Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“DIFUSI”

Dosen Pengampu:

Ida Ayu Purnama Bestari, S.Pd., M.Sc


Oleh
Julianto Arruan (1913043001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
A. Judul Praktikum: “Difusi”
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kecepatan difusi
pewarna makanan.
C. Landasan Teori
Difusi merupakan proses perembesan senyawa kimia tertentu secara spontan dari
daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah atau
bisa juga digunakan definisi difusi merupakan proses perpindahan zat terlarut dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Adapun proses ini terjadi akibat mobilitas
dan energi kinetik dari molekul atau ion yang berdifusi tersebut. Dalam proses difusi,
arah gerakan tak menentu dikarenakan adanya hantaman molekul-molekul. Difusi ada
kaitannya dengan gaya dorong, di mana gaya dorong ini berperan dalam
menggerakkan proses difusi. Gaya dorong yang ada terjadi akibat adanya beda
potensial dari tinggi ke rendah seperti pada temperatur, listrik, tekanan hidrostatik dan
konsentrasi.
Proses difusi dapat berlangsung karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun
faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Suhu, semakin tinggi suhunya, proses difusi berlangsung dengan cepat dan
sebaliknya.
2. Beda potensial kimia, semakin besar beda potensial kimia yang dihasilkan, proses
difusi berlangsung dengan cepat.
Perlu kita ketahui bersama bahwa laju difusi bergantung pada suhu dan densitas
(kepadatan) medium. Adapun contoh dari proses difusi yaitu pertukaran udara melalui
stomata. Di mana:
Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 → konsentrasi O2
meningkat → terjadi difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata.
Dan:
Konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) →
CO2 dari udara luar masuk melalui stomata.
Gambar 1. Proses Difusi
Difusi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Difusi sederhana, molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai
kerapatan yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan
menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara).
2. Difusi terbantu, merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa
(carrier protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa
membantu proses perpindahan molekul ini. Difusi terbantu merupakan transpor
melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi
luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang
telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada
susunan semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui
oleh ion-ion seperti Cl- dan Na+.
Gambar 2. Proses Difusi (Kiri: Difusi sederhana, Kanan: Difusi terbantu)
Pewarna makanan merupakan suatu zat yang apabila ditambahkan pada suatu
makanan maupun minuman akan memberikan warna pada makanan maupun
minuman tersebut sesuai dengan kandungan warna dari pewarna makanan itu sendiri.
Pewarna makanan yang lazim digunakan terbagi atas pewarna sintetis (buatan) dan
pewarna natural (alami). Adapun pewarna sintetis pada umumnya terbuat dari bahan-
bahan kimia seperti Ponceau 4R, Carmoisin, Briliant Blue, Tartrazin, atau Allura Red.
Sedangkan pewarna natural merupakan pewarna yang terbuat dari bahan-bahan alami
seperti kunyit, daun pandan, buah naga, dan lain sebagainya. Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 33 Tahun 2012 disebutkan bahwa
“Pewarna sebagai salah satu bahan tambahan pangan dapat berupa pewarna alami
(Natural Colour) dan pewarna sintetis (Syntetic Colour), yang ketika ditambahkan
atau diaplikasikan pada pangan mampu memberi atau memperbaiki warna”.
D. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut.
1. Pewarna makanan.
2. Larutan garam (1 sdt dalam 1 gelas air 220 mL).
3. Larutan gula (1 sdt dalam 1 gelas air 220 mL).
4. Air biasa.
E. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Teteskan setetes pewarna makanan masing-masing ke dalam air, larutan garam,
dan larutan gula.
3. Catat berapa lama pewarna makanan tersebut menyebar merata dalam ketiga
larutan tersebut.
4. Jika belum terlihat, ulang lagi membuat larutan dan jumlah pewarna makanan
ditambahkan menjadi 2 tetes, dst.
5. Videokan proses penyebarannya.

F. Hasil
Jenis Larutan Lama Pewarna Makanan Menyebar
Garam 5 jam 31 menit 6 detik
Gula 6 jam 46 menit 11 detik
Air biasa 5 jam 49 menit 23 detik

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa proses difusi
yang berlangsung dengan cepat di antara ketiga larutan yang ada yaittu pada larutan
garam. Sedangkan proses difusi yang berlangsung dengan lambat di antara ketiga
larutan yang ada yaitu pada larutan gula. Secara umum, dari praktikum yang telah
dilaksanakan proses difusi pewarna makanan dalam ketiga larutan, yaitu larutan
garam, larutan gula, dan air biasa dapat dikatakan berlangsung lama karena memakan
waktu yang berjam-jam. Hal tersebut dapat terjadi karena ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain: suhu, ketebalan
membran, kelarutan dalam medium, dan beda potensial kimia.
Pada praktikum ini air yang digunakan baik itu pada larutan garam, larutan gula,
dan air biasa memiliki suhu yang rendah sehingga proses difusi yang berlangsung
lebih lama. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu pada suatu larutan, maka proses
difusi akan berlangsung semakin cepat, begitu pula sebaliknya, semakin rendah suhu
pada suatu larutan, maka proses difusi akan berlangsung semakin lambat. Kemudian
pewarna makanan lebih cepat larut pada larutan garam dibandingkan dengan larutan
gula dan air biasa karena larutan garam memiliki beda potensial kimia yang dihasilkan
lebih besar dibandingkan dengan larutan gula dan air biasa. Di mana semakin semikan
besar beda potensial kimia yang dihasilkan, proses difusi berlangsung dengan cepat.
Hal tersebutlah yang menyebabkan proses difusi pada larutan garam berlangsung
lebih cepat di antara ketiga larutan yang ada.
H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
1. Difusi merupakan proses perpindahan zat dari larutan hipertonis ke larutan
hipotonis.
2. Proses difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu dan beda potensial
kimia.
I. Daftar Pustaka
Antonio, G.C. 2008. Osmotic Dehydration of Sweet Potato (Ipomoea Batatas) in
Ternary Solutions. Journal of Technology. Vol.28(3)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta
Handayani, R. dan Henilisa Y.L. Identifikasi Pewarna Sintesis pada Produk Olahan
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis.
Jurnal Anterior. Vol.17(2)
Purnomo, dkk. 2009. Biologi: Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Rumanta, M. Modul 1: Pengantar Fisiologi Hewan

Anda mungkin juga menyukai