Anda di halaman 1dari 12

ACARA 2

EVAPORASI, EVAPOTRANSPIRASI DAN TRANSPIRASI

oleh
Waki’atil Rosida
181810401015

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
EVAPORASI, EVAPOTRANSPIRASI, DAN TRASNPIRASI
Waki’atil Rosida
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember 68121
Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember, Jawa Timur, Indonesia
Abstrak
Tanaman bayam merupakan salah satu tanaman sayuran yang dapat
tumbuh di dataran tinggi maupun rendah. Tanaman bayam sangat reaktif dengan
ketersediaan air di dalam tanah. Tumbuhan mengalami kehilangan air melalui
penguapan. Tujuan dilakukannya praktikum kali ini adalah untuk menghitung
evaporasi, evapotranpirasi dan transpirasi oleh tanaman. Tanaman bayam yang
telah berumur 2 minggu digunakan sebagai obyek penelitian, dalam praktikum
dipakai 3 perlakuan yang pertama ialah pot berisi media tanah tanpa tanaman,
yang kedua ialah pot berisi media tanah berisi tanaman dengan permukaan tanah
ditutup dan yang ketiga pot berisi media tanah dengan tanaman. Pot berisi media
tanah tanpa tanaman mengalami evaporasi, pot berisi tanaman dengan permukaan
tanah yang ditutup mengalami trasnpirasi dan pot yang yang berisi media tanah
dan tanaman mengalami evapotranspirasi. Berdasarkan hasil grafik penurunan
berat tanaman tercepat dialami oleh pot media tanah dengan tanaman.
Kata kunci : Air, Tanaman bayam dan Penguapan
PENDAHULUAN
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang membutuhkan air
dan tanah yang subur sebagai salah satu syarat agar dapat bertumbuh kembang
dengan baik. Salah satu kebutuhun untuk tumbuhan adalah air yang memiliki
beberapa fungsi untuk kehidupan tumbuhan diantaranya sebagai komponen dalam
proses fotosintesis dan transpiresi pada tumbuhan, banyaknya energi pada proses
fotosintesis menyebabkan kebutuhan air padatanaman menjadi tinggi. Tingkat
kesuburan tanaman dapat dipengaruhi dengan intensitas air yang dikandungnya
(Marinus dkk, 2020). Air di dalam jaringan tanaman selain berfungsi sebagai
penyusun utama jaringan tanaman yang aktif mengadakan kegiatan fisiologis, air
juga berperan penting dalam memelihara turgiditas yang diperlukan untuk
pembesaran dan pertumbuhan sel pada tanaman. Peranan yang penting ini
menimbulkan konsekuensi bahwa secara langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metabolisme
yang mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman (Sumadji dan Purbasari, 2018)
Tanaman bayam merupakan salah satu tanaman sayuran yang dapat
tumbuh di dataran tinggi maupun rendah. Tanaman bayam sangat reaktif dengan
ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air
yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat
layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal
musim hujan atau akhir musim kemarau (Suwati dkk, 2019). Secara alamiah
tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses kehilangan air
pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting adalah
difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun.
Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke
dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari
akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana
perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Besarnya
uap air yang ditranspirasikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor
dari dalam tumbuhan (jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata) dan faktor
luar (suhu, cahaya, kelembaban, dan angin). Distribusi stomata sangat
berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu
misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu, maka
makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu
berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan
lubang dekatnya (Papuangan dkk, 2016). Tujuan dilakukannya praktikum kali ini
adalah untuk menghitung evaporasi, evapotranpirasi dan transpirasi oleh tanaman.
METODE PENELITIAN
Tanaman bayam yang telah berumur 2 minggu digunakan sebagai obyek
penelitian. Media tanam menggunakan tanah dan pot plastik sebagai tempatnya,
tanah yang diisikan dalam pot dibuat sama, dalam praktikum dipakai 3 perlakuan
yang pertama ialah pot berisi media tanah tanpa tanaman, yang kedua ialah pot
berisi media tanah berisi tanaman dengan permukaan tanah ditutup dan yang
ketiga pot berisi media tanah dengan tanaman. Masing-masing pot disiram dan
diletakkan diatas neraca untuk ditimbang beratnya dengan interval 1 minggu
dengan tiga kali pengulangan. Dibandingkan data berat pot sebelum dan sesudah
perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengukuran berat tanaman pertama
Pengulanga Pengulangan Pengulanga Rata-Rata
n 1 (gram) 2 n3
Pot tanpa tanaman 600 610 605 605
Pot dengan tanaman 680 687 682 683
dengan plastik
Pot dengan tanaman 685 686 684 685

Tabel 2. Pengukuran berat tanaman kedua


Pengulanga Pengulangan Pengulanga Rata-Rata
n1 2 n3
Pot tanpa tanaman 570 575 580 575
Pot dengan tanaman 672 677 670 673
dengan plastik
Pot dengan tanaman 610 615 614 613

Tabel 3. Pengukuran berat tanaman ketiga


Pengulanga Pengulangan Pengulanga Rata-Rata
n1 2 n3
Pot tanpa tanaman 546 545 544 545
Pot dengan tanaman 665 662 662 663
dengan plastik
Pot dengan tanaman 545 538 540 541
Grafik Perubahan Berat pada Masing-Masing Pot
800

700

600
Pot tanpa tanaman
500
Nilai Rata-Rata

Pot dengan tanaman dengan


plastik
400 pot dengan tanaman
300

200

100

0
Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3

Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam


keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).
Sisa penguapan pada larutan yang mengandung mineral tertentu ini akan menjadi
kristal-kristal garam mineral (Annisa dkk, 2019). Transpirasi adalah penguapan
yang terjadi melalui peranan tanaman. Proses transpirasi dimulai dari absorbs air
tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun
dan dilepaskan sebagai uap air ke atmosfir. Laju transpirasi dipengaruhi oleh
faktor karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola budidaya tanaman
(Prijono dan Laksmana, 2016). Evapotranspirasi adalah evaporasi dari permukaan
lahan yang ditumbuhi tanaman. Evaporasi merupakan gabungan dari proses
evaporasi dan transpirasi yang terjadi secara bersamaan.. Evapotranspirasi
menjadi unsur yang sangat penting dalam sebuah siklus hidrologi, karena
evapotranspirasi bernilai sama dengan kebutuhan air konsumtif yang didefinisikan
sebagai penguapan total dari lahan dan air yang diperlukan tanaman. (Bambang,
2010).
Nilai evaporasi dikendalikan oleh faktor cuaca seperti radiasi, suhu,
kelembaban angin dan panas laten serta bentuk permukaan yang berevaporasi.
Selain evaporasi, sumber uap air atmosfir berasal dari transpirasi yakni pergerakan
air dari dalam tanah melalui bulu-bulu akar ke jaringan vaskular maupun jaringan
lain kemudian keluar dari tanaman melalui jaringan stomata atau kutikula menuju
ke atmosfir (Tabuni, 2019).
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa nilai grafik perubahan berat
pada pot tanpa tanaman memiliki perubahan berat yang tergolong yang semakin
menurun, hal tersebut sesuai dengan literatur, pada pot tersebut terjadi peristiwa
evaporasi, dimana molekul air yang diserap tanah akan menjadi molekul uap air
semakin kering atau berkurangnya kelembapan suatu tanah maka berat dari media
tanah tersebut akan semakin berkurang, sedangkan pada pot dengan tanaman
dengan permukaan tanahnya yang ditutup plastik mengalami penurunan yang
tergologng statis dan rendah. Pot dengan tanaman yang permukaan tanahnya
ditutup mengalami proses transpirasi karena permukaan tanah yang ditutup akan
mempengaruhi cahaya yang masuk kedalam tanah serta mempengaruhi
kelembapan tanah, akibatya tanaman akan mengalami transpirasi atau penguapan.
Hal ini sesuai dengan literaur karena proses tersebut berpengaruh terhadap berat
tanaman, karena pada tanaman bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan
terganggu pertumbuhannya sehingga berat pot tanaman yang media tanahnya
ditutup plastik menurun karena terjadi penguapan oleh tanaman. Pot dengan
tanaman yang permukaannya tanahnya dibiarkan terbuka mengalami
evapotranspirasi yang merupakan gabungan dari proses transpirasi dan evaporasi,
hal ini sesuai dengan literatur dimana penguapan dialami oleh tanah dan tanaman.
Berdasarkan grafik perubahan berat pada pot tanah berisi tanaman mengalami
penurunan yang cukup drastis, hal ini terjadi karena air yang berada dalam tanah
dan tanaman telah megalami penguapan, sehingga penguapan air menjadi lebih
besar.
KESIMPULAN
Penguapan atau evaporasi merupakan proses perubahan molekul air
menjadi uap air yang disebut evaporasi, penguapan oleh tanaman disebut
trasnpirasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan dari proses evaporasi dan
transpirasi. Perubahan berat yang dialami ketiga pot mengalami perbedaan.
Berdasarkan hasil grafik pot dengan media tanah dan tanaman memiliki
penurunan yang cukup drastis dibandingkan dengan pot tanpa tanaman dan pot
dengan tanaman yang permukaan tanahnya ditutupi dengan plastik, hal tersebut
terjadi dikarenakan pada pot dengan tanaman mengalami 2 proses penguapan atau
evapotranspirasi. Pot tanpa tanaman dan pot dengan tanaman menalami
penurunan yang tidak terlalu signifikan karena pada kedua pot tersebut hanya
memgalami 1 proses penguapan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Triatmodjo. 2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
Marinus, Dkk. 2020. Rancang Bangun Sistem Penyiraman Tanaman Berdasarkan
Waktu Menggunakan Rtc Berbasis Arduino Uno Pada Tanaman Tomat.
Jurnal Universitas Surya Darma. 5(2) : 78-89.
Sumadji, A.R. dan Purbasari, K. 2018. ndeks Stomata, Panjang Akar Dan Tinggi
Tanaman Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman Padi
Varietas Ir64 Dan Ciherang. Jurnal Ilmu Pertanian,Kehutanan dan
Agroteknologi. 19(2): 83-85.
Suwati, dkk. 2019. Efisiensi Penggunaan Air Untuk Tanaman Bayam Di
Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Agrotek. 6(1): 35-39.
Papuangan, dkk. 2014. Jumlah Dan Distribusi Stomata Pada Tanaman
Penghijauan Di Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi. 3(1): 287-292.
Annisa R, dkk. 2019. Perancangan Alat Laju Penguapan (Evaporasi) Air Garam
Dengan Pendekatan Bodyspace Orang Madura. Journal Of Science And
Technology. 12(2): 151-156.
Prijono, S. Dan Laksamana. 2016. Studi Laju Transpirasi Peltophorum
Dassyrachis Dan Gliricidia Sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman
Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh.
Journal Of Environment And Sustainable Development. 7(1). 15-24.

Anda mungkin juga menyukai