Anda di halaman 1dari 11

BAB III.

BUDI DAYA TANAMAN OBAT

A. Jenis-Jenis Tanaman Obat


Tanaman obat merupakan tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati suatu
penyakit atau memelihara kesehatan. Tananman obat yang ditanam di pekarangan rumah
biasanya disebut apotek hidup atau TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Apotek hidup dan
TOGA merupakan kegiatan budi daya tanaman obat-obatan dengan memanfaatkan halaman
atau pekarangan. Tanaman tersebut biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Berikut beberapa deskripsi tanaman obat yang ada di sekitarmu :

1.     Temu lawak
Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) mempunyai nama daerah, diantaranya koneng
gede (Sunda) dan temu lobak (Madura). Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang
tumbuh merumpun. Tanaman ini lebih cocok dibudidayakan di dataran sedang. Secara alami,
temu lawak tumbuh dengan baik di lahn yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar
matahari. Perakaran temu lawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah
berkapur, berpasir, agak berpasir, maupun tanah yang liat. Temu lawak biasanya
dimanfaatkan untuk obat penambah nafsu makan pada anak-anak, anemia, antikolesterol, anti
oksidan, dan antimikroba.

2.     Akar Wangi

Akar wangi (Vetiveria zizanioides) dapat tumbuh di dataran beriklim tropis dan subtropis.
Budidaya akar wangi biasanya dengan metode memperbanyak biji atau dengan cara
memisahkan anak rumpun dan memecah anak tinggal yang sudah merumpun. Manfaat dari
akar wangi untuk kesehatan adalah sebagai anti septik, sama halnya dengan daun beluntas.

3.     Sirih
Sirih (Piper betle) merupakan tanaman terna, tumbuh menjalar atau merambat menyerupai
tanaman lada. Sirih dapat tumbuh di daerah tropis. Sirih dapat diperbanyak dengan cara stek
batang. Daun sirih pada umumnya bermanfaat untuk menahan darah, menyembuhkan luka
kulit (eksim), obat saluran pencernaan, menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorokan.

4.     Jeruk Nipis

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) biasanya tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang
banyak terkena sinar matahari. Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan rumah dan di
kebun. Buah jeruk nipis bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pencernaan, menghambat
penuaan, menurunkan berat badan, mengobati batuk, mengobati deman dan flu, mengobati
ambeien, menyembuhkan amandel, dan mengobati batu ginjal.

5.     Mahkota Dewa
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tanaman asli Indonesia yang termasuk ke
dalam jenis tanaman perdu yang dapat tumbuh subur di tanah gembur dan subur. Mahkota
dewa bermanfaan untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi kandungan kolesterol,
sebagai antioksidan, antialergi, dan sebagainya.

6.     Patah Tulang

Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) berasal dari afrika. Tanaman ini menyukai
tempat yang terkena sinar matahari langsung. Tanaman ini memiliki ranting bulat silindris,
daunnya jarang, kecil dan terletak pada ujung ranting yang masih muda.

Patah tulang biasanya digunakan sebgai tanaman pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar.
Hampir seluruh bagian tanaman patah tulang dapt digunakan sebagai obat. Akar dan
rantingnya dapat mengobati penyakit lambung, rematik, dan nyeri syaraf. Bagian batang kayu
dapat digunakan debagai obat penyakit kulit, sakit gigi, dan radang telinga. Getahnya dapat
mengobati sakit gigi, tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan. Cabang dan
rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk.

B. Cara Pembibitan
Dalam dunia pertanian, untuk mendapatkan bibit yang berkualitas unggul kita telah
mengenal teknik perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif.
1. Pembibitan secara Generatif

Teknik perbanyakan generatif sendiri merupakan salah satu usaha perbanyakan


tanaman yang melalui proses perkawinan antara dua tanaman induk melalui organ reproduksi
berupa bunga yang kemudian terjadi penyerbukan benang sari pada kepala putik dan
menghasilkan buah dengan kandungan biji di dalamnya. Biji inilah yang kemudian menjadi
bakal calon tanaman baru yang dapat ditanam kembali untuk menghasilkan tanaman baru
yang memungkinkan terjadinya variasi karakter. Adapun tujuan perbanyakan generatif ini
adalah untuk medapatkan sifat-sifat yang baik pada tanaman induk, seperti memiliki akar yang
kuat, mempunyai daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit. Namun, perbanyakan
secara generatif ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya Tanaman baru yang nantinya
dihasilkan belum tentu mempunyai sifat yang sama dengan induknya, akan lahir varietas baru
yang belum tentu lebih baik dari induknya, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
berbuah dan kualitas tanaman baru baru dapat diketahui setelah tanaman tersebut berbuah.

2. Perbanyakan secara Vegetatif

Perbanyakan secara vegetatif merupakan salah satu proses perbanyakan tanaman


dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif pada tanaman seperti akar, batang, atau daun
untuk menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya. Prinsip dari perbanyakan
vegetatif adalah merangsang tunas adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar
berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tanaman yang terjadi
tanpa melalui proses perkawinan. Bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetatif bisa
disebut bibit.

Kelebihan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain :


 Masa muda tanaman relatif pendek.
 Tanaman lebih cepat bereproduksi.
 Dapat diterapkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji.
 Sifat-sifat yang lebih baik pada induknya dapat diturunkan.
 Dapat tumbuh pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena memiliki sistem
perakaran yang dangkal.

Kelemahan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain :


 Sistem perakaran kurang kuat karena tidak memiliki akar tunggang.
 Mewarisi sifat jelek induknya di samping sifat baik induknya.
 Biaya pengadaan bibit mahal.
 Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
 Sulit memperoleh tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu pohon
induk.

a. Macam-macam Teknik Perbanyakan Vegetatif

Sekarang ini, perbanyakan tanaman dianjurkan adalah


perbanyakan secara vegetatif, seperti okulasi, sambungan
dan cangkok. hal ini tidak terlepas dari kualitas yang
hasilkan calon bibit tersebut yang memiliki sifat yang sama
dengan induknya. Biji hanya ditanam sebagai pembentuk
populasi dalam perbaikan varietas (pemuliaan) dan sebagai batang pokok dalam perbanyakan
vegetatif.

Dalam teknik perbanyakan vegetatif kita telah mengenal beberapa teknik seperti tunas,
stek dan cangkok. Selain ketiga teknik tersebut, tenyata dalam perbanyakan vegetatif juga
mengenal beberapa teknik dalam pembibitan tanaman yang tidak kalah keren. lalu apa saja
sich jenis-jenis perbanyakan vegetatif dan bagaimana kelebihan dan kelemahan masing-
masing teknik tersebut. berikut ini adalah penjelasannya :

Berikut ini adalah teknik 5 Perbanyakan Vegetatif Pada Tanaman Buah Untuk
Menghasilkan Bibit Yang Berkulaitas Unggul

1. Teknik Stek

Stek adalah Perbanyakan tanaman dengan cara menanam atau menumbuhkan salah satu
bagian dari tanaman. Bagian yang dapat di tumbuhkan untuk perbanyakan tanaman antara lain
batang, akar, dan daun. Stek lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan yang dibuat untuk
membuatnya hanya sedikit dan dapat diperoleh jumlah bibit dalam jumlah yang banyak.
Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya memiliki persamaan dalam umur, tinggi, dan
ketahanan terhadap penyakit. Selain itu kita juga bisa memperoleh tanaman yang sempurna
dalam waktu yang relatif singkat.

Teknik Stek banyak dipilih karena prosedur


pelaksanaanya yang sangat mudah dan tidak
memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat
dilakukan oleh siapa saja. Adapun Jenis tanaman yang
bisa di stek adalah semua tanaman dikotil, hal itu
dikarenakan pada tumbuhan dikotil memiliki
kambium. Namun keberhasilan dari teknik
perbanyakan ini tergantung pada bagaimana cara
penyetekan yang dilakukan. Stek dapat dibedakan menjadi stek batang, seperti tanaman
kangkung, brotowali, ketela. Stek akar, seperti pohon beringin, serta stek daun, seperti
tanaman cocor bebek.
Kelebihan Teknik Stek :
 Tak terkendala musim/waktu
 Individu baru mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga cepat berbuahah
 Individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya
 Bisa memperbanyak secara kontinyu
Kelemahan Teknik Stek :
 Lebih Rumit dibandingkan dengan biji
 Harus memiliki Pohon Induk
 Lebih mahal dibandingkan biji
 Perakaran lebih lemah dibandingkan biji

2. Teknik Cangkok

Cangkok merupakan salah satu jenis Perbanyakan tanaman dengan cara menumbuhkan akar
sebelum batang di potong dan di tanam. Cara ini untuk meminimalisasi tingkat kegagalan
dalam perbanyakan tanaman. Cara ini dipilih untuk menghasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat persis seperti induknya. Sifat ini seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit,
rasa buah, dan keindahan bunga. Hal ini karena seperti hasil cangkok bisa dikatakan hampir
100 % serupa dengan induknya, tetapi jika hasilnya
menyimpang dari induknya biasanya disebabkan oleh mutasi
gen.

Cara perbanyakan ini memiliki tingkat kegagalannya cukup


tinggi. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di
atas keratan/luka yang kering atau mati. Untuk menghindari
kejadian seperti ini perlu diperhatikan bagaimana cara
mencangkok dengan benar dan teliti. Cara ini bisa diaplikasikan pada tanaman jenis kayu,
pohon mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis jambu, delima, dan belimbing.
Kelebihan Teknik Cangkok:
 Sifat tanaman baru persis dengan induknya
 Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu relatif singkat (± 4
tahun
 Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relatif singkat (1–3 bulan)
Kelemahan Teknik Cangkok :
 Tidak dapat dilakukan secara besar-besaran
 Bibit cangkok sulit hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya
pendek
 Tidak memiliki akar tunggang

3. Teknik Okulasi

Okulasi merupakan jenis teknik perbanyakan tanaman dengan cara menggabungkan dua
tanaman yang sejenis. Ada dua jenis okulasi yaitu dengan cara menempel dan cara
menyambung. Okulasi menempel yaitu menempelkan tunas pada batang bawah atau batang
induk, sedangkan okulasi menyambung yaitu menyambung
dua batang pohon. Okulasi ini biasanya menggunakan batang
bawah dan atas dari satu spesies atau satu varietas.
Penyambungan tanaman dari satu varietas atau satu spesies memang dapat dilakukan untuk
meminimalisasi kerusakan.

Cara perbanyakan okulasi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan stek dan cangkok.
Hasil okulasi memiliki mutu lebih baik dari pada induknya. Itu karena okulasi dilakukan pada
tanaman yang misalnya memiliki perakaran yang baik dan tahan terhadap penyakit dan
dipadukan dengan tanaman yang memiliki rasa buah lezat, tetapi perakarannya kurang baik.
Kelebihan Teknik Okulasi :
 Dengan cara okulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
 Pertumbuhan tanaman yang seragam
 Penyiapan benih relatif singkat
Kelemahan Teknik Okulasi :
 Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak
adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
 Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
 Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal
atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

4. Teknik Sambung / Teknik Grafting


Sambung merupakan salah teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan cara
menggabungkan antara batang bawah dan batang atas dari dua tanaman yang sejenis, sehingga
akan tercapai persenyawaan, dimana kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman
baru. Berbeda dengan teknik okulasi yang hanya menggunakan satu mata tunas sebagai calon
batang atasnya, teknik sambung ini menggunakan seluruh bagian pucuk tanaman sepanjang
7,5–10 cm.

Tujuan teknik sambung ini adalah untuk menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. seperti halnya untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang
memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak
dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan
memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Tanaman yang bisa disambung adalah
tanaman yang berkambium asalkan dalam satu varietas atau satu spesies. Contoh tanamannya
adalah mangga, jambu, apel, dll.
Kelebihan Teknik Sambung :
 Mengekalkan sifat klon yang tidak dilakukan oleh pembiakan vegetatif lainnya.
 Bisa memperoleh tanaman yang kuat karena batang bawahnya tahan terhadap keadaan
tanah yang tidak menguntungkan.
 Memperbaiki jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak diinginkan
diubah menjadi jenis yang dikehendaki.
 Dapat mempercepat berbuahnya tanaman.
Kelemahan Teknik Sambung :
 Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah jika
ditiup angin kencang
 Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara sciondan rootstock

5. Teknik Kultur Jaringan

kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara memperbanyak jaringan
mikro tanaman yang ditumbuhkan dengan cara in vitro menjadi tanaman yang sempurna
dalam jumlah yang tidak terbatas. cara ini memiliki dasar sifat totipotensi sel, yaitu
kemampuan untuk membelah diri dengan kondisi lingkungan yang sesuai.

Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman dalam skala besar
melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai jenis tanaman. Jaringan
tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara
terus menerus.

Teknik ini telah digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara
komersial berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga potong, dll.), tanaman
buah-buahan (seperti pisang), tanaman industri dan kehutanan (kopi, jati, dll). Dengan
menggunakan metoda kultur jaringan, jutaan tanaman dengan sifat genetis yang sama dapat
diperoleh hanya dengan berasal dari satu mata tunas.
Kelebihan Teknik Kultur Jaringan :
 Pengadaan bibit tidak bergantung pada musim
 Produksi bibit dapat diproduksi dalam jumlah
besar dalam waktu yang relatif cepat
 Bersifat seragam
 Bibit yang dihasilkan bebas penyakit asalkan
diambil dari organ yang bebas dari penyakit juga
 Daya pengangkutan lebih murah dan mudah
 Proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit dan deraan lingkungan lainnya
Kelemahan Teknik Kultur Jaringan :
 Kultur jaringan Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium
dan menggunakan bahan kimia
 Kultur jaringan Memerlukan keahlian khusus
 Kultur jaringan Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman
hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di
tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi

6. Teknik Tunas

Tunas adalah teknik perbanyakan vegetatif yang dilakukan secara alami yang dimiliki pada
tanaman tertentu untuk berkembang biak melalui anakan atau tunasnya. Perbanyakan ini
prosesnya tidak bisa dikendalikan manusia sepenuhnya. Tunas yang nantinya akan diambil
tumbuh dengan sendirinya dari tanaman atau pohon yang sudah tua. Setelah tunas tumbuh
besar, dapat dipindahkan ke tempat lain untuk menghindari kepadatan populasi pada areal
tersebut. Salah satu contoh tanaman yang mampu memiliki tunas adalah pisang.

Anda mungkin juga menyukai