Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nova Dwi Saputra

NIM : 205021
Kelas : 1A

Antibiotik untuk TBC :

1) Isoniazid (H)
Isoniazid bersifat bakterisidal atau membunuh kuman. Obat ini memiliki efek
samping berupa neuropati perifer, psikosis toksis, gangguan fungsi hati hingga kejang.

2) Rifampisin (R)
Sama seperti isoniazid, rifampisin bersifat bakterisidal. Efek sampingnya berupa
sindrom flu, gangguan gastrointestinal (saluran cerna), urine berwarna merah, gangguan
fungsi hati, trombositopeni, demam, ruam kulit, sesak napas, dan anemia hemolitik.

3) Pirazinamid (Z)
Memiliki sifat bakterisidal, dengan efek samping berupa gangguan gastrointestinal,
gangguan fungsi hati, dan gout artritis.

4) Streptomisin (S)
Streptomisin memiliki sifat bakterisidal. Efek samping yang ditimbulkan obat ini
berupa nyeri di tempat suntikan, gangguan keseimbangan dan pendengaran, renjatan
anafilaktik, anemia, agranulositosis, serta trombositopeni.

5) Etambutol (E)
Etambutol bersifat bakteriostatik, artinya menghentikan pertumbuhan bakteri, bukan
membunuh bakteri. Efek samping etambutol adalah gangguan penglihatan,

Golongan Obat Cacing :


1. Mebendazole
Mebendazole digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing tambang, dan
cacing cambuk. Obat cacing ini tersedia dalam bentuk tablet dan cair. Meskipun obat ini
dapat membunuh cacing dewasa, namun mebendazole tidak dapat membasmi telur cacing.
Obat cacing mebendazole dapat diperoleh melalui resep dokter. Saat
mengonsumsinya, pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan yang disarankan oleh
dokter.
Selain itu, obat cacing ini juga tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil, menyusui,
dan anak berusia di bawah 2 tahun.

2. Albendazole
Albendazole digunakan untuk mengobati cacingan yang disebabkan cacing pita. Obat
ini ada yang tersedia dalam bentuk tablet kunyah atau tablet minum dan hanya bisa
diperoleh melalui resep dokter.
Obat cacing albendazole bekerja dengan cara menghambat metabolisme cacing,
sehingga cacing tidak dapat memperoleh energi. Agar bisa diserap dengan baik oleh
tubuh, albendazole disarankan untuk dikonsumsi bersama makanan yang mengandung
lemak.

3. Pirantel pamoat
Obat cacing pirantel pamoat digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang dan
cacing kremi. Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Saat menggunakannya,
pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan dan dosis pemakaian sesuai yang tertera
pada kemasan produk.
Meski obat ini bisa dibeli secara bebas, pirantel tidak direkomendasikan untuk ibu
hamil dan menyusui, anak berusia di bawah 2 tahun, atau orang yang memiliki gangguan
fungsi hati, kecuali atas petunjuk dokter.

4. Ivermectin
Ivermectin merupakan obat cacing untuk mengobati infeksi cacing gelang. Obat ini
tersedia dalam bentuk tablet dan hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Agar dapat
bekerja dengan baik, Anda disarankan untuk mengonsumsi obat cacing ivermectin dalam
keadaan perut kosong atau sebelum makan.

5. Praziquantel
Praziquantel digunakan untuk mengobati infeksi cacing yang hidup di dalam aliran
darah, saluran penceranan, atau hati. Praziquantel tersedia dalam bentuk tablet dan hanya
boleh dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dan resep dokter.
Secara umum, obat cacing untuk dewasa juga dapat diberikan untuk anak-anak. Meski
demikian, perhatikan batas usia pemberian. Obat cacing untuk anak jenis tertentu tidak
boleh diberikan bila anak berusia kurang dari 2

Anda mungkin juga menyukai