Manajemen Koperasi UKM
Manajemen Koperasi UKM
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Semester II
Universitas Darma Agung
Medan
2012
1
Pengertian Koperasi
Kata koperasi, berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative, atau
bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve,
yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha
bersama atau yang bersifat kerja sama.
Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang
menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:
1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan
dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara
bersama melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan
diawasi secara demokratis
2. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk
menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan
kebutuhan dan kepentingan ekonomi.
3. Koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi
kepada anggota anggotanya
Organisasi Buruh Sedunia (ILO), dalam resolusinya nomor 127 yang dibuat
pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciri-ciri utama koperasi yaitu:
1. Merupakan perkumpulan orang-orang;
2. Yang secara sukarela bergabung bersama;
3. Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama;
4. Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis
dan;
5. Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian
resiko dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktif
berpartisipasi.
2
Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai :
“ Suatu badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum
Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas
kekeluargaan ”.
Pengertian Manajemen
Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/melalui orang
lain.
3
Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen menurut George Terry :
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan
itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya
orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara
melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu
perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama
tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis
tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu
4
anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama
(goal). Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus
menunjukkan jati dirinya yang mandiri.
4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui
hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan
mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut.
Fungsi Pengawasan ;
1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan dan kesalahan
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi.
3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan
manajemen lainnya
4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab
5
Keuntungan Sosial :
1. Keuntungan kelompok (kepentigan banyak orang)
2. Pendidikan dan pelatihan (meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
keterampilan) serta Kaderisasi yang berkesinambungan.
3. Program sosial lainnya (kesetiakawanan antar anggota)
Landasan Koperasi
Di samping melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
yang berlaku secara universal, keberadaan koperasi Indonesia adalah juga
berdasarkan landasan idiil, yaitu Pancasila dan landasan struktural, yaitu
Undang-Undang Dasar1945, Landasan Mental yaitu Kekeluargaan dan
Landasan Operasional yaitu UU RI No. 25 tahun 1992.
Nilai-Nilai Koperasi
Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai
1. Nilai-nilai organisasi
1. Menolong diri sendiri
2. Tanggungjawab sendiri
3. Demokratis
4. Persamaan
5. Keadilan
6. Kesetiakawanan
2. Nilai-nilai etis
1. Kejujuran
2. Tanggung jawab sosial
3. Kepedulian terhadap orang lain.
6
Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi, pada umumnya diartikan sebagai landasan bekerja bagi
koperasi dalam melakukan kegiatan organisasi dan bisnisnya, sekaligus
merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakannya dari
perusahaan-perusahaan non koperasi.
1. Menjual barang yang mumi, tidak dipalsukan, dengan timbangan yg
benar;
2. Menjual dengan tunai;
3. Menjual dengan harga umum (pasar);
4. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari
koperasi;
5. Satu suara bagi seorang anggota;
6. Tidak membeda-bedakan aliran dan agama anggota
Kongres ICA tahun 1966, di Wina yang memutuskan 6 (enam) prinsip koperasi,
yaitu:
1. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Voluntary and open
membership);
2. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Administration).
3. Pembatasan bunga atas modal (Limited interest on capital)
4. Pembagian SHU kepada anggota sesuai partisipasi usahanya cara tunai
5. Penyelenggaraan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan staf
6. Kerja sama antar koperasi (Cooperation among the cooperatives).
7
4. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di
lingkungan kegiatan koperasi;
5. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri
dalam bidang ekonomi secara optimal.
8
4. Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah mengejar laba
yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi adalah memberikan manfaat
pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya (benefit) bagi anggota.
5. Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha sebanding
dengan besarnya transaksi usaha masing-masing anggota kepada
koperasinya sedangkan pada badan usaha non koperasi, pemegang saham
memperoleh bagian keuntungan sebanding dengan saham yang
dimilikinya.
1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala
kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat
anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian
personalia pengurus dan pengawas
Tugas dan wewenang Rapat Anggota :
1. Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan
Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
2. Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku
berikutnya.
3. Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
4. Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
5. Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
9
2.Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai
dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik
dibidang organisasi maupun usaha.Anggota pengurus dipilih dari dan oleh
anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus
bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota
pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun
pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :
1. Unsur Ketua
2. Unsur Sekretaris
3. Unsur Bendahara
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Pengurus:
1. Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
2. Membina dan membimbing anggota
3. Memelihara kekayaan koperasi
4. Menyelenggarakan rapat anggota
5. Mengajukan rencana RK dan RAPB
6. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan
7. Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
8. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan daftar pengawas.
3.Pengawas
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi
di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap
laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas
bertanggung jawab kepada rapat anggota.
10
Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh AD/ART
koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam manajemen
koperasi perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim manajemen
11
3. Merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
itu.Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan
koperasi dengan baik dan benar
12
Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.
Jenis Koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,
koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan).
Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya :
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
2. Koperasi Konsumen
Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan
menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
3. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan
penolong untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
5. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
6. Koperasi Fungsional
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap
bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan
wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi.
3. Simpanan khusus / lain-lain
Misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja),
Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
4. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada
anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
5. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
14
2. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786
- 1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1
Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The
Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang
mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
3. Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman,
juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama
dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan
oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch Di Perancis, Louis
Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas
barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi
pertanian.
15
di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia.
Kriteria UKM
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sbb:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-
(Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
16
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di
masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.
17
Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas. Menurut UU No 20
Tahun 2008 ini, yang disebut dengan usaha kecil adalah entitas yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
===========================
18
19
20