Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2
1.5 Luaran .......................................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Bullying ......................................................................................................... 3
2.2 Remaja........................................................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 6
3.1 Metode Penelitian.......................................................................................... 6
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 7
3.4 Teknik Analisa Data ...................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Biodata Dosen Pendamping .Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ......... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................. 22
Lampiran 5. Instrumen Perilaku Bullying ....................................................... 23

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kasus kekerasan sedang maraknya disekolah yang dikenal dengan sebutan
perundungan (bullying) terbukti terdapatnya data dari Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) jumlah kasus bullying termasuk dalam peringkat ketiga kasus
tertinggi yang terjadi dalam sektor pendidikan. Data kasus se-Indonesia dari tahun
2011-2019, KPAI melaporkan bahwa pelaku dan korban bullying tercatat
berjumlah 2.473 kasus (Radaraceh.id,2020). Kemudian Dinas Sosial Aceh
memaparkan bahwa terdapat 32 kasus bullying pada tahun 2016 mulai dari tingkat
SD, SMP, dan SMA bahkan Perguruan Tinggi di Provinsi Aceh
(Acehtrend.com,2018). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitri,
M. N (2018) menunjukkan bahwa 193 siswa (97,97%) melakukan perilaku
bullying dan bentuk perilaku bullying yang paling banyak dilakukan adalah
bullying rasional/sosial, yaitu 181 siswa (91,88%). Berdasarkan data diatas
terlihat bahwa bullying menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi siswa
disekolah saat ini.
Kasus bullying tidak hanya terjadi disekolah akan tetapi juga terjadi dalam
masyarakat umum. Faktor keluarga, teman sebaya, dan sekolah dapat membentuk
perilaku bullying pada remaja. Bullying dapat berawal dari candaan hingga
menjadi pembiasaan dan juga dapat terjadinya karena perlakuan orang tua yang
dianggap hal biasa akan tetapi berdampak buruk pada mental anak yaitu seperti
membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain, memarahi anak ditempat
umum dan tidak memngahargai usaha anak hal tersebut dapat merusak
kepercayaan diri anak bahkan merusak mental anak.
Perilaku bullying tak jarang dilakukan secara berkelompok, terbukti dari
banyak kasus bullying yang dilakukan secara berkelompok atau yang dikenal
dengan sebutan “geng”. Salah satunya seperti kasus yang terjadi di Aceh yaitu
kasus siswi MIN Keunaloi Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar yang
dikeroyok 6 teman laki-lakinya dikelas hingga meninggal dunia, peristiwa
tersebut terjadi pada tanggal 16 September 2015 dan meninggal dunia pada 26
September dirumah sakit umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh (Liputan6.com,
2016).
Kasus-kasus serupa juga terjadi disekolah lainnya, sehingga sangat
membutuhkan perhatian lebih sehingga dapat dilakukan pencegahan agar hal yang
sama tidak terjadi lagi, saat ini sangat dibutuhkan tindakan untuk mengurangi
perilaku bullying yang sudah menjadi kebiasaan bagi siswa. Kasus diatas dapat
memberikan pengalaman kepada peserta didik lainnya, betapa berbahayanya
membully. Kekerasan bullying merupakan tindakan kekerasan yang direncanakan
oleh pihak yang lebih kuat dan berkuasa terhadap pihak yang dianggap lebih
lemah. Bullying dapat menimbulkan rasa takut, sakit dan tertekan baik secara fisik
maupun mental. Bullying tidak selalu dilakukan dengan kekerasan fisik akan
2

tetapi juga dapat dilakukan dengan mengejek, memaki, berbahasa kasar,


menghakimi dan menggosipi orang lain. Dampak ringan yang timbul akibat
bullying yaitu banyak siswa yang merasa terkucil, sehingga ia selalu merasa
gelisah ketika bertemu dengan orang lain. Semai Jiwa Amini (2008) menyatakan
dampak yang akan dialami oleh korban bullying adalah menyendiri, menangis,
minta pindah sekolah, konsentrasi anak berkurang, prestasi belajar menurun,
tidak mau bersosialisasi, anak jadi penakut, gelisah, berbohong, depresi,
menjadi pendiam, tidak bersemangat, menyendiri, sensitif, cemas, mudah
tersinggung, hingga menimbulkan gangguan mental. Oleh karena itu tim ingin
membuat penelitian dengan judul “Analisis Bullying Pada Remaja Aceh”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan gambaran latar belakang di atas maka dapat dideskripsikan
rumusan masalah yang menjadi fokus utama yaitu;
1. Bagaimana gambaran perilaku bullying yang dilakukan oleh remaja di Aceh?
2. Bagaimana jenis perilaku bullying berdasarkan jenis kelamin yang dilakukan
oleh remajadi Aceh?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Gambaran perilaku bullying yang dilakukan remaja di Aceh.
2. Jenis perilaku bullying yang dilakukan remaja di Aceh berdasarkan jenis
kelamin.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat dan dapat menambah kontribusi keilmuan bagi dunia
pendidikan terkait bullying. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang membuat
penelitian sejenis.
1.4.2 Manfaat praktis
a. Kepala sekolah, penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam bentuk
informasi bagi kepala sekolah agar mengetahui jenis-jenis perilaku
bullying yang dominan dilakukan disekolah, sehingga dapat membuat
kebijakan yang dapat meminimalisir perilaku bullying.
b. Orang tua, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada orang tua
sehingga dapat lebih memperhatikan perilaku anak dirumah agar dapat
mencegah perilaku bullying pada anak.
c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi bacaan atau salah
satu referensi dalam memahami dan mengembangkan penelitian yang
terkait dengan bullying yang terjadi pada remaja.
3

1.5 Luaran
Dengan adanya penelitian ini luaran yang diharapkan, yaitu:
1. Adanya laporan kemajuan PKM dan laporan akhir PKM
2. Adanya artikel yang siap di submit dan dipublikasikan pada tingkat
internasional di CONS-EDU.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bullying
Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti
banteng. Secara etimologi kata "bully" berarti penggertak, orang yang
mengganggu yang lemah. Bullying dalam bahasa Indonesia disebut "menyakat"
yang artinya mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain (Wiyani, 2012).
Kemudian Stroey dalam Sari (2017) mendefinisikan bullying sebagai suatu
bentuk abuse emosional atau fisik yang mempunyai 3 karakteristik, yakni :
deliberate, yaitu pelaku cenderung untuk menyakiti seseorang. Repeated, yakni
seringkali target bullying adalah orang yang sama, dan power imbalance, dalam
hal ini pelaku memilih korban yang dianggapnya rentan.
Menurut Ken Rigby (2006) bullying merupakan sebuah hasrat untuk
menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi, menyebabkan seseorang
menderita, Aksi ini dilakukan secara Iangsung oleh seseorang atau kelompok
yang Iebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan
dengan perasaan senang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberi
pengertian bullying sebagai kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang
yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu
mempertahankan diri dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau
menakuti orang atau membuat orang tertekan, trauma atau depresi dan tidak
berdaya (Parasmoko, 2019).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Bullying
adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam
bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau sekelompok
orang yang lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental
dengan tujuan membuat korban menderita.
Menurut Barbara Coloroso (2007) dalam Zakiyah (2017) bullying dibagi
menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan mudah
dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku bullying yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang
lebih lanjut. Contoh bullying secara verbal antara lain yaitu: julukan nama,
4

celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan pelecehan


seksual, teror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak
benar, kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya.
2. Bullying secara fisik ini paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi,
namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk
lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap
merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada
tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut. Contoh bullying secara fisik
adalah: memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar,
meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang
tertindas, dan lain-lain.
3. Bullying secara relasional; adalah pelemahan harga diri korban secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini
dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang
agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa
tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku
bullying yang paling sulit dideteksi dari luar. Bullying secara relasional
mencapai puncak kekuatannya diawal masa remaja, karena saat itu tejadi
perubahan fisik, mental emosional dan seksual remaja. Ini adalah saat ketika
remaja mencoba untuk mengetahui diri mereka dan menyesuaikan diri
dengan teman sebaya.
4. Bullying elektronik; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet
dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan
menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang
sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan. Bullying jenis ini
biasanya dilakukan oleh kelompok remaja yang telah memiliki
pemahaman cukup baik terhadap sarana teknologi informasi dan media
elektronik lainnya.

2.2 Remaja
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki
masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan
psikososial. Menurut Monks dalam (Jannah,2017) fase remaja mencerminkan cara
berfikir remaja masih dalam koridor berpikir konkret, kondisi ini disebabkan pada
masa ini terjadi suatu proses pendewasaan pada diri remaja. Masa tersebut
berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun, dengan pembagian sebagai berikut:

a. Masa remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun.


Pada tahap ini akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuhnya dan
pengembangkan pikiran-pikiran baru sehingga, cepat tertarik pada lawan jenis,
5

mudah terangsang secara erotis, dengan dipegang bahunya saja oleh lawan
jenis ia sudah akan berfantasi erotik.
b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent)umur 15-18 tahun
Pada tahap ini remaja membutuhkan teman, mereka senang jika banyak teman
yang mengakuinya sehingga pada masa ini mereka akan mudah terpengaruh
oleh lingkingan dan teman sebaya. Pada masa ini mereka akan cenderung
mencintai diri sendiri, menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya,
kemudian ia berada dalam kondisi kebingungan tidak tahu memilih yang mana
peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis,
idealitas atau materialis, dan sebagainya
c. Remaja terakhir umur (late adolescent)18-21 tahun.
Pada tahap ini merupakan dimana masa konsulidasi menuju periode dewasa
dan ditandai dengan pencapaian 5 hal yaitu:
1. Minat makin yang akan mantap terhadap fungsi intelek.
2. Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan
dalam pengalaman-penglaman baru
3. Terbentuk identitas seksual yang tidak berubah lagi.
4. Egosentrisme (terlalu mencari perhatian pada diri sendiri) diganti
dengan keseimbangan dan kepentingan diri sen
5. diri dengan orang lain.
6. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dengan
masyarakat umum (Sarwono, 2010).
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap bullying yang dilakukan oleh remaja Aceh melalui data angket yang
dibagikan kepada sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono,
2018). Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data agar dapat menggambarkan keadaan secara teratur, ringkas, jelas, serta
memudahkan peneliti untuk mendeskripsikan dan menarik kesimpulan hasil
penelitian. Dalam hal ini peneliti ingin mendapatkan deskripsi tentang bagaimana
gambaran jenis-jenis bullying yang dilakukan oleh siswa disekolah.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA di Banda Aceh yaitu
sebanyak 1.170 siswa. Populasi ini dipilih karena siswa SMA berusia rata-rata 15-
18 tahun yaitu memasuki remaja pertengahan dimana pada masa itu mereka
membutuhkan banyak teman dan mudah terpengaruh oleh teman sebaya sehingga
pada usia itu sering terjadinya bullying.

Tabel 3.1 Populasi dan sampel Penelitian


No Nama sekolah Jumlah Jumlah
Populasi sampel
1 SMA Negeri 2 Banda Aceh 130 30
2 SMA Negeri 4 Banda Aceh 130 30
3 SMA Negeri 6 Banda Aceh 130 30
4 SMA Negeri 12 Banda Aceh 130 30
5 SMA Lab School Universitas Syiah Kuala 130 30
6 Sekolah Modal Bangsa Aceh Besar 130 30
7 SMKN 1 Al Mubarkeya Ingin Jaya 130 30
8 SMA Krueng Barona Jaya 130 30
9 SMA Negeri 3 Seulimeum 130 30
TOTAL 1.170 270

Tabel di atas merupakan sebaran seluruh siswa SMA di Banda Aceh.


Jumlah sampel yang sesuai populasi adalah 270 orang. Pengambilan jumlah
sampel pada masing-masing angkatan sesuai dengan proporsi populasi setiap
angkatan. Penarikan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling.
7

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket.
dengan menggunakan skala Likert. Alternatif jawabannya untuk mengukur
perilaku bullying yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan tidak pernah.
Skor masing-masing alternatif jawaban tersebut diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Pengukuran Perilaku Bullying


Alternatif Jawaban Skor
Favorable Unfavorable
Selalu (S) 5 -
Sering (SR) 4 -
Kadang-kadang (KK) 3 -
Jarang (J) 2 -
Tidak Pernah (TP) 1 -

3.4 Teknik Analisa Data


Penelitian menggunakan teknik analisis data kuantitatif deskriptif. Data
dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase.
Teknik deskriptif persentase bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku bullying
dalam bentuk persentase. Untuk melihat persentase, peneliti menggunakan rumus
yang dikemukakan oleh Sudijono dalam (Yanti,2017). Adapun rumus tersebut
sebagai berikut

P = F/N x 100

Keterangan :
P = Persentase yang ingin dicari
F = Frekuensi yang diperoleh
N = Jumlah responden
100% = Angka tetap

Selanjutnya untuk membuat norma kategorisasi pada variabel perilaku


bullying, peneliti terlebih dahulu menentukan nilai maksimum, nilai minimun,
rata-rata dan standar deviasi hipotetik menggunakan rumus sebagai berikut:

µ= ½ (imax + imin )∑ k dan σ = 1 6 (Xmax – Xmin )


8

Keterangan :
μ : rerata/mean hipotetik
imax : skor maksimal item
imin : skor minimal item
∑k : jumlah item
σ : standar deviasi hipotetik
Xmax : skor maksimal subjek (yang dapat dicapai)
Xmin : skor minimal subjek (yang dapat dicapai)

Kemudian hasil yang diperoleh disesuaikan dengan tabel kategori. Pada


penelitian ini, peneliti menggolongkan data ke dalam 5 kategori menurut Azwar
(2012), yaitu:

Tabel 3.6 Kategori Acuan Norma Tingkat perilaku bullying

Kategorisasi Rumus Norma


Sangat Tinggi ≥ (µ + 1,5 SD)
Tinggi (µ + 0,5 SD) s/d < (µ + 1,5 SD)
Sedang (µ - 0,5 SD) s/d < (µ + 0,5 SD)
Rendah (µ - 1,5 SD) s/d < (µ - 0,5 SD)
Sangat Rendah < (µ - 1,5 SD)
Sumber : (Azwar ,2012)

Selanjutnya, untuk penarikan kesimpulan menggunakan kriteria penafsiran


skor, untuk memudahkan dalam menginterpretasikan data, peneliti berpedoman
pada rentang skala yang ditetapkan oleh Koentjaraningrat dalam Yanti ( 2017,
hlm. 34) sebagai berikut:

Tabel 3.7 Tolak Ukur Kategori Penelitian


Persentase Tafsiran
0% Tidak Ada
1% - 25% Sebahagian Kecil
26% - 49% Hampir Setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Sebahagian Besar
76% - 99% Hampir Seluruhnya
100% Seluruhnya
Sumber : Koentjaraningrat dalam Yanti ( 2017, hlm. 34)

Teknik ini dilakukan untuk memberi gambaran umum tentang jenis-jenis


perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa kepada temannya disekolah.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 2.500.000
2 Bahan Habis Pakai 3.650.000
3 Perjalanan dalam Kota 2.000.000
4 Lain-lain 1.800.000
Jumlah 9.950.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Kegiatan Person Penanggung Jawab
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
1 Persiapan Penelitian Karina
2 Penyusunan Instrumen Karina
3 Pengumpulan data Muhammad Yahya
4 Analisis Data Muhammad Yahya
Pembuatan Laporan
5 Akhir, Artiker dan Muhammad Sauqi
Publikasi
10

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi edisi II. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Coloroso, B. 2007. The Bully, The Bullied, and The Bystander. New York:
HarperCollins.

Conrad, C. S., & Sarwono, S. W. (2010). Hubungan pola asuh orangtua dengan
perilaku seksual remaja dalam berpacaran. Jurnal Ilmiah Psikologi MIND
SET, 1(02), 118-123.

Fitri, M. N. 2018. Analisis Perilaku Bullying Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2


Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.

Jannah, M. (2017). Remaja dan tugas-tugas perkembangannya dalam


islam. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 1(1)

Pramoko, R. (2019). PENGARUH PENERIMAAN DIRI REMAJA TERHADAP


PERILAKU BULLYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1
TURI. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(2), 195-203
.
Rigby, Ken. 2003. Consequences of Bullying in schools. Canadian Journal of
Psychiatry.

Sari, Y. P., & Azwar, W. 2017. Fenomena bullying siswa: Studi tentang motif
perilaku bullying siswa di SMP negeri 01 painan, sumatera barat.
Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 10(2), 333-367.

Sejiwa. 2008. Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan sekitar


Anak. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. 2018. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wiyani, NA 2012. Save our children from school bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media

Yanti, rizka.2017. analisis kepercayaan diri siswa yang bermasalah akademik di


SMP N 2 Banda Aceh. Skripsi. Jurusan bimbingan dan konseing, fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan , unversitas syiah kuala.
11

Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. 2017. Faktor yang mempengaruhi
kremaja dalam melakukan bullying. Prosiding Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, 4(2).
12
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
1. Peralatan yang diperlukan
a. Kuota Internet (4 bulan) 5 orang 500.000 2.500.000

SUB TOTAL (Rp) 2.500.000


2. Bahan Habis Pakai
a. Kertas HVS 2 rim 50.000 100.000
b. ATK 5 buah 10.000 50.000
c. Akses jurnal 3 bulan 500.000 1.500.000
d. Bahan-bahan kebutuhan 5 paket 400.000 2.000.000
protokol kesehatan (masker,
hand sanitizer, face shield,
rapid test)
SUB TOTAL (Rp) 3.650.000
3. Perjalan
a. Transportasi eksekusi 5 orang 400.000 2.000.000
program (4 kali)
SUB TOTAL (Rp) 2.000.000
4. Lain-lain
a. Submit artikel di Cons.Edu 1 kali 1.800.000 1.800.000
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.950.000
(Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama / NIM
Studi Ilmu (jam/ Tugas
minggu)

1 Karina/ Bimbingan dan FKIP 8 Jam Koordinator


1606104030013 Konseling kelompok yang
bertugas untuk
membuat detil kinerja
bagi divisi lainnya
dan bertanggung
jawab terhadap
kinerja kelompok.
2 Muhammad Bimbingan dan FKIP 6 Jam Divisi Acara yang
Yahya/ Konseling akan bertanggung
1706104030036 jawab atas kelancaran
acara, mengatur, dan
rangkaian acara yang
telah disiapkan dan
Divisi Humas dan
Publikasi, bertugas
merancang spanduk
dan modul, membantu
divisi dokumentasi
dalam mengelola
3 Muhammad Sauqi Bimbingan dan FKIP 6 Jam Divisi Perlengkapan,
/1706104030019 Konseling bertugas mendata
peralatan dan
perlengkapan
kegiatan, mengadakan
hubungan perjanjian
dalam hal penyewaan
peralatan penunjang,
bertanggung jawab
atas pemeliharaan
peralatan dan
perlengkapan dan
Divisi
Dokumentasi akan
21

bertugas
menyediakan dan
memproduksi
dokumentasi kegiatan
dalam bentuk foto
atau video, dan
berkoordinasi dengan
divisi lainnya secara
kooperatif.
22
23

Lampiran 5. Instrumen Perilaku Bullying

ANGKET PERILAKU BULLYING

DISUSUN OLEH :
KARINA

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
23

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Terlebih dahulu saya mendoakan semoga anda selalu dalam keadaan sehat
wal’afiat dan sukses dalam kegiatan belajar serta tercapai cita-cita yang
diinginkan. Mohon izin untuk meminta bantuan serta partisipasi anda, guna
mengisi pernyataan dalam skala ini, sehubungan dengan penulisan tugas akhir
saya sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Bantuan dalam penelitian ini
sangat saya butuhkan. Skala ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian melainkan
hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkatan perilaku bullying disekolah.
Pada halaman berikut akan disajikan sejumlah pernyataan mengenai
kebiasaan dan tingkah laku anda dalam berinteraksi dengan teman. Oleh karena
itu saya meminta partisipasi dan kesediaan untuk mengisi skala ini secara jujur
dan jelas. Pahamilah baik-baik setiap pernyataan yang ada, kemudian pilihlah
jawaban yang sesuai dengan kondisi/situasi sehari-hari dan yang anda alami
sendiri. Apa yang diisikan dalam angket ini bersifat pribadi dan rahasia. Oleh
karena itu bekerjalah sendiri dan memberikan jawaban yang jujur.
Tidak ada jawaban yang salah karena semua jawaban adalah benar. Untuk
itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan kebiasaan atau keadaan anda dan bukan
karena jawaban yang dianggap benar atau yang berlaku secara umum. Mohon
jawablah seluruh pernyataan dibawah dengan jujur dan memastikan tidak ada
pernyataan yang terlewatkan.
Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
24

Petunjuk Pengisian

Ketika mengisi angket ini anda diharapkan:


1. Mengisi identitas secara lengkap terlebih dahulu (kerahasiaan
indentitas dijamin sepenuhnya terjaga).
2. Mengisi jawaban pada lembar jawaban yang dibagikan
3. Diharapkan untuk tidak mencoret buku soal yang dibagikan
4. Memberikan tanda centang/cheklist (√ ) pada kolom jawaban yang
anda pilih
Berikut merupakan pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
S : bila anda Selalu melakukannya
SR : bila anda Sering melakukannya
KK : bila anda Kadang-Kadang melakukannya
J : bila anda Jarang melakukannya
TP : bila anda Tidak Pernah melakukannya
5. Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan
6. Skala yang sudah diisi mohon dikembalikan

Contoh :

Contoh soal
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
S SR KK J TP
1 Saya senang mengganggu teman dengan memukulnya sehingga ia
ketakutan
2 Saya suka memukul teman yang lemah/culun/pendiam

LEMBAR JAWABAN
Nama : KARINA
Kelas :8
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan

NO PILIHAN JAWABAN
S SR KK J TP
1 √
2 √

SKALA PERILAKU BULLYING


25

NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN


S SR KK J TP
1 Saya senang mengganggu teman dengan memukulnya
sehingga ia ketakutan
2 Saya suka memukul teman yang lemah/culun/pendiam
3 Saya suka mencekik orang lain
4 Saya menyikut seseorang yang lemah agar dia takut
5 Saya suka meninju seseorang untuk mendapat kepuasan
6 Saya suka menendang teman yang
lemah/culun/pendiam
7 Saya suka mencakar orang lain agar ia terluka
8 Saya akan meludahi teman untuk kesenangan diri
sendiri dan membuatnya kesal
9 Saya suka merusak barang teman yang
lemah/culun/pendiam
10 Saya dipukul oleh teman tanpa mengetahui apa salah
saya
11 Saya takut membalas teman yang memukul saya
12 Saya sering dicekik disekolah
13 Saya sangat malu ditendang sampai terjatuh oleh teman
14 Saya pernah diludahi oleh teman dengan sengaja
15 Barang-barang pribadi saya pernah dirusak oleh teman
dengan sengaja
16 Saya sengaja memanggil teman yang pemalu dengan
sebutan nama orantuanya
17 Saya suka mengejek teman dengan mana pacar/orang
yang disuka/ menjodoh-jodohkan teman agar ia malu
dan kesenangan semata bahkan sebagai candaan
18 Saya suka mencela kekuraangan teman yang lemah/
pendiam/ culun
19 Saya senang memfitnah orang lain agar ia tidak
memiliki teman
20 Saya akan mengkritik kekurangan seseorang dengan
kejam tanpa memikirkan perasaannya

21 Saya senang menghina kekurangan orang lain agar ia


menjadi malu dan minder terhadap dirinya
22 Saya senang mempermalukan teman lawan jenis dengan
mengunakan pernyataan seksual
23 Saya meneror seseorang yang menyebalkan agar ia
26

merasa tidak nyaman


24 Saya menuduh seseorang tanpa adanya bukti yang benar
25 Saya suka menceritaka keburukan orang lain tanpa
memikirkan kebenarannya
26 Saya suka merampas uang jajan seseorang agar terlihat
hebat dan kuat
27 Saya sering di jodoh-jodohkan dan dipanggil dengan
panggilan nama pacar atau orang yang saya suka oleh
teman
28 Saya sering dicela oleh teman tanpa mengetahui
kesalahan saya
29 Saya sering difitnah agar tidak memiliki teman oleh
orang yang tidak suka dengan kelebihan/kekurangan
saya
30 Saya sering merasa minder terhadap diri sendiri karena
terlalu sering dikritik
31 Saya sedih apabila ada teman yang menghina
kekurangan saya
32 Saya pernah diteror oleh seseorang sehingga itu
membuat saya tidak nyaman
33 Saya sering dituduh atas perbuatan yang tidak saya
lakukan
34 Saya melihat seseorang dengan ekspresi yang tidak
menyenangkan
35 Saya sering melirik dengan tajam pada seseorang yang
menyebalkan agar ia takut
36 Saya akan menghela nafas untuk menunjukkan
kekesalan
37 Saya menggangkat bahu untuk mengabaikan seseorang
ketika iya bertanya
38 Saya suka mencibir kesalahan orang lain
39 Saya sengaja menertawakan orang lain dengan nada
mengejek dikeramaian agar ia malu
40 Saya suka mengejek seseorang dengan menggunakan
isyarat negatif (menutup hidung ketika ia lewat, seakan
mau muntah, dll) untuk mempermalukannya
41 Saya merasa risih jika ada teman yang melihat saya
dengan ekspresi yang tidak menyenangkan
42 Saya merasa tidak nyaman jika ada teman yang
menghelakan nafas panjang kepada saya
43 Teman saya suka mencibir kesalahan saya
27

44 Ketika saya berbuat salah orang-orang akan


menertawakan saya
45 Saya sering diejek dengan menggunakan bahasa isyarat
seperti (menutup hidung ketika ia lewat, seakan mau
muntah, dll) oleh teman
46 Saya mengirim pesan yang menyakitkan untuk teman
yang lemah/culun/pendiam untuk mengganggunya agar
ia merasa tidak nyaman
47 Saya mengganggu dengan mengirimkan voicenote
ancaman untuk menakuiti teman yang
lemah/culun/pendiam agar ia meras terganggu dan takut
48 Saya menggganggu teman yang culun/lemah/pendiam
dengan menelfonnya terus menerus agar ia terganggu
49 Saya menyebarkan foto/video aib seseorang dengan
sengaja melalui media sosial
(facebook,instagram,twiter, whatsApp,telegram, dll)
50 Saya menghasut teman-teman untuk menjauhi
seeseorang yang tidak disukai dengan mengabaikannya
secara langsung atau dalam grup chat
51 Saya menyebar video,foto aib seseorang dimedia sosial
(facebook,instagram,twiter, whatsApp,telegram, dll)
untuk mempermalukannya
52 Saya sering diancam menggunakan pesan yang
menyakitkan melalui media sosial
(facebook,instagram,twiter, whatsApp,telegram, dll)
oleh teman
53 Saya sering dikirim voicenote kejam dan ancaman oleh
teman
54 Saya dipermalukan oleh teman dengan menyebarkan
foto/video aib saya dimedia sosial
(facebook,instagram,twiter, whatsApp,telegram, dll)

Anda mungkin juga menyukai