Anda di halaman 1dari 31

REVIEW MATERI MATA KULIAH EKONOMI MANAJERIAL

“ Analisis Permintaan ”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 (KELAS A1)

Ni Made Agustina Wahyu Utari (1907521094)


Tjok Istri Putri Kinara Pemayun (1907521193)
Tasya Husna Alfareza (1907521198)
Ni Kadek Melia Utari (1907521209)

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE.,M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya serta usaha penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini,
dengan makalah yang berjudul “ Analisis Permintaan”.

Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan makalah
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun pada akhirnya karya ini
dapat terselesaikan tentulah karena beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan
laporan ini. Ucapan terimakasih kepada Ibu Dosen, selaku dosen pengampu, teman-teman
dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain iringan doa yang tulus
dan ikhlas, semoga amal baik mereka diterima dan mendapat balasan yang lebih baik dari
Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lupa saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai bahan
masukan yang penulis harapkan dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Sekian dan Terima Kasih.

Denpasar, 20 Februari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II ISI 3
2.1 Pengertian Permintaan dan Penawaran 3
2.2 Kurva dan Fungsi Permintaan 4
2.3 Kurva dan Fungsi Penawaran 6
2.4 Faktor-Faktor yang Menggeser Permintaan dan Penawaran 8
2.5 Surplus, Kekurangan dan Keseimbangan Pasar 13
BAB III PENUTUP 24
3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 25
DAFTAR PUSTAKA iv

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan
penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan
penawaran sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua
kata tersebut masih sangat minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya
saja. Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran
dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita
mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan.
Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di pasar.
Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan
penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan
yang erat satu sama lain untuk mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa
faktor saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat
bagaimana permintaan dan penawaran membentun harga pasar.
Dari pemaparan tersebut maka penting untuk mengetahui analisis permintaan pasar.
Oleh karena itu, penulis menyajikan makalah dengan judul “Analisis Permintaan”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diungkap
dalam makalah ini antara lain:
1.2.1 Apa itu pengertian permintaan dan penawaran?
1.2.2 Bagaimana kurva dan fungsi permintaan?
1.2.3 Bagaimana kurva dan fungsi penawaran?

1
1.2.4 Apa faktor-faktor yang menggeser permintaan dan penawaran
1.2.5 Apa itu surplus, kekurangan dan keseimbangan pasar?

1.3 Tujuan
Berdasarkan kajian latar belakang di atas, maka tujuan penulisan yang dapat diungkap
dalam makalah ini antara lain :
1.3.1 Untuk memahami dan mengetahui tentang pengertian permintaan dan penawaran.
1.3.2 Untuk memahami dan mengetahui tentang kurva dan fungsi permintaan.
1.3.3 Untuk memahami dan mengetahui tentang kurva dan fungsi penawaran.
1.3.4 Untuk memahami dan mengetahui tentang faktor-faktor yang menggeser permintaan
dan penawaran.
1.3.5 Untuk memahami dan mengetahui tentang surplus, kekurangan dan keseimbangan
pasar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permintaan dan Penawaran

2.1.1 Pengertian Permintaan


Jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan
untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Menurut ilmu ekonomi, permintaan
adalah berbagai jenis dan jumlah barang dan jasa yang diminta pembeli pada berbagai
kemungkinan harga dalam periode tertentu di pasar. Dalam analisis ekonomi
dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya.
Oleh sebab itu, dalam teori permintaan terutama dianalisis adalah hubungan antara
jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.
Menurut Wijaya permintaan menunjukan berbagai jumlah suatu produk yang
para konsumen ingin dan mampu membeli pada berbagai tingkat harga yang mungkin
selama suatu periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Winardi permintaan
merupakan jumlah barang yang sanggup dibeli oleh para pembeli pada saat tertentu
dengan harga yang berlaku pada saat itu. Definisi lain mengatakan permintaan dalam
terminologi ekonomi adalah jumlah yang diinginkan dan dapat dibeli konsumen dari
pasar pada berbagai tingkat harga Permintaan yang didukung oleh kekuatan tenaga
beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasarkan pada
kebutuhan saja disebut permintaan potensial.

2.1.2 Pengertian Penawaran


Pengertian penawaran merupakan adanya jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu, yang disebut (Supply). Dalam fungsi
ini, bila harga suatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meingkatkan
jumlah barang yang dijualnya. Sampai di mana penjual ingin menjual barangnya
ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya harga barang itu sendiri, harga barang
lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan. Peranan
penawaran ini sangat penting di dunia ekonomi. Pasalnya digunakan untuk melakukan
analisa ekonomi mikro. Penawaran ekonomi juga digunakan untuk tolak ukur bagi
model serta teori ilmu ekonomi lainnya. Dari penawaran ini, Anda juga bisa tahu

3
perkiraan harga dan penyimbang kuantitas yang diminat serta kuantitas yang
ditawarkan di pasar kompetitif.
Jadi penawaran secara umum merupakan langkah seseorang untuk
menawarkan barang serta jasa kepada orang lain. Di bidang ekonomi, penawaran
dibagi menjadi dua, yakni; Penawaran mikro, pengertian penawaran mikro adalah
penawaran yang dilakukan oleh perorangan saja. Dimana produsen langsung
menawarkan barang atau jasa ke konsumennya. Kemudian yang kedua adalah
penawaran makro, berbeda dengan mikro yang hanya antara konsumen dan produsen
saja, di penawaran makro ini lebih fokus di kondisi pasar secara menyeluruh atau
global. Jadi cangkupannya lebih luas dibanding penawaran mikro.

2.2 Kurva dan Fungsi Permintaan


2.2.1 Kurva Permintaan

Kurva permintaan (demand curve) merupakan grafik yang menggambarkan


hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli
konsumen. Kurva permintaan merupakan suatu bagian dari fungsi permintaan yang
menunjukkan hubungan antara harga produk dengan jumlah produk yang diminta.
Kurva permintaan akan suatu produk biasanya dilukiskan dengan menggunakan
sebuah grafik dan semua variable independen di dalam fungsi permintaan tersebut
dianggap tetap.

4
Kurva ini digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar kompetitif
dan seringkali digabung dengan kurva penawaran untuk memperkirakan titik
ekuilibrium (saat jumlah penawaran dan permintaan sama). Kurva permintaan juga
dapat diartikan sebagai suatu kurva/garis yang memperlihatkan hubungan antara
berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga (P) barang tersebut.
Kurva permintaan selalu berlereng negatif, artinya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, hal ini disebabkan hubungan variabel Price dengan variabel Quantity
berlawanan arah, dimana bila P bertambah (positif), maka Qd berkurang (negatif) atau
sebaliknya. Dengan demikian kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu
kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
2.2.2 Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan pasar akan sebuah produk menunjukkan hubungan antara
jumlah produk yang diminta dengan semua faktor yang mempengaruhi permintaan
tersebut.
Dari berbagai variable penentu permintaan itu, kita dapat menggolongkannya
menjadi variable strategis, variable konsumen, variable pesaing, dan variable lainnya.
Yang termasuk variable strategis adalah harga barang yang bersangkutan, advertensi,
kualitas dan desain barang, serta saluran distribusi barang; sedangkan yang termasuk
variable konsumen adalah tingkat pendapatan, seleran konsumen, dan harapan
konsumen terhadap harga di masa yang akan dating. Variable pesaing mencakup
harga barang substitusi dan barang komplementer, advertensi dan promosi barang
lain, saluran distribusi barang lain, serta kualitas dan desain barang lain. Selanjutnya
yang termasuk dalam variable lain adalah kebijakan pemerintah, jumlah penduduk,
dan cuaca.
Variable strategis merupakan variable yang dapat digunakan secara langsung
untuk mempengaruhi permintaan barang yang dihasilkan oleh peusahaan. Oleh karena
itu, variable strategis ini disebut pula sebagai variable yang dapat dikendalikan
langsung oleh perusahaan. sedangkan variable-variabel di luar itu merupakan variable
yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Jika ditulis dalam bentuk umum fungsional, fungsi permintaan tersebut bisa
disajikan dengan cara berikut:
Jumlah produk X yang diminta:

5
Qx = f(harga produk X, harga barang-barang saingan, harapan adanya
perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, biaya iklan,
dan lain-lain.)
Fungsi umum permintaan yang ditunjukkan dalam persamaan diatas
menunjukkan variable-variabel yang mempengaruhi permintaan. Dalam
penggunaannya untuk pembuatan keputusan manajerial, fungsi permintaan tersebut
harus dibuat secara eksplisit. Oleh karena itu, hubungan antara kuantitas yang diminta
dengan setiap variable menentukan permintaan harus kita tentukan. Untuk
menggambarkan variable apa saja yang termasuk dalam model permintaan ini, maka
fungsi permintaannya ditetapkan sebagai berikut:
Q = a1 P + a2 Y + a3 Pend. + a4 C + a5 I
Persamaan tersebut menujukkan bahwa jumlah barang yang diminta pada
suatu tahun tertentu (Q) merupakan sebuah fungsi linier dari harga mobil rata-rata (P),
pendapatan disposibel rata-rata (Y), jumlah penduduk (Pend.), indeks tersedianya
kredit (C), dan biaya iklan (I). Sedangkan a1, a2,… a5 disebut parameter fungsi
permintaan tersebut. Kita dapat menggunakan berbagai metoda untuk menaksir nilai
dari variable-variabel di atas dan indikator-indikator yang menujukkan seberapa jauh
tingkat keyakinan kita dalam penaksiran tersebut.

2.3 Kurva dan Fungsi Penawaran

2.3.1 Kurva Penawaran

Kurva penawaran menghubungkan titik-titik kombinasi antara harga dengan


jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva penawaran merupakan garis
pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Semua jumlah
diatas kurva itu mungkin ditawarkan oleh penjual akan tetapi jumlah dibawah kurva
itu tidak mungkin, dengan anggapan bahwa kurva miring positif. Pada tingkat harga
yang ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau
menawarkan lebih banyak.

Dari segi jumlah yang ditawarkan, kurva menunjukkan harga minimum yang
akan merangsang penjual untuk menjual berbagai macam jumlah di pasar. Penjual
bersedia menerima harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual
tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini
disebut dengan kesediaan minimum penjual menerima harga (willingness to accept)

6
Gambar diatas menjelaskan bahwa pada harga P1 produsen beras mau menawarkan
barangnya sebesar  Q1. Apabila masyarakat menghendaki produsen menambah
produknya menjadi Q2 (misalkan karena pertambahan penduduk), maka produsen
harus meningkatkan jumlah faktor produksi untuk meningkatkan produksi. Semakin
banyak faktor produksi digunakan maka produktivitas faktor produksi semakin
menurun.

Dengan semakin menurunnya produktivitas maka produsen harus menambah


faktor produksi dengan tambahan lebih besar daripada tambahan sebelumnya (untuk
memproduksi satu satuan produk). Kondisi ini akan mengakibatkan meningkatnya
tambahan biaya atau marginal cost-nya. Oleh karenanya produsen hanya bersedia
menambah produksinya apabila masyarakat mau membayar dengan harga yang lebih
tinggi. Seperti dicontohkan dalam gambar 1, pada harga P2 produsen mau
memproduksi barangnya sebesar Q2. Terdapat hubungan positif antara jumlah produk
dengan harga yang berlaku. Hubungan tersebut digambarkan oleh kurva penawaran.

2.3.2 Fungsi Penawaran

7
Fungsi penawaran suatu barang menjelaskan seberapa banyak barang itu akan
dikurangi dengan harga alternatif barang, harga alternatif input, dan alternative nilai
variabel lain yang mempengaruhi penawaran. Secara formal, Q dxmewakili kuantitas
permintaan dari yang baik X, Px harga yang baik X, Py, M harga input (seperti tingkat
upah tenaga kerja), harga barang-barang yang terkait dengan teknologi, dan H
nilainya dari beberapa variabel lain yang mempengaruhi penawaran (seperti teknologi
yang ada, jumlah perusahaan di pasar, pajak, atau ekspektasi produsen). Kemudian
suplai berfungsi untuk X dapat ditulis sebagai

Q dx =¿f (Px, Py, M, H)


Dengan demikian, fungsi penawaran secara eksplisit mengakui bahwa kuantitas yang
diproduksi di pasar tidak hanya bergantung pada harga barang tetapi juga pada semua
faktor yang ada pemindah pasokan potensial. Meskipun ada banyak bentuk fungsional
yang berbeda untuk jenis produk yang berbeda, representasi yang sangat berguna dari
fungsi suplai adalah hubungan linier. Penawaran linier jika Qdxmerupakan fungsi linier
dari variabel itu mempengaruhi pasokan. Persamaan berikut mewakili fungsi suplai
linier :

Q dx =∝0+ ∝x P x + ∝ y P y +∝M M +∝ H H

Koefisien ∝1mewakili angka-angka yang telah diestimasi oleh departemen penelitian


perusahaan atau konsultan ekonomi.

Menurut hukum permintaan, kenaikan P xmenyebabkan penurunan kuantitas


menuntut barang X. Artinya ∝x >¿0. Tanda ∝x akan positif atau negative tergantung
pada apakah barang X dan Y merupakan pengganti atau pelengkap. Jika ∝x bilangan
positif, peningkatan harga barang Y akan menyebabkan peningkatan konsumsi X yang
baik; Oleh karena itu, barang X adalah pengganti barang Y. Jika angka ∝x negative,
kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan konsumsi dari X yang baik;
karenanya, barang X adalah pelengkap dari barang Y. Tanda ∝M juga dapat menjadi
positif atau negatif tergantung pada apakah X adalah barang normal atau inferior. Jika
∝M adalah bilangan positif, peningkatan pendapatan (M) akan menyebabkan
peningkatan konsumsi X yang baik, dan X yang baik adalah barang normal. Jika ∝M
adalah angka negatif, peningkatan pendapatan akan menyebabkan penurunan
konsumsi barang X, dan baik X adalah barang inferior.

8
2.4 Faktor-Faktor yang Menggeser Permintaan dan Penawaran

2.4.1 Faktor Yang Menggeser Permintaan

A. Pendapatan
Karena pendapatan mempengaruhi kemampuan konsumen untuk membeli
suatu barang, perubahan pendapatan mempengaruhi seberapa banyak konsumen
akan membeli dengan harga berapa pun. Dalam istilah grafis, perubahan
pendapatan menggeser seluruh kurva permintaan. Apakah terjadi peningkatan
pendapatan menggeser kurva permintaan ke kanan atau ke kiri tergantung pada
sifat konsumen pola konsumsi. Sejalan dengan itu, para ekonom membedakan
antara dua jenis barang-barang normal dan interior.
Barang yang permintaannya meningkat (bergeser ke kanan) saat konsumen
memperoleh pendapatan kenaikan disebut barang normal. Barang normal
mungkin termasuk barang seperti steak, maskapai penerbangan perjalanan, dan
jeans desainer. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, konsumen biasanya
membeli lebih banyak barang-barang ini dengan harga berapa pun. Sebaliknya
bila konsumen mengalami penurunan pendapatan, permintaan barang normal akan
menurun (bergeser ke kiri)
Perubahan pendapatan cenderung memiliki efek yang besar pada
permintaan akan barang tahan lama, dan efek ini biasanya diperkuat di negara
berkembang dan daerah pedesaan. Pada tahun 2004, misalnya, petani di India
menikmati pendapatan yang lebih tinggi berkat dampaknya tanaman monsun yang
bermanfaat. Akibatnya, permintaan traktor di daerah pedesaan India dan sepeda
motor melonjak, hampir tiga kali lipat tingkat permintaan di tahun sebelumnya.
Pada 2009, lonjakan permintaan tersebut berbalik arah karena penurunan
pendapatan konsumen yang signifikan yang berasal dari resesi ekonomi global.
Permintaan akan barang tahan lama di negara berkembang negara-negara juga
menurun secara dramatis, dan pembuat mobil sangat terpukul.
Dalam beberapa kasus, peningkatan pendapatan mengurangi permintaan
akan barang. Ekonomist mengacu pada barang seperti itu sebagai barang inferior.
Bologna, bus travel, dan "generik" jeans adalah contoh barang inferior yang
mungkin. Saat pendapatan naik, konsumen biasanya mengkonsumsi lebih sedikit
barang-barang ini dengan setiap harga. Penting untuk menunjukkan hal itu dengan
menyebut barang semacam itu lebih rendah, kami tidak menyiratkan bahwa

9
barang tersebut berkualitas buruk; kita gunakan istilah ini hanya untuk
mendefinisikan produk yang lebih sedikit dibeli konsumen saat pendapatan
mereka naik dan membeli lebih banyak saat pendapatan mereka turun.
B. Harga Barang Terkait
Perubahan harga barang terkait umumnya menggeser kurva permintaan
untuk suatu barang. Misalnya, jika harga Coke naik, sebagian besar konsumen
akan mulai beralih ke Pepsi, karena harga Coke relatif lebih tinggi dari
sebelumnya. Sebagai lebih dan semakin banyak konsumen yang mengganti Pepsi
dengan Coke, jumlah Pepsi yang diminta masing-masing harga akan cenderung
naik. Akibatnya, kenaikan harga Coke meningkatkan permintaan Pepsi. Hal ini
diilustrasikan dengan pergeseran permintaan pepsi ke kanan. Barang yang
berinteraksi dengan cara ini dikenal sebagai barang substitusi.
Banyak pasangan barang yang langsung terlintas di pikiran kita ketika kita
memikirkan penggantinya: ayam dan daging sapi, mobil dan truk, jas hujan dan
payung. Pasangan barang semacam itu adalah pengganti bagi kebanyakan
konsumen. Namun, pengganti tidak perlu memiliki fungsi yang sama. Misalnya,
mobil dan rumah bisa menjadi pengganti. Barang pengganti saat kenaikan harga
satu barang meningkatkan permintaan barang lainnya.
Tidak semua barang merupakan barang substitusi; pada kenyataannya,
kenaikan harga barang seperti perangkat lunak komputer dapat membuat
konsumen membeli lebih sedikit komputer dengan setiap harga. Barang yang
berinteraksi dengan cara ini disebut pelengkap. Bir dan pretzel contoh lain dari
barang pelengkap. Jika harga bir naik, kebanyakan bir peminum akan mengurangi
konsumsi pretzel. Perhatikan bahwa ketika X yang baik adalah sebagai pelengkap
barang Y, penurunan harga Y benar-benar meningkat (bergeser kekanan)
permintaan barang X. Lebih banyak barang X dibeli pada setiap harga yang harus
dibayar penurunan harga pelengkap, baik Y.
C. Periklanan dan Selera Konsumen
Variabel lain yang dipertahankan konstan saat menggambar kurva
permintaan yang diberikan adalah tingkat periklanan. Peningkatan iklan
menggeser kurva permintaan ke kanan,dari D 1 ke D 2 , seperti pada Gambar 2–3.
Perhatikan bahwa dampak periklanan pada permintaan bisa ditafsirkan dalam dua
cara. Di bawah kurva permintaan awal, D 1 , konsumen akan melakukannya beli
50.000 unit pakaian gaya tinggi per bulan jika harganya $ 40. Setelah iklan, kurva

10
permintaan bergeser ke D 2 , dan konsumen sekarang akan membeli 60.000 unit
dari barang saat harganya $ 40. Alternatifnya, ketika permintaan D 1 , konsumen
akan melakukannya membayar harga $ 40 bila 50.000 unit tersedia. Periklanan
menggeser permintaan kurva ke D 2 , sehingga konsumen akan membayar harga
yang lebih tinggi— $ 50 — untuk 50.000 unit.
Mengapa periklanan menggeser permintaan ke kanan? Periklanan sering
kali memberikan konsumen dengan informasi tentang keberadaan atau kualitas
suatu produk, yang di dalamnya gilirannya mendorong lebih banyak konsumen
untuk membeli produk. Jenis pesan periklanan ini Orang bijak dikenal sebagai
periklanan informative.
Periklanan juga dapat mempengaruhi permintaan dengan mengubah selera
konsumen yang mendasari asumsi. Misalnya, iklan yang mempromosikan mode
terbaru dalam pakaian mungkin meningkat permintaan akan item fashion tertentu
dengan membuat konsumen melihatnya sebagai "seuatu” untuk membeli. Jenis
pesan iklan ini dikenal sebagai iklan persuasive
D. Populasi
Permintaan suatu produk juga dipengaruhi oleh perubahan ukuran dan
komposisinya dari populasi. Umumnya, seiring bertambahnya populasi, semakin
banyak individu ingin membeli produk tertentu, dan ini memiliki efek menggeser
kurva permintaan ke hak. Selama abad kedua puluh, kurva permintaan untuk
produk makanan bergeser kehak dengan meningkatnya populasi.
Penting untuk dicatat bahwa perubahan komposisi penduduk bisa juga
mempengaruhi permintaan suatu produk. Sampai-sampai konsumennya paruh
baya menginginkan jenis produk yang berbeda dari pensiunan, peningkatan
jumlah konsumen musim panas di kelompok usia 30 sampai 40 tahun akan
meningkatkan permintaan produk seperti real estat. Demikian pula, sebagai
proporsi yang lebih besar dari populasi usia,permintaan layanan medis akan
cenderung meningkat.
E. Harapan Konsumen
Perubahan ekspektasi konsumen juga dapat mengubah posisi kurva
permintaan untuk sebuah produk. Misalnya, jika konsumen tiba-tiba
mengharapkan harga mobil secara signifikan lebih tinggi tahun depan, permintaan
mobil hari ini akan meningkat. Dampaknya, membeli mobil hari ini merupakan
pengganti membeli mobil tahun depan. Jika konsumen mengharapkan harga masa

11
depan menjadi lebih tinggi, mereka akan mengganti pembelian saat ini untuk
pembelian di masa depan. Jenis perilaku konsumen ini sering disebut sebagai
penimbunan dan umumnya terjadi saat produk bersifat tahan lama. Permintaan
saat ini untuk produk yang mudah rusak seperti itu karena pisang pada umumnya
tidak terpengaruh oleh ekspektasi kenaikan harga di masa mendatang
F. Faktor Lain
Dalam menyimpulkan daftar pemindah permintaan kami, kami hanya
mencatat bahwa variabel apa pun itu mempengaruhi kemauan atau kemampuan
konsumen untuk membeli suatu barang tertentu apotensi permintaan shifter.
Ketakutan kesehatan mempengaruhi permintaan rokok. Kelahiran seorang bayi
mempengaruhi permintaan popok.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Menggeser Penawaran


A. Harga Input
Kurva penawaran menunjukkan seberapa banyak produsen yang mau
berproduksi sebagai alternative harga. Ketika biaya produksi berubah, kemauan
produsen untuk menghasilkan keluaran dengan perubahan harga tertentu. Secara
khusus, ketika harga suatu input naik, produsen akan ikut naik bersedia
menghasilkan lebih sedikit output pada setiap harga tertentu. Penurunan pasokan
ini digambarkan sebagai pergeseran ke kiri dalam kurva penawaran
B. Teknologi atau Peraturan Pemerintah
Perubahan teknologi dan perubahan peraturan pemerintah juga dapat
mempengaruhi posisi kurva penawaran. Perubahan yang memungkinkan untuk
menghasilkan yang diberikan dengan biaya yang lebih rendah, seperti yang
disorot di Inside Business 2–2, dapatkan efek peningkatan pasokan. Sebaliknya,
bencana alam yang merusak teknologi yang ada dan peraturan pemerintah, seperti
standar emisi yang memiliki efek buruk pada bisnis, geser kurva penawaran ke
kiri.
C. Jumlah Perusahaan
Jumlah perusahaan dalam suatu industri mempengaruhi posisi kurva
penawaran. Sebagai tambahan perusahaan nasional memasuki suatu industri,
semakin banyak output tersedia di setiap yang diberikan harga. Ini dicerminkan
oleh pergeseran ke kanan dalam kurva penawaran. Begitu pula sebagai perusahaan

12
meninggalkan industri, lebih sedikit unit yang dijual pada setiap harga, dan
pasokan menurun (bergeser ke kiri)
D. Pengganti dalam Produksi
Banyak perusahaan memiliki teknologi yang mudah beradaptasi dengan
beberapa produk berbeda. Misalnya, pembuat mobil dapat mengubah pabrik
perakitan truk menjadi pabrik perakitan mobil menanam dengan mengubah
fasilitas produksinya. Ketika harga mobil naik, perusahaan-perusahaan ini dapat
mengubah beberapa jalur perakitan truk mereka menjadi jalur perakitan mobil
untuk meningkatkan jumlah mobil yang dipasok. Ini berdampak pada pergeseran
kurva suplai truk ke kiri.
E. Pajak
Posisi kurva penawaran juga dipengaruhi oleh pajak. Sebuah cukai adalah
pajak atas setiap unit output yang dijual, dimana pendapatan pajak dikumpulkan
dari pemasok. Misalnya, pemerintah memungut pajak sebesar $ 0,20 per galon
bensin. Sejak setiap pemasok sekarang harus membayar pemerintah $ 0,20 per
galon untuk setiap gallon bensin yang terjual, masing-masing harus menerima
tambahan $ .20 per galon untuk bersedia memasok jumlah bensin yang sama
seperti sebelum pajak. Pajak cukai menggeser pasokan kurva dengan jumlah
pajak. Bentuk pajak lain yang sering digunakan oleh instansi pemerintah adalah
pajak ad valorem. Iklan valorem secara harfiah berarti "sesuai dengan nilainya".
Sebuah pajak ad valorem adalah persentase pajak- pajak penjualan adalah contoh
yang terkenal. Jika harga suatu barang adalah $ 1 dan 10 persenPajak ad valorem
melekat pada barang itu, harga setelah pajak adalah $ 1,10. Karena iklan pajak
valorem adalah pajak persentase, pajak ini akan lebih tinggi untuk barang-barang
berharga tinggi.
F. Harapan Produsen
Ekspektasi produsen tentang harga di masa mendatang juga mempengaruhi
posisi kurva penawaran. Akibatnya, menjual satu unit output hari ini dan menjual
satu unit output besok adalah pengganti dalam produksi. Jika perusahaan tiba-tiba
mengharapkan harga lebih tinggi di masa depan dan roduk tidak mudah rusak,
produsen dapat menahan output hari ini dan menjualnya nanti di harga yang lebih
tinggi. Ini memiliki efek menggeser kurva penawaran saat ini ke kiri.

2.5 Surplus, Kekurangan dan Keseimbangan Pasar

13
2.5.1 Suplus
A. Surplus Konsumen
Materi ini menunjukkan bagaimana seorang manajer dapat menggunakan
kurva permintaan untuk memastikan nilai a konsumen atau sekelompok konsumen
menerima dari suatu produk. Konsep dikembangkan di bagian ini sangat berguna
dalam pemasaran dan disiplin ilmu lain yang menekankanstrategi ukuran seperti
penetapan harga nilai dan diskriminasi harga.
Berdasarkan hukum permintaan, jumlah yang bersedia dibayar konsumen
untuk tambahan satuan barang jatuh karena lebih banyak barang yang dikonsumsi.
Misalnya, bayangkan bahwa filekurva permintaan pada gambar 2–5(a) menunjukkan
permintaan anda akan air segera setelahnya berpartisipasi dalam lari 10k. Awalnya,
anda bersedia membayar harga yang sangat tinggi — dalam hal inikasus, $5 per liter
untuk tetes air pertama. Saat anda mengonsumsi lebih banyak air, jumlahnya anda
bersedia membayar penurunan penurunan tambahan dari $5,00 menjadi $4,99 dan
seterusnyaanda bergerak ke bawah kurva permintaan. Perhatikan bahwa setelah anda
mengonsumsi satu liter penuhair, anda bersedia membayar hanya $4 per liter untuk
setetes lagi. Setelah anda memilikinyamenikmati 2 liter air, anda bersedia membayar
hanya $3 per liter untuk setetes lagi.
Untuk mengetahui nilai total (atau manfaat) anda dari 2 liter air, kami hanya
menjumlahkanjumlah maksimum yang bersedia anda bayarkan untuk setiap tetes air
ini 0 dan 2 liter. Jumlah ini sesuai dengan area di bawah kurva permintaan digambar
2–5(a) sampai jumlah 2 liter. Karena luas wilayah ini adalah $8, makanilai total yang
anda terima dari 2 liter air adalah $8.

14
Untungnya, anda tidak perlu membayar harga yang berbeda untuk berbagai
tetes air anda konsumsi. Sebaliknya, anda menghadapi harga per unit, katakanlah, $3
per liter dan dapat membeli sebagaibanyak tetes (atau bahkan liter) yang anda
inginkan dengan harga tersebut. Diberikan kurva permintaan pada gambar 2–5(a), jika
harganya $3 anda akan memilih untuk membeli 2 liter air. Pada kasus ini,total
pengeluaran anda sendiri untuk 2 liter air adalah $6. Karena anda menghargai 2
literair seharga $8 dan hanya perlu membayar $6 untuk itu, anda mendapatkan nilai
$2 di atas dan di atas jumlah yang harus anda bayar untuk air. Nilai “ekstra” ini
dikenal sebagai konsumen surplus nilai yang didapat konsumen dari suatu barang
tetapi tidak harus membayar. Konsep ini penting bagi manajer karena ini
memberi tahu berapa banyak uang tambahan yang akan diperoleh konsumen bersedia
membayar sejumlah tertentu dari produk yang dibeli. Secara umum, surplus
konsumen adalah area di atas harga yang dibayarkan untuk suatu barangtetapi di
bawah kurva permintaan. Misalnya, segitiga berbayang pada Gambar 2–5 (b)
menggambarkan surplus konsumen dari konsumen yang membeli unit dengan
harga.Untuk mengetahui alasannya, ingatlah bahwa setiap titik pada kurva permintaan
menunjukkan nilai ke konsumen dari unit lain dari barang tersebut. Perbedaan antara
setiap harga dikurva permintaan dan harga yang dibayarkan mewakili surplus (nilai
konsumen menerima tetapi tidak harus membayar). Ketika kita menjumlahkan
"surplus" yang diterima setiap unit antara 0 dan (jumlah ini sama dengan wilayah
yang diarsir), kami mendapatkan con-surplus sumer terkait dengan unit pembelian
dengan harga masing-masing.Manajer dapat menggunakan pengertian surplus

15
konsumen untuk menentukan jumlah total konsumen akan bersedia membayar satu
paket barang.
B. Surplus Produsen
Sebagaimana konsumen menginginkan harga serendah mungkin, produsen
ingin harga menjadi serendah mungkin setinggi mungkin. Kurva penawaran
menunjukkan jumlah produsen yang bersedia melakukannya memproduksi dengan
harga tertentu. Atau, ini menunjukkan harga yang harus dilakukan perusahaan terima
untuk bersedia memproduksi unit tambahan dari suatu barang. Misalnya, sup-kurva
ply pada Gambar 2–9 menunjukkan bahwa total 800 unit akan diproduksi harganya
$400. Atau, jika 800 unit diproduksi, produsen harus melakukannyamenerima $400
untuk diinduksi untuk memproduksi unit lain dari barang tersebut. Surplus produsen
adalah analog produsen dengan surplus konsumen. Ini adalahjumlah uang yang
diterima produsen melebihi jumlah yang diperlukan untuk mendorong mereka untuk
menghasilkan yang baik. Lebih khusus lagi, perhatikan bahwa produsen bersedia unit
output di bawah 800 unit dengan harga kurang dari $400. Tapi jika harga adalah $400,
produsen menerima jumlah yang sama dengan $400 untuk setiap unit outputdi bawah
800, meskipun mereka bersedia menjual unit individu tersebut seharga aharga yang
lebih murah.

16
Secara geometris, surplus produsen adalah area di atas kurva penawaran tetapi
di bawahnya harga pasar barang. Jadi, area yang diarsir pada Gambar 2–9
merepresentasikan ditambah produsen menerima dengan menjual 800 unit dengan
harga $400 jumlah di atas apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit
barang. Area yang diarsir, ABC, adalahsurplus produsen saat harga $ 400. Secara
matematis, area ini adalah setengah dari800 kali $266,67, atau $106.668.
Surplus produsen dapat menjadi alat yang ampuh bagi manajer. Misalnya,
misalkan manajer sebuah restoran cepat saji besar saat ini membeli 10.000 pound
daging giling setiap minggu dari pemasok dengan harga $1,25 per pon. Produser
surplus yang diperoleh pemasok daging dengan menjual 10.000 pound dengan harga
$1,25 per ponmanajer restoran jumlah dolar yang diterima pemasok dandi atas apa
yang akan diterima untuk daging. Dengan kata lain, sup dagingsurplus produsen tang
adalah jumlah maksimum yang dapat dihemat restoran dalam dagingbiaya dengan
tawar-menawar dengan pemasok melalui kesepakatan paket seharga 10.000
pounddaging. Bab 6 dan 10 akan memberikan rincian tentang bagaimana manajer
dapat bernegosiasitawaran seperti itu.

2.5.2 Keseimbangan Pasar


Harga ekuilibrium di pasar kompetitif ditentukan oleh interaksi semua pembeli
dan penjual di pasar. Konsep penawaran pasar dan permintaan pasar membuat
gagasan interaksi ini lebih tepat: Harga suatu barang dalam pasar yang kompetitifket

17
ditentukan oleh interaksi antara penawaran pasar dan permintaan pasar akan barang
tersebut.
Karena kita akan fokus pada pasar untuk satu barang, maka mudah untuk jatuh
subskrip pada titik ini dan biarkan P menunjukkan harga barang ini dan Q kuantita
sdari yang baik. Gambar 2-10 menggambarkan kurva penawaran dan permintaan
pasar untuk itu baik. Untuk melihat bagaimana harga kompetitif ditentukan, biarkan
harga barang menjadi P L. Harga ini sesuai dengan titik B pada kurva permintaan
pasar; konsumen ingin membeli Q1Unit barang. Demikian pula, harga P L Sesuaititik
A pada kurva penawaran pasar; produsen hanya bersedia memproduksi P 0unit
dengan harga ini. Jadi, jika harganya P L , ada kekurangan barang artinya, tidak ada
cukup barang untuk memuaskan semua konsumen yang mau membelikejar dengan
harga segitu.
Dalam situasi di mana terjadi kekurangan, ada kecenderungan alami untuk
harga bangkit. Ketika harga naik dari P LKe Pe Pada Gambar 2–10, produsen
mendapatkan insentif untuk memperluas keluaran dari Q 0 Ke Q e . Begitu pula, saat
harga naik, konsumen pun bersedia untuk membeli lebih sedikit barang. Ketika harga
naik ke Pe , kuantitas yang diminta adalah Q. Pada harga ini, cukup banyak barang
yang diproduksi untuk memuaskan keinginan semua konsumendan mampu membeli
dengan harga tersebut; kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang
ditawarkan.Misalkan harga berada pada tingkat yang lebih tinggi-katakanlah, V H .
Harga ini sesuai dengantitik F pada kurva permintaan pasar, yang menunjukkan
bahwa konsumen ingin membeli

18
Q 0 Unit barang. Harga Ph Sesuai dengan titik G pada penawaran pasar melengkung;
produsen bersedia memproduksi unit Q 1 dengan harga ini. Jadi, saat fileharga adalah
Ph, ada kelebihan barang; perusahaan memproduksi lebih dari yang mereka
bisamenjual dengan harga Ph.
Setiap kali ada surplus, ada kecenderungan alami untuk menurunkan harga
samakan kuantitas yang ditawarkan dengan kuantitas yang diminta. Saat harga turun
dari Ph Ke Pe , produsen memiliki insentif untuk mengurangi kuantitas yang dipasok
ke Q e . Demikian pula sepertiharga turun, konsumen bersedia membeli lebih banyak
barang. Ketikaharga jatuh ke Pe , kuantitas yang diminta adalah Q e ; kuantitas yang
diminta sama dengan kuantitasdisediakan.
Dengan demikian, interaksi penawaran dan permintaan pada akhirnya
menentukan persaingan harga, Pe , sedemikian rupa sehingga tidak ada kekurangan
atau kelebihan barang. Iniharga disebut harga ekuilibrium dan kuantitas yang sesuai,
Q e , disebut kuantitas ekuilibrium untuk pasar kompetitif. Setelah harga dan kuantitas
ini disadari, kekuatan pasar penawaran dan permintaan seimbang; tidak ada
kecenderungan untuk harga naik atau turun.

2.5.3 Ekuilibrium Pasar Kompetitif


Ekuilibrium dalam pasar kompetitif ditentukan oleh perpotongan permintaan
pasar dan kurva penawaran. Harga ekuilibrium adalah harga yang menyamakan
jumlah yang diminta jumlah yang sudah di masukkan. Secara matematis, jika Q d ( P )

19
dan Q s ( P ) mewakili kuantitas yang diminta dan ditawarkan ketika harga adalah P,
harga ekuilibrium Pe , adalah harga yang sedemikian rupa
Q d ( Pe ) =Q s ¿)
Kuantitas kesetimbangan hanyalah Q d ( Pd )Atau, ekuivalen, Q s ( Pe ¿
A. Batasan Harga dan Ekuilibrium Pasar
Bagian sebelumnya menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas ditentukan dalam
pasar bebas. Dalam beberapa kasus, pemerintah membatasi berapa banyak harga yang
diperbolehkannaik atau turun, dan pembatasan ini dapat mempengaruhi ekuilibrium
pasar. Di bagian ini, kamimeneliti dampak plafon harga dan harga dasar pada alokasi
pasar.

1. Price Ceilings
Salah satu implikasi dasar dari doktrin ekonomi tentang kelangkaan adalah
bahwa kelangkaan tidak adabarang yang cukup untuk memuaskan keinginan
semua konsumen dengan harga nol. Sebagai akibat-oleh karena itu, beberapa
metode harus digunakan untuk menentukan siapa yang dapat mengkonsumsi
barang danyang tidak. Orang yang tidak dapat mengkonsumsi barang pada
dasarnya adalah orang yang diskriminatif. bertanggal melawan. Salah satu cara
untuk menentukan siapa yang mendapat barang dan siapa yang tidak adalah
dengan kategori barang berdasarkan warna rambut: jika anda memiliki rambut
merah, anda mendapatkan barang; jika kamutidak memiliki rambut merah, anda
tidak mendapatkan yang terbaik.
Sistem harga menggunakan harga untuk menentukan siapa yang mendapat
barang dan siapa yang tidak.sistem harga mengalokasikan barang kepada
konsumen yang mau dan mampu membayar kebanyakan untuk barang. Jika harga
ekuilibrium kompetitif celana jeans adalah $40, konsumen yang bersedia dan
mampu membayar $40 akan membeli barang; konsumen tidak mau-ing atau tidak
mampu membayar sebanyak itu untuk sebuah celana jeans tidak akan membeli
barang tersebut.
Penting untuk diingat bahwa bukanlah sistem harga yang “tidak adil” jika
salahtidak mampu membayar harga pasar untuk suatu barang; sebaliknya, tidaklah
adil bahwa kita tinggal di dunia kelangkaan. Setiap metode pengalokasian barang

20
akan tampak tidak adil bagi seseorang karena tidak ada cukup sumber daya untuk
memuaskan keinginan semua orang. Misalnya, jika jeans duludialokasikan kepada
orang-orang berdasarkan warna rambut dan bukan sistem harga, anda akan
melakukannya menurut anda aturan alokasi ini tidak adil kecuali anda dilahirkan
dengan warna rambut yang "benar"
Seringkali individu yang didiskriminasi oleh sistem harga berusaha
melakukannya membujuk pemerintah untuk mengintervensi pasar dengan
meminta produsen untuk menjual barang dengan harga lebih rendah. Ini wajar
saja, karena jika kami tidak dapat memiliki rumahkarena kami memiliki warna
rambut yang salah, kami pasti akan berusaha untuk mendapatkan pemerintah
mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan orang dengan warna rambut kita
untuk memiliki rumah. Tapimaka akan ada terlalu sedikit rumah untuk dikunjungi,
dan cara lain akan melakukannya harus digunakan untuk mengalokasikan rumah
untuk orang.
Misalkan, dengan alasan apapun, pemerintah memandang harga
ekuilibriumdari Pe Pada Gambar 2–11 sebagai "terlalu tinggi" dan mengeluarkan
undang-undang yang melarang perusahaan untuk memungut biaya harga diatas Pc
. Harga seperti itu disebut plafon harga.
Jangan bingung dengan fakta bahwa plafon harga berada di bawah ekuilib
awal harga rium; istilah batas atas mengacu pada harga yang merupakan harga
tertinggi yang diizinkandi pasar. Ini tidak mengacu pada harga yang ditetapkan di
atas harga ekuilibrium. Faktanya, jika batas atas yang diterapkan di atas harga
ekuilibrium, itu tidak akan efektif; ituharga ekuilibrium akan berada di bawah
harga legal maksimum.
Mengingat harga pc Yang diatur , jumlah yang diminta melebihi jumlah yang
ditawarkan dengan jarak dari A ke B pada Gambar 2–11; ada kekurangan Q d Unit
Q s . Itu alasan kekurangannya ada dua. Pertama, produsen bersedia memproduksi
lebih sedikit diharga yang lebih rendah, sehingga kuantitas yang tersedia
berkurang dari Q e Ke Q s . Kedua, konsumen ingin membeli lebih banyak dengan
harga lebih rendah; dengan demikian, kuantitas yang diminta meningkat dari Q e
Sampai Q d . Hasilnya adalah tidak ada cukup barang untuk memuaskan semua
konsumen bersedia dan mampu membelinya dengan harga tertinggi.

21
Lantas, bagaimana barang-barang itu akan dialokasikan sekarang yang sudah
tidak sah lagi untuk dijatahatas dasar harga? Dalam banyak kasus, barang dijatah
berdasarkan"pertama datang pertama dilayani." Akibatnya, plafon harga biasanya
menghasilkan longgaris-garis seperti yang dibuat pada tahun 1970-an karena
plafon harga bensin. Jadi,plafon harga mendiskriminasi orang yang memiliki
biaya peluang waktu yang tinggi dan tidak suka mengantri. Jika konsumen harus
mengantri dua jam untuk membeli 10galon bensin dan waktunya bernilai 5 per
jam, itu merugikan konsumen2 $5 $10 untuk mengantri. Karena 10 galon bensin
dibeli, jumlah iniuntuk menghabiskan $1 per galon mengantri untuk membeli
barang.
Ide dasar ini dapat digambarkan secara grafis. Di bawah batas harga pc , hanya
Q sunit barang tersedia. Karena kuantitas ini sesuai dengan titik F dikurva
permintaan pada Gambar 2–11, kita melihat bahwa konsumen bersedia membayar
Pf Untuk yang lainunit barang. Secara hukum, bagaimanapun, mereka tidak dapat
membayar perusahaan lebih dari Pc . Perbedaan-ence, Pf Pc , mencerminkan harga
per unit yang bersedia dibayar oleh konsumen dengan menunggugaris. The harga
ekonomi penuh dibayar oleh konsumen ( Pf ) dengan demikian jumlah yang
dibayarkan untuk perusahaan ( Pc ), ditambah jumlah implisit yang dibayar dengan
mengantri ( Pf Pc ). Yang terakhir harga dibayar bukan dalam dolar tetapi melalui
biaya peluang dan dengan demikian disebut harga nonpecuniary.

22
Seperti yang ditunjukkan Gambar 2–11, Pf Lebih besar dari harga ekuilibrium
awal, Pe . Kapanbiaya peluang diperhitungkan, harga ekonomi penuh yang
dibayarkan untuk barang adalah sebenarnya lebih tinggi setelah plafon
diberlakukan.
Karena plafon harga mengurangi kuantitas yang tersedia di pasar, peraturan
semacam itu mengurangi kesejahteraan sosial meski tidak mengakibatkan antrean
2-11. Nilai dolar dari kesejahteraan sosial yang hilang ditunjukkan oleh segitiga
berbayang pada Gambar 2–11. Secara intuitif, masing-masing titik pada kurva
permintaan menunjukkan jumlah yang bersedia dibayar konsumen untuk unit
tambahan, sementara setiap titik pada kurva penawaran menunjukkan jumlah yang
pedagang harus menerima untuk membujuk mereka menjual unit tambahan.
Vertikal perbedaan antara kurva permintaan dan penawaran pada setiap kuantitas
karena itu mewakili mengirimkan perubahan kesejahteraan sosial (nilai konsumen
kurang relevan biaya produksi)terkait dengan setiap unit keluaran tambahan.
Menjumlahkan perbedaan vertikal ini untuk semua unit antara Qe Dan Qs
Menghasilkan segitiga berbayang pada Gambar 2–11 dan dengan demikian
merepresentasikanmembenci total nilai dolar dari kesejahteraan sosial yang hilang

23
karena batas harga. Tri-sudut pada Gambar 2–11 terkadang disebut "kerugian
bobot mati”.
2. Price Floors
Berbeda dengan kasus plafon harga, terkadang ekuilibriumnya
kompetitifharga mungkin dianggap terlalu rendah bagi produsen. Dalam kasus ini,
individu mungkinmelobi pemerintah untuk membuat undang-undang harga legal
minimum untuk suatu barang. Misalnya harga disebut harga dasar. Mungkin harga
dasar yang paling terkenal adalah harga minimum upah, upah legal terendah yang
dapat dibayarkan kepada pekerja.
Jika harga ekuilibrium berada di atas harga dasar, harga dasar tidak
berpengaruh padapasar. Tetapi jika harga dasar ditetapkan di atas tingkat
ekuilibrium kompetitif, seperti Pf Pada Gambar 2-12, ada efeknya. Secara khusus,
ketika harga dasar ditetapkan pada Pf , kuantitas yang ditawarkan adalah Qs Dan
kuantitas yang diminta adalah Q d . Dalam hal ini, lebih banyak diproduksi
daripada konsumen bersedia membeli pada harga itu, dan surplus berkembang.
Dalam konteksnya di pasar tenaga kerja, ada lebih banyak orang yang mencari
pekerjaan daripada pekerjaan yang harus dituju sekitar pada upah itu, dan hasil
pengangguran. Dalam konteks pasar produk,surplus diterjemahkan ke dalam
persediaan yang tidak terjual. Dalam pasar bebas, harga akan turun untuk
meringankan pengangguran atau kelebihan persediaan, tetapi harga dasar
mencegah mekanisme inidari bekerja. Pembeli akhirnya membayar harga yang
lebih tinggi dan membeli lebih sedikit unit.

24
Apa yang terjadi dengan persediaan yang tidak terjual? Terkadang
pemerintah setujubeli kelebihannya. Ini adalah kasus dengan dasar harga di
banyak produk pertanian.produk, seperti keju. Di bawah harga dasar, jumlah
produk yang tidak terjual ditentukan olehjarak dari G ke F pada Gambar 2-12,
atau Q s Q d . Jika pemerintah membeli surplus di dasar harga ini, total biaya yang
ditanggung pemerintah adalah Pf ( Q s Q d ). Sejak luas persegi panjang adalah
alasnya dikalikan tingginya, biaya pembelian-Kelebihan diberikan oleh area yang
diarsir FG Q s Q d Pada Gambar 2-12.

25
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut ilmu ekonomi, permintaan adalah berbagai jenis dan jumlah barang dan jasa
yang diminta pembeli pada berbagai kemungkinan harga dalam periode tertentu di pasar.
Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh
tingkat harganya. Sedangkan penawaran merupakan adanya jumlah barang yang ditawarkan
oleh produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu, yang disebut (Supply). Dalam fungsi
ini, bila harga suatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meingkatkan jumlah
barang yang dijualnya.
Kurva permintaan (demand curve) merupakan grafik yang menggambarkan hubungan
antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli konsumen. Kurva
permintaan merupakan suatu bagian dari fungsi permintaan yang menunjukkan hubungan
antara harga produk dengan jumlah produk yang diminta. Untuk menggambarkan variable
apa saja yang termasuk dalam model permintaan ini, maka fungsi permintaannya ditetapkan
sebagai berikut:
Q = a1 P + a2 Y + a3 Pend. + a4 C + a5 I

Kurva penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada
tingkat harga tertentu. Semua jumlah diatas kurva itu mungkin ditawarkan oleh penjual akan
tetapi jumlah dibawah kurva itu tidak mungkin, dengan anggapan bahwa kurva miring positif.
Secara formal, Q dxmewakili kuantitas permintaan dari yang baik X, Px harga yang baik X, Py, M
harga input (seperti tingkat upah tenaga kerja), harga barang-barang yang terkait dengan
teknologi, dan H nilainya dari beberapa variabel lain yang mempengaruhi penawaran (seperti
teknologi yang ada, jumlah perusahaan di pasar, pajak, atau ekspektasi produsen). Kemudian
suplai berfungsi untuk X dapat ditulis sebagai

Q dx =¿f (Px, Py, M, H)

Adapun beberapa Faktor Yang Menggeser Permintaan yaitu: Pendapatan, Harga


Barang Terkait, Periklanan dan Selera Konsumen, Populasi, Harapan Konsumen. Sedangkan
Faktor-Faktor yang Menggeser Penawaran adalah Harga Input, Teknologi atau Peraturan
Pemerintah, Jumlah Perusahaan, Pengganti dalam Produksi, Pajak dan Harapan Produsen.

26
Secara umum, surplus konsumen adalah area di atas harga yang dibayarkan untuk
suatu barang tetapi di bawah kurva permintaan. Sebagaimana konsumen menginginkan harga
serendah mungkin, produsen ingin harga menjadi serendah mungkin setinggi mungkin.
Sedangkan secara geometris, surplus produsen adalah area di atas kurva penawaran tetapi di
bawahnya harga pasar barang. Ekuilibrium dalam pasar kompetitif ditentukan oleh
perpotongan permintaan pasar dan kurva penawaran. Harga ekuilibrium adalah harga yang
menyamakan jumlah yang diminta jumlah yang sudah di masukkan. Secara matematis, jika
Q d ( P ) dan Q s ( P ) mewakili kuantitas yang diminta dan ditawarkan ketika harga adalah P,
harga ekuilibrium Pe , adalah harga yang sedemikian rupa
Q d ( Pe ) =Q s ¿)
Kuantitas kesetimbangan hanyalah Q d ( Pd )Atau, ekuivalen, Q s ( Pe )

3.2 Saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga
pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut
titik keseimbangan. Berdasarkan pemaparan materi diatas, sebaiknya para penjual tidak
memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihatlangka sehingga
membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan hargamendadak seperti
contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintahjuga sebaiknya lebih
memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusianbarang-barang sehingga
tidak terjadi penimbunan barang yang dapatmengakibatkan kenaikan harga

27
DAFTAR PUSTAKA

Baye, Michael R dan Prince, Jeffrey T. 2013. Managerial Economics and Business Strategy
8th Ed.McGrawHill Global Edition.

Salvatore, Dominick. 2011. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global, Edisi kelima,
buku 1 ( terjemahan ). Jakarta: Salemba Empat.

Arsyad, Lincolin. 2008. Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE UGM.

Akrom, Mas. (2020. Oktober 03). “Permintaan dan Penawaran”. Diakses pada 20 Februari
2021 melalui https://www.kudupinter.com/2019/12/permintaan-dan-penawaran.html

iv

Anda mungkin juga menyukai