2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
Abstrak
Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang Instruktur atau fasilitator
untuk membelajarkan peserta yang belajar. Pembelajaran di lembaga diklat semakin berkembang, dari
pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern. Sehingga dalam
pembelajaran muncullah pengembangan teori pemrosesan informasi yang disebut dengan teori
sibernatik yang mana teori ini mempelajari kegiatan belajar dengan menggunakan teknologi informasi
sesuai dengan perkembangan IT diera modern. Dalam hal ini, ditemukannya implikasi dengan adanya
penerapan teori sibernetik. Maka dari itu dibuatlah metode pembelajaran dengan menggunakan
monitor yang terhubung langsung dengan seorang Instruktur (nara sumber).
32
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
33
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
35
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
36
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
37
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
2) Cara berpikir heuristik, yaitu cara berpikir Tokoh sibernetik yang lain adalah Pasck
divergent menuju ke beberapa target dan Scott yang memperkenalkan tipe peserta
sekaligus. Contoh: operasi pemilihan atribut diklat yang holistik dan tipe serial. Peserta diklat
geometri, penemuan cara-cara pemecahan tipe holistik cenderung mempelajari sesuatu dari
masalah dan lain-lain. tahap yang paling umum ke tahap yang paling
khusus, sedangkan peserta diklat tipe serial
Sani (2013), berpendapat sama, penganut cenderung berpikir algoritmik.
aliran sibernetik Landa menggunakan Selanjutnya, Pembelajaran sibernetik
model pendekatan berpikir algoritmik dan sering disinonimkan dengan umpan balik
heuristic. Proses berpikir algoritmik adalah (feedback) dalam konteks pendidikan. Umpan
proses berpikir yang sistematis, secara balik dari peserta diklat ini memungkinkan
bertahap, konvergen, dan linier menuju satu instruktur untuk dapat mengetahui apakah
sasaran/tujuan tertentu. materi yang disampaikan telah dipahami dan apa
Contoh anologi model algoritmik adalah kesulitan peserta diklat dalam memahami
kegiatan menjalankan mesin mobil, dimana informasi. Berdasarkan umpan balik tersebut,
dalam menjalankan mesin mobil kegiatan yang siswa juga dapat memutuskan hasil belajarnya
dilakukan dijalankan secara berurutan. Proses jika kurang memuaskan.
berpikir heuristik adalah cara berpikir divergen, Sementara pendekatan serialis yang
menuju beberapa sasaran/tujuan sekaligus. diusulkan oleh Pask dan Scott sama dengan
Contoh berpikir heuristikadalah memahami pendekatan algoritmik. Namun, cara berpikir
suatu konsep yag mengandung arti ganda atau menyeluruh (wholist) tidak sama dengan
multitafsir. Pendekatan heuristik menuntut heuristik. Cara berpikir menyeluruh adalah
peserta diklat berpikir divergen dengan berpikir dengan cenderung melompat ke dalam,
memikirkan alternatif jawaban dan beberapa langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem
sasaran. Contoh penerapan pembelajaran yang informasi. Contohnya, saat melihat lukisan,
melibatkan proses berpikir heuristik misalnya bukan detaildetail
penemuan cara memecahkan masalah yang diamati terlebih dahuu, melainkan
menggunaka metode problem solving. seluruh lukisan itu sekaligus, baru sesudah itu ke
Hamid (2009), menjelaskan, pemikiran bagian-bagian yang lebih kecil.
Landa sebagai tokoh teori sibernetik tetap Pendekatan yang berorientasi pada pengelolahan
dilandasi bahwa proses belajar yang penting informasi menekankan beberapa hal seperti
adalah sistem informasi dari materi yang akan “ingatan jangka panjang (Long Time Memory)
dipelajari. Belajar adalah pengolahan informasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan apa
maka instruktur yang baik adalah instruktur yang terjadi dalam otak kita dalam proses
yang tahu persis informasi dari materi yabng pengolahan informasi. Menurut teori sibernetik,
akan dibahas, tahu sistem-sistem berpikir dari agar proses belajar berjalan seoptimal mungkin
pebelajar, dan tahu cara “mengklopkan” sistem bukan hanya cara kerja otak yangdipahami
informasi materi dengan sistem pebelajar. tetapi juga lingkungan yang memengaruhi
Ada dua macam proses berpikir yaitu mekanisme itu perlu diketahui.
(1) proses berpikir algoritmik, yaitu proses
berpikir linier, konvergen,lurus menuju ke satu 5. Implementasi Teori Belajar Sibernetik dan
target tertentu, (2) cara berpikir heuristic, yakni Penerapan IT di Era Modern
berpikir divergent, menuju ke beberapa target
sekaligus. Ridwan Abdullah Sani menjelaskan, fungsi
Proses belajar akan berjalan dengan baik, jika instruktur dalam pembelajaran sibernetik adalah
apa yang hendak dipelajari itu atau masalah merencanakan, mempersiapkan, dan melengkapi
yang hendak dipecahkan (atau dalam istilah stimulus yang penting untuk masukan simbolik
yang lebih teknis sistem inforamsi yang hendak (informasi verbal, kata-kata, angka-angka, dan
dipelajari) diketahui ciri-cirinya. Satu hal lebih sebagainya) dan masukan referensial (objek dan
tepat disajikan dalam urutan teratur, linier, peristiwa). Instruktur berperan membimbing
sekunsi, satu hal lain lebih tepat disajikan dalam peserta diklat dalam memahami informasi yang
bentuk “terbuka” dan memberikan keleluasaan cocok dan membimbing mereka
kepada pebelajar untuk beriminasi dan berpikir. memanipulasikan proses memahami konsep dan
mempersiapkan umpan balik (feedback) dari
b. Pask dan Scott sebuah latihan/pembelajaran. Ada Sembilan
38
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
langkah pengajaran yang perlu diperhatikan oleh Dengan demikian aplikasi teori
instruktur dalam menerapkan teori sibernetik, sibernetik ini dalam kegiatan pembelajaran akan
yakni: mempunyai langkah- langkah sebagai berikut:
a. Melakukan tindakan untuk menarik a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
perhatian peserta diklat. b. Menentukan materi diklat
b. Memberikan informasi kepada peserta c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung
diklat mengenai tujuan pengajaran dan topic dalam materi diklat
yang akan dibahas; d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai
c. Merangsang peserta diklat untuk memulai dengan sistem informasi tersebut
aktivitas pembelajaran; e. Menyusun materi materi dalam urutan yang
d. Menyampaikan isi materi yang dibahas sesuai dengan sistem informasinya
sesuai dengan topic yang telah ditetapkan; f. Menyajikan materi dan memimbing siswa
e. Memberikan bimbingan bagi peserta diklat belajar dengan pola yang sesuai dengan
dalam melakukan aktivitas dalam urutan materi.
pembelajaran;
f. Memberikan penguatan pada perilaku Contoh implementasi teori sibernetik dalam
pembelajaran peserta diklat; proses pembelajaran ini ialah dengan
g. Memberikan umpan balik terhadap perilaku menggunakan monitor langsung (videocall) atau
yang ditunjukkan peserta diklat; dengan menggunakan aplikasi skype, quipper
video, webcam, dan lainnya. Dalam
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
penggunaannya pendidik dan peserta diklat
belajar;
tidak harus bertatap muka langsung seperti
i. Memberikan kesempatan kepada peserta proses belajar mengajar pada umumnya.
diklat untuk mengingat dan menggunakan
Pendidik hanya membutuhkan layar monitor
hasil pembelajaran.
yang terhubung langsung dengan peserta diklat.
Penerapan teori sibernetik dalam proses
Dan peserta diklat juga harus memiliki fasilitas
belajar mengajar, paling tidak mengikuti
seperti laptop dan infokus yang terhubung
langkahlangkah antara lain:
langsung dengan pendidik. Di Indonesia
a. Menentukan tujuan instruksional; pengaplikasian teori sibernetik masih jarang
b. Menentukan materi diklat; sekali dilakukan karena keterbatasan fasilitas
c. Mengkaji sistem informasi yang terkandung yang kurang memungkinkan, sedangkan di
dalam materi tersebut; negara-negara maju lainnya seperti negara
d. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai Amerika telah menerapkan sistem ini pada
dengan sistem informasi itu (apakah proses belajar mengajar dan hasilnya sangat
algoritmik atau heuristic) ; efektif. Sehingga teori ini dikembangkan secara
e. Menyusun materi dalam urutan yang sesuai keseluruhan.
dengan sistem informasinya;
f. Menyajiakan materi dan membimbing
peserta diklat belajar dengan pola yang
sesuai dengan urutan materi.
Teori belajar sibernetik dalam
pembelajaran seperti Bahasa Inggris dan
penerapan IT di era modern yakni, instruktur
atau pendidik harus mengetahui dengan baik dua
hal ini, yaitu materi materi dan pola pikir
Gambar. Model implementasi teori sibernetik dalam
siswanya. Ketika instruktur atau pendidik
proses pembelajaran dengan menggunakan monitor
memberikan materi pembelajaran Bahasa langsung (videocall) atau dengan menggunakan
Inggris melalui monitor langsung (video call), aplikasi skype
atau aplikasi skype atau lainnya yang berbasis
video internet. Maka, pendidik harus mampu 6. Keunggulan dan Kelemahan Teori Belajar
menyesuaikan diri dengan siswa/i walaupun Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran
dalam keadaan tidak berada di dalam kelas. a. Keunggulan
39
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
1) Ke semua teori belajar dalam aliran- Hasil dari pembahasan ini menunjukan adanya
aliran menekankan aspek yang cara berpikir dalam teori sibernetik yaitu
berbeda-beda ini sebenarnya memiliki algoritmik, heuristik, wholist dan serialis.
kesamaan karena melihat bahwa belajar Sehingga instruktur dan siswa dalam
adalah suatu proses yang berlangsung pembelajaran bisa menerapkan cara berpikir
pada diri seorang yang melalui yang digunakan
tahapan-tahapan tertentu.
2) Isi proses belajar adalah sistem
inforamsi yang diperoleh melalui SIMPULAN
pengalaman akan suatu kejadian Dari pembahasan tersebut, penulis
tertentu yang disusun sebagai suatu menyimpulkan bahwa teori belajar sebernetik
konsep, teori, atau informasi umum. merupakan salah satu teori belajar yang baru
3) Hasil proses teori belajar ini adalah dalam belajar yang mengutamakan sistem
adanya perubahan, baik yang dilihat informasi. Teori ini berkembang sejalan dengan
sebagai perubahan tingkah laku, perkembangan teknologi adalah pengolahan
maupun seara kemampuan pada ranah informasi. Dengan informasi inilah diharapkan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. model pembelajaran diklat lebih efisien
dibandingkan model pembelajaran yang lainnya.
b. Kelemahan Karena cara yang paling efisien adalah
Teori belajar sibernetik ini dikritik karena informasi yang di akses lebih mudah dan cepat.
tidak secara langsung membahas proses Teoribelajar sibernetik juga menjelaskan
belajar sehingga menyulitkan dalam bahwa belajar adalah pengelohaan informasi..
penerapan. Ulasan teori ini cenderung ke Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa
dunia psikologi dan informasi dengan tidak ada satu proses belajarpun yang ideal
mencoba melihat mekanisme ini kerja otak. untuk segala situasi, dan yang cocok untuk
Karena pengetahuan dan pemahaman akan semua siswa.
mekanisme ini sangat terbatas, terbatas pula Teori belajar sibernetik sangat sesuai
kemampuan untuk menerapkan teori ini. bagi peserta diklat, karna dapat dilakukan secara
mudah dengan kemajuan teknologi informasi
7. Implikasi Penerapan Teori Belajar dan tentunya sangat cocok dengan tuntutan
Sibernetik masyarakat global akan pendidikan yang
Berdasarkan pembahasan tersebut berkualitas berbasis dengan teknologi informasi
memberikan implikasi secara teoritik dan seperti dengan menggunakan monitor langsung
praktik, yaitu memperkuat akan teori belajar (videocall) atau dengan menggunakan aplikasi
sibernetik. Teori belajar sibernetik meskipun skype, quipper video, webcam, dan lainnya.
baru dibandingkan dengan teori-teori belajar
yang telah ada. Namun, teori ini berkembang DAFTAR PUSTAKA
sejalan dengan perkembangan teknologi dan
Baharuddin (2015). Teori Belajar dan
ilmu informasi. Sehingga berpengaruh terhadap
Pembelajaran, Yogyakarta, Ar Ruzz
cara belajar secara sibernetik terjadi jika peserta
Media.
diklat mengolah informasi, memonitornya, dan
Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar
menyusun strategi berkenaan dengan informasi
dan Pembelajaran .Jakarta : Erlangga.
tersebut. Hal yang terpenting dalam teori ini
Hamid, Abdul(2009). Teori Belajar dan
adalah “Sistem Informasi” yang akan
Pembelajaran. Medan: Unimed Pres.
menentukan terjadinya proses belajar.
Khadijah. (2013). Belajar dan Pembelajaran
Sementara dalam pembahasan
.Medan : Citapustaka Media.
ditemukan tidak ada satupun cara belajar yang
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi
ideal untuk segala situasi. Sebuah informasi
Pembelajaran .Jakarta : Bumi Aksara .
mungkin akan dipelajari oleh seorang peserta
Sanjaya, Wina. (2013). Kurikulum dan
diklat dengan satu macam proses belajar, namun
Pembelajaran .Jakarta : Kencana
informasi yang sama mungkin akan dipelajari
Prenada Media Group.
peserta diklat yang lain melalui proses belajar
Schunk, Dale. H. (2012). Learning
berbeda.
Theories.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
40
Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-5338
41