31 Biaya dan waktu optimal penambahan tenaga kerja


No Penambahan Tenaga Durasi Optimal Total Biaya
Kerja (Hari) (Rp)
1 1 136,46 Rp. 2,115,814,613.98
2 2 133,19 Rp. 2,109,863,522.07
3 3 132,85 Rp. 2,108,253,046.73

Kemudian dari tabel IV.31 diatas dapat kita ketahui bahwa biaya optimum terdapat
pada penambahan tenaga kerja 3 dengan mempersingkat waktu pelaksanaan 133,19
Hari dengan total biaya Rp. 2,110,971,592.47.

IV.4.3 Biaya Total Jam Lembur dan Penambahan Tenaga Kerja

Setelah melakukan perhitungan didapat perbedaan antara biaya total akibat


penambahan jam kerja (lembur) dan biaya total akibat penambahan tenaga kerja,
seperti yang di tampilakan pada tabel IV.30, IV.31 dan IV.32 biaya akibat
penambahan lembur dan penambahan tenaga kerja.

Tabel IV.32 Perbandingan biaya akibat penambahan jam lembur 1 jam dan penambahan tenaga
kerja 1
Durasi Biaya Total
140 Lembur 1 jam (Rp) Tenaga Kerja 1 (Rp)
138.97 2,121,018,867.34 2,119,832,543.01

84
137.72 2,118,898,720.38 2,117,321,241.22
137.26 2,118,194,585.74 2,116,524,250.33
136.92 2,117,713,082.27 2,116,263,604.88
136.69 2,117,406,014.51 2,116,089,109.43
136.46 2,117,167,518.16 2,115,814,613.98

Tabel IV.33 Perbandingan biaya akibat penambahan jam lembur 2 jam dan penambahan tenaga
kerja 2
Durasi Biaya Total
140 Lembur 2 jam (Rp) Tenaga Kerja 2 (Rp)
139.26 2,119,966,317.25 2,118,748,154.08
139.03 2,116,602,594.30 2,114,459,563.21
138.80 2,115,558,511.92 2,113,211,482.89
138.46 2,115,256,639.89 2,112,849,112.93
136.41 2,115,102,057.88 2,109,801,102.04
134.74 2,115,107,475.81 2,109,863,522.07

Tabel IV.34 Perbandingan biaya akibat penambahan jam lembur 3 jam dan penambahan tenaga
kerja 3
Durasi Biaya Total
140 Lembur 3 jam (Rp) Tenaga Kerja 3 (Rp)
139.08 2,119,353,940.92 2,118,031,608.91
138.62 2,115,300,805.86 2,112,267,892.82
138.15 2,114,108,365.08 2,110,688,312.43
137.46 2,113,351,533.67 2,109,535,627.13
134.92 2,112,920,311.69 2,108,855,836.93

Tabel IV.34.a Lanjutan


Durasi Biaya Total
140 Lembur 3 jam (Rp) Tenaga Kerja 3 (Rp)
132.85 2,112,740,518.19 2,108,253,046.73

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara biaya penambahan
jam kerja (lembur) dengan penambahan tenaga kerja, biaya di atas adalah biaya yang
langsung dibebankan kepada proyek sesuai urutan dari item pekerjaan berdasarkan
cost slope. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tenaga kerja 1 jam, 2 jam dan 3
jam lebih efisien dari segi biaya dengan durasi percepatan yang sama dengan
penambahan jam lembur 1 jam, 2 jam dan3 jam.

85
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimplan

Berdasarkan hasil data analisis percepatan proyek yang dilakukan pada proyek
pembangun Gedung Sekolah Dasar 003 Kab. Penajam Paser Utara yang terletak
dikecamatan Waru, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Dasar 003 dengan penambahan 1 jam
kerja lembur didapatkan waktu dan biaya optimum dengan durasi crashing dan
efisiensi sebesar 136,46 hari (2,53%) dengan total biaya sebesar Rp.

86
2,117,167,518.16 (0,27%), sedangkan pada penambahan 2 jam kerja lembur
didapatkan waktu dan biaya optimum dengan durasi crashing dan efisiensi sebesar
136,41 hari (3,60%) dengan total biaya sebesar Rp. 2,115,102,057.88 (0,36%) dan
untuk penambahan 3 jam lembur didapatkan waktu dan biaya optimum dengan
durasi crashing dan efisiens sebesar 132,85 hari (5,11%) dengan total biaya biaya
sebesar Rp. 2,112,740,518.19 (0,47).

2. Pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Dasar 003 dengan penambahan


tenaga kerja 1 didapatkan waktu dan biaya optimum dengan durasi crashing dan
efisiensi sebesar 136,46 hari (2,53%) dengan total biaya sebesar Rp.
2,115,814,613.98 (0,33%), sedangkan pada penambahan tenaga kerja 2 didapatkan
waktu dan biaya optimum dengan durasi crashing dan efisiensi sebesar 136,41hari
(4,70%) dengan total biaya sebesar Rp. 2,109,801,102.04 (0,61%) dan untuk
penambahan tenaga kerja 3 didapatkan waktu dan biaya optimum dengan durasi
crashing dan efisiens sebesar 132,85 hari (5,11%) dengan total biaya biaya sebesar
Rp. 2,108,253,046.73 (0,69%).

3. Dari hasil penambahan jam kerja lembur dan tenaga kerja didapatkan biaya
termurah pada penambahan 3 jam lembur dengan durasi 132,85 hari dengan total
biaya sebesar Rp. 2,112,740,518.19, sedangkan untuk penambahan tenaga kerja
didapatkan biaya termurah padan penambahan tenaga kerja 3 dengan durasi
132,85 hari dengan total biaya sebesar 2,108,253,046.73.
4. Dari hasil penambahan jam kerja lembur dan tenaga kerja dapat disimpulkan
bahwa dengan penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan
penambahan jam kerja lembur dan biaya yang dikelurkan juga lebih murah dari
biaya normal proyek.

V.2 Saran

87
1. Untuk membuat hubungan antar pekerjaan dalam Microsoft Project hendaknya
berdasarkan metode konstruksi proyek dan dilakukan secara cermat dan teliti agar
diperoleh hasil analisis yang akurat.
2. Harus memiliki data yang lengkap agar bisa megetahui perbandingan yang akurat
dari hasil program Microsoft Project.

Daftar Pustaka

Kisworo, R. W., Fajar Sri Handayani, & Sunarmasto. (2017). Analisis Percepatan
Proyek Menggunakan Metode Time Cost Trade Off Dengan Penambahan
Jam kerja Lembur Dan Jumlah Alat.

M.Fauzan, Burhanuddin, & Zulfahmi. (2016). Optimalisasi Rencana Anggaran Biaya


Dan Waktu Pelaksanaan Dengan Precendece Diagram Method (PDM),
Volume 6 No 2.

88
Maddepungeng, A., Irma Suryan, & Dede Hermawan. (2015). Analisis Optimasi
Biaya dan Waktu Dengan Metode TCTO ( Time Cost Trade Off), Volime 4 No
1.

Priyo, M., & Muhammad Raa'uf Aulia. (2015). Aplikasi Metode Time Cost Trade Off
pada Proyek Konstruksi, Volume 18 No 1.

saputra, I. G. (2001). Penjadwalan Pro yek Dengan Precendece Diagram Method


(PDM) Dan Ranked Position Weight Method (RPWM), Volume 15 No 1.

Setiawan, b. b. (2012, Desember 1). Analisis Pertukaran Waktu Dan Biaya Dengan
Metode Time Cost Trade Off (TCTO) Pada Proyek Pembangunan Gedung di
Jakarta, Vol. 4 No. 1.

Suherman, & Amarina Ilma. (2016). Analisis Penjadwalan Proyek Menggunakan


PDM dan Pert Serta Crash Project, Volume 2 No 1.

89

Anda mungkin juga menyukai