Do 1
Do 1
TENTANG
ANALISIS KASUS STRESS-KOPING
Dosen Pengampu : Fitra Yeni, S.Kp, M.A
OLEH :
SUCI AJENG SAFITRI
KELAS 2 A
Ibu A, usia 20 th, menikah dg bpk M usia 20 th. Pernikahan ini terjadi karena ibu A
telah hamil 2 bln. Saat ini usia perkawinan mereka telah memasuki bln ke 6, dari pengkajian
struktur klg didapatkan data :
Ibu A merasa bpk M tidak pernah mencintainya karena bpk M tdk peduli terhadap
dirinya dan kehamilannya, tidak pernah menanyakan kehamilannya serja jarang sekali
berbicara dengan ibu A. Bpk M sering pulang larut malam ( bpk M punya kunci rumah
sendiri ), bpk M mengatakan “bekerja” kalau ditanya mengapa pulang larut malam, tetapi bpk
M tdk mau mengatakan dimana dia bekerja. Bpk M sering menghindar bila ibu
membicarakan tentang kehamilannya. Hal ini membuat ibu A emosi setiap berbicara dengan
bpk M dan selalu berakhir dengan pertengkaran . Akhirnya bpk M menyerahkan keputusan
kepada ibu A apakah mau bercerai atau tidak.
Keputusan bercerai membuat ibu A sangat bingung, dia tidak ingin anak yang
dikandungnya lahir tanpa bpk tetapi di tidak sanggup menghadapi perilaku bpk M. Dia tidak
menceritakan kepada keluarga karena dia tidak mau menambah beban keluarganya. Saran
dari teman-temannya berbeda sehingga membuat membuat ibu A semakin sulit utk
mengambil keputusan. Dia mengatakan sdh tdk mampu lagi mempertahankan rumah
tangganya tetapi ibu diam sambil menundukkan kepala ketika ditanya apakah dia akan
bercerai.
Saat pengkajian ibu sering menangis, sering menarik nafas dalam, menghindari kontak
mata/memandang kearah lain, sering menanyakan kembali apa yang ditanyakan perawat dan
jawaban kadang-kadang jawaban tidak jelas. Ibu sering mengatakan kalau tidak ada lagi
yang bisa dilakukan, lebih baik mati daripada harus menanggung malu melahirkan tanpa
suami dan akan merepotkan orang lain.
Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis, Hb 8,5 g/dL, TD 130/90 mmHg biasanya
110/70 mmHg, N 90 x /mnt, porsi makanan yg dihabiskan ½ - ¼ porsi, TB 160 cm, BB 56 kg
( BB sebelum hamil 50 kg ).
Saat bertemu dengan bpk M, dia mengatakan bahwa dia belum siap menikah apalagi
menjadi seorang suami dan yang paling menakutkan tidak lama lagi dia akan menjadi
seorang ayah. Dia tidak menceritakan masalahnya kepada orangg tuanya karena takut orang
tuanya akan marah. Akhirnya untuk menenangkan diri, bpk M sering nongkrong bersama
teman-temannya sambil minum-minum, tetapi ibu A tidak pernah tahu kalu dia minum-
minum. Dia kadang-kadang kasihan melihat ibu A tetapi dia sendiri tidak tahu harus berbuat
apa.
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh klg ibu A maupun bpk M.
1. Indikator pada kasus
Sistem fisik
1) Kardiovaskuler
Peningkatan tekanan darah dari 110/70 mmHg menjadi 130/90 mmHg
2) Gastrointestinal
Perubahan nafsu makan menjadi ½ sampai ¼ porsi
Berat badan bertambah lebih dari 10 pound namun tidak sesuai dengan berat
badan untuk usia kehamilan 8 bulan
Sistem psikososial
1) Kognitif
Apatis dibuktikan dengan kurangnya kepedulian terhadap diri dan perkembangan
janinnya
Berfikir dan bereaksi lama dibuktikan ketika pasien sering menanyakan kembali
apa yang ditanyakan oleh perawat dan kadang-kadang jawaban yang diberikan
tidak jelas
Kebingungan. Pasien kebingungan untuk memutuskan kelanjutan
rumah tangganya apakah akan bercerai atau tidak
2) Emosional
Kecendrungan menangis. Pasien sering menangis ketika ditanya perawat
Kurangnya ketertarikan. Pasien kurang minat untuk makan
Lekas marah. Pasien emosi setiap berbicara dengan suaminya yang terkesan tidak
peduli terhadap diri dan kehamilannya
3) Tingkah laku/Kebiasaan
Kecemasan. Pasien cemas akan melahirkan anaknya tanpa bapak jika ia
memutuskan untuk bercerai dengan suaminya.
Penurunan asupan makanan. Pasien hanya makan ½ sampai ¼ porsi perharinya
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ibu A
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Nias
Alamat : Lubuk Buayo, Sungai Balang
Tanggal Masuk : 7 November 2020
Tanggal Pengkajian : 7 November 2020
No. Register 07112020
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Nafsu makan pasien normal, pasien makan 3 kali sehari. Berat badan
sebelum hamil 50 kg.
Saat sakit :
Nafsu makan berkurang, pasien hanya makan ½ smpai ¼ porsi. Berat badan
saat hamil 56 kg.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Bab teratur, konsistensi lunak, bau khas feses.
Saat sakit :
Bab teratur, konsistensi lunak, bau khas feses.
2) BAK
Sebelum sakit :
Bak teratur 3 kali sehari, berwarna kuning transparan, bau khas urin
(amoniak)
Saat sakit :
Bak lebih sering 5 kali sehari, berwarna kuning transparan, bau khas urin
(amoniak)
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit
Tidak ada gangguan pada pola seksual dan reproduksi
Saat sakit
Tidak ada gangguan pada pola seksual dan reproduksi
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien kurang memiliki nilai spiritual
3. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : pasien tampak lelah, letih, lesu
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal 5 Psikomotor 6 Mata 4
b. Tanda-tanda Vital : TD 130/90 Nadi 90x/i Suhu 36,5 RR 18x/i
c. Keadaan fisik
Kepala dan leher :
Inspeksi: kepala simetris, rambut tersebar merata berwarna hitam,
distribusi normal
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat lesi, tidak ada perdarahan, tidak
ada lesi.
Dada :
Paru
Bentuk dada simetris, suara paru sonor, tidak ada otot bantu pernapasan,
tidak ada suara napas tambahan
Jantung
Ictus kordis teraba (normal), bunyi jantung reguler, tidak ada bunyi
tambahan, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bising usus
Genitalia :
Normal
Ekstremitas :
Atas
Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, simetris
Bawah
Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, simetris
Neurologis :
Status mental dan emosi :
Merasa tertekan, sedih, emosi tidak terkontrol, kebingungan, cemas
Pengkajian saraf kranial :
Normal
Pemeriksaan refleks :
Normal
Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Tidak ada
b. Pemeriksaan radiologi
Tidak ada
55
Intervensi Rencana Kegiatan
Intervensi keperawatan mandiri Jelaskan situasi yang akan dialami pasien secara sistematis
1. Dukung kemampuan Berikan arahan pasien ketika mengatasi situasi yang akan dialami
mengatasi situasi secara Dukung segala keputusan pasien
berangsur-angsur.
56