i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Gambaran perilaku bullying yang dilakukan remaja di Aceh.
2. Jenis perilaku bullying yang dilakukan remaja di Aceh berdasarkan jenis
kelamin.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat dan dapat menambah kontribusi keilmuan bagi dunia
pendidikan terkait bullying. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang membuat
penelitian sejenis.
1.4.2 Manfaat praktis
a. Kepala sekolah, penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam bentuk
informasi bagi kepala sekolah agar mengetahui jenis-jenis perilaku
bullying yang dominan dilakukan disekolah, sehingga dapat membuat
kebijakan yang dapat meminimalisir perilaku bullying.
b. Orang tua, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada orang tua
sehingga dapat lebih memperhatikan perilaku anak dirumah agar dapat
mencegah perilaku bullying pada anak.
c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi bacaan atau salah
satu referensi dalam memahami dan mengembangkan penelitian yang
terkait dengan bullying yang terjadi pada remaja.
3
1.5 Luaran
Dengan adanya penelitian ini luaran yang diharapkan, yaitu:
1. Adanya laporan kemajuan PKM dan laporan akhir PKM
2. Adanya artikel yang siap di submit dan dipublikasikan pada tingkat
internasional di CONS-EDU.
2.1 Bullying
Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti
banteng. Secara etimologi kata "bully" berarti penggertak, orang yang
mengganggu yang lemah. Bullying dalam bahasa Indonesia disebut "menyakat"
yang artinya mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain (Wiyani, 2012).
Kemudian Stroey dalam Sari (2017) mendefinisikan bullying sebagai suatu
bentuk abuse emosional atau fisik yang mempunyai 3 karakteristik, yakni :
deliberate, yaitu pelaku cenderung untuk menyakiti seseorang. Repeated, yakni
seringkali target bullying adalah orang yang sama, dan power imbalance, dalam
hal ini pelaku memilih korban yang dianggapnya rentan.
Menurut Ken Rigby (2006) bullying merupakan sebuah hasrat untuk
menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi, menyebabkan seseorang
menderita, Aksi ini dilakukan secara Iangsung oleh seseorang atau kelompok
yang Iebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan
dengan perasaan senang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberi
pengertian bullying sebagai kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang
yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu
mempertahankan diri dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau
menakuti orang atau membuat orang tertekan, trauma atau depresi dan tidak
berdaya (Parasmoko, 2019).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Bullying
adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam
bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau sekelompok
orang yang lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental
dengan tujuan membuat korban menderita.
Menurut Barbara Coloroso (2007) dalam Zakiyah (2017) bullying dibagi
menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan mudah
dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku bullying yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang
lebih lanjut. Contoh bullying secara verbal antara lain yaitu: julukan nama,
4
2.2 Remaja
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki
masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan
psikososial. Menurut Monks dalam (Jannah,2017) fase remaja mencerminkan cara
berfikir remaja masih dalam koridor berpikir konkret, kondisi ini disebabkan pada
masa ini terjadi suatu proses pendewasaan pada diri remaja. Masa tersebut
berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun, dengan pembagian sebagai berikut:
mudah terangsang secara erotis, dengan dipegang bahunya saja oleh lawan
jenis ia sudah akan berfantasi erotik.
b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent)umur 15-18 tahun
Pada tahap ini remaja membutuhkan teman, mereka senang jika banyak teman
yang mengakuinya sehingga pada masa ini mereka akan mudah terpengaruh
oleh lingkingan dan teman sebaya. Pada masa ini mereka akan cenderung
mencintai diri sendiri, menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya,
kemudian ia berada dalam kondisi kebingungan tidak tahu memilih yang mana
peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis,
idealitas atau materialis, dan sebagainya
c. Remaja terakhir umur (late adolescent)18-21 tahun.
Pada tahap ini merupakan dimana masa konsulidasi menuju periode dewasa
dan ditandai dengan pencapaian 5 hal yaitu:
1. Minat makin yang akan mantap terhadap fungsi intelek.
2. Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan
dalam pengalaman-penglaman baru
3. Terbentuk identitas seksual yang tidak berubah lagi.
4. Egosentrisme (terlalu mencari perhatian pada diri sendiri) diganti
dengan keseimbangan dan kepentingan diri sen
5. diri dengan orang lain.
6. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dengan
masyarakat umum (Sarwono, 2010).
6
P = F/N x 100
Keterangan :
P = Persentase yang ingin dicari
F = Frekuensi yang diperoleh
N = Jumlah responden
100% = Angka tetap
Keterangan :
μ : rerata/mean hipotetik
imax : skor maksimal item
imin : skor minimal item
∑k : jumlah item
σ : standar deviasi hipotetik
Xmax : skor maksimal subjek (yang dapat dicapai)
Xmin : skor minimal subjek (yang dapat dicapai)
DAFTAR PUSTAKA
Coloroso, B. 2007. The Bully, The Bullied, and The Bystander. New York:
HarperCollins.
Conrad, C. S., & Sarwono, S. W. (2010). Hubungan pola asuh orangtua dengan
perilaku seksual remaja dalam berpacaran. Jurnal Ilmiah Psikologi MIND
SET, 1(02), 118-123.
Sari, Y. P., & Azwar, W. 2017. Fenomena bullying siswa: Studi tentang motif
perilaku bullying siswa di SMP negeri 01 painan, sumatera barat.
Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 10(2), 333-367.
Wiyani, NA 2012. Save our children from school bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. 2017. Faktor yang mempengaruhi
kremaja dalam melakukan bullying. Prosiding Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, 4(2).
12
13
14
15
16
17
18
19
Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama / NIM
Studi Ilmu (jam/ Tugas
minggu)
bertugas
menyediakan dan
memproduksi
dokumentasi kegiatan
dalam bentuk foto
atau video, dan
berkoordinasi dengan
divisi lainnya secara
kooperatif.
22
23
DISUSUN OLEH :
KARINA
PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Terlebih dahulu saya mendoakan semoga anda selalu dalam keadaan sehat
wal’afiat dan sukses dalam kegiatan belajar serta tercapai cita-cita yang
diinginkan. Mohon izin untuk meminta bantuan serta partisipasi anda, guna
mengisi pernyataan dalam skala ini, sehubungan dengan penulisan tugas akhir
saya sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Bantuan dalam penelitian ini
sangat saya butuhkan. Skala ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian melainkan
hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkatan perilaku bullying disekolah.
Pada halaman berikut akan disajikan sejumlah pernyataan mengenai
kebiasaan dan tingkah laku anda dalam berinteraksi dengan teman. Oleh karena
itu saya meminta partisipasi dan kesediaan untuk mengisi skala ini secara jujur
dan jelas. Pahamilah baik-baik setiap pernyataan yang ada, kemudian pilihlah
jawaban yang sesuai dengan kondisi/situasi sehari-hari dan yang anda alami
sendiri. Apa yang diisikan dalam angket ini bersifat pribadi dan rahasia. Oleh
karena itu bekerjalah sendiri dan memberikan jawaban yang jujur.
Tidak ada jawaban yang salah karena semua jawaban adalah benar. Untuk
itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan kebiasaan atau keadaan anda dan bukan
karena jawaban yang dianggap benar atau yang berlaku secara umum. Mohon
jawablah seluruh pernyataan dibawah dengan jujur dan memastikan tidak ada
pernyataan yang terlewatkan.
Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
24
Petunjuk Pengisian
Contoh :
Contoh soal
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
S SR KK J TP
1 Saya senang mengganggu teman dengan memukulnya sehingga ia
ketakutan
2 Saya suka memukul teman yang lemah/culun/pendiam
LEMBAR JAWABAN
Nama : KARINA
Kelas :8
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
NO PILIHAN JAWABAN
S SR KK J TP
1 √
2 √