Anda di halaman 1dari 31

ARSITEKTUR HINDU & BUDDHA

DI JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA


Konfigurasi Spasial Kuil India

 Center and Periphery

 Hierarchy

 Space Transition
Kuil Vitala, abad 15

Kuil Chenna Kesava, abad 12

LAY-OUT KUIL INDIA SELATAN

Karakter:
- Pagar pembatas – pembatas ruang sakral-profa; privat-publik; duniaku-dunia di luarku
- Susunan memusat atau memiliki pusat berupa kuil utama
- Hirarki ruang berubah secara gradual dari pintu utama ke kuil utama – perhatikan slide berikut
- Kuil utama tidak harus yang paling tinggi tetapi yang penting menjadi pusat tatanan
privat Spatial hierarchy publik

Main shrine
Outer space
Inside space
Bagian-bagian kuil bisa beragam sebutannya, tetapi
yang penting perhatikan:
• Gradasi ketinggian bangunan sebagai ekspresi
pentahapan/leveling dengan titik kulminasi ruang / kuil
untuk dewa yang dimuliakan
• Adanya transisi-transisi ruang berupa tangga, pintu-
garba griha, kolom, dan elemen arsitektural lainnya,
untuk mengarahkan ruang kuil utama sebagai yang
paling penting/sakral (ditandai patung dewa dan
ruang berukuran kecil)
STILISTIKA
Vasthu Purusha Mandala

PROPORSI – TATA LETAK


Spatial Cosmology --- CENTER and PERIPHERY

PRINSIP DASAR - kosmologi


KOSMOLOGI HINDU

Dewanata Sanga, The Balinese


indigenous windrose: a center and eight
cardinals, represent the nine
different forces. The Hindu triad is vertically
positioned on the figure: Wisnu, Shiwa and
Brahma.
(http://plandesignku.blogspot.com/)

HINDU BALI’S
SPATIAL COSMOLOGY
GUNUNG sebagai PUSAT & PUNCAK TERTINGGI

Mahameru : gunung ; tempat kedudukan dewa tertinggi; terletak di


tengah/pusat ‘dunia

Laut : tempat yang rendah; tempat kedudukan ‘angkara murka’: NISTA


KONFIGURASI SPASIAL
CANDI-CANDI di JAWA TENGAH
CANDI SEBAGAI SIMBOL

 Didirikan atas dasar pengabdian dan ketaatan (devotion) kepada Sang Pencipta
yang merupakan entitas tertinggi (Highest Entity)

 Sebagai simbol pencerahan bagi terwujudnya pengabdian secara menyeluruh dan


penunjuk jalan

 Sebagai sentral atas terwujudnya harmoni antara Manusia, Sang Pencipta dan
Alam Semesta (Intersect) yang digambarkan dengan pengulangan bentuk
arsitektural

 Hasil Integrasi dari berbagai elemen berbeda yang ada di alam semesta menuju
satu titik.
CANDI SEBAGAI SIMBOL
 Konstruksi dengan penyerupaan terhadap gunung / pegunungan dan berlokasi di
sekitar/dekat dengan gunung. Analogi bahwa tempat tersebut menjembatani
hubungan manusia dan Tuhan secara vertikal ketika pada akhirnya jiwa-jiwa itu
terangkat ke hadapan penciptanya (axis of divine consciousness).
 Terletak pada suatu “PerTirtaan”; Tirtha (Sanskrit) yang memiliki makna “Tempat
perlintasan” yang memungkinkan pengabdi (umat) menemui penciptanya.
 Terakhir, pondasinya harus dibangun atas dasar Vastu-Purusa-Mandala (Mandala).
Suatu representasi alam semesta dalam skala kecil sekaligus simbol ketuhanan dan
kosmis manusia. Pusat dari mandala itu sendiri adalah titik dengan kedudukan
tertinggi pada alam semesta (**tempat Arca)
PENYEBARAN AGAMA HINDU-BUDHA

Sriwijaya
Abad ke-7
PETA PERCANDIAN INDONESIA

Mataram Hindu abad ke-8


Majapahit abad ke-10
LETAK CANDI: gunung, bukit, sungai/sumber air

Pegunungan Dieng – abad ke-7-8, Letak candi-candi – pegunungan, perbukitan


2.565dpl

Gedong Sanga, Gunung Ungaran –


Prambanan, Ratu Boko,
abad ke-8 Borobudur, bukit 265dpl
bukit – 112dpl
1.200 dpl

Gunung/bukit – ke-MahaTinggi-an ; sungai, sumber air – suci, sumber kehidupan


TATA SPASIAL: Candi Prambanan (Hindu_ Abad 9-10)
Garuda,
Kendaraan dewa

Candi Utama =
Candi Rara
Jonggrang karena Nandhi,
ada arca Durga Kendaraan dewa
Mahisasuramardani
atau rara
Jonggrang Angsa,
Kendaraan dewa

Pagar pembatas;
penanda transisi
ruang

Main
shrine  Candi Hindu terbesar
 Dibangun pertengahan abad 9 oleh Wangsa
Sanjaya
Pelataran  Terdiri dari 3 area: luar, tengah, dalam. Pelataran
Njero
(dalam) luar dikelilingi pagar
Pelataran
Tengah
PERHATIKAN:
Pelataran - hirarki: profan sakral
Njaba (luar) - Transisi-transisi ruang sebagai penanda
perubahan hirarki
- Bangunan utama sebagai pusat
CANDI SEWU _Candi Budha Abad 8-9

Pola susunannya konsentris, memusat di tengah

PERHATIKAN:
- hirarki: profan sakral
- Transisi-transisi ruang sebagai penanda
perubahan hirarki
- Bangunan utama sebagai pusat
Mandala budha
TATA SPASIAL: Borobudur (Abad 9_Budha)

Borobudur
(abad 9)

Ukuran:
123x123m

Merupakan
perpaduan
konsep
punden
berundak dan
stupa
Borobudur
Privat /
sakral
Pusat

Publik /
profane

Mandala budha

Pusat PERHATIKAN:
- hirarki: profan sakral
- Transisi-transisi ruang sebagai penanda
perubahan hirarki
- Bangunan utama sebagai pusat
- Susunan / pola ruang
CANDI SUKUH (Hindu_abad 15)

Lay Out diagramatis


Konfigurasi spasial

Candi utama, Candi perwara,


hadap ke Barat hadap ke Timur

Candi Arjuna,
candi utama Candi Semar,
candi perwara
POLA SUSUNAN dalam skala mikro
Tersisa delapan bangunan
candi utama

candi perwara

PERBANDINGAN KONFIGURASI SPASIAL


GEDONG SANGA

Terletak di G.
Ungaran-
Semarang

Candi Hindu-
Syiwa

Diperkirakan
dibangun
wangsa Sanjaya

Morfologinya
mirip dengan
candi-candi di
Dieng

Tersisa sembilan
bangunan
(gedhong) saja
GEDONG SANGA

Candi
utama
Candi
apit

Candi
perwara

Konfigurasi spasial
STILISTIKA _pengaruh India
Candi Bima Candi Arjuna

 Garis dasar
desar
 Susunan dan
pola

Kuil Jhalrapatan Kuil Mahabalipuram


PROSES ‘IMITASI’ / PROSES ‘ADAPTASI’ Menemukan
(meniru) / menyesuaikan karakter

KEMIRIPAN TIPOLOGIS:
- susunan tingkat-tingkat pada atap
- susunan elemen atap
- Atap diakhiri mustaka / mastaka
- Tangga menuju relung
- Proporsi kaki bangunan lebih kecil dibanding tinggi badan dan atap
BAGIAN-BAGIAN CANDI
Coba sandingkan dengan bagian-bagian pada kuil India! Dapatkan Anda sebutkan persamaan-
perbedaaannya?
RELIEF INDIA
Arca dan Relief Borobudur dan Prambanan
SISTEM KONSTRUKSI CANDI _interlocking, jenis/warna/densitas/unsur kimiawi
APLIKASI TEKNOLOGI BATU CANDI UNTUK MASA KINI

Anda mungkin juga menyukai