PRAKTIKUM 2
Formulasi dan Evaluasi Tablet PCT Menggunakan Metode Granulasi
Basah
Disusun Oleh :
Kelompok B9
Oral
Nyeri ringan sampai sedang dan
demam
Dewasa: 0,5-1 g 4-6 hrly. Maks: 4 g
sehari.
Anak: 3 sampai <6 mth 60 mg; 6 m
sampai <2 thn 120 mg; 2 sampai <4 tahun
180 mg; 4 sampai <6 thn 240 mg; 6
sampai <8 thn 240 atau 250 mg; 8 sampai
<10 tahun 360 atau 375 mg; 10 sampai
<12 tahun 480 atau 500 mg; 12-16 tahun
480 atau 750 mg. Diberikan 4-6 hrly jika
perlu. Max: 4 dosis dalam 24 jam.
Oral
Post-imunisasi pyrexia
Anak: 2-3 m 60 mg. Jika perlu, dosis
kedua dapat diberikan setelah 4-6 jam.
Rektal
Nyeri ringan sampai sedang dan
demam
Dewasa: Sebagai sup: 0,5-1 g 4-6 hrly.
Maks: 4 g sehari.
Anak: 3 mth sampai <1 thn 60-125 mg; 1
sampai <5 th 125-250 mg; 5-12 tahun
250-500 mg. Diberikan 4-6 hrly jika
perlu, sampai 4 kali sehari.
Rektal
Post-imunisasi pyrexia
Anak: 2-3 m 60 mg. Jika perlu, dosis
kedua dapat diberikan setelah 4-6 jam.
Pemerian Bahan Granul hablur, putih, tidak berbau, rasa
sedikit pahit
Data Kelarutan Larut dalam air mendidih dan dalam
natrium hidroksida 1 N, mudah larut
dalam etanol
Log P -
pH 3.8 – 6.1
Stabilitas terhadap pH Waktu paruh dalam larutan terdapat pada
PH 6diperkirak an selama 21,8 tahun,
penurunannya dikatalisis oleh asam dan
basah dan waktuparuhnya 0,73 tahun
pada PH 2,28 tahun pada PH 9
Stabilitas terhadap suhu -
Stabilitas terhadap cahaya Terlindung dari cahaya.
Stabilitas terhadap air -
Kerapatan/BJ -
Titik Leleh/Lebur 168oC °C to 172 °C
Inkompatabilitas Toksisitas meningkat bila digunakan
bersama alkohol atau obat anti epilepsi.
Meningkatkan respon anti koagulan
kumarin dan klorampenikol konsentrat.
tidak bercampur dengan senyawa yang
memiliki ikatan hidrogen dan beberapa
antasida.
Sources : [6]
B. Talkum
Rumus Molekul Mg3Si4O10(OH)2.
Rumus Struktur
C. Mg stearat
Rumus Molekul C36H70MgO4
Rumus Struktur
E. Laktosa
Rumus Molekul C12H22O11
Rumus Struktur .
F. PVP
Rumus Molekul (C3H4O2)n
2.
Rumus Struktur
3. Formulasi Modifikasi
Kadar
Bahan Fungsi %Teoritis % Terpakai @tablet 650
mg
PCT Zat Aktif 500 mg 76,923% 500 mg
(1/100) x 650
Talkum Glidant 1-10 % 1%
= 6,5 mg
(16,077/100) x
Lactose, Spray-
Filler q.s 16,077% 650 = 104,5
Dried
mg
(1/100) x 650
Mg Stearat Pelumas 0,25-5,0 % 1%
= 6,5 mg
Sodium starch
Desintegra (5/100) x 650
glycolate 2-8 % 5%
n = 32,5 mg
(Primojel)
Note: Binder = solitio PVP 5% Ditimbang 32,5 g ad 100g aquadest
Ditambahkan secukupnya (q.s)
4. Formulasi Optimasi
Formula
Penimbangan
Per 1 tablet
Bahan untuk 300 tab
(mg)
(g)
PCT 500 150
Talkum 6,5 1,95
Lactose, Spray-
104,5 67,925
Dried
Mg Stearat 6,5 1,95
Sodium starch
glycolate 32,5 21,125
(Primojel)
Kemudian dicampur bahan pada fase internal yaitu pct, laktosa, dan 50% primojel
dan mucilago PVP. Setelah homogen, diayak dengan ayakan no mesh 10, akan
membentuk granul basah.
Kemudian dipanaskan di oven pada suhu 60oC, selama 1 jam sampai terbentuk
granul kering. Setelah terbentuk granul, dilakukan evaluasi granul, meliputi
ukuran partikel granul, bulk and tapped density, sifat alir, kelembaban.
Setelah memenuhi persyaratan, granul dicampur dengan fase eksternal yaitu sisa
disintegran (primojel), glidan (talkum), dan lubrikan (Mg.stearat). Setelah
homogen, granul dikempa dengan mesin kempa. Dilakukan pengujian tablet
seperti uji keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji kerapuhan, uji disintegrasi,
dan uji dsolusi.
Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan granul melalui corong dan
dihitung diameter dan tinggi tumpukan granul.
Disiapkan alat, cuplikan granul diletakkan pada cawan petri, diratakan dan dibagi
menjadi empat bagian yang sama.
Ditimbang dengan seksama 650 mg PCT, dimasukan kedalam labu ukur 1 L lalu
dilarutkan dengan methanol hingga 100 mL. Larutan dipipet sebanyak 5 mL
dimasukan kedalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan methanol hingga 50
mL.
Dibuat larutan baku pembanding PCT dengan menimbang seksama 20 mg PCT
pembanding. Dimasukan kedalam labu ukur 100 mL, larutkan dengan methanol
hingga 100 mL.
Dari data uji tapping density dihitung nilai ρ-bulk, ρ-tab persen kompr
esibilitas granul (carr-indeks) dan Rasio Hausner.
Dicatat data hasil pengujian yang didapatkan dan dihitung X-bar SD, dan CV-nya
2. Uji Kerapuhan [8]
Ditentukan persen nilai kerapuhan tablet dan dihitung X-bar SD dan CV-nya
Dihitung bobot rata – rata tablet dan dihitung persen penyimpangan bobot tablet
Dilakukan dengan memasukkan lima buah tablet ke dalam alat uji (Erweka).
Disetiap lubang diisi satu tablet dan Alat dijalankan sampai semua fraksi pecahan
tablet melewati ayakan yang terletak pada bagian bawah alat
Dimasukan sejumlah volume media disolusi (500 ml air) kedalam wadah pada alat
yang sesuai.Dijalankan pemanas alat hingga media disolusi mencapai suhu 37 o ±
0.5o. Dihentikan alat, diangkat termometer.
Dari hasil yang didapatkan adalah 1,24 % menurut dari USP dan FI V adalah tidak
lebih dari 2 % sehingga hasil yang didapatkan sudah sangat baik.[6]
b. Uji Sifat Alir dan Sudut Diam
Sifat alir
Massa granul : 100 gram
Waktu (s) Kecepatan (gram/detik)
6.2 16.13
6.3 15.87
6.4 15.63
X-bar 15.87
SD 0.250066658
Dari hasil yang didapatkan dapat di simpulkan bahwa Kecepatan yang
diperoleh sudah sangat baik. Karena lebih dari 10 gram/detik.[6]
Sudut Diam
Tinggi Radius (r) Tangen Sudut
2 5 0.4 21.8
2.2 5 0.44 23.74
2.2 5 0.48 25.64
X-bar 23.73
SD 1.920034722
Sudut diam yang baik adalah <25. hasil yang diperoleh adalah 23.73, sehingga
hasil tersebut sangat baik.[5,6]
c. Uji Homogenitas
Homogenitas %
1 99,63
2 102,55
3 101,26
Rata-rata 101.1466
SD 1.463295
Menurut Fi V nilai yang bagus adalah 98-105% hasil rata rata didapatkaan adalah
101,1466 %, sehingga hasilnya sudah cukup baik.[6]
d. Uji Tap Density Serbuk
Menurut literature nilai CI yang bagus 12-16% dan nilai RH yang baik sebesar 1,28- 1,57
dimana hasil yang didapatkan untuk nilai CI kurang baik dan RH sudah baik [6]
Pada umumnya tablet dikatan baik apabila kekerasan antara 4-8 kg. berdasarkan hasil
yang didapatkan dari pengujian tablet A, B, dan C dapat disimpulkaan bahwa
kekerasan tablet baik karena masih dalam rentang standar.[4]
b. Uji Kerapuhan
Tablet A Tablet B Tablet C
Sebelu Sesudah Sebelum sesudah Sebelum sesudah
m
Bobot (mg) 2900 2880 2980 2973 2994 2990
%Kerapuha
0,69% 0,23% 0,15%
n
Batas nilai kerapuhan yaitu < 1%. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari data
disimpulkan bahwa % kerapuhan sudah baik karena kurang dari 1%.[7]
Untuk tablet dengan bobot rata-rata lebih dari 150 mg, tidak ada tablet yang bobotnya
menyimpang dari 7,5% dari bobot rata-rata dan tidak satupun tablet yang bobotnya
menyimpang lebih dari 15% dari bobot rata-rata. Berdasarkan hasil yang didapatkan
dari data dapat disimpulkan bahwa keseragaman bobot sudah baik karena tidak
menyimpang 15% dari bobot rata-rata dan dilihat dari nilai RSD sudah baik karena
nilainya kurang dari 5 %.[4]
d. Uji Waktu Hancur
Tablet A Tablet B Tablet C
Replikasi 1 5 6 6
Waktu Replikasi 2 6 7 5
(menit) Replikasi 3 4 6 6
Rata-rata 4 7 7
Persyaratan waktu hancur tablet yaitu harus hancur tidak lebih dari 15 menit unruk
tablet yang tidak bersalut. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari data disimpulkan
bahwa waktu hancur tablet sudah baik karena tidak lebih dari 15 menit.[4]
e. Uji Disolusi
Data :
Tablet Klorfeniramin Maleat
Media disolusi : 500 mL air
Alat tipe 2 : 50 rpm
Waktu : 45 menit
Kesimpulan :Dalam waktu 45 menit, tablet yang larut lebih dari 75%. Hal ini
sudah sesuai dengan kompendia.[5,6].
VI. KESIMPULAN