OLEH
Judul
Daftar Isi
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
Lompat tinggi termasuk salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.
Lompat tinggi itu sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang
berada di kedua tiangnya.Tujuandari lompat tinggi adalah mendapatkan lompatan yang
setinggi mungkin.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat
terhantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing – masing atlit.
Hingga saat ini,ada dua gaya yang di kenal dalam lompat tinggi,yakni gaya guling perut
(straddle ) dan gaya flop.Gaya Stradle adalah gaya dimana ketika badan melewati
mistar dengan cepatdiputar dan dibalikkan,sehingga sikap badan di atas mistar
telungkup.
Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain
adalah atletik,permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga
tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan
gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletikmenurut Aip Syarifuddin
(1992 :2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang
artinyapertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan
orang yang melakukannyadinamakan Athleta (Atlet).
Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satucabang
yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari,
lompatdan lempar.Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan
yang terdapat didalamcabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan
latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat
berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan
atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan,
koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung
jawab (AipSyarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60).
3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa permasalahan berdasarkan latar belakang di atas yang akan dibahas
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian lompat tinggi ?
2. Bagaimana sejarah lompat tinggi ?
3. Apa saja peraturan dalam permainan lompat tinggi?
4. Apa saja teknik-teknik dalam permainan lompat tinggi? 5.
Informasi lain seputar lompat tinggi
Adapun beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
Lompat Tinggi adalah salah satu daripada acara olahraga yang diminati dan
senantiasa mendapat perhatian ramai. Lompat Tinggi mula diperkenalkan dalam tahun
1887 dan dalam tahun 1896. Acara Lompat Tinggi telah diperkenalkan di dalam sukan
Olimpik. Acara ini menjadi perhatian ramai karena berbagai gaya lompatan yang
digunakan oleh para atlet. Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji
keterampilan melompat dengan melewat tiang mistar.
Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan
ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,
sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena
lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
5
2.2 Sejarah Lompat Tinggi
Kemudian pada sekitar abad ke 20, gaya lompat tinggi telah dimodernisasi oleh
seorang warga Irlandia – Amerika bernama Michael Sweeney. Pada tahun 1895, Michael
Sweeney berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter gaya eastern cut-off, dimana
mengambil off seperti gunting, tapi memperpanjang punggungnya dan mendatar di atas
bar.
Kemudian pada empat dekade berikutnya, pelompat Amerika dan Sovyet telah
merintis evolusi teknik straddle. Charles Dumas adalah orang pertama yang
menggunakan teknik ini mencapai ketinggian 2,13 m, pada tahun 1956. Kemudian warga
Amerika, John Thomas meningkatkan rekor dunia dengan ketinggian lompatan 2.23 m (7
ft 3 3/4 in) pada tahun 1960. Dan akhirnya Valeriy Brumel mengambil alih pencapaian
dalam empat tahun ke depan. Jumper Soviet ini mencatat ketinggian lompatan hingga
2,28 m (7 ft 5 3/4 in), dan berhasil memenangkan medali emas Olimpiade pada tahun
1964, sebelum kecelakaan sepeda motor mengakhiri karirnya
Dari Brumel inilah para atlet mencoba belajar dan mengembangkan olahraga
lompat tinggi hingga saat ini terdapat berbagai gaya dalam olahraga lompat tinggi di
dunia antara lain gaya gunting (Scissors), gaya guling sisi (Western Roll), gaya guling
Straddle dan gaya Fosbury Flop.
6
2.3 Peraturan Lompat Tinggi
1) Mistar Lompat
Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter
minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua
ujung yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal
3.64 m dan maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg.
3) Tiang Lompat
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah
memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.
4) Tempat Mendarat
Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa
pengalas lompatan.
5) Peraturan Lain
Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan
mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang
diinginkan di atas tinggi mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-
turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat
tinggi harus dilakukan oleh satu kaki.
6) Peserta
Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal
lebih dari 13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi
lompatan yang sama (tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie
terjadi, dia pemenangya. Bila tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal
terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama peserta yang jumlah
lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia menang. Bila masih sama dan ini
berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi (jump off).
7
2.4 Teknik Lompat Tinggi
Dalam permainan lompat tinggi, dibutuhkan penguasaan akan teknik-teknik yang ada
guna mencapai hasil yang maksimal atau hasil yang diharapkan. Ada empat jenis gaya
lompat tinggi yang umumnya digunakan oleh peserta lompat tinggi,antara lain sebagai
berikut
8
dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua
tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180
derajat dan dilakukan bersama-sama.
• Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas
mistar dengan busur melintang.
• Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi
60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali
yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan
yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah
gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan
lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan
mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas).
Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
9
Sedangkan beberapa hal yang perlu diutamakan oleh pelompat adalah sebagai berikut.
1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
2. Menghindari kecondongan tubuh ke belakang terlalu banyak.
3. Mencapai gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. 4.
Mengusahakan angkat vertikal pada saat take off atau pada saat kaki bertolak
meninggalkan tanah..
5. Mendorong bahu dan lengan ke atas pada saat take off.
6. Melengkungkan punggung di atas mistar.
7. Mengusahakan mengangkat sempurna dengan putaran ke dalam dari ayunan lutut.
8. Mengangkat kemudian meluruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
2.5.2 Perbedaan Lompat Tinggi dengan Lompat Jauh dan Lompat Galah
Lompat tinggi, lompat jauh, dan lompat galah termasuk dalam cabang olahraga atletik
melompat. Perbedaan antara ketiga cabang olahraga tersebut yang paling tampak adalah
pada tujuannya, dimana tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh mungkin,
sedangkan tujuan dari lompat tinggi dan lompat galah adalah lompat setinggi mungkin.
Selain itu, ditinjau dari hal sarana dan prasarana, sarana lompat jauh lebih sederhana
(tidak membutuhkan mistar),
sedangkan lompat galah paling rumit karena harus menggunakan sarana galah
(tongkatpanjang) sebagai syarat wajib.
Perbedaan lainnya juga terletak pada penentuan pemenang,
dimana pemenang lompat jauh adalah pelompat yang dapat melompat terjauh, sedangkan
pemenang lompat tinggi dan lompat galah adalah pelompat yang mampu melompat
paling tinggi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan
melewat tiang mistar.Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan
olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar
tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal
2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di
arena lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12