KELAS D
KELOMPOK 4
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Biofarmasetika Pemberian Obat Secara Per Rektal” ini dengan baik tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada
rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG DAN MASALAH........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
C. TUJUAN………….………………………………………………….……….……….....2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
I. FISIOLOGI TEMPAT PEMBERIAN OBAT…………………………….........................3
II BENTUK SEDIAAN DAN CARA PEMBERIAN............................................................5
III. FAKTOR FISIOLOGIS TERKAIT ABSORBSI OBAT...................................................6
IV. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOAVAILABILITAS.......................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
KESIMPULAN..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Rute per oral merupakan pemberian obat yang paling umum dalam penelitian
dan pengembangan obat baru dan bentuk sediaan, tetapi pemberian oral tidak selalu
menghasilkan efek yang diinginkan atau dapat diterima oleh pasien. Obat yang
absorpsinya tidak baik di saluran gastrointestinal dan tidak stabil oleh enzim
proteolitik merupakan beberapa masalah pada pemberian obat pada rute oral.
Beberapa obat menyebabkan iritasi lokal pada lambung atau saluran gastrointestinal
atas atau membutuhkan dosis lebih dari 500 mg. Populasi pasien tertentu, umumnya
anak-anak, orang tua dan pasien yang sulit menelan, seringnya kesulitan untuk
mengonsumsi tablet dan kapsul oral. Sebagai tambahan, pengobatan beberapa
penyakit paling baik dilakukan dengan pemberian langsung pada tempat yang sakit,
umumnya pada penyakit di mata, mulut, dermal, rongga oral, dan jaringan anorektal.
Pemberian oral dapat digunakan untuk tujuan drug targeted untuk jaringan yang
terkena penyakit, namun terpaparnya seluruh kompartemen tubuh pada pemberian
obat melalui oral tidak efisien dan bisa memicu efek yang tidak diinginkan.
Rektum merupakan salah satu organ terakhir dari usus besar pada manusia dan
beberapa jenis mamalia lainnya yang berakhir di organ anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rectum
karena penumpukan material di dalam rectum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defikasi.
Pemberian obat rektal dapat diterima baik untuk penghantaran obat lokal dan
sistemik. Pemberian obat rektal efektif digunakan untuk mengobati penyakit lokal
pada area anorektal juga untuk menghasilkan efek sistemik sebagai alternatif dari
pemberian oral. Obat-obat yang mengalami metabolisme lintas pertama ketika
diberikan oral, masalah ini dapat diatasi dengan pemberian obat tersebut melalui rute
rektal. Formulasi penghantaran obat melalui rektal terdapat dalam berbagai bentuk
sediaan, antara lain supositoria, gel, aerosol, busa (foam), krim maupun controlled
release. Meskipun pemberian obat secara rektal tidak dapat menjadi rute pemberian
yang umumnya diterima, penggunaan teknologi penghantaran obat rektal untuk
penggunaan tertentu dan masalah terapeutik tertentu memberikan rute penghantaran
obat alternatif yang dapat sukses diterapkan dalam terapi obat.
Pemberian obat baik bentuk padat maupun cair pada terapi pengobatan
maupun perawatan di rectum akan mengalami suatu proses farmakodinamika
(absorbs, distribusi, metabolisme, serta ekskresi) yang berupa serangkaian sistem dari
pemberian hingga pelepasan molekul zat aktif pada reseptor.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi rektum?
2. Apa saja bentuk sediaan dan bagaimana cara pemberian sediaan per rektal?
3. Apa saja faktor fisiologis yang mempengaruhi absorbsi obat?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas obat?
5. Bagaimana evaluasi ketersediaan hayati zat aktif yang terdapat dalam sediaan
supositoria?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi rektum.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sediaan per rektal dan cara pemberiannya.
3. Untuk mengetahui faktor fisiologis yang mempengaruhi absorbsi obat.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas obat.
5. Untuk mengetahui evaluasi ketersediaan hayati zat aktif yang terdapat dalam
sediaan supositoria.
BAB II
PEMBAHASAN
I. FISIOLOGI TEMPAT PEMBERIAN OBAT
Kesimpulan
- Rektum adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang
berakhir di anus. Rektal atau rektum merupakan salah satu organ dalam saluran
pencernaan yang diketahui sebagai bagian akhir proses ekskresi feses sebelum
anus. Recal merupakan bagian dari kolon. Terdapat empat lapisan rektum dari
arah luar ke dalam berurutan: lapisan serosa peritoneal, lapisan otot, lapisan
bawah mukosa, dan lapisan mukosa.
- Penyerapan rektum dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang juga mempengaruhi
proses penyerapan pada cara pemberian lainnya, kecuali intravena dan intraarteri.
Penyerapan di rektum dapat terjadi dengan tiga cara yaitu: lewat pembuluh darah
secara langsung, lewat pembuluh getah bening, dan lewat pembuluh darah secara
tidak langsung melalui hati.
DAFTAR PUSTAKA