Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM DBSO 2

PRAKTIKUM 2
Formulasi dan Evaluasi Tablet PCT Menggunakan Metode Granulasi
Basah

Disusun Oleh :

Kelompok B9

M. Radinal Ansori (16613091)


Muftihatul Husna (16613092)
Dianah Salma (16613093)
Andriyanto (16613095)

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
I. TUJUAN
1. Mampu membuat tablet PCT dengan metode granulasi basah.
2. Mampu melakukan pengujian seruk dan tablet PCT serta perhitungannya.
3. Mampu menjelaskan interpretasi hasil perhitungan pengujian granul dan tablet
PCT.

II. SPESIFIKASI PRODUK


1. Nama Produk : PCT Tablet
2. Bahan Aktif : PCT
3. Bentuk Sediaan : TABLET
4. Kekuatan Sediaan : 500 mg
Target Pasien : Orang Dewasa

III. KAJIAN FORMULA


1. Monografi Bahan
A. PCT
Rumus Molekul C8H9 NO2
Rumus Struktur

Sinonim Acetaminofeno; Acetaminophen; N-


Acetyl-p-aminophenol; Asetaminofen;
Paracétamol; Paracetamolis;
Paracetamolu -m; Parasetamol;
Parasetamoli.4'-Hydroxy acetanilide; N-
(4-Hydroxyphenyl) acetam -ide.
Fungsi zat Aktif
Kajian Farmakologi Analgetikum dan Antipiretikum. Efektif
pada berbagai jenis keadaan artritis dan
rematik termasuk nyeri otot rangka juga
dada, nyeri kepala,dysmenore, myralgia,
dan neuralgia
Dosis Intravena
Nyeri ringan sampai sedang dan
demam
Dewasa: 33-50 kg: 15 mg / kg sebagai
dosis tunggal, minimal 4 jam. Maks: 60
mg / kg (sampai 3 g) setiap hari; > 50 kg:
1 g sebagai dosis tunggal, minimal 4 jam.
Maks: 4 g sehari. Admin dengan infus
lebih dari 15 mnt.
Anak: <10 kg: 7,5 mg / kg sebagai dosis
tunggal, minimal 4 jam. Maks: 30 mg / kg
perhari; 10-33 kg: 15 mg / kg sebagai
dosis tunggal, minimal 4 jam. Max: 60
mg / kg (sampai 2 g) setiap hari; > 33-50
kg: 15 mg / kg sebagai dosis tunggal,
minimal 4 jam. Maks: 60 mg / kg (sampai
3 g) setiap hari. Admin dengan infus lebih
dari 15 mnt.

Oral
Nyeri ringan sampai sedang dan
demam
Dewasa: 0,5-1 g 4-6 hrly. Maks: 4 g
sehari.
Anak: 3 sampai <6 mth 60 mg; 6 m
sampai <2 thn 120 mg; 2 sampai <4 tahun
180 mg; 4 sampai <6 thn 240 mg; 6
sampai <8 thn 240 atau 250 mg; 8 sampai
<10 tahun 360 atau 375 mg; 10 sampai
<12 tahun 480 atau 500 mg; 12-16 tahun
480 atau 750 mg. Diberikan 4-6 hrly jika
perlu. Max: 4 dosis dalam 24 jam.

Oral
Post-imunisasi pyrexia
Anak: 2-3 m 60 mg. Jika perlu, dosis
kedua dapat diberikan setelah 4-6 jam.

Rektal
Nyeri ringan sampai sedang dan
demam
Dewasa: Sebagai sup: 0,5-1 g 4-6 hrly.
Maks: 4 g sehari.
Anak: 3 mth sampai <1 thn 60-125 mg; 1
sampai <5 th 125-250 mg; 5-12 tahun
250-500 mg. Diberikan 4-6 hrly jika
perlu, sampai 4 kali sehari.

Rektal
Post-imunisasi pyrexia
Anak: 2-3 m 60 mg. Jika perlu, dosis
kedua dapat diberikan setelah 4-6 jam.
Pemerian Bahan Granul hablur, putih, tidak berbau, rasa
sedikit pahit
Data Kelarutan Larut dalam air mendidih dan dalam
natrium hidroksida 1 N, mudah larut
dalam etanol
Log P -
pH 3.8 – 6.1
Stabilitas terhadap pH Waktu paruh dalam larutan terdapat pada
PH 6diperkirak an selama 21,8 tahun,
penurunannya dikatalisis oleh asam dan
basah dan waktuparuhnya 0,73 tahun
pada PH 2,28 tahun pada PH 9
Stabilitas terhadap suhu -
Stabilitas terhadap cahaya Terlindung dari cahaya.
Stabilitas terhadap air -
Kerapatan/BJ -
Titik Leleh/Lebur 168oC °C to 172 °C
Inkompatabilitas Toksisitas meningkat bila digunakan
bersama alkohol atau obat anti epilepsi.
Meningkatkan respon anti koagulan
kumarin dan klorampenikol konsentrat.
tidak bercampur dengan senyawa yang
memiliki ikatan hidrogen dan beberapa
antasida.
Sources : [6]

B. Talkum
Rumus Molekul Mg3Si4O10(OH)2.
Rumus Struktur

Sinonim Altalc; E553b; hydrous magnesium


calcium silicate; hydrous magnesium
silicate; Imperial; Luzenac Pharma;
magnesium hydrogen metasilicate; Magsil
Osmanthus; Magsil Star; powdered talc;
purified French chalk; Purtalc; soapstone;
steatite; Superiore; talcum.
Fungsi Agen anticaking; glidant; tablet dan
pengencer kapsul; tablet dan pelumas
kapsul.
Pemerian Bahan Sangat halus, putih keabu-abuan, tidak
berbau, bubuk kristal halus.
Data Kelarutan Praktis tidak larut dalam larutan asam dan
alkali, pelarut organik, dan air.
Log P -
pH 7-10
Stabilitas terhadap pH Stabil terhadap PH 2,2
Stabilitas terhadap suhu Talc stabil terhadap suhu
Stabilitas terhadap cahaya Stabil terhadap cahaya, harus disimpan di
wadah tertutup rapat, sejuk, dan kering
Stabilitas terhadap air Talc stabil terhadap air
Kerapatan/BJ 1,76 g/cm
Titik Leleh/Lebur 168-170oC
Inkompatabilitas Tidak kompatibel dengan senyawa
amonium kuaterner.
ADI/Safety Talc tidak diserap secara sistemik setelah
mengkonsumsi oral dan karena itu
dianggap sebagai bahan yang tidak
beracun. Namun, penyalahgunaan
intranasal atau intravena dari produk yang
mengandung bedak dapat menyebabkan
granuloma dalam jaringan tubuh, terutama
paru-paru. Tidak boleh digunakan untuk
sarung tangan bedah debu. Inhalasi bedak
menyebabkan iritasi dan dapat
menyebabkan gangguan pernapasan yang
parah bayi
Penyimpanan Wadah tertutup baik dalam dingin, kering
tempat.
Sumber: [2]

C. Mg stearat
Rumus Molekul C36H70MgO4
Rumus Struktur

Sinonim Magnesium octadecanoate; octadecanoic


acid, magnesium salt; stearic acid,
magnesium salt.
Fungsi Tablet dan pelumas kapsul (lubricant).
Pemerian Bahan Magnesium stearat granulyang sangat
halus, berwarna putih, diendapkan atau
bubuk yang digiling, tidak dapat dirusak
dengan kerapatan curah rendah, pingsan
bau asam stearat dan rasa yang khas.
Bubuk itu berminyak untuk disentuh dan
mudah melekat pada kulit.
Data Kelarutan praktis tidak larut dalam etanol, etanol
(95%), eter
dan air, sedikit larut dalam benzena
hangat dan hangat
etanol (95%).
Log P -
pH -
Stabilitas terhadap pH -
Stabilitas terhadap suhu Stabil terhadap suhu
Stabilitas terhadap cahaya Mg stearate stabil dan harus disimpan
dalam keadaan tertutup, sejuk, dan kering
Stabilitas terhadap air Stabil terhadap air
Kerapatan/BJ 1.026 g/cm3
Titik Leleh/Lebur 117–150˚C
Inkompatabilitas Tidak cocok dengan asam kuat, alkali,
dan garam besi. Menghindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi
kuat. Magnesium Stearate tidak dapat
digunakan dalam produk yang
mengandung aspirin, beberapa
vitamin,dan sebagian besar garam
alkaloid.
ADI/Safety Konsumsi oral besar kuantitas dapat
menghasilkan efek pencahar atau iritasi
mukosa. Tidak ada informasi toksisitas
yang berkaitan dengan normal rute
paparan kerja. Batasan untuk logam berat
magnesium stearat telah dievaluasi dalam
hal magnesium Stearate kasus terburuk
asupan harian dan logam berat komposisi.
Penyimpanan Magnesium stearat stabil dan harus
disimpan dalam sumur tertutup wadah di
tempat yang sejuk dan kering.
Sources : [2,3,4]

D. Sodium starch glycolate (Primojel)


Rumus Molekul -
Rumus Struktur

Sinonim Carboxymethyl starch, sodium salt,


primojel
Fungsi Desintegran
Pemerian Bahan Berwarna putih, mudah mengalir, granul
sangat higroskopik
Data Kelarutan Praktis tidak larut dalam metil klorid,
mudah larut dalam air membentuk larutan
koloidal, tidak larut dalam etanol, eter
atau pelarut lain.
Log P -
pH 6.5-8.5
Stabilitas terhadap pH Stabil pada pH relatif netral.
Stabilitas terhadap suhu Stabil pada suhu ruang.
Stabilitas terhadap cahaya Tidak stabil terhadap cahaya.
Stabilitas terhadap air Stabil terhadap air.
Kerapatan/BJ 0,81 g/cm3
Titik Leleh/Lebur Tidak meleleh, tapi chart maksimal 2000C
Inkompatabilitas Inkompatibel dengan asam askorbat
ADI/Safety -
Penyimpanan disimpan dalam sumur tertutup wadah di
tempat yang sejuk dan kering.
Sources : [2,3,4]

E. Laktosa
Rumus Molekul C12H22O11
Rumus Struktur .

Sinonim FlowLac 90; FlowLac 100; Lactopress


Spray-Dried; Lactopress Spray-Dried
250; NF Lactose–315; NF Lactose–316
Fast Flo; SuperTab 11SD; SuperTab
14SD
Fungsi Ekstrak tablet langsung yang bisa
dimampatkan; tablet dan pengencer
kapsul; tablet dan pengisi kapsul.
Pemerian Bahan Laktosa berbentuk partikel kristal putih
ke off-putih atau bubuk dan tidak berbau
dan sedikit terasa manis.
Data Kelarutan Larut dalam air, tidak larut dalam eter
dan kloroform, sedikit larut dalam
alkohol.
Log P -5.03
pH -
Stabilitas terhadap pH -
Stabilitas terhadap suhu Stabil terhadap suhu
Stabilitas terhadap cahaya Stabil terhadap cahaya
Stabilitas terhadap air Stabil terhadap air.
Kerapatan/BJ 1.525
Titik Leleh/Lebur 201-202oC
Inkompatabilitas Laktosa adalah gula pereduksi. Laktosa
amorf, yang merupakan
bentuk paling reaktif dari laktosa hadir
dalam laktosa semprot-kering, akan
berinteraksi lebih mudah daripada nilai
kristal konvensional
ADI/Safety Laktosa banyak digunakan dalam
formulasi farmasi sebagai pengencer
dalam kapsul oral dan formulasi tablet.
Ini juga dapat digunakan di suntikan
intravena.
Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup dengan
baik dalam tempat yang sejuk dan kering.
Sources : [2,3,4]

F. PVP
Rumus Molekul (C3H4O2)n
2.
Rumus Struktur

Sinonim Polyvidon, Pyrolidone


Fungsi Pengikat (binder)
Pemerian Bahan Serbuk sangat halus, berwarna putih
sampai krem, higroskopik dan hampir atau
tidak berbau.
Data Kelarutan Larut dalam asam, etanol, keton, metanol,
dan air. Praktis tidak larut dalam eter,
hidrokarbon, dan minyak.
Log P -
pH 3.0-7.0
Stabilitas terhadap pH Stabil dalam asam.
Stabilitas terhadap suhu Stabil pada suhu 110-130 derajat celsius
Stabilitas terhadap cahaya -
Stabilitas terhadap air Dapat bercampur dengan air
Kerapatan/BJ 0,29-0,39 g/ml
Titik Leleh/Lebur 150-180 O C
Inkompatabilitas Penambahan thimerosol akan membentuk
senyawa kompleks
ADI/Safety -
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, sejuk, dan
kering
Formula Acuan [3]
Bahan Persentase Fungsi
PCT 71,4 % Zat aktif
Lactose
19.6 % Filler
Binder 2% Binder
Corn Starch 5% Disintegrant
Magnesium
1% Lubricant
stearate
Talc 1% Glidant

3. Formulasi Modifikasi
Kadar
Bahan Fungsi %Teoritis % Terpakai @tablet 650
mg
PCT Zat Aktif 500 mg 76,923% 500 mg

(1/100) x 650
Talkum Glidant 1-10 % 1%
= 6,5 mg
(16,077/100) x
Lactose, Spray-
Filler q.s 16,077% 650 = 104,5
Dried
mg
(1/100) x 650
Mg Stearat Pelumas 0,25-5,0 % 1%
= 6,5 mg
Sodium starch
Desintegra (5/100) x 650
glycolate 2-8 % 5%
n = 32,5 mg
(Primojel)
Note: Binder = solitio PVP 5%  Ditimbang 32,5 g ad 100g aquadest 
Ditambahkan secukupnya (q.s)
4. Formulasi Optimasi
Formula
Penimbangan
Per 1 tablet
Bahan untuk 300 tab
(mg)
(g)
PCT 500 150
Talkum 6,5 1,95
Lactose, Spray-
104,5 67,925
Dried
Mg Stearat 6,5 1,95
Sodium starch
glycolate 32,5 21,125
(Primojel)

IV. PROSEDUR KERJA


A. Pembuatan Tablet Granulasi Basah

Disiapkan alat dan bahan


Dibuat mucilago dari PVP 5% dengan melarutkan 5 gram PVP dalam 100 g
aquadest.

Kemudian dicampur bahan pada fase internal yaitu pct, laktosa, dan 50% primojel
dan mucilago PVP. Setelah homogen, diayak dengan ayakan no mesh 10, akan
membentuk granul basah.

Kemudian dipanaskan di oven pada suhu 60oC, selama 1 jam sampai terbentuk
granul kering. Setelah terbentuk granul, dilakukan evaluasi granul, meliputi
ukuran partikel granul, bulk and tapped density, sifat alir, kelembaban.

Setelah memenuhi persyaratan, granul dicampur dengan fase eksternal yaitu sisa
disintegran (primojel), glidan (talkum), dan lubrikan (Mg.stearat). Setelah
homogen, granul dikempa dengan mesin kempa. Dilakukan pengujian tablet
seperti uji keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji kerapuhan, uji disintegrasi,
dan uji dsolusi.

B. PROSEDURE EVALUASI GRANUL

1. Uji Kelembaban [4]

Disiapkan alat dan bahan

Granul minima l 500 mg dimasukkan ke loyang dalam alat moisture balance

Ditunggu sampai lampu mati yang menunjukkan proses telah selesai.

Dilakukan 3 kali replikasi

Dicatat % kelembaban dan dihitung SD dan CV-nya

2. Uji Sifat Alir dan Sudut diam [4]

Ditimbang granul yang akan diuji (50 gram)

Dimasukan granul yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam corong


uji waktu alir
Dibuka Tutup corong sehingga granul keluar corong dan jatuh ke bidang datar
dan dihitung waktu alirnya menggunakan stopwatch

Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan granul melalui corong dan
dihitung diameter dan tinggi tumpukan granul.

Dilakukan replikasi sebanyak 3x dan dihitung sudut diam dengan menggunakan


rumus tan α

3. Uji Homogenitas [4]

Disiapkan alat, cuplikan granul diletakkan pada cawan petri, diratakan dan dibagi
menjadi empat bagian yang sama.

Ditimbang dengan seksama 650 mg PCT, dimasukan kedalam labu ukur 1 L lalu
dilarutkan dengan methanol hingga 100 mL. Larutan dipipet sebanyak 5 mL
dimasukan kedalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan methanol hingga 50
mL.
Dibuat larutan baku pembanding PCT dengan menimbang seksama 20 mg PCT
pembanding. Dimasukan kedalam labu ukur 100 mL, larutkan dengan methanol
hingga 100 mL.

Dipipet larutan sebanyak 5 mL masukan kedalam labu 50 mL lalu diencerkan


dengan methanol hingga 50 mL. Ukur serapan pada panjang gelombang
maksimum, kadar dihitung

4. Uji Tapping [4]

Ditimbang berat granul dan gelas ukur terlebih dahulu

Dimasukkan granul secara perlahan kedalam gelas ukur

Dihentakkan mesin pengetap sebanyak 100 hentakkan

Dicatat perubahan volume yang terjadi.


Dilakukan 3x replikasi

Dari data uji tapping density dihitung nilai ρ-bulk, ρ-tab persen kompr
esibilitas granul (carr-indeks) dan Rasio Hausner.

C. Prosedur Evaluasi Tablet


1. Uji Kekerasan [6]

Diambil tablet sebanyak 10 tablet ke dalam alat volumeter.

Dimasukkan satu per satu kedalam alat hardness tester

Dinyalakan alatnya. Pengukuran berhenti ketika tablet pecah dan kekerasannya


dibaca pada alat hingga volume granul tidak berubah lagi.

Dicatat data hasil pengujian yang didapatkan dan dihitung X-bar SD, dan CV-nya
2. Uji Kerapuhan [8]

Dilakukan 20 tablet yang telah dibebas debukan Ditimbang dan dimasukkan ke


dalam friability tester

Diputar selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm

Ditimbang bobot tablet yang hilang kemudian dibandingkan dengan bobot


sebelumnya

Ditentukan persen nilai kerapuhan tablet dan dihitung X-bar SD dan CV-nya

3. Uji Keseragaman Bobot [5]

Dilakukan 20 tablet yang diambil acak, lalu ditimbang satu persatu

Dihitung bobot rata – rata tablet dan dihitung persen penyimpangan bobot tablet

Dihitung nilai x bar, SD dan CV-nya


4. Uji waktu Hancur [8]

Dilakukan dengan memasukkan lima buah tablet ke dalam alat uji (Erweka).

Disetiap lubang diisi satu tablet dan Alat dijalankan sampai semua fraksi pecahan
tablet melewati ayakan yang terletak pada bagian bawah alat

Di turun-naikkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit.

Dicatat waktu yang diperlukan sebagai waktu hancur tablet

Dihitung X-bar SD, dan CV-nya

5. Uji Disolusi [8]

Dimasukan sejumlah volume media disolusi (500 ml air) kedalam wadah pada alat
yang sesuai.Dijalankan pemanas alat hingga media disolusi mencapai suhu 37 o ±
0.5o. Dihentikan alat, diangkat termometer.

Dijalankan pemanas alat hingga media disolusi mencapai suhu 37 o ± 0.5o.


Dihentikan alat, diangkat termometer.

Dimasukan 1 unit sediaan ke dalam masing-masing wadah, dijaga agar


gelembung udara tidak menempel pada permukaan sediaan, dan segera
dioperasikan alat pada kecepatan yang sesuai ( alat tipe 2:50 rpm)

Diambil cuplikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

V. DATA HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Evaluasi Granul
a. Uji Kelembaban (Moisture Balance)
Moisture Content %
1 1.11
2 1.26
3 1.35
Rata-rata 1.24
SD 0.121244

Dari hasil yang didapatkan adalah 1,24 % menurut dari USP dan FI V adalah tidak
lebih dari 2 % sehingga hasil yang didapatkan sudah sangat baik.[6]
b. Uji Sifat Alir dan Sudut Diam
 Sifat alir
Massa granul : 100 gram
Waktu (s) Kecepatan (gram/detik)
6.2 16.13
6.3 15.87
6.4 15.63
X-bar 15.87
SD 0.250066658
Dari hasil yang didapatkan dapat di simpulkan bahwa Kecepatan yang
diperoleh sudah sangat baik. Karena lebih dari 10 gram/detik.[6]

 Sudut Diam
Tinggi Radius (r) Tangen Sudut
2 5 0.4 21.8
2.2 5 0.44 23.74
2.2 5 0.48 25.64
X-bar 23.73
SD 1.920034722

Sudut diam yang baik adalah <25. hasil yang diperoleh adalah 23.73, sehingga
hasil tersebut sangat baik.[5,6]
c. Uji Homogenitas
Homogenitas %
1 99,63
2 102,55
3 101,26
Rata-rata 101.1466
SD 1.463295

Menurut Fi V nilai yang bagus adalah 98-105% hasil rata rata didapatkaan adalah
101,1466 %, sehingga hasilnya sudah cukup baik.[6]
d. Uji Tap Density Serbuk

Massa serbuk = 44.3 gram


Volume = 100 mL
m 44.3 g
a. ρ bulk = v = 100 mL = 0.443 g/mL
m 44.3 g
b. ρ tap = v = 75 mL = 0.59 g/mL
c. CI = ((ρ tap - ρ bulk )/ρ tap) x 100%
0.59 - 0.443
 100%
= 0.59 = 24.92%
d. RH = ρ tap/ρ bulk
0.59
= 0.443 = 1.332

Menurut literature nilai CI yang bagus 12-16% dan nilai RH yang baik sebesar 1,28- 1,57
dimana hasil yang didapatkan untuk nilai CI kurang baik dan RH sudah baik [6]

2. Hasil Evaluasi Tablet


a. Uji Kekerasan
Tablet Ke- Tablet A Tablet B Tablet C
1 8,1 8,6 7,9
2 9,9 7,7 10
3 6,4 8,9 9,3
4 8,7 9,8 9,8
5 7,3 7,4 ,7,9
6 6,5 7,2 6,6
7 8,7 6,9 7,4
8 9,1 6,7 7,8
9 10,1 9,5 7,3
10 7,4 8,4 6,4
11 7,6 8,0 8,9
12 8,8 6,8 8,5
13 6,8 7,9 8,4
14 8,3 7,6 9,1
15 7,6 7,9 6,6
16 9,7 9,7 6,9
17 6,6 8,5 8,5
18 6,9 6,3 7,9
19 7,2 8,9 7,8
20 8,5 8,6 8,1
X-bar 8,01 8,065 8,063158
SD 1,154351 1,014254 1,058936

Pada umumnya tablet dikatan baik apabila kekerasan antara 4-8 kg. berdasarkan hasil
yang didapatkan dari pengujian tablet A, B, dan C dapat disimpulkaan bahwa
kekerasan tablet baik karena masih dalam rentang standar.[4]
b. Uji Kerapuhan
Tablet A Tablet B Tablet C
Sebelu Sesudah Sebelum sesudah Sebelum sesudah
m
Bobot (mg) 2900 2880 2980 2973 2994 2990
%Kerapuha
0,69% 0,23% 0,15%
n

Batas nilai kerapuhan yaitu < 1%. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari data
disimpulkan bahwa % kerapuhan sudah baik karena kurang dari 1%.[7]

c. Uji Keseragaman Bobot


Bobot tablet ke- Bobot (mg)
1 149,94
2 149,98
3 149,93
4 149,91
5 149,96
6 149,99
X-bar 149,95
SD 0,031
RSD 0,02

Untuk tablet dengan bobot rata-rata lebih dari 150 mg, tidak ada tablet yang bobotnya
menyimpang dari 7,5% dari bobot rata-rata dan tidak satupun tablet yang bobotnya
menyimpang lebih dari 15% dari bobot rata-rata. Berdasarkan hasil yang didapatkan
dari data dapat disimpulkan bahwa keseragaman bobot sudah baik karena tidak
menyimpang 15% dari bobot rata-rata dan dilihat dari nilai RSD sudah baik karena
nilainya kurang dari 5 %.[4]
d. Uji Waktu Hancur
Tablet A Tablet B Tablet C
Replikasi 1 5 6 6
Waktu Replikasi 2 6 7 5
(menit) Replikasi 3 4 6 6
Rata-rata 4 7 7
Persyaratan waktu hancur tablet yaitu harus hancur tidak lebih dari 15 menit unruk
tablet yang tidak bersalut. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari data disimpulkan
bahwa waktu hancur tablet sudah baik karena tidak lebih dari 15 menit.[4]
e. Uji Disolusi
Data :
Tablet Klorfeniramin Maleat
Media disolusi : 500 mL air
Alat tipe 2 : 50 rpm
Waktu : 45 menit

Waktu (menit) % kadar


5 5%
10 20%
15 40%
30 60%
45 80%

Kesimpulan :Dalam waktu 45 menit, tablet yang larut lebih dari 75%. Hal ini
sudah sesuai dengan kompendia.[5,6].

VI. KESIMPULAN

1. Pembuatan tablet CTM dengan metode kempa langsung dilakukan dengan


penimbangan bahan, pencampuran bahan, evaluasi serbuk, pengempaan, dan
evaluasi tablet.
2. Pengujian serbuk dilakukan dengan uji kelembaban dengan hasil % kelembaban
sebesar
1, 24% , uji sifat alir dengan hasil kecepatan alir 15,87 g/s dan sudut diam sebesar
23,73 derajat. Uji tapping density dengan hasil CI sebesar 24,92% dan nilai RH
sebesar 1,332. Evaluasi tablet dilakukan uji kekerasan dengan hasil 8,01 kg untuk
tablet A,8,065 kg untuk tablet B dan 8,063 kg untuk tablet C . Kerapuhan dengan
hasil 0,69% untuk tablet A 0,23 % untuk tablet B dan 0,15% untuk tablet C
.Keseragaman bobot dengan hasil 149,95 mg, disolusi sebesar 80% dan waktu
hancur sebesar 4 menit untuk tablet A, 7 menit untuk tablet B dan C.
3. Berdasarkan hasil dari pengujian evaluasi serbuk dan tablet yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa formula yang dibuat menghasilkan tablet yang memenuhi
persyaratan yang sudah baik, tetapi nilai kompresibiltas masih kurang baik sehingga
perlu dilakukan perbaikan sifat alir dengan penambahan glidant.
DAFTAR PUSTAKA
1. Allen, L. V. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Rowe R. C., Sheskey, P.
J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation.
2. Allen, L. V. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth Edition, Rowe R. C., Sheskey, P.
J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation.
3. N. C. Ngwuluka, B. A. Idiakhoa, E. I. Nep, I. Ogaji and I. S. Okafor. 2010. Formulation and
evaluation of paracetamol tablets manufactured using the dried fruit of Phoenix dactylifera Linn as
an excipient. Research In Pharmaceutical Biotechnology , 2(3): 25-32.
4. Taufikurrahmi., Kharimah, Hidayatullah., Chabib, L. 2017. Pengaruh Variasi Bahan Penghancur
Terhadap Sifat Fisikokimia dan Disolusi Tablet Aminofilin Sebagai Terapi Asma. Jurnal
Pharmascience, Vol. 04 , No.01. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
5. Kusuma, Aris Perdana et all.2017. Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA:Formulasi dan Evaluasi Tablet
Kaptopril Menggunakan Amilum Umbi Talas dan HPMC yang Dimodifikasi Sebagai Pengisi dan
Pengikat Metode Kempa Langsung. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia p 1-11.
6. Anonim, 2014, Farmakope Indonesia edisi V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
7. Rhoihana, D. 2008. Perbandingan Availibilitas In Vitro Tablet Metronidazol Produk
Generik dan Produk Dagang. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
8. Anonim, 2016, The United States Pharmacopeia 39-The National Formulary 34.

Anda mungkin juga menyukai