Anda di halaman 1dari 2

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

D. Akuntansi Pembiayaan

            Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran,
yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit dan/atau memanfaatkan surplus anggaran. Transaksi pembiayaan dapat berupa transaksi penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
1.   Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan kas daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman,
penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan
kepada fihak ketiga, dan penjualan investasi permanen lainnya. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima di
Kas Daerah.
Contoh:
Pada tahun 2006 diterima pinjaman dari Pemerintah Pusat sejumlah Rp500 juta. Pinjaman ini merupakan pinjaman
jangka panjang, yang akan diangsur selama 5 tahun mulai tahun 2008.
Jurnal untuk penerimaan pinjaman tersebut adalah:

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit


Kas di Kas Daerah 500 juta
     Penerimaan Pinjaman 500 juta
Dana yg harus disediakan untuk 500 juta
pembayaran utang jk panjang
Utang kepada Pemerintah Pusat 500 juta

2.   Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan


Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran kas daerah karena memberikan pinjaman kepada pihak
ketiga, pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah, dan pembayaran kembali pokok pinjaman dalam
periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkannya kas dari Kas Daerah.
Contoh:
Dikeluarkan uang sejumlah Rp100 juta sebagai penyertaan modal pada PDAM.
Jurnal untuk pengeluaran penyertaan modal pada PDAM tersebut adalah:

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit


Pengeluaran Penyertaan Modal Pemda 100 juta
     Kas di Kas Daerah 100 juta
(Untuk mencatat penyertaan modal
pada PDAM)
Penyertaan Modal Pemda 100 juta
   Diinvestasikan dalam Investasi Jk 100 juta
Panjang
(Untuk mencatat penyertaan modal
pada PDAM)

3. Akuntansi Pembiayaan Neto

Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan
dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama
satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Neto.
Contoh:
Selama satu tahun anggaran, penerimaan pembiayaan berasal dari penerimaan pinjaman sejumlah Rp200 juta, dan
pengeluaran pembiayaan hanya untuk penyertaan modal sejumlah Rp250 juta.
Jurnal penutupnya adalah:

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit


Penerimaan Pinjaman  200 juta
Pembiayaan Neto 50 juta
   Pengeluaran Penyertaan Modal 250 juta
(Untuk menutup penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan)

Anda mungkin juga menyukai