Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

Drs. Jisman M. Lubis MM.

Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Semester II
Universitas Darma Agung
Medan
2012

1
Pengertian Koperasi
Kata koperasi, berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative, atau
bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve,
yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha
bersama atau yang bersifat kerja sama.

Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang
menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:
1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan
dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara
bersama melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan
diawasi secara demokratis
2. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk
menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan
kebutuhan dan kepentingan ekonomi.
3. Koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi
kepada anggota anggotanya

Organisasi Buruh Sedunia (ILO), dalam resolusinya nomor 127 yang dibuat
pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciri-ciri utama koperasi yaitu:
1. Merupakan perkumpulan orang-orang;
2. Yang secara sukarela bergabung bersama;
3. Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama;
4. Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis
dan;
5. Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian
resiko dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktif
berpartisipasi.

2
Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai :
“ Suatu badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum
Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas
kekeluargaan ”.

Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa :


“ Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong ”.

Pengertian Manajemen
Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/melalui orang
lain.

Menurut George Terry,mendefinisikan bahwa:


“ Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan
seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan “.

Pengertian Manajemen Koperasi


Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Dengan kata lain
bahwa sukses tidaknya suatu organisasi koperasi tergantung dari komitmen para
seluruh anggotanya. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan
adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan
diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.

3
Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen menurut George Terry :
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)

1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan
itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya
orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara
melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu
perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama
tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis
tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu

DWIGHT WALDO, mendefinisikan bahwa :


“ Organisasi adalah struktur hubungan antar manusia berdasarkan wewenang
dan kelanggengan dalam sebuah sistem administrasi ”.

3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)


Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari
kesulitan, kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erat
kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu ( komunitas

4
anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama
(goal). Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus
menunjukkan jati dirinya yang mandiri.

4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui
hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan
mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut.

H. Koontz dan CO Donnel, mengatakan bahwa :


“Perencanaan dan Pengawasan ibarat kedua sisi dari mata uang yang sama
“(planning and controlling are the Two sides of the same coin)”.

Fungsi Pengawasan ;
1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan dan kesalahan
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi.
3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan
manajemen lainnya
4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab

Manfaat Manajemen pada Koperasi


Keuntungan Ekonomis
1. Peningkatan skala usaha (menjual dan membeli)
2. Pemasaran (menampung hasil produksi)
3. Pengadaan barang dan jasa (menyediakan untuk anggota)
4. Fasilitas kredit (memberi kemudahan kepada anggota)
5. Pembagian SHU (berdasar transaksi dan partisipasi anggota)

5
Keuntungan Sosial :
1. Keuntungan kelompok (kepentigan banyak orang)
2. Pendidikan dan pelatihan (meningkatkan pengetahuan, kesadaran  dan
keterampilan) serta Kaderisasi yang berkesinambungan.
3. Program sosial lainnya (kesetiakawanan antar anggota) 

Landasan Koperasi
Di samping melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
yang berlaku secara universal, keberadaan koperasi Indonesia adalah juga
berdasarkan landasan idiil, yaitu Pancasila dan landasan struktural, yaitu
Undang-Undang Dasar1945, Landasan Mental yaitu Kekeluargaan dan
Landasan Operasional yaitu UU RI No. 25 tahun 1992.

Nilai-Nilai Koperasi
Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai
1. Nilai-nilai organisasi
1. Menolong diri sendiri
2. Tanggungjawab sendiri
3. Demokratis
4. Persamaan
5. Keadilan
6. Kesetiakawanan

2. Nilai-nilai etis
1. Kejujuran
2. Tanggung jawab sosial
3. Kepedulian terhadap orang lain.

6
Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi, pada umumnya diartikan sebagai landasan bekerja bagi
koperasi dalam melakukan kegiatan organisasi dan bisnisnya, sekaligus
merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakannya dari
perusahaan-perusahaan non koperasi.
1. Menjual barang yang mumi, tidak dipalsukan, dengan timbangan yg
benar;
2. Menjual dengan tunai;
3. Menjual dengan harga umum (pasar);
4. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari
koperasi;
5. Satu suara bagi seorang anggota;
6. Tidak membeda-bedakan aliran dan agama anggota
Kongres ICA tahun 1966, di Wina yang memutuskan 6 (enam) prinsip koperasi,
yaitu:
1. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Voluntary and open
membership);
2. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Administration).
3. Pembatasan bunga atas modal (Limited interest on capital)
4. Pembagian SHU kepada anggota sesuai partisipasi usahanya cara tunai
5. Penyelenggaraan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan staf
6. Kerja sama antar koperasi (Cooperation among the cooperatives).

Fungsi dan Peran Koperasi


Fungsi Koperasi antara lain adalah:
1. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya;
2. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat;
3. Mangembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota;

7
4. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di
lingkungan kegiatan koperasi;
5. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri
dalam bidang ekonomi secara optimal.

Peran Koperasi antara lain adalah sebagai:


1. Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing para
anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya
2. Bagian integral dari sistem ekonomi nasional
3. Pelaku stategis dalam sistem ekonomi rakyat
4. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya

Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Non Koperasi


1. Koperasi adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal sebagaimana
perusahaan non koperasi.
2. Kalau di dalam suatu badan usaha lain yang non koperasi, suara
ditentukan oleh besarnya jumlah saham atau modal yang dimiliki oleh
pemegang saham, dalam koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara
yang sama, yaitu satu orang mempunyai satu suara dan tidak bisa
diwakilkan (one man one vote, by proxy).
3. Pada koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan (owner-user),
oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai
dan berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan ekonomi anggota. Hal
yang demikian itu berbeda dengan badan usaha yang non koperasi.
Pemegang saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanyapun
tidak perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi
pemegang saham.

8
4. Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah mengejar laba
yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi adalah memberikan manfaat
pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya (benefit) bagi anggota.
5. Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha sebanding
dengan besarnya transaksi usaha masing-masing anggota kepada
koperasinya sedangkan pada badan usaha non koperasi, pemegang saham
memperoleh bagian keuntungan sebanding dengan saham yang
dimilikinya.

Perangkat Organisasi Koperasi


Perangkat organisasi koperasi ada (3) bagian :
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas

1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala
kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat
anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian
personalia pengurus dan pengawas
Tugas dan wewenang Rapat Anggota :
1. Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan
Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
2. Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku
berikutnya.
3. Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
4. Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
5. Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
9
2.Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai
dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik
dibidang organisasi maupun usaha.Anggota pengurus dipilih dari dan oleh
anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus
bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota
pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun
pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :
1. Unsur Ketua
2. Unsur Sekretaris
3. Unsur Bendahara
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Pengurus:
1. Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
2. Membina dan membimbing anggota
3. Memelihara kekayaan koperasi
4. Menyelenggarakan rapat anggota
5. Mengajukan rencana RK dan RAPB
6. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan
7. Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
8. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan daftar pengawas.

3.Pengawas
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi
di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap
laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas
bertanggung jawab kepada rapat anggota.

10
Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh AD/ART
koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam manajemen
koperasi perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim manajemen

Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD


Koperasi :
1. Ketua merangkap anggota ,
2. Sekretaris merangkap anggota dan,
3. Anggota

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :


1. Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya
tiga bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi yang meliputi Organisasi,
Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan dan kebijaksanaan Pengurus. 
2. Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa. Berwenang
melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta kekayaan
koperasi   
3. Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota .

Mekanisme Pendirian Koperasi


Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap.
1. Pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan
minimal 20 anggota.
2. Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan
pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ). 

11
3. Merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
itu.Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan
koperasi dengan baik dan benar

Lambang Koperasi Indonesia

 Rantai melambangkan persatuan dan persahabatan yang kokoh.


 Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus
menerus.
 Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang
diusahakan oleh koperasi
 Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
 Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi
 Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian
Indonesia yang kokoh berakar
 Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat
Indonesia.

12
 Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Jenis Koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,
koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan).
Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya :
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
2. Koperasi Konsumen
Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan
menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
3. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan
penolong untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
5. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
6. Koperasi Fungsional

Sumber Modal Koperasi


1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat
13
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap
bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan
wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi.
3. Simpanan khusus / lain-lain
Misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja),
Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
4. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada
anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
5. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Sejarah Koperasi Dunia


Sejarah berdirinya koperasi Dunia
1. Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang
menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New
Lanark, Skotlandia.

14
2. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786
- 1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1
Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The
Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang
mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
3. Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya.  Di Jerman,
juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama
dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan
oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch Di Perancis, Louis
Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas
barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi
pertanian.

Sejarah Koperasi Indonesia


 Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian
memuncaknya. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan
kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban
ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri untuk menolong
dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
 Pada tahun 1896 seorang PamongPraja Patih R.Aria Wiria
Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri
(priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai
yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan
pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk
mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman.
 Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi
di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama

15
di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang
berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah:
“ Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat ”.

Kriteria UKM
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sbb:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-
(Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

16
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di
masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Kementerian Koperasi & UKM


 Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(Menegkop dan UKM),  yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK), termasuk
Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp
1.000.000.000. Sementara itu, usaha menengah (UM) merupakan entitas
usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih
besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan.
 Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki
jumlah tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan
entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20-99 orang.
 Kementerian Keuangan melalui keputusan menteri nomor
316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai
perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang
mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000
atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan
bangunan yang ditempati) terdiri atas: bidang usaha (Fa, CV, PT, dan
koperasi), dan perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani,
peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa).
 Pada 4 Juli 2008  ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi UKM yang disampaikan oleh

17
Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas. Menurut UU No 20
Tahun 2008 ini, yang disebut dengan usaha kecil adalah entitas yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).

Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

===========================

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai