Anda di halaman 1dari 12

AKTIVITAS LOMPAT TINGGI

OLEH

SYIFA FAUZIYAH ANDINI


X MIA 3
SMA NEGERI 3 MEDAN
T.P 2019/2020
Daftar Isi

Judul

Daftar Isi

BAB 1 Pendahuluan ..................................................................................................3

1.1 Latar belakangg...................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah................................................................................................4

1.3 Tujuan masalah....................................................................................................4

BAB II Pembahasan .................................................................................................5

2.1 Pengertian lompat tinggi.....................................................................................5

2.2 Sejarah lompat tinggi..........................................................................................6

2.3 Peraturan dalam permainan lompat tinggi..........................................................7

2.4 Teknik teknik dalam permainan lompat tinggi...................................................8

2.5 Informasi lain seputar permainan lompat tinggi.................................................9

Bab III Penutup .......................................................................................................11

3.1 Kesimpulan........................................................................................................11

Daftar Pustaka

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang            

Lompat tinggi termasuk salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.
Lompat tinggi itu sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang
berada di kedua tiangnya.Tujuandari lompat tinggi adalah mendapatkan lompatan yang
setinggi mungkin.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat
terhantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing – masing atlit.
Hingga saat ini,ada dua gaya yang di kenal dalam lompat tinggi,yakni gaya guling perut
(straddle ) dan gaya flop.Gaya Stradle adalah gaya dimana ketika badan melewati
mistar dengan cepatdiputar dan dibalikkan,sehingga sikap badan di atas mistar
telungkup.
Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain
adalah atletik,permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga
tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan
gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletikmenurut Aip Syarifuddin
(1992 :2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang
artinyapertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan
orang yang melakukannyadinamakan Athleta (Atlet).
Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satucabang
yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari,
lompatdan lempar.Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan
yang terdapat didalamcabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan
latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat
berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan
atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan,
koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung
jawab (AipSyarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60).

3
1.2 Rumusan Masalah            
Adapun beberapa permasalahan berdasarkan latar belakang di atas yang akan dibahas 
adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian lompat tinggi ?
2.      Bagaimana sejarah lompat tinggi ?
3.      Apa saja peraturan dalam permainan lompat tinggi?
4.      Apa saja teknik-teknik dalam permainan lompat tinggi? 5.     
Informasi lain seputar lompat tinggi

1.3. Tujuan  Masalah          

Adapun beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengetian dari lompat tinggi


2. Untuk mengetahui sejarah dari lompat tinggi
3. Untuk mengetahui peraturan dalam permainan lompat tinggi
4. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam permainan lompat tinggi
5. Untuk mengetahui informasi lain seputar lompat tinggi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lompat Tinggi

Lompat Tinggi adalah salah satu daripada acara olahraga yang diminati dan
senantiasa mendapat perhatian ramai. Lompat Tinggi mula diperkenalkan dalam tahun
1887 dan dalam tahun 1896. Acara Lompat Tinggi telah diperkenalkan di dalam sukan
Olimpik. Acara ini menjadi perhatian ramai karena berbagai gaya lompatan yang
digunakan oleh para atlet. Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji
keterampilan melompat dengan melewat tiang mistar.

Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan
ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,
sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena
lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.

Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati


ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki. Peserta boleh mulai
melompat dimana ketinggian permulaan yang disukainya. Sesuatu lompatan akan dikira
batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa
membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat.
Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa
diambil kira di atas mana kegagalan itu berlaku) akan keluar dari pertandingan.
Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal)
sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikuti peraturan. Ketinggian lompatan
di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bagian tengah disebelah atas padang.
Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika
peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan
gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi
mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang
dilewati.

5
2.2 Sejarah Lompat Tinggi

Sejarah Lompat tinggi tercatat pertamakali diadakan pada olimpiade di Skotlandia


pada abad ke 19. Pada saat itu tercatat lompatan tertinggi yang dilakukan oleh atlet
adalah 1,68 meter. Gaya lompat pada masa itu adalah gaya gunting.

Kemudian pada sekitar abad ke 20, gaya lompat tinggi telah dimodernisasi oleh
seorang warga Irlandia – Amerika bernama Michael Sweeney. Pada tahun 1895, Michael
Sweeney berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter gaya eastern cut-off, dimana
mengambil off seperti gunting, tapi memperpanjang punggungnya dan mendatar di atas
bar.

Warga Amerika lainnya bernama George Horine mengembangkan teknik lompat


yang lebih efisien bernama Western Roll. Melalui teknik ini, Horine bisa mencapai
lompatan setinggi 2,01 meter pada tahun 1912. Kemudian pada Olimpiade Berlin (Tahun
1936), teknik lompatan ini menjadi dominan dilakukan dan untuk cabang lompat tinggi
telah dimenangkan oleh Cornelius Johnson yang mencapai ketinggian 2.03 m.

Kemudian pada empat dekade berikutnya, pelompat Amerika dan Sovyet telah
merintis evolusi teknik straddle. Charles Dumas adalah orang pertama yang
menggunakan teknik ini mencapai ketinggian 2,13 m, pada tahun 1956. Kemudian warga
Amerika, John Thomas meningkatkan rekor dunia dengan ketinggian lompatan 2.23 m (7
ft 3 3/4 in) pada tahun 1960. Dan akhirnya Valeriy Brumel mengambil alih pencapaian
dalam empat tahun ke depan. Jumper Soviet ini mencatat ketinggian lompatan hingga
2,28 m (7 ft 5 3/4 in), dan berhasil memenangkan medali emas Olimpiade pada tahun
1964, sebelum kecelakaan sepeda motor mengakhiri karirnya

Dari Brumel inilah para atlet mencoba belajar dan mengembangkan olahraga
lompat tinggi hingga saat ini terdapat berbagai gaya dalam olahraga lompat tinggi di
dunia antara lain gaya gunting (Scissors), gaya guling sisi (Western Roll), gaya guling
Straddle dan gaya Fosbury Flop.

6
2.3 Peraturan Lompat Tinggi

1) Mistar Lompat

Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter
minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua
ujung yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal
3.64 m dan maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg.

2) Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki

Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.

3) Tiang Lompat

Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah
memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.

4) Tempat Mendarat

Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa
pengalas lompatan.

5) Peraturan Lain

Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan
mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang
diinginkan di atas tinggi mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-
turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat
tinggi harus dilakukan oleh satu kaki.

6) Peserta

Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal
lebih dari 13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi
lompatan yang sama (tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie
terjadi, dia pemenangya. Bila tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal
terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama peserta yang jumlah
lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia menang. Bila masih sama dan ini
berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi (jump off).

7
2.4 Teknik Lompat Tinggi

Dalam permainan lompat tinggi, dibutuhkan penguasaan akan teknik-teknik yang ada
guna mencapai hasil yang maksimal atau hasil yang diharapkan. Ada empat jenis gaya
lompat tinggi yang umumnya digunakan oleh peserta lompat tinggi,antara lain sebagai
berikut

1. Gaya Gunting (Scissors)


Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang
lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896
sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang
ekonomis.Cara melakukan:Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila
pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki
kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke
kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
2. Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi
dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah
tapi dari samping.
3. Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung
ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada
kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu
melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap.
Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. Pada waktu mendarat
atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan
menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan
berakhir pada bahu.
4. Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
• Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan
langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
• Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya.Yakni,
harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat
seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus

8
dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua
tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180
derajat dan dilakukan bersama-sama.
• Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas
mistar dengan busur melintang.
• Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi
60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali
yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.

Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan
yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah
gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan
lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan
mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas).
Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.

2.5 Informasi Lain Mengenai Lompat Tinggi

2.5.1 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


Ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh pelompat guna mencapai hasil yang
maksimal (lompatan tertinggi). Beberapa hal yang perlu dihindari antara lain 
sebagai berikut.
1.      Lari awalan yang terlalu cepat
2.      Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan.
3.      Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna.
4.      Badan condong mendekati mistar.
5.      Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi.
6.      Melewati mistar dalam posisi duduk.
7.      Membuat lengkung badan terlalu awal.
8.      Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.

9
Sedangkan beberapa hal yang perlu diutamakan oleh pelompat adalah sebagai  berikut.
1.      Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
2.      Menghindari kecondongan tubuh ke belakang terlalu banyak.
3.      Mencapai gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. 4.   
Mengusahakan angkat vertikal pada saat take off atau pada saat kaki bertolak
meninggalkan tanah.. 

5.      Mendorong bahu dan lengan ke atas pada saat take off.
6.      Melengkungkan punggung di atas mistar.
7.      Mengusahakan mengangkat sempurna dengan putaran ke dalam dari ayunan lutut.
8.      Mengangkat kemudian meluruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.

2.5.2 Perbedaan Lompat Tinggi dengan Lompat Jauh dan Lompat Galah           

Lompat tinggi, lompat jauh, dan lompat galah termasuk dalam cabang olahraga atletik
melompat. Perbedaan antara ketiga cabang olahraga tersebut yang paling tampak adalah 
pada tujuannya, dimana tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh mungkin, 
sedangkan tujuan dari lompat tinggi dan lompat galah adalah lompat setinggi mungkin. 
Selain itu, ditinjau dari hal sarana dan prasarana, sarana lompat jauh lebih sederhana 
(tidak membutuhkan mistar),
sedangkan lompat galah paling rumit karena harus menggunakan sarana galah
(tongkatpanjang) sebagai syarat wajib. 
Perbedaan lainnya juga terletak pada penentuan pemenang,
dimana pemenang lompat jauh adalah pelompat yang dapat melompat terjauh, sedangkan
pemenang lompat tinggi dan lompat galah adalah pelompat yang mampu melompat
 paling tinggi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan
melewat tiang mistar.Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan
olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar
tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal
2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di
arena lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.

Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati


ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai
melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan
dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang
semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya
melompat Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-
turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada
pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta
lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian
lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas
padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan.
Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia
dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha
melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan.Pemenang ditentukan dengan
lompatan tertinggi yang dilewati.
 

11
DAFTAR PUSTAKA

Jayus, Zuliaden (2014). Makalah Lompat Tinggi. Dari  http://zuliaden-


jayus.blogspot.co.id/2014/08 /makalah-lompat-tinggi.html, 

Nur, Siti (2016). Teknik Lompat Tinggi Gaya Gunting


(Scissors). Dari https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2016/04/teknik-lompat-tinggi-
gaya-gunting- scissors.html, 

Anonim (2015). Perbedaan Lompat Jauh dan Lompat


Tinggi.Dari http://areaperbedaan.blogspot.co.id/2015/09/perbedaan-lompat-jauh-dan-
lompattinggi.html, 30 Juli 2017

Ayu, Sarah (2014). Lompat Jauh dan Lompat Tinggi. Dari http://tugas-


anaksekolah.blogspot.co.id

12

Anda mungkin juga menyukai